Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru.
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru.
Dinamika Etika dan Regulasi Internet Indonesia Pasca Revisi UU ITEICT Watch
Dinamika Etika dan Regulasi Internet Indonesia Pasca Revisi UU ITE. Silakan baca juga artikel "Jangan Mau Dibohongi Pake UU ITE!" http://internetsehat.id/2016/12/jangan-mau-dibohongi-pake-uu-ite/
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...ICT Watch
Menyikapi perkembangan terkini terkait sebagaimana didiskusikan pada FGD yang diselenggarakan Kominfo tentang pembahasan tayangan video bermuatan SARA dan Terorisme, ICT Watch memberikan masukan resmi secara tertulis, sebagaimana yang bisa dibaca pada file ini.
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)ICT Watch
Dokumentasi #LiveStreaming Rilis Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet https://www.youtube.com/watch?v=Hv161zrCMuo
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar).
I. LATAR BELAKANG 1
II. KOMITMEN GLOBAL SEBAGAI PEDOMAN DASAR 3
A. Landasan Hukum Dan Kebijakan 5
B. Mekanisme Pelaporan 7
C. Perhatian Utama Dalam Skala Nasional 11
D. Program Pendidikan Dan Kesadaran Masyarakat 12
III. ANAK DAN AKTIVITAS DI DUNIA MAYA 13
A. Aktivitas Anak Online Di Indonesia 16
B. Perangkat Yang Digunakan Saat Berinternet 17
C. Motivasi Menggunakan Internet Dan Aktivitas Online 17
IV. KONTEN YANG MENYALAHGUNAKAN ANAK 19
A. Definisi 19
B. Naungan Hukum 22
C. Kajian Regional 23
D. Ketersediaan Alat Dan Instrumen Untuk Investigasi 25
E. Pelatihan Penggunaan Alat Dan Membangun Awareness
(Terhadap Konten Yang Menyalahgunakan Anak) 27
F. Format/Prosedur Pelaporan 29
G. Strategi (Termasuk Hukum) Berkaitan Dengan
Pengurangan Konten Yang Menyalahgunakan Anak 30
V. DAFTAR PRIORITAS NASIONAL DALAM HAL PERLINDUNGAN
ANAK DI RANAH MAYA 34
A. Peta Komprehensif Kebijakan Yang Sudah Tersedia Terkait
Perlindungan Anak Di Ranah Maya 34
B. Fokus Utama Perlindungan Anak Di Ranah Maya Dalam
Skala Nasional 36
C. Program Dan Aktivitas Pemberdayaan Dan
Pendidikan Publik 36
D. Usulan Alur Mekanisme Pelaporan Yang Spesifik 38
E. Pemberdayaan Anak
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Dialog ID-IGF digelar hari Rabu, 20 Agustus 2014 di Hotel Borobudur - Jakarta. Forum ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini sebelumnya telah melakukan pendaftaran melalui situs www.id-igf.or.id yang selama 20 hari sebelum kegiatan berlangsung. Ada 12 sesi yang menarik, kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dan kondisi
Indonesia. Keduabelas sesi tersebut mengusung 4 topik besar secara pararel, yaitu infrastruktur, ekonomi, hukum,
dan sosial budaya. Para narasumber dari multi-stakeholder, bersama dengan para peserta mendiskusikan dan mencari solusi bersama untuk mewujudkan tata kelola Internet Indonesia yang lebih baik. Ringkasan dialog dari 4 topik dan 12 sesi dapat dibaca dalam lembaran ini.
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
Jika butuh file yg high-resolution (hires) untuk dicetak lebih jelas, silakan unduh di http://s.id/bukusosmedhires
Melakukan advokasi kebijakan publik ataupun mendorong inisiasi gerakan sosial, sebagaimana kerap menjadi kegiatan prioritas sejumlah organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia, kini tak bisa lagi lepas dari kebermanfaatan platform media sosial yang ada di Internet.
