SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TENTANG
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
DAN
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

OLEH

EDLA DIANTI
NIM. 1201112451

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2013
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa penulis persembahkan kehadirat Allah SWT,
atas rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya paper ini dapat diselesaikan sehingga
dapat diselesaikan dengan baik.
Paper ini merupakan hasil adopsi dari beberapa sumber yang penulis
baca yang kemudian penulis rangkum sehingga tersusunlah makalah ini.
Pada dasarnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah “Administrasi Perpajakan”
Akhir kata semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bila ada
kesalahan penulis minta maaf karena keamatiran penulis.

Pekanbaru, Oktober 2013
Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI
......................................................................................................................ii
Pendahuluan
......................................................................................................................4
Pengertian
......................................................................................................................6
Dasar Hukum NPWP
…....................................................................................................................7
Pendaftaran untuk Mendapatkan Nomor Wajib Pajak
......................................................................................................................7
Pelaporan Usaha untuk Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
......................................................................................................................8
Tempat Pendaftaran Wajib Pajak Tertentu dan Pelaporan Bagi Pengusaha
Tertentu
......................................................................................................................8
Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP serta Pelaporan dan
Pengukuhan PKP
......................................................................................................................9
Pendaftaran NPWP dan PKP Melalui Elektronik (Electronic Registration)
....................................................................................................................10
Wajib Pajak Pindah
....................................................................................................................11
ii
Perubahan Data Wajib Pajak (WP)
....................................................................................................................11
Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan PKP
....................................................................................................................12
Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Secara Jabatan (Sifat Retroaktif)
....................................................................................................................13
Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP dan Pengukuhan sebagai PKP
....................................................................................................................13
Penghapusan NPWP & Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dan
Persyaratannya
....................................................................................................................13
Orang Pribadi Yang wajib Memiliki NPWP
....................................................................................................................14
Cara Mendapatkan NPWP
....................................................................................................................15
Persyaratan Untuk Memiliki NPWP
....................................................................................................................15
Biaya Pembuatan NPWP
....................................................................................................................15
Manfaat Memiliki NPWP
....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................17

iii
PENDAHULUAN
Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat
merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan
pembangunan. Usaha memandirikan bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan
adalah dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri yang berujud pajak
yang harus terus diupayakan dan perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang
wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi
kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan. Dalam kaitannya dengan pembangunan dan kesejahteraan, pajak memiliki
fungsi-fungsi yang dapat dipakai untuk menunjang tercapainya suatu masyarakat yang adil
dan makmur secara merata.
Fungsi – fungsi tersebut adalah budgeter/finansial yang memberikan masukan uang
sebanyak-banyaknya ke kas negara dan fungsi regulerend/mengatur bahwa pajak sebagai
alat untuk mengatur masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Salah satu
usaha pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pajak ditentukan oleh
kemampuan aparat pajak didalam memberikan segala bentuk pelayanan dan kemudahan
kepada masyarakat. Aparat pajak haruslah memberikan suatu pelayanan yang baik dan
benar kepada subjek pajak yang akan mendaftarkan dirinya untuk menjadi wajib pajak,
untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pengaturan masalah NPWP telah ditetapkan dalam Keputusan Direktur jenderal
Pajak Nomor KE-27/PJ./1995 tanggal 23 maret 1995 Tentang jangka Waktu Pendaftaran dan
Pelaporan Kegiatan Usaha serta Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak bahwa Wajib Pajak dan/atau pengusaha kena pajak Wajib
mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha
Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan.
4
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. (KUP
UU No.6 Tahun 1983 diperbaharui UU No.28 Tahun 2007). Nomor pokok wajib pajak sangat
perlu dimiliki oleh setiap wajib pajak, karena seluruh proses pengadministrasian dokumen
ataupun berkas-berkas perpajakan pada umumnya memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak
sebagai dasar kerjanya. Sebagai contoh dalam melakukan penyortiran, pengarsipan
dokumen ataupun berkas-berkas perpajakan yang diperlukan oleh wajib pajak untuk
memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak yang baik.

5
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
A. Pengertian
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau
badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari
luar daerah pabean.
5. Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.

6
B. Dasar Hukum NPWP adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 TAHUN 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas undangUndang Nomor 6 TAHUN 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 27/PJ./1995 tanggal 23 Maret
1995 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha Serta Tata
Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP - 150/PJ/1999 tentang perubahan
KEP - 27/PJ./1995
4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP - 515/PJ./2000 tanggal 4 Desember
2000 tentang Tempat Pendaftaran bagi Wajib Pajak tertentu dan Tempat
Pelaporan Usaha Bagi Pengusaha Kena Pajak Tertentu.
5. Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP - 516/PJ./2000 tanggal 4 Desember 2000
tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara
Pendaftaran dan Penghapusan NPWP, Serta Pengukuhan dan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
6. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 161/PJ./2001 tanggal 21 Februari
2001 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara
Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan
Pencabutan Pengukuhan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
7. Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP - 525/PJ./2000 tanggal 6 Desember 2000
tentang Tempat Lain Sebagai Tempat terutangnya Pajak Bagi Pengusaha Kena
Pajak.
8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 167/PJ/2003 tentang Perubahan
ketiga atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 515/PJ./2000 tentang
Tempat pendaftaran bagi wajib pajak tertentu dan tempat pelaporan usaha bagi
pengusaha kena pajak tertentu.

C. Pendaftaran Untuk Mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak
1. Berdasarkan sistem self assessment setiap WP yang memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan wajib mendaftarkan diri utuk memiliki NPWP dengan cara :
a.Datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Pelayanan
Penyuluhan dan Konnsultasi Pajak (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal atau tempat kependudukan WP.
b.Melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak pada aplikasi e-Registration
2. Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang ingin
dikenakan pajak secara terpisah dengan suaminya.
7
3. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha
berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang
wilayahnya kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke
KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usah dilakukan.
4. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usahanya atau pekerjaan bebas,
bila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling
lambat pada akhir bulan berikutnya.
5. WP orang pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan
untuk memperoleh NPWP.
D. Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
1. Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat
kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.
2. Pengusah orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha
berbeda dengan tempat tinggal, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan, juga wajib mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha dilakukan.
3. Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan
pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP.
4. Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai
dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah
melampaui batas yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir masa pajak berikutnya.
E. Tempat Pendaftaran Wajib Pajak Tertentu dan Pelaporan Bagi Pengusaha Tertentu
1. Seluruh WP BUMN (Badan Usah Milik Negara) da WP BUMD (Badan Usaha Milik
Daerah) di wilayah DKI Jakarta, di KPP BUMN Jakarta;
2. WP PMA (Penanaman Modal Asing) yang tidak go public, di KPP PMA kecuali yang
telah terdaftar di KPP lama dan WP PMA di kawasan berikat dengan permohonan
diberikan kemudahan mendaftar di KPP setempat;
3. WP Badan dan Orang Asing (Badora), di KPP Badora;
8
4. WP go public, di KPP Perusahaan Masuk Bursa (Go Public), kecuali WP
BUMN/BUMD serta WP PMA yang berkedudukan di kawasan berikat;
5. WP BUMN diluar Jakarta, di KPP setempat;
6. Untuk WP BUMN/BUMD, PMA, Badora, Go Public di luar Jakarta, khusus PPh
pemotongan/pemungutan dan PPN/PPnBM di tempat kegiatan usaha atau cabang.
F. Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP serta Pelaporan dan Pengukuhan PKP
Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung
atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan dan pengamatan
Potensi Perpajakan setempat dengan melampirkan :
1. Untuk WP orang pribadi Non-Usahawan :
a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia
b. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;
b. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing;
c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi
yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
3. Untuk WP Badan :
a. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi BUT;
b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;
c. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah satu
pengurus aktif;
d. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa.
4. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/Pemotong
a. Fotokopi KTP bendaharawan ;
b. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan.
9
5. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/Pemungut :
- Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;
- Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation ;
- Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;
- Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah
seorang pengurus joint operation.
6. Bagi wajib pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau
wanita kawin tidak pisah harta harus melampirkan fotokopi surat keterangan
terdaftar. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi surat
kuasa khusus.
7. Untuk WP Orang pribadi dan WP Badan yang melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, persyaratan tambahan yang diminta
antara lain SIUP dan keterangan domisili dari pengelola gedung/kelurahan.
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ini harus melalui pembuktian alamat dari WP
tersebut.
Khusus Wanita kawin dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP sebagai
sarana untuk memenuhi hak dan kewajiban perpajakan atas namanya sendiri,
dengan persyaratan sesuai dengan kondisi dari wanita tersebut (butir 1 atau 2).
Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat
kuasa khusus.
G. Pendaftaran NPWP dan PKP Melalui Elektronik (Electronic Registration)
Pendaftaran NPWP dan PKP oleh Wajib Pajak dapat juga dilakukan secara elektronik
yaitu melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
www.pajak.go.id. Wajib Pajak cukup memasukan data-data pribadi (KTP/SIM/Paspor)
untuk dapat memperoleh NPWP.
Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan NPWP melalui internet :
1. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id;
2. Selanjutnya anda memilih menu e-Registration;
3. Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta;
4. Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang
10
Pribadi”. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang anda miliki;
5. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Sementara yang berlaku
selama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran dilakukan.
6. Cetak SKT Sementara tersebut beserta Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi
sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak.
7. Tanda tangani formulir registrasi, kemudian dapat dikirimkan/disampaikan langsung
bersama SKT Sementara serta persyaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti
yang tertera pada SKT Sementara tersebut. Setelah itu Anda akan menerima kartu
NPWP dan SKT asli.
H. Wajib Pajak Pindah
Dalam hal WP pindah domisili atau pindah tempat kegiatan usaha, WP agar
melaporkan diri ke KPP lama maupun KPP baru dengan ketentuan: 1. Wajib Pajak
Orang Pribadi :
a. Yang pindah tempat tinggal, melampirkan surat keterangan pernyataan pindah
tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat pernyataan
tempat tinggal/domisili yang baru dari yang bersangkutan bagi orang asing (bentuk
formulir ditentukan Direktorat Jenderal Pajak). Dalam hal WP yang tidak melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, persyaratan tersebut dapat berupa surat
keterangan dari pimpinan instansi atau perusahaan.
b. Yang pindah tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, melampirkan surat
pernyataan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang baru dari WP.
Wajib Pajak Badan :
a. Pindah tempat kedudukan, melampirkan surat pernyataan tempat kedudukan yang
baru dari salah seorang pengurus yang aktif.
b.Pindah tempat kegiatan usaha, melampirkan surat pernyataan tempat kegiatan
usaha baru dari salah seorang pengurus yang aktif.
I. Perubahan Data Wajib Pajak (WP)
Apabila terjadi perubahan data agar segera memberitahukan ke Kantor Pelayanan

