SlideShare a Scribd company logo
PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 06 TAHUN 2007
TENTANG
LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON
DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGGAMUS,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 31
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007
tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Lembaga
Kemasyarakatan Pekon;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan
Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3667);
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang
Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan
Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 83/HUK Tahun 2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan
Mengenai Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kepada Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 05 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang
Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;
17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000
tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga;
18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002
tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota;
Dengan Persetujuan Bersama :
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
dan
BUPATI TANGGAMUS
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah, adalah Kabupaten Tanggamus.
2. Pemerintah Daerah, adalah Bupati Tanggamus dan Perangkat Daerah sebagai
Unsur Penyelenggaran Pemerintah Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Tanggamus.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Tanggamus.
5. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Tanggamus.
6. Pekon adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mcngurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat is tiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Pemerintahan Pekon adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Pekon dan Badan Hippun Pemekonan dalam mengatur serta
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihonnati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
8. Pemerintah Pekon adalah Kepala Pekon dan Perangkat Pekon sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan Pekon;
9. Badan Hippun Pemekonan yang selanjutnya disebut BHP adalah Badan
Permusyawaratan yang terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat di Pekon yang
berfungsi menetapkan Peraturan Pekon, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat;
10.Lembaga Kemasyarakatan Pekon adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat
sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra kerja pemerintah pekon dalam
memberdayakan masyarakat;
11.Peraturan Pemekonan adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BHP
bersama Kepala Pekon;
12.Peraturan Kepala Pekon adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Pekon yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan
Pekon dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi;
13.Keputusan Kepala Pekon adalah keputusan yang d itetapkan oleh Kepala Pekon
yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Pekon maupun
Peraturan Kepala Pekon;
14.Rukun Warga untuk selanjutnya disingkat RW atau sebutan lainnya adalah bagian dari
kerja Kepala Pekon dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah
pengurus RT di wilayah kerjanya -yang ditetapkan oleh Pemerintah Pekon;
15.Rukun Tetangga untuk selanjutnya disingkat RT atau sebutan lainnya adalah
lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka
pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pekon;
16.Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Pekon yang untuk
selanjutnya disebut TP PKK Pekon adalah lembaga kemasyarakatan sebagai .mitra
kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai
fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing
jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK;
17.Lembaga Ketahanan Masyarakat Pekon, untuk selanjutnya disingkat LKMP atau
Lembaga Pemberdayaan masyarakat, untuk selanjutnya disingkat LPM adalah
lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra
Pemerintah Pekon dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan
masyarakat di bidang pembangunan;
18.Karang Taruna adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
terutama generasi muda di wilayah Pekon atau komunitas adat sederajat dan
terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional
dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial;
19.Lembaga Adat adalah lembaga kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun
yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam sejarah masyarakat
atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan
hak atas harta kekayaan di dalam hukum adat tersebut, serta berhak dan
berwenang untuk mengatur, mengums dan menyelesaikan berbagai permasalahan
kehidupan yang berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan hukum
adat yang berlaku.
BAB II
PEMBENTUKAN Pasal 2
(1) Di Pekon dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan.
(2) Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk
atas prakarsa masyarakat dan/atau atas prakarsa masyarakat yang difasilitasi
Pemerintah Pekon melalui musyawarah dan mufakat.
(3) Peserta musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri dari unsur
Pemerintah Pekon, BHP, Tokoh Adat Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Pemuda serta unsur lainnya yang mewakili masyarakat Pekoru
(4) Musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan
kedalam Berita Acara Hasil Musyawarah Pekon tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan untuk ditetapkan dalam Peraturan Pemekonan.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dibentuk
dengan maksud sebagai mitra pemerintah pekon dalam melaksanakan fungsi
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Pasal 4
Lembaga Kemayarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dibentuk
dengan tujuan untuk membantu pemerintah pekon dalam aspek perencanaan,
pelaksanaan, pengendaHan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan demi
terwujudnya percepatan kesejahteraan masyarakat melalui:
a. peningkatan pelayanan masyarakat;
b. peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;
c. pengembangan kemitraan;
d. pemberdayaan masyarakat; dan
e. pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat
setempat.
BAB IV
TUGAS, FUNGSI DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
(1) Lembaga Kemasyarakatan Pekon sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1)
mempunyai tugas membantu Pemerintah Pekon dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat.
(2) Tugas Lembaga Kemasyarakatan Pekon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. menyusun rencana pembangunan secara partisifatif;
