Model pembelajaran Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja berpasangan secara lisan mengikhtisarkan materi pelajaran. Model ini dapat meningkatkan daya ingat siswa dan terdapat kontrak belajar antara guru, siswa, dan antar siswa mengenai cara berkolaborasi. Kelebihannya termasuk mengajarkan siswa berpikir kritis dan percaya diri, sementara kekurangannya adalah beberapa siswa awalny
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi belajar dan pembelajaran kooperatif. Otonomi belajar didefinisikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab atas pembelajaran sendiri dan membutuhkan partisipasi aktif siswa. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran kelompok yang melibatkan interaksi antarsiswa untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa model pembelajaran kooperatif dijelaskan seperti jigsaw
Model pembelajaran Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja berpasangan secara lisan mengikhtisarkan materi pelajaran. Model ini dapat meningkatkan daya ingat siswa dan terdapat kontrak belajar antara guru, siswa, dan antar siswa mengenai cara berkolaborasi. Kelebihannya termasuk mengajarkan siswa berpikir kritis dan percaya diri, sementara kekurangannya adalah beberapa siswa awalny
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi belajar dan pembelajaran kooperatif. Otonomi belajar didefinisikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab atas pembelajaran sendiri dan membutuhkan partisipasi aktif siswa. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran kelompok yang melibatkan interaksi antarsiswa untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa model pembelajaran kooperatif dijelaskan seperti jigsaw
Teks tersebut merangkum 32 metode mengajar yang dapat diterapkan guru sesuai dengan kurikulum 2013. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta langkah-langkah pelaksanaannya secara singkat agar mudah dipahami dan diterapkan oleh guru.
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble, Reciprocal Learning, Time Token, dan Two Stay Two Stray (TSTS) digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa. Scramble melibatkan siswa mengoreksi jawaban acak untuk menemukan jawaban benar. Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antar siswa berdasarkan teks yang dibaca. Time Token memberi kupon waktu untuk berbicara secara bergilir. Model TSTS memungkinkan siswa bertukar informasi antarkelomp
Teks ini membahas tentang peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui model pembelajaran cooperative script yang dipadukan dengan cerita dongeng. Model ini melatih siswa untuk berani berbicara secara berpasangan dengan membacakan dan menceritakan kembali naskah cerita dongeng. Penggunaan model ini terbukti mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Teks tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif, yaitu Scramble, Time Token, Reciprocal Learning, dan Two Stay Two Stray (TSTS). Scramble melibatkan siswa mengoreksi jawaban yang disusun secara acak untuk menemukan jawaban yang benar. Time Token melibatkan penggunaan kupon waktu untuk mengatur partisipasi siswa dalam diskusi. Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antarsiswa berdasarkan bacaan dengan strategi klarifikasi, predik
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble melibatkan siswa untuk mengoreksi susunan huruf pada jawaban yang telah disediakan sehingga menjadi jawaban yang benar. Model pembelajaran Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antara siswa untuk memahami bacaan berdasarkan strategi klarifikasi, prediksi, pertanyaan dan kesimpulan. Model pembelajaran Two Stay Two Stray membagi siswa menjadi kelompok kecil dan mengharuskan dua siswa d
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk saling membantu belajar. Model ini bertujuan meningkatkan hasil belajar, penerimaan perbedaan, dan keterampilan sosial siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa belajar secara kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik, proses, dan sistematika penilaian dalam pembelajaran berbicara (speaking) bahasa Inggris. Secara garis besar dibahas tentang berbagai model latihan berbicara seperti latihan asosiasi, percakapan, bercerita, diskusi, wawancara, dan drama. Proses pembelajarannya meliputi tahap pra-komunikatif dan komunikatif. Aspek penilaian mencakup kebahasaan dan non keb
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAEman Syukur
Dokumen tersebut membahas pendekatan whole language dalam pengajaran bahasa Indonesia. Pendekatan ini menyajikan bahasa secara utuh dan terintegrasi, bukan terpisah-pisah. Terdapat delapan komponen whole language yakni menulis jurnal, membaca nyaring, membaca diam, membaca bersama, menulis terbimbing, membaca terbimbing, membaca bebas, dan menulis bebas. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang mengaktifkan siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penerapan, model pembelajaran, dan pembelajaran kooperatif.
2. Ada beberapa macam model pembelajaran yang disebutkan seperti CIRC, TAI, dan Group to Group Exchange.
3. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, penerimaan perbedaan, dan keterampilan sosial siswa.
Cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama. Siswa saling bergantung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas, bertukar ide, dan belajar bersama-sama.
Teks tersebut merangkum 32 metode mengajar yang dapat diterapkan guru sesuai dengan kurikulum 2013. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta langkah-langkah pelaksanaannya secara singkat agar mudah dipahami dan diterapkan oleh guru.
