Presentasi ini berisikan point-point penting dari Identitas Nasional Indonesia. Indentitas Nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yan membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain ( Tim nasional Dosen Pendidikan kewarganegaraan, 1998:1)
Bab ini membahas materi tentang identitas nasional yang meliputi pemahaman tentang pengertian identitas nasional, pluralitas bangsa Indonesia, unsur pembentuk identitas nasional yang berupa suku bangsa, kebudayaan bangsa, dan kondisi geografis.
Presentasi ini berisikan point-point penting dari Identitas Nasional Indonesia. Indentitas Nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yan membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain ( Tim nasional Dosen Pendidikan kewarganegaraan, 1998:1)
Bab ini membahas materi tentang identitas nasional yang meliputi pemahaman tentang pengertian identitas nasional, pluralitas bangsa Indonesia, unsur pembentuk identitas nasional yang berupa suku bangsa, kebudayaan bangsa, dan kondisi geografis.
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Keterlaksanaan kurikulum Jurusan Tadris Matematika Berbasis KKNI yang belum memberikan wadah pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari peroses pembelajaran diperguruan tinggi yang masih bertumpu pada aspek peningkatan pengetahuan. Capaian pembelajaran pada aspek sikap/nilai masih bersifat administratif tanpa didorong pada keterlaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan dikehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi pada pembelajaran konvensional misalnya diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan. Maka diperlukan inovasi kekinian dalam model pembelajaran bagi mahasiswa. Model pembelajaran yang berorientasi pada kontek nasionalisme bangsa (nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara). sehingga dengan menerapkan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki hadjar dewantara dapat peningkatkan tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design dengan Two-Group post Test-only desain. Populasi dalam penelitian ini yakni mahasiswa Jurusan Tadris Matematika. adapun sampel penelitiannya mengunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive. Dimana yang dijadikan kelas Eksperimen yakni Kelas A sebanyak 39 mahasiswa dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas B sebanyak 33 mahasiswa. Hasil dari penelitiannya dianataranya bahwa respon mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tergolong cukup baik. Sikap belajar mahasiswanya pun tergolong cukup baik dengan besar pencapain skor rata-rata 64,41. Pengaruh penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap sikap belajar di jurusan tadris matematika berpengaruh secara signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari populasi hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara efektif diterapkan di Jurusan Tadris Matematika
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...Mariske Myeke Tampi
Pengokohan karakter nasional bukan hanya terbatas pada terselenggaranya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, melainkan visi jangka panjang untuk menjadikan mahasiswa sebagai pemimpin di masa yang akan datang (future leader) yang akan bertanggung jawab terhadap kemaslahatan hidup orang banyak. Jika melihat urgensi tersebut, maka mahasiswa sepatutnya diinspirasi dengan moral framework Pancasilais agar mahasiswa kelak dapat menjadi penggerak (mover) kebangsaan dan bukan hanya pengikut (follower), terutama bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan di luar negeri. Oleh karena itu, pendidikan tinggi bidang hukum (higher education in legal field) yang sejatinya merupakan penyuplai aparat hukum mendapat perhatian khusus. Ilmu hukum maupun kemahiran dalam praktek hukum merupakan hal yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon aparat hukum. Tetapi hal yang lebih esensial adalah semangat nasionalisme yang mengisi kegiatan berolah ilmu agar ilmu tersebut harapannya dapat diabdikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Dalam menghadapi MEA pemikiran-pemikiran hukum pada umumnya dan hukum bisnis pada khususnya hendaknya diarahkan pada ekonomi kreatif guna menyokong perekonomian bangsa Indonesia dan juga menjadi inspirasi bagi negara lain yang berada dalam regional ASEAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA(Studi...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Keterlaksanaan kurikulum Jurusan Tadris Matematika Berbasis KKNI yang belum memberikan wadah pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa. Hal tersebut dapat terlihat dari peroses pembelajaran diperguruan tinggi yang masih bertumpu pada aspek peningkatan pengetahuan. Capaian pembelajaran pada aspek sikap/nilai masih bersifat administratif tanpa didorong pada keterlaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan dikehidupan sehari-hari. Model pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi pada pembelajaran konvensional misalnya diskusi, ceramah, tanya jawab dan penugasan. Maka diperlukan inovasi kekinian dalam model pembelajaran bagi mahasiswa. Model pembelajaran yang berorientasi pada kontek nasionalisme bangsa (nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara). sehingga dengan menerapkan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki hadjar dewantara dapat peningkatkan tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental design dengan Two-Group post Test-only desain. Populasi dalam penelitian ini yakni mahasiswa Jurusan Tadris Matematika. adapun sampel penelitiannya mengunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive. Dimana yang dijadikan kelas Eksperimen yakni Kelas A sebanyak 39 mahasiswa dan yang menjadi kelas Kontrol adalah kelas B sebanyak 33 mahasiswa. Hasil dari penelitiannya dianataranya bahwa respon mahasiswa terhadap penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara tergolong cukup baik. Sikap belajar mahasiswanya pun tergolong cukup baik dengan besar pencapain skor rata-rata 64,41. Pengaruh penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara terhadap sikap belajar di jurusan tadris matematika berpengaruh secara signifikan dan terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari populasi hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara efektif diterapkan di Jurusan Tadris Matematika
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wadah Pengokohan Karakter Nasional...Mariske Myeke Tampi
Pengokohan karakter nasional bukan hanya terbatas pada terselenggaranya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, melainkan visi jangka panjang untuk menjadikan mahasiswa sebagai pemimpin di masa yang akan datang (future leader) yang akan bertanggung jawab terhadap kemaslahatan hidup orang banyak. Jika melihat urgensi tersebut, maka mahasiswa sepatutnya diinspirasi dengan moral framework Pancasilais agar mahasiswa kelak dapat menjadi penggerak (mover) kebangsaan dan bukan hanya pengikut (follower), terutama bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan di luar negeri. Oleh karena itu, pendidikan tinggi bidang hukum (higher education in legal field) yang sejatinya merupakan penyuplai aparat hukum mendapat perhatian khusus. Ilmu hukum maupun kemahiran dalam praktek hukum merupakan hal yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon aparat hukum. Tetapi hal yang lebih esensial adalah semangat nasionalisme yang mengisi kegiatan berolah ilmu agar ilmu tersebut harapannya dapat diabdikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Dalam menghadapi MEA pemikiran-pemikiran hukum pada umumnya dan hukum bisnis pada khususnya hendaknya diarahkan pada ekonomi kreatif guna menyokong perekonomian bangsa Indonesia dan juga menjadi inspirasi bagi negara lain yang berada dalam regional ASEAN.
1. Membangun Semangat dan Jiwa Nasionalisme
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, etnis, agama, dan
kebudayaan lain yang membuat Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang paling
berbudaya. Keanekaragaman budaya tersebut dipersatukan oleh para Founding Father kita dalam
wadah bernama Pancasila yang disemboyankan oleh “Bhinneka Tunggal Ika.” Semboyan
tersebut mempersatukan seluruh perbedaan sehingga membangun sebuah negara kesatuan yang
bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indahnya kebersamaan tersebut mem