SlideShare a Scribd company logo
1
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPenelitian
Pendidikan bukan hanya diperoleh dari sekolah, tetapi lingkungan
keluarga dan masyarakat juga berpengaruh pada perkembangannya, dan hasil dari
pendidikan itu akan sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa
dan negara, sesuai dengan pengertian pendidikan menurut Undang-undang RI
nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional bab I pasal (1) :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara(Faturrahman, 2012:2).
Berdasarkan undang-undang tersebut, maka sasaran pendidikan nasional
adalah untuk membantu siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
membangun kecerdasan, berakhlak mulia serta memberikan keterampilan yang
diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah Dasar adalah Bahasa
Indonesia karena dalam prakteknya pembelajaran bahasa Indonesia ini belajar
berkomunikasi dan komunikasi ini sangat penting dalam kehidupan. Sesuai
dengan pendapat Tarigan (2009: 2) bahwa dalam tugasnya guru bahasa harus
benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para
siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil
membaca, dan terampil menulis.
Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan
reseptif dan keterampilan produktif. Empat aspek keterampilan berbahasa yang
mencakup dalam pengajaran bahasa yaitu : (1) keterampilan
2
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyimak,(2)keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)
keterampilan menulis, (Tarigan,1996 : 257).
Dalam urutannya keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
paling sulit dari empat keterampilan tersebut. Karena dalam menulis itu
dipengaruhi dari proses membaca, menyimak dan berbicaranya. Siswa yang baik
dalam membaca, menyimak dan berbicara maka akan baik dan mudah dalam
menulisnya, sebaliknya siswa yang kurang atau tidak baik dalam membaca,
menyimak dan berbicaranya akan sulit juga dalam menulisnya.
Dalam buku “Daripada Bete ,Nulis Aja!”, Alice McDermott (Mirriam:
2003) mengungkapkan bahwa:
kalau saya tidak menulis, saya tidak akan dapat memahami apapun. Saya
merasakan kebutuhan untuk memahami dan menemukan keteraturan, dan
ternyata menulis fiksi adalah satu-satunya jalan yang saya temukan untuk
memulainya.
Sangat jelas bahwa menulis merupakan bukti pemahaman suatu hal yang
didengar, di lihat, dirasakan begitu juga dalam pembelajaran.Siswa dapat
dikatakan memahami pembelajaran jika dapat menulis dengan kata-katanya
sendiri seperti hal dalam tes tulis dan mengarang.
Menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan (seperti
mengarang,membuat surat) dengan tulisan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia,1993:968).Menurut pengertian ini menulis merupakan hasil, yaitu
melahirkan pikiran dalam perasaan kedalam tulisan. Menulis atau mengarang
adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan
penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1996:21). Dari pengertian menulis
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengungkapkan
gagasan, pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.
Menurut tingkatannya kemampuan menulis diajarkan di sekolah dasar
sejak kelas I sampai kelas VI. Di sekolah dasar menulis dibagi menjadi dua
3
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkatan, yaitu menulis permulaan yang diajarkan di kelas I dan II, dan menulis
lanjut, diajarkan di kelas III, IV,V, VI ( Resmini dan Juanda,2007: 119).
Semula memang menulis berarti hanyamembuat huruf, angka, nama dan
sesuatu tanda kebahasaan dengan alat tulis pada halaman tertentu, tetapi kini
dalam pengertian yang luas menulis dan mengarang mempunyai arti yang sama,
sesuai dengan ungkapan Gie (2002: 3) Dalam bahasa indonesia menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1991), ada suatu kata padanan yang
mempunai arti yang sama dengan menulis, yaitu mengarang.
Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari
tingkat awal atau permulaan, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi.
Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan. Pada
pembelajaran menulis permulaan tersebut, akan menjadi dasar peningkatan dan
pengembangan kurikulum siswa selanjutnya.Apabila dasar tersebut baik dan kuat
maka dapat diharapkan hasil pengembangannya pun akan baik pula, dan
sebaliknya.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester 2 di
SD untuk aspek menulis yakni menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda
(tumbuhan atau binatang) di sekitar dan menyalin puisi anak (Resmini,2006: 198).
Dalam proses pembelajaran menulis permulaan,siswa tidak hanya menerima teori
tentang menulis karangan deskripsi sederhana ,tetapi siswa juga dituntut untuk
mempraktekkan teori-teori yang telah diajarkan untuk menghasilkan sebuah
karangan deskripsi sederhana, yaitu karangan deskripsi sederhana tentang
binatang dan tumbuhan. Dengan demikian, standar kompetensi tersebut dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Mirriam(2003: 41) menjelaskan bahwa menulis diibaratkan bercocok
tanam dikebun. Sebagaimana diungkapkannya:
Menulis bagaikan bercocok tanam dikebun. Kamu tidak punya bekal apa-
apa, kecuali benih-benih gagasan dan keteguhan hati untuk menumbuhkan
4
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuatu. Kamu memelihara apa yang berkembang, menyiangi yang tidak
diperlukan, dan akhirnya jerih payahmu akan berubah.
Sebagaimana perumpamaan diatas bahwa siswa membutuhkan benih
untuk bercocok tanam artinya siswa membutuhkan bekal dan informasi dari guru
untuk menulis.
Anggapan yang mengatakan bahwa menulis atau mengarang itu sulit
sudah tertanam pada pikiran mayoritas warga Indonesia, sehingga mereka enggan
untuk menulis.Inilah tugas guru sebagai pendidik mula bagi siswa-siswanya di
Sekolah dasar untuk menghilangkan anggapan tersebut, dengan cara-cara yang
efektif.
Semua pendidik di dunia mengharapkan dan menginginkan pembelajaran
khususnya pembelajaran menulis yang aktif, menarik, efektif dan inovatif.Namun,
yang dibutuhkan bukan hanya sebatas harapan, tetapi aplikasi yang nyata.Dan
kuncinya adalah ada pada guru sendiri.
Menurut DePorter (2009: 24) kuncinya adalah masuk ke dunia mereka,”
sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di
dalam kehidupan mereka”.Cara untuk masuk ke dunia mereka dalam sebuah
pembelajaran bisa dengan membangun hubungan, yaitu dengan menjalin rasa
simpati dan pengertian, hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan
bergairah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru mereka, mengetahui minat
kuat mereka. Membina hubungan ini memudahkan guru melibatkan siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa merasa dibutuhkan, pengelolaan kelas,
memperpanjang waktu focus dan meningkatkan kegembiraan bagi siswa.