Namun di sisi lain, CSO dan komunitas dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabiltas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi untuk menggunakan media sosial tersebut. Hanya dengan demikian maka upaya dan sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan dampak yang efektif.
Untuk itulah maka buku kerja ini disusun oleh ICT Watch, dengan dukungan penuh Research Center Stikom LSPR Jakarta, Relawan TIK, Global Partners Digital, Citizen Lab Universitas Toronto dan Ford Foundation, untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan seluasnya oleh CSO dan komunitas di Indonesia.
Buku kerja ini dibagi atas 3 (tiga) bab utama secara runut yaitu STRATEGI, TAKTIK dan AKSI, dengan dilengkapi sejumlah aktivitas maupun praktik online. Kemudian disiapkan pula bab PRIVASI & SEKURITI untuk dapat memberikan pemahaman dan kemampuan mendasar bagi CSO dan komunitas untuk menjaga keamanan data / informasi.
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...ICT Watch
Materi presentasi ICT Watch pada sesi diskusi kelompok Komunitas / Asosiasi, Forum Konvergensi Indonesia tanggal 19 Agustus 2015, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di Gedung IDEC Telkom, Geger Kalong, Bandung.
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah. (Materi diambil dari buku ELSAM yang berjudul "Internet untuk Semua" yang selengkapnya dapat diunduh di http://elsam.or.id/2014/10/internet-untuk-semua/)
Flyer 4 halaman bolak-balik ini bebas untuk dibongkar pasang logo yang ada ataupun ingin menambah-kurangi konten yang ada. Bagi yang memerlukan versi high-resolution (hires) untuk keperluan tersebut ataupun untuk dicetak kembali, silakan unduh di: http://bit.ly/dlitpdf (format Adobe pdf) atau http://bit.ly/dlitcdr (format Corel Draw cdr).
3 Diskusi Utama Orangtua dengan Anak tentang Gadget dan Internet. Literasi Digital Perlu Untuk Murid. Tangkal Dampak Internet dengan 3 Prinsip Internet Sehat. Mau Pantau Anak Saat Gunakan Internet, Ini Alat Bantunya.
Dinamika Etika dan Regulasi Internet Indonesia Pasca Revisi UU ITEICT Watch
Dinamika Etika dan Regulasi Internet Indonesia Pasca Revisi UU ITE. Silakan baca juga artikel "Jangan Mau Dibohongi Pake UU ITE!" http://internetsehat.id/2016/12/jangan-mau-dibohongi-pake-uu-ite/
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...ICT Watch
Menyikapi perkembangan terkini terkait sebagaimana didiskusikan pada FGD yang diselenggarakan Kominfo tentang pembahasan tayangan video bermuatan SARA dan Terorisme, ICT Watch memberikan masukan resmi secara tertulis, sebagaimana yang bisa dibaca pada file ini.
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)ICT Watch
Dokumentasi #LiveStreaming Rilis Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet https://www.youtube.com/watch?v=Hv161zrCMuo
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar).
