SlideShare a Scribd company logo
Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Islam
Jurnal Penelitian
Metode-Metode Guru Agama Islam Dalam Mengajar Di
Kelas
Afi Parnawi
STAI Ibnu Sina Batam
afiparnawi@uis.ac.id
Abstract
As a teacher of Islam should have a different way of teaching in a classroom.
Of course, this varies in the way that teachers teach their children the material.
This distinction is typical of an islamic teacher and of other subjects. Teachers
must have so-called methods of teaching their children, these methods will
help learners in the active, innovative, and conducive learning process. The
method isa teacher's way of teaching learners and various methods that can
be applied in the educational sphere when teaching learning involves using
lecture methods, discussion methods, demonstration methods, question and
answer methods, Group working methods and many more of the methods that
must be a teacher's grip in the learning process take place in order for learners
not to get bored of learning and make a comfortable class atmosphere.
Key-words: method, islamic religious education, teacher
Abstrak
Sebagai seorang guru agama islam harus memiliki cara masing masing dalam
hal mengajar di kelas.Tentunya cara ini berbeda-beda dalam hal
menyampaikan materi yang diajarkan guru kepada anak muridnya. perbedaan
ini yang menjadi ciri khas seorang guru agama islam dengan guru mata
pelajaran lain. Guru harus memiliki yang namanya metode metode dalam
mengajar kepada anak muridnya , metode inilah yang akan membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran yang aktif , inovatif , dan kondusif . Metode
merupakan cara seorang guru dalam mengajar kepada peserta didik dan
berbagai metode-metode yang bisa diterapkan di ruang lingkup pendidikan
ketika saat proses belajar mengajar diantara lain menggunakan metode
ceramah , metode diskusi , metode demonstrasi, metode tanya jawab , metode
kerja kelompok dan masih banyak lagi metode-metode yang harus menjadi
pegangan seorang guru dalam proses pembelajaran berlangsung agar perserta
didik tidak bosan dalam pembelajaran dan menjadikan suasana kelas yang
nyaman.
Kata Kunci: metode, pendidikan agama islam, guru
A. Pendahuluan
Metode pengajaran adalah cara yang dipergunakan oleg guru dalam
penyampaian bahan pelajaran kepada murid supaya dapat memahami pelajaran
dengan mudah , efektif dan dapat dicerna oleh perserta didik dengan baik. Metode
mempunyai andil yang besar dalam kegiatan pembelajaran karena tujuan
pembelajaran akan dapat tercapai apabila metode yang digunakan oleh guru dalam
menyajikan materi pembelajaran memiliki relevansi yang baik dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
Metode yang dapat dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
bermacam-macam sesuai dengan rumusan tujuan.Keberhasilan pencapaian tujuan
pengajaran sebagai besar dipengaruhi oleh metode mengajar yang dikembangkan
oleh guru sebagai pelaksana kurikulum. Mengingat bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar ada tiga variabel utama yang saling berkaitan dan memiliki kedudukan
strategis. Ketiga variabel tersebut adalah Kurikulum , Guru, metode pengajaran
(instruksional). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.1
Harus diingat, bahwa tidak ada metode yang disebut efektif atau tidak efektif
jika berdiri sendiri. Itulah sebabnya dalam mencapai tingkat keberhasilan
(meningkatkan prestasi peserta didik yang optimal, maka sengat dibutuhkan
penerapan metode yang bervariasi. Tanpa menafikan peranan komponen lainnya
yang juga turut mempengaruhi prestasi peserta didik, metode mengajar guru
menepati posisi yang sangat menentukan.2
Posisi guru dalam dunia pengajaran sangat urgent, boleh dikatakan guru adalah
faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu,
guru memiliki sifat amanah yag akan menguji tingkat keikhlasan dan keluhuran
seorang guru dalam menjalankan kewajiban (tugas dan fungsi) mendidik siswa. Guru
yang tidak amanah akan merugikan peserta didik dan merugikan diri sendiri.
Bagi seorang guru mengajar adalah amanah sangat mulia, sebab mengajar dan
mendidik seorang guru mewariskan ilmu kepada peserta didik , ilmu yang diberikan
kepada peserta didik mendapat balasan pahala yang sangat mulia yakni pahlawan
tanpa jasa, maka sifat amanah wajib dimiliki oleh seorang guru.
Sesungguhnya metode pengajaran dalam pendidikan islam, mempunyai dasar-
dasar dan sumber-sumber yang umum yang diatasnya ia berdiri dan dari ia
memperoleh unsur-unsur, tujuan-tujuan, dan prinsip-prinsip. Bentuk mengajar yang
akan dilakukanm semuanya itu harus meninjau kepada eksistensi yang dihadapi.
Dengan kata lain, dalam segala persoalan, pendidik harus bertindak secara
pedagogis, dan harus melihat fenomenologisnya, tidak secara reseptif.
Metode pengajaran sebagai alat mencapai tujuan, disamping sebagai suatu seni
mengajar dan mendidik didalam penyampaian materi yang diajarkan. Metode adalah
cara atau yang digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau
1
Departemen Agama RI, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2007), hal.7.
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.33
wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori,
konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu.
Penyampaian materi dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses
belajar mengajar sesuai materi yang diajarkan dan kemampuan peserta didik yang
menerima, memilih metode yang tepat memerlukan keahlian tersendiri. Para
pendidik dan pengajar harus pandai memilih metode yang akan digunakan.
Metode pengajaran terdiri dari kata “metode dan pengajaran”. Dan secara
etimologi Metode berasal dari bahasa Yunani (Greeka) yaitu metha dan hodos, yaitu
metha artinya melalui atau melewati, dan hodos berarti jalan atau cara. Metode jalan
atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.3
Pengajaran disebut
instruction dan pengajaran juga sebagai subset pendidikan, pengajaran sebagai
proses akttivitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri
dengan evaluasi.4
Apabila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai
sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik
dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan
lainnya.5
Kegiatan pengajaran harus mempunyai tujuan yang jelas dan berguna akan
membuat orang lebih giat, terarah, dan sungguh-sungguh. Dan semua kegiatan harus
berorientasi pada tujuan. Segala daya dan upaya pengajaran harus dipusatkan pada
pencarian tujuan,bahan pelajaran,metode dan teknik pelaksanaan kegiatan
pengajaran,sarana dan alat yang digunakan harus dapat menunjang tercapainya
tujuan pengajaran dengan efektif dan efisien.6
Karena itu metode pengajaran dalam
pendidikan islam betujuan untuk mencapai tujuan-tujuan yaitu menolong pelajar
untuk mengembangkan pengetahuan, maklumat, pengalaman, keterampilan, dan
sikapnya, terutama keterampilan berpikir ilmiah yang betul dan sikap dalam bentuk
cinta ilmu, suka menuntutnya dan membuka rahasia, dan merasa enak dan nikmat
dalam mencarinya. membiasakan pelajar menghafal,memahami,berpikir
sehat,memperhatikan dengan tepat,mengamati dengan tepat,rajin,sabar,dan teliti
dalam menuntut ilmu, mempunyai pendapat yang berani,asli dan bebas.
memudahkan proses pengajaran itu bagi pelajar dan membuatnya mencapai
sebanyak mungkin tujuan yang diinginkan, dan menghemat tenaga dan waktu yang
diperlukan untuk mencapainya. Menciptakan suasana yang sesuai bagi pengajaran
dan berlaku sifat percaya mempercayai dan hormat menghormati antara guru dan
murid dan hubungan baik antara keduanya, dan juga meningkatkan semangat pelajar
dan menggalakkan belajar dan bergerak.7
Metode pengajaran merupakan salah satu yang amat penting dalam pencapaian
tujuan yang ditentukan. Dalam proses interaksi edukasi seorang guru harus mampu
memberikan pengalaman yang bervariasi,serta memperhatikan minat dan
kemampuan siswa. Dalam pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah sebagai
pengatar metode-metode yang akan dilaksanakan peserta didik dalam pertemuan
yang telah ditentukan, proses interaksi akan berjalan baik jika siswa aktif disbanding
3
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Muliah, 2008), hal.107.
4
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal.85
5
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Semarang: LSIS dan RASAIL Media
Group, 2009), hal.8.
6
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hal.73.
7
Omar Mohammad at-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979),
hal.585.
dengan guru. Karena metode pengajaran yang baik adalah yang dapat menumbuh
kembangkan kegiatan belajar siswa.
Ruang lingkup pengajaran islam itu luas sekali meliputi seluruh aspek
kehidupan. Pendidikan Islam merupakan komponen yang tidak bisa dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainm karena pada dasarnya pendidikan islam merupakan
