TEKNIK-PENGUMPULAN-DATA

1. CARA ATAU PROSES YANG SISTEMATIS
DALAM PROSES YANG SISTEMATIS
DALAM PENGUMPULAN, PENCATATAN,
DAN PENYAJIAN FAKTA UNTUK TUJUAN
TERTENTU

2. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM PENGUMPULAN
DATA
• 1. PERUMUSAN TUJUAN PENGUMPULAN DATA
• 2. PENENTUAN JENIS DATA YANG AKAN DIKUMPULKAN
• 3. PENENTUAN OBJEK YANG AKAN DIKUMPULKAN, DATA
YANG AKAN DIGUNAKAN
• 4. MENENTUKAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA YG AKAN
DIGUNAKAN
• 5. MENENTUKAN ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA
• 6. MERENCANAKAN TAHAPAN PENGUMPULAN DATA
• 7. MENYAJIKAN DATA YANG TELAH DIKUMPULKAN

3. TUJUAN PENGUMPULAN DATA SANGAT
TERGANTUNG PADA TUJUAN DAN
METODOLOGI PENELITIAN, KHUSUSNYA
METODE ANALISIS DATA
PENENTUAN OBJEK YANG AKAN DIKUMPULKAN
DATANYA DITENTUKAN OLEH LATAR BELAKANG
DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN,
SERTA PEMILIHAN CONTOH (SAMPLING).
NAMUN DEMIKIAN IDENTITAS OBJEK
PENELITIAN AKAN SANGAT BERPENGARUH
PADA JENIS DATA YANG AKAN DIKUMPULKAN,
TEKNIK DAN ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN,
SERTA TAHAPAN PENGUMPULAN DATA

4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• PENGAMATAN LANGSUNG Ő
• PENELITI BERADA DI TEMPAT TERJADINYA
FENOMENA YANG DIAMATI
• PENGAMATAN DIGUNAKAN UTK PENELITIAN DAN
DIRENCANAKAN SECARA SISTEMATIS
• PENGAMATAN BERKAITAN DENGAN TUJUAN
PENELITIAN
• PENGAMATAN DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
(DICEK ATAU DIKONTROL)

5. • PENGAMATAN DIMANA PENGAMAT ATAU
PENELITI SUDAH MENGETAHUI SEBELUMNYA
ASPEK-ASPEK ATAU FENOMENA APA YANG AKAN
DIAMATI SESUAI DENGAN TUJUAN
PENELITIANNYA

6. PROSES PENCATATAN HARUS LENGKAP DAN CERMAT
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGAMATAN
MENGUMPULKAN PENGETAHUAN UMUM YANG CUKUP :
TUJUAN PENELITIAN, OBJEK YG DITELITI,
MAUPUN HAL-HAL LAIN
PANDUAN PENGAMATAN
SATUAN PENGAMATAN : WILAYAH, OBJEK, WAKTU
INFORMASI YG DIKUMPULKAN : FAKTA ATAU INTERPRETASI

7. WAWANCARA (INTERVIEW) Ö
1. MENGETAHUI PERSEPSI INFORMAN TENTANG DUNIA KENYATAAN
2. MEMASUKI DUNIA PIKIRAN DAN PERASAAN INFORMAN
3. BERINTERAKSI DENGAN INFORMAN
4. MENGHADAPI KENYATAAN BAHWA PANDANGAN INFORMAN MUNGKIN
BERBEDA DENGAN PANDANGAN PENELITI
5. DATA YANG DIKUMPULKAN BERSIFAT VERBAL DAN NON VERBAL
6. DATA VERBAL DIPEROLEH MELALUI PERCAKAPAN DAN TANYA JAWAB
7. DATA VERBAL DICATAT DAN DIREKAM
8. PESAN-PESAN NON VERBAL MELENGKAPI DATA VERBAL
9. PENELITI HARUS MEMPERHATIKAN PESAN-PESAN NON VERBAL
10. PESAN-PESAN NON VERBAL DIPENGARUHI OLEH KEBUDAYAAN

8. 14. TIDAK SELALU MUDAH MEMPEROLEH KETERANGAN EMIK
YANG MURNI OLEH SEBAB SETIAP PERTANYAAN PENELITI
CENDERUNG MENGARAHKAN DAN MEMPENGARUHI JALAN
PIKIRAN INFORMAN
11. PESAN NON VERBAL KAYAAKAN KONTEKS
12. PESAN VERBAL KAYAAKAN INFORMASI
13. PESAN NON VERBAL SANGAT BERMAKNA UNTUK
MEMAHAMI KONTEKS UCAPAN
16. DALAM PENELITIAN NATURALISTIK, WAWANCARA
PADA TARAF PERMULAAN BIASANYA TAK BERSTRUKTUR
15. INFORMASI EMIK (PANDANGAN INFORMAN) SULIT
DIPISAHKAN DARI PANDANGAN ETIK (PANDANGAN
PENELITI)
15. PEMISAHAN DATA EMIK DAN DATA ETIK SULIT
DIPERTAHANKAN DENGAN KETAT

9. 17. DALAM MELAKUKAN WAWANCARA, DIPERLUKAN
KREATIFITAS PENELITI UNTUK MENCARI LANGKAH-
LANGKAH BARU DALAM MENGHADAPI SITUASI BARU
18. PENELITI MEMPELAJARI ISTILAH YG LAZIM DIGUNAKAN DLM
LINGKUNGAN KEBUDAYAAN INFORMAN
19. PENELITI MENUNJUKKAN PERHATIAN DAN RASA TERTARIK
PD APA SAJA YG DIKATAKAN INFORMAN
20. TEKNIK BERTANYA, MENGULANGI SEBAGIAN DARI APAYG
DIUCAPKAN INFORMAN, LALU MENGAJUKAN PERTANYAAN
YG BERKAITAN DGN ITU
21. TIGA MACAM PENDEKATAN :
1. SPONTANITAS, KESANTAIAN, TANPA POLAATAU ARAH
YG DITENTUKAN SEBELUMNYA
2. MENGGUNAKAN LEMBARAN BERISI GARIS BESAR
POKOK-POKOK, TOPIK ATAU MASALAH YG DIJADIKAN PEGANGAN DLM
PEMBICARAAN
3. MENGGUNAKAN DAFTAR PERTANYAAN YG LEBIH
TERINCI, BERSIFAT TERBUKA, YG TELAH DIPERSIAPKAN
LEBIH DAHULU, DAN DIAJUKAN MENURUT URUTAN DAN
RUMUSAN YG TERCANTUM

10. 22. WAWANCARA BISA SAJA DIPENGARUHI OLEH KEBIASAAN YG
TERDAPAT DLM LINGKUNGAN KEBUDAYAAN TERTENTU
23. ISI WAWANCARA :
1. PENGALAMAN DAN PERBUATAN INFORMAN
2. PENDAPAT, PANDANGAN, TANGGAPAN, TAFSIRANN
ATAU PIKIRANNYAN TENTANG SESUATU
3. PERASAAN, RESPON EMOSIONAL
4. PENGATAHUAN, FAKTA-FAKTA, APA YG DIKETAHUINYA
TENTANG SESUATU
5. PENGINDERAAN, APA YG DILIHAT, DIDENGAR, DIRABA,
DIKECAP ATAU DICIUMNYA
6. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PEKERJAAN, DAERAH ASAL,
TEMPAT TINGGAL, KELUARGA, DSB

11. 24. PERTANYAAN HENDAKNYA DIRUMUSKAN DALAM BENTUK
TERBUKA SEHINGGA KITA SEDIKIT MUNGKIN MEMPENGARUHI
JAWABANNYA
25. PENELITI JANGAN MEMBORONG PERCAKAPAN, HRS DPT
MENAHAN DIRI, MEMBIARKAN INFORMAN BERBICARA SEBANYAK
MUNGKIN AGAR DPT MEMPEROLEH INFORMASI YG SEBANYAK-
BANYAKNYA, DAN BERUSAHA MENDORONG INFORMAN AGAR TERUS
BERBICARA
26. SIKAP PENELITI HRS NETRAL THD ISI JAWABAN INFORMAN, TDK
MEMBERI PENILAIANNYAATAU MENGEMUKAKAN PENDPAT DARI SEGI
PANDANGANNYA
27. YG DIUTAMAKAN ADALAH PENGALAMAN DAN PANDANGAN
ORANG YG DIWAWANCARAI
28. AGAR WAWANCARA EFEKTIF, PENELITI HRS PANDAI
MENGENDALIKANNYA, DPT MEMBEDAKAN KETERANGAN YG
RELEVAN, DAN TDK RELEVAN, SANGGUP MERUMUSKAN PERTANYAAN
YG TEPAT AGAR DIPEROLEH JAWABAN YG DIHARAPKAN

12. 28. HASIL WAWANCARA HENDAKNYA SEGERA DITUANGKAN DLM
BENTUK LAPORAN SEWAKTU MASIH SEGAR DLM INGATAN
29. WAWANCARA MENDALAM DILAKUKAN THD INFORMAN-TERPILIH
(PURPOSIVE INFORMANT) SESUAI DGN KEBUTUHAN DAN TUJUAN
PENELITIAN.
TEKNIK SNOWBAL DILAKUKAN UTK MENDAPAT DAN MENAMBAH
INFORMAN YG SESUAI DAN BERAKHIR APABILA SDH
MENCAPAI TARAF REDUNDANCY. HASIL WAWANCARAAKAN
LEBIH KAYA JIKA DILANJUTKAN DGN TEKNIK ELISITASI (MENGOREK
INFORMASI SEBANYAK- BANYAKNYA DARI INFORMAN DGN MENGAJUKAN
PERTANYAAN ULANG KPD INFORMAN), TRIANGULASI I NFORMAN
(MENYILANGKAN PERTANYAAN/JAWABAN INFORMAN LAIN KEPADA SEORANG
INFORMAN) DELPHI
(WAWANCARA DGN PARA PAKAR)