11
pajak setempat dengan mengisi formulir perubahan/mutasi WP dan menyampaikan
secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak setempat.
Perubahan Data Wajib Pajak (WP) Dilakukan dalam hal :
a. Perbaikan data karena kesalahan data hasil komputer.
b. Perubahan nama WP karena penggantian nama disyaratkan adanya keterangan
dari institusi yang berwenang;
c. Perubahan alamat WP karena perpindahan tempat tinggal.
d. Perubahan NPWP karena adanya kesalahan nomor (misalnya NPWP cabang tidak
sama dengan NPWP Pusat);
e. Perubahan status usaha WP dilampiri pernyataan tertulis dari WP atau fotokopi
akte perubahan;
f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha WP;
g. Perubahan bentuk badan;
h. Perubahan jenis pajak karena sesuatu hal yang mengakibatkan kewajiban jenis
pajaknya berubah;
i. Penghapusan NPWP atau pencabutan Pengukuhan PKP karena dipenuhinya
persyaratan yang ditentukan.

J. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan PKP
1. Fungsi NPWP adalah sebagai berikut :
a. Sarana dalam administrasi perpajakan;
b. Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya;
c. Menjaga ketertiban dakam pembayaran pajak dan pengawasan admiinistrasi
perpajakan;
d. Setiap WP hanya diberikan satu NPWP;
2. Fungsi Pengukuhan PKP adalah sebagai berikut :
a. Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.
b. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.