transformasi nilai-nilai islam substansi dan implikasi dari segala aspek kehidupan.
Ruang lingkup pada dasarnya mengacu kepada lima hal yaitu perencanaan,bahan
pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi.
Kegiatan pengajaran merupakan kegiatan yang menciptkan interaksi unsur-
unsur manusiawi sebagai suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Guru
dengan sadar berusaha mengatur suasana pengajaran dengan seperangkat teori dan
metode pengajaran berjalan efektif. Salah satu usaha yang menjadi perhatian guru
adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang
ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar.
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan
dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta iklim belajar yang kondusif dengan
memotivasi peserta didik untuk berinteraksi dan berkreasi sehingga tujuan
pembelajaran mudah tercapai.
Proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk
menyesuaikan pengajaran dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode yang
digunakan haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun
metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuai dengan
situasinya. Baik tidakna suatu metode pengajaran diperguna pengaruhi oleh berbagai
faktor.
B. Variasi Belajar Mengajar
Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran,
pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja
ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian
peserta didik selama pelajaran berlangsung. Variasi di dalam kegiatan pembelajaran
dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa,
melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan
siswa, Variasi gaya mengajar adalah perubahan, sehingga gaya guru disaat mengajar
atau menjelaskan materi pelajaran.
Menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses
belajar mengajar yang betujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses
belajarnya siswa senantiasa menunjukan ketekunan,keantusiasan, serta berperan
secara aktif.
Tujuan variasi mengajar ada berberapa hal yaitu Meningkatkan dan
memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar,Memberikan
kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru
dalam pembelajaran,memupuk perilaku positif peserta didik terhadap
pembelajaran,memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya,membentuk sikap positif
terhadap guru dan sekolah,memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar
individual, dan mendorong anak didik untuk belajar.
Dalam proses belajar mengajar masalah kegiatan siswa adalah yang menjadi
fokus perhatian. Adapun kegiatan yang guru lakukan tidak lain adalah untuk suatu
upaya bagaimana lingkungan yang tercipta itu menyenangkan hati siswa dan dapat
menggairahkan belajar siswa.
Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif
belajar, tentu saja diperlukan belajar yang kondusif. Salah satu upaya ke arah itu
adalah dengan cara memperhatikan berberapa prinsip penggunaan variasi dalam
mengajar. Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah yang pertama
dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi
digunakan,selain juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis
variasi.Semua itu untuk mencapai tujuan belajar,kedua menggunakan variasi secara
lancer dan kesinambungan,sehingga momen proses belajar mengajar yang utuh tidak
rusak, perhatian anak didik dan proses belajar tidak terganggu,ketiga penggunaan
komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru karena
itu memerlukan penggunaan yag luas,spontan,sesuai dengan umpan balik yang
diterima dari siswa. Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu: umpan balik
tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa dan umpan balik
informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.
Variasi ini pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota
badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa, variasi tersebut
dilihat sebagai sesuatu yang energik,antusias,bersemangat, dan semuanya memiliki
relevansi dengan hasil belajar.
Variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut.
1. Variasi suara
Suara guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume, dan kecepatan.
2.Penekanan (Focusing)
Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang penting
atau aspek kunci, guru dapat menggunakan”penekanan secara verbal”
misalnya “perhatikan baik-baik, Nah ini yang penting. Ini adalah bagian
yang sukar,dengarkan baik-baik!”. Penekanan seperti itu biasanya
dikombinasikan dengan jari atau memberi tanda pada papan tulis.
3.Pemberian waktu (Pausing)
Untuk menarik perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan mengubah
yang bersuara menjadi sepi, dan suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau
diam, dari akhir bagian pelajaran ke bagian berikutnya.
4.Kontak Pandang
Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan anak didik, sebaiknya
mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas menatap mata setiap anak
didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari
hilangnya kepribadian. Guru dapat membantu anak didikdengan
menggunakan matanya menyampaikan informasi, dan dengan
pandangannya dapat menarik perhatian anak didik.
5.Gerakan anggota badan (Gesturing)
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang
penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi
juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.
6.Pindah Posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik
perhatian anak didik,dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahan
posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang,dari sisi kiri ke sisi
kanan, atau diantara anak didik dari belakang ke samping anak didik. Guru
yang kaku adalah tidak menarik dan menjemukan, dan bila variasi dilakukan
secara berlebihan adalah menganggu.
C. Metode Pembelajaran
Pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu
kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-
konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur
sistematis (tata cara berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki
fenomena (gejala-gejala) kejiwaan. Maka metode pembelajaran artinya cara
yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,
khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.
Metode pembelajaran yakni suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara
atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Metode mengajar adalah cara
yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan
mendiamisasikan proses belajar-mengajar. Metode mengajar sangat menentukan
keberhasilan belajar siswa. Metode mengajar yang tepat dan dilaksanakan secara
benar dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan pencapaian tujuan
pembelajaran.
Metode merupakan alat atau fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran
mencapai tujuan. Oleh karena itu bahan pelajaran yang disampaikan tanpa
memperhatikan pemakaian metode justru akan mempersulit guru dalam
mencapai tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan
pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat.
Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif
dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak
sesuai dengan tujuan pengajaran. Karena itu, dapat dipahami bahwa metode
adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan pembelajaran.
Metode instruksional merupakan bagian dari strategi insrusional yang
berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,menguraikan,memberi contoh dan
memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap
metode instruksional sesuai digunakan untuk mencapai tujuan instruksional
tertentu. Seorang guru yang berpengalaman dia dapat menyuguhkan materi yang
disampaikan oleh seorang guru secara sempurna dengan mempergunakan
metode yang dikembangkan dengan dasar pengalaman, metode-metode dapat
dipergunakan secara variatif, dalam arti kata tidak boleh monoton dalam bentuk
satu metode.
Guru merupakan kunci utama yang berperan dalam pengembangan kualitas
individu siswa menuju terbentuknya warga negara yang memahami ilmu dan
teknologi, bagaimanapun baiknya sarana dan prasarana, alat bantu, kurikulum,
dan faktor lainnya tidak ada artinya bilamana guru tidak menjadi hal yang utama
dan bermakna dalam proses pendidikan tersebut. Pembelajaran adalah upaya
yang dilakukan oleh tenaga pengajar atau institusi penyedia layanan pendidikan
supaya dapat memberdayakan siswa untuk belajar secara mandiri atau
menyeluruh untuk belajar. Usaha tersebut ditempuh melalui jalur belajar, jalur
fasilitas, prosedur dan lain sebagainya. Mengingat prinsip mengajarkan dan
harus dilaksanakan seefektif mungkin agar guru tidak asal mengajarkan,
