Narkoba atau narkotika dan obat-obatan terlarang, merupakan masalah serius yang mengancam generasi muda di seluruh dunia. Penggunaan narkoba bisa berdampak buruk pada pendidikan Ada banyak dampak buruk penggunaan narkoba bagi kesehatan fisik generasi muda. Banyak jenis obat terlarang tersebut yang memiliki efek merusak pada organ tubuh, seperti hati, paru-paru, dan otak.
Misalnya, bahaya penyalahgunaan narkoba seperti kokain bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kejang. Sementara penyalahgunaan ekstasi bisa meningkatkan risiko gagal hati dan gagal jantung.
Selain itu, obat-obatan terlarang juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, dan menyebabkan gangguan nutrisi.
Bila anak-anak muda menggunakan narkoba jenis suntik dan berbagi jarum dengan yang lain, hal itu juga bisa meningkatkan risiko mereka terkena HIV/AIDS.
Bukan hanya itu saja, overdosis narkoba juga bisa menyebabkan keracunan otak, kerusakan hati, hingga membahayakan nyawa penggunanya. generasi muda. itu karena mengonsumsi obat-obatan terlarang secara berlebihan bisa mengganggu konsentrasi, memengaruhi kemampuan belajar, dan menyebabkan absensi yang tinggi di sekolah.1Tidak hanya membuat kecanduan, ada banyak bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda. Mulai dari merusak kesehatan fisik dan mental, hingga relasi dengan orang lain dan pendidikan.Karena obat-obatan terlarang bisa mengganggu perkembangan otak orang-orang berusia muda, risiko mereka mengalami gangguan kesehatan mental pun meningkat.
Studi menunjukkan bahwa penggunaan narkoba bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar. Obat-obatan tersebut juga bisa memicu psikosis, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami gangguan persepsi, pemikiran yang tidak rasional, dan hilangnya kontak dengan realitas.Selain itu, remaja dan anak muda yang menggunakan narkoba berisiko lebih besar mengalami masalah perilaku, perilaku kekerasan, pikiran untuk bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan perilaku menyakiti diri sendiri.Penggunaan narkoba bisa berdampak buruk pada pendidikan generasi muda. Hal itu karena mengonsumsi obat-obatan terlarang secara berlebihan bisa mengganggu konsentrasi, memengaruhi kemampuan belajar, dan menyebabkan absensi yang tinggi di sekolah.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik, kesulitan dalam menyelesaikan tugas, dan bahkan putus sekolah.Bahaya penyalahgunaan narkoba juga bisa memengaruhi hubungan sosial generasi muda. Obat-obatan tersebut menyebabkan perubahan perilaku, ketidakstabilan emosional, dan ketidakmampuan untuk menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
Akibatnya, orang muda yang menggunakan narkoba bisa mendapatkan isolasi dari masyarakat sekitar, sering terlibat konflik dengan orang lain, dan kehilangan dukungan sosial.Bahaya penyalahgunaan obat terlarang juga bisa membuat orang-orang muda tidak bisa memiliki penilaian atau pemikiran yang baik dalam interaksi
Narkoba atau narkotika dan obat-obatan terlarang, merupakan masalah serius yang mengancam generasi muda di seluruh dunia. Penggunaan narkoba bisa berdampak buruk pada pendidikan Ada banyak dampak buruk penggunaan narkoba bagi kesehatan fisik generasi muda. Banyak jenis obat terlarang tersebut yang memiliki efek merusak pada organ tubuh, seperti hati, paru-paru, dan otak.
Misalnya, bahaya penyalahgunaan narkoba seperti kokain bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kejang. Sementara penyalahgunaan ekstasi bisa meningkatkan risiko gagal hati dan gagal jantung.
Selain itu, obat-obatan terlarang juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, dan menyebabkan gangguan nutrisi.
Bila anak-anak muda menggunakan narkoba jenis suntik dan berbagi jarum dengan yang lain, hal itu juga bisa meningkatkan risiko mereka terkena HIV/AIDS.
