Remaja dan upaya pemenuhan layanan kesehatan mereka merupakan fokus dokumen ini. Dokumen menjelaskan tentang permasalahan kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja, strategi untuk mencapai indikator kesehatan remaja, serta upaya yang dilakukan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan sekolah dalam memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi remaja.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Remaja dan upaya pemenuhan layanan kesehatan mereka merupakan fokus dokumen ini. Dokumen menjelaskan tentang permasalahan kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja, strategi untuk mencapai indikator kesehatan remaja, serta upaya yang dilakukan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan sekolah dalam memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi remaja.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk pengertian kesehatan reproduksi, tujuan kesehatan reproduksi remaja, perubahan fisik selama pubertas, dan masalah-masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja beserta penanganannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan upaya kesehatan sekolah (UKS) di Jawa Timur yang mencakup tiga aspek yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen juga menjelaskan kondisi kesehatan anak usia sekolah di Indonesia serta kerangka hukum dan peraturan terkait pelaksanaan UKS.
1. Dokumen tersebut membahas program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo yang meliputi pelayanan antenatal, persalinan, nifas, neonatal, balita, dan KB untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
2. Buku KIA digunakan sebagai alat integrasi pelayanan KIA untuk mencatat dan memantau perkembangan ibu dan anak serta meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan KIA
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan” (A state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of desease or infirmity).
Dokumen tersebut membahas tentang stunting dan perkembangan kesehatan di Kalimantan Selatan. Beberapa poin kuncinya adalah prevalensi stunting di Kalimantan Selatan yang cukup tinggi, berbagai intervensi gizi yang telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, serta kerangka aksi daerah untuk penanggulangan stunting.
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan reproduksi mulai dari pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Upaya inovasi langkah strategis dalam pencegahan dan penanganan stunting melalui pendekatan lintas program dan lintas sektor.
2. Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya stunting antara lain status gizi ibu, kualitas dan praktik pemberian makanan, lingkungan rumah tangga, serta infeksi.
3. Diperlukan kerja sama multi sektoral untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengasuhan balita dan anak usia 1000 hari pertama kehidupan, mencakup optimalisasi gizi, kesehatan, dan stimulasi perkembangan anak pada masa kritis tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya generasi sehat dan berkualitas sebagai aset pembangunan bangsa. Dokumen juga menjelaskan mengenai bonus demografi Indonesia pada 2030 dan perlunya mempersiapkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, dokumen tersebut membahas mengenai masalah stunting di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor pengasuhan, serta penjelasan mengenai pengasuhan positif untuk mencegah stunting.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan anemia pada remaja. Topik utama yang dibahas adalah gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani anemia melalui konsumsi makanan bergizi, tablet tambah darah, dan kerjasama lintas sektor. Dampak Covid-19 seperti kehilangan pekerjaan dan kenaikan harga pangan juga dibahas beserta rekomendasi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan reproduksi seperti pelayanan KB, edukasi kesehatan reproduksi, serta informasi yang berhak didapatkan pasangan usia subur."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk pengertian kesehatan reproduksi, tujuan kesehatan reproduksi remaja, perubahan fisik selama pubertas, dan masalah-masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja beserta penanganannya."
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan upaya kesehatan sekolah (UKS) di Jawa Timur yang mencakup tiga aspek yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen juga menjelaskan kondisi kesehatan anak usia sekolah di Indonesia serta kerangka hukum dan peraturan terkait pelaksanaan UKS.
1. Dokumen tersebut membahas program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo yang meliputi pelayanan antenatal, persalinan, nifas, neonatal, balita, dan KB untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
2. Buku KIA digunakan sebagai alat integrasi pelayanan KIA untuk mencatat dan memantau perkembangan ibu dan anak serta meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan KIA
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan” (A state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of desease or infirmity).