I. LATAR BELAKANG 1
II. KOMITMEN GLOBAL SEBAGAI PEDOMAN DASAR 3
A. Landasan Hukum Dan Kebijakan 5
B. Mekanisme Pelaporan 7
C. Perhatian Utama Dalam Skala Nasional 11
D. Program Pendidikan Dan Kesadaran Masyarakat 12
III. ANAK DAN AKTIVITAS DI DUNIA MAYA 13
A. Aktivitas Anak Online Di Indonesia 16
B. Perangkat Yang Digunakan Saat Berinternet 17
C. Motivasi Menggunakan Internet Dan Aktivitas Online 17
IV. KONTEN YANG MENYALAHGUNAKAN ANAK 19
A. Definisi 19
B. Naungan Hukum 22
C. Kajian Regional 23
D. Ketersediaan Alat Dan Instrumen Untuk Investigasi 25
E. Pelatihan Penggunaan Alat Dan Membangun Awareness
(Terhadap Konten Yang Menyalahgunakan Anak) 27
F. Format/Prosedur Pelaporan 29
G. Strategi (Termasuk Hukum) Berkaitan Dengan
Pengurangan Konten Yang Menyalahgunakan Anak 30
V. DAFTAR PRIORITAS NASIONAL DALAM HAL PERLINDUNGAN
ANAK DI RANAH MAYA 34
A. Peta Komprehensif Kebijakan Yang Sudah Tersedia Terkait
Perlindungan Anak Di Ranah Maya 34
B. Fokus Utama Perlindungan Anak Di Ranah Maya Dalam
Skala Nasional 36
C. Program Dan Aktivitas Pemberdayaan Dan
Pendidikan Publik 36
D. Usulan Alur Mekanisme Pelaporan Yang Spesifik 38
E. Pemberdayaan Anak
Seri buku literasi digital kebijakan cybersecurity dalam perspektif multistak...literasi digital
Kompleksnya isu cybersecurity hingga keberagaman multistakeholder yang terlibat dalam
cybersecurity memberikan tantangan tersendiri dalam upaya menghadapi cybersecurity. Mulai dari
belum adanya definisi yang ajeg, hingga ancaman terkait cybersecurity yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan, serta upaya yang diambil untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
Dilengkapi dengan studi kasus, buku ini memberikan gambaran bagi Anda yang tertarik menggeluti
isu ini.
Dialog ID-IGF digelar hari Rabu, 20 Agustus 2014 di Hotel Borobudur - Jakarta. Forum ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini sebelumnya telah melakukan pendaftaran melalui situs www.id-igf.or.id yang selama 20 hari sebelum kegiatan berlangsung. Ada 12 sesi yang menarik, kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dan kondisi
Indonesia. Keduabelas sesi tersebut mengusung 4 topik besar secara pararel, yaitu infrastruktur, ekonomi, hukum,
dan sosial budaya. Para narasumber dari multi-stakeholder, bersama dengan para peserta mendiskusikan dan mencari solusi bersama untuk mewujudkan tata kelola Internet Indonesia yang lebih baik. Ringkasan dialog dari 4 topik dan 12 sesi dapat dibaca dalam lembaran ini.
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
Jika butuh file yg high-resolution (hires) untuk dicetak lebih jelas, silakan unduh di http://s.id/bukusosmedhires
Melakukan advokasi kebijakan publik ataupun mendorong inisiasi gerakan sosial, sebagaimana kerap menjadi kegiatan prioritas sejumlah organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia, kini tak bisa lagi lepas dari kebermanfaatan platform media sosial yang ada di Internet.
Namun di sisi lain, CSO dan komunitas dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabiltas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi untuk menggunakan media sosial tersebut. Hanya dengan demikian maka upaya dan sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan dampak yang efektif.
Untuk itulah maka buku kerja ini disusun oleh ICT Watch, dengan dukungan penuh Research Center Stikom LSPR Jakarta, Relawan TIK, Global Partners Digital, Citizen Lab Universitas Toronto dan Ford Foundation, untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan seluasnya oleh CSO dan komunitas di Indonesia.
Buku kerja ini dibagi atas 3 (tiga) bab utama secara runut yaitu STRATEGI, TAKTIK dan AKSI, dengan dilengkapi sejumlah aktivitas maupun praktik online. Kemudian disiapkan pula bab PRIVASI & SEKURITI untuk dapat memberikan pemahaman dan kemampuan mendasar bagi CSO dan komunitas untuk menjaga keamanan data / informasi.
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...ICT Watch
Materi presentasi ICT Watch pada sesi diskusi kelompok Komunitas / Asosiasi, Forum Konvergensi Indonesia tanggal 19 Agustus 2015, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di Gedung IDEC Telkom, Geger Kalong, Bandung.
