Dokumen ini membahas pelayanan Yesus yang penuh belas kasihan, terutama dalam konteks makan bersama Matius, yang dianggap sebagai orang yang dibenci dalam masyarakat Yahudi. Yesus menekankan pentingnya belas kasihan di atas ritual, menunjukkan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan orang yang terpinggirkan dan berdosa. Kisah ini menggarisbawahi bahwa pelayanan-Nya tidak terjebak dalam dualisme tradisional versus liberal.