Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan ICT dalam pengembangan media pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian media pembelajaran, posisi media dalam pola pembelajaran, fungsi dan kegunaan media pembelajaran, klasifikasi media, dasar pertimbangan pemilihan media, prinsip pemakaian media, dan model-model multimedia interaktif seperti model drill, tutorial, simulasi, dan games.
Multimedia interaktif adalah suatu aplikasi yang terdapat seluruh elemen multimedia yang ada dan pemakai (user) di beri keputusan atau kemampuan untuk mengawal dan menghidupkan elemen-elemen tersebut.
Bidang pendidikan
Aplikasi multimedia dalam bidang ini mentransformasikan proses kegiatan belajar mengajar yang kuno (konvensional) menjadi lebih menarik dan interaktif sehingga proses belajar mengajar tidak terlalu monoton. Contohnya seperti aplikasi multimedia untuk mengenal bangun datar, latihan membaca, mengenal huruf dll.
Multimedia interaktif adalah suatu aplikasi yang terdapat seluruh elemen multimedia yang ada dan pemakai (user) di beri keputusan atau kemampuan untuk mengawal dan menghidupkan elemen-elemen tersebut.
Bidang pendidikan
Aplikasi multimedia dalam bidang ini mentransformasikan proses kegiatan belajar mengajar yang kuno (konvensional) menjadi lebih menarik dan interaktif sehingga proses belajar mengajar tidak terlalu monoton. Contohnya seperti aplikasi multimedia untuk mengenal bangun datar, latihan membaca, mengenal huruf dll.
Menurut Heinich dkk, media merupakan perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima pesan. Menurut Sadiman, media pembelajaraan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Arsyad, 2007): 1.) Media pembelajarnan dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. 2.) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3.) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4.) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Menurut Heinich dkk, media merupakan perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima pesan. Menurut Sadiman, media pembelajaraan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Arsyad, 2007): 1.) Media pembelajarnan dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. 2.) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3.) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4.) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. 2
Pengertian Media
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi
Merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya.
3. 3
Posisi Media dalam Pola Pembelajaran
KURIKULUM
GURU
KELAS
GURU
KELAS
AUDIOVISUAL
GURU
KELAS
GURU
MEDIA
SUBYEK DIDIK
(1) (2) (3) (4)
4. 4
Fungsi Media Pembelajaran
Berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada siswa dalam
rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas, dan mempermudah konsep
yang kompleks dan abstrak menjadi lebih
sederhana, konkrit, serta mudah dipahami.
Media pembelajaran: untuk mempertinggi
daya serap dan retensi anak terhadap materi
pembelajaran.
5. 5
Kegunaan Media Pembelajaran
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka ).
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti
misalnya:
objek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan gambar.
objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro atau
gambar.
gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu
dengan timelapse atau high-speed photography.
kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film.
objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin) dapat
disajikan dengan model.
konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi)
dapat divisualkan dalam bentuk film.
6. 6
Kegunaan Media Pembelajaran
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media
pendidikan berguna untuk:
menimbulkan kegairahan belajar.
memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan kenyataan.
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya.
dengan sifat yang unik pada siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum
dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu
harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media
pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
memberikan perangsang yang sama.
mempersamakan pengalaman.
menimbulkan persepsi yang sama.
7. 7
Fungsi praktis media adalah sebagai berikut:
media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.
media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang
kelas.
media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dengan lingkungannya.
media menghasilkan keseragaman pengamatan.
media pembelajaran memberikan pengalaman dan
persepsi yang sama.
8. 8
Klasifikasi Media
media audio visual gerak;
media audio visual diam;
media audio visual semi gerak;
media visual gerak;
media visual diam;
media visual semi gerak;
media audio, dan
media cetak.
9. 9
Dasar pertimbangan pemilihan media
Dengan dasar karakterisitik yang dikandung media,
maka yang menjadi pedoman pertimbangan adalah
faktor-faktor sebagai berikut:
Tujuan instruksional yang ingin dicapai,
Karakteristik siswa (sasaran),
Jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio,
visual, gerak, dan sebagainya),
Keadaan latar belakang lingkungan,
Kondisi setempat,
Luasnya jangkauan yang ingin dicapai.
