Sistem hidroponik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi berbagai jenis sistem seperti aeroponik, NFT, drip, rakit, wicks, dan fertigation. Sistem-sistem tersebut memberikan nutrisi dan air kepada tanaman melalui berbagai metode seperti pengabutan, aliran cairan, atau tetesan, tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan memberikan nutrisi melalui air. Dibahas pula beberapa keuntungan hidroponik seperti hasil yang lebih banyak, mudah panen, dan steril. Berbagai teknik hidroponik dijelaskan seperti sistem sumbu, rakit apung, fertigasi tetes, serta penggunaan nutrisi khusus untuk hidroponik.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu sistem bercocok tanam tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan air dan pupuk langsung ke akar tanaman. Dibahas pula beberapa sistem hidroponik seperti wick, rakit apung, dutch bucket, NFT, dan drip irigasi beserta kelebihan dan kekurangannya. Juga diberikan contoh kesalahan awal yang sering dilakukan pemula dalam berhidroponik.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu metode bercocok tanam tanpa tanah dengan menggunakan air dan larutan nutrisi. Dibahas pula manfaat hidroponik seperti hasil yang lebih terjamin dan hemat pupuk, serta jenis-jenis sistem hidroponik seperti wick, deep water culture, aeroponik, dan ebb and flow.
Modul ini membahas budidaya tanaman hidroponik, yaitu metode budidaya tanpa menggunakan tanah dengan memberikan air dan pupuk secara bersamaan sesuai kebutuhan tanaman. Dibahas pula beberapa teknik hidroponik seperti NFT, DFT, ebb and flow; serta persyaratan nutrisi, media tanam, dan peralatan seperti EC meter dan pH meter untuk budidaya hidroponik.
Sistem hidroponik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi berbagai jenis sistem seperti aeroponik, NFT, drip, rakit, wicks, dan fertigation. Sistem-sistem tersebut memberikan nutrisi dan air kepada tanaman melalui berbagai metode seperti pengabutan, aliran cairan, atau tetesan, tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah dengan memberikan nutrisi melalui air. Dibahas pula beberapa keuntungan hidroponik seperti hasil yang lebih banyak, mudah panen, dan steril. Berbagai teknik hidroponik dijelaskan seperti sistem sumbu, rakit apung, fertigasi tetes, serta penggunaan nutrisi khusus untuk hidroponik.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu sistem bercocok tanam tanpa menggunakan tanah dengan menggunakan air dan pupuk langsung ke akar tanaman. Dibahas pula beberapa sistem hidroponik seperti wick, rakit apung, dutch bucket, NFT, dan drip irigasi beserta kelebihan dan kekurangannya. Juga diberikan contoh kesalahan awal yang sering dilakukan pemula dalam berhidroponik.
Dokumen tersebut membahas tentang hidroponik, yaitu metode bercocok tanam tanpa tanah dengan menggunakan air dan larutan nutrisi. Dibahas pula manfaat hidroponik seperti hasil yang lebih terjamin dan hemat pupuk, serta jenis-jenis sistem hidroponik seperti wick, deep water culture, aeroponik, dan ebb and flow.
Modul ini membahas budidaya tanaman hidroponik, yaitu metode budidaya tanpa menggunakan tanah dengan memberikan air dan pupuk secara bersamaan sesuai kebutuhan tanaman. Dibahas pula beberapa teknik hidroponik seperti NFT, DFT, ebb and flow; serta persyaratan nutrisi, media tanam, dan peralatan seperti EC meter dan pH meter untuk budidaya hidroponik.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sistem jaringan irigasi yang terdiri dari irigasi permukaan, irigasi air tanah, jaringan irigasi pompa, jaringan irigasi rawa, dan jaringan irigasi tambak beserta kelebihan masing-masing sistem.
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
Bab 5 dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air dan efisiensi irigasi. Terdapat beberapa metode pemberian air seperti irigasi di atas permukaan, irigasi bawah permukaan, dan irigasi tetes. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi pemberian, dan efisiensi penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi efisiensi antara lain metode pemberian air, kondisi tanah dan jaringan irig
1. Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media utama, melainkan mengandalkan air dan nutrisi yang disuplai melalui sistem irigasi.
Metode hidroponik dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan memungkinkan pertanian di tempat-tempat dengan lahan sempit atau tanah yang tidak subur. Tujuan penelitian ini adalah menguji metode hidroponik static solution culture untuk menanam tanaman. Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam memperoleh hasil panen dengan lebih efisien.
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan air irigasi maksimal di daerah irigasi Bendung Mrican dengan menggunakan statistika dan probabilitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui debit air irigasi maksimal yang dibutuhkan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya."
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
More Related Content
Similar to Materi Pengenalan Irigasi Mikro Kelompok 5
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sistem jaringan irigasi yang terdiri dari irigasi permukaan, irigasi air tanah, jaringan irigasi pompa, jaringan irigasi rawa, dan jaringan irigasi tambak beserta kelebihan masing-masing sistem.