termasuk memperhatikan prinsip-prinsip metode. Metode juga ada berberapa
jenis-jenisnya yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu
diantaranya metode ceramah. Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada
sejumlah murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan tempat tertentu
pula. metode diskusi. metode diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam
memecahkan sesuatu masalah (problem solving). Metode eksperimen. metode
ini biasanya dilakukan dalam suatu laboratorium. Metode demonstrasi. Metode
demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu. Metode pemberian tugas. Metode ini ialah suatu cara dalam
proses belajar mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan muridnya
mengerjakannya. Metode sosiodrama. Drama atau sandiwara dilakukan oleh
sekelompok orang, untuk memainkan suatu cerita yang telah disusun naskah
ceritanya dan dipelajari sebelum dimainkan. Metode drill (latihan). Latihan
bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak
didik dan dikuasai sepenuhnya. Metode kerja kelompok . apabila guru dalam
menghadapi anak didik dikelas merasa perlu membagi-bagi anak didik dalam
kelompok-kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Metode tanya jawab.
Melalui metode ini guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat
mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah di sampaikan. Metode
proyek. Metode ini disebut juga dengan teknik pengajaran unit. Anak didik
disuguhkan bermacam-macam masalah dan anak didik bersama-sama
menghadapi masalah tersebut dengan mengikuti langkah-langkah tertentu secara
ilmiah, logis, dan sistematis.
Kurikulum adalah tahapan dan tingkatan penyampaian materi pelajaran
yang dapat diimplementasikan secara efektif serta dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat menguasai dan memahami
pembelajaran, guru dalam proses pembelajaran harus dibekali dengan
kompetensi-kompetensi dengan baik, guru harus dapat menyukai apa yang
diajarkannya dan menyukai aktifitas mengajar sebagai profesinya. Guru
memahami peserta didiknya, dapat menggunakan metode yang bervariasi dalam
mengajar, mampu mengikuti perkembangan mutakhir, dapat menyiapkan proses
pembelajaran dan juga mampu menghubungkan pengalaman yang lalu yang
perlu dikembangkan.
Pola pendidikan sekarang ini akan semakin jelas tentang kedudukan guru
dan siswa pada saat terjadinya proses belajar mengajar, karena siswa dipandang
sebagai titik sentral (student oriented aktivities) terjadinya proses belajar dan
kedudukan guru sebagai penggerak untuk membawa siswa pada suatu taraf
kematangan. Maka salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman terhadap
materi pelajaran kepada siswa adalah dari segi metode pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran menuntut
adanya kemampuan guru memberikan sebuah metode penyampaian yang
diharapkan siswa dapat mengerti dan dapat menerapkannya. Metode yang tepat
dalam setiap kali pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru akan
mendorong siswa, karena dengan kreasi atau ragam bentuk metode yang dipakai
dalam pembelajaran tentu melahirkan suasana iklim belajar yang berbeda pula
dan itu bisa sebagai pendorong semangat belajar siswa. kepribadian pendidik
menjadi ukuran pembentukan kepribadian anak didik dalam pendidikan.
D. Hubungan Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam
Pendidikan Agama Dan Pengajaran Agama sebenarnya dua hal yang memiliki
pengertian yang berbeda, walaupun ada hubungan yang erat. Perbedaan pengertian ini
disebabkan ada suatu tuntutan yang berbeda yang ada didalam pengertian masing-
masing (Pendidikan Agama dan Pengajaran Agama).
Dalam enclyclopedia education, pendidikan agama diartikan sebagai suatu
kegiatan yang betujuan untuk menghasilkan orang beragama. Dengan demikian perlu
diarahkan kepada pertumbuhan moral dan karakter. Pendidikan agama tidak cukup
hanya memberikan pengetahuan tentang agama saja, tetapi juga mestilah ditentukan
pada feeling attitude, personal ideal, aktifitas, dan kepercayaan.
Menurut Abd. Rahman Saleh, Pendidikan Agama adalah usaha berupa bimbingan
dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak setelah selesai pendidikannya dapat
memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam serta menjadikannya sebagai
way of life/ jalan kehidupan.
Pengertian pendidikan agama adalah usaha untuk membimbing kearah
pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis supaya mereka
hidup sesuai dengan ajaran Islam sehingga terjalin kebahagian dunia dan akhirat. Istilah
mengajar sebagaimana telah diuraikan diatas mempunyai arti: memberikan
pengetahuan kepada anak agar mereka dapat mengetahui persitiwa-persitiwa, hukum-
hukum ataupun proses daripada suatu ilmu pengetahuan. Jadi, di dalam mengajar atau
pengajaran titik tekannya adalah segi ilmiah, atau dengan kata lain bahwa tuntutan yang
diharapkan dalam pengajaran adalah segi kognitif atau inteleknya saja. Sedangkan
pengertian pendidik adalah membimbing anak atau memimpin mereka agar mereka
memiliki tabiat yang baik dan berpribadi utama ((insan kamil). Maksudnya adalah
pribadi yang berakhlak baik dan bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya serta
berguna bagi bangsa dan negara. Dalam istilah mendidik tuntutan yang diharapkan
adalah pembentukan pribadi anak. Di dalam mendidik menyangkut perasaan,antara
akal dan perasaan memang mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Sehingga
dengan hubungannya dengan kedua pengertian ini,pada dasarnya mengajar itu adalah
merupakan bagian yang penting daripada mendidik. Bahkan dapat dikatakan,
pengajaran adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan melihat pengertian mendidik dan mengajar diatas, maka jelaslah pula
pengertian pendidikan agama dan pengajaran agama. Pendidikan agama berarti usaha
untuk membimbing ke arah pembentukan kepribadian peserta didik secara sistematis
dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran agama islam. Sedangkan
pengajaran agama berarti pemberian pengertahuan agama, juga melakukan
penghayatan kemudian pengamalan agama. Karena itu penggunaan istilah pendidikan
agama lebih tepat dari pada pengajaran agama. Pengajaran agama merupakan alat
untuk mencapai pendidikan agama,sebab melaksanakan pendidikan agama di sekolah
sekolah umumnya akan memakai pengajaran agama sebagai alat,sedang tujuannya
tetap mendidik agama. Karena itulah maka di dalam GBHN dan dalam undang-undang
pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional selalu
memakai istilah pendidikan agama dan bukan pengajaran agama.
E. Multi Metode Pengajaran PAI
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar dengan penyajian materi
melalui penuturan dan penerangan lisan oleh guru kepada peserta didik. Agar siswa
aktif dalam proses belajar-mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka
siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan mental untuk memahami suatu
proses, yaitu dengan mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan, dan
mencatat penalarannya secara sistematis.8
Metode ceramah dalam pembelajaran
sebaiknya dapat diperkecil karena terdapat kekurangan, yaitu peserta didik pasif.
Penggunaan metode ceramah terdapat kelebihan dan kekurangan. Djamarah,
menjelaskan kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut:
1. Kelebihan metode ceramah
a. Pendidik mudah menguasai kelas
b. Mudah dilaksanakan
c. Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar.
d. Pendidik mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
2. Kekurangan metode ceramah
a. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
b. Peserta didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan peserta
didik yang lebih tanggap auditifnya akan lebih besar menerimanya
c. Bila terlalu lama membosankan
d. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar peserta didik
e. Menyebabkan peserta didik pasif.9
2. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.10
Moeslichaton dalam
Widiastuti, menjelaskan metode proyek merupakan strategi pengajaran yang
melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama
dengan orang lain.11
Penggunaan metode proyek dalam pembelajaran PAI
berimplikasi positif terhadap keterlibatan peserta didik.
Lebih lanjut Djamarah, menjelaskan terdapat kelebihan dan kekurangan
penggunaan metode ini, sebagai berikut:
1. Kelebihan metode proyek
a. Dapat merombak pola pikir peserta didik dari yang sempit menjadi lebih luas
dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, peserta didik dibina dengan membiasakan menerapkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis
dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kekurangan metode proyek
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar
dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum
disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik,
cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat menghamburkan pokok unit
8
Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi, dan Aksi. Cet. I. (Jakarta:
Gemawindu Pancaperkasa 2000), h. 123.
9
Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 244
10
Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 233.
11
Siwi Widiastuti, Pembelajaran Proyek Berbasis Budaya Lokal untuk Menstimulasi Kecerdasan
Majemuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012, h. 63
yang dibahas.12
Penggunaan metode proyek dalam pembelajaran PAI haruslah
dibarengi dengan persiapan yang matang, memilih topik tertentu yang seseuai
dengan kebutuhan peserta didik, dan butuh pada keterampilan pendidik dalam
menguasai metode ini. Penerapan metode ini dapat melatih kemampuan berpikir
peserta didik.
3. Metode Eksperimen
Menurut Sudirman, metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di
mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Menurut M. Ali, metode eksperimen adalah
percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini setiap peserta didik bekerja sendiri-
sendiri. Pelaksanaan lebih memperjelas hasil belajar, karena setiap peserta didik
mengalami dan melakukan kegiatan percobaan. Sementara menurut Nana Sudjana
dalam Septi Budi, menjelaskan metode eksperimen adalah metode mengajar yang
sangat efektif sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta (data) yang benar.13
Upaya meningkatkan belajar peserta didik
dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen.14
Penerapan metode
eksperimen dalam pembelajaran PAI dapat mendorong aktivitas belajar peserta
didik secara mandiri.
1. Kelebihan metode eksperimen
a. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata
pendidik atau buku.
b. Peserta didik dapat mengembangkan sikap yang mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa percobaannya
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
2. Kekurangan metode eksperimen
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak siap anak didik berkesempatan
mengadakan eksperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidangbidang ilmu dan teknologi.15
Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran PAI merupakan
salah satu alternatif untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik
melalui eksplorasi temuan-temuan peserta didik. Penggunaan metode ini juga
dapat menghindari kejenuhan belajar peserta didik.
4. Metode Pemberi Tugas dan Resitasi
Pemberian tugas dalam pembelajaran biasa dilakukan pendidik terhadap
peserta didik untuk mencari pembahasan tertentu terkait dengan pembelajaran PAI,
misalnya memintakan kepada peserta didik untuk mencari bahan referensi lain
sebagai bahan pembanding dengan materi yang telah diberikan pendidik.
12
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik..., h. 234
13
Septi Budi Sartika, Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Sebagai Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal. Pedagogia. Vol. 1, No. 2, Juni 2012,
h. 191.
14
Arif Didik Kurniawan, Implementasi Metode Eksperimen Dan Diskusi Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Mahasiswa Pada Mata Kuliah Struktur Hewan. Jurnal Pendidikan MIPA, Vol.3, No.1
Maret 2011, h. 38
15
Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 235
Pemberian tugas dapat diartikan suatu aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan
peserta didik baik dalam kelas maupun di luar kelas. Pemberian tugas belajar
biasanya dikaitkan dengan resitasi. Resitasi adalah suatu persoalan yang berkaitan
dengan masalah pelaporan peserta didik setelah mereka selesai mengerjakan suatu
tugas. Tugas yang diberikan bermacam-macam, tergantung dari kebijakan
pendidik, yang penting adalah tujuan pembelajaran tercapai.16
Pemberian tugas
dalam proses pembelajaran PAI dapat dilakukan baik dalam kelas maupun di luar
kelas.
1. Kelebihan metode pemberian tugas dan resitasi
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri dan dapat
diingat lebih lama.
b. Peserta didik berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
2. Kekurangan metode pemberian tugas dan resitasi
a. Sering kali peserta didik melakukan penipuan di mana peserta didiknya meniru
hasil pekerjaan orang lain tanpa mau berusaha mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberi tugas yang memenuhi perbedaan individual.17
Metode ini dapat menuntun siswa belajar dan melakukan interaksi belajar
sebanyak mungkin. Metode ini dapat diterapkan untuk bobot bahan pelajaran yang
banyak dan waktu sedikit. Artinya waktu dengan bahan tidak seimbang.18
Metode
pemberian tugas dalam proses pembelajaran PAI bertujuan untuk melatih peserta
didik menyelesaikan masalah secara mendiri. Salah satu kelebihan dari metode ini
pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir dan mengambil
keputusan dengan limit waktu yang diberikan. Namun demikian terkadang peserta
didik tidak bekerja secara maksimal sehingga tugasnya dikerjakan pihak lain.
5. Metode Diskusi
Diskusi merupakan alternatif memberikan jawaban dalam penyelesaian
permasalahan. Metode diskusi bukanlah percakapan atau percakap biasa, namun
diskusi muncul karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang
beragam dari peserta didik. Pendidik dalam penggunaan metode diskusi sangat
penting untuk menghidupkan suasana berdiskusi dalam pembelajaran PAI. Ibnu‟
Arabi Fusus al-Hakim dalam Bayraktar, menjelaskan bahwa seorang pendidik yang
menggunakan metode partisipan akan mengizinkan muridnya untuk mendiskusikan
semua topik yang ada.19
Metode diskusi salah satu metode yang melibatkan
partisipan peserta didik, serta sangat relevan digunakan dalam pembelajaran PAI
untuk melatih kecakapan berpikir.
1. Kelebihan penerapan metode diskusi
a. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai
jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
b. Menyadarkan peserta didik bahwa berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. c.
Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
16
Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 235.
17
Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 236.
18
Yusmaridi, Penerapan Metode Resitasi Berwawasan Lingkungan Dalam Pembelajaran Kooperatif
Untuk Meningkatkan Kompetensi Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 2 Padang. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika 1(2012), h. 3
19
Bayraktar Bayrakli, Prinsip
berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.
2. Kekurangan metode diskusi
a. Tidak dapat dipakai pada kelompok besar.
b. Peserta didik mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat disukai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan lebih formal.20
Manfaat penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran PAI dapat
menghidupkan suasana pembelajaran dalam kelas. Peserta didik dapat
mengemukakan pendapatnya sesuai dengan hasil bacaan mereka masing-masing,
dan memotivasi belajar.
C. KESIMPULAN
Metode-metode pengajaran dan pendidikan agama islam merupakan hal yang
sangat penting dalam dunia pendidikan islam,sehingga guru dapat memilih
metode apa yang cocok digunakan dalam praktek di ruang lingkup kelas yang
beraneka ragam. Guru yang baik adalah yang menjadi teladan bagi murid-
muridnya sehingga muridnya semuanya mengikuti dalam hal-hal kebaikan dalam
konteks pendidikan agama islam yang diterapkan kepada mereka yang sesuai
dengan aturan , tata cara , dan petunjuk dari agama islam itu sendiri. Oleh sebab
itu berbagai metode-metode dapat digunakan dan menyesuaikan dengan kondisi
dan situasi yang ada di dalam kelas. Guru juga harus pandai dalam memberi
variasi dalam hal belajar mengajar agar peserta didik tidak terlalu bosan dan kaku
sehingga menciptakan suasana kelas yang bosan dan kurang menarik yang
menciptakan lingkungan belajar yang tidak menimbulkan gairah semangat
belajar. Variasi belajar ini merupakan hal yang perlu di perhatikan bagi guru guru
yang masih tahap belajar dalam mengajar kepada murid di kelas sebab guru yang
professional tentu sudah mengetahui langkah-langkah apa yang mereka inginkan
agar pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan skenario yang telah di
fikirkan secara konsep. Tujuan dari metode metode dan variasi yang guru
ciptakan dikelas ini adalah untuk menghasilkan peserta didik yang dapat
menangkap pembelajaran dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019
Hamzah, Kurikulum Dan Pembelajaran, Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2020
Nur’aini, Strategi Pembelajaran PAI , Batam:Yayasan Insan Mandiri Batam, 2022.
Achmad Patoni, Metode Pembelajaran Agama Islam,Gre Publishing,Yogyakarta.
Sulaiman, Metodologi Pembelajaran PAI. Yayasan PeNA, Banda Aceh: 2017.
20
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik..., h. 237.

