Dokumen tersebut membahasikan latihan bola keranjang, meliputi sejarah permainan, peraturan, ukuran gelanggang dan peralatan, serta pengurusan kejohanan. Terdapat juga bahasan mengenai persediaan dan perancangan latihan, termasuk pertimbangan untuk latihan seperti tahap murid, bilangan murid, keselamatan, tempat dan kemudahan latihan.
Pukulan pepat depan dan pukulan kilas adalah pukulan utama dalam permainan ping pong. Pukulan pepat depan adalah pukulan terkuat kerana badan tidak menghalang ketika memukul dan otot depan digunakan. Pukulan kilas digunakan untuk membalas pukulan atas atau belakang. Kedua-dua pukulan perlu dikuasai untuk menyerang lawan secara seimbang.
Dokumen tersebut membahas peraturan dan teknik dasar dalam permainan futsal, termasuk jumlah pemain, waktu permainan, penalti, tendangan bebas, dan pola-pola permainan umum seperti 2-2 dan 3-1.
Model pengajaran permainan untuk pemahaman (TGFU) diperkenalkan untuk memperbaiki pengajaran dan pembelajaran pendidikan jasmani. Terdapat empat kategori permainan dalam model TGFU: sasaran, striking/fielding, net/wall, dan invasion/serangan. Permainan kecil yang berasaskan TGFU sesuai untuk kanak-kanak kerana menggunakan kemahiran asas, peraturan minimum, dan sedikit alat.
Pukulan pepat depan dan pukulan kilas adalah pukulan utama dalam permainan ping pong. Pukulan pepat depan adalah pukulan terkuat kerana badan tidak menghalang ketika memukul dan otot depan digunakan. Pukulan kilas digunakan untuk membalas pukulan atas atau belakang. Kedua-dua pukulan perlu dikuasai untuk menyerang lawan secara seimbang.
Dokumen tersebut membahas peraturan dan teknik dasar dalam permainan futsal, termasuk jumlah pemain, waktu permainan, penalti, tendangan bebas, dan pola-pola permainan umum seperti 2-2 dan 3-1.
Model pengajaran permainan untuk pemahaman (TGFU) diperkenalkan untuk memperbaiki pengajaran dan pembelajaran pendidikan jasmani. Terdapat empat kategori permainan dalam model TGFU: sasaran, striking/fielding, net/wall, dan invasion/serangan. Permainan kecil yang berasaskan TGFU sesuai untuk kanak-kanak kerana menggunakan kemahiran asas, peraturan minimum, dan sedikit alat.
Dokumen tersebut menjelaskan peraturan dasar dan undang-undang permainan bola tampar dalam 3 aspek utama: (1) peraturan pasukan termasuk pendaftaran pemain dan kedudukan jurulatih/kapten, (2) peraturan persediaan permainan seperti sesi pemanasan dan kelewatan, (3) peraturan bermain meliputi penggunaan bola, kawasan gelanggang, dan penggantian pemain.
Dokumen tersebut merangkum peraturan-peraturan utama dalam permainan bola sepak mengikut FIFA. Ia meliputi peraturan berkaitan permulaan permainan, jaringan gol, faul dan kesalahan, tendangan bebas, tendangan penalti, tendangan sudut, dan lain-lain peraturan penting dalam permainan.
Dokumen tersebut membahas sejarah, peraturan, dan taktik permainan bola sepak. Bola sepak merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia yang dimainkan oleh dua tim dengan 11 pemain di setiap tim, dan tujuannya adalah mencetak gol lebih banyak dari tim lawan.
Peraturan permainan pingpong menetapkan net setinggi 16 cm, bola harus dilambung 16cm dari tapak tangan saat serve, dan pemain diberi mata jika menangkap bola lawan. Permainan berlangsung secara best of 5 games dengan setiap pemain menyertai 2 serve, kecuali saat skor seri pemain hanya 1 serve untuk mendapatkan 2 point. Pemain boleh minta timeout 1 kali setiap 6 mata atau bertemu jurulatih. Badan ITTF menet
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai permainan bola keranjang, sejarahnya, perkembangannya di Malaysia dan dunia, peraturan permainannya serta kemahiran asas yang diperlukan. Permainan ini dicipta pada tahun 1892 oleh Dr. James Naismith dan kini telah berkembang meluas di seluruh dunia sebagai salah satu sukan olimpik.
Pengadil mempunyai kuasa penuh untuk menguatkuasakan undang-undang permainan dan mengambil tindakan disiplin terhadap pemain. Beliau dibantu oleh pengadil kedua dan pengadil ketiga untuk memantau waktu, kesalahan pasukan, dan kejadian lain semasa perlawanan. Keputusan pengadil bersifat muktamad kecuali dapat dibuktikan salah.
Dokumen tersebut membahas sejarah permainan bola baling dan perkembangannya di Malaysia. Ia menjelaskan asal usul permainan bola baling di Eropa pada abad ke-19 dan perkembangannya menjadi sukan modern. Dokumen tersebut juga menggambarkan tokoh dan peristiwa kunci yang memperkenalkan dan mengembangkan sukan bola baling di Malaysia sejak tahun 1970-an."
Peraturan ini menjelaskan peraturan yang mengatur pertandingan Hoki MSSM 2012 yang meliputi pengurusan pertandingan, kelayakan pemain, pendaftaran, pakaian seragam, sistem pertandingan, penentuan juara kumpulan, sistem penalti, masa perlawanan, dan penggantian pemain.
Sofbol merupakan sukan berbola yang berkembang dari besbol. Ia melibatkan dua pasukan yang berusaha mengumpul markah dengan cara berlari mengelilingi empat markah yang dikenali sebagai base sambil mengelak daripada terkena bola. Terdapat beberapa jenis permainan sofbol yang berbeza bergantung kepada kelajuan lemparan pembaling bola.