b. melaksanakan,mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisifatif;
c. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya
masyarakat; dan
d. menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
memberdayakan masyarakat.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Fungsi Lembaga
Kemasyarakatan Pekon antara lain adalah:
a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan;
b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam
kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indnesia;
c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
d. penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan pengembangan
hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
e. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong
royong masyarakat;
f. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; dan
g. pemberdayaan hak politik masyarakat.
Pasal 7
Dalam melaksanakan Fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Lembaga
Kemasyarakatan Pekon berkewajiban antara lain:
a. menjalankan kegiatan dalam rangka membantu penyelenggaraan urusan rumah
tangga pekon dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif;
b. melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing lembaga
dalam rangka mensukeskan program Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pekon;
c. menjalankan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh Pemerintah Pekon yang
ridak bertentangan dengan misi lembaga;
d. melakukan koordinasi maupun konsultasi secara aktif kepada Pemerintah,
Pemeiintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Camat serta bermitra,
berkoordinasi dan melakukan konsultasi dengan Pemerintah Pekon; dan
e. menyampaikan pertanggungjawaban kegiatan maupun pelaksanaan tugas kepada
jenjang hierarki diatasnya maupun pemerintah setempat sesuai dengan
ketentuan peraturan masing-masing lembaga.
BAB V
JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON
Pasal 8
Jenis-jenis Lembaga Kemasyarakatan antara lain adalah:
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pekon (LPMP) / Lembaga Ketahanan
Masyarakat Pekon (LKMP);
b. Lembaga Adat;
c. Tim Penggerak PKK;
d. Karang Taruna;
e. RW/RT; dan
f. Lembaga Kemasyarakatan lainnya.
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 9
(1) Persyaratan pengurus Lembaga Kemasyarakatan Pekon memenuhi
persyaratan:
a. Warga Negara Republik Indonesia;
b. penduduk setempat dan berdomisili diwilayah tersebut;
c. mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian; dan
d. dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh masyarakat setempat.
Pasal 10
(1) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Pekon terdiri dari:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Bidang-bidang sesuai kebutuhan.
(2) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
boleh merangkap jabatan pada Lembaga Kemasyarakatan lainnya dan bukan
merupakan pengurus dari salah satu partai politik.
(3) Masa bhakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan di Pekon selama 5 (lima) tahun
terhitung sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode
berikutnya.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 11
Pembinaan dan pengawasan Lembaga Kemasyarakataa di Pekon dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten dan Camat setempat.
Pasal 12
Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
meliputi:
a. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan Lembaga
kemasyarakatan;
b. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan
partisipatif;
c. menetapkan bantuan pembiayaan alokasi dana untuk pembinaan dan
pengembangan Lembaga Kemasyarakatan;
d. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan serta
pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;
e. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Lembaga
Kemasyarakatan;
f. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan Lembaga
Kemasyarakatan.
Pasal 13
Pembinaan dan Pengawasan Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 meliputi:
a. memfasilitasi penyusunan peraturan pemekonan yang berkaitan dengan
Lembaga Kemasyarakatan;
b. memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi daii kewajiban Lembaga
Kemasyarakatan;
c. memfasilitasi penyusunan perencanaan pembanguncin partisipatif;
d. memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakiit;
e. memfasilitasi kerjasama antar Lembaga Kemasyarakatan dan kerjasana Lembaga
Kemasyarakatan dengan pihak ketiga;
f. memfasilitasi bantuan teknis dan pendampingan kepada Lembaga
Kemasyarakatan; dan
g. memfasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan Lembaga
Kemasyarakatan.
BAB VIII
HUBUNGAN KERJA
Pasal 14
(1) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Pekon dengan pemerintahan pekon
bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
(2) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Pekon dengan Lembaga
Kemasyarkatan lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif.
(3) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan pekon dengan pihak ketiga bersifat
kemitraan.
BAB IX
SUMBER DANA
Pasal 15
Pendanaan Lembaga Kemasyarakatan Pekon bersumber dari:
a. swadaya masyarakat;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Provinsi;
d. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; dan
e. bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal16
Lembaga Kemasyarakatan di Pekon yang ada pada saat ini tetap diakui eksistensinya
dan berlaku sampai berakhirnya masa bhaktinya.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Kemasyarakatan Pekon sepanjang
mengenai teknis pembentukannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 18
Dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten
Tanggamus Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di
Pekon dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus.
Ditetapkan di Kota Agung
pada tanggal 03 September 2007
BUPATI TANGGAMUS,
dto
FAUZAN SYA'IE
Diundangkan di Kota Agung
Pada Tanggal 03 September 2007
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN,
dto
SYAFIUDDIN MUAS
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2007 NOMOR 23
Pasal16
Lembaga Kemasyarakatan di Pekon yang ada pada saat ini tetap diakui eksistensinya
dan berlaku sampai berakhirnya masa bhaktinya.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Kemasyarakatan Pekon sepanjang
mengenai teknis pembentukannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 18
Dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten
Tanggamus Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di
Pekon dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus.
Ditetapkan di Kota Agung
pada tanggal 03 September 2007
BUPATI TANGGAMUS,
dto
FAUZAN SYA'IE
Diundangkan di Kota Agung
Pada Tanggal 03 September 2007
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN,
dto
SYAFIUDDIN MUAS
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2007 NOMOR 23