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
Bab 5 dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air dan efisiensi irigasi. Terdapat beberapa metode pemberian air seperti irigasi di atas permukaan, irigasi bawah permukaan, dan irigasi tetes. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi pemberian, dan efisiensi penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi efisiensi antara lain metode pemberian air, kondisi tanah dan jaringan irig
1. Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media utama, melainkan mengandalkan air dan nutrisi yang disuplai melalui sistem irigasi.
Metode hidroponik dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan memungkinkan pertanian di tempat-tempat dengan lahan sempit atau tanah yang tidak subur. Tujuan penelitian ini adalah menguji metode hidroponik static solution culture untuk menanam tanaman. Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam memperoleh hasil panen dengan lebih efisien.
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan air irigasi maksimal di daerah irigasi Bendung Mrican dengan menggunakan statistika dan probabilitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui debit air irigasi maksimal yang dibutuhkan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Similar to Materi Pengenalan Irigasi Mikro Kelompok 5 (20)
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
1. PENGENALAN INSTRUMEN IRIGASI
MIKRO2
Golongan B/Kelompok 5
1. Nadya Mirindra N (181510501012)
2. Meri Alda Risma (181510501146
3. Intan Firdausi (181510501149)
4. Raditha Fikriandi A. R
(181510501156)
5. Bianka Pramugari M. A
(181510501158)
2. Salah satu contoh irigasi mikro yang
sering digunakan dalam pertanian yaitu
sistem irigasi tetes atau drip irrigation
system. Irigasi tetes biasa diterapkan
dalam sistem hidroponik. Irigasi NFT
(Nutrient Film Technique) adalah drip
irrigation system. Irigasi NFT merupakan
sistem irigasi dengan prinsip mengalirkan
nutrisi secara dangkal atau tipis seperti
lapisan film yang dilakukan secara terus
menerus yang dibantu oleh sistem pompa
(Aini dan Azizah., 2018).
PENDAHULUAN
Menurut (Harini dkk., 2018), irigasi
merupakan kegiatan memberikan tambahan
air pada tanaman ketika cadangan air di
dalam tanah tidak mencukupi kebutuhan air
tanaman. Beberapa teknik dalam memberikan
air pada permukaan tanah terdiri dari
irigasi permukaan (surface irrigation
system), irigasi bertekanan (pressurized
irrigation system), dan irigasi bawah
permukaan (subsurface irrigation system).
3. Menurut Setiawan (2018), hidroponik NFT (Nutrient Film
Technique) merupakan salah contoh pertanian perkotaan
yang dapat dilakukan pada lahan budidaya yang minim
dengan menggunakan media tanam selain tanah sehingga
hanya memerlukan air yang diberi nutrisi untuk menunjang
pertumbuhan tanaman tetap dalam kondisi yang baik.
Konsep yang ada dalam penerapan sistem tanam menggunakan hidroponik NFT
yaitu dengan menggunakan air yang bercampur dengan larutan nutrisi
kemudian dialirkan secara tipis dan terus-menerus pada permukaan
talang/gully sehingga aliran air bernutrisi tersebut langsung mengenai
sistem perakaran tanaman yang dibudidayakan.
PEMBAHASAN
4. Menurut Tallei dkk. (2017), prinsip kerja
irigasi dalam sistem hidroponik NFT
yaitu mengalirkan air dan larutan
nutrisi secara terus-menerus dan
tipis pada akar tanaman secara
langsung. Pengaliran yang dilakukan
dengan tipis dan terusmenerus
memiliki fungsi untuk menyediakan
kebutuhan air, oksigen, dan nutrisi
yang terus terbarui sehingga
penyerapannya menjadi lebih optimal
dan juga merata untuk tiap tanaman.
Sistem Irigasi pada Hidroponik NFT
5. Menurut Setiawan (2019), komponen-komponen yang digunakan dalam
pembuatan sistem hidroponik NFT yaitu pompa air, selang inlet,
talang/gully, pipa PVC, kerangka meja. dudukan, reservoir/tandon,
gergasi besi, bor listrik, pisau bor, pH meter, TDS/EC meter,
netpot, rockwool, nutrisi ab mix, dan benih tanaman. Pompa air
digunakan untuk mengalirkan atau sirkulasi air, nutrisi, dan juga
oksigen sehingga air, nutrisi, dan oksigen langsung mengenai akar
tanaman dan tanaman dapat tumbuh dengan optimal.
6. KESIMPULAN
Hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique)
merupakan salah satu contoh dari sistem irigasi
mikro dengan prinsip kegiatan pertanian perkota
an karena umumnya dilakukan pada lahan budidaya
yang minim dengan menggunakan media tanam selai
n tanah.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam siste
m irigasi ini adalah netpot harus menyentuh das
ar talang/gully atau diberi sumbu penghubung de
ngan media netpot sehingga sistem perakaran dap
at teraliri air dan nutrisi. Sistem NFT dipasti
kan tidak terdapat genangan pada dasar talang/g
ully karena instalasi dibuat secara miring untu
k memudahkan aliran air yang terus-menerus dise
rtai sirkulasi air yang terus berganti sehingga
pasok oksigen, nutrisi, dan air juga semakin ba
nyak.