Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
MENGHITUNG NADI.docx
1. RS. BALIKPAPAN BARU
MENGHITUNG NADI
No. Dokumen No. Revisi
03
Halaman
1 dari 2
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
Ditetapkan
dr. Listyono Wahid Rhomadani
Direktur
PENGERTIAN Melepas drainase urine pada pasien yang dipasang kateter
TUJUAN Melatih pasien untuk BAK normal tanpa menggunakan kateter
KEBIJAKAN Pasien sudah dapat BAK secara normal
PROSEDUR
A. Alat dan Bahan
1. Arloji dengan petunjuk detik
2. Buku catatan dan bolpoin
B. Persiapan Pasien
1. Salam untuk mengawali kegiatan
2. Identitas pasien dikaji
3. Berikan privasi dan jelaskan prosedur tindakan kepada pasien
dengan jelas dan benar
4. Alat- alat didekatkan ke pasien
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
3. Menekan kulit dekat dengan arteri radialis dengan 3 jari dan
meraba denyut nadi
4. Rasakan denyutan itu kuat atau lemah
5. Hitung denyutan dalam 15 detik pada orang dewasa dan 1
menit pada anak, bila nadi tidak teratur dihitung selama 1
menit.
6. Mengamati volume ( keras / lemah denyutan )
2. RS. BALIKPAPAN BARU
MENGHITUNG NADI
No. Dokumen No. Revisi
03
Halaman
2 dari 2
7. Amati irama (teratur / tidak)
8. Rapikan pasien
9. Cuci tangan
D. Terminasi
1. Tanyakan pada pasien apa yang dirasakan
2. Simpulkan hasil tindakan
3. Salam untuk mengakhiri kegiatan
E. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Catat hasil perhitungan nadi dalam bentuk IAR dan dalam form
Early Warning System (EWS).
2. Catat respon pasien terhadap tindakan
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit Kamar Bedah
5. Unit Kamar Bersalin