More Related Content

What's hot

Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
DesaSrimulyo
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Capung Humve
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Penataan Ruang
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Apner Krei
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
iniPurwokerto
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
dermolo
 
Permen no 81 tahun 2015
Permen no 81 tahun 2015Permen no 81 tahun 2015
Permen no 81 tahun 2015
desa karangkemiri
 
Permen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahan
Permen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahanPermen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahan
Permen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahan
Pajeg Lempung
 
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinanPermen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Achmad Wahid
 
PERDA Setda dan setwan
PERDA Setda dan setwanPERDA Setda dan setwan
PERDA Setda dan setwan
Jhon Blora
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
iniPurwokerto
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
sudiantosihite
 
Perdes siltap
Perdes siltapPerdes siltap
Perdes siltap
dermolo
 
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Rachdian Yahya
 
Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3
Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3
Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3Sutardjo ( Mang Ojo )
 
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015
pandirambo900
 
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journalPermensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journalIdnJournal
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...
Kota Serang
 

What's hot (19)

Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
Perda kab. bantul no 5 tahun 2020 ttg pamong kalurahan (1)
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
 
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desaPermen no.44 th_2016 kewenangan desa
Permen no.44 th_2016 kewenangan desa
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
 
Permen no 81 tahun 2015
Permen no 81 tahun 2015Permen no 81 tahun 2015
Permen no 81 tahun 2015
 
Permen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahan
Permen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahanPermen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahan
Permen no81 th 2015 tentang evaluasi perkembangan desa kelurahan
 
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinanPermen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
 
PERDA Setda dan setwan
PERDA Setda dan setwanPERDA Setda dan setwan
PERDA Setda dan setwan
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
 
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
UNDANG UNDANG NO 35 TAHUN 2007
 
Perdes siltap
Perdes siltapPerdes siltap
Perdes siltap
 
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
 
Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3
Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3
Pto pnpm m pd integrasi 2013 revisi 3
 
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015
RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2015
 
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journalPermensos 129 tahun 2008 idn journal
Permensos 129 tahun 2008 idn journal
 
Uu 04 2001
Uu 04 2001Uu 04 2001
Uu 04 2001
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA S...
 