10. 10
Prinsip pemakaian media
penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang
sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pembelajaran
dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai
tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya
dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan,
media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber
belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah
yang dihadapi dalam proses belajar mengajar,
guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari
suatu media pembelajaran yang digunakan,
11. 11
Prinsip pemakaian media
guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan
suatu media pembelajaran,
penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara
sistematis bukan sembarangan menggunakannya,
jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari
macam media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
13. 13
Multimedia is the
combination of the following
elements:
text, color, graphics,
animations, audio, and video
Konsep MULTIMEDIA
14. 14
MULTIMEDIA V.S MULTIMEDIA INTERAKTIF
Multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media
(teks, suara, grafik, animasi, dan video).
Multimedia interaktif menambahkan elemen ke-enam
yaitu aspek interaktif
Pada multimedia non-interaktif, user bertindak
pasif dan menyaksikan adegan demi adegan secara
berurutan.
Pada MMI, user dapat memilih secara aktif adegan
yang diinginkan. User juga dapat bermain dengan
simulasi dan permainan yang disediakan.
15. 15
LANGKAH-LANGHKAH DALAM PENGEMBANGAN MMI
ANALISIS PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI
Analisis: Domain expert melakukan analisis terhadap apa yang akan
dimunculkan dalam MMI dan bagaimana hal tersebut dipresentasikan
dalam format multimedia (foto, teks, film, video, atau animasi?). Hasil
tahap ini adalah storyboard kasar.
Perancangan: Perancang memperhalus apa yang sudah dikerjakan
domain expert. Perancang harus mampu berkomunikasi dengan baik
dan mampu menangkap apa yang diinginkan oleh domain expert.
Perancang juga bertugas menilai apakah yang diinginkan oleh domain
expert dapat diwujudkan bersadarkan sumber daya yang ada (orang,
waktu, biaya). Hasil tahap ini adalah storyboard yang lebih detail.
Implementasi: Implementor membuat produk akhir
berdasarkan storyboard yang dibuat oleh perancang. Hasil
pada tahap ini adalah produk multimedia interaktif
Catatan: Ketiga tahap ini bisa dilakukan berulang-ulang
16. 16
PERMASALAHAN YANG BIASA MUNCUL DALAMPENGEMBANGAN
MMI
Kesalahan pada tahap analisis,
menimbulkan kerugian biaya, waktu,
dan mutu.
Masalah komunikasi antara domain
expert, perancang, dan implementator,
dapat menimbulkan salah intepretasi.
17. 17
STORYBOARD DAN MULTIMEDIA STORYBOARD
Stroryboard adalah deskripsi visual (sketsa) dan tekstual yang
menggambarkan bagaimana suatu multimedia disusun, dapat
berbentuk gambar yang sangat detail, tapi bisa juga berbentuk
sketsa sederhana. Tidak diperlukan keahlian menggambar
untuk membuat storyboard
Fungsi storyboard:
Media untuk kegiatan brainstorming pada tahap analisis
dan perancangan.
Mendeteksi problem lebih dini sehingga lebih mudah
diperbaiki.
Media komunikasi, berperan sebagai referensi untuk semua
tim.
Multimedia storyboard adalah storyboard yang digunakan
untuk merancang MMI. Multimedia storyboard harus dapat
merepresentasikan teks, audio, grafik, animasi, video, dan
aspek interaktif.
20. 20
Elemen visual bergerak: Video dan Animasi
Ukuran file video dan animasi jauh lebih besar
dari foto. Perlu dipertimbangkan jika digunakan
dalam jaringan internet.
Format digital video yang umum digunakan adalah:
avi, mpg, mwv
Video cocok digunakan untuk menggambarkan
suatu aksi (Misal: proses pendaratan pesawat).
Animasi cocok digunakan untuk menjelaskan atau
mensimulasikan yang sulit dilakukan dengan video
(Misal: Rotasi bumi terhadap matahari)
21. 21
Pada multimedia, penggunaan suara dapat
berbentuk narasi, lagu, dan sound effect. Umumnya,
narasi ditampilkan bersama-sama dengan foto dan
teks untuk memperjelas informasi yang akan
disampaikan.
Suara juga dapat digunakan untuk mengalihkan
perhatian (contoh: suara gelas pecah untuk error).
Format digital yang umum digunakan dalam suara
adalah WAVE, MIDI, dan MP3.
Elemen Suara (Audio)
22. 22
Elemen-elemen teks, suara, video, foto, dapat
ditampilkan di media lain seperti TV melaluio VCD
player, sedangkan elemen interaktif hanya dapat
ditampilkan di komputer.
Pada MMI, pemakai aktif menggali informasi dalam
urutan dan bentuk yang cocok dengan masing-masing
individu.