More Related Content

Similar to Metode-Metode Guru Agama Mengajar Di Kelas

Latihan 1
Latihan 1Latihan 1
Latihan 1
Ateh Zue
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
suryo1
 
Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3
antafadly
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Yusri Sairi
 
Bab i
Bab  iBab  i
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Alfonsus Sam
 
2.docx
2.docx2.docx
6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf
MutmaSafitri
 
Paikem 1
Paikem 1Paikem 1
Paikem 1
AdeMustopa1
 
Kaedah mengajar bahasa arab 1
Kaedah mengajar bahasa arab 1Kaedah mengajar bahasa arab 1
Kaedah mengajar bahasa arab 1
Che Zuwariyah Ramly
 
M 15
M 15M 15
M 15
Ivana Lok
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaran
DiniWati1
 
Metode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik PembelajaranMetode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Lutfy Nikmah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Retna88
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Ukhty Nicken
 
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptxBerbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
FitriFauziah26
 
KEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdf
KEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdfKEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdf
KEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdf
FidelaNiam
 
Kegiatan pembelajaran (7)
Kegiatan pembelajaran (7)Kegiatan pembelajaran (7)
Kegiatan pembelajaran (7)
Fadhli Khan
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
universitas negeri yogyakarta
 

Similar to Metode-Metode Guru Agama Mengajar Di Kelas (20)

Latihan 1
Latihan 1Latihan 1
Latihan 1
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3Modul media kelompok 3
Modul media kelompok 3
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf6959-16566-1-PB.pdf
6959-16566-1-PB.pdf
 
Paikem 1
Paikem 1Paikem 1
Paikem 1
 
Kaedah mengajar bahasa arab 1
Kaedah mengajar bahasa arab 1Kaedah mengajar bahasa arab 1
Kaedah mengajar bahasa arab 1
 
M 15
M 15M 15
M 15
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaran
 
Metode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik PembelajaranMetode dan Teknik Pembelajaran
Metode dan Teknik Pembelajaran
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
 
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptxBerbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
Berbagai Pendekatan Belajar Mengajar.pptx
 
KEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdf
KEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdfKEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdf
KEL 4 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.pdf
 
Kegiatan pembelajaran (7)
Kegiatan pembelajaran (7)Kegiatan pembelajaran (7)
Kegiatan pembelajaran (7)
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 