WARNET VAST
JALAN MADESABARA NO. 50 RAHA
SAMPING SMA NEGERI 1 RAHA
INTERNETAN RP. 2.500 / JAM
SCANNER
- FOTO RP. 2.000
- GAMBAR RP. 2.000
- TEKS RP. 2.000
PRINT
- HITAM PUTIH RP. 750 / LEMBAR
- PRINT WARNA RP. 1.500 / LEMBAR
CETAK FOTO
- UKURAN 2 X3 RP. 500
- UKURAN 3X4 RP. 1.000
- UKURAN 4X6 RP. 1.500
- UKURAN 2 R RP. 2.000
- UKURAN 3 R RP. 2.500
- UKURAN 4 R RP. 4.000
- UKURAN 5 R RP. 5.000
- UKURAN 6 R RP. 6.000
- UKURAN 8 R RP. 8.000
PENJILITAN RP. 3.000
KETIKAN KOMPUTER RP. 2.000 / LEMBAR
INSTAL ULANG KOMPUTER / LEPTOP Rp. 50.000
HOTSPOT (WI-FI) Rp. 5.000
Dokumen tersebut menjelaskan peraturan dasar dan undang-undang permainan bola tampar dalam 3 aspek utama: (1) peraturan pasukan termasuk pendaftaran pemain dan kedudukan jurulatih/kapten, (2) peraturan persediaan permainan seperti sesi pemanasan dan kelewatan, (3) peraturan bermain meliputi penggunaan bola, kawasan gelanggang, dan penggantian pemain.
Dokumen tersebut merangkum peraturan-peraturan utama dalam permainan bola sepak mengikut FIFA. Ia meliputi peraturan berkaitan permulaan permainan, jaringan gol, faul dan kesalahan, tendangan bebas, tendangan penalti, tendangan sudut, dan lain-lain peraturan penting dalam permainan.
Dokumen tersebut membahas sejarah, peraturan, dan taktik permainan bola sepak. Bola sepak merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia yang dimainkan oleh dua tim dengan 11 pemain di setiap tim, dan tujuannya adalah mencetak gol lebih banyak dari tim lawan.
Peraturan permainan pingpong menetapkan net setinggi 16 cm, bola harus dilambung 16cm dari tapak tangan saat serve, dan pemain diberi mata jika menangkap bola lawan. Permainan berlangsung secara best of 5 games dengan setiap pemain menyertai 2 serve, kecuali saat skor seri pemain hanya 1 serve untuk mendapatkan 2 point. Pemain boleh minta timeout 1 kali setiap 6 mata atau bertemu jurulatih. Badan ITTF menet
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai permainan bola keranjang, sejarahnya, perkembangannya di Malaysia dan dunia, peraturan permainannya serta kemahiran asas yang diperlukan. Permainan ini dicipta pada tahun 1892 oleh Dr. James Naismith dan kini telah berkembang meluas di seluruh dunia sebagai salah satu sukan olimpik.
Pengadil mempunyai kuasa penuh untuk menguatkuasakan undang-undang permainan dan mengambil tindakan disiplin terhadap pemain. Beliau dibantu oleh pengadil kedua dan pengadil ketiga untuk memantau waktu, kesalahan pasukan, dan kejadian lain semasa perlawanan. Keputusan pengadil bersifat muktamad kecuali dapat dibuktikan salah.
Dokumen tersebut membahas sejarah permainan bola baling dan perkembangannya di Malaysia. Ia menjelaskan asal usul permainan bola baling di Eropa pada abad ke-19 dan perkembangannya menjadi sukan modern. Dokumen tersebut juga menggambarkan tokoh dan peristiwa kunci yang memperkenalkan dan mengembangkan sukan bola baling di Malaysia sejak tahun 1970-an."
Peraturan ini menjelaskan peraturan yang mengatur pertandingan Hoki MSSM 2012 yang meliputi pengurusan pertandingan, kelayakan pemain, pendaftaran, pakaian seragam, sistem pertandingan, penentuan juara kumpulan, sistem penalti, masa perlawanan, dan penggantian pemain.
Sofbol merupakan sukan berbola yang berkembang dari besbol. Ia melibatkan dua pasukan yang berusaha mengumpul markah dengan cara berlari mengelilingi empat markah yang dikenali sebagai base sambil mengelak daripada terkena bola. Terdapat beberapa jenis permainan sofbol yang berbeza bergantung kepada kelajuan lemparan pembaling bola.
WARNET VAST
JALAN MADESABARA NO. 50 RAHA
SAMPING SMA NEGERI 1 RAHA
INTERNETAN RP. 2.500 / JAM
SCANNER
- FOTO RP. 2.000
- GAMBAR RP. 2.000
- TEKS RP. 2.000
PRINT
- HITAM PUTIH RP. 750 / LEMBAR
- PRINT WARNA RP. 1.500 / LEMBAR
CETAK FOTO
- UKURAN 2 X3 RP. 500
- UKURAN 3X4 RP. 1.000
- UKURAN 4X6 RP. 1.500
- UKURAN 2 R RP. 2.000
- UKURAN 3 R RP. 2.500
- UKURAN 4 R RP. 4.000
- UKURAN 5 R RP. 5.000
- UKURAN 6 R RP. 6.000
- UKURAN 8 R RP. 8.000
PENJILITAN RP. 3.000
KETIKAN KOMPUTER RP. 2.000 / LEMBAR
INSTAL ULANG KOMPUTER / LEPTOP Rp. 50.000
HOTSPOT (WI-FI) Rp. 5.000
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bola basket secara singkat, mulai dari penemuan olahraga ini oleh Dr. James Naismith pada tahun 1891 hingga perkembangannya menjadi olahraga internasional. Dokumen ini juga menjelaskan aturan dan ukuran lapangan basket serta beberapa teknik dasar bermain bola basket.
Dokumen tersebut membahas tentang permainan bola voli, mulai dari pengertian, sejarah perkembangannya di dunia dan Indonesia, alat yang digunakan, sistem pertandingan, cara bermain, dan aturan dasarnya."
Dokumen tersebut membahas sejarah, aturan, dan teknik dasar permainan bola basket. Bola basket diciptakan pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith sebagai permainan ruang tertutup untuk musim dingin. Aturan dasar meliputi operan, dribbling, shooting, pivot, dan merayah bola. Teknik-teknik tersebut diperlukan untuk menguasai dasar-dasar permainan bola basket.
Bola basket diciptakan pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith sebagai olahraga ruang tertutup. Olahraga ini kemudian menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan dunia. Pada tahun 1948, bola basket menjadi cabang olahraga resmi di Indonesia dan pada 1951 didirikan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia untuk mengatur olahraga ini.
Bola basket adalah olahraga tim yang diciptakan secara tidak sengaja pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith di Amerika Serikat. Permainan ini melibatkan dua tim yang berusaha mencetak poin dengan memasukkan bola ke keranjang lawan. Bola basket kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia dan menjadi salah satu olahraga yang paling digemari.