Motivasi, usaha, inisiatif, berpikir logis, ketekunan, tanggung jawab,
fokus,dan menyelesaikan masalah merupakan faktor yang terpenting yang
ditanamkan siswa dalam proses pembelajaran (Rich dan Mattox, 2001: 16-29),
sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran guru sejatinya dapat
5
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menumbuhkan faktor-faktor diatas dengan cara-cara yang efektif dan media yang
cocok.
DePorter (Goleman: 1995) mengungkapkan Pembelajaran juga tidak
memungkiri akan pentingnya ingatan. Sesuai denganpenelitian, otak semakin
menunjukkan adanya hubungan antara keterlibatan emosi, memori jangka
panjang, dan belajar.Sehingga membuktikan bahwa tanpa keterlibatan emosi,
kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk “merekatkan” pelajaran
dalam ingatan.
Oleh karena itu seyogyanya seorang guru tidak memberikan ancaman yang
terlalu berat untuk anak karena menyebabkan berpikir rasional anak akan
mengecil dan berkurang. Untungnya, otak dapat melakukan sebaliknya. Dengan
tekanan positif dan suportif, dikenal sebagai eutress, otak dapat terlibat secara
emosional, dan memungkinkan kegiatan saraf maksimal dan keadaan dimana
seseorang sangat terlibat dalam sebuah kegiatan sehingga hal lain seakan tak
beraarti lagi yang disebut flow.
DePorter (Goleman: 1990) menggambarkan hubungan antara eustress dan
flow sebagai berikut:
Orang agaknya dapat berkonsentrasi paling baik saat mereka sedikit lebih
dituntut daripada biasanya, dan mereka dapat memberikan lebih dari
tuntutan terllau besar untuk diatasi, mereka akan menjadi cemas. Flow
terjadi di daerah genting antara kebosanan dan kecemasan.
Kuncinya adalah membangun ikatan emosinya. Jika tuntutan terlalu
sedikit, orang akan menjadi bosan. Jika emosional dengan siswa, yaitu dengan
menciptakan kesenangan yang teratur, menjalin hubungan baik dengan siswa, dan
menyingkirkan ancaman yang terlalu banyak dan besar dalam susana belajar.
Dahlan D. (Burhanuddin dan Sopian, 2011: 89) mengungkapkan empat
prinsip memperoleh efesiensi hasil pembelajaran, yakni : 1) law of effect, artinya
pembelajaran akan diperkuat apabila menghasilkan rasa senang dan puas, 2) law
6
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
of exersice, artinya bahwa belajar dapat lebih sempurna apabila diiringi dengan
latihan, dan latihan dapat diperbuat melalui hubungan stimulus-respon, 3) law of
readness, artinya kesiapan diri untuk belajar akan mempengaruhi efektivitas
pembelajaran seseorang, 4) law of intensife, yakni bahwa pembelajaran akan
memperoleh hasil yang efesien jika disertai dengan intensitas situasi emosional
yang kuat bagi berlangsungnya pembuatan belajar. Prinsip ini erat sekali
kaitannya dengan alat-alat audio visual seperti film, bagan, poster, dan sejenisnya.
Lemahnya tingkat kemampuan menulis siswa mendorong guru bahasa
Indonesia untuk mencari metode atau media yang tepat agar pembelajaran lebih
efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, perlunya diterapkan metode atau
media pembelajaran menulis yang tepat untuk membangkitkan motivasi, minat
dan kepahaman siswa dalam pembelajaran menulis permulaan karangan
deskripsi.Untuk menghasilkan tulisan yang baik, siswa harus sering dilatih untuk
belajar mengungkapkan pikiran dan pengalamannya dalam bentuk tulisan,
tentunya dengan metode dan media yang tepat.Siswa akan menjadi terbiasa
menulis sehingga dapat menghasilkan suatu karangan yang baik.
Pendidik dizaman sekarang sejatinya mampu memanfaatkan media belajar
yang sangat kompleks seperti video, televisi dan film, di samping media
pendidikan yang sederhana. Agar proses pembelajaran tidak mengalami kesulitan,
maka masalah perencanaan, pemilihan dan pemanfaatan media perludikuasai
dengan baik oleh pengajar (Munadi, 2008: 3).
Media pembelajaran merupakan salah satu solusi yang digunakan dalam
pembelajaran agar siswa termotivas iuntuk menulis. Menurut Sadiman (2005: 2)
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian sisiwa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
7
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan penggunaan media dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah
dalam mengaplikasikan dan lebih memahami materi yang diajarkan. Oleh karena
itu, seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran
yang tepat sasaran, untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran.
Media memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.Dengan media yang sesuai, siswa dapat menangkap penjelasan dari
guru dengan mudah.Begitu juga dalam pembelajaran menulis permulaan karangan
deskripsi, yaitu dengan menggunakan film Animasi Kartunsebagai medianya.
Dengan media film animasi kartundiharapkan pembelajaran menulis karangan
deskripsi lebih efektif dan siswadapat dengan mudah menuangkan ide-ide atau
imajinasinya ke dalam sebuah karya sastra yaitu karangan deskripsi sederhana
yang baik.
Penelitian mengenai media film sebelumya pernah dilakukan oleh
meliyawati (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Media Film Pendek
dalam pembelajaran Menulis Puisi”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan
bahwa media film dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi karena
meningkatnya kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan media film dan
sesudah menggunakan film.
Film yang digunakan dalam penelitian ini adalah film pendek yang
menggabungkan video dan animasi yang memiliki durasi waktu cukup singkat ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai media yang efektif dan sesuai dengan
pembelajaran menulis permulaan di kelas. Dengan melihat film tersebut, siswa
akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa akan mudah
mengingat gambar-gambar hewan bergerak dan warnanya yang bervariasidan
tidak memerlukan waktu yang lama sehingga waktu pembelajaran dapat
disesuaikan dengan alokasi waktu dalam pembelajaran.
Sesuai pendapat di atas film ini merupakan alat yang dianggap ampuh jika
ditangan-tangan orang yang mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu
8
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maksud terutama sekali terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak
yang lebih banyak menggunakan emosinya dibanding aspek rasionalitasnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, kajian ini mengangkat seberapa efektifkah
media film terhadap keterampilan menulis Permulaan di sekolah dasar dengan
judul “Efektivitas Penggunaan Media Film Dalam Pembelajaran Menulis
Permulaan Di Sekolah Dasar” (Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan Purwakarta
Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penelitian ini berawal dari permasalahan secara umum tentang
pembelajaran keterampilan menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,
