Media pembelajaran merupakan sarana penting dalam pembelajaran tematik karena dapat membantu menghubungkan pola pikir konkrit anak dengan materi abstrak. Pembelajaran tematik menekankan pada hubungan antar mata pelajaran dan penggunaan media yang merepresentasikan tema secara terintegrasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

1. MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK
Oleh
Anggi Saputra
NIM1305476
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAUA
2016
Media pembelajaran merupakan sarana dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan menjadi penghubung antara pola pikir anak dengan materi yang
dipelajari (Saputra, 12/03/2016). Tujuan dari pembelajaran ditandai adanya
perubahan perilaku sebagai adanya interaksi antara siswa dengan pendidik. Pola
pikir siswa sekolah dasar menurut Piaget masih pada tahap operasional konkrit
maka dengan itu pola pikirnya masih bersifat utuh dan menyeluruh. Sebagai
contoh anak akan menggambar suatu objek misalnya menggambar bentuk rumah
maka bagian dalam rumah tersebut akan dibuat transparan. Dengan demikian,
peran media pembelajaran adalah membantu pola pikir anak yang bersifat konkrit
dengan materi yang bersifat abstrak. Pembelajaran tematik menekankan pada
aspek keterhubungan antar mata pelajaran, tumpang tindih materi dan bagaimana
memadukan konsep atau materi ajar. Penggunaan media pembelajaran hendaknya
memperhatikan tingkatan utama modus belajar sebagaimana menurut Bruner
yakni pengalaman langsung (enactive), pengalaman pikotorial/gambar (iconic),
dan pengalaman abstrak (symbolic). Selain dari pada itu, mediapun perlu
diperhatikan sebagai penyampai pesan, itu artinya guru sebagai sumber pesan
menuangkan pesan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai
penerima menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan
(decoding).
Pembelajaran berbasis tema tentunya memerlukan media yang refresentatif
dari konten materi ajar. Kecenderungan pada pelaksanaan pembelajaran antara
media dan tujuan pembelajaran tidak mewakili suatu tema sehingga antara media
dan materi berdiri sendiri-sendiri. Dengan demikian antara media dan tema harus
terintegrasi.