Dokumen tersebut membahas tentang stunting dan perkembangan kesehatan di Kalimantan Selatan. Beberapa poin kuncinya adalah prevalensi stunting di Kalimantan Selatan yang cukup tinggi, berbagai intervensi gizi yang telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, serta kerangka aksi daerah untuk penanggulangan stunting.
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan reproduksi mulai dari pengertian, pendekatan, alat reproduksi, kesehatan reproduksi sesuai siklus hidup manusia, inisiasi menyusui dini, asi eksklusif, imunisasi dasar, tumbuh kembang anak, remaja, pubertas, pendewasaan usia perkawinan, dan persiapan pranikah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Upaya inovasi langkah strategis dalam pencegahan dan penanganan stunting melalui pendekatan lintas program dan lintas sektor.
2. Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya stunting antara lain status gizi ibu, kualitas dan praktik pemberian makanan, lingkungan rumah tangga, serta infeksi.
3. Diperlukan kerja sama multi sektoral untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengasuhan balita dan anak usia 1000 hari pertama kehidupan, mencakup optimalisasi gizi, kesehatan, dan stimulasi perkembangan anak pada masa kritis tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya generasi sehat dan berkualitas sebagai aset pembangunan bangsa. Dokumen juga menjelaskan mengenai bonus demografi Indonesia pada 2030 dan perlunya mempersiapkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, dokumen tersebut membahas mengenai masalah stunting di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor pengasuhan, serta penjelasan mengenai pengasuhan positif untuk mencegah stunting.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanganan anemia pada remaja. Topik utama yang dibahas adalah gejala, dampak jangka pendek dan panjang, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani anemia melalui konsumsi makanan bergizi, tablet tambah darah, dan kerjasama lintas sektor. Dampak Covid-19 seperti kehilangan pekerjaan dan kenaikan harga pangan juga dibahas beserta rekomendasi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang hak dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan reproduksi seperti pelayanan KB, edukasi kesehatan reproduksi, serta informasi yang berhak didapatkan pasangan usia subur."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan kapasitas kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dalam hal Program Indonesia Sehat di Keluarga (PISPK). Dokumen ini menjelaskan visi dan misi pemerintah terkait kesehatan, roadmap penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendekatan keluarga dalam PISPK, dampak PISPK terhadap kesehatan masyarakat, serta hubungan antara Indeks Kesehatan Keluarga
Similar to MATERI KESPRO DETEKSI DINI remaja, DPRD 1.ppt (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
Deteksi Dini Kesehatan Remaja Tahun 2022
2. GAMBARAN UMUM KABUPATEN Boyolali
Batas Wilayah
• Sebelah Utara : Semarang , Grobogan
• Sebelah Timur : Sukoharjo, karanganyar, sragen
• Sebelah Selatan : Klaten
• Sebelah Barat : Magelang
• Kabupaten Boyolali terdiri atas 22 kecamatan dengan 261
desa, 6 kelurahan,
• Wilayah Kabupaten Boyolali membentang panjang dari Utara
sampai Selatan.
• Jumlah Penduduk Boyolali 1.131.503 jiwa
• Jumlah Penduduk Laki-laki 576.178 jiwa
• Jumlah Penduduk Perempuan 555.325 jiwa
3. DATA SASARAN TAHUN 2022
NO PENDUDUK BERESIKO JUMLAH
1. Pasangan Usia Subur (PUS) 181.416
2. Ibu Hamil 14.495
3. Ibu Bersalin/Nifas 13.640
4. Bayi (0-1 th) 13.434
5. Balita (1-5 th) 60.718
7. WUS 288.096
8. Remaja Putri 55.298
4. Masalah Kesehatan Remaja
Spesifik Kab Boyolali
• Remaja kurus
• Remaja obesitas
• Remaja anemia
• Distribusi Tablet tambah darah remaja putri di
Kab Boyolali 99,9 % , Belum ada pemantauan
minum TTD remaja putri
Deteksi Dini Kesehatan Remaja Tahun
2022
5. Masalah Kesehatan Remaja
Spesifik Kab Boyolali
• Masih kurangnya pengetahuan remaja tentang
Kesehatan reproduksi remaja dan calon
pengantin
• Masih adanya pernikahan anak di Kabupaten
Boyolali tahun 2021 sebanyak anak
• Penjaringan Kesehatan pada anak usia sekolah
belum maksimal (2 kali dalam setahun)
Deteksi Dini Kesehatan Remaja
Tahun 2022
6.