Bola basket diciptakan secara tidak sengaja pada tahun 1891 oleh Dr. James Naismith, seorang guru olahraga Kanada, untuk mengisi waktu siswa selama musim dingin. Ia meletakkan keranjang di dinding dan membuat 13 aturan dasar untuk permainan baru ini. Basket segera menjadi populer di Amerika Serikat dan pertandingan mulai diadakan di seluruh negara.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai peraturan dan teknik dasar dalam permainan bola basket. Permainan dimainkan oleh dua tim yang beranggotakan lima orang dengan tujuan memasukkan bola ke keranjang lawan. Peraturan meliputi ukuran lapangan, waktu pertandingan, dan teknik dasar seperti menangkap, mengoper, menggiring bola, dan menembak ke keranjang.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang permainan bola basket dan teknik dasarnya seperti dribbling, passing, pivot, shooting dan rebound. Juga dijelaskan peraturan-peraturan dalam permainan bola basket seperti ukuran lapangan, waktu permainan, nilai poin, dan pelanggaran.
2. siKandungan.
01
Latar Belakang
Sukan Bola Keranjang
1.1 Sejarah dan Perkembangan
1.2 Peraturan dan Undang-Undang Permainan
1.3 Ukuran
1.4 Peralatan dan Pakaian
1.5 Pengelolaan Kejohanan/Sistem Pertandingan
03
Perkembangan
Kemahiran
3.1 Pengenalan
3.2 Gerak Badan
3.3 Menerima dan Menghantar
3.4 Mengelecek
3.5 Menjaring
2.1 Pertimbangan untuk Latihan
2.2 Contoh 1 Sesi Latihan
2.3 Aktiviti Memanaskan Badan
2.4 Contoh Aktiviti Memanaskan Badan
2.5 Aktiviti Gerak Kendur
2.6 Contoh Aktiviti Gerak Kendur
02
Persediaan dan
Perancangan
5. Permainan bola keranjang mula diperkenalkan oleh Dr James Naismith di Springfield,
Massachussets, Amerika Syarikat pada tahun 1891. Sejak permainan ini diperkenalkan, ia
adalah satu jenis permainan riadah terutama sekali pada musim sejuk. Bola yang digunakan
adalah bola sepak dan sejenis bakul yang digantungkan pada dinding sebagai gol. Sukan ini
telah bermula mendapat sambutan yang hangat oleh orang ramai. Kemudian, beberapa
tahun selepas itu, terdapat banyak perubahan yang berlaku dari segi undang-undang
permainan dan teknikal. Perubahan yang terbaru ialah merupakan satu garisan yang
melengking menyentuh kedua-dua garisan tepi. Sekiranya jaringan dilakukan dari luar
garisan tersebut adalah jaringan dari jauh dan 3 mata akan diberikan kepada pasukan yang
berjaya. Permainan bola keranjang memerlukan pemain-pemain yang tinggi lampai karena
ianya mempunyai kelebihan untuk menjaringkan gol. Jengkauan tangannya adalah lebih jauh
dan tinggi. Namun demikian, beberapa aspek lain adalah seperti ketangkasan dan kecergasan
serta kemahiran dalam per-mainan adalah suatu faktor yang sangat penting bagi menjamin
kemenangan sesuatu pasukan. Permainan bola keranjang adalah suatu permainan yang
sangat menarik dan mencabar. Pemain-pemain sentiasa bergerak lincah sepanjang masa
permainan. Sesuatu pasukan yang sedang bertahan mungkin akan secara tiba-tiba bertindak
pantas menyerang ke kawasan gol pasukan lawan dan bola sentiasa bertukar tangan.
Permainan ini juga berjaya diperkenalkan di Negara Malaysia pada tahun 1929. Pada awalnya
hanya terdapat beberapa kelab rekreasi di bandar
utama menerima permainan baru ini. Lama
kelamaan, di peringkat sekolah, Majlis Sukan
Sekolah-Sekolah Negeri, Daerah dan pihak sekolah
mula menerima permainan ini dan sering
menganjurkan pertandingan Permainan ini juga
semakin diminati oleh orang ramai. Pada tahun 1958,
MABA atau dikenali sebagai Malayan Amateur
Basketball Association telah ditubuhkan. Selepas itu,
MABA juga menjadi ahli FIBA (Federal International
Basketball Association) pada tahun 1959. Nama
Malayan Amateur Basketball Association telah
ditukar ke Malaysian Amateur Basketball Association
dan digunapakai sejak tahun 1964. MABA
bertanggungjawab untuk melancarkan undang-
undang bola keranjang FIBA dalam Bahasa Inggeris,
Bahasa Melayu, dan Bahasa Cina. Kini, terdapat
pelbagai pertandingan bola keranjang yang diadakan
di Malaysia dan juga negara lain.
Sejarah dan
Perkembangan1.1
6. 1. Masa Permainan
Permainan dibahagikan kepada 4 waktu yang mengandungi masa 10 minit setiap waktu dengan
masa 2 minit rehat antaranya (4 x 10 minit).
10 minit rehat antara waktu 2 & 3 sebagai separuh masa perlawanan.
Penjaga masa akan menghentikan jam permainan:
Penjaga masa akan mulakan jam permainan semula:-
- Semasa berlaku satu faul.
- Dalam satu kejadian “Jump Ball”.
- Tamatnya satu waktu permainan.
- Permintaan masa berhenti (Time out).
- Satu kecederaan berlaku.
- Pengadil mengarahkan jam permainan dihentikan.
- Lontaran ke dalam dan bola disentuh oleh salah seorang pemain.
- Lontaran percuma terakhir bola.
2. Permulaan Permainan
Permainan akan dimulakan dengan 5 orang pemain bagi setiap pasukan.
Permainan hendaklah dimulakan pengadil dengan “Jump Ball” di bulatan tengah.
Seorang daripada kedua-dua pasukan berdiri di tengah-tengah bulatan tengah gelanggang
dengan kaki berada di gelanggang sendiri.
Pengadil akan melambung bola ke atas di antara kedua-dua permain untuk direbut.
Sebaik sehaja bola dilambung ,kedua-dua pemain ini akan berusaha menampar bola kepada
rakannya.
Mereka tidak dibenarkan menangkap bola daripada lontaran pengadil ini.
