Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Falsafah Kesatuan Ilmu.

1. LIMA PRINSIP DAN
PENDEKATAN
THEOANTROPOSENTRIS
UNITY OF
SCIENCE
Kelompok 9

2. Our Team
Zafira Khaliesatul
Zahra
2205056058
M Ulil Azmi
2205056060
Susi Lusiyani
2205056040

3. Unity of Science
UIN Walisongo menganut paradigma
kesatuan ilmu pengetahuan (Unity of Sciences
atau Waḥdah al-„Ulūm), yang bermakna bahwa
UIN ini mendeklarasikan dirinya tidak lagi
mengenal dikotomi dalam bidang keilmuwan.
Tidak ada lagi pemilahan antara ilmu agama dan
ilmu umum (agama dan sains). Keduanya
menyatu dan saling berkaitan.

4. Syarat-Syarat Kesatuan Ilmu
01
Ilmu itu mengantarkan pengajinya
semakin mengenal Tuhan.
03
Ilmu itu mampu mendorong
berkembangnya ilmu-ilmu baru yang
berbasis kearifan lokal.
02
Ilmu itu bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup manusia
dan alam.

5. 5 Prinsip
Kesatuan Ilmu

6. 1. INTEGRASI
2. KOLABORASI
Melakukan kerjasama untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam
hal ini berarti memadukan nilai
universal dalam Islam dengan
ilmu pengetahuan modern.
Menyatupadukan,
menggabungkan,
mempersatukan dua hal atau
lebih menjadi satu.

7. 03 DIALEKTIKA
Meniscayakan dialog yang
intens antara ilmu-ilmu
yang berakar pada wahyu,
ilmu pengetahuan modern,
dan kearifan lokal.
04
PROSPEKTIF
Meyakini bahwa Unity of
Science akan
menghasilkan ilmu-ilmu
baru yang lebih humanis
dan etis.
05
PLURALISTIK
Meyakini adanya pluralitas
realitas dan metode dalam
semua aktivitas keilmuan.

8. Pendekatan Theoantroposentris
Theoantroposentris adalah pandangan yang mengakui
perpaduan antara dua macam sumber pengetahuan,
yaitu pengetahuan yang berasal dari Tuhan dan
pengetahuan yang berasal dari manusia. Paradigma
theoantroposentris (Tuhan dan Manusia sebagai pusat)
adalah perubahan paradigma dari theosentrisme
(Tuhan sebagai pusat). Pendekatan-pendekatan
theoantroposentris yakni sebuah cara pandang bahwa
realitas ketuhanan dan kemanusiaan adalah satu
kesatuan yang padu dan tidak terpisakan.

9. THANK YOU!
Do you have any
question?