Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah untuk mencetak generasi Indonesia yang cerdas dan berkualitas melalui program kesehatan dan pendidikan sejak dini. Program-program seperti ASI, imunisasi, gizi ibu hamil dan anak digalakkan untuk memastikan perkembangan otak yang sehat selama 1000 hari pertama kehidupan. Kolaborasi antara sektor kesehatan dan pendidikan dipandang penting untuk memastikan stimulasi kognitif yang memadai sej
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan anak di Indonesia, termasuk prevalensi, faktor-faktor penyebab, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkawinan anak. Prevalensi perkawinan anak di Indonesia masih tinggi pada 23% dan provinsi dengan angka tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 34%. Faktor-faktor seperti budaya, ekonomi, dan pendidikan rendah seringkali menyebabkan terjadinya per
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
Modul ini memberikan panduan bagi fasilitator kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk membantu remaja merencanakan masa depannya dengan lebih baik, terutama terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga. Modul ini dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemberdayaan remaja di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan masa pertumbuhan otak dan jasmani yang sangat cepat pada bayi, dimana kekurangan gizi pada masa itu dapat membahayakan perkembangan bayi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, ibu hamil disarankan makan bergizi dan tidak merokok, sedangkan untuk bayinya diberikan ASI eksklusif dan imunisasi lengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang perkawinan anak di Indonesia, termasuk prevalensi, faktor-faktor penyebab, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perkawinan anak. Prevalensi perkawinan anak di Indonesia masih tinggi pada 23% dan provinsi dengan angka tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 34%. Faktor-faktor seperti budaya, ekonomi, dan pendidikan rendah seringkali menyebabkan terjadinya per
Modul Bina Keluarga Remaja (BKR) BKKBN Program Prioritas Nasional (Pro PN) 2019Anindita Dyah Sekarpuri
Modul ini memberikan panduan bagi fasilitator kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk membantu remaja merencanakan masa depannya dengan lebih baik, terutama terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga. Modul ini dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemberdayaan remaja di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang 1000 hari pertama kehidupan yang merupakan masa pertumbuhan otak dan jasmani yang sangat cepat pada bayi, dimana kekurangan gizi pada masa itu dapat membahayakan perkembangan bayi. Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, ibu hamil disarankan makan bergizi dan tidak merokok, sedangkan untuk bayinya diberikan ASI eksklusif dan imunisasi lengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang pola asuh dalam pendidikan anak usia dini. Terdapat tiga jenis pola asuh yaitu otoriter, permisif, dan demokrasi. Pola asuh otoriter mendidik anak dengan keras dan tegas, pola permisif memberikan kebebasan penuh pada anak, sedangkan pola demokrasi menghargai pendapat anak dan orangtua serta memberikan bimbingan. Pola asuh yang paling baik untuk perkembangan anak ad
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas delapan fungsi utama keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Delapan fungsi ini merupakan cara orang tua membentuk karakter anak melalui keluarga agar memiliki kepribadian yang matang.
Dokumen ini membahas tentang diagram fishbone yang menggambarkan faktor-faktor penyebab tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi kelompok tim, kekuatan tim, kelemahan tim, serta kesimpulan ucapan terima kasih.