Metode-Metode Guru Agama Mengajar Di Kelas

  • 1. Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Islam Jurnal Penelitian Metode-Metode Guru Agama Islam Dalam Mengajar Di Kelas Afi Parnawi STAI Ibnu Sina Batam afiparnawi@uis.ac.id Abstract As a teacher of Islam should have a different way of teaching in a classroom. Of course, this varies in the way that teachers teach their children the material. This distinction is typical of an islamic teacher and of other subjects. Teachers must have so-called methods of teaching their children, these methods will help learners in the active, innovative, and conducive learning process. The method isa teacher's way of teaching learners and various methods that can be applied in the educational sphere when teaching learning involves using lecture methods, discussion methods, demonstration methods, question and answer methods, Group working methods and many more of the methods that must be a teacher's grip in the learning process take place in order for learners not to get bored of learning and make a comfortable class atmosphere. Key-words: method, islamic religious education, teacher Abstrak Sebagai seorang guru agama islam harus memiliki cara masing masing dalam hal mengajar di kelas.Tentunya cara ini berbeda-beda dalam hal menyampaikan materi yang diajarkan guru kepada anak muridnya. perbedaan ini yang menjadi ciri khas seorang guru agama islam dengan guru mata pelajaran lain. Guru harus memiliki yang namanya metode metode dalam mengajar kepada anak muridnya , metode inilah yang akan membantu peserta didik dalam proses pembelajaran yang aktif , inovatif , dan kondusif . Metode merupakan cara seorang guru dalam mengajar kepada peserta didik dan berbagai metode-metode yang bisa diterapkan di ruang lingkup pendidikan ketika saat proses belajar mengajar diantara lain menggunakan metode ceramah , metode diskusi , metode demonstrasi, metode tanya jawab , metode kerja kelompok dan masih banyak lagi metode-metode yang harus menjadi pegangan seorang guru dalam proses pembelajaran berlangsung agar perserta didik tidak bosan dalam pembelajaran dan menjadikan suasana kelas yang nyaman.
  • 2. Kata Kunci: metode, pendidikan agama islam, guru A. Pendahuluan Metode pengajaran adalah cara yang dipergunakan oleg guru dalam penyampaian bahan pelajaran kepada murid supaya dapat memahami pelajaran dengan mudah , efektif dan dapat dicerna oleh perserta didik dengan baik. Metode mempunyai andil yang besar dalam kegiatan pembelajaran karena tujuan pembelajaran akan dapat tercapai apabila metode yang digunakan oleh guru dalam menyajikan materi pembelajaran memiliki relevansi yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Metode yang dapat dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran bermacam-macam sesuai dengan rumusan tujuan.Keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran sebagai besar dipengaruhi oleh metode mengajar yang dikembangkan oleh guru sebagai pelaksana kurikulum. Mengingat bahwa dalam kegiatan belajar mengajar ada tiga variabel utama yang saling berkaitan dan memiliki kedudukan strategis. Ketiga variabel tersebut adalah Kurikulum , Guru, metode pengajaran (instruksional). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1 Harus diingat, bahwa tidak ada metode yang disebut efektif atau tidak efektif jika berdiri sendiri. Itulah sebabnya dalam mencapai tingkat keberhasilan (meningkatkan prestasi peserta didik yang optimal, maka sengat dibutuhkan penerapan metode yang bervariasi. Tanpa menafikan peranan komponen lainnya yang juga turut mempengaruhi prestasi peserta didik, metode mengajar guru menepati posisi yang sangat menentukan.2 Posisi guru dalam dunia pengajaran sangat urgent, boleh dikatakan guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, guru memiliki sifat amanah yag akan menguji tingkat keikhlasan dan keluhuran seorang guru dalam menjalankan kewajiban (tugas dan fungsi) mendidik siswa. Guru yang tidak amanah akan merugikan peserta didik dan merugikan diri sendiri. Bagi seorang guru mengajar adalah amanah sangat mulia, sebab mengajar dan mendidik seorang guru mewariskan ilmu kepada peserta didik , ilmu yang diberikan kepada peserta didik mendapat balasan pahala yang sangat mulia yakni pahlawan tanpa jasa, maka sifat amanah wajib dimiliki oleh seorang guru. Sesungguhnya metode pengajaran dalam pendidikan islam, mempunyai dasar- dasar dan sumber-sumber yang umum yang diatasnya ia berdiri dan dari ia memperoleh unsur-unsur, tujuan-tujuan, dan prinsip-prinsip. Bentuk mengajar yang akan dilakukanm semuanya itu harus meninjau kepada eksistensi yang dihadapi. Dengan kata lain, dalam segala persoalan, pendidik harus bertindak secara pedagogis, dan harus melihat fenomenologisnya, tidak secara reseptif. Metode pengajaran sebagai alat mencapai tujuan, disamping sebagai suatu seni mengajar dan mendidik didalam penyampaian materi yang diajarkan. Metode adalah cara atau yang digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau 1 Departemen Agama RI, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2007), hal.7. 2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.33
  • 3. wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu. Penyampaian materi dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai materi yang diajarkan dan kemampuan peserta didik yang menerima, memilih metode yang tepat memerlukan keahlian tersendiri. Para pendidik dan pengajar harus pandai memilih metode yang akan digunakan. Metode pengajaran terdiri dari kata “metode dan pengajaran”. Dan secara etimologi Metode berasal dari bahasa Yunani (Greeka) yaitu metha dan hodos, yaitu metha artinya melalui atau melewati, dan hodos berarti jalan atau cara. Metode jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.3 Pengajaran disebut instruction dan pengajaran juga sebagai subset pendidikan, pengajaran sebagai proses akttivitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi.4 Apabila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya.5 Kegiatan pengajaran harus mempunyai tujuan yang jelas dan berguna akan membuat orang lebih giat, terarah, dan sungguh-sungguh. Dan semua kegiatan harus berorientasi pada tujuan. Segala daya dan upaya pengajaran harus dipusatkan pada pencarian tujuan,bahan pelajaran,metode dan teknik pelaksanaan kegiatan pengajaran,sarana dan alat yang digunakan harus dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran dengan efektif dan efisien.6 Karena itu metode pengajaran dalam pendidikan islam betujuan untuk mencapai tujuan-tujuan yaitu menolong pelajar untuk mengembangkan pengetahuan, maklumat, pengalaman, keterampilan, dan sikapnya, terutama keterampilan berpikir ilmiah yang betul dan sikap dalam bentuk cinta ilmu, suka menuntutnya dan membuka rahasia, dan merasa enak dan nikmat dalam mencarinya. membiasakan pelajar menghafal,memahami,berpikir sehat,memperhatikan dengan tepat,mengamati dengan tepat,rajin,sabar,dan teliti dalam menuntut ilmu, mempunyai pendapat yang berani,asli dan bebas. memudahkan proses pengajaran itu bagi pelajar dan membuatnya mencapai sebanyak mungkin tujuan yang diinginkan, dan menghemat tenaga dan waktu yang diperlukan untuk mencapainya. Menciptakan suasana yang sesuai bagi pengajaran dan berlaku sifat percaya mempercayai dan hormat menghormati antara guru dan murid dan hubungan baik antara keduanya, dan juga meningkatkan semangat pelajar dan menggalakkan belajar dan bergerak.7 Metode pengajaran merupakan salah satu yang amat penting dalam pencapaian tujuan yang ditentukan. Dalam proses interaksi edukasi seorang guru harus mampu memberikan pengalaman yang bervariasi,serta memperhatikan minat dan kemampuan siswa. Dalam pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah sebagai pengatar metode-metode yang akan dilaksanakan peserta didik dalam pertemuan yang telah ditentukan, proses interaksi akan berjalan baik jika siswa aktif disbanding 3 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Muliah, 2008), hal.107. 4 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal.85 5 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Semarang: LSIS dan RASAIL Media Group, 2009), hal.8. 6 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hal.73. 7 Omar Mohammad at-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal.585.
  • 4. dengan guru. Karena metode pengajaran yang baik adalah yang dapat menumbuh kembangkan kegiatan belajar siswa. Ruang lingkup pengajaran islam itu luas sekali meliputi seluruh aspek kehidupan. Pendidikan Islam merupakan komponen yang tidak bisa dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainm karena pada dasarnya pendidikan islam merupakan transformasi nilai-nilai islam substansi dan implikasi dari segala aspek kehidupan. Ruang lingkup pada dasarnya mengacu kepada lima hal yaitu perencanaan,bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi. Kegiatan pengajaran merupakan kegiatan yang menciptkan interaksi unsur- unsur manusiawi sebagai suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur suasana pengajaran dengan seperangkat teori dan metode pengajaran berjalan efektif. Salah satu usaha yang menjadi perhatian guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta iklim belajar yang kondusif dengan memotivasi peserta didik untuk berinteraksi dan berkreasi sehingga tujuan pembelajaran mudah tercapai. Proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajaran dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode yang digunakan haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuai dengan situasinya. Baik tidakna suatu metode pengajaran diperguna pengaruhi oleh berbagai faktor. B. Variasi Belajar Mengajar Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian peserta didik selama pelajaran berlangsung. Variasi di dalam kegiatan pembelajaran dapat menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa, Variasi gaya mengajar adalah perubahan, sehingga gaya guru disaat mengajar atau menjelaskan materi pelajaran. Menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang betujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukan ketekunan,keantusiasan, serta berperan secara aktif. Tujuan variasi mengajar ada berberapa hal yaitu Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar,Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran,memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran,memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya,membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah,memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual, dan mendorong anak didik untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar masalah kegiatan siswa adalah yang menjadi fokus perhatian. Adapun kegiatan yang guru lakukan tidak lain adalah untuk suatu upaya bagaimana lingkungan yang tercipta itu menyenangkan hati siswa dan dapat