Pemain-pemain lain hendaklah berada di luar separuh bulatan masing-masing.
Peraturan dan Undang-
Undang Bola Keranjang1.2
3. Jump Ball
“Jump Ball” diadakan pada permulaan permainan sahaja dengan pengadil melambungkan bola
di bulatan tengah.
4. Jaringan Gol
Jaringan gol dihasilkan apabila bola hidup (dalam permainan) memasuki keranjang.
Pasukan yang menjaringkan gol mendapat 2 mata, 3 mata bagi jaringan gol dalam kawasan 3
mata.
Pihak lawan akan memulakan permainan dengan lontaran ke dalam.
7. 5. Jaringan Bebas
Dua atau tiga jaringan bebas diberikan kepada seseorang pemain yang telah difaulkan semasa dia
hendak menjaringkan gol.
Setiap jaringan yang berjaya dari jaringan bebas dikira 1 mata.
7. Lontaran ke Dalam
Seseorang pemain hendaklah membuat lontaran ke dalam dari luar batasan
Dilakukan di tempat yang ditunjuk oleh pengadil.
Pemain mempunyai 5 saat untuk membuat lontaran ke dalam.
Semasa membuat lontaran ke dalam, pemain-pemain lain dilarang menyentuh atau melampaui
garisan sempadan tepi.
Pengadil bertanggungjawab menyerahkan bola untuk lontaran ke dalam.
8. Pemain di Luar Batasan Gelanggang
Seseorang pemain dikira keluar batasan gelanggang apabila dia menyentuh batasan sama ada di
atas atau di luar garisan.
Bola dikira di luar batasan gelanggang apabila bola itu tersentuh seseorang pemain di luar
batasan gelanggang.
9. Penggantian Pemain Boleh Dilakukan oleh Jurulatih Apabila:
Satu faul telah berlaku.
Berlaku “Jump Ball” (Lontaran dalam bergiliran)
Lontaran ke dalam.
Masa berhenti (time-out).
Bila berlaku kecederaan.
6. Bola ke Luar
Bola dikira keluar apabila ia terkena lantai atau benda-benda lain di luar gelanggang.
10. Peraturan 3 Saat
Seseorang pemain dilarang berada di dalam kawasan larangan pasukan.
Lawannya lebih dari tiga saat bila pasukannya sedang menguasai bola.
12. Peraturan 8 Saat
Pasukan sedang menguasai bola tidak boleh mengawal atau menguasai bola di kawasan lapang
belakang gelanggang lebih daripada 8 saat.
11. Peraturan 5 Saat
Seseorang pemain yang sedang memegang bola dengan tidak menghantar, menjaring gol,
mengguling atau menggelecek lebih daripada 5 saat semasa dikawal ketat oleh pihak lawan
8. Ukuran
Gelanggang1.3
1. Ukuran Gelanggang Bola Keranjang
Ukuran gelanggang ialah 15 m X 28 m.
Permukaan gelanggang mestilah keras dan rata
2. Ukuran Papan
Segi empat kecil berukuran 0.6m mendatar dan 0.45 m menegak adalah penting.
Permukaan papan Bola Keranjang mestilah rata.
3. Ukuran Tiang Bola Keranjang
Gol Bola Keranjang terdiri daripada besi bulatan dan jaring.
Ketinggian gol Bola Keranjang ialah 2.60 m.
9. Peralatan
dan Pakaian1.4
Perempuan Sekolah
Menengah
Berat: 510-567 gm
Lilitan: 72.4-73.7 cm
Saiz 6
Lelaki dan Perempuan
Sekolah Rendah
Berat: 450-500 gm
Lilitan: 66-73 cm
Saiz 5
Lelaki Sekolah
Menengah
Berat: 567-650 gm
Lilitan: 74.9-78 cm
Saiz 7
2. Pakaian / Jersi Pertandingan
Nombor (depan): sekurang-kurangnya 10 cm tinggi, 2 cm lebar.
Nombor (belakang): sekurang-kurangnya 20 cm tinggi, 2 cm lebar.
Nombor jersi pasukan wajib dari nombor 4 hingga 15.
1. Bola Latihan / Pertandingan
Jenis bola
- Kejohanan: kulit/kulit sintetik
- Latihan: kulit/kulit sintetik/getah gelanggang ialah 15 m X 28 m.
Contoh Jersi Pertandingan
10. Pengolahan
Kejohanan1.5
Pertandingan ini paling senang dan ringkas dikelolakan. Pemenang akan terus
bertanding manakala yang kalah akan disingkirkan dengan terus.
Sistem ini bukan cara yang terbaik untuk mengukur keupayaan sesuatu pasukan atau
peserta.
Sistem ini sangat sesuai untuk dalam mengelolakan pertandingan yang terdapat
banyak penyertaan seperti pertandingan Badminton, Ping Pong.
Carta untuk Sistem Kalah Mati seperti ditunjukan pada Carta 1.
Pertandingan ini sesuai dijalankan untuk memilih pasukan yang terbaik antara
pasukan yang menyertai seperti pertandingan Bola Sepak,Bola Keranjang.
Pertandingan boleh dijalankan dalam 2 kaedah Liga Satu Pusingan atau Liga
Berkumpulan.
Carta untuk Sistem Liga seperti ditunjukan pada Carta 2.
Sistem pertandingan terbahagi kepada 2 iaitu Pertandingan
Kalah Mati dan Pertandingan Liga.
Ciri-ciri1.
Pertandingan
Kalah Mati
Pertandingan
Liga
Carta 1: Sistem Kalah Mati Carta 2: Sistem Liga
11. Seterusnya kita akan buat perbezaan antara Sistem Kalah Mati
dan Sistem Liga dalam aspek kebaikan dan keburukan serta
kaedah melaksanakan sistem tersebut.
Dalam sistem ini dapat dijalankan dalam masa yang singkat dan menentukan pemenang
dengan cepat.
Dapat sambutan yang ramai untuk menyertai pertandingan tersebut.
Pasukan yang menjadi Johan tidak semestinya pasukan yang terbaik kerana kemungkinan
antara permain yang handal tidak dapat peluang bermain kerana pasukanya kalah.
Dapat memilih pasukan yang terbaik antara pasukan yang menyertai pertandingan
tersebut.
Ada peluang untuk bermain beberapa kali walaupun telah kalah.
Mengambil masa yang panjang untuk dijalankan dan kos yang agak tinggi dalam
melaksanakan pertandingan.