terutama mengenai kualitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah dasar dengan menggunakan media film.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas (VB) yaitu
media film dan variabel terikat (VT) yaitu keterampilan menulis permulaan.
Suriamiharja (Resmini, 2008:116) mengemukakan bahwa “menulis adalah
kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan,dapat juga diartikan
bahwa menulis adalah berkomunikasi untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kehendak kepada orang lain secara tertulis”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan menulis, seseorang
berkomunikasi secara tertulis untuk mengungkapkan perasaan ataupun pikirannya
kepada orang lain.Menulis juga ada tahap awal dan lanjutan, untuk menulis awal
siswa masih diajarkan cara-cara menulis huruf dan kata serta kalimat yang masih
sederhana.Menulis pada tahap awal ini biasa disebut dengan menulis permulaan.
Film sendiri merupakan media yang dipakai untuk merekam suatu
keadaaan atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu
kebutuhan umum yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan, atau
9
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kenyataan, karena keunikan dimensinya (Munadi : 2008: 113). Dari sebuah
penelitian sendiri juga mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan
lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan mampu mempengaruhi
emosional dari para siswa.
Berdasarkan permasalahan diatas, rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah “apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran
menulis permulaan di Sekolah dasar?”
Agar permasalahan tersebut tidak meluas, pertanyaan tersebut dirumuskan
dengan rincian masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis permulaan
antara kelas yang menggunakan media film dengan yang tanpa media film di
SDIT Al-Bina ?
2. Apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan
di SDIT Al-Bina?
3. Bagaimana respon siswa kelas II SDIT Al-Bina dalam pembelajaran menulis
menggunakan media film?
C. Tujuan Penelitian
Berorientasi terhadap rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Secara umum, tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan
media film dalam pembelajaran menulis permulaan di Sekolah Dasar.
2. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan karangan deskriptif
sebelum penelitian dilakukan.
b. Untuk mengetahui efektifitas media film dalam pembelajaran menulis
permulaan karangan deskriptif di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan
Purwakarta.
10
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Untuk mengetahui respon siswa kelas 2 SDIT Al-Bina dalam pembelajaran
menulis permulaan karangan deskriptif.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran, terutama untuk
mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya kajian efektivitas media film
terhadap kemampuan menulis permulaan siswa kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan
Purwakarta Kabupaten Purwakarta.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa SD, Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan siswa selalu
termotivasi untuk belajar khususnya menulis serta menemukan gaya belajar
agar mudah belajar pada semua mata pelajaran.
b. Bagi Guru, Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar
dengan bantuan media pembelajaran yang bisa menumbuhkan motivasi
belajar siswa yang umumnya untuk semua mata pelajaran dan khususnya
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta melakukan inovasi-inovasi dalam
prose pembelajaran.
c. Bagi Sekolah, Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk
keseluruhan mata pelajaran pada umumnya serta mengembangkan
pembelajaran yang efektif, inovasi dan menyenangkan.
d. Bagi Peneliti, Sebagai wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan
pengalaman melalui kegiatan penelitian sebagai bekal ketika terjun di dunia
pendidikan yang seutuhnya.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan di akhiri dengan bab
kesimpulan dan rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut :
11
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan : a) latar belakang
penelitian, b) identifikasi dan rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat
penelitian, e) struktur organisasi skripsi.
Bab II berisikan kajian pustaka/kerangka pemikiran yang berkaitan dengan
teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan media film untuk meningkatkan
keterampilan menulis permulaan karangan deskripsi pada siswa kelas II sekolah
dasar yang berisikan: a) pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang
meliputi latar belakang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, standar
kompetendsi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, tujuan mata
pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dan Ruang Lingkup mata pelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, b) keterampilan menulis di sekolah Dasar
yang meliputi pengertian keterampilan menulis permulaan, manfaat dan tujuan
menulis, unsur dan jenis-jenis menulis, tulisan yang baik ,proses menulis, dan
masalah-masalah keterampilan menulis di Sekolah Dasar, c) menulis karangan
deskripsi yang meliputi pengertian karangan deskripsi, manfaat karangan
deskripsi, langkah-langkah menyusun karagan deskripsi, d) media pembelajaran
yang meliputi pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran,
manfaat media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, pemiliham media
pembelajaran yang tepat, e) media film dalam pembelajaran menulis di sekolah
dasar yang meliputi pengertian film, jenis-jenis film, unsur-unsur film, teori yang
melandasi penggunaan film dalam pembelajaran, penelitian yang relevan,
kelebihan dan kekurangan media film, dan langkah-langkah penggunaan media
film dalam proses pembelajaran menulis di kelas 2 SDIT Al-Bina.
Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan a) metode penelitian,
b) desain penelitian, c) populasi dan sampel, d) prosedur penelitian, e) teknik
pengumpulan dan pengolahan data, dan g) lokasi dan subjek penelitian.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan a)
deskripsi awal penelitian meliputi keadaan umum lokasi penelitian, kondisi fisik,
kondisi guru dan kondisi siswa, b) hasil coba uji instrument meliputi uji validitas,
12
Nely Azizah, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH
DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
uji reabilitas, uji indeks tingkat kesukaran soal dan indeks daya pembeda, c)
deskripsi kegiatan penelitian meliputi hasil pelaksanaan penelitian, analisis hasil
pretes-posttest, dan hasil penelitian, d) pembahasan hasil penelitian.
Bab V berisikan kesimpulan dan saran
Daftar rujukan yang berisikan kesimpulan sumber-sumber yang menjadi
rujukan dalam penyusunan skripsi.

