PONEK merupakan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang komprehensif untuk menangani kegawatdaruratan secara 24 jam melalui kerja sama tim medis multi disiplin dan sarana pendukung yang memadai.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal dan bayi baru lahir. Terdapat beberapa faktor risiko kegawatdaruratan pada neonatal seperti faktor kehamilan dan persalinan. Kondisi kegawatdaruratan yang dibahas meliputi hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, tetanus neonatorum, dan sindrom gawat nafas neonatus. Modul ini juga menjelaskan manajemen terpadu bayi muda dalam mendeteksi masalah,
Makalah ini membahas konsep dasar asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Beberapa kegawatdaruratan maternal yang dijelaskan adalah abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik, plasenta previa, dan preeklamsia. Sementara kegawatdaruratan neonatal yang disebutkan adalah hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, dan tetanus neonatorum. Penyebab dan tanda-tanda dari setiap kegawatdaruratan tersebut juga
Dokumen tersebut membahas tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir melalui program rujukan berencana di tingkat kabupaten/kota atau provinsi. PONEK disediakan di rumah sakit dengan kriteria memiliki tenaga kesehatan terlatih, prosedur darurat, dan fasilitas operasi siap 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan maternal dan
PONEK merupakan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang komprehensif untuk menangani kegawatdaruratan secara 24 jam melalui kerja sama tim medis multi disiplin dan sarana pendukung yang memadai.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal dan bayi baru lahir. Terdapat beberapa faktor risiko kegawatdaruratan pada neonatal seperti faktor kehamilan dan persalinan. Kondisi kegawatdaruratan yang dibahas meliputi hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, tetanus neonatorum, dan sindrom gawat nafas neonatus. Modul ini juga menjelaskan manajemen terpadu bayi muda dalam mendeteksi masalah,
Makalah ini membahas konsep dasar asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Beberapa kegawatdaruratan maternal yang dijelaskan adalah abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik, plasenta previa, dan preeklamsia. Sementara kegawatdaruratan neonatal yang disebutkan adalah hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, dan tetanus neonatorum. Penyebab dan tanda-tanda dari setiap kegawatdaruratan tersebut juga
Dokumen tersebut membahas tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir melalui program rujukan berencana di tingkat kabupaten/kota atau provinsi. PONEK disediakan di rumah sakit dengan kriteria memiliki tenaga kesehatan terlatih, prosedur darurat, dan fasilitas operasi siap 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan maternal dan
Laporan ini membahas tentang pemeriksaan antenatal care yang meliputi 3 kalimat:
Definisi antenatal care adalah pemeriksaan rutin ibu hamil untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Tujuannya adalah mendeteksi dini gangguan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. Pemeriksaannya meliputi berat badan, tekanan darah, hingga konseling gizi dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, dan prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Kegawatdaruratan maternal terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, trauma selama persalinan, dan retensi plasenta, sementara kegawatdaruratan neonatal terkait dengan kondisi kritis bayi baru lahir. Penanganan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, dan prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Kegawatdaruratan maternal terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, trauma selama persalinan, dan retensi plasenta, sementara kegawatdaruratan neonatal terkait dengan kondisi kritis bayi baru lahir. Penanganan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan prematur. Pembahasan dimulai dari latar belakang, tujuan, dan manfaat penulisan. Kemudian membahas definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis persalinan prematur. Faktor risiko utama adalah infeksi, jalur plasental-vaskular, dan stress. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, tanda klinis, dan pemeriksaan fisik termasuk USG dan laboratorium
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
Trauma kehamilan memerlukan penanganan segera untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Penatalaksanaan pre-hospital meliputi stabilisasi tanda-tanda vital ibu, sedangkan di rumah sakit meliputi survei primer, fetal assessment, modalitas diagnostik, dan penanganan definitif. Terminasi kehamilan hanya dilakukan atas indikasi medis seperti penyakit berat ibu yang membahayakan."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi bagi ibu dan janin. Preeklamsia merupakan hipertensi dan proteinuria yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan, sementara hipertensi kronik adalah hipertensi sebelum kehamilan. Keduanya perlu pengelolaan yang cermat untuk mencegah komplikasi, termasuk pemantauan ketat tekanan darah, proteinuria,
Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan bertujuan untuk mengenali faktor risiko kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas serta mengevaluasi program kesehatan. Epidemiologi kebidanan mempelajari distribusi dan penyebab masalah kesehatan ibu dengan mempertimbangkan faktor host, agen dan lingkungan melalui indikator pelayanan dan cakupan program kesehatan ibu dan anak.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal, termasuk faktor-faktor
penyebabnya seperti masalah kehamilan dan persalinan, serta kondisi-kondisi seperti
hipotermi, hipertermia, dan infeksi pada bayi baru lahir yang dapat mengancam jiwa bayi.