Dalam sistem ini terdapat satu keistimewaan iaitu peserta menunggu (bye) yang membawa
maksud pasukan atau perserta tersebut akan menang tanpa bertanding ke pusingan
seturusnya.
Cara untuk mengira pasukan atau peserta menunggu (bye) adalah menggunakan Angka
Ganda Dua iaitu 2,4,8,16,32 dan seterusnya.
Sebagai contoh dalam satu pertandingan terdapat 6 pasukan meyertai, Angka Ganda Dua
yang lebih dari 6 adalah 8. Maka 8 tolak 6 menjadikan 2.Dengan demikian membawa
maksud terdapat 2 pasukan menunggu (bye).
Terdapat 2 kaedah dalam mengira bilangan perlawanan.
Cara pertama adalah menggunakan formula untuk mengira bilangan perlawanan iaitu:
N(N-1)/2, N ialah jumlah pasukan. Contohnya: 7(7-1)/2 dapat 21 perlawaan.
Cara kedua adalah seperti berikut:
Tulis angka peserta atau pasukan yang meyertai, Contohnya: 1,2,3,4,5,6,7
Abaikan angka yang tertinggal, Contohnya: 7
Campurkan semua angka kecuali angka yang diabaikan, contohnya 1+2+3+4+5+6.
Jumlah yang dapat adalah 21.
Ini membawa maksud terdapat 21 perlawanan akan bertanding dengan 7 pasukan sertai.
1.
2.
3.
4.
5.
2. Kebaikan dan Keburukan
Pertandingan
Kalah Mati
Pertandingan
Liga
3. Kaedah Dalam Melaksanakan Sistem Tersebut
Pertandingan
Kalah Mati
Pertandingan
Liga
13. 1. Tahap Murid
Aktiviti sukan yang dijalankan perlu bersesuaian dengan tahap umur dan keupayaan murid
3. Langkah-langkah Keselamatan
Antara langkah keselamatan yang perlu diambil perhatian oleh guru ialah:
- Tahap keselamatan.
- Memanaskan badan sebelum aktiviti dan gerak kendur dilakukan selepas aktiviti.
- Pakaian dan kasut yang sesuai dengan aktiviti.
- Peralatan dan kemudahan yang digunakan dalam keadaan baik dan selamat.
2. Bilangan Murid
Guru harus mengetahui bilangan murid yang akan menyertai aktiviti ini supaya dapat
menyediakan peralatan yang mencukupi dan ruang latihan yang bersesuaian.
4. Tempat Latihan
Ruang latihan yang sesuai dan selamat.
5. Kemudahan Latihan
Merancang jumlah dan jenis-jenis peralatan yang diperlukan digunakan semasa aktiviti. Contoh:
kon, bola segar dan tali
6. Masa Latihan
Masa yang diperuntukan untuk aktiviti sukan adalah seperti berikut:
- Sekolah rendah 60 minit/minggu.
- Sekolah menengah 90 minit/minggu.
Pertimbangan
Untuk Latihan2.1
14. AKTIVITI: HANTARAN ASAS BOLA KERANJANG
TUJUAN: Menggalakkan pemain berinteraksi dalam pertandingan dan melakukan hantaran
PELAKSANAAN:
VARIASI:
yang tepat walaupun dalam keadaan tekanan.
- Bahagikan 4 atau 5 orang pemain dalam satu pasukan.
- Pemain tidak dibenarkan menggelecek bola sepanjang permainan tersebut.
- Sebaik sahaja terima bola, pemain mesti membuat hantaran terus kepada rakan sepasukan
sehingga bola itu berjaya dijaringkan.
- Pemain yang hendak menjaringkan bola dibenarkan membuat dua Langkah untuk jaringan
laying (lay-up).
- Semua peraturan pertandingan bola keranjang diaplikasikan dalam permainan tersebut.
- Sekiranya bilangan pemain adalah kecil, maka jalankan permainan tersebut di separuh
gelanggang (half court).
- Benarkan setiap pemain menggelecek bola 1 atau 2 kali sepanjang pertandingan tersebut untuk
menjadikan lebih menarik.
Contoh 1
Sesi Latihan2.2
2. Aktiviti Kemahiran (±15 Minit)
Bahagikan 2 atau 3 orang pemain dalam satu kumpulan.
Melakukan teknik hantaran dan terimaan bola yang bervariasi.
Jauhkan jarak satu sama lain dan meningkatkan kelajuan secara ansur maju.
Mulakan dengan berdiri statik dan seterusnya dengan cara sambil bergerak.
PERMAINAN : BOLA KERANJANG
MASA : 90 MINIT
KEMAHIRAN : HANTARAN DAN TERIMAAN
ALATAN : 5 BIJI BOLA KERANJANG
1. Aktiviti Memanaskan badan (±10 Minit)
Aktiviti Regangan (Stretching)
Jogging/Lari (Keliling Gelanggang)
3. Permainan Kecil (±60 Minit)
4. Menyejukkan Badan (±5 Minit)
Aktiviti Regangan
Perbincangan
15. 2. Permulaan Permainan
Mengurangkan kadar risiko kecederaan
Peningkatan suhu otot secara tidak langsung menambah keanjalan otot.
Peningkatan kadar oksigen dan hormon di bahagian otot membantu melancarkan pergerakan
dan mengurangkan risiko kekejangan.
Mekanisma pelepasan haba dalam badan diaktifkan.
Meningkatkan prestasi semasa bersenam.
Merangsang peningkatan pergerakan otot.
Mengurangkan masa reaksi.
- Liang roma akan terbuka bagi memudahkan proses penyejukan badan.
- Peningkatan suhu otot merangsang proses penyejukan otot.
- Pergerakan otot menjadi lebih efisien dan lebih teratur.
- Mengurangkan risiko kekejangan otot di mana sistem; telah dibekalkan dengan oksigen dan
elektrolit dari penyaluran darah yang efisyen
Aktiviti
Memanaskan Badan
WarmingUp/memanaskan badan adalah satu aktiviti di mana kita menyediakan diri sebelum
melakukan aktiviti fizikal atau senaman.
2.3
Pengenalan1.
16. 2. Senaman Regangan Dinamik
Regangan dinamik menggunakan
kelajuan pergerakan, momentum, dan
pergerakan otot yang aktif yang
membawa kepada regangan.