Pemblokiran dan Penapisan yang Sah. (Materi diambil dari buku ELSAM yang berjudul "Internet untuk Semua" yang selengkapnya dapat diunduh di http://elsam.or.id/2014/10/internet-untuk-semua/)
Flyer 4 halaman bolak-balik ini bebas untuk dibongkar pasang logo yang ada ataupun ingin menambah-kurangi konten yang ada. Bagi yang memerlukan versi high-resolution (hires) untuk keperluan tersebut ataupun untuk dicetak kembali, silakan unduh di: http://bit.ly/dlitpdf (format Adobe pdf) atau http://bit.ly/dlitcdr (format Corel Draw cdr).
3 Diskusi Utama Orangtua dengan Anak tentang Gadget dan Internet. Literasi Digital Perlu Untuk Murid. Tangkal Dampak Internet dengan 3 Prinsip Internet Sehat. Mau Pantau Anak Saat Gunakan Internet, Ini Alat Bantunya.
Indonesia Netizen Facts (July - September 2016)ICT Watch
Indonesia Netizen Facts (July - September 2016). For Bahasa Indonesia, read here http://www.slideshare.net/internetsehat/netizen-indonesia-kini-juli-september2016
Indonesia Internet Sehat on Child Online ProtectionICT Watch
Indonesia INTERNET SEHAT Best Practice on Child Online Protection Education and Awareness. (Sehat means Healty). Presented at the International Telecommunication Union (ITU) - ASEAN Workshop on Child Online Protection, Manila, 13 September 2016.
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
Contoh presentasi tentang Internet Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Dasar. Beberapa tentang keamanan di Sosial Media sengaja tidak ditampilkan karena sejatinya anak-anak belum boleh menggunakan sosial media yang ada saat ini seperti Facebook, Path, Line dan sejenisnya.
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!ICT Watch
Literasi digital / Internet diyakini penting untuk diberikan kepada para siswa. Sebanyak 73% dari 165 responden Bapak / Ibu guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA se-Jabodetabek, Sukabumi dan Cilegon menyatakan bahwa materi literasi digital / Internet “sangat perlu” diberikan kepada siswa. Sedangkan 26% menyatakan “perlu” dan hanya 1% yang menyatakan “belum perlu” bagi para siswa. Lalu bagaimana sebaiknya materi literasi digital / Internet diposisikan dalam kegiatan belajar mengajar? Apa yang dianggap sebagai "bahaya"-nya Internet? Baca selengkapnya hasil jajak pendapat sederhana yang dilakukan ICT Watch terhadap 165 (seratus enam puluh lima) Bapak/Ibu Guru BK, 8 Desember 2015.
www.superkidsindonesia is created based on the concern of Indonesian next generation to have a better, more entertaining and the most educative information source special for kids with 6-12 years old .
Launches on March 4th, 2012, Superkidsindonesia.com aimed at children aged 6 to 12 years . Content is divided into 30% Parenting, 70% Kids Edutainment with up to date and modern information with a touch of Indonesian culture. Currently we still improved our website with responsive and apps mobile soon.
SUPERKIDS INDONESIA is a fun edutainment bilingual portal for Indonesian children created based on concern of Indonesian next generation, by giving more entertaining and educative information source. Kids safe website for your lovely kids
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2017 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalliterasi digital
Di era digital, fenomena startup dan kewirausahaan digital muncul dan menjadi sorotan banyak
pihak, termasuk di Indonesia. Perusahaan teknologi kian banyak yang menuai kesuksesan besar.
Namun, tidak sedikit pula bisnis-bisnis berbasis teknologi digital yang mengalami kegagalan. Buku
ini hadir sebagai alternatif yang dapat digunakan sebagai bekal awal untuk Anda yang tertarik
untuk memulai bisnis berbasis digital.
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2018 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Siapa saja para pemain yang memiliki kekuatan untuk membentuk internet dan apa saja yang dipertaruhkan di masa mendatang? Anda akan diajak menelusuri lansekap digital dan memahami peran berbagai pemangku kepentingan—pemerintah, operator jaringan, dan para raksasa teknologi di balik layanan internet yang kita nikmati. Di lapisan konten, para pengguna juga memiliki kekuatan untuk membentuk internet disertai dengan berbagai bahaya baru. Seri literasi digital.