More Related Content

What's hot

03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
opi niez
 
ppt
pptppt
12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.
Faris Rusli
 
Kemahiran membaca
Kemahiran membacaKemahiran membaca
Kemahiran membaca
Juhaini Anies
 
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
STKIP Bina Bangsa Getsempena
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Zufar Asyraf Al
 
Document1 fanny tik
Document1 fanny tikDocument1 fanny tik
Document1 fanny tik
fannydwio
 
Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5
Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5
Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5
Famieza Eza
 
Silabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisiSilabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisi
musdam farera
 
04 kemahiran membaca
04   kemahiran membaca 04   kemahiran membaca
04 kemahiran membaca
Nsha Shari
 
Resensi Buku non fiksi
Resensi Buku non fiksiResensi Buku non fiksi
Resensi Buku non fiksi
Univ. State of Surabaya
 
Anekdot 3
Anekdot 3Anekdot 3
Anekdot 3
Pak Sulaiman
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Ai Roudatul
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiMul Yadi
 
Strategi menulis
Strategi menulisStrategi menulis
Strategi menulis
fetiazm
 
Kd 3.16 4.16
Kd  3.16   4.16Kd  3.16   4.16
Kd 3.16 4.16
Pak Sulaiman
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
julaikaazmika
 
Penilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran MembacaPenilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran Membaca
Nurul Othman
 
Membaca ekstensif
Membaca ekstensifMembaca ekstensif
Membaca ekstensif
Annestiana Handini
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaAlia Maisarah
 

What's hot (20)

03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok03 silabus bahasa indonesia   smp 20012017-ok
03 silabus bahasa indonesia smp 20012017-ok
 
ppt
pptppt
ppt
 
12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.12. pembelajaran menyimak berbicara.
12. pembelajaran menyimak berbicara.
 
Kemahiran membaca
Kemahiran membacaKemahiran membaca
Kemahiran membaca
 
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
Document1 fanny tik
Document1 fanny tikDocument1 fanny tik
Document1 fanny tik
 
Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5
Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5
Rancangan pengajaran harian bahasa melayu tahun 5
 
Silabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisiSilabus b.indo smp versi revisi
Silabus b.indo smp versi revisi
 
04 kemahiran membaca
04   kemahiran membaca 04   kemahiran membaca
04 kemahiran membaca
 
Resensi Buku non fiksi
Resensi Buku non fiksiResensi Buku non fiksi
Resensi Buku non fiksi
 
Anekdot 3
Anekdot 3Anekdot 3
Anekdot 3
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
 
Strategi menulis
Strategi menulisStrategi menulis
Strategi menulis
 
Kd 3.16 4.16
Kd  3.16   4.16Kd  3.16   4.16
Kd 3.16 4.16
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Penilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran MembacaPenilaian Kemahiran Membaca
Penilaian Kemahiran Membaca
 
