Dokumen tersebut membahas tentang sistem irigasi dan manajemennya. Ia menjelaskan definisi irigasi, jenis-jenis irigasi, prinsip-prinsip pengelolaan irigasi, dan tipe-tipe manajemen sumber daya air untuk irigasi.
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
Bab 5 dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air dan efisiensi irigasi. Terdapat beberapa metode pemberian air seperti irigasi di atas permukaan, irigasi bawah permukaan, dan irigasi tetes. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi pemberian, dan efisiensi penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi efisiensi antara lain metode pemberian air, kondisi tanah dan jaringan irig
Dokumen tersebut membahas tentang sistem irigasi dan manajemennya. Ia menjelaskan definisi irigasi, jenis-jenis irigasi, prinsip-prinsip pengelolaan irigasi, dan tipe-tipe manajemen sumber daya air untuk irigasi.
MK Irigasi dan Drainase Bab 5 pemberian air dan efisiensi plus tugasPurwandaru Widyasunu
Bab 5 dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air dan efisiensi irigasi. Terdapat beberapa metode pemberian air seperti irigasi di atas permukaan, irigasi bawah permukaan, dan irigasi tetes. Efisiensi irigasi terdiri dari efisiensi penyaluran, efisiensi pemberian, dan efisiensi penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi efisiensi antara lain metode pemberian air, kondisi tanah dan jaringan irig
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi dan bangunan air, termasuk definisi irigasi, jaringan irigasi, daerah irigasi, klasifikasi jaringan irigasi sederhana, semi teknis dan teknis, serta contoh peta jaringan irigasi dan daerah irigasi."
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air irigasi dan efisiensi irigasi. Terdapat empat metode pemberian air irigasi yaitu melalui permukaan tanah, di bawah permukaan tanah, dengan cara pancaran, dan dengan cara tetesan. Efisiensi irigasi dipengaruhi oleh efisiensi pengaliran, pemakaian, dan penyimpanan air serta faktor seperti kondisi tanah, topografi, dan sistem pengelolaan air.
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptxfarhelgod
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pemberian air irigasi seperti irigasi permukaan, irigasi basin, irigasi border, irigasi alur, irigasi surjan, irigasi pasang surut, dan irigasi pompa beserta penjelasan singkat mengenai prinsip kerja dan karakteristik masing-masing metode."
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi irigasi curah, yang meliputi:
1. Pengertian dan komponen irigasi curah seperti sprinkler berputar dan pipa berlubang
2. Tipe sistem irigasi curah seperti sistem berpindah, sistem pipa fleksibel, dan sistem tetap
3. Keuntungan dan faktor pembatas penggunaan irigasi curah
Irigasi Gravitasi adalah Irigasi suatu lahan pertanian yg memanfaatkan aliran sungai yang berada diatas suatu lahan menggunakan pipanisasi yang mengalir secara gravitasi.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
1. Makalah ini membahas tentang menghitung laju tetes air yang menetes pada pipa hidroponik dengan menggunakan konsep integral tak tentu.
2. Metode yang digunakan adalah memecahkan persamaan diferensial terpisah dengan mengintegralkan masing-masing variabel sehingga didapat persamaan baru.
3. Contoh soal yang dibahas adalah menghitung jumlah tetes air yang keluar dari pipa hidroponik selama beberapa menit
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi dan bangunan air, termasuk definisi irigasi, jaringan irigasi, daerah irigasi, klasifikasi jaringan irigasi sederhana, semi teknis dan teknis, serta contoh peta jaringan irigasi dan daerah irigasi."
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 5-7 Prodi Agroteknologi Faperta Unsoed. Ditulis oleh Bondansari dan Purwandaru Widyasunu. Untuk keperluan pendidikan (For education purpose only). Bahan-bahan kuliah diambilkan dari berbagai buku, data jurnal, Peraturan Pemerintah R.I., dan foto/gambar dan data asal internet tentang Irigasi. Boleh download untuk mahasiswa dan kalangan yang tertarik untuk belajar tentang irigasi dan drainase. Salam Indonesia Raya, Humanisme dunia internasional, dan keselamatan planet bumi "our mother heart".
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemberian air irigasi dan efisiensi irigasi. Terdapat empat metode pemberian air irigasi yaitu melalui permukaan tanah, di bawah permukaan tanah, dengan cara pancaran, dan dengan cara tetesan. Efisiensi irigasi dipengaruhi oleh efisiensi pengaliran, pemakaian, dan penyimpanan air serta faktor seperti kondisi tanah, topografi, dan sistem pengelolaan air.
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptxfarhelgod
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pemberian air irigasi seperti irigasi permukaan, irigasi basin, irigasi border, irigasi alur, irigasi surjan, irigasi pasang surut, dan irigasi pompa beserta penjelasan singkat mengenai prinsip kerja dan karakteristik masing-masing metode."
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi irigasi curah, yang meliputi:
1. Pengertian dan komponen irigasi curah seperti sprinkler berputar dan pipa berlubang
2. Tipe sistem irigasi curah seperti sistem berpindah, sistem pipa fleksibel, dan sistem tetap
3. Keuntungan dan faktor pembatas penggunaan irigasi curah
Irigasi Gravitasi adalah Irigasi suatu lahan pertanian yg memanfaatkan aliran sungai yang berada diatas suatu lahan menggunakan pipanisasi yang mengalir secara gravitasi.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
Dokumen tersebut membahas kondisi lahan dan sistem pertanian serta metode konservasi yang digunakan di Desa Labone. Lahan pertanian di desa ini berlereng dan petani menggunakan metode vegetatif dengan pemberian mulsa. Metode konservasi yang digunakan masyarakat adalah pemberian mulsa dan penanaman tanaman penutup tanah.