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerliterasi digital
Dalam waktu singkat, perkembangan dan inovasi di semua dimensi kehidupan melaju pesat sebagai dampak nyata dari keberadaan internet di era digital. Meskipun begitu, revolusi yang begitu cepat ini juga turut membawa masalah-masalah yang ikut berevolusi juga. Dikupas secara mendalam dan bersandar pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah, buku ini menggabungkan beberapa hasil penelitian tentang isu-isu yang muncul di era digital kontemporer. Dari peran media sosial dalam gerakan sosial agraria, fenomena mikroselebritas di Instagram, e-commerce, hingga geliat gerakan terorisme di dunia maya.
Rakor Kemkominfo - ICT for Development Post 2015 - SDG and WSISICT Watch
Rakornas Kemkominfo (Indonesia MCIT National Coordination Meeting), Jakarta 9 June 2015. Presentation by ICT Watch, "ICT for Development Post 2015: Sustainable Development Goals (SDG), World Summit on the Information Society (WSIS) Action Lines and Multi-stakeholder.
Aktivasi 2FA di Media Sosial Lewat PonselICT Watch
Autentikasi Dua Faktor atau Two Factor Authentication (2FA) adalah sebuah metoda untuk menambahkan lapisan keamanan pada akun media sosial kita, selain password
Salah satu contohnya adalah dengan mengirimkan kode khusus melalui SMS ke nomor telepon selular setiap kali ada upaya untuk login ke akun medsos yang kita miliki.
Mengaktifkan 2FA akan mempersulit pihak lain untuk dapat masuk dan mengambil alih / meretas akun kita
Tantangan Perlindungan Privasi dan Keterbukaan InformasiICT Watch
Tantangan Perlindungan Privasi. Indonesia cukup tertinggal dalam diskursus perlindungan hak atas privasi terutama jika melihat kerangka legislasi dari perlindungan hak atas privasi, baik dari segi waktu maupun variasi perlindungannya. Walaupun perlindungan privasi sebenarnya sudah dikenal lama di Indonesia Setidaknya Kitab Undang – Undang Hukum Pidana memuat beberapa pasal tindak pidana yang terkait dengan privasi seperti larangan untuk membuka surat – surat, juga larangan memasuki tanah/properti pribadi, dan tindak pidana lain yang terkait dengan kejahatan jabatan.
Perlindungan Hak Atas Privasi di InternetICT Watch
Perlindungan Hak Atas Privasi di Internet. Isu mengenai pentingnya perlindungan hak atas privasi di Indonesia mulai menguat seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler dan internet dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah kasus yang mencuat, terutama yang memiliki keterkaitan dengan kebocoran data pribadi seseorang, yang berbuntut pada aksi penipuan, kian menguatkan wacana perihal urgensi penguatan perlindungan hak atas privasi.
Perlindungan Data Pribadi di Indonesia. Usulan Pelembagaan Kebijakan dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Meningkatnya pemanfaatan teknologi internet, selain membuka banyak kesempatan dan peluang pengembangan, termasuk kemudahan dalam pertukaran informasi, pada sisi lain juga telah membuka kerawanan baru terjadinya intervensi terhadap privasi. Peredaran data dalam format digital yang tidak lagi mengenal batas ruang dan teritorial menjadikan semakin mudahnya data‐data pribadi seseorang terpapar atau dipindahtangankan secara semena‐mena, tanpa kontrol dari pemilik data.
Privasi dan Keamanan Internet
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Privasi dan Perlindungan Data Pribadi.
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Privasi 101 Panduan Memahami Privasi dan Perlindungan DataICT Watch
Privasi 101 Panduan Memahami Privasi, Perlindungan Data dan Surveilans Komunikasi.
