Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Tahap Pra Konstruksi - Pekerjaan Pengecekan dan PengujianJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Nisrina Abrar (25021016).pdf
1. SI 6151 MANAJEMEN MUTU
“Process Characteristics”
Disusun oleh :
Nisrina Abrar (25021016)
Kelompok Keahlian Manajemen Rekayasa Konstruksi Program Studi Magister Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil Dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
2. Process Characteristic
• Process name
• Purpose
• Outputs
• Outcomes
• Objectives
• Measures (1)
• Measures (2)
• Targets
• Inputs
• Activators
• Hierarchy
• Activities
• Process flow
• Preventive measures
• Resources
• Responsibilities
• Constraints
• Results
• Reviews
• Process capability
3. Process name :
Pekerjaan perbaikan tanah dengan metode Prefebricated Vertical Drain
(PVD) pada pekerjaan pembangunan jalur Kereta Api
Purpose :
Pekerjaan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah yang jenuh dengan
prinsip mempercepat proses konsolidasi tanah dengan pemampatan tanah
dengan beban preloading dikombinasi dengan penyerapat air dengan
pemasangan vertical drain
Outputs :
Menghasilkan karakteristik tanah dengan penurunan konsolidasi yang
diinginkan untuk proses konstruksi bangunan jalan kereta di atasnya
Outcomes :
Konstruksi jalan kereta api diatas tanah dasar dapat dibangun dengan aman
tanpa khawatir
Objectives :
Untuk menghindari terjadinya konsolidasi setempat yang dapat merusak
konstruksi diatasnya
4. Measures (1) process measure :
Nilai penurunan tanah yang terjadi akibat preloading beban tanah dan
pemasangan vertical drain dengan jangka waktu tertentu
Measures (2) stakeholder measure :
Tercapainya keinginan pemilik proyek untuk memperbaiki karakteristik
tanah dengan metode yang telah di kaji bersama ini, merupakan metode yang
relative baru untuk pekerjaan jalan kereta api
Targets :
- Tercapainya syarat konstruksi, nilai penurunan tanah dan daya dukungnya
- Waktu pekerjaan yang ditentukan tidak mengalami keterlambatan
- Biaya perbaikan tanah yang tidak melebihi anggaran yang ada
Inputs :
- Material = tanah timbunan, pasir urug, pipa vertical drain, pelat, dll
- Peralatan = alat pemancang pipa, alat gali, dll
- Tenaga kerja = Tenaga ahli, tim review studi desain, tim aplikator khusus
untuk pekerjaan tanah dengan metode ini
Activator :
Waktu pelaksanaan yang terbatas dan harus tercapai, keterbatasan anggaran,
sehingga harus dikerjakan cepat dengan resourches yang memadai
5. Hierarchy:
Pekerjaan ini merupakan hierarki proses level 3 yaitu aktivitas, terdiri dari
setting up alat, pemancangan, pembebanan, dst
Activities :
Tahapan pekerjaan perbaikan tanah dengan metode PVD diantaranya :
- Persiapan resourches
- Pekerjaan preloading tanah
- Pekerjaan pemancangan pipa vertical drain
- Proses idle time dan pengukuran berkala
- Pengujian hasil penurunan setelah perbaikan
Process flow :
Alur proses adalah seri, yaitu secara bertahap sampai didapatkan hasil yang
diinginkan tahap demi tahap baru dapat dilanjutkan ke oproses konstruksi
bawah
Persipan
resourches
Pekerjaan
galian dan
preloading
tanah
Pekerjaan
pemancangan
pipa PVD
Proses tunggu
idle time dan
penurunan
berkala
Pengukuran
hasil
penurunan
6. Preventive measure :
- Kemungkinan alat pemancang terguling, maka disiapkan pelat untuk
pijakan alat berat
- Kemungkinan penurunan belum tercapai di waktu yang ditetapkan, maka di
persiapkan beban tambahan
- Kemungkinan biaya kajian ulang dan pemasangan dmembengkak, maka
dihindari penggunaan beban tambahan berupa pengadaan tanah, dapat
digunaka beban hidup dari alat berat tambahan
- Kemungkinan terjadi kecelakaan kerja, maka perlu penerapan K3 seperti
safety line, train watcher dan APD
Resourches :
- Material = tanah timbunan, pasir urug, pipa vertical drain, pelat, dll
- Peralatan = alat pemancang pipa, alat gali, alat pengukur penurunan dll
- Tenaga kerja = Tenaga ahli, tim review studi desain, tim aplikator khusus
untuk pekerjaan tanah dengan metode ini
Responsibilities :
Tenaga aplikator dan tim kontraktor yang melakukan pekerjaan perbaikan
tanah diharapkan dapat menjamin pekerjaan selesai dengan baik
Constrains :
Waktu pelaksanaan, anggaran dan keselamatan di ruang kerja
7. Result :
Tercapainya karakteristik tanah sesuai spesifikasi
yang diinginkan dan dapat dilakukan konstruksi
bangunan diatasnya
Reviews :
Reviu dari kegiatan ini perlu dilakukan untuk
menjawab pertanyaan dan memastikan :
- Apakah semua tahapan dan hasil sudah sesuai
dengan rencana ?
- Apakah sudah melakukan dengan cara terbaik ?
- Bagaimanakah kita mengetahui bahwa
pekerjaan ini sudah benar ?
Process Capability:
Proses pekerjaan perbaikan tanah ini diharapkan
tidak menghasilkan waste yang berarti, hal ini
terkait dengan efektivitas penggunaan resourches
yang ada diharapkan sudah sangat baik
8. “TERIMA KASIH”
Kelompok Keahlian Manajemen Rekayasa Konstruksi Program Studi Magister Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil Dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung