PA induktif merupakan metode pembelajaran Alkitab secara sistematis melalui langkah-langkah observasi, interpretasi, aplikasi, dan langkah konkrit untuk mendapatkan kebenaran dari Firman Tuhan dan menerapkannya dalam kehidupan. Metode ini menekankan pentingnya memahami konteks Alkitab secara utuh untuk menafsirkan ayat-ayatnya dengan tepat.
1. PA INDUKTIF
Mengapa perlu mempelajari Firman Tuhan?
• Pertumbuhan rohani (1Petrus 2:2, Mazmur 1:1-3)
• Allah menyatakan kehendak-Nya melalui Firman-
Nya. Roma 15:4 (supaya kita semakin teguh)
• Agar kita tidak mudah terpengaruh oleh ajaran
sesat
• Untuk mengenal Allah dan mengetahui siapa diri
kita
• Sebagai dasar perlengkapan penginjilan (PI)
2. Mengajar, memberitahukan apa yang baik dan apa
yang buruk, apa yang salah dan apa yang benar
Menyatakan kesalahan. Setelah orang mengetahui hal
tersebut di atas maka orang akan mengetahui
kemudian menyadari kesalahannya
Memperbaiki kelakuan. Tahapan berikutnya adalah
berusaha memperbaiki tindakan atau kelakuannya
yang salah
Mendidik orang dalam kebenaran. Untuk langkah-
langkah selanjutnya orang tersebut akan selalu
berusaha hidup dalam kebenaran
3. Orang yang melakukan PA harus :
Sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Pribadi
(Yoh 1:12), dan memiliki hubungan pribadi dengan-Nya, hidup
oleh Roh dan dipimpin oleh Roh Kudus (Roma 8:9,14)
Percaya sungguh bahwa Alkitab adalah Firman Allah
(II Tim 3:16)
Memiliki sikap lapar dan haus akan kebenaran Firman Allah
(Matius 5:6)
5. Caranya :
Bacalah nats yang akan diselidiki dengan
memperhatikan bagian sebelum dan sesudahnya. Baca
berulang-ulang agar benar-benar mengerti dan
usahakan tidak ada bagian yang terlewatkan.
6. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut, kemudian
catat hasilnya
Siapakah pribadi/oknum yang terlibat : yang
berkata, yang berkata, yang mendengar, yang menjadi
tokoh utama, dll.
Apakah : yang menjadi gagasan utama, peristiwa yang
terjadi, apa yang disampaikan oleh tokoh, dll.
Kapan : kapan peristiwa terjadi, sedang, akan atau
pada waktu tertentu.
Dimanakah : peristiwa yang terjadi. Perhatikan letak
dan pergeseran atau peralihan geografis.
Bagaimana peristiwa itu terjadi (proses), keadaan pada
saat itu, latar belakang budaya
7. Untuk menjawab pertanyaan di atas anda dapat
menggunakan alat bantu antara lain :
Ensiklopedi / Kamus Alkitab
Alkitab dalam terjemahan lain (Inggris : NIV, King
James, dll)
Peta Alkitab
Konkordansi
8. Perhatikan juga hal-hal berikut :
Perbandingan : ada hal-hal yang dibandingkan
dalam pokok bahasan yang ada, kata kunci
untuk mngetahui adanya perbandingan
tersebut adalah : sama seperti, sama
dengan, dll.
Kontras : Hal-hal yang dibedakan, yaitu
hubungan yang berlawanan. Kata kuncinya
adalah : tetapi, melainkan, dll.
Sebab Akibat : Satu hal yang menyebabkan hal
yang lain. Kata kuncinya adalah :
karena, sebab, jikalau, maka, dll
Pengulangan : Ada bagian yang diulang-ulang
persis sama atau ada sedikit perbedaan
9. Perhatikan latar belakang sosial pelaku dan
kebiasaannya atau mungkin budayanya
Sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang perlu
diperhatikan.
Tapi untuk hal ini cukup dulu.
• Untuk menggali lebih dalam dari fakta-fakta yang
ada, anda dapat menggunakan catatan kaki yang
ada pada setiap akhir perikop untuk mencari bagian
lain dlm Akitabb sebagai perbandingan.
• Semakin teliti pengamatan yang anda lakukan maka
semakin dalam kebenaran yang anda dapatkan.
10. Penafsiran yang baik adalah :
Penafsiran yang logis
Tidak mengada-ada
Tidak terlepas dari fakta-fakta yang diamati
Jadi penafsiran harus didasarkan pada pengamatan,
dengan perkataan lain , penafsiran tidak boleh terlepas
sendiri, dia harus merupakan lanjutan dari pengamatan
kita.
11. Pertanyaan yang dipakai :
Mengapa?
Terhadap hasil yang diamati.
Yang perlu diperhatikan dalam menafsir adalah :
• Konteks : (bagian sebelumnya dan sesudahnya),
keseluruhan buku dan inti keseluruhan Alkitab),
konteks sempit dan konteks luas (pasal)
• Tata bahasa (induk kalimat, anak kalimat, waktu
lampau, sekarang, akan datang)
• Bentuk tulisan (sejarah, surat, puisi, perumpamaan,
dll), latar belakang penulisan.
12. Bila ada bagian yang kurang jelas, maka perlu dilihat
pada catatan kaki atau konkordansi untuk mencari
penjelasan dari bagian lain dalam Alkitab. Jadi
prinsipnya, Alkitab menfsirkan Alkitab itu sendiri.
Tetapi dalam hal ini yang implisit harus harus tunduk
kepada yang explisit.
Bila anda sudah selesai menafsirkan, maka anda dapat
membandingkan hasil penafsiran dengan buku-buku
penafsiran yang ada.
PENAFSIRAN ALKITAB menggunakan prinsip2
HERMENEUTICS
13. Aplikasi (Penerapan)
Penerapan merupakan langkah yang sangat penting setelah
kita mendapatkan kebenaran dari hasil mempelajari Firman
Allah. Percuma kita mendapatkan hasil pengamatan kalau
kita tidak terapkan kebenaran itu dalam diri kita. Penerapan
merupakan kelanjutan dari langkah penafsiran.
Pertanyaan yang digunakan adalah :
Apa artinya buat saya?
Apakah ada kebenaran yang harus saya percayai?
Apakah ada sikap saya yang harus diperbaharui / diubah?
Apakah ada dosa / kesalahan yang perlu diperbaiki?
Apakah ada sesuatu yang harus diteladani?
Apakah ada perintah yang harus ditaati?
Apakah ada janji-janji yang harus dipercayai?
14. Langkah Konkrit
Seringkali kita ingin melakukan apa yang kita peroleh
dari PA, tetapi seringkali realisasinya tidak ada.
Oleh karena itu kebenaran yang diperoleh
dikonkritkan dalam bentuk yang spesifik dan terukur.
15. Tutuplah PA dengan Doa,
dan dengan rendah hati mohon kekuatan dari Allah
untuk dapat melaksanakan langkah konkrit yang telah
anda buat.
Saran Praktis :
Agar PA anda menarik, pilih bagian dalam Alkitab
yang saat ini sedang ngetren dalam masalah hidup
saudara untuk dipelajari
Tentukan waktu khusus untuk PA pribadi, misal
sebulan sekali, 2 minggu sekali, atau seminggu sekali.
Pilihlah terlebih dahulu bagian-bagian yang mudah
untuk dipelajari dan memiliki fakta-fakta yang jelas.