Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