Dokumen tersebut membahas pentingnya inovasi pembelajaran, khususnya untuk mata kuliah manajemen risiko. Inovasi pembelajaran dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Beberapa strategi inovasi pembelajaran yang disebutkan meliputi pengembangan kurikulum yang responsif, pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan keterlibatan industri. T
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
ย
MIND MAP MANRISK BAB1.docx
1. TEACHING NOTE 1
Pendahuluan
Menurut ISO 31000:2018, Manajemen Risiko adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengelola
risiko yang mungkin terjadi dalam suatu organisasi. Dalam konteks bisnis dan industry, manajemen risiko menajdi penting karena risiko
merupakan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Risiko dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, sperti risiko keuangan, risiko operasional, dan risiko lingkungan. Penyebab munculnya risiko inipun beragam, namun
tidak semua risiko ini dapat diprediksi dengan akurat. Oleh karena itu dikenal pula istilah ketidakpastian.
Keberadaan manajemen risiko bertujuan untuk dapat mengenali potensi munculnya risiko-risiko tersebut. Kemudian mengevaluasi
dampaknya dan menjadikan hasil evaluasi tersebut sebagai dasarpengambilan tindakan pengendalian yang tepat sasaran. Manajemen risiko
dapat membantu organisasi dalam meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan potensi keuntungan.
Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran yang cukup penting di masa depannya. Mereka mungkin akan masuk dalam lingkungan
bisnis, politik maupun industri. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan tidak stabil, manajemen risiko menjadi semakin
penting. Organisasi harus mampu mengembangkan strategi manajemen risiko yang efektif untuk memastikan kelangsungan bisnisnya.
Untuk dapat mencapai tujuan itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang telah memiliki dasar pengetahuan serta sanggu mempraktekkan
kerangka kerja manajemen risiko dengan baik. Olehkarena nya, mahasiswa manajemen rekayasa diberikan bekal pengetahuan manajemen
risiko melalui matakuliah Manajemen Risiko sebanyak 3 sks.
Manajemen risiko merupakan keilmuan praktis yang sudah memiliki frame work yang cukup jelas. Hal ini sangat membantu dalam proses
pembelajaran untuk mengenalkan manajemen risiko kepada mahasiswa. Namun pembelajaran yang berulang tentunya dapat menimbulkan
kejenuhan. Menurut penelitian Adib Minarohmah (2018) menyatakan bahwa kejenuhan dalam belajar dapat di timbulkan kondisi sarana
2. dan prasarana yang kurang memadahi seperti LCD atau raung kelas yg kurang baik, serta cara penyampaian materi yang monoton. Oleh
karena itu peningkatan kualitas peembelajaran melalui inovasi pembelajaran perlu untuk di lakukan.
Pentingnya Inovasi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi
Pendidikan tinggi menduduki posisi yang penting dalam pembentukan generasi masa depan yang kompeten dan produktif. Di era yang
serba cepat dan berubah dengan teknologi yang terus berkembang, inovasi pembelajaran menjadi sangat penting dalam memberikan
pengalaman belajar yang lebih baik, efektif dan bermanfaat bagi mahasiswa.
Inovasi pembelajaran memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih aktif dan terlibat secara aktif dalam
proses belajar. Metode pembelajaran yang lebih tradisoonal, seperti ceramah dan diskusi, terkadang dapat menghadirkan pengalaman
belajar yang kurang menantang dan cenderung membosankan. Dalam hal ini, inovasi pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar
yang lebih interaktif dan menarik. Melalui inovasi pembelajaran ini, pendidik dapat menggunakan metode-metode yang berbeda untuk
mengantarkan mahasiswa hingga dapat memenuhi capaian pembelajaran matakuliah. Metode yang biasa di gunakan antara lain : game,
simulasi, observasi langsung, dan proyek berbasis tugas. Metod-metode ini mamampu membantu mahasiswa membangun keterampilan,
kritis, kreativitas, dan kolaborasi yang sangat di butuhkan dalam dunia kerja. Tentu saja dengan menyisipkan muatan-muatan pemahaman
materi manajemen risiko di dalamnya.
Inovasi pembajaran juga memungkinkan mahasiwa untuk mengakses konten pembelajaran yang lebih variative dan kekinian. Dalam dunia
yang terus berkembang, materi pembelajaran juga harus selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan isu-isu industry dan
teknologi. Dalam hal ini, keberadaan e-learning, MOOC, dan platform-platform pembelajaran online baik yang berbayar maupun tidak
berbayar dapat memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi pembelajaran terkini. Demikian halnya dengan pembelajaran
manajemen risiko. Mengenal manajemen risiko tidak hanya terbatas pada mendengarkan ceramah dosen, membaca literatur berupa buku
atau ebook, mengakses buku ajar, dan mengerjakan tugas yang membosankan. Mengaplikasikan strategi-strategi inovasi pada pembelajaran
manajemen risiko sangat dimungkinkan, tentunya dengan mengingat target berupa ketercapaian capaian pembelajaran matakuliah yang di
bebankan kepada matakuliah manajemen risiko.
3. Manfaat Inovasi Pembelajaran Manajemen Risiko
Mengembangkan dan mengaplikasikan inovasi pembelajaran pada perkuliahan manajemen risiko tentunya memberikan banyak manfaat
bagi semua pihak yang terlibat dialam kegiatan ini. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain :
๏ท Meningkatkan kesadaran risiko dan kemampuan pengelolaannya dengan lebih mudah
๏ท Membantu dosen untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran, karena melalui inovasi ini diharapkan dapat
meningkatkan minat mahasiswa terhadap pembajaran manajemen risiko
๏ท Membantu mahasiswa lebih mudah mencapai luaran yang diharapkan dari perkuliahan melalui metode yang berbeda
Secara keseluruhan, inovasi pembelajaran manajemen risiko memiliki manfaat yang signifikan bagi dosen dan mahasiswa utuk Bersama-sama
memenuhi capaian pembelajaran matakuliah.