7. Pengetahuan
Gizi
Pendidikan
Memilih
Mengolah
Menyajikan
Besaran Masalah Anemia Pada Perempuan
BBLR
<2500 gr : 7,3%
<48 cm : 20,2 %
Stunting : 37,2 %
Wasting : 12,1 %
Gizi kurang : 19,6%
Anemia pada remaja :
26,4 % (usia 5-14 thn)
18,4% (usia 15-24 thn)
Anemia pada bumil :
37,1 %
Sumber : SDKI,2012 dan Riskesdas 2013
8. 1.3
3.7
0.7
4.5
1.4
10.5
1.8
14.6
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
ARH 2007 ARH 2012
15-19
tahun
20-24
tahun
Seks pranikah pada Remaja
(Adolescent Reproductive Health, SDKI 2012)
Perlu Upaya Preventif Mulai dari Remaja
Kehamilan Tak
Diinginkan
Child
marriage
SDKI 2012
Remaja rentan terhadap gaya hidup tidak
sehat :
• 22,7% remaja perempuan < 20 tahun
mengalami kehamilan di luar pernikahan
• 74,3% dalam ikatan pernikahan
• 2,9% tidak diketahui
Studi Jabotabek :
Studi Australian National University & UI,
2010
9. PENTINGNYA KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA
Remaja perlu mengetahui informasi kesehatan
reproduksi untuk menjalankan proses, fungsi, dan
perilaku reproduksi yang sehat dan aman.
Perempuan akan menjadi calon ibu yang harus
mempersiapkan kehamilannya agar dapat melahirkan
anak yang sehat dan berkualitas.
Laki-laki akan menjadi calon ayah yang harus memiliki
kesehatan yang baik dan berpartisipasi dalam perencanaan
keluarga, seperti menggunakan alat kontrasepsi serta
mendukung kehamilan dan persalinan yang aman.
Kesehatan Reproduksi Adalah
Keadaan Sehat Secara Fisik, Mental, Dan Sosial Secara
Utuh, Tidak Semata-mata Bebas Dari Penyakit Atau
Kecacatan Yang Berkaitan Dengan Sistem, Fungsi, Dan
Proses Reproduksi.
11. Cara Merawat Organ Reproduksi
• Pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari.
• Pakaian dalam yang menyerap keringat dan cairan.
• Pakai handuk yang bersih dan kering.
• Mengguakan Celana yang tidak ketat.
Laki-laki dan perempuan
•Bersihkan organ reproduksi dari depan ke belakang dengan menggunakan air bersih dan
dikeringkan dengan handuk.
•Tidak menggunakan cairan pembilas vagina karena dapat membunuh bakteri baik dalam vagina
dan memicu tumbuhnya jamur.
•Pembalut berkualitas lembut dan mempunyai daya serap tinggi. Jangan memakai pembalut
dalam waktu lama. Saat menstruasi, ganti pembalut sesering mungkin.
•Jika sering keputihan, berbau, berwarna, dan terasa gatal, serta keluhan organ reproduksi
lainnya segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Perempuan
• Bagi laki-laki dianjurkan sunat untuk menjaga kebersihan kulup (kulit luar yang
menutupi kepala penis).
• Jika ada keluhan pada organ kelamin dan daerah sekitar kelamin segera
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Laki - laki
12. Deteksi Dini Kesehatan Remaja Tahun
2022
TERIMAKASIH
SALAM GERMAS
SEHAT - BUGAR - PRODUKTIF
Editor's Notes
Sasaran wus ada # pusk yang belum melaporkan : Salem,Paguyangan, Losari, Jatibarang