Modul ini juga menjelaskan cara melakukan deteksi dini terhadap kondisi-kondisi tersebut.
Plasenta previa dan akreta merupakan komplikasi kehamilan berbahaya yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. Penanganan yang tepat diperlukan untuk menurunkan angka kematian, seperti pengawasan ketat dan persalinan melalui operasi caesar pada umur kehamilan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang antenatal care (ANC) yang merupakan perawatan untuk ibu hamil guna menjaga kesehatan ibu dan janin. ANC bertujuan untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas serta menghasilkan bayi yang sehat. ANC meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, imunisasi TT, ukuran rahim, pemberian tablet besi, dan konseling. Dokumen juga menjel
Laporan ini membahas tentang pemeriksaan antenatal care yang meliputi 3 kalimat:
Definisi antenatal care adalah pemeriksaan rutin ibu hamil untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Tujuannya adalah mendeteksi dini gangguan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. Pemeriksaannya meliputi berat badan, tekanan darah, hingga konseling gizi dan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, dan prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Kegawatdaruratan maternal terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, trauma selama persalinan, dan retensi plasenta, sementara kegawatdaruratan neonatal terkait dengan kondisi kritis bayi baru lahir. Penanganan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, dan prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Kegawatdaruratan maternal terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, trauma selama persalinan, dan retensi plasenta, sementara kegawatdaruratan neonatal terkait dengan kondisi kritis bayi baru lahir. Penanganan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan prematur. Pembahasan dimulai dari latar belakang, tujuan, dan manfaat penulisan. Kemudian membahas definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, diagnosis persalinan prematur. Faktor risiko utama adalah infeksi, jalur plasental-vaskular, dan stress. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, tanda klinis, dan pemeriksaan fisik termasuk USG dan laboratorium
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
Trauma kehamilan memerlukan penanganan segera untuk menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Penatalaksanaan pre-hospital meliputi stabilisasi tanda-tanda vital ibu, sedangkan di rumah sakit meliputi survei primer, fetal assessment, modalitas diagnostik, dan penanganan definitif. Terminasi kehamilan hanya dilakukan atas indikasi medis seperti penyakit berat ibu yang membahayakan."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Hipertensi dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi bagi ibu dan janin. Preeklamsia merupakan hipertensi dan proteinuria yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan, sementara hipertensi kronik adalah hipertensi sebelum kehamilan. Keduanya perlu pengelolaan yang cermat untuk mencegah komplikasi, termasuk pemantauan ketat tekanan darah, proteinuria,
Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan bertujuan untuk mengenali faktor risiko kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas serta mengevaluasi program kesehatan. Epidemiologi kebidanan mempelajari distribusi dan penyebab masalah kesehatan ibu dengan mempertimbangkan faktor host, agen dan lingkungan melalui indikator pelayanan dan cakupan program kesehatan ibu dan anak.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal, termasuk faktor-faktor
penyebabnya seperti masalah kehamilan dan persalinan, serta kondisi-kondisi seperti
hipotermi, hipertermia, dan infeksi pada bayi baru lahir yang dapat mengancam jiwa bayi.