Berkesan jika dilakukan sebelum
pertandingan kerana ia dapat
mengurangkan ketegangan otot.
Senaman Regangan Statik1.
Regangan statik merujuk kepada
regangan yang dilakukan untuk
meregangkan otot sehingga had
pergerakannya dan kedudukan itu
dikekalkan untuk tempoh masa yang
tertentu tanpa sebarang pergerakan.
Contoh Aktiviti
Memanaskan Badan2.4
17. Latihan gerak kendur ialah latihan yang dijalankan selepas seseorang pemain menjalani sesuatu
latihan atau permainan.
Selepas latihan intensiti tinggi, jumlah darah yang menuju ke jantung adalah banyak
Sekiranya berhenti bergerak secara tiba-tiba selepas latihan, pengumpulan darah di vena pada
kaki dan tangan akan berlaku.
Aktiviti gerak kendur boleh dilakukan dalam masa yang pendek.
Pergerakan perlahan selama 5-10minit, senaman regangan adalah contoh aktiviti gerak kendur.
Masa ini paling baik untuk senaman regangan kerana kebolehan otot memanjang secara
maksimum dan juga dapat membantu mengurangkan pengumpulan laktik asid
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aktiviti
Gerak Kendur
2.6Antara aktiviti gerak kendur yang dilakukan selepas menjalani latihan ialah perlahankan aktiviti
kepada intensiti rendah.
Contohnya: lari anak, berjalan, regangan otot pada intensiti sederhana dan regangan statik (dari
bawah ke atas)
2.5
Contoh Aktiviti
Gerak Kendur
Aktiviti-aktiviti Berpasangan
Aktiviti-aktiviti Individual
19. menjaring
Kemahiran Asas Bola Keranjang adalah penting dalam mengatur sebarang gerakan sama ada dalam
situasi pertahanan atau serangan. Jika langkah tersebut dilakukan dengan cara yang betul,ia akan
membantu pemain dalam usahanya mempertingkatkan corak permainan yang lebih mantap dan
bertaraf tinggi.
3.1 Pengenalan
Kemahiran-kemahiran
asas bola keranjang
menggelecek
gerak badan
menerima dan
menghantar
20. 1. Latihan gerak badan ialah teknik pergerakan badan yang betul untuk memastikan kepantasan,
ketangkasan, koordinasi, seimbangan badan, dan gerak balas.
2. Salah satu gerakan badan ialah triple threat (tiga ugutan). Dengan Gerakan seperti berikut:
- Sedia melakukan jaringan
- Sedia untuk menghantar
- Sedia untuk menggelecek / menyerang
3. Penerima memerlukan satu sahaja gerakan iaitu lompat ke depan, dua belah kaki mendarat
serentak dan bersedia melakukan “Triple Threat”.
4. Pemain mesti selalu bersedia untuk menerima bola. Jangan menunggu bola.
5. Hulurkan tangan apabila hendak menerima bola.
6. Kisar Berpasak
- Satu kemahiran yang mesti dikuasai sebelum bermain bola keranjang. Kaki buka selebar bahu
dan bengkokkan lutut supaya badan seimbang.
- Kaki kisar berpasak hendaklah selalu bersentuh dengan lantai.
- Kaki kisar berpasak di atas bahagian depan tapak kaki.
- Gerakan kaki sebelah sahaja dengan langkah-langkah yang pendek.
- Kaki kisar berpasak tidak boleh bergerak tetapi boleh pusing setempat.
3.2
Gerak
Badan
Triple Threat
21. A. Kemahiran Asas
3.3
Menerima dan
Menghantar
1. Hantaran paras dada dengan dua belah tangan
2. Hantaran lantun dua belah tangan
3. Hantaran atas paras kepala
4. Hantaran bola lisut
22. Bahagikan 2 atau 3 orang pemain dalam satu kumpulan.
Menghantar dan menerima bola dengan aneka cara menghantar bola.
Jauhkan jarak dan tingkatkan kelajuan secara ansur maju.
Mulakan dengan berdiri statik dan kemudian dengan cara sambil bergerak.
Aktiviti 1
Seperti dalam hantaran paras dada.
X1 hantar ke X2 dan lari masuk ke arah keranjang.
X2 lakukan hantaran lantun ke X1.
Latihan diteruskan seperti dibawah.
Aktiviti 2
B. Aktiviti Kemahiran
23. Utamakan hantaran paras dada, hantaran atas paras kepala dan hantaran lantun.
Membenarkan pemain menggunakan cara-cara hantaran yang berlainan.
Perubahan jarak antara pemain mengikut kebolehan pemain.
Pemain bergerak dan menggantikan tempat pemain yang menerima setelah menghantar bola.
Variasi:
Tiga orang pemain bergaris di garisan belakang gelanggang.
Pemain tepi menghantar bola kepada pemain tengah sambil bergerak ke depan.
Pemain tengah akan menghantar bola kepada pemain di sebelah tepi sambil bergerak.
Tujuan ialah untuk menghantar bola ke sebelah hujung gelanggang.
Aktiviti 2 - Hantaran Garisan Tiga Murid. Pelaksanaan:
Pemain-pemain membuat satu bulatan.
Mereka menghantar bola kepada mana-mana pemain lain kecuali pemain-pemain yang berdiri di
sebelah murid yang menghantar bola kepadanya.
Aktiviti 1 - Hantaran Dalam Bulatan. Pelaksanaan:
Penekanan cara hantaran iaitu hantaran paras dada, hantaran lantun.
Penekanan cara jaringan yang berlainan.
Pemain yang tidak berjaya melakukan jaringan akan melakukan ambul (rebound).
Variasi:
C. Permainan Kecil
24. Tiga orang pemain bergaris di hujung gelanggang.
Pemain tengah menghantar bola pemain tepi yang bergerak ke tengah untuk menerima bola.
Setelah menghantar bola, dia akan bergerak melalui belakang pemain yang menerima dan berlari
ke depan sementara bersedia menerima bola.
Pemain di sebelah juga bergerak ke depan untuk menerima bola.
Aktiviti 3 - Hantaran dan Bergerak (Three Men Weave). Pelaksanaan:
Pemain dibahagikan kepada 2 kumpulan.
Setiap kumpulan mempunyai 5 hingga 10 pemain.
Setiap kumpulan memilih seorang pemain daripada pasukan masing-masing berdiri di dalam
gelung rotan yang diletakkan di hujung gelanggang sebagai gol.