Membaca ekstensif
Membaca ekstensifMembaca ekstensif
Membaca ekstensif
 
Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membaca
 

Viewers also liked

TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
ambarliely
 
Musikhaus Am Dornbusch
Musikhaus Am DornbuschMusikhaus Am Dornbusch
Musikhaus Am Dornbusch
onlinepianolernen53
 
TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
ambarliely
 
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanDickdick Maulana
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Dchuex AJie
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Boedi Santosa,
 
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Lulu Nurul
 

Viewers also liked (7)

TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
 
Musikhaus Am Dornbusch
Musikhaus Am DornbuschMusikhaus Am Dornbusch
Musikhaus Am Dornbusch
 
TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
TUGAS OBSERVASI PPT ICT "AMBAR SURNIAWATI 12005208"
 
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasan
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
 

Similar to Menulis permulaan

Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Ka Jejen
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanWisda Putri
 
FAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACA
FAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACAFAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACA
FAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACAEffy Haridth
 
masalah dalam dan luaran membaca
masalah dalam dan luaran membacamasalah dalam dan luaran membaca
masalah dalam dan luaran membacaEFFY HARIDTH
 
Proposal pak edy siap print
Proposal pak edy   siap printProposal pak edy   siap print
Proposal pak edy siap printdhesiasri
 
Proposal pak edy siap print
Proposal pak edy   siap printProposal pak edy   siap print
Proposal pak edy siap printdhesiasri
 
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iii
Zelda Gates
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
elmufie
 
Proposal metode bercerita
Proposal metode berceritaProposal metode bercerita
Proposal metode bercerita
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Muhammad Hendrik
 
TUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docx
TUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docxTUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docx
TUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docx
TotokAsrurNazaruddin
 
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
aMaLiA sHoOp
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
Universitas Darma Agung
 
Metode Pembelajaran Cooprative Learning
Metode Pembelajaran Cooprative LearningMetode Pembelajaran Cooprative Learning
Metode Pembelajaran Cooprative Learning
R Wijaya
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
DHEluvELI
 
Karya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyatKarya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyat
Tum-tum Rizla
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
Marliena An
 

Similar to Menulis permulaan (20)

Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
 
FAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACA
FAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACAFAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACA
FAKTOR DALAMAN DAN LUARAN MEMBACA
 
masalah dalam dan luaran membaca
masalah dalam dan luaran membacamasalah dalam dan luaran membaca
masalah dalam dan luaran membaca
 
Proposal pak edy siap print
Proposal pak edy   siap printProposal pak edy   siap print
Proposal pak edy siap print
 
Proposal pak edy siap print
Proposal pak edy   siap printProposal pak edy   siap print
Proposal pak edy siap print
 
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal metode bercerita
Proposal metode berceritaProposal metode bercerita
Proposal metode bercerita
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Meningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicaraMeningkatkan keterampilan berbicara
Meningkatkan keterampilan berbicara
 
Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri
Keterampilan Komunikasi dan Antar DiriKeterampilan Komunikasi dan Antar Diri
Keterampilan Komunikasi dan Antar Diri
 
TUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docx
TUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docxTUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docx
TUGAS 3 KARYA ILMIAH_TOTOK ASRUR NAZARUDDIN.docx
 
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
Pengaruh Penggunaan Permainan Kuda Berbisik Dalam Meningkatkan Kemampuan Meny...
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Metode Pembelajaran Cooprative Learning
Metode Pembelajaran Cooprative LearningMetode Pembelajaran Cooprative Learning
Metode Pembelajaran Cooprative Learning
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Karya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyatKarya ilmiah pak kiyat
Karya ilmiah pak kiyat
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Ptk
Ptk Ptk
Ptk
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 

Menulis permulaan

  • 1. 1 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangPenelitian Pendidikan bukan hanya diperoleh dari sekolah, tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat juga berpengaruh pada perkembangannya, dan hasil dari pendidikan itu akan sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan pengertian pendidikan menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional bab I pasal (1) : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara(Faturrahman, 2012:2). Berdasarkan undang-undang tersebut, maka sasaran pendidikan nasional adalah untuk membantu siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya, membangun kecerdasan, berakhlak mulia serta memberikan keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan negara. Salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah Dasar adalah Bahasa Indonesia karena dalam prakteknya pembelajaran bahasa Indonesia ini belajar berkomunikasi dan komunikasi ini sangat penting dalam kehidupan. Sesuai dengan pendapat Tarigan (2009: 2) bahwa dalam tugasnya guru bahasa harus benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran bahasa yaitu : (1) keterampilan
  • 2. 2 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menyimak,(2)keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis, (Tarigan,1996 : 257). Dalam urutannya keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dari empat keterampilan tersebut. Karena dalam menulis itu dipengaruhi dari proses membaca, menyimak dan berbicaranya. Siswa yang baik dalam membaca, menyimak dan berbicara maka akan baik dan mudah dalam menulisnya, sebaliknya siswa yang kurang atau tidak baik dalam membaca, menyimak dan berbicaranya akan sulit juga dalam menulisnya. Dalam buku “Daripada Bete ,Nulis Aja!”, Alice McDermott (Mirriam: 2003) mengungkapkan bahwa: kalau saya tidak menulis, saya tidak akan dapat memahami apapun. Saya merasakan kebutuhan untuk memahami dan menemukan keteraturan, dan ternyata menulis fiksi adalah satu-satunya jalan yang saya temukan untuk memulainya. Sangat jelas bahwa menulis merupakan bukti pemahaman suatu hal yang didengar, di lihat, dirasakan begitu juga dalam pembelajaran.Siswa dapat dikatakan memahami pembelajaran jika dapat menulis dengan kata-katanya sendiri seperti hal dalam tes tulis dan mengarang. Menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan (seperti mengarang,membuat surat) dengan tulisan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993:968).Menurut pengertian ini menulis merupakan hasil, yaitu melahirkan pikiran dalam perasaan kedalam tulisan. Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1996:21). Dari pengertian menulis tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Menurut tingkatannya kemampuan menulis diajarkan di sekolah dasar sejak kelas I sampai kelas VI. Di sekolah dasar menulis dibagi menjadi dua
  • 3. 3 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tingkatan, yaitu menulis permulaan yang diajarkan di kelas I dan II, dan menulis lanjut, diajarkan di kelas III, IV,V, VI ( Resmini dan Juanda,2007: 119). Semula memang menulis berarti hanyamembuat huruf, angka, nama dan sesuatu tanda kebahasaan dengan alat tulis pada halaman tertentu, tetapi kini dalam pengertian yang luas menulis dan mengarang mempunyai arti yang sama, sesuai dengan ungkapan Gie (2002: 3) Dalam bahasa indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1991), ada suatu kata padanan yang mempunai arti yang sama dengan menulis, yaitu mengarang. Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari tingkat awal atau permulaan, mulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan. Pada pembelajaran menulis permulaan tersebut, akan menjadi dasar peningkatan dan pengembangan kurikulum siswa selanjutnya.Apabila dasar tersebut baik dan kuat maka dapat diharapkan hasil pengembangannya pun akan baik pula, dan sebaliknya. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester 2 di SD untuk aspek menulis yakni menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda (tumbuhan atau binatang) di sekitar dan menyalin puisi anak (Resmini,2006: 198). Dalam proses pembelajaran menulis permulaan,siswa tidak hanya menerima teori tentang menulis karangan deskripsi sederhana ,tetapi siswa juga dituntut untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diajarkan untuk menghasilkan sebuah karangan deskripsi sederhana, yaitu karangan deskripsi sederhana tentang binatang dan tumbuhan. Dengan demikian, standar kompetensi tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Mirriam(2003: 41) menjelaskan bahwa menulis diibaratkan bercocok tanam dikebun. Sebagaimana diungkapkannya: Menulis bagaikan bercocok tanam dikebun. Kamu tidak punya bekal apa- apa, kecuali benih-benih gagasan dan keteguhan hati untuk menumbuhkan
  • 4. 4 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesuatu. Kamu memelihara apa yang berkembang, menyiangi yang tidak diperlukan, dan akhirnya jerih payahmu akan berubah. Sebagaimana perumpamaan diatas bahwa siswa membutuhkan benih untuk bercocok tanam artinya siswa membutuhkan bekal dan informasi dari guru untuk menulis. Anggapan yang mengatakan bahwa menulis atau mengarang itu sulit sudah tertanam pada pikiran mayoritas warga Indonesia, sehingga mereka enggan untuk menulis.Inilah tugas guru sebagai pendidik mula bagi siswa-siswanya di Sekolah dasar untuk menghilangkan anggapan tersebut, dengan cara-cara yang efektif. Semua pendidik di dunia mengharapkan dan menginginkan pembelajaran khususnya pembelajaran menulis yang aktif, menarik, efektif dan inovatif.Namun, yang dibutuhkan bukan hanya sebatas harapan, tetapi aplikasi yang nyata.Dan kuncinya adalah ada pada guru sendiri. Menurut DePorter (2009: 24) kuncinya adalah masuk ke dunia mereka,” sejauh kita memasuki dunia siswa, sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka”.Cara untuk masuk ke dunia mereka dalam sebuah pembelajaran bisa dengan membangun hubungan, yaitu dengan menjalin rasa simpati dan pengertian, hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan bergairah siswa, membuka jalan memasuki dunia baru mereka, mengetahui minat kuat mereka. Membina hubungan ini memudahkan guru melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa dibutuhkan, pengelolaan kelas, memperpanjang waktu focus dan meningkatkan kegembiraan bagi siswa. Motivasi, usaha, inisiatif, berpikir logis, ketekunan, tanggung jawab, fokus,dan menyelesaikan masalah merupakan faktor yang terpenting yang ditanamkan siswa dalam proses pembelajaran (Rich dan Mattox, 2001: 16-29), sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran guru sejatinya dapat
  • 5. 5 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menumbuhkan faktor-faktor diatas dengan cara-cara yang efektif dan media yang cocok. DePorter (Goleman: 1995) mengungkapkan Pembelajaran juga tidak memungkiri akan pentingnya ingatan. Sesuai denganpenelitian, otak semakin menunjukkan adanya hubungan antara keterlibatan emosi, memori jangka panjang, dan belajar.Sehingga membuktikan bahwa tanpa keterlibatan emosi, kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk “merekatkan” pelajaran dalam ingatan. Oleh karena itu seyogyanya seorang guru tidak memberikan ancaman yang terlalu berat untuk anak karena menyebabkan berpikir rasional anak akan mengecil dan berkurang. Untungnya, otak dapat melakukan sebaliknya. Dengan tekanan positif dan suportif, dikenal sebagai eutress, otak dapat terlibat secara emosional, dan memungkinkan kegiatan saraf maksimal dan keadaan dimana seseorang sangat terlibat dalam sebuah kegiatan sehingga hal lain seakan tak beraarti lagi yang disebut flow. DePorter (Goleman: 1990) menggambarkan hubungan antara eustress dan flow sebagai berikut: Orang agaknya dapat berkonsentrasi paling baik saat mereka sedikit lebih dituntut daripada biasanya, dan mereka dapat memberikan lebih dari tuntutan terllau besar untuk diatasi, mereka akan menjadi cemas. Flow terjadi di daerah genting antara kebosanan dan kecemasan. Kuncinya adalah membangun ikatan emosinya. Jika tuntutan terlalu sedikit, orang akan menjadi bosan. Jika emosional dengan siswa, yaitu dengan menciptakan kesenangan yang teratur, menjalin hubungan baik dengan siswa, dan menyingkirkan ancaman yang terlalu banyak dan besar dalam susana belajar. Dahlan D. (Burhanuddin dan Sopian, 2011: 89) mengungkapkan empat prinsip memperoleh efesiensi hasil pembelajaran, yakni : 1) law of effect, artinya pembelajaran akan diperkuat apabila menghasilkan rasa senang dan puas, 2) law
  • 6. 6 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu of exersice, artinya bahwa belajar dapat lebih sempurna apabila diiringi dengan latihan, dan latihan dapat diperbuat melalui hubungan stimulus-respon, 3) law of readness, artinya kesiapan diri untuk belajar akan mempengaruhi efektivitas pembelajaran seseorang, 4) law of intensife, yakni bahwa pembelajaran akan memperoleh hasil yang efesien jika disertai dengan intensitas situasi emosional yang kuat bagi berlangsungnya pembuatan belajar. Prinsip ini erat sekali kaitannya dengan alat-alat audio visual seperti film, bagan, poster, dan sejenisnya. Lemahnya tingkat kemampuan menulis siswa mendorong guru bahasa Indonesia untuk mencari metode atau media yang tepat agar pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, perlunya diterapkan metode atau media pembelajaran menulis yang tepat untuk membangkitkan motivasi, minat dan kepahaman siswa dalam pembelajaran menulis permulaan karangan deskripsi.Untuk menghasilkan tulisan yang baik, siswa harus sering dilatih untuk belajar mengungkapkan pikiran dan pengalamannya dalam bentuk tulisan, tentunya dengan metode dan media yang tepat.Siswa akan menjadi terbiasa menulis sehingga dapat menghasilkan suatu karangan yang baik. Pendidik dizaman sekarang sejatinya mampu memanfaatkan media belajar yang sangat kompleks seperti video, televisi dan film, di samping media pendidikan yang sederhana. Agar proses pembelajaran tidak mengalami kesulitan, maka masalah perencanaan, pemilihan dan pemanfaatan media perludikuasai dengan baik oleh pengajar (Munadi, 2008: 3). Media pembelajaran merupakan salah satu solusi yang digunakan dalam pembelajaran agar siswa termotivas iuntuk menulis. Menurut Sadiman (2005: 2) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian sisiwa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
  • 7. 7 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan penggunaan media dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah dalam mengaplikasikan dan lebih memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam membuat media pembelajaran yang tepat sasaran, untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran. Media memegang peranan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia.Dengan media yang sesuai, siswa dapat menangkap penjelasan dari guru dengan mudah.Begitu juga dalam pembelajaran menulis permulaan karangan deskripsi, yaitu dengan menggunakan film Animasi Kartunsebagai medianya. Dengan media film animasi kartundiharapkan pembelajaran menulis karangan deskripsi lebih efektif dan siswadapat dengan mudah menuangkan ide-ide atau imajinasinya ke dalam sebuah karya sastra yaitu karangan deskripsi sederhana yang baik. Penelitian mengenai media film sebelumya pernah dilakukan oleh meliyawati (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Media Film Pendek dalam pembelajaran Menulis Puisi”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa media film dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi karena meningkatnya kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan media film dan sesudah menggunakan film. Film yang digunakan dalam penelitian ini adalah film pendek yang menggabungkan video dan animasi yang memiliki durasi waktu cukup singkat ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media yang efektif dan sesuai dengan pembelajaran menulis permulaan di kelas. Dengan melihat film tersebut, siswa akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa akan mudah mengingat gambar-gambar hewan bergerak dan warnanya yang bervariasidan tidak memerlukan waktu yang lama sehingga waktu pembelajaran dapat disesuaikan dengan alokasi waktu dalam pembelajaran. Sesuai pendapat di atas film ini merupakan alat yang dianggap ampuh jika ditangan-tangan orang yang mempergunakannya secara efektif untuk sesuatu