Modul 4 Bahan tayang APLIKASI ELSIMIL BAGI TIM PENDAMPING KELUARGA (1).pptxDesiIstiyantiUjung
Aplikasi Elsimil digunakan untuk pendampingan calon pengantin (catin) oleh tim pendamping keluarga dalam upaya pencegahan stunting. Catin mengakses aplikasi di ponsel untuk mengisi kuesioner kesehatan, sedangkan petugas mengaksesnya lewat website untuk memberikan pendampingan melalui fitur seperti chat dan catatan. Tujuannya adalah deteksi dini kondisi kesehatan catin agar dapat mencegah bayi lahir stunt
CEGAH STUNTING PADA 1000 HPK DENGAN PANGAN AMAN DAN SEHAT.pptxDEWIRAHAYU53
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran gizi yang optimal pada periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) untuk menanggulangi stunting dan menunjang pertumbuhan anak. Periode 1000 HPK merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat dan menentukan kualitas hidup manusia ke depannya. Dokumen ini menyarankan optimalisasi gizi pada 1000 HPK melalui pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil dan menyusui, serta pember
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pola asuh dalam pendidikan anak usia dini. Terdapat tiga jenis pola asuh yaitu otoriter, permisif, dan demokrasi. Pola asuh otoriter mendidik anak dengan keras dan tegas, pola permisif memberikan kebebasan penuh pada anak, sedangkan pola demokrasi menghargai pendapat anak dan orangtua serta memberikan bimbingan. Pola asuh yang paling baik untuk perkembangan anak ad
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas delapan fungsi utama keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Delapan fungsi ini merupakan cara orang tua membentuk karakter anak melalui keluarga agar memiliki kepribadian yang matang.
Dokumen ini membahas tentang diagram fishbone yang menggambarkan faktor-faktor penyebab tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi kelompok tim, kekuatan tim, kelemahan tim, serta kesimpulan ucapan terima kasih.
Modul 4 Bahan tayang APLIKASI ELSIMIL BAGI TIM PENDAMPING KELUARGA (1).pptxDesiIstiyantiUjung
Aplikasi Elsimil digunakan untuk pendampingan calon pengantin (catin) oleh tim pendamping keluarga dalam upaya pencegahan stunting. Catin mengakses aplikasi di ponsel untuk mengisi kuesioner kesehatan, sedangkan petugas mengaksesnya lewat website untuk memberikan pendampingan melalui fitur seperti chat dan catatan. Tujuannya adalah deteksi dini kondisi kesehatan catin agar dapat mencegah bayi lahir stunt
CEGAH STUNTING PADA 1000 HPK DENGAN PANGAN AMAN DAN SEHAT.pptxDEWIRAHAYU53
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran gizi yang optimal pada periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) untuk menanggulangi stunting dan menunjang pertumbuhan anak. Periode 1000 HPK merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat dan menentukan kualitas hidup manusia ke depannya. Dokumen ini menyarankan optimalisasi gizi pada 1000 HPK melalui pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil dan menyusui, serta pember
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengasuhan balita dan anak usia 1000 hari pertama kehidupan, mencakup optimalisasi gizi, kesehatan, dan stimulasi perkembangan anak pada masa kritis tersebut.
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
4. materi dasar kebijakan program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga ...Segarnis Dhiasy
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Program ini dilaksanakan melalui pendekatan keluarga di Puskesmas dengan fokus pada program kesehatan berdasarkan siklus hidup yang meliputi ibu hamil, balita, anak sekolah, remaja, dewasa dan lanjut usia.
3. Output yang diharapkan
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman untuk orang tua dalam menjaga kesehatan anak usia dini, meliputi ciri-ciri anak sehat, cara memenuhi asupan nutrisi yang seimbang, pentingnya kebersihan, manfaat bergerak aktif, dan memenuhi jadwal imunisasi.
PAUD merupakan upaya pembinaan untuk anak usia dini yang meliputi pemberian stimulasi pendidikan guna membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak, sehingga siap memasuki pendidikan lanjutan. Kegiatan belajar-bermain di PAUD sangat penting untuk perkembangan anak karena memberikan pengalaman belajar secara alami dan menyenangkan.
[Ringkasan]
1. Dokumen membahas tentang Posyandu Remaja sebagai upaya pelayanan kesehatan remaja di masyarakat yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat dan berbagai pihak terkait.
Stunting merupakan masalah kesehatan nasional di Indonesia yang disebabkan oleh faktor multidimensional seperti praktik pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai. Stunting dapat dicegah dengan menjamin kesehatan dan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan melalui program intervensi gizi spesifik dan sensitif secara terpadu.
Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Anak dalam 1000 HPK.pptxsandinay1
Kurva pertumbuhan WHO baru menggunakan data dari 6 negara untuk menentukan standar pertumbuhan ideal anak, yaitu pertumbuhan anak yang sehat dan mendapat asupan gizi optimal dari ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi operasional program Bina Keluarga Balita (BKB) untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini di tingkat keluarga melalui peningkatan pengetahuan orang tua dan partisipasi masyarakat. Program BKB bertujuan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang anak secara optimal agar tercipta SDM berkualitas.
Similar to Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas.ppt (20)
3. “...UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM,
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA,
DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG
BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI
DAN KEADILAN SOSIAL,...”
PEMBUKAAN UUD 1945
ALINEA 4
TUJUAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
4.
5.
6. VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN
YANKES
PARADIGMA
SEHAT JKN
3
DIMENSI
PEMBANGUNAN:
PEMBANGUNAN
MANUSIA,
SEKTOR
UNGGULAN,
PEMERATAAN
DAN
KEWILAYAHAN
NORMA
PEMBANGUNAN
KABINET
KERJA
DTPK
9. 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
70,59
71,17
71,76
72,27
72,77
73,29
73,81
Usia harapan hidup
70,07 tahun
Rata-rata lama sekolah
8,14 tahun
Rata-rata pengeluaran
per bulan
Rp. 643.360
Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia (2007 – 2013)
BPS, 2014
9 8,1 tahun
13. Kondisi Saat Ini
Masalah kesehatan yang mempengaruhi kecerdasan antara lain meningkatnya
pernikahan dini, tingginya angka stunting anak dan tingginya bayi
berat badan lahir rendah (BBLR) (Riskesdas, 2013).
Studi kohor tumbuh kembang anak (Balitbangkes) pada bayi usia 0 – 6 bulan
menunjukkan bahwa 47,6% anak yang lahir dengan berat kurang dari 3000
gram dan 42% anak dengan panjang lahir kurang dari 50 cm memiliki
perkembangan kognisi di bawah anak seusianya. Artinya gangguan
kognitif ini sudah dimulai sejak dalam kandungan (janin).
Studi yang sama (Kohor Balitbangkes) menunjukkan sekitar 30 –
59% anak usia 0 – 23 bulan mengalami keterlambatan
perkembangan pada semua aspek (kognitif, bahasa reseptif,
bahasa ekspresif, motorik halus dan motorik kasar).
15. ………..Perlu nya mencetak generasi
unggul di masa yang datang melalui
eksplorasi kemampuan dan
kekuatan otak manusia, sejak usia
dini, dan penguatan melalui
“perapian” sinaps pada usia remaja
yang untuk bekal pada usia
dewasa…………..
“……Kolaborasi sektor Pendidikan
dan Kesehatan dalam
mengembangkan bentuk intervensi
secara selaras seperti : program
kesehatan prenatal ibu hamil,
parenting, vaksinasi, gizi,
pengajaran PAUD, TK,SD sangat
menentukan….”
16.
17. Perkembangan Otak
Sumber:
“Thompson A, Nelson CA 2001 developmental science and the media: early brain development american psychologist 56 (1): 5 – 15”
1000 Hari Pertama Kehidupan
18. Sumber: Riskesdas 2010 & 2013, Mangialasche, Kivipelto et al 2012, CAS UI 2013, diolah oleh
Pusat Inteligensia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
20. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
21. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
22. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
23. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
24. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
25. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Pronografi
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
27. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
28. • ASI
• Imunisasi
• MP ASI
• Vit. A
• Deteksi dan
stimulasi
kognitif
• ANC
• Tablet Fe dan
asam folat
• Gizi ibu hamil
• Nutrisi Janin
• Stimulasi
(suara, sentuh)
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Kecerdasan
majemuk
• PHBS
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Deteksi PM dan
PTM
• Deteksi dan
Stmulasi Kognitif
Lansia
30. • Temuan-temuan yang mempelajari
perkembangan dan bekerjanya otak
manusia sangat relevan bagi
kebijakan dan program pendidikan
dan kesehatan.
• Semua temuan ini menggarisbawahi
betapa strategisnya peran program
intervensi dini di bidang kesehatan
dan pendidikan.