12
K. Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Secara Jabatan (Sifat Retroaktif)
KPP dapat menerbitkan NPWP dan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila WP tidak
memenuhi kewajiban mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP atau tidak melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, bila berdasarkan data yang dimiliki Direktorat
Jenderal Pajak ternyata WP memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP atau PKP.
L. Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP dan Pengukuhan Sebagai PKP
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP, sehingga dapat merugikan pada
pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan
paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang bayar. Pidana tersebut di atas ditambah 1 (satu) kali menjadi 2
(dua) kali sanksi pidana, apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang
perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana
penjara yang dijatuhkan. Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan
tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib
Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, dalam
rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan kompensasi pajak atau
pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan
paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah restitusi yang
dimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak
4 (empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau
pengkreditan yang dilakukan.
M. Penghapusan NPWP & Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dan Persyaratannya
Penghapusan NPWP dilakukan dalam hal :
a. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya fotokopi
akte kematian atau laporan kematian dari instansi yang berwenang;
b. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan,
disyaratkan adanya surat nikah/ akte perkawinan dari catatan sipil :
13
c. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah
selesai dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut
dibagi oleh para ahli waris ;
d. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte
pembubaran yang dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang
berwenang ;
e. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai
BUT, disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang
mendukung bahwa BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat
digolongkan sebagai WP;
f. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP.
Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dilakukan dalam hal :
a. PKP pindah alamat;
b. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi;
c. PKP lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP;
N. Orang Pribadi Yang wajib Memiliki NPWP
1. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang
memperoleh penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun adalah :
a. Wajib Pajak sendiri : Rp 15.840.000,-;
b. Wajib Pajak kawin : Rp 17.160.000,-;
c. Wajib Pajak kawin & Memiliki 1 tanggungan : Rp 18.480.000,-;
d. Wajib Pajak kawin & Memiliki 2 tanggungan : Rp 19.800.000,-;
e. Wajib Pajak kawin & Memiliki 3 tanggungan : Rp 21.120.000,-.
Misalnya, Budi (statusnya sendiri) karyawan di PT A memiliki penghasilan setiap
bulannya Rp 2 juta atau setahun Rp 24 juta, dengan demikian Budi wajib memiliki
NPWP.

14
O. Cara Mendapatkan NPWP
Pendaftaran NPWP dapat dilakukan dengan membuka situs Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id). Langkah-langkahnya adalah :
1. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id.
2. Selanjutnya anda memilih menu e-Registration.
3. Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta.
4. Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang
Pribadi”. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang anda miliki.
5. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Sementara yang berlaku
selama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT Sementara tersebut
sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak.
6. Tanda tangani formulir registrasi, kemudian dapat dikirimkan/disampaikan langsung
bersama SKT Sementara ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT
Sementara tersebut. Setelah itu Wajib Pajak akan menerima kartu NPWP dan SKT asli.
Pendaftaran NPWP juga dapat dilakukan dengan cara langsung mendatangi Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dari Wajib Pajak serta
mendatangi Pojok Pajak yang terdapat di tempat keramaian (mall, gedung
perkantoran).
P. Persyaratan Untuk Memiliki NPWP
Cukup hanya mengisi formulir pendaftaran dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk
(KTP), atau paspor bagi orang asing
Q. Biaya Pembuatan NPWP
Pembuatan NPWP dan semua pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak tanpa dipungut
biaya atau gratis.
R. Manfaat Memiliki NPWP
1. Kemudahan Pengurusan Administrasi, dalam :
a. Pengajuan Kredit Bank;
b. Pembuatan Rekening Koran di Bank;
c. Pengajuan SIUP/TDP;
15
d. Pembayaran Pajak Final (PPh Final, PPN dan BPHTB, dll);
e. Pembuatan Paspor;
f. Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD.
2. Kemudahan pelayanan perpajakan :
a. Pengembalian pajak;
b. Pengurangan pembayaran pajak;
c. Penyetoran dan pelaporan pajak

16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pajak.go.id/content/seri-kup-wajib-pajak-dan-pengusaha-kena-pajak
http://www.pajak.go.id/content/seri-kup-npwp-dan-manfaatnya
http://www.pajak.go.id/content/seri-kup-pendaftaran-npwp-dan-pengukuhan-pkp
http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=767
http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=2

17

More Related Content

What's hot

tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakantugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakanrahmadiansari
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakanNoviaIslan
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...fitri_afriaini
 
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajaknandafauziah
 
Nomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajakNomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajaknandafauziah
 
Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib PajakNomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Yesica Adicondro
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakandian145
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
Ritonga Johan
 
Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...
Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...
Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...Yelddy Smockel
 
Tugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orangTugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orangdwiparamadanu
 

What's hot (18)

tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakantugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
Fitri afriani 1201112290 tugas adminstrasi perpajakan dan praktikum komputer ...
 