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
1. ASADESSA
S i n o p s i s F i l m D o k u m e n t e r
Komunitas
PERINTIS
Disinformasi di Internet
Indonesia, WSIS, IGF,
dan Sustainable Development Goals
Indonesia telah berperan aktif dalam World
Summit on Information Society (WSIS -
http://itu.int/wsis) sejak pertama kali
dideklarasikan di Jenewa tahun 2003. WSIS
diposisikan sebagai pilar penting pencapaian
target pembangunan negara-negara dunia kala
itu, Millenium Development Goals (MDG -
http://un.org/millenniumgoals). WSIS lantas
mendorong partisipasi multistakeholder
(pemerintah, swasta, masyarakat sipil,
komunitas teknis, akademisi) dalam tata kelola
Internet dengan mewujudkan Internet
Governance Forum ( ).IGF – http://intgovforum.org
Saat ini negara-negara anggota PBB telah
memperbaharui target pembangunan dunia
2015 – 2030 ke dalam kerangka kerja
Sustainable Development Goals (SDG -
http://sustainabledevelopment.un.org), yang
merupakan pengembangan MDG. International
Telecommunication Union (ITU) lantas membuat
matriks pemetaan untuk menggambarkan
keterkaitan antara “11 Action Lines” WSIS
dengan “17 Goals” SDG (http://itu.int/net4/
wsis/sdg). Ini menjelaskan bahwa WSIS, termasuk
IGF di dalamnya, memiliki peran yang signikan
untuk mencapai target pembangunan negara-
negara dunia (termasuk Indonesia) yang
didenisikan dalam SDG.
Menkominfo Rudiantara dalam pembukaan Global
C o n f e r e n c e o n C y b e r S p a c e ( G C C S –
http://gccs2015.com) 2015, 16 April 2015 di The
Hague, menyatakan “an inclusive, effective, and
clear objective global architecture forum
participated by governments, private sectors, and
civil society in the framework of the United
Nations World Summit of Information Society
(WSIS) is essential”. Sementara itu Dirjen Pos dan
Penyelenggaraan Informatika Kominfo Kalamullah
R a m l i d i W S I S F o r u m 2 0 1 5 ( h t t p :
itu.int/net4/wsis/forum/2015), 27 Mei 2015 di
Jenewa, menegaskan, “along with the effective
and affordable ICT ecosystem, our works in WSIS
and others venues would contribute positively to
the achievement of Post 2015 Development
Agenda that sets the ambitious targets in
Sustainable Development Goals (SDGs)”.
ASADESSA adalah sebuah lm dokumenter tentang gerakan
masyarakat di desa yang berdaya dalam membangun dirinya sendiri.
Ketika para ahli sedang sibuk berdebat tentang teori “desa cerdas”
(smart village), sejumlah masyarakat desa di Indonesia telah
mengadopsi dan menjalankan konsep cerdas ala mereka sendiri,
didorong oleh kebutuhan yang unik serta keingininan yang kuat untuk
membuat kemajuan dengan solusi TIK, yang didukung oleh relawan
dari Gerakan Desa Membangun ( ) danhttp://desamembangun.or.id
Relawan TIK Indonesia ( ). Namun demikianhttp://relawan-tik.or.id
masih banyak desa yang belum tersentuh infrastruktur
telekomunikasi. Sebutlah semisal sebuah desa di Kabupaten Malinau,
pedalaman Kalimantan Utara, yang sama sekali belum tersentuh
pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah mereka.
Kejadian yang memilukan dan pengalaman sedih pun bergantian
menghampiri mereka. Optimisme dan kesabaran adalah yang
menguatkan mereka. Namun harus sampai kapan?
Untuk mengetahui kisah selengkapnya, dapatkan DVD ASADESSA
secara gratis dengan memesannya di http://asadessa.ictwatch.id.
“Ketika para ahli sibuk
berdebat tentang “desa cerdas”
(smart village), sejumlah
masyarakat desa Indonesia
telah mengadopsi dan
menjalankan konsep cerdas
ala mereka sendiri.
Komunitas PERINTIS (Pegiat Raspberry Pi untuk
Indonesia) ingin mengenalkan komputer ke anak-
anak sejak dini dengan menggunakan komputer
mini Raspberry Pi (Raspi). Mereka tengah
mengembangkan sebuah perangkat RaspiKid
menggunakan open source. Agar menarik,
RaspiKid akan dikemas dengan balok-balok lego.