31. Program kesehatan prenatal ibu hamil,
program parenting, vaksinasi, gizi dan
pengajaran di PAUD, TK, SD sangat
menentukan keberhasilan kita
memanfaatkan kesempatan emas untuk
membentuk manusia Indonesia baru yang
unggul
Assalamualaikum wr. wb
Saudara-saudara para peserta Kongres Nasional Ke-8 Perdossi yang saya hormati,
Menjadi satu kesempatan yang sangat berharga bagi saya untuk dapat memberikan “keynote speech” pada Kongres ini.
Sesuai tema-1 di mana saya harus berbicara tentang Optimalisasi Kinerja Otak Menuju Bangsa yang Unggul, maka saya mencoba untuk menjelaskan dalam kaitannya dengan Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas. Dalam hal ini akab dikaitkan dengan tujuan pembangunan Nasional
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sehingga tugas kita semua dalam mewujudkan generasi bangsa yang cerdas.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, di mana di dalamnya telah termaktub bagian dari tujuan nasional untuk mencerdaslan bangsa yaitu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Dalam pentahapannya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-2 tahun 2010-2014 di mana Pembangunan Nasional diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan masih dilanjutkan pada periode RPJMN ke- 3 tahun 2015-2019 di mana secara jelas untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
Presiden Jokowi, Dalam konsep Pembangunan Revolusi mental, untuk membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian diperlukan tiga elemen penting yang harus dimiliki, yaitu otak yang cerdas, fisik yang sehat dan kehendak yang berbudi pekerti luhur.
Ketiga aspek penting tersebut harus dibentuk sedini mungkin, secara holistik dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan cita-cita ini, seluruh elemen bangsa harus bersama-sama dan bahu membahu untuk mewujudkannya.
Saudara-saudara,
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan mengacu pada visi misi Presiden. Visi Presiden adalah "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Upaya untuk mewujudkan visi ini dilakukan melalui 7 misi pembangunan, dimana pada misi ke-4 adalah mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Dalam pembangunan nasional 2015-2019 kita juga ingin membangun kemandirian di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam budaya yang dikenal dengan TRISAKTI. Untuk mewujudkan TRISAKTI tersebut maka ditetapkan 9 agenda prioritas (NAWACITA), dimana pada agenda ke-5 dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang akan dicapai melalui program Indonesia pintar, program Indonesia sehat dan program Indonesia kerja dan program Indonesia sejahtera.
Program Indonesia sehat terdapat 3 komponen yang akan kita lakukan yaitu: 1) Mewujudkan paradigma sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan maka Kemenkes akan menempatkan tenaga kesehatan secara tim yang kita namakan program “nusantara sehat”.
Saudara – Saudara sekalian,
Pada tahun 2020, Indonesia akan memiliki puncak jumlah penduduk dengan usia produktif atau yang disebut bonus demografi. Mayoritas penduduk pada saat itu adalah usia produktif, sehingga kualitas generasi di masa tersebut akan menentukan peluang Indonesia menjadi negara maju. Oleh karena itu perbaikan gizi pada anak usia dini menjadi penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Data dari BPS menunjukkan IPM Indonesia meningkat angkanya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 20013 . Sedangkan Usia Harapan Hidup (UHH) tahun 2014 adalah 70,7 tahun.