Similar to No 6-thn-2007

Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007
Pekerja Sosial Masyarakat
 
dasar Hukum LPM
dasar Hukum LPMdasar Hukum LPM
dasar Hukum LPM
Suwondo Chan
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Rachdian Yahya
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Rachdian Yahya
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
Putu Ardita
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
Boim Boim
 
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Rachdian Yahya
 
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Bpd Desa Kasokandel
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
Suwondo Chan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
Suwondo Chan
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Arifuddin Ali
 
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Citra Harapan
 
Perbup no 16 th 2016 sotk pemdes
Perbup no 16 th 2016 sotk pemdesPerbup no 16 th 2016 sotk pemdes
Perbup no 16 th 2016 sotk pemdes
Adelfios Andyka Fatra
 
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
Citra Harapan
 
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Yudhi Aldriand
 
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Pemdes Seboro Sadang
 
bumdes
bumdesbumdes
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...
Kota Serang
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Medan Comonity
 
RKP-Des Cilayung 2014
RKP-Des Cilayung 2014RKP-Des Cilayung 2014
RKP-Des Cilayung 2014
Abdul Kohar
 

Similar to No 6-thn-2007 (20)

Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007
 
dasar Hukum LPM
dasar Hukum LPMdasar Hukum LPM
dasar Hukum LPM
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
 
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desaPermendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
Permendagri 5 th 2007 kelembagaan masyarakat desa
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
 
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
Perda no 19-2008_(lpm_desa_kelurahan_kab_kutai_kartanegara)
 
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
Peraturan bupati nomor 30 tahun 2005 tentang ped kemasyarakatan-spm05
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006    TENTANG L...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG L...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
 
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...Peraturan menteri dalam negeri nomor   5  tahun 2007 tentang pedoman penataan...
Peraturan menteri dalam negeri nomor 5 tahun 2007 tentang pedoman penataan...
 
Perbup no 16 th 2016 sotk pemdes
Perbup no 16 th 2016 sotk pemdesPerbup no 16 th 2016 sotk pemdes
Perbup no 16 th 2016 sotk pemdes
 
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor  77/huk/2010 tentang pedoma...
Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 77/huk/2010 tentang pedoma...
 
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
 
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
 
bumdes
bumdesbumdes
bumdes
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER ...
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008
 
RKP-Des Cilayung 2014
RKP-Des Cilayung 2014RKP-Des Cilayung 2014
RKP-Des Cilayung 2014
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 