Aspek interaktif pada multimedia dapat berbentuk
navigasi, simulasi, permainan, dan latihan soal.
Kelemahan penggunaan aspek interaktif adalah biaya
dan waktu yang diperlukan untuk membuatnya.
Tingkat kesulitan pembuatan aktivitas interaktif jauh
lebih sulit dibandingkan elemen lainnya.
Elemen Interaktif
23. 23
ELEMEN MULTIMEDIA DALAM STORYBOARD
Untuk mendeskripsikan objek bergerak dan
pergerakan kamera ke dalam sketsa gambar dua
dimensi, dapat menggunakan simbol-sombol seperti
panah ditambah dengan keterangan tekstual.
Gambar berikut memperlihatkan penggunaan panah
dan kotak untuk memperjelas pergerakan objek
kamera.
Video dan Animasi dalam storyboard
24. 24
Elemen interaktif dalam storyboard
Elemen interaktif pada storyboard dapat direpresentasikan
dalam bentuk tekstual atau diagram alir (flowchart).
Contoh tekxtual:
Setelah user mengklik tombol KELUAR, maka akan ditampilkan
dialog peringatan “apakah ia yakin ingin keluar?”.
ELEMEN MULTIMEDIA DALAM STORYBOARD
Isi profil
Pengguna
baru? Menu Utama
Mulai
tidak
ya
Contoh flowchart:
26. 26
SETTING PEMBELAJARAN INTERAKTIF
COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI),
yaitu Pembelajaran dengan bantuan
komputer, komputer hanya sebagai alat
bantu saja.
COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI),
yaitu Sistem Pembelajaran Berbasis
Komputer. Sistem pembelajaran individual
(individual learning)
27. 27
MODEL DRILL/LATIHAN
MODEL TUTORIAL
MODEL SIMULASI
MODEL GAMES
MODEL-MODEL
MULTIMEDIA INTERAKTIF
28. 28
1. MODEL DRILL
Salah satu model pembelajaran Interaktif
berbasis komputer (CBI) yang bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih
kongkrit melalui penyediaan latihan-latihan soal
untuk menguji penampilan siswa melalui
kecepatan menyelesaikan soal-soal latihan yang
diberikan program.
MODEL-MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF
29. 29
TAHAPAN MATERI MODEL DRILLS
PENYAJIAN MASALAH-MASALAH DALAM BENTUK
LATIHAN SOAL PADA TINGKAT TERTENTU DARI
PENAMPILAN SISWA.
SISWA MENGERJAKAN SOAL-SOAL LATIHAN.
PROGRAM MEREKAM PENAMPILAN SISWA,
MENGEVALUASI KEMUDIAN MEMBERIKAN UMPAN
BALIK.
JIKA JAWABAN YANG DIBERIKAN SISWA BENAR
PROGRAM MENYAJIKAN SOAL SELANJUTNYA DAN JIKA
JAWABAN SISWA SALAH PROGRAM MENYEDIAKAN
FASILITAS UNTUK MENGULANGI LATIHAN ATAU
REMEDIATION, YANG DAPAT DIBERIKAN SECARA
PARSIAL ATAU PADA AKHIR KESELURUHAN SOAL
30. 30
LANGKAH-LANGKAH PRODUKSI MODEL DRILL
Perencanaan Produksi Model Drill
Desain Program Multimedia Interaktif
Model Drill (Satpel)
Flowchart Program Pembelajaran
model drill
Story Board Multimedia Interaktif
Model Drill
31. 31
Langkah-langkah Produksi Model Tutorial
Perencanaan Produksi Model Tutorial, meliputi:
Desain Program Multimedia Interaktif Model Tutorial (Satpel)
Flowchart Program Pembelajaran model Tutorial
Story Board Multimedia Interaktif Model Tutorial
Tahap Proses Produksi Model Tutorial
INTRODUCTION (PENGENALAN) meliputi:
Judul Program (Title Page)
Penyajian Tujuan (Presentation of Objective)
Petunjuk (Direction)
Stimulasi Prioritas Pengetahuan (Stimulating Prior
Knowledge)、
yaitu appersepsi, dalam hal ini berupa pengaturan materi/bahan
yang terdapat dalam program CBI.
Inisial Kontrol Siswa (Initial Student Control)
Tampilan inisial kontrol berisi pilihan bagi siswa untuk
menggunakan program.
32. 32
Penyajian Informasi (presentation of information)
Mode Penyajian
Panjang Teks Penyajian
Grafik dan Animasi
Warna dan Penggunaannya
Penggunaan Prompt/ Acuan