Prototype RaspiKid diharapkan rampung pada
bulan November 2015.
Info tentang PERINTIS dan produk open source
lainnya yang berbasiskan Raspi semisal untuk
VoIP, IPTV, SMS Gateway dan Teleconference,
bisa dibaca di .http://perintis.id
Indonesian Centre for Deradicalization and
Wisdom ( ) pada 7 Agustus 2015http://icdw.org
di Jakarta, menyelenggarakan Focus Group
Discussion (FGD) dengan tajuk “Menggagas
Strategi Menyikapi Disinformasi, Diskriminasi
dan Radikalisasi di Internet”. Acara tersebut
turut didukung oleh Twitter, HIVOS, Global
Partners Digital dan ICT Watch. Sejumlah
gagasan strategi berhasil dirumuskan oleh 20
peserta, mewakili sejumlah institusi yang peduli
pada isu pluralisme, kerukunan lintas agama
dan kebebasan berekspresi di Internet. Gagasan
strategi, terutama untuk ditindaklanjuti adalah:
1. Melakukan edukasi penulisan secara lebih
intensif agar lebih banyak situs-situs yang
memiliki konten “sejuk” yang berkualitas
serta dapat lebih luas meraih atensi dan
kuantitas/jumlah pembaca.
2. Melakukan mekanisme penapisan (ltering)
pada situs yang senyatanya menyebarkan
kebencian, dengan prosedur yang transparan
dan akuntabel agar tidak justru mengekang
ekspresi yang sah (legitimate).
3. Melakukan advokasi secara kolaboratif dan
berjejaring dengan para mitra menggunakan
Internet/media sosial untuk menyasar
mereka yang masih sekolah / kuliah.
foto:dokumentasiictwatch
Salah seorang warga desa menceritakan pengalamannya tentang manfaat Internet di dalam lm dokumenter ASADESSA
kiniN E T I Z E N
INDONESIA Volume 2, Juli - September 2015
ICT Watch Indonesia
Jl. Tebet Barat Dalam 6H No. 16A
Jakarta Selatan +6221-98495770
info@ictwatch.id | www.ictwatch.id
Netizen Indonesia Kini
diterbitkan oleh:
2. Bertempat di rumah dinas
Menteri Komunikasi dan
Informatika (Menkominfo) di
Widya Chandra – Jakarta,
p a d a 3 1 J u l i 2 0 1 5
berlangsung diskusi yang
hangat antara pegiat Forum
Demokrasi Digital (FDD –
http://demokrasidigital.net)
d e n g a n M e n k o m i n f o
Rudiantara dan jajarannya.
Bahasan pertama dalam
diskusi adalah tentang hasil
riset tentang Kewajiban
P e l a y a n a n U n i v e r s a l
(Universal Service Obligation /
USO) yang dilakukan oleh
Pusat Kajian Komunikasi –
U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
( ).http://puskakomui.or.id
Sejumlah data dan fakta di
lapangan terkait dengan
tantangan implementasi
program USO di wilayah 3T
(tertinggal, terdalam, terluar)
dipaparkan. Selengkapnya
rekomendasi Puskakom UI
tentang pelaksanaan riset,
k e b i j a k a n T I K d a n
teknologi/aplikasi terkait USO
d a p a t d i a k s e s d i
http://bit.ly/risetuso2015.
Untuk video rekaman paparan
di atas, dapat diakses di
http://bit.ly/fdd072015a.
Setelah tentang USO, bahasan
berikutnya adalah tentang
rencana revisi UU Informasi
dan Transaksi Elektronik (ITE).