No 6-thn-2007

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 06 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGGAMUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 31 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Lembaga Kemasyarakatan Pekon; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3667); 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438);
  • 2. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa; 9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 83/HUK Tahun 2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Mengenai Desa; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Desa; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 05 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa; 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota;
  • 3. Dengan Persetujuan Bersama : DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS dan BUPATI TANGGAMUS MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah, adalah Kabupaten Tanggamus. 2. Pemerintah Daerah, adalah Bupati Tanggamus dan Perangkat Daerah sebagai Unsur Penyelenggaran Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Tanggamus. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tanggamus. 5. Camat adalah Camat dalam Kabupaten Tanggamus. 6. Pekon adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mcngurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat is tiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Pemerintahan Pekon adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Pekon dan Badan Hippun Pemekonan dalam mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihonnati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Pemerintah Pekon adalah Kepala Pekon dan Perangkat Pekon sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Pekon; 9. Badan Hippun Pemekonan yang selanjutnya disebut BHP adalah Badan Permusyawaratan yang terdiri atas tokoh-tokoh masyarakat di Pekon yang berfungsi menetapkan Peraturan Pekon, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; 10.Lembaga Kemasyarakatan Pekon adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra kerja pemerintah pekon dalam memberdayakan masyarakat; 11.Peraturan Pemekonan adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BHP bersama Kepala Pekon;
  • 4. 12.Peraturan Kepala Pekon adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Pekon yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan Pekon dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi; 13.Keputusan Kepala Pekon adalah keputusan yang d itetapkan oleh Kepala Pekon yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Pekon maupun Peraturan Kepala Pekon; 14.Rukun Warga untuk selanjutnya disingkat RW atau sebutan lainnya adalah bagian dari kerja Kepala Pekon dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya -yang ditetapkan oleh Pemerintah Pekon; 15.Rukun Tetangga untuk selanjutnya disingkat RT atau sebutan lainnya adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pekon; 16.Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Pekon yang untuk selanjutnya disebut TP PKK Pekon adalah lembaga kemasyarakatan sebagai .mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK; 17.Lembaga Ketahanan Masyarakat Pekon, untuk selanjutnya disingkat LKMP atau Lembaga Pemberdayaan masyarakat, untuk selanjutnya disingkat LPM adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Pekon dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan; 18.Karang Taruna adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah Pekon atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial; 19.Lembaga Adat adalah lembaga kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam sejarah masyarakat atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam hukum adat tersebut, serta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengums dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Di Pekon dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan. (2) Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibentuk atas prakarsa masyarakat dan/atau atas prakarsa masyarakat yang difasilitasi Pemerintah Pekon melalui musyawarah dan mufakat. (3) Peserta musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri dari unsur Pemerintah Pekon, BHP, Tokoh Adat Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta unsur lainnya yang mewakili masyarakat Pekoru (4) Musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan kedalam Berita Acara Hasil Musyawarah Pekon tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan untuk ditetapkan dalam Peraturan Pemekonan.
  • 5. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dibentuk dengan maksud sebagai mitra pemerintah pekon dalam melaksanakan fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pasal 4 Lembaga Kemayarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) dibentuk dengan tujuan untuk membantu pemerintah pekon dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendaHan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan demi terwujudnya percepatan kesejahteraan masyarakat melalui: a. peningkatan pelayanan masyarakat; b. peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan; c. pengembangan kemitraan; d. pemberdayaan masyarakat; dan e. pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN KEWAJIBAN Pasal 5 (1) Lembaga Kemasyarakatan Pekon sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu Pemerintah Pekon dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat. (2) Tugas Lembaga Kemasyarakatan Pekon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. menyusun rencana pembangunan secara partisifatif; b. melaksanakan,mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisifatif; c. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat; dan d. menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka memberdayakan masyarakat. Pasal 6