  • 5. menggairahkan belajar siswa. Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar, tentu saja diperlukan belajar yang kondusif. Salah satu upaya ke arah itu adalah dengan cara memperhatikan berberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah yang pertama dalam menggunakan keterampilan variasi sebaiknya semua jenis variasi digunakan,selain juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi.Semua itu untuk mencapai tujuan belajar,kedua menggunakan variasi secara lancer dan kesinambungan,sehingga momen proses belajar mengajar yang utuh tidak rusak, perhatian anak didik dan proses belajar tidak terganggu,ketiga penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru karena itu memerlukan penggunaan yag luas,spontan,sesuai dengan umpan balik yang diterima dari siswa. Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu: umpan balik tingkah laku yang menyangkut perhatian dan keterlibatan siswa dan umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran. Variasi ini pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa, variasi tersebut dilihat sebagai sesuatu yang energik,antusias,bersemangat, dan semuanya memiliki relevansi dengan hasil belajar. Variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai berikut. 1. Variasi suara Suara guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume, dan kecepatan. 2.Penekanan (Focusing) Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan”penekanan secara verbal” misalnya “perhatikan baik-baik, Nah ini yang penting. Ini adalah bagian yang sukar,dengarkan baik-baik!”. Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan jari atau memberi tanda pada papan tulis. 3.Pemberian waktu (Pausing) Untuk menarik perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan mengubah yang bersuara menjadi sepi, dan suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau diam, dari akhir bagian pelajaran ke bagian berikutnya. 4.Kontak Pandang Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan anak didik, sebaiknya mengarahkan pandangannya ke seluruh kelas menatap mata setiap anak didik untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian. Guru dapat membantu anak didikdengan menggunakan matanya menyampaikan informasi, dan dengan pandangannya dapat menarik perhatian anak didik. 5.Gerakan anggota badan (Gesturing) Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan. 6.Pindah Posisi Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik,dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang,dari sisi kiri ke sisi kanan, atau diantara anak didik dari belakang ke samping anak didik. Guru yang kaku adalah tidak menarik dan menjemukan, dan bila variasi dilakukan
  • 6. secara berlebihan adalah menganggu. C. Metode Pembelajaran Pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep- konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis (tata cara berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan. Maka metode pembelajaran artinya cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran yakni suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mendiamisasikan proses belajar-mengajar. Metode mengajar sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Metode mengajar yang tepat dan dilaksanakan secara benar dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran. Metode merupakan alat atau fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran mencapai tujuan. Oleh karena itu bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran. Karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan pembelajaran. Metode instruksional merupakan bagian dari strategi insrusional yang berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,menguraikan,memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode instruksional sesuai digunakan untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Seorang guru yang berpengalaman dia dapat menyuguhkan materi yang disampaikan oleh seorang guru secara sempurna dengan mempergunakan metode yang dikembangkan dengan dasar pengalaman, metode-metode dapat dipergunakan secara variatif, dalam arti kata tidak boleh monoton dalam bentuk satu metode. Guru merupakan kunci utama yang berperan dalam pengembangan kualitas individu siswa menuju terbentuknya warga negara yang memahami ilmu dan teknologi, bagaimanapun baiknya sarana dan prasarana, alat bantu, kurikulum, dan faktor lainnya tidak ada artinya bilamana guru tidak menjadi hal yang utama dan bermakna dalam proses pendidikan tersebut. Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh tenaga pengajar atau institusi penyedia layanan pendidikan supaya dapat memberdayakan siswa untuk belajar secara mandiri atau menyeluruh untuk belajar. Usaha tersebut ditempuh melalui jalur belajar, jalur fasilitas, prosedur dan lain sebagainya. Mengingat prinsip mengajarkan dan harus dilaksanakan seefektif mungkin agar guru tidak asal mengajarkan, termasuk memperhatikan prinsip-prinsip metode. Metode juga ada berberapa jenis-jenisnya yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu diantaranya metode ceramah. Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada
  • 7. sejumlah murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan tempat tertentu pula. metode diskusi. metode diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam memecahkan sesuatu masalah (problem solving). Metode eksperimen. metode ini biasanya dilakukan dalam suatu laboratorium. Metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu. Metode pemberian tugas. Metode ini ialah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan muridnya mengerjakannya. Metode sosiodrama. Drama atau sandiwara dilakukan oleh sekelompok orang, untuk memainkan suatu cerita yang telah disusun naskah ceritanya dan dipelajari sebelum dimainkan. Metode drill (latihan). Latihan bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya. Metode kerja kelompok . apabila guru dalam menghadapi anak didik dikelas merasa perlu membagi-bagi anak didik dalam kelompok-kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Metode tanya jawab. Melalui metode ini guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah di sampaikan. Metode proyek. Metode ini disebut juga dengan teknik pengajaran unit. Anak didik disuguhkan bermacam-macam masalah dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dengan mengikuti langkah-langkah tertentu secara ilmiah, logis, dan sistematis. Kurikulum adalah tahapan dan tingkatan penyampaian materi pelajaran yang dapat diimplementasikan secara efektif serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru dituntut untuk dapat menguasai dan memahami pembelajaran, guru dalam proses pembelajaran harus dibekali dengan kompetensi-kompetensi dengan baik, guru harus dapat menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai aktifitas mengajar sebagai profesinya. Guru memahami peserta didiknya, dapat menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar, mampu mengikuti perkembangan mutakhir, dapat menyiapkan proses pembelajaran dan juga mampu menghubungkan pengalaman yang lalu yang perlu dikembangkan. Pola pendidikan sekarang ini akan semakin jelas tentang kedudukan guru dan siswa pada saat terjadinya proses belajar mengajar, karena siswa dipandang sebagai titik sentral (student oriented aktivities) terjadinya proses belajar dan kedudukan guru sebagai penggerak untuk membawa siswa pada suatu taraf kematangan. Maka salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran kepada siswa adalah dari segi metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena materi pelajaran menuntut adanya kemampuan guru memberikan sebuah metode penyampaian yang diharapkan siswa dapat mengerti dan dapat menerapkannya. Metode yang tepat dalam setiap kali pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru akan mendorong siswa, karena dengan kreasi atau ragam bentuk metode yang dipakai dalam pembelajaran tentu melahirkan suasana iklim belajar yang berbeda pula dan itu bisa sebagai pendorong semangat belajar siswa. kepribadian pendidik menjadi ukuran pembentukan kepribadian anak didik dalam pendidikan. D. Hubungan Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam Pendidikan Agama Dan Pengajaran Agama sebenarnya dua hal yang memiliki pengertian yang berbeda, walaupun ada hubungan yang erat. Perbedaan pengertian ini disebabkan ada suatu tuntutan yang berbeda yang ada didalam pengertian masing-
  • 8. masing (Pendidikan Agama dan Pengajaran Agama). Dalam enclyclopedia education, pendidikan agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang betujuan untuk menghasilkan orang beragama. Dengan demikian perlu diarahkan kepada pertumbuhan moral dan karakter. Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan pengetahuan tentang agama saja, tetapi juga mestilah ditentukan pada feeling attitude, personal ideal, aktifitas, dan kepercayaan. Menurut Abd. Rahman Saleh, Pendidikan Agama adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam serta menjadikannya sebagai way of life/ jalan kehidupan. Pengertian pendidikan agama adalah usaha untuk membimbing kearah pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam sehingga terjalin kebahagian dunia dan akhirat. Istilah mengajar sebagaimana telah diuraikan diatas mempunyai arti: memberikan pengetahuan kepada anak agar mereka dapat mengetahui persitiwa-persitiwa, hukum- hukum ataupun proses daripada suatu ilmu pengetahuan. Jadi, di dalam mengajar atau pengajaran titik tekannya adalah segi ilmiah, atau dengan kata lain bahwa tuntutan yang diharapkan dalam pengajaran adalah segi kognitif atau inteleknya saja. Sedangkan pengertian pendidik adalah membimbing anak atau memimpin mereka agar mereka memiliki tabiat yang baik dan berpribadi utama ((insan kamil). Maksudnya adalah pribadi yang berakhlak baik dan bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya serta berguna bagi bangsa dan negara. Dalam istilah mendidik tuntutan yang diharapkan adalah pembentukan pribadi anak. Di dalam mendidik menyangkut perasaan,antara akal dan perasaan memang mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Sehingga dengan hubungannya dengan kedua pengertian ini,pada dasarnya mengajar itu adalah merupakan bagian yang penting daripada mendidik. Bahkan dapat dikatakan, pengajaran adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan melihat pengertian mendidik dan mengajar diatas, maka jelaslah pula pengertian pendidikan agama dan pengajaran agama. Pendidikan agama berarti usaha untuk membimbing ke arah pembentukan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran agama islam. Sedangkan pengajaran agama berarti pemberian pengertahuan agama, juga melakukan penghayatan kemudian pengamalan agama. Karena itu penggunaan istilah pendidikan agama lebih tepat dari pada pengajaran agama. Pengajaran agama merupakan alat untuk mencapai pendidikan agama,sebab melaksanakan pendidikan agama di sekolah sekolah umumnya akan memakai pengajaran agama sebagai alat,sedang tujuannya tetap mendidik agama. Karena itulah maka di dalam GBHN dan dalam undang-undang pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional selalu memakai istilah pendidikan agama dan bukan pengajaran agama. E. Multi Metode Pengajaran PAI 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah suatu cara mengajar dengan penyajian materi melalui penuturan dan penerangan lisan oleh guru kepada peserta didik. Agar siswa aktif dalam proses belajar-mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan mental untuk memahami suatu proses, yaitu dengan mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan, dan