Pemain membaling bola kepada kawan sehingga ke gol.
Kumpulan itu dikira mendapat mata jika murid yang berada di dalam gelung rotan berjaya
menangkap bola yang dibaling oleh murid sepasukan.
Aktiviti 4 - Captain Ball. Pelaksanaan:
Pemain sebaik-baiknya menggunakan cara hantaran yang berlainan.
Variasi:
25. 3.4 Menggelecek
Menggelecek bola dalam sukan bola keranjang bererti pemain
melantunkan bola dengan sebelah tangannya.
2. Kemahiran Asas
Menggelecek pantas
Menggelecek belakang badan
Menggelecek dengan lantunan rendah
Menggelecek dengan lantunan tinggi
Membuat jaringan jarak dekat
Menyimpan bola sehingga hantaran dapat dilakukan
Bergerak ke ruang kosong dengan bola supaya pasukan dapat mengatur formasi
Tujuan1.
3. Aktiviti Kemahiran
Bahagikan murid dalam dua kumpulan.
Aturkan kumpulan murid di kedua-dua sisi gelanggang.
Letak 2 buah kon di tengah gelanggang.
Murid akan menggelecek bola menuju ke sebelah luar kon seolah-olah hendak melepaskan
diri dengan arah tersebut.
Tukar arah secara tiba-tiba dan menggelecek bola dengan lakukan menggelecek putar balik ke
belakang untuk melepasi kon tersebut dari dalam.
Lakukan aktiviti menggelecek bola di antara pagar atau tiang secara berulang-alik.
Murid menggelecek bola dari hujung gelanggang mengikut garisan sisi ke tengah gelanggang.
Sebaik sahaja tiba di tengah gelanggang, hantar bola kepada murid X1 yang berada di sudut
pepenjuru gelanggang.
Teruskan larian menuju ke sudut 45 darjah dan terima bola dari murid X1 tadi, menggelecek
melepasi rintangan dan lakukan jaringan layang.
Dapatkan ambul dan menggelecek ke tepi, lalu hantar bola kepada murid X2 yang berada
dalam bulatan tengah gelanggang.
Teruskan larian dan terima hantaran dari murid X2, lalu menggelecek bola melepasi
rintangan dan melakukan jaringan layang.
Aktiviti A:
Variasi:
Aktiviti B:
26. 4. Permainan Kecil
Setiap murid mempunyai bola dan berdiri di hujung gelanggang.
Jurulatih berdiri di sebelah hujung gelanggang dan beliau akan sebut “Lampu Merah”
atau“Lampu Hijau”.
Murid boleh menggelecek bola ke arah jurulatih bila jurulatih sebut “Lampu Hijau”.
Murid akan berhenti apabila jurulatih sebut “Lampu Merah” sementara itu dia akan pusing ke
belakang dan memerhati murid yang tidak berhenti.
Murid yang tidak berhenti apabila jurulatih sebut“Lampu Merah” akan disuruh bermula dari
tempat permulaan.
Semua murid cuba habiskan perjalanan ke sebelah hujung gelanggang.
Pilih murid untuk ambil tempat jurulatih.
Jurulatih sebagai pemerhati yang berdiri di tepi gelanggang.
Sebutan“Lampu Merah” dan “Lampu Hijau” boleh diubah suai. Contoh: gunakan wisel.
Setiap murid mempunyai bola dan mesti sentiasa menggelecek bola.
Seorang murid sebagai “IT” dia akan cuba sentuh murid lain.
Dia tidak dibenarkan sentuh murid lain apabila dia tidak dapat mengawal bola sendiri.
Murid yang kena sentuh tidak dibenarkan sentuh balik murid “IT”.
Apabila “IT” cuba sentuh seorang murid dan murid itu tidak dapat mengawal bola adalah dikira
dia telah disentuh.
Murid yang kena sentuh akan jadi “IT” dan teruskan permainan ini.
Murid mengambil giliran sebagai “IT”.
Hadkan masa untuk menentukan siapa yang banyak menyentuh murid lain.
Tukar “IT” apabila disentuh.
Gunakan separuh gelanggang.
Pilih dua atau tiga orang Pacman.
Murid lain mempunyai bola masing-masing.
Semua murid akan cuba menggelecek bola dalam kawasan permainan.
Pacman cuba sentuh murid yang menggelecek bola.
Apabila disentuh, murid akan “dibekukan”. Dia tidak boleh bergerak lagi.
Dia berdiri dengan kaki kangkang dan pegang bola di atas kepalanya.
Murid lain akan cuba menyelamatkan murid yang“dibekukan”dengan menggelecek bola melalui
kedua belah kakinya.
Murid yang tidak dapat mengawal bola dikira telah disentuh dan dia “dibekukan”.
Tentukan tangan yang boleh digunakan apabila menggelecek bola.
Pacman dibenarkan mengguna sebelah kaki sahaja.
Tentukan bilangan murid yang hendak “dibekukan”dalam masa yang tertentu.
Lampu Merah Lampu Hijau. Pelaksanaan:
Variasi:
Menggelecek dan Sentuh. Pelaksanaan:
Variasi:
Pacman. Pelaksanaan:
Variasi:
27. Bahagikan murid kepada tiga kumpulan. Kumpulan murid mempunyai bola masing-masing.
Kumpulan yang tidak mempunyai bola akan jadi “Raiders”.
“Raiders” akan cuba curi bola daripada murid kumpulan yang ada bola.
Kumpulan yang ada bola cuba menggelecek bola untuk mengelakkan daripada dicuri
oleh“Raiders”. Murid yang hilang bola akan jadi “Raiders”.
Menentukan tangan yang boleh digunakan untuk menggelecek bola.
Hadkan masa untuk merebut bola dan menentukan pasukan yang menang.
Semua pasukan berbaris di tempat masing-masing.
Bola dipegang oleh nombor 6.
Apabila isyarat ‘Mula’ diberi, nombor 6 menghulurkan bola ke belakang kepada nombor 5
melalui atas kepala dan tidak boleh dibaling.
Sebaik sahaja nombor 4 mendapat bola, dia akan menggelecek bola itu mengelilingi semua
barisan itu dan selepas itu berdiri di hadapan nombor 6. Bola dihulur ke belakang semula.
Setelah nombor 6 kembali ke tempatnya dalam barisan, dia akan mengangkat bola di atas
kepalanya sebagai tanda pasukannya sudah selesai.