Makalah perpajakan lusi manullang
Makalah perpajakan lusi manullangMakalah perpajakan lusi manullang
Makalah perpajakan lusi manullang
 
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakNomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
 
Jel
JelJel
Jel
 
Nomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajakNomor pokok wajib pajak
Nomor pokok wajib pajak
 
UU Perpajakan
UU PerpajakanUU Perpajakan
UU Perpajakan
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sari
 
Nomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib PajakNomor Pokok Wajib Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
 
makalah pajak
makalah pajakmakalah pajak
makalah pajak
 
Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...
Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...
Administrasi perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pengukuhan Pengusaha Kena...
 
Tugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orangTugas paper adm perpajakan orang
Tugas paper adm perpajakan orang
 

Similar to Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak

tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakantugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakanroyenaller
 
Persandingan uu perpajakan
Persandingan uu perpajakanPersandingan uu perpajakan
Persandingan uu perpajakanRizki Amrulloh
 
pajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptxpajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptx
arifahnr
 
Tugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsantiTugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsantiRickyshidiq
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sariwuulans
 
Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007
Yesica Adicondro
 
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan TahunanPaper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunanwryand
 
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
kevinmariofarmapangaribuan
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
DWIASTUTYARFAH
 
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptxKelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
MuhammadRoisKhanafi
 
surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.
badiapurnamawanto
 
Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...vitalfrans
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
indah1994
 
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakantugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanrizkadwiharyanti
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...afdhillah
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...Gusri_ermila
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakanErwin Syah
 

Similar to Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak (20)

tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakantugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakan
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Persandingan uu perpajakan
Persandingan uu perpajakanPersandingan uu perpajakan
Persandingan uu perpajakan
 
pajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptxpajak 3.1.pptx
pajak 3.1.pptx
 
Tugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsantiTugas pratikum reni sunsanti
Tugas pratikum reni sunsanti
 
Tugas pratikum herman
Tugas pratikum hermanTugas pratikum herman
Tugas pratikum herman
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sari
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007
 
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan TahunanPaper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
 
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”     “PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
“PENGELOLAAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN”
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptxKelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
Kelompok 1_PPT PERPAJAKAN.pptx
 
surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.surat pemberitahuan tahunan.
surat pemberitahuan tahunan.
 
Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...Makalah kurangnya kesadaran masya...
Makalah kurangnya kesadaran masya...
 
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanTugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakantugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
 
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...Pratikum perpajakan  gusri ermila                                            ...
Pratikum perpajakan gusri ermila ...
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 

Nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak

  • 1. TUGAS ADMINISTRASI PERPAJAKAN TENTANG NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK OLEH EDLA DIANTI NIM. 1201112451 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS RIAU 2013
  • 2. Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa penulis persembahkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, bimbingan dan hidayah-Nya paper ini dapat diselesaikan sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Paper ini merupakan hasil adopsi dari beberapa sumber yang penulis baca yang kemudian penulis rangkum sehingga tersusunlah makalah ini. Pada dasarnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Administrasi Perpajakan” Akhir kata semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bila ada kesalahan penulis minta maaf karena keamatiran penulis. Pekanbaru, Oktober 2013 Penulis,
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................................i DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii Pendahuluan ......................................................................................................................4 Pengertian ......................................................................................................................6 Dasar Hukum NPWP …....................................................................................................................7 Pendaftaran untuk Mendapatkan Nomor Wajib Pajak ......................................................................................................................7 Pelaporan Usaha untuk Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ......................................................................................................................8 Tempat Pendaftaran Wajib Pajak Tertentu dan Pelaporan Bagi Pengusaha Tertentu ......................................................................................................................8 Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP serta Pelaporan dan Pengukuhan PKP ......................................................................................................................9 Pendaftaran NPWP dan PKP Melalui Elektronik (Electronic Registration) ....................................................................................................................10 Wajib Pajak Pindah ....................................................................................................................11 ii
  • 4. Perubahan Data Wajib Pajak (WP) ....................................................................................................................11 Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan PKP ....................................................................................................................12 Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Secara Jabatan (Sifat Retroaktif) ....................................................................................................................13 Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP dan Pengukuhan sebagai PKP ....................................................................................................................13 Penghapusan NPWP & Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dan Persyaratannya ....................................................................................................................13 Orang Pribadi Yang wajib Memiliki NPWP ....................................................................................................................14 Cara Mendapatkan NPWP ....................................................................................................................15 Persyaratan Untuk Memiliki NPWP ....................................................................................................................15 Biaya Pembuatan NPWP ....................................................................................................................15 Manfaat Memiliki NPWP ....................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................17 iii
  • 5. PENDAHULUAN Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Usaha memandirikan bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan adalah dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri yang berujud pajak yang harus terus diupayakan dan perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat. Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Dalam kaitannya dengan pembangunan dan kesejahteraan, pajak memiliki fungsi-fungsi yang dapat dipakai untuk menunjang tercapainya suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Fungsi – fungsi tersebut adalah budgeter/finansial yang memberikan masukan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara dan fungsi regulerend/mengatur bahwa pajak sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dari sektor pajak ditentukan oleh kemampuan aparat pajak didalam memberikan segala bentuk pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat. Aparat pajak haruslah memberikan suatu pelayanan yang baik dan benar kepada subjek pajak yang akan mendaftarkan dirinya untuk menjadi wajib pajak, untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pengaturan masalah NPWP telah ditetapkan dalam Keputusan Direktur jenderal Pajak Nomor KE-27/PJ./1995 tanggal 23 maret 1995 Tentang jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha serta Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak bahwa Wajib Pajak dan/atau pengusaha kena pajak Wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak yang bersangkutan. 4
  • 6. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. (KUP UU No.6 Tahun 1983 diperbaharui UU No.28 Tahun 2007). Nomor pokok wajib pajak sangat perlu dimiliki oleh setiap wajib pajak, karena seluruh proses pengadministrasian dokumen ataupun berkas-berkas perpajakan pada umumnya memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagai dasar kerjanya. Sebagai contoh dalam melakukan penyortiran, pengarsipan dokumen ataupun berkas-berkas perpajakan yang diperlukan oleh wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak yang baik. 5
  • 7. Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak A. Pengertian 1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 4. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. 5. Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya. 6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. 6
  • 8. B. Dasar Hukum NPWP adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 28 TAHUN 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas undangUndang Nomor 6 TAHUN 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 2. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 27/PJ./1995 tanggal 23 Maret 1995 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha Serta Tata Cara Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP - 150/PJ/1999 tentang perubahan KEP - 27/PJ./1995 4. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP - 515/PJ./2000 tanggal 4 Desember 2000 tentang Tempat Pendaftaran bagi Wajib Pajak tertentu dan Tempat Pelaporan Usaha Bagi Pengusaha Kena Pajak Tertentu. 5. Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP - 516/PJ./2000 tanggal 4 Desember 2000 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan NPWP, Serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 6. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 161/PJ./2001 tanggal 21 Februari 2001 Tentang Jangka Waktu Pendaftaran Dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran Dan Penghapusan Nomor pokok Wajib Pajak, Serta Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 7. Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP - 525/PJ./2000 tanggal 6 Desember 2000 tentang Tempat Lain Sebagai Tempat terutangnya Pajak Bagi Pengusaha Kena Pajak. 8. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 167/PJ/2003 tentang Perubahan ketiga atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP - 515/PJ./2000 tentang Tempat pendaftaran bagi wajib pajak tertentu dan tempat pelaporan usaha bagi pengusaha kena pajak tertentu. C. Pendaftaran Untuk Mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak 1. Berdasarkan sistem self assessment setiap WP yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri utuk memiliki NPWP dengan cara : a.Datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konnsultasi Pajak (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kependudukan WP. b.Melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak pada aplikasi e-Registration 2. Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang ingin dikenakan pajak secara terpisah dengan suaminya. 7
  • 9. 3. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayahnya kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usah dilakukan. 4. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usahanya atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya. 5. WP orang pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh NPWP. D. Pelaporan Usaha Untuk Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 1. Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP. 2. Pengusah orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha berbeda dengan tempat tinggal, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga wajib mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha dilakukan. 3. Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP. 4. Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah melampaui batas yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir masa pajak berikutnya. E. Tempat Pendaftaran Wajib Pajak Tertentu dan Pelaporan Bagi Pengusaha Tertentu 1. Seluruh WP BUMN (Badan Usah Milik Negara) da WP BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) di wilayah DKI Jakarta, di KPP BUMN Jakarta; 2. WP PMA (Penanaman Modal Asing) yang tidak go public, di KPP PMA kecuali yang telah terdaftar di KPP lama dan WP PMA di kawasan berikat dengan permohonan diberikan kemudahan mendaftar di KPP setempat; 3. WP Badan dan Orang Asing (Badora), di KPP Badora; 8
  • 10. 4. WP go public, di KPP Perusahaan Masuk Bursa (Go Public), kecuali WP BUMN/BUMD serta WP PMA yang berkedudukan di kawasan berikat; 5. WP BUMN diluar Jakarta, di KPP setempat; 6. Untuk WP BUMN/BUMD, PMA, Badora, Go Public di luar Jakarta, khusus PPh pemotongan/pemungutan dan PPN/PPnBM di tempat kegiatan usaha atau cabang. F. Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP serta Pelaporan dan Pengukuhan PKP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan dan pengamatan Potensi Perpajakan setempat dengan melampirkan : 1. Untuk WP orang pribadi Non-Usahawan : a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia b. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing. 2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan : a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia; b. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing; c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa. 3. Untuk WP Badan : a. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi BUT; b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia; c. Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah satu pengurus aktif; d. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa. 4. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/Pemotong a. Fotokopi KTP bendaharawan ; b. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan. 9
  • 11. 5. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/Pemungut : - Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation; - Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation ; - Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia; - Fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint operation. 6. Bagi wajib pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta harus melampirkan fotokopi surat keterangan terdaftar. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi surat kuasa khusus. 7. Untuk WP Orang pribadi dan WP Badan yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, persyaratan tambahan yang diminta antara lain SIUP dan keterangan domisili dari pengelola gedung/kelurahan. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ini harus melalui pembuktian alamat dari WP tersebut. Khusus Wanita kawin dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP sebagai sarana untuk memenuhi hak dan kewajiban perpajakan atas namanya sendiri, dengan persyaratan sesuai dengan kondisi dari wanita tersebut (butir 1 atau 2). Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus. G. Pendaftaran NPWP dan PKP Melalui Elektronik (Electronic Registration) Pendaftaran NPWP dan PKP oleh Wajib Pajak dapat juga dilakukan secara elektronik yaitu melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat www.pajak.go.id. Wajib Pajak cukup memasukan data-data pribadi (KTP/SIM/Paspor) untuk dapat memperoleh NPWP. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan NPWP melalui internet : 1. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id; 2. Selanjutnya anda memilih menu e-Registration; 3. Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta; 4. Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang 10