Rata-rata pengeluaran perbulan Rp. 643.360 dan rata-rata lama sekolah 8,14 tahun
Dari berbagai data yang ada menunjukkan bahwa masih banyak masalah kesehatan nasional yang harus diperhatikan. Seperti pada grafik 1 menunjukan proporsi berat badan lahir rendah pada antara tahun 2010 sampai dengan 2013, pada tahun 2010 proporsi berat badan lahir rendah secara nasional masih mencapai 11,1% dan terjadi penurunan proporsi berat badan lahir rendah pada tahun 2013 sebesar 10,2%. hal ini menunjukan masih tingginya proporsi berat badan lahir rendah di Indonesia
grafik 2 menunjukan proporsi bayi lahir pendek dengan panjang kurang dari 48 cm pada tahun 2013, data menunjukan pada tahun 2013 proporsi bayi lahir pendek secara nasional masih mencapai 20,2% , hal ini menunjukan masih tingginya bayi lahir pendek kurang dari 48 cm pada tahun 2013 di Indonesia
grafik 3 kecenderungan proporsi balita pendek pada beberapa provinsi pada tahun antara 2007-2013, pada tahun 2007 proporsi balita pendek secara nasional masih mencapai 36,8% dan terjadi peningkatan proporsi balita pendek pada tahun 2013 sebesar 37,2%. hal ini menunjukan masih tingginya proporsi balita pendek di Indonesia, dan terjadi peningkatan proporsi balita pendek dari tahun 2007 sampai 2013
grafik 4 menunjukan proporsi balita gizi kurang di beberapa provinsi dari tahun 2007-2013pada tahun 2007 proporsi balita gizi kurang secara nasional masih mencapai 18,4% dan terjadi peningkatan proporsi balita gizi kurang pada tahun 2013 sebesar 19,6%. hal ini menunjukan masih tingginya proporsi balita gizi kurang di Indonesia, dan terjadi peningkatan proporsi balita gizi kurang dari tahun 2007 sampai 2013
Dengan tingginya proporsi berat badan lahir rendah, bayi lahir pendek, balita pendek dan balita gizi kurang pada tahun 2007 sampai 2013 menunjukan adanya potensi penurunan kualitas SDM Indonesia di masa depan karena perkembangan otak yang tidak maksimal.
Menurut data hasil penelitian Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Tumbuh Kembang yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, bahwa proporsi anak usia 0-23 bulan dengan berat lahir <3000 gram yang mengalami gangguan perkembangan kognitif, bahasa dan motorik kasar lebih besar dari anak yang lahir dengan berat ≥3000 gram
Data ini menunjukkan bahwa proporsi anak usia 0-23 bulan dengan panjang badan lahir <50 cm yang mengalami gangguan perkembangan kognitif, bahasa dan motorik kasar lebih besar dari anak yang lahir dengan panjang lahir ≥50 cm
stimulasi otak sejak dini dalam artikel yang ditulis oleh pak boediono wakil presiden periode kabinet indonesia bersatu 2009-2014 menunjukan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia yang unggul melalui penyiapan kondisi otak yang optimal pada setiap insan manusia indonesia sejak dini mulai dalam kandungan sampai remaja dewasa. upaya stimulasi otak pada usia perkembangan sebagai fase periode emas akan menentukan kualitas kecerdasan dan keunggulannya manusia Indonesia di masa depan. pada saat fase perkembangan usia 0-3 tahun terjadi pertumbuhan sel otak yang maksimal sehingga diperlukan asupan gizi dan stimulasi kognitif melalui pemberian berbagai informasi positif untuk menunjang sel yang tumbuh adalah sel otak yang kuat (neurogenesis) dan berhubungan satu sama lain (synaptogenesis), di usia selanjutnya dilakukan optimalisasi kecerdasan majemuk untuk memperkuat perkembangan sel otak dan hubungannya dengan sel otak lain sehingga terjadi perapian kematangan koneksi antar sel otak (pruning) yang menunjukan kematangan kecerdasan, kepribadian, dan perilaku sebagai gambaran kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Periode penting dalam tumbuh kembang manusia adalah pada masa konsepsi sampai usia dua tahun (1000 hari pertama kehidupan). Kehidupan manusia pada masa 1000 hari pertama kehidupan memang sangat menentukan. Salah satunya, dalam 1000 hari pertama kehidupan tersebut merupakan periode ketika kecerdasan anak akan mulai terbentuk.
Perkembangan otak manusia hanya terjadi dalam satu fase yang cepat, yakni pada periode titik kritis pertama 1000 hari kehidupan anak. Pada periode titik kritis, perkembangan otak mencapai 80 %. 1000 hari pertama penting karena pada masa itulah juga terjadi pembentukan dasar kemampuan dalam melihat, mendengar, pemahaman bahasa, dan fungsi kognitif . Selain itu, pembentukan dasar komunikasi verbal, kompetensi sosial, dan pembelajaran nilai perilaku benar dan salah terjadi saat itu.