Strategi Inovasi Pembelajaran
Untuk dapat melaksanakan inovasi pembelajaran manajemen risiko, dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa tahap berikut :
a. Melakukan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Mahasiswa dianggap sebagai subyek aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga diberikan ruang yang besar untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian mahasiswa
dapat mengembangkan kemampuan yang lebih baik dalam memahami proses pengelolaan risiko.
b. Mengembangkan kurikulum tang responsive. Pengembangan kurikulum yang dilakukan 4 tahun sekali ini diawali dengan
melalukan pemetaan dan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Serta memasukkan muatan kebutuhan pengguna
dan isu-isu yang sedang berkembang. Pemberian ruang untuk mahasiswa mengambangkan pengetahuannya melalui keterlibatan
dalam program-program kampus merdeka juga patut untuk di pertimbangkan, khsuusnya dalam pengembangan matakuliah
manajemen risiko
c. Meningkatkan penggunaan teknologi dan media pembelajaran yang inovatif. Memilih media pembelejaran dan
mengintegrasikannya dengan teknologi merupakan suatu keharusan dalam inovasi pembelajaran. Mengingat mahasiswa saat ini
4. adalah insan-insan yang erat kehidupannya dengan segala bentuk gadget dan aplikas-aplikasi di dalamnya. Salah satu yang menarik
untuk di kembangkan dalam pemeblajaran menejemen risiko adalah dengan mengintegrasikan pemahaman risiko melalui game dan
kegiatan lapangan.
d. Melibatkan industry dan pemangku kepentingan dalam pembelajaran. Metode keterlibatannya dapat memanfaatkan platform
kampus merdeka yang saat ini tengah di kembangkan. Seperti Mahasiswa Magang Bersertifikat, dan melibatkan praktisi untuk turut
berbagi ilmu melalui praktisi mengajar. Dari kegiatan mahasiswa magang ini, diharapkan dapat memabantu mahasiswa turut
merasakan langsung atmosfer bisnis dan industri. Dengan demikian mahasiswa dapat diarahkan untuk mengangkat sebuah studi
kasus nyata tetang manajemen risiko dari lokasi magangnya. Sementara keterlibatan praktisi dalam katifitas kelas juga mampu
membuat ras apenasaran mahasiswa tentang manajemen risiko lebih meningkat. Karena mereka akan mendapatkan informasi lebih
nyata tentang menajemen risik yang selama ini hanya di dapatkan secara teori dari dosen. Dengan demikian akan lebih mudah bagi
mereka membayangkan dan memahami bagaimana proses manajemen risiko di industry sesungguhnya.
Tantangan dalam Implementasi Inovasi Pembelajaran
Dalam upaya dosen untuk menerapkan inovasi pembelajaran memang kerap kali dihadapkan pada tantangan yang menghambat kegiatan
berjalan dengan optimal. Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi inovasi pembelajaran khususnya pada pembelajaran manajemen
risiko adalah keterbatasan sumber daya, meliputi anggaran, infastrurktur dan waktu. Selain itu tak jarang pula muncul resistensi terhadap
adanya perubahan yang di tunjukkan oleh berbagai pihak. Bukan hanya mahasiswa, namun juga kolega dosen yang belum dapat menerima
betuk inovasi sebagai strategi pembelajaran yang baik. Adanya perbedaan kebutuhan dan harapan mahasiswa juga dapat menjadi sebuah
masalah dalam proses pembelajaran.
Setiap mahasiswa memiliki kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda terhadap porses pembelajaran. Ada mahasiswa yang memiliki
kecenderungan kinestetik akan sangat merasa terbantu dengan aktifitas yang melibatkan motorik. Sementara mahasiswa dengan tipe
pembajar yang lain dapat sangat merasa kesulitan memahami Ketika dipaksa merubah metode belajarnya. Perubahan lingkungan dan
5. kebijakan juga menghantui semangat inovasi ini. Kita dihadapkan ada ketidakpastian apakah dukungan-dukungan berupa platform
pembelajaran yang saat ini ada, akan terus berlangsung dan berkembang mendampingi proses pembelajaran ke depannya.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, dosen di tuntut untuk lebih peka dan kritis lagi. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
yang ada. Banyak tawaran-tawaran kegiatan baik melalui platform kampus merdeka maupun menginisiasi kerja sama mandiri untuk
mensukseskan inovasi pembelajaran. Khsusunya metode magang dan praktisi mengajar. Selain itu juga perlu untuk menjadi penggerak
dalam mengaktifkan budaya inovasi di lingkungan perguruan tinggi, agar segala upaya inovasi ini mendapatkan dukungan dari pengelola
institusi.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa inovasi pembelajaran merupakan suatu keharusan agar dapat meningkatkan kualitas
Pendidikan tinggi dalam persaingan global. Karena inovasi pembelajaran memberikan manfaat besar bagi mahasiswa dalam memperoleh
keterampilan dan pengetahuan, khsusnya di bidang manajemen risiko. Namun tantangan-tantangan dalam implementasinya tentu saja perlu
untuk diperhatikan betul, agar tantangan itu dapat berubah menjadi sebuah kesempatan nantinya. Oleh karena itu dosen sebagai tenaga
pendidik perlu memiliki kesadaran untuk terus memperbarui diri dan mengikuti perkembangan teknologi serta tuntutan pasar kerja yang
semakin kompleks untuk dapat melahirkan inovasi pembelajaran yang lebih baik dan relevan.