  • 12. Pribadi”. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang anda miliki; 5. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Sementara yang berlaku selama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran dilakukan. 6. Cetak SKT Sementara tersebut beserta Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak. 7. Tanda tangani formulir registrasi, kemudian dapat dikirimkan/disampaikan langsung bersama SKT Sementara serta persyaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT Sementara tersebut. Setelah itu Anda akan menerima kartu NPWP dan SKT asli. H. Wajib Pajak Pindah Dalam hal WP pindah domisili atau pindah tempat kegiatan usaha, WP agar melaporkan diri ke KPP lama maupun KPP baru dengan ketentuan: 1. Wajib Pajak Orang Pribadi : a. Yang pindah tempat tinggal, melampirkan surat keterangan pernyataan pindah tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat pernyataan tempat tinggal/domisili yang baru dari yang bersangkutan bagi orang asing (bentuk formulir ditentukan Direktorat Jenderal Pajak). Dalam hal WP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, persyaratan tersebut dapat berupa surat keterangan dari pimpinan instansi atau perusahaan. b. Yang pindah tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, melampirkan surat pernyataan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang baru dari WP. Wajib Pajak Badan : a. Pindah tempat kedudukan, melampirkan surat pernyataan tempat kedudukan yang baru dari salah seorang pengurus yang aktif. b.Pindah tempat kegiatan usaha, melampirkan surat pernyataan tempat kegiatan usaha baru dari salah seorang pengurus yang aktif. I. Perubahan Data Wajib Pajak (WP) Apabila terjadi perubahan data agar segera memberitahukan ke Kantor Pelayanan 11
  • 13. pajak setempat dengan mengisi formulir perubahan/mutasi WP dan menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak setempat. Perubahan Data Wajib Pajak (WP) Dilakukan dalam hal : a. Perbaikan data karena kesalahan data hasil komputer. b. Perubahan nama WP karena penggantian nama disyaratkan adanya keterangan dari institusi yang berwenang; c. Perubahan alamat WP karena perpindahan tempat tinggal. d. Perubahan NPWP karena adanya kesalahan nomor (misalnya NPWP cabang tidak sama dengan NPWP Pusat); e. Perubahan status usaha WP dilampiri pernyataan tertulis dari WP atau fotokopi akte perubahan; f. Perubahan jenis usaha karena ada perubahan kegiatan usaha WP; g. Perubahan bentuk badan; h. Perubahan jenis pajak karena sesuatu hal yang mengakibatkan kewajiban jenis pajaknya berubah; i. Penghapusan NPWP atau pencabutan Pengukuhan PKP karena dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. J. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan PKP 1. Fungsi NPWP adalah sebagai berikut : a. Sarana dalam administrasi perpajakan; b. Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya; c. Menjaga ketertiban dakam pembayaran pajak dan pengawasan admiinistrasi perpajakan; d. Setiap WP hanya diberikan satu NPWP; 2. Fungsi Pengukuhan PKP adalah sebagai berikut : a. Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM. b. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan. 12
  • 14. K. Penerbitan NPWP dan Pengukuhan PKP Secara Jabatan (Sifat Retroaktif) KPP dapat menerbitkan NPWP dan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila WP tidak memenuhi kewajiban mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, bila berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak ternyata WP memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP atau PKP. L. Sanksi Yang Berhubungan Dengan NPWP dan Pengukuhan Sebagai PKP Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP, sehingga dapat merugikan pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar. Pidana tersebut di atas ditambah 1 (satu) kali menjadi 2 (dua) kali sanksi pidana, apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan. Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, atau menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan kompensasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan. M. Penghapusan NPWP & Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dan Persyaratannya Penghapusan NPWP dilakukan dalam hal : a. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya fotokopi akte kematian atau laporan kematian dari instansi yang berwenang; b. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan adanya surat nikah/ akte perkawinan dari catatan sipil : 13
  • 15. c. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah selesai dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh para ahli waris ; d. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akte pembubaran yang dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang ; e. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT, disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP; f. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP. Pencabutan Pengukuhan Sebagai PKP dilakukan dalam hal : a. PKP pindah alamat; b. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi; c. PKP lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP; N. Orang Pribadi Yang wajib Memiliki NPWP 1. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; 2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun adalah : a. Wajib Pajak sendiri : Rp 15.840.000,-; b. Wajib Pajak kawin : Rp 17.160.000,-; c. Wajib Pajak kawin & Memiliki 1 tanggungan : Rp 18.480.000,-; d. Wajib Pajak kawin & Memiliki 2 tanggungan : Rp 19.800.000,-; e. Wajib Pajak kawin & Memiliki 3 tanggungan : Rp 21.120.000,-. Misalnya, Budi (statusnya sendiri) karyawan di PT A memiliki penghasilan setiap bulannya Rp 2 juta atau setahun Rp 24 juta, dengan demikian Budi wajib memiliki NPWP. 14
  • 16. O. Cara Mendapatkan NPWP Pendaftaran NPWP dapat dilakukan dengan membuka situs Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Langkah-langkahnya adalah : 1. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id. 2. Selanjutnya anda memilih menu e-Registration. 3. Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta. 4. Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi”. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang anda miliki. 5. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Sementara yang berlaku selama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT Sementara tersebut sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak. 6. Tanda tangani formulir registrasi, kemudian dapat dikirimkan/disampaikan langsung bersama SKT Sementara ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT Sementara tersebut. Setelah itu Wajib Pajak akan menerima kartu NPWP dan SKT asli. Pendaftaran NPWP juga dapat dilakukan dengan cara langsung mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dari Wajib Pajak serta mendatangi Pojok Pajak yang terdapat di tempat keramaian (mall, gedung perkantoran). P. Persyaratan Untuk Memiliki NPWP Cukup hanya mengisi formulir pendaftaran dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), atau paspor bagi orang asing Q. Biaya Pembuatan NPWP Pembuatan NPWP dan semua pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak tanpa dipungut biaya atau gratis. R. Manfaat Memiliki NPWP 1. Kemudahan Pengurusan Administrasi, dalam : a. Pengajuan Kredit Bank; b. Pembuatan Rekening Koran di Bank; c. Pengajuan SIUP/TDP; 15
  • 17. d. Pembayaran Pajak Final (PPh Final, PPN dan BPHTB, dll); e. Pembuatan Paspor; f. Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD. 2. Kemudahan pelayanan perpajakan : a. Pengembalian pajak; b. Pengurangan pembayaran pajak; c. Penyetoran dan pelaporan pajak 16