1. Makalah ini membahas tentang menghitung laju tetes air yang menetes pada pipa hidroponik dengan menggunakan konsep integral tak tentu.
2. Metode yang digunakan adalah memecahkan persamaan diferensial terpisah dengan mengintegralkan masing-masing variabel sehingga didapat persamaan baru.
3. Contoh soal yang dibahas adalah menghitung jumlah tetes air yang keluar dari pipa hidroponik selama beberapa menit
1. Rekayasa Irigasi II
M. Maulana Arief
M. Yamin Aridhoni
Auliah Rasada
Salma Raissa A. P.
Faujan Husaini
Naura Zahira
Kelompok 2
2. Irigasi
Secara garis besar irigasi adalah usaha pemenuhan kebutuhan air bagi
tanaman agar tumbuh optimal. Irgasi dapat berasal dari beberapa sumber, yaitu air
permukaan dan air tanah ataupun teknologi yang digunaan untuk mengalirkan air,
seperti irigasi pompa. Fungsi utama irigasi adalah untuk menambah air atau lengas
tanah ke dalam tanah untuk memasok kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman juga
untuk menjamin ketersediaan air, menurunkan suhu tanah, pelarut garam dalam tanah,
mengurangi kerusakan karena forst/jamur, dan melunakkan lapis keras tanah dalam
pengelolaan tanah.
Tugas insinyur adalah menyediakan sistem untuk mengalirkan air dari
sumbernya dan mendistribusikannya secara adil ke seluruh area pertanian. Skala
pekerjaan dalam perencanaan irigasi sangat besat secara spasial dan finansial. Pada
sistem irigasi teknis berukuran sedang, dibutuhkan puluhan kilometer saluran utama
dan saluran distribusi yang memasok puluhan kilometer persegi lahan pertanian.
3. Irigasi
Dalam mendesain sistem irigasi, tahapan yang harus diperhatikan adalah:
1. Menentukan layout petak atau ukuran lahan yang digunakan untuk menanam
tanaman. Layout petak ditentukan biasanya mengikuti topografi dan posisi lokasi
sumber air (untuk sistem irigasi permukaan).
2. Menentukan kebutuhan air irigasi.
3. Menentukan debit irigasi.
4. Membangun bangunan irigasi, seperti:
- Bangunan utama
- Bangunan Bagi dan Bangunan Sadap
- Bangunan Pengukur
- Saluran Primer dan Sekunder
- Jaringan Tersier
- Perlengkapan teknologi lainnya, seperti pompa, pipa, sprinkle, dan lainnya.
4. Sistem Irigasi di Indonesia
Sistem irigasi menurut Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
adalah prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagan pengelolaan
irigasi dan sumber daya manusia. Jadi, sistem irigasi dapat diartikan sebagai satu
kesatuan yang tersusun dari berbagai komponen, menyangkut upaya penyediaan,
pembagian, pengelolaan, dan pengaturan air dalam rangka meningkatkan produksi
pertanian.
Perkembangan sistem irigasi yang diterapkan di Indonesia dimulai saat
masuknya bangsa Eropa ke Pulau Jawa. Irigasi lahir bersamaan dengan sistem
pelaksanaan tanam paksa (Cultuurstellsel) saat masa kolonial Belanda. Sistem
pengelolaan irigasi pada masa tersebut memberikan dasar-dasar pengelolaan irigasi
yang diterapkan sampai sekarang.
5. Sistem Irigasi di Indonesia
Sistem irigasi yang diterapkan di Indonesia sangat bervariasi bergantung pada jenis
tanaman, kondisi lahan dan air, cuaca, ekonomi, dan faktor budaya. Sistem irigasi yang
ada di Indonesia terdiri atas lima tipe (yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Irigasi Permukaan
2. Irigasi Rawa
3. Irigasi dengan Pompa Air
4. Irigasi Tambak, dan
5. Irigasi Air Bawah Tanah
Adapun beberapa metode pemberian air yang diterapkan di Indonesia, yaitu sebagai
berikut:
1. Sprinkler (pancaran)
2. Flooding (penggenangan)
3. Drip (tetes)
4. Furrow (alur/guludan)
6. Sistem Irigasi di Jepang
Jaringan irigasi di Jepang sebagian besar terdiri dari line canal dimana semua struktur
salurannya dibuat dari beton dan dirancang khusus untuk tahan gempa. Secara umum,
bangunan irigasinya terdiri dari bendung yang berfungsi untuk menaikkan air pada ketinggian
tertentu untuk kemudian dialirkan ke saluran irigasi melalui bangunan bagi. Bangunan irigasi di
Jepang juga dilengkapi dengan sarana drainase yang berfungsi untuk membuang kelebihan air.
Rancangan fasilitas irigasi dan drainase yang sangat kokoh dan lengkap tersebut tentu saja
membawa konsekuensi pada meningkatnya jumlah saluran dan biaya konstruksi dan
pemeliharaan saluran-saluran tersebut.
Berdasarkan hasil survei keberadaan fasilitas irigasi pada tahun 1995, didapatkan bahwa
panjang saluran utama dari bangunan irigasi di Jepang tercatat sebesar 40.000 km, dan apabila
saluran tersier ikut dimasukkan menjadi 400.000 km
7. Sistem Irigasi di Jepang
Berdasarkan hasil survei keberadaan fasilitas irigasi pada tahun 1995, didapatkan bahwa
panjang saluran utama dari bangunan irigasi di Jepang tercatat sebesar 40.000 km, dan apabila
saluran tersier ikut dimasukkan menjadi 400.000 km