Damar Juniarto dari Southeast
Asia Freedom of Expression
N e t w o r k ( S A F E n e t /
http://safenetvoice.org)
menyampaikan catatan kritis
k e p a d a M e n k o m i n f o
Rudiantara terkait rencana
pemerintah untuk merevisi UU
ITE, khususnya pasal 27 ayat 3
tentang pencemaran nama baik
Masukan atas Rancangan Peraturan Menteri
Dialog Forum Demokrasi Digital (FDD)
di Internet. Menurut Damar,
pasal 27 ayat 3 UU ITE tersebut
walaupun nanti sudah dikurangi
ancaman pidana maksimalnya,
t e t a p r e n t a n m u d a h
d i s a l a h g u n a k a n u n t u k
m e n g e k a n g k e b e b a s a n
berekspresi dan berinformasi di
Indonesia.
Menteri Rudiantara dan
jajarannya pun menjelaskan
latar belakang dan sejumlah
pertimbangan atas rencana
pemerintah. Salah satu
pertimbangannya adalah terkait
dengan proses dan hasil
harmonisasi revisi UU ITE di
Kementerian Hukum dan HAM
serta aspek kesegeraan agar
revisi UU ITE tersebut dapat
tetap terlaksana dalam masa
Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) 2015. FDD pun
mengusulkan pencabutan
pemidanaan pencemaran nama
di UU ITE, dan kemudian pasal
tersebut dipindahkan ke RUU
KUHP yang juga menjadi
prioritas Prolegnas 2015.
Untuk rekaman video dialog di
a t a s , d a p a t d i a k s e s d i
http://bit.ly/fdd072015b.
SAFEnet menyampaikan catatan kritis kepada Menkominfo
Rudiantara terkait rencana pemerintah untuk merevisi UU ITE.
“
Sepanjang Juli 2015, Kementerian
K o m u n i k a s i d a n I n f o r m a t i k a
(Kemkominfo) melakukan uji publik atas
Rancangan Peraturan Menteri (RPM)
tentang Perlindungan Data Pribadi dalam
Sistem Elektronik. Sejumlah institusi telah
menyampaikan tanggapan dan masukan
atas RPM tersebut, termasuk diantaranya
adalah ICT Watch. Beberapa poin
masukan ICT Watch diantaranya
ditekankan pada prosedur pemberitahuan
kepada pemilik data, pengindentikasi
yang persisten (persistent identier) dan
pembatasan untuk direct marketing.
ICT Watch juga menyarankan, demi
keselamatan dan kenyamanan anak
Indonesia ketika berselancar di dunia
maya, maka perlu adanya aturan tentang
batasan usia minimum bagi mereka yang
dibolehkan secara langsung memberikan
dan/atau dimintakan data pribadinya
kepada/oleh penyelenggara sistem
elektronik. Menurut ICT Watch, mereka
yang usianya masih termasuk “anak”
berdasarkan UU Perlindungan Anak, perlu
diwajibkan untuk didampingi oleh orang
tua atau yang lebih dewasa ketika
memberikan/dimintakan data pribadinya.
S e l e n g k a p n y a b i s a d i b a c a d i
http://bit.ly/ictwprivasi2015.
Sebelumnya pada Mei 2015, ICT Watch
memberikan masukan atas RPM tentang
Kewajiban Pelayanan Universal (Universal
Service Obligation / USO). Beberapa poin
yang menjadi masukan tersebut
diantaranya adalah perlu adanya
penjelasan dan kelengkapan informasi
tentang rencana pembiayaan DNS
Nasional. Teknologi DNS dengan topologi
anycast yang terdistribusi sejatinya dapat
meningkatkan ketahanan (resilience)
Internet (cepat, aman, stabil). Namun jika
tanpa tata kelola atau prosedur yang
transparan dan akuntabel, DNS telah
terbukti digunakan oleh sejumlah negara
untuk melakukan pelanggaran hak warga
negara dengan melakukan penyensoran
informasi. Selengkapnya bisa dibaca di
http://bit.ly/ictwuso2015.
“ Demi keselamatan anak Indonesia, perlu ada aturan tentang batasan usia
minimum yang dibolehkan secara langsung memberikan dan/atau dimintakan
data pribadinya di Internet.
foto: businessinsider.com
foto: dokumentasi ictwatch
foto: dokumentasi ictwatch