  • 9. mencatat penalarannya secara sistematis.8 Metode ceramah dalam pembelajaran sebaiknya dapat diperkecil karena terdapat kekurangan, yaitu peserta didik pasif. Penggunaan metode ceramah terdapat kelebihan dan kekurangan. Djamarah, menjelaskan kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut: 1. Kelebihan metode ceramah a. Pendidik mudah menguasai kelas b. Mudah dilaksanakan c. Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar. d. Pendidik mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar. 2. Kekurangan metode ceramah a. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata) b. Peserta didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan peserta didik yang lebih tanggap auditifnya akan lebih besar menerimanya c. Bila terlalu lama membosankan d. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar peserta didik e. Menyebabkan peserta didik pasif.9 2. Metode Proyek Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.10 Moeslichaton dalam Widiastuti, menjelaskan metode proyek merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama dengan orang lain.11 Penggunaan metode proyek dalam pembelajaran PAI berimplikasi positif terhadap keterlibatan peserta didik. Lebih lanjut Djamarah, menjelaskan terdapat kelebihan dan kekurangan penggunaan metode ini, sebagai berikut: 1. Kelebihan metode proyek a. Dapat merombak pola pikir peserta didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. b. Melalui metode ini, peserta didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kekurangan metode proyek a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini. b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini. c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan. d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat menghamburkan pokok unit 8 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi, dan Aksi. Cet. I. (Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa 2000), h. 123. 9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 244 10 Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 233. 11 Siwi Widiastuti, Pembelajaran Proyek Berbasis Budaya Lokal untuk Menstimulasi Kecerdasan Majemuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012, h. 63
  • 10. yang dibahas.12 Penggunaan metode proyek dalam pembelajaran PAI haruslah dibarengi dengan persiapan yang matang, memilih topik tertentu yang seseuai dengan kebutuhan peserta didik, dan butuh pada keterampilan pendidik dalam menguasai metode ini. Penerapan metode ini dapat melatih kemampuan berpikir peserta didik. 3. Metode Eksperimen Menurut Sudirman, metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Menurut M. Ali, metode eksperimen adalah percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini setiap peserta didik bekerja sendiri- sendiri. Pelaksanaan lebih memperjelas hasil belajar, karena setiap peserta didik mengalami dan melakukan kegiatan percobaan. Sementara menurut Nana Sudjana dalam Septi Budi, menjelaskan metode eksperimen adalah metode mengajar yang sangat efektif sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar.13 Upaya meningkatkan belajar peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen.14 Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran PAI dapat mendorong aktivitas belajar peserta didik secara mandiri. 1. Kelebihan metode eksperimen a. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata pendidik atau buku. b. Peserta didik dapat mengembangkan sikap yang mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi. c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. 2. Kekurangan metode eksperimen a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak siap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen. b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran. c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidangbidang ilmu dan teknologi.15 Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran PAI merupakan salah satu alternatif untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik melalui eksplorasi temuan-temuan peserta didik. Penggunaan metode ini juga dapat menghindari kejenuhan belajar peserta didik. 4. Metode Pemberi Tugas dan Resitasi Pemberian tugas dalam pembelajaran biasa dilakukan pendidik terhadap peserta didik untuk mencari pembahasan tertentu terkait dengan pembelajaran PAI, misalnya memintakan kepada peserta didik untuk mencari bahan referensi lain sebagai bahan pembanding dengan materi yang telah diberikan pendidik. 12 Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik..., h. 234 13 Septi Budi Sartika, Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Sebagai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal. Pedagogia. Vol. 1, No. 2, Juni 2012, h. 191. 14 Arif Didik Kurniawan, Implementasi Metode Eksperimen Dan Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa Pada Mata Kuliah Struktur Hewan. Jurnal Pendidikan MIPA, Vol.3, No.1 Maret 2011, h. 38 15 Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 235
  • 11. Pemberian tugas dapat diartikan suatu aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik baik dalam kelas maupun di luar kelas. Pemberian tugas belajar biasanya dikaitkan dengan resitasi. Resitasi adalah suatu persoalan yang berkaitan dengan masalah pelaporan peserta didik setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas. Tugas yang diberikan bermacam-macam, tergantung dari kebijakan pendidik, yang penting adalah tujuan pembelajaran tercapai.16 Pemberian tugas dalam proses pembelajaran PAI dapat dilakukan baik dalam kelas maupun di luar kelas. 1. Kelebihan metode pemberian tugas dan resitasi a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri dan dapat diingat lebih lama. b. Peserta didik berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri. 2. Kekurangan metode pemberian tugas dan resitasi a. Sering kali peserta didik melakukan penipuan di mana peserta didiknya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau berusaha mengerjakan sendiri. b. Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan. c. Sukar memberi tugas yang memenuhi perbedaan individual.17 Metode ini dapat menuntun siswa belajar dan melakukan interaksi belajar sebanyak mungkin. Metode ini dapat diterapkan untuk bobot bahan pelajaran yang banyak dan waktu sedikit. Artinya waktu dengan bahan tidak seimbang.18 Metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran PAI bertujuan untuk melatih peserta didik menyelesaikan masalah secara mendiri. Salah satu kelebihan dari metode ini pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir dan mengambil keputusan dengan limit waktu yang diberikan. Namun demikian terkadang peserta didik tidak bekerja secara maksimal sehingga tugasnya dikerjakan pihak lain. 5. Metode Diskusi Diskusi merupakan alternatif memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan. Metode diskusi bukanlah percakapan atau percakap biasa, namun diskusi muncul karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang beragam dari peserta didik. Pendidik dalam penggunaan metode diskusi sangat penting untuk menghidupkan suasana berdiskusi dalam pembelajaran PAI. Ibnu‟ Arabi Fusus al-Hakim dalam Bayraktar, menjelaskan bahwa seorang pendidik yang menggunakan metode partisipan akan mengizinkan muridnya untuk mendiskusikan semua topik yang ada.19 Metode diskusi salah satu metode yang melibatkan partisipan peserta didik, serta sangat relevan digunakan dalam pembelajaran PAI untuk melatih kecakapan berpikir. 1. Kelebihan penerapan metode diskusi a. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja). b. Menyadarkan peserta didik bahwa berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. c. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun 16 Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 235. 17 Syaiful Bahri Djamarah, Guru&Anak Didik..., h. 236. 18 Yusmaridi, Penerapan Metode Resitasi Berwawasan Lingkungan Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Kompetensi Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 2 Padang. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1(2012), h. 3 19 Bayraktar Bayrakli, Prinsip
  • 12. berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran. 2. Kekurangan metode diskusi a. Tidak dapat dipakai pada kelompok besar. b. Peserta didik mendapat informasi yang terbatas. c. Dapat disukai oleh orang-orang yang suka berbicara. d. Biasanya orang menghendaki pendekatan lebih formal.20 Manfaat penerapan metode diskusi dalam proses pembelajaran PAI dapat menghidupkan suasana pembelajaran dalam kelas. Peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya sesuai dengan hasil bacaan mereka masing-masing, dan memotivasi belajar. C. KESIMPULAN Metode-metode pengajaran dan pendidikan agama islam merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan islam,sehingga guru dapat memilih metode apa yang cocok digunakan dalam praktek di ruang lingkup kelas yang beraneka ragam. Guru yang baik adalah yang menjadi teladan bagi murid- muridnya sehingga muridnya semuanya mengikuti dalam hal-hal kebaikan dalam konteks pendidikan agama islam yang diterapkan kepada mereka yang sesuai dengan aturan , tata cara , dan petunjuk dari agama islam itu sendiri. Oleh sebab itu berbagai metode-metode dapat digunakan dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada di dalam kelas. Guru juga harus pandai dalam memberi variasi dalam hal belajar mengajar agar peserta didik tidak terlalu bosan dan kaku sehingga menciptakan suasana kelas yang bosan dan kurang menarik yang menciptakan lingkungan belajar yang tidak menimbulkan gairah semangat belajar. Variasi belajar ini merupakan hal yang perlu di perhatikan bagi guru guru yang masih tahap belajar dalam mengajar kepada murid di kelas sebab guru yang professional tentu sudah mengetahui langkah-langkah apa yang mereka inginkan agar pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan skenario yang telah di fikirkan secara konsep. Tujuan dari metode metode dan variasi yang guru ciptakan dikelas ini adalah untuk menghasilkan peserta didik yang dapat menangkap pembelajaran dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Afi Parnawi, Psikologi Belajar, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019 Hamzah, Kurikulum Dan Pembelajaran, Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2020 Nur’aini, Strategi Pembelajaran PAI , Batam:Yayasan Insan Mandiri Batam, 2022. Achmad Patoni, Metode Pembelajaran Agama Islam,Gre Publishing,Yogyakarta. Sulaiman, Metodologi Pembelajaran PAI. Yayasan PeNA, Banda Aceh: 2017. 20 Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik..., h. 237.