Pemenang adalah pasukan yang awal sekali tamat pusingannya.
Semasa menggelecek bola boleh dihadkan dengan sebelah tangan kiri atau kanan sahaja.
Space Raiders. Pelaksanaan:
Variasi:
Lari Berganti-ganti Menggelecek Bola. Pelaksanaan:
Variasi:
29. B . Aktiviti Kemahiran
Pemain dibahagikan kepada dua kumpulan.
Aturkan kumpulan pemain di kedua-dua sisi gelanggang.
Letakkan dua kon di depan jaring seperti dalam gambar.
Pemain menggelecek bola menuju ke sebelah luar kon seolah-olah hendak menjaring dengan
arah tersebut.
Tukar arah secara tiba-tiba dan menggelecek bola dengan menggelecek putar balik ke
belakang untuk melepasi kon tersebut dari belakang.
Aktiviti A:
Pemain menggelecek bola dari hujung gelanggang dan mengikut garisan sisi ke tengah
gelanggang.
Sebaik saja tiba di tengah gelanggang, hantar bola kepada murid X1 yang berada di sudut
pepenjuru gelanggang.
Teruskan larian menuju ke sudut 45 darjah dan terima bola daripada murid X1 tadi,
menggelecek lepas rintangan dan melakukan jaringan layang.
Dapatkan bola dan menggelecek ke tepi, lalu hantar bola kepada murid X2 yang berada dalam
bulatan tengah gelanggang
Teruskan larian dan terima hantaran daripada murid X2, lalu menggelecek bola lepas
rintangan dan melakukan jaringan layang lagi.Lakukan aktiviti menggelecek bola di antara
pagar atau tiang secara berulang-alik.
Aktiviti B:
30. Pemain dibahagikan kepada 3 pasukan.
Pemain berbaris pada satu jarak yang ditetapkan mengikut pasukan.
Pemain pertama setiap pasukan mula melakukan jaringan jarak jauh dan dia akan berlari
masuk untuk ambul (rebound) kemudian melakukan jaringan jarak dekat.
Setelah jaringan jarak dekat dilakukan, dia akn hantar bola kepada kawannya di luar.
Permainan ini akan diteruskan sehingga ada pasukan mendapat 21 mata.
Jaringan jarak jauh dapat 2 mata, jarak dekat dapat 1 mata.
Melakukan jaringan dekat di mana dia dapat bola.
Mata 21 hendak dilakukan dengan jaringan jauh sahaja.
Boleh lakukan jaringan dekat dengan jaringan layang.
Menjaring/ambul/menghantar.
Dua Puluh Satu:
Variasi:
Pemain dibahagikan kepada 2 atau 3 orang sekumpulan.
Setiap pemain akan melakukan jaringan gol jarak jauh, ambul (rebound), dan hantar bola
kepada kawannya.
Setelah menghantar bola dia dikehendaki pergi ke satu tempat baru untuk menerima bola
daripada kawan.
Permainan diteruskan.
Hadkan masa untuk bilangan jaringan gol yang tertentu.
Guna satu bola sahaja untuk latihan lantun balik.
Tentukan cara hantaran.
Main “johan” iaitu hadkan bilangan jaringan untuk menentukan johan.
Menjaring Secara Kumpulan:
Variasi:
B . Permainan Kecil
Dua Puluh Satu Menjaring Secara Kumpulan
31. Dua barisan berhadapan keranjang.
Pemain pertama dari satu pasukan akan melakukan jaringan laying.
Lepas itu dia berbaris di belakang barisan pasukan lain.
Pemain pasukan lain akan berlari melakukan lantun balik dan hantar kepada murid kedua
pasukan pertama.
Selepas hantar bola kepada kawan dia akan berbaris di belakang pasukan tersebut.
Tentukan cara jaringan.
Apabila menguasai kemahiran jaringan layang, cuba lakukannya dari arah yang berlainan.
Guna dua bola.
Lantun balik hendak dilakukan denganbetul. Selepas lantun balik dilakukan kisar berpasak
dan hantar atau selepas lantun balik menggelecek ke tepi dan hantar.
Mengadakan pertandingan.
Jaringan Garisan:
Variasi:
Dua atau tiga orang sekumpulan.
Pemain pertama akan menjaring gol dari tempat pertama.
Jika berjaya dia akan teruskan jaring di tempat ke-2 dan ke-3 sehingga tidak berjaya.
Setelah pemain pertama tidak berjaya, pemain kedua akan melakukan jaringan mulai dari
tempat pertama sehingga tidak berjaya jaringannya.
Permainan ini diteruskan sehingga ada pemain yang berjaya menjaringkan gol dari semua
tempat keliling keranjang.
Membenarkan pemain memilih tempat permulaan sebagai cabaran untuk pemain
berikutnya.
Jaringan yang berjaya akan diberi 1 mata dan boleh memilih tempat baru untuk menjaring.
Pemain yang dapat 10 mata adlah pemenang.
Mengelilingi Dunia:
Variasi:
Jaringan Garisan Mengelilingi Dunia
32. Rujukan
1. Kementerian Pelajaran Malaysia. (2015). Modul Latihan Untuk Guru Penasihat Kelab
Sukan Sekolah Sukan Bola Keranjang . Bahagian Pendidikan Guru.
2. Teoh Kheng Lam. (2011). Bola Keranjang http://teohkhenglam-d044201. blogspot. com/
2011/12/pengenalan-permainan-bola-keranjang_09.html
3. FIBA. (2018). Official Basketball Rules https://www.fiba.basketball/documents/official-
basketball-rules.pdf
4. Unknown. (2019). SISTEM PERTANDINGAN – KALAH MATI.
Retrieved from sainssukanmaar.blogspot:http://s ainssukanmaar.blogspot.com /2015/01/
sistem-pertandingan-kalah-mati.htm
5. Bola Keranjang (Permainan Kecil Bola Keranjang) https://mafiadoc.com/bola-keranjang-
permainan-kecil-bola-keranjang-mssppcom_59f673c41723dd3cd6dc0656.html
6. MyHEALTH. (2016). Memanaskan badan Kementerian Kesihatan Malaysia.
http://aktif.myhealth.gov.my/memanaskan-badan/
7. Mohd F. (2011). Bola keranjang https://www.slideshare.net/FaridahMohd/bola-keranjang-
105775570