Silahkan di baca Materi Lengkap Tugas Sejarah

1. TOKOH TOKOH YANG
MENGATASI
DISINTEGRASI BANGSA
INDONESIA
KELAS :XII MIA 4
NAMA KELOMPOK :
1. MOHAMMAD AINUN ROFIQ (15)
2. ANIYAH (03)
3. DIANA PUTRI AMELIA (06)

2. Cara Mengatasi Disintegrasi PRRI
(Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia)
Pemerintah melancarkan operasi militer untuk menumpas
PRRI. Berikut ini operasi militer tersebut.
Untuk menumpas pemberontakan PRRI/Permesta
dilaksanakan operasi gabungan yang terdiri atas unsur-unsur
darat, laut, udara, dan kepolisian. Serangkaian operasi yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Operasi Tegas dengan sasaran Riau dipimpin oleh Letkol
Kaharudin Nasution. Tujuan mengamankan instansi dan berhasil
menguasai kota. Pekanbaru pada tanggal 12 Maret 1958.
2. Operasi 17 Agustus dengan sasaran Sumatera Barat dipimpin
oleh Kolonel Ahmad Yani berhasil menguasai kota Padang pada
tanggal 17 April 1958 dan menguasai Bukittinggi 21 Mei 1958.
3. Operasi Saptamarga dengan sasaran Sumatera Utara dipimpin
oleh Brigjen Jatikusumo.
4. Operasi Sadar dengan sasaran Sumatera Selatan dipimpin oleh
Letkol Dr. Ibnu Sutowo.
5. Penumpas pemberontakan Permesta dilancarkan operasi
gabungan dengan nama Merdeka di bawah pimpinan Letkol
Rukminto Hendraningrat

3. Tokoh Yang Mengatasi
Disintegrasi PRRI (Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia)
 Letkol Dr. Ibnu Sutowo : Kolonel Ahmad Yani :
 Brigjen Jatikusumo Letkol Kaharudin Nasution

4. Cara Mengatasi Dan Tokoh
Disintegrasi DI/TII Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh
diselesaikan dengan strategi operasi
militer dan musyawarah.

5. Cara Mengatasi Disintegrasi
DI/TII Jawa Tengah
Pemberontakan di Kebumen dilancarkan oleh
Angkatan Umat Islam (AUI) yang dipimpin oleh
Kyai Moh. Mahfudz Abdulrachman (Romo Pusat
atau Kiai Sumolanggu) Gerakan ini berhasil
dihancurkan pada tahun 1957 dengan operasi
militer yang disebut Operasi Gerakan Banteng
Nasional dari Divisi Diponegoro. Gerakan DI/TII
itu pernah menjadi kuat karena pemberontakan
Batalion 426 di Kedu dan Magelang/ Divisi
Diponegoro. Didaerah Merapi-Merbabu juga telah
terjadi kerusuhan-kerusuhan yang dilancarkan
oleh Gerakan oleh Gerakan Merapi-Merbabu
Complex (MMC). Gerakan ini juga dapat
dihancurkan. Untuk menumpas gerakan DI/TII di
daerah Gerakan Banteng Nasional dilancarkan
operasi Banteng Raiders.

6. Tokoh Yang Mengatasi
Disintegrasi DI/TII Jawa Tengah
 Letkol Sarbini

7. Cara Mengatasi Dan
TokohDisintegrasi Pemberotakan
DI/TII Jawa Barat
 Sang pemimpin DI/TII ( Darul Islam/
Tentara Islam Indonesia)
 S M Kartosuwiryo Di tangkap Pasukan
siliwangi dan di menghukum mati

8. Cara Mengatasi Dan Tokoh
Disintegrasi Pemberotakan DI/TII
Sulawesi Selatan
Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara
dan Tetorium VII, Kahar Muzakar beserta para pengikutnya
melarikan diri ke hutan dengan membawa persenjataan lengkap
dan mengadakan pengacauan. Kahar Muzakar mengubah nama
pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan menyatakan
sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus
1953. Tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakar tertembak mati
oleh pasukan TNI.

9. Cara Mengatasi Dan Tokoh
Disintegrasi Pemberotakan RMS
( Republik Maluku Selatan )
Pemerintah bertindak tegas, pasukan ekspedisi di bawah
pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang dikirimkan ke Ambon. Dalam
pertempuran memperebutkan benteng New Victoria, Letkol
Slamet Riyadi tertembak dan gugur. Pada tanggal 28 September
1950 pasukan ekspedisi mendarat di Ambon dan bagian utara
pulau itu berhasil dikuasai. Tanggal 2 Desember 1963 Dr.
Soumokil berhasil ditangkap selanjutnya tanggal 21 April 1964
diadili oleh Mahkamah Militer Laut Luar Biasa dan dijatuhi
hukuman mati

10. Cara Mengatasi Disintegrasi
Pemberotakan PKI madiun 1948
Menyelesaikan dengan cara :menumpas
pemberontakan PKI di Madiun. Dengan
dukungan rakyat di berbagai tempat, pada
tanggal 30 September 1948, kota Madiun
berhasil direbut kembali oleh tentara
Republik. Pada akhirnya tokoh-tokoh PKI
seperti Aidit dan Lukman melarikan diri ke
Cina dan Vietnam. Sementara itu, tanggal 31
Oktober 1948 Musso tewas ditembak. Sekitar
300 orang ditangkap oleh pasukan Siliwangi
pada tanggal 1 Desember 1948 di daerah
Purwodadi, Jawa Tengah.