  • 6. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Fungsi Lembaga Kemasyarakatan Pekon antara lain adalah: a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan; b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indnesia; c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; d. penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; e. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat; f. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; dan g. pemberdayaan hak politik masyarakat. Pasal 7 Dalam melaksanakan Fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Lembaga Kemasyarakatan Pekon berkewajiban antara lain: a. menjalankan kegiatan dalam rangka membantu penyelenggaraan urusan rumah tangga pekon dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif; b. melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing lembaga dalam rangka mensukeskan program Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pekon; c. menjalankan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh Pemerintah Pekon yang ridak bertentangan dengan misi lembaga; d. melakukan koordinasi maupun konsultasi secara aktif kepada Pemerintah, Pemeiintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Camat serta bermitra, berkoordinasi dan melakukan konsultasi dengan Pemerintah Pekon; dan e. menyampaikan pertanggungjawaban kegiatan maupun pelaksanaan tugas kepada jenjang hierarki diatasnya maupun pemerintah setempat sesuai dengan ketentuan peraturan masing-masing lembaga. BAB V JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON Pasal 8 Jenis-jenis Lembaga Kemasyarakatan antara lain adalah: a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pekon (LPMP) / Lembaga Ketahanan Masyarakat Pekon (LKMP); b. Lembaga Adat; c. Tim Penggerak PKK; d. Karang Taruna; e. RW/RT; dan
  • 7. f. Lembaga Kemasyarakatan lainnya. BAB VI KEPENGURUSAN Pasal 9 (1) Persyaratan pengurus Lembaga Kemasyarakatan Pekon memenuhi persyaratan: a. Warga Negara Republik Indonesia; b. penduduk setempat dan berdomisili diwilayah tersebut; c. mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian; dan d. dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh masyarakat setempat. Pasal 10 (1) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Pekon terdiri dari: a. Ketua; b. Sekretaris; c. Bendahara; dan d. Bidang-bidang sesuai kebutuhan. (2) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh merangkap jabatan pada Lembaga Kemasyarakatan lainnya dan bukan merupakan pengurus dari salah satu partai politik. (3) Masa bhakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan di Pekon selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya. BAB VII PEMBINAAN Pasal 11 Pembinaan dan pengawasan Lembaga Kemasyarakataa di Pekon dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten dan Camat setempat. Pasal 12 Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 meliputi: a. memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan Lembaga kemasyarakatan; b. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; c. menetapkan bantuan pembiayaan alokasi dana untuk pembinaan dan pengembangan Lembaga Kemasyarakatan; d. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan serta pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;
  • 8. e. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Lembaga Kemasyarakatan; f. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan Lembaga Kemasyarakatan. Pasal 13 Pembinaan dan Pengawasan Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 meliputi: a. memfasilitasi penyusunan peraturan pemekonan yang berkaitan dengan Lembaga Kemasyarakatan; b. memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi daii kewajiban Lembaga Kemasyarakatan; c. memfasilitasi penyusunan perencanaan pembanguncin partisipatif; d. memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakiit; e. memfasilitasi kerjasama antar Lembaga Kemasyarakatan dan kerjasana Lembaga Kemasyarakatan dengan pihak ketiga; f. memfasilitasi bantuan teknis dan pendampingan kepada Lembaga Kemasyarakatan; dan g. memfasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan Lembaga Kemasyarakatan. BAB VIII HUBUNGAN KERJA Pasal 14 (1) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Pekon dengan pemerintahan pekon bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. (2) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Pekon dengan Lembaga Kemasyarkatan lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif. (3) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan pekon dengan pihak ketiga bersifat kemitraan. BAB IX SUMBER DANA Pasal 15 Pendanaan Lembaga Kemasyarakatan Pekon bersumber dari: a. swadaya masyarakat; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi; d. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; dan e. bantuan lain yang sah dan tidak mengikat. BAB X KETENTUAN PERALIHAN
  • 9. Pasal16 Lembaga Kemasyarakatan di Pekon yang ada pada saat ini tetap diakui eksistensinya dan berlaku sampai berakhirnya masa bhaktinya. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Kemasyarakatan Pekon sepanjang mengenai teknis pembentukannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 18 Dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Pekon dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus. Ditetapkan di Kota Agung pada tanggal 03 September 2007 BUPATI TANGGAMUS, dto FAUZAN SYA'IE Diundangkan di Kota Agung Pada Tanggal 03 September 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, dto SYAFIUDDIN MUAS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2007 NOMOR 23
  • 10. Pasal16 Lembaga Kemasyarakatan di Pekon yang ada pada saat ini tetap diakui eksistensinya dan berlaku sampai berakhirnya masa bhaktinya. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Kemasyarakatan Pekon sepanjang mengenai teknis pembentukannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 18 Dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Pekon dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus. Ditetapkan di Kota Agung pada tanggal 03 September 2007 BUPATI TANGGAMUS, dto FAUZAN SYA'IE Diundangkan di Kota Agung Pada Tanggal 03 September 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, dto SYAFIUDDIN MUAS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2007 NOMOR 23