2. Keuniversalan aplikasi standar kelompok ISO
9000 mensyaratkan dipakainya
- uraian teknis tetapi tanpa pemakaian bahasa
teknik, dan kosakata yang logis, dan
- konsisten serta harmonis mudah difahami oleh
semua pemakai standar sistem manajemen mutu
yang potensial.
3. Konsep membentuk satuan transfer antar bahasa (termasuk varian dalam satu bahasa,
misalnya bahasa Inggris Amerika dan bahasa Inggris Inggris). Istilah yang paling sesuai
untuk transparansi universal dari suatu konsep dalam bahasa, yakni bukan pendekatan
sastra pada penerjemahan, yang dipilih.
Suatu definisi dibentuk dengan hanya menguraikan karakteristik yang penting untuk mengetahui
konsepnya. Informasi tentang konsep yang penting tetapi tidak memerlukan uraian diletakkan
pada satu atau lebih catatan pada definisi itu.
Bila sebuah istilah disubstitusikan oleh definisinya, dengan kemungkinan perubahan sintaks
sedikit, hendaknya tidak ada perubahan pengertian naskah. Substitusi seperti itu memberikan
metode sederhana untuk memeriksa ketelitian definisi. Namun, bila definisinya rumit dalam
pengertian bahwa definisi tersebut berisi sejumlah istilah, substitusi terbaik dilakukan dengan
mengambil satu, atau tidak lebih dari dua definisi sekaligus. Substitusi lengkap dari istilah secara
keseluruhan akan menjadi sulit dicapai secara sintaktik dan tidak membantu dalam penyampaian
pengertian.
4. A.3.1 Umum
Dalam pekerjaan peristilahan, hubungan antar konsep didasarkan
pada formasi hirarki dari karakteristik suatu spesies sehingga uraian
yang terekonomis dari suatu konsep dibentuk dengan menamakan
spesiesnya serta menguraikan karakteristik yang membedakannya
dari konsep induk atau anaknya.
Terdapat tiga bentuk dasar dari hubungan konsep yang ditunjukkan
dalam lampiran ini: generik (A.3.2), partitif (A.3.3) dan asosiatif
(A.3.4).
5. A.3.2 Hubungan generik
Konsep subordinat dalam hirarki, mewarisi semua karakteristik konsep
superordinat dan berisi uraian karakteristik tersebut yang membedakannya
dari konsep superordinat (induk) dan koordinat (anak), misalnya hubungan
dari musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin pada iklim.
Hubungan generik digambarkan oleh diagram kipas atau pohon tanpa anak
panah
6. A.3.3 Hubungan partitif
Konsep subordinat dalam hirarki merupakan bagian unsur dari
konsep superordinatnya, misalnya musim semi, panas, gugur dan
dingin dapat didefinisikan sebagai . bagian dari konsep tahun.
Sebagai pembanding, tidak patut untuk mendefinisikan cuaca cerah
(salah satu karakteristik dari musim panas) sebagai bagian dari
tahun.
Hubungan partitif digambarkan oleh garu tanpa anak panah (lihat
Gambar A.2). Bagian tunggal digambarkan oleh satu garis, bagian
ganda oleh garis ganda.
7. A.3.4 Hubungan asosiatif
Hubungan asosiatif tidak dapat memberikan keuntungan ekonomi
dalam uraian seperti yang ada dalam hubungan generik dan partitif,
tetapi hubungan asosiatif membantu dalam menunjukkan sifat
hubungan antara konsep satu dengan yang lain dalam sistem
konsep,misalnya sebab dan akibat, kegiatan dan tempat, kegiatan
dan hasil, alat dan fungsi, bahan dan produk.
Hubungan asosiatif digambarkan oleh garis panah pada tiap
ujungnya (lihat Gambar A.3)
8. Konsep Mutu adalah berawal dari tujuan
memuaskan pelanggan secara mutu
dimana terdapat derajat / kategori yang
telah dipenuhi persyaratannya. Pemenuhan
persyaratan, derajat dan mutu tidak
terlepas dari kompetensi dan kapabilitas
suatu individu dan organisasi, sehingga
dengan demikian kepuasan pelanggan
sebagai tujuan utama dapat terpenuhi.