Otak sehat dan produktif dapat di capai dengan melakukan upaya-upaya dalam mengendalikan faktor risiko dan melakukan aktivitas positif yang dikenal dengan faktor protektif di masing-masing tahapan siklus hidup.
Untuk menuju generasi sehat, cerdas, dan berkualitas disamping pembangunan kesehatan secara fisik juga perlu dilakukan pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan. Meningkatkan kecerdasan dalam perspektif kesehatan dapat dilakukan melalui stimulasi kognitif di setiap tahap siklus hidup, dimulai sejak usia janin dalam kandungan.
Untuk Ibu hamil sebagaimana yang kita ketahui bersama disamping dilakukan pemeriksaan ANC Antenatal Care yang dilakukan minimal sebanyak 4 kali selama masa kehamilan, juga dibutuhkan gizi tambahan untuk ibu hamil baik berupa Tablet Fe dan Asam Folat.
Dalam rangka mempersiapkan bayi lahir sehat dan cerdas, perlu dilakukan stimulasi kognitif baik berupa suara maupun stimulasi berupa sentuhan-sentuhan sehingga diharapkan tumbuh sinaps-sinaps dan neuron otak yang optimal.
Saat ini, teknologi stimulasi yang dikembangkan adalah menggunakan brain booster.
Untuk bayi jika tidak memiliki sebuah masalah khusus maka nutrisi yang paling baik adalah ASI karena mengandung banyak antibody dari berbagai macam sumber peyakit, ASI juga memiliki komposisi gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak bayi. Uji klinis elah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, Memiliki Kecerdasan yang lebih tinggi dan akan lebih mudah menumbuhkan emosi dan ketenangan bayi serta mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan orang lain.
Untuk melindungi bayi dari berbagai macam penyakit, selain dengan ASI, dibutuhkan pula Imunisasi, Makanan Pendamping ASI, dan suplemen Vitamin A.
Untuk Mengoptimalkan kecerdasan dan emosi seorang bayi, perlu dilakukan deteksi secara dini dan dilakukan stimulasi kognitifnya dengan mengoptimalkan pertumbuhan otak.
Permasalahannya adalah bagaimana hal-hal yang penting yang patut diketahui oleh masyarakat awam dapat menjadi perhatian sebagai contoh; bagaimana kematangan refleks, bagaimana pembentukan refleks baik voluntary refleks maupun unvoluntary releks, bagaimana seharusnya masyarakat dapat benar-benar memberikan pehatian pada usia golden period dikarenakan situasi ini perkembangan otak manusia mencapai 80%.
Untuk balita, pemantauan perkembangannya dapat menggunakan instrumen SDIDTK yang selama ini sudah menjadi program di layanan dasar puskesmas dan posyandu, dimana para tenaga kesehatan sudah dilatih secara dini mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita.
Pada usia balita, imunisasi masih dipandang perlu untuk tetap diberikan, hal ini dilakukan guna menaggulangi risiko penularan berbagai macam penyakit yang ada dilingkungannya.
Deteksi dini dan Stimulasi Kognitif masih akan terus dilakukan secara berkala guna memantau perkembangan kecerdasan balita terutama untuk mempersiapkan balita dalam memasuki jenjang sekolah dasar. Nilai-nilai luhur, budi pekerti, etika, dan moral hendaknya sudah ditanamkan sejak masa balita. Hal ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini.
Untuk Anak-anak perlu digalakkan kembali Unit Kesehatan Sekolah. Unit Kesehatan Sekolah memiliki peran yang vital dalam perkembangan anak-anak disekolah karena perkembangan kesehatan anak dapat dipantau dengan baik melalui Unit Kesehatan Sekolah. hal ini sangat penting mengingat adanya asas Trias UKS yang melibatkan orang tua/masyarakat/LSM, murid, dan guru/pendidik. Salah satu kegiatan UKS adalah Penjaring anak usia sekolah sebagai instrumen pemantauan kesehatan anak usia sekolah baik segi fisik, mental, dan kognitif.