Bukan hanya itu saja, overdosis narkoba juga bisa menyebabkan keracunan otak, kerusakan hati, hingga membahayakan nyawa penggunanya. generasi muda. itu karena mengonsumsi obat-obatan terlarang secara berlebihan bisa mengganggu konsentrasi, memengaruhi kemampuan belajar, dan menyebabkan absensi yang tinggi di sekolah.1Tidak hanya membuat kecanduan, ada banyak bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda. Mulai dari merusak kesehatan fisik dan mental, hingga relasi dengan orang lain dan pendidikan.Karena obat-obatan terlarang bisa mengganggu perkembangan otak orang-orang berusia muda, risiko mereka mengalami gangguan kesehatan mental pun meningkat.
Studi menunjukkan bahwa penggunaan narkoba bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar. Obat-obatan tersebut juga bisa memicu psikosis, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami gangguan persepsi, pemikiran yang tidak rasional, dan hilangnya kontak dengan realitas.Selain itu, remaja dan anak muda yang menggunakan narkoba berisiko lebih besar mengalami masalah perilaku, perilaku kekerasan, pikiran untuk bunuh diri, percobaan bunuh diri, dan perilaku menyakiti diri sendiri.Penggunaan narkoba bisa berdampak buruk pada pendidikan generasi muda. Hal itu karena mengonsumsi obat-obatan terlarang secara berlebihan bisa mengganggu konsentrasi, memengaruhi kemampuan belajar, dan menyebabkan absensi yang tinggi di sekolah.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik, kesulitan dalam menyelesaikan tugas, dan bahkan putus sekolah.Bahaya penyalahgunaan narkoba juga bisa memengaruhi hubungan sosial generasi muda. Obat-obatan tersebut menyebabkan perubahan perilaku, ketidakstabilan emosional, dan ketidakmampuan untuk menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
Akibatnya, orang muda yang menggunakan narkoba bisa mendapatkan isolasi dari masyarakat sekitar, sering terlibat konflik dengan orang lain, dan kehilangan dukungan sosial.Bahaya penyalahgunaan obat terlarang juga bisa membuat orang-orang muda tidak bisa memiliki penilaian atau pemikiran yang baik dalam interaksi
pengaruh pergaulan bebas dan arus tekhnologi membuat remaja membutuhkan pengetahuan lebih tentang pentingnya menjaga kesehatan supaya mereka bisa memahami dan mejaga kesehatannya sendiri.
pengaruh pergaulan bebas dan arus tekhnologi membuat remaja membutuhkan pengetahuan lebih tentang pentingnya menjaga kesehatan supaya mereka bisa memahami dan mejaga kesehatannya sendiri.
2. DEFINISI
bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang (pikiran,
perasaan dan perilaku) serta
dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi.
3. DEFINISI
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
4. DEFINISI
Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami
maupun sintesis bukan narkotik yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf dan
menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.