9. Konsep berkaitan dengan
Manajemen adalah berawal dari
perumusan sistem manajemen
mutu yang didalamnya berisi
kebijakan mutu dan sasaran mutu
yang ditetapkan oleh top
manajemen. Manajemen mutu
yang telah ditetapkan terbagi
menjadi beberapa bagian /
strategi diantaranya perencanaan
mutu, pengendalian mutu,
pemastian mutu (melihat
efektivitasnya), dan perbaikan
mutu yang berkesinambungan
(melihat efektivitas dan
efisiensinya).
10. Konsep berkaitan dengan
Organisasi adalah berupa struktur
organisasi yang dibentuk,
prasarana, dan lingkungan kerja
atas dasar desakan dari pihak2
yg berkepentingan terhadap
organisasi tersebut, adapun
pihak2 yang berkepentingan
adalah dapat berupa pelanggan
dan pemasok yang diikat dengan
perjanjian kontrak dengan
organisasi yang terkait.
11. Konsep berkaitan dengan proses
dan produk berawal dari target
produk yang ingin dihasilkan
dilihat dari perspektif mutu
pelanggan yang berawal dari
suatu proses produksi yang
meliputi proses desain dan
pengembangan, prosedur hingga
proses suatu proyek dalam
mewujudkan suatu hasil produk
yang memenuhi harapan
pelanggan.
12. Konsep yang berkaitan dengan karakteristik merupakan konsep yang menjelaskan
karakteristik mutu yang berkaitan dengan suatu persyaratan, dimana di dalamnya
terkandung karakteristik ketergantungan (kinerja keandalan, mampu rawat, dan
dukungan perawatan) dan ketertelusuran (mampu ditelusuri riwayat, aplikasi atau
lokasi yang sedang dipertimbangkan).
13. Konsep berkaitan dengan KESESUAIAN= Konsep dimana persyaratan yang ditetapkan telah dipenuhi
(kesesuaian), namun kadangkala terdapat ketidaksesuaian terhadapa persyaratan yang ditetapkan. Hal
ini dapat disebabkan oleh adanya cacat produk yang tidak sesuai dengan persyaratan.
Ada beberapa tindakan dalam hal ketidaksesuaian yaitu
1. tindakan pencegahan,
2. tindakan korektif yang berupa penyingkiran dan koreksi (reparasi, rework, regrade).
3. Konsesi (berupa izin penyimpangan dan pelepasan)
14. Konsep yang berkaitan dengan DOKUMENTASI =
Konsep yang berisi informasi manajemen mutu yang
tertuang dalam dokumen dan berisi spesifikasi,
pedoman mutu, rencana mutu, rekaman, dan prosedur.
15. Konsep yang berkaitan dengan PEMERIKSAAN =
Konsep determinasi pemeriksaan manajemen mutu
dimana didalamnya terdapat bukti obyektif yang
terverifikasi atau tervalidasi. Determinasi pemeriksaan
dapat juga berupa tinjauan kegiatan, inspeksi atau uji.
16. Konsep yang berkaitan dengan AUDIT = Suatu konsep yang berupa program pengauditan sistem
manajemen mutu yang telah diterapkan suatu organisasi. Audit dilaksanakan atas permintaan dari klien
audit kepada auditi dan dilakukan oleh tim auditor yang berkompeten di bidangnya (didalamnya terdapat
tenaga ahli teknis). Proses audit berawal dari penentuan ruang lingkup audit, rencana audit, dan kriteria
audit. Setelah pelaksanaan audit, maka dikemukakan temuan audit beserta dengan bukti audit (yang
relevan dan telah diverifikasi) dari tim auditor kepada auditi dan atau klien audit yang berakhir dengan
kesimpulan audit untuk ditindak lanjuti
17. Konsep yang berkaitan dengan PEMASTIAN MUTU untuk PROSES
PENGUKURAN = Konsep ini berkaitan dengan sistem manajemen
pengukuran yang didalamnya berupa konfirmasi metrologik peralatan ukur,
proses pengukuran, fungsi metrologik, dan karakteristik metrologik.