  • 8. 8 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu maksud terutama sekali terhadap masyarakat kebanyakan dan juga anak-anak yang lebih banyak menggunakan emosinya dibanding aspek rasionalitasnya. Berdasarkan latar belakang diatas, kajian ini mengangkat seberapa efektifkah media film terhadap keterampilan menulis Permulaan di sekolah dasar dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media Film Dalam Pembelajaran Menulis Permulaan Di Sekolah Dasar” (Penelitian Eksperimen Kuasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013). B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ini berawal dari permasalahan secara umum tentang pembelajaran keterampilan menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, terutama mengenai kualitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dasar dengan menggunakan media film. Dalam penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas (VB) yaitu media film dan variabel terikat (VT) yaitu keterampilan menulis permulaan. Suriamiharja (Resmini, 2008:116) mengemukakan bahwa “menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan,dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan menulis, seseorang berkomunikasi secara tertulis untuk mengungkapkan perasaan ataupun pikirannya kepada orang lain.Menulis juga ada tahap awal dan lanjutan, untuk menulis awal siswa masih diajarkan cara-cara menulis huruf dan kata serta kalimat yang masih sederhana.Menulis pada tahap awal ini biasa disebut dengan menulis permulaan. Film sendiri merupakan media yang dipakai untuk merekam suatu keadaaan atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan, atau
  • 9. 9 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kenyataan, karena keunikan dimensinya (Munadi : 2008: 113). Dari sebuah penelitian sendiri juga mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan mampu mempengaruhi emosional dari para siswa. Berdasarkan permasalahan diatas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan di Sekolah dasar?” Agar permasalahan tersebut tidak meluas, pertanyaan tersebut dirumuskan dengan rincian masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis permulaan antara kelas yang menggunakan media film dengan yang tanpa media film di SDIT Al-Bina ? 2. Apakah media film efektif digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan di SDIT Al-Bina? 3. Bagaimana respon siswa kelas II SDIT Al-Bina dalam pembelajaran menulis menggunakan media film? C. Tujuan Penelitian Berorientasi terhadap rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Secara umum, tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan media film dalam pembelajaran menulis permulaan di Sekolah Dasar. 2. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan karangan deskriptif sebelum penelitian dilakukan. b. Untuk mengetahui efektifitas media film dalam pembelajaran menulis permulaan karangan deskriptif di kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan Purwakarta.
  • 10. 10 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Untuk mengetahui respon siswa kelas 2 SDIT Al-Bina dalam pembelajaran menulis permulaan karangan deskriptif. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan sumbangan pemikiran, terutama untuk mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya kajian efektivitas media film terhadap kemampuan menulis permulaan siswa kelas 2 SDIT Al-Bina Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa SD, Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan siswa selalu termotivasi untuk belajar khususnya menulis serta menemukan gaya belajar agar mudah belajar pada semua mata pelajaran. b. Bagi Guru, Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar dengan bantuan media pembelajaran yang bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa yang umumnya untuk semua mata pelajaran dan khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta melakukan inovasi-inovasi dalam prose pembelajaran. c. Bagi Sekolah, Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya serta mengembangkan pembelajaran yang efektif, inovasi dan menyenangkan. d. Bagi Peneliti, Sebagai wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan penelitian sebagai bekal ketika terjun di dunia pendidikan yang seutuhnya. E. Struktur Organisasi Skripsi Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan di akhiri dengan bab kesimpulan dan rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut :
  • 11. 11 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan : a) latar belakang penelitian, b) identifikasi dan rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) struktur organisasi skripsi. Bab II berisikan kajian pustaka/kerangka pemikiran yang berkaitan dengan teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan media film untuk meningkatkan keterampilan menulis permulaan karangan deskripsi pada siswa kelas II sekolah dasar yang berisikan: a) pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang meliputi latar belakang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, standar kompetendsi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dan Ruang Lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, b) keterampilan menulis di sekolah Dasar yang meliputi pengertian keterampilan menulis permulaan, manfaat dan tujuan menulis, unsur dan jenis-jenis menulis, tulisan yang baik ,proses menulis, dan masalah-masalah keterampilan menulis di Sekolah Dasar, c) menulis karangan deskripsi yang meliputi pengertian karangan deskripsi, manfaat karangan deskripsi, langkah-langkah menyusun karagan deskripsi, d) media pembelajaran yang meliputi pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, pemiliham media pembelajaran yang tepat, e) media film dalam pembelajaran menulis di sekolah dasar yang meliputi pengertian film, jenis-jenis film, unsur-unsur film, teori yang melandasi penggunaan film dalam pembelajaran, penelitian yang relevan, kelebihan dan kekurangan media film, dan langkah-langkah penggunaan media film dalam proses pembelajaran menulis di kelas 2 SDIT Al-Bina. Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan a) metode penelitian, b) desain penelitian, c) populasi dan sampel, d) prosedur penelitian, e) teknik pengumpulan dan pengolahan data, dan g) lokasi dan subjek penelitian. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan a) deskripsi awal penelitian meliputi keadaan umum lokasi penelitian, kondisi fisik, kondisi guru dan kondisi siswa, b) hasil coba uji instrument meliputi uji validitas,
  • 12. 12 Nely Azizah, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu uji reabilitas, uji indeks tingkat kesukaran soal dan indeks daya pembeda, c) deskripsi kegiatan penelitian meliputi hasil pelaksanaan penelitian, analisis hasil pretes-posttest, dan hasil penelitian, d) pembahasan hasil penelitian. Bab V berisikan kesimpulan dan saran Daftar rujukan yang berisikan kesimpulan sumber-sumber yang menjadi rujukan dalam penyusunan skripsi.