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble, Reciprocal Learning, Time Token, dan Two Stay Two Stray (TSTS) digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa. Scramble melibatkan siswa mengoreksi jawaban acak untuk menemukan jawaban benar. Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antar siswa berdasarkan teks yang dibaca. Time Token memberi kupon waktu untuk berbicara secara bergilir. Model TSTS memungkinkan siswa bertukar informasi antarkelomp
Teks ini membahas tentang peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui model pembelajaran cooperative script yang dipadukan dengan cerita dongeng. Model ini melatih siswa untuk berani berbicara secara berpasangan dengan membacakan dan menceritakan kembali naskah cerita dongeng. Penggunaan model ini terbukti mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Teks tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif, yaitu Scramble, Time Token, Reciprocal Learning, dan Two Stay Two Stray (TSTS). Scramble melibatkan siswa mengoreksi jawaban yang disusun secara acak untuk menemukan jawaban yang benar. Time Token melibatkan penggunaan kupon waktu untuk mengatur partisipasi siswa dalam diskusi. Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antarsiswa berdasarkan bacaan dengan strategi klarifikasi, predik
Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble melibatkan siswa untuk mengoreksi susunan huruf pada jawaban yang telah disediakan sehingga menjadi jawaban yang benar. Model pembelajaran Reciprocal Learning melibatkan komunikasi antara siswa untuk memahami bacaan berdasarkan strategi klarifikasi, prediksi, pertanyaan dan kesimpulan. Model pembelajaran Two Stay Two Stray membagi siswa menjadi kelompok kecil dan mengharuskan dua siswa d
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk saling membantu belajar. Model ini bertujuan meningkatkan hasil belajar, penerimaan perbedaan, dan keterampilan sosial siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa belajar secara kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik, proses, dan sistematika penilaian dalam pembelajaran berbicara (speaking) bahasa Inggris. Secara garis besar dibahas tentang berbagai model latihan berbicara seperti latihan asosiasi, percakapan, bercerita, diskusi, wawancara, dan drama. Proses pembelajarannya meliputi tahap pra-komunikatif dan komunikatif. Aspek penilaian mencakup kebahasaan dan non keb
PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAEman Syukur
Dokumen tersebut membahas pendekatan whole language dalam pengajaran bahasa Indonesia. Pendekatan ini menyajikan bahasa secara utuh dan terintegrasi, bukan terpisah-pisah. Terdapat delapan komponen whole language yakni menulis jurnal, membaca nyaring, membaca diam, membaca bersama, menulis terbimbing, membaca terbimbing, membaca bebas, dan menulis bebas. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang mengaktifkan siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penerapan, model pembelajaran, dan pembelajaran kooperatif.
2. Ada beberapa macam model pembelajaran yang disebutkan seperti CIRC, TAI, dan Group to Group Exchange.
3. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar, penerimaan perbedaan, dan keterampilan sosial siswa.
Cooperative learning adalah model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama. Siswa saling bergantung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas, bertukar ide, dan belajar bersama-sama.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Apa itu Cooperative Script?
Metode Cooperative Script adalah salah satu dari beberapa
metode yang ada di model pembelajaran kooperatif (
Cooperative Learning ). Metode ini dikemukakan oleh Danserau
dan kawan-kawan pada tahun 1985.
Menurut Dansereau dan kolegennya Cooperative
Script adalah suatu cara bekerjasama dalam
membuat naskah tulisan tangan dengan
berpasangan dan bergantian secara lisan dalam
mengintisarikan materi-materi yang dipelajari.
Dansereau. 1985
3. Bagaimana sintaks dari
Cooperative Script?
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi kepada setiap siswa untuk
dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-
ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat /
menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7. Penutup.
(Saudagar, F. 2009 : 164)
4. Apa kelebihan Cooperative Script?
a. Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan.
b. Setiap siswa mendapatkan peran.
c. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
(Budiyanto, A. 2016 : 37).
d. Dapat menumbuhkan ide-ide atau gagasan ide-ide atau gagasan baru,
daya berpikir kritis, serta mengembangkan jiwa keberanian dalam
menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar.
e. Mendorong siswa untuk berlatih memecahkan masalah dengan
mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan ide siswa
dengan ide temannya
(Huda, M. 2013 : 214)
5. Apa Kekurangan Cooperative
Script?
a. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
b. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas
sehingga koreksi hannya sebatas pada dua orang tersebut)
(Miftahul, A. 2011:98).
c. Kesulitan membentuk kelompok yang solid dan dapat bekerja
sama dengan baik
d. Kesulitan menilai siswa sebagai individu karena mereka
berada dalam kelompok
e. Ketakutan beberapa siswa untuk mengeluarkan ide karena
akan dinilai oleh teman dalam kelompoknya. Huda, M. 2013 : 215).