5. DEFINISI
Zat adiktif adalah zat atau bahan selain Narkotika,
Psikotropika yang apabila disalahgunakan dapat
menimbulkan ketergantungan dan kerugian baik
bagi dirinya dan/atau lingkungannya alkohol,
thinner, cat, lem, kafein, nikotin
6. PENGGOLONGAN NARKOTIKA
Golongan I: hanya untuk pengembangan
iptek, tidak untuk terapi, berpotensi sangat
tinggi ketergantungan
Golongan II: untuk pengobatan, pilihan
terakhir terapi, untuk pengembangan iptek,
potensi tinggi ketergantungan
Golongan III:banyak digunakan untuk
pengobatan, pengembangan iptek, potensi
ringan ketergantungan
7. CONTOH
Gol I:Opium, Kokain, Ganja, Heroin,
LSD, ekstasi, shabu, katinona
(psikotropika gol I dan II masuk ke gol
ini)UUno 35/2009, PP 40/2013, PMK
no 13/2014
Gol II: fentanil, metadon, morfin,
petidin
Gol III: kodein
8. GOL PSIKOTROPIKA (UU NO 5/1997)
Gol I : LSD, Katinona- gol I narkotika
(UU No.35/2009)
Gol II: ekstasi , shabu gol I
narkotika (UU No.35/2009)
Gol III: amobarbital, pentobarbital
Gol IV: alprazolam, diazepam,
fenobarbital
9. OPIUM (HEROIN, MORFIN)
Dari papaver somniferum disuling menjadi morfin,
kodein dan heroin
Penghilang rasa nyeri, obat anti batuk dan diare
Gejala: perasaan tenang, acuh, malas, mengantuk,
mual, cadel, pupil melebar jika overdosis,
gangguan perhatian/daya ingat
11. GANJA
Memicu psikosis
Gejala: rasa senang, santai, acuh, mata merah,
nafsu makan meningkat, mulut kering,
pengendalian diri dan konsentrasi kurang,
depresi dan sering mengantuk
12. AMFETAMIN (SHABU, EKSTASI)
Methylen dioxy methamphetamine (MDMA)
Gejala:kewaspadaan meningkat, bergairah,
rasa senang, bahagia, pupil melebar ,
denyut nadi dan tekanan darah meningkat,
insomnia, hilang nafsu makan
13. KOKAIN
Alkaloid dari Erythroxylon coca
Gejala: gelisah, denyut nadi meningkat,
euforia, banyak bicara, kewaspadaan
meningkat, kejang, tekanan darah
meningkat, berkeringat, penyumbatan
pembuluh darah, distonia
14. FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
Faktor pendorong; pengendalian diri lemah,
keluarga, gangguan perilaku, pemberontak,
tidak berprestasi di sekolah, tidak diterima di
kelompok, berteman dengan pemakai
Faktor individu: periode remaja (ingin tahu,
coba-coba, ingin diakui oleh teman)
Faktor lingkungan; keluarga dan pergaulan
15. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
Peran remaja : ikut kegiatan ekstra : OR,
kesenian, ketrampilan, beribadah, tidak
bergaul dengan pecandu
Peran ortu: menciptakan rumah yang
harmonis, kemudahan berkomunikasi,
mendidik yang baik, memberi contoh baik,
mengawasi
Program P4GN(pencegahan dan
pemberantasan terhadap penyalahgunaan
narkoba)Perda DIY No.13/2010
16. DAMPAK PENYALAHGUNAAN
Kesehatan: tertular HIV, hepatitis,
overdosis, kematian
Sosial: sering bertengkar, berbuat kriminal
Ekonomi : uang habis
Pendidikan: dikeluarkan dari sekolah,
pekerjaan
Hukum: dipenjara, direhabilitasi
17. TIPS BEBAS NARKOBA
Tips menghindarkan diri dari narkoba
Tingkatkan iman dan taqwa,
Siapkan diri dan mental untuk menolak apabila ditawari
narkoba
Hati-hati dalam memilih teman bergaul.
Belajar berkata "Tidak" apabila ditawari dengan alasan yang
tepat, kalau tidak mampu segera tinggalkan tempat itu
Tingkatkan prestasi untuk mengejar cita-cita dan keinginan
yang lebih mulia.
Untuk mengisi waktu luang lakukan kegiatan yang positif.
18. CARA MENGATAKAN “TIDAK” PADA NARKOBA
Katakan "tidak", "maaf saya tidak tertarik","untuk
satu ini maaf deh....aku tidak bisa".
tatap mata orang yang menawarkan narkoba
tersebut, bersikap tenang dan cepat berlalu
kemudian katakan "aku ada urusan lain","maaf aku
harus pergi", "saya ada ujian besok dan saya harus
belajar di rumah", "saya dalam perawatan dokter
dan tidak boleh menggunakan obat lain tanpa
anjuran dokter". Gantilan topik pembicaraan,
misalnya masalah olahraga, film, kesenian, dan
lain-lain.
Kalau tetap memaksa tinggalkan mereka