Modul ini juga menjelaskan cara melakukan deteksi dini terhadap kondisi-kondisi tersebut.
Plasenta previa dan akreta merupakan komplikasi kehamilan berbahaya yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. Penanganan yang tepat diperlukan untuk menurunkan angka kematian, seperti pengawasan ketat dan persalinan melalui operasi caesar pada umur kehamilan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang antenatal care (ANC) yang merupakan perawatan untuk ibu hamil guna menjaga kesehatan ibu dan janin. ANC bertujuan untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas serta menghasilkan bayi yang sehat. ANC meliputi pemeriksaan berat badan, tekanan darah, imunisasi TT, ukuran rahim, pemberian tablet besi, dan konseling. Dokumen juga menjel
2. Kegawatdaruratan adalah dignosa dan
tindakanterhadap semua pasien yang
memerlukanperawatan yang tidak direncanakan
danmendadak atau terhadap pasien dengan penyakit
atau cidera akut untuk mengurangi angka kesakitan
dan kematian pasien.
3. Kegawatdaruratan maternal adalah perdarahan yang mengancam
nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan
yang terjadi pada minggu awal kehamilan
(abortus,molahidatidosa,khista vasikuler, kehamilan ekstra
uteri/ektopik) dan perdarahan pada minggu akhir kehamilan dan
mendekati cukup bulan (plasenta previa,sulosio plasenta,rupture
uteri,perdarahan persalinan pervaginam setelah seksio secarea,
koagulopati obstetric).
4. Kegawatdaruratan neonatal adalah keadaan yang mengancam
nyawa neonatus (hiportemi,hipertermia,hiperglikemia,Tetanus
Neonaturum).
Tanda dan gejala
1. Kegawatdaruratan maternal
1) Abortus
2) Kehamilan Ektopik
3) Mola Hidatidosa
5. 2. Kegawatdaruratan neonatal
a. Hipotermi
Hipotermi adalah kondisi dimana suhu tubuh kurang
dari 360c atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.klasifikasi
hipotermi adalah sebagai berikut:
1) Hipotermi sedang (suhu tubuh berkisar 32-
<360c).
2) Hipotermi berat (suhu tubuh <320c).
6. b. Hipertermia
Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan
termoregulasi. Hipotermia terjadi ketika tubuh menghasilkan
atau menyerap lebih banyak panas dari pada mengeluarkan
panas.
c. Hiperglikemia
Hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi
dimana jumlah glukosa dalam plasma darah berlebihan.
7. d. Tetanus neonaturum
Tetanus neonaturum adalah penyakit tetanus
yang diderita oleh bayi baru lahir yang
disebabkan karena basil klostridium tetani
9. Kegawatdaruratan neonatal
a) Factor kehamilan
1) Kehamilan kurang bulan
2) Kehamilan dengan penyakit DM
3) Kehamilan dengan gawat janin
4) Kehamilan dengan penyakit kronis ibu
5) Kehamilan dengan pertumbuhan janin
terhambat
6) Infertilitas
11. 1. Menghormati hak pasien
Setiap pasien harus diperlakukan dengan rasa hormat, tanpa
memandang status sosial dan ekonominya.
2. Gentleness
Dalam melakukan pemeriksaan ataupun memberikan
pengobatan setiap langkah harus dilakukan dengan penuh
kelembutan, termasuk menjelaskan kepada pasien bahwa rasa
sakit atau kurang enak tidak dapat dihindari sewaktu
melakukan pemeriksaan atau memerikan pengobatan, tetapo
prosedur akan dilakukan selembut mungkin sehingga perasaan
kurang enak itu diupayakan sesedikit mungkin.
12. 3. Komunikatif
Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan
pasien dalam bahasa dan kalimat yang tepat,
mudah dipahami, dan memperhatikan nilai
norma kultur setempat.
4. Hak Pasien
Hak-hak pasien harus dihormati seperti
penjelasan informed consent, hak pasien untuk
menolak pengobatan yang akan diberikan dan
kerahasiaan status medik pasien.