Pada anak-anak, pemberian Imunisasi perlu dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan anak-anak dari berbagaimacam peyakit.
Mengingat pentingnya peran stimulasi kognitif pada periode pembelajaran ini, maka diperlukan peran dari profesi untuk mengembangkan metode-metode yang praktis dan sesuai untuk dikembangkan di sekolah-sekolah.
Note:
Stimulasi kognitif dalam proses pembelajaran berbasis otak khususnya untuk pengembangan modalitas belajar, maka pola asuh/perenting yang baik membentuk kemampuan penggunaan logika yang memadai pada anak atau disebut dengan intelektual tindakan konkrit
Untuk remaja, saat periode ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak dan masa dewasa yang bermula pada perubahan fisik yang cepat dan pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tumbuh, perkembangan karakteristik seksual termasuk reproduksi sehingga diperlukan pemahaman yang matang terhadap kesehatan reproduksi, konseling gizi HIV/AIDS dan NAPZA, dan bahaya pornografi, mengigat pada masa ini terjadi proses pematangan fisik, mental, dan kognitif
Mengingat periode ini sangat penting, meningkatnya kekerasan dalam kalangan remaja, penggunaan bahasa dan katakata yang memburuk, pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan, meningkatnya perilaku merusak diri seperti menggunakan NAPZA, Alkohol dan seks bebas/ pornografi serta semakin merosotnya norma moral baik dan buruk, dan semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, maka remaja perlu mendapatkan assessment mengenai kecerdasan yang dimiliki dari 8 area kecerdasan majemuk yang ada. Orang tua dan masyarakat harus sadar bahwa setiap individu mempunyai potensi kecerdasan yang akan bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah kompetensi untuk pengembangan diri yang meliputi kecerdasan naturalis, interpersonal, logika-matematika, visual-spasial, kinestetik, intrapersonal, musikal, dan linguistik.
Program kementerian kesehatan pada siklus dewasa dititikberatkan pada kegiatan promotif nda preventif pola hidup sehat, deteksi penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan kesehatan olah raga dan kesehatan kerja.
Berdasarkan data penyakit tertinggi pada tahun 2015 adalah stroke maka upaya yang dilakukan lebih ditekankan pada program promotif dan preventif penyakit tidak menular atau degeneratif, serta promosi pada gaya hidup otak sehat yang bertujuan untuk mencegah kepikunan/demensia.
Dalam rangka pembangunan SDM, kementerian kesehatan mengembangkan pemetaan potensi pegawai berdasarkan kapasitas otak yang mendasari SDM bekerja. Pengembangan tersebut dilakukan dalam bentuk capacity building.
Mengingat bangsa yang tidak memiliki karakter bisa dikatakan sebagai sebuah bangsa yang bermasalah antara lain menuunnya etos kerja, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara dan membudayanya ketidak jujuran, rasa saling curiga, maka kondisi semacam ini akan membuat SDM bangsa yang tidak mampu bersaing dengan bangsa yang lain.
Memiliki orang tua dan keluarga dengan kondisi lanjut usia tentu membutuhkan kesabaran karena orang dengan kondisi lanjut usia memiliki banyak perubahan kondisi baik secara penurunan kualitas organ tubuh, perubahan secara emosional, dan juga perubahan secara kognitif, oleh karena itu orang dengan kondisi lanjut usia akan lebih sensitif dan mudah emosional, maka perlu dilakukan deteksi Penyakit menular dan penyakit tidak menular serta dilakukannya deteksi dan stimuasi kognitif dengan harapan agar orang dengan kondisi lanjut usia masih memiliki daya guna baik di lingkugan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini diharapkan mampu mempertahankan fungsi kognitif dan mencegah penurunan fungsi kogntif secara drastis pada lanjut usia guna meningkatkan kualitas lanjut usia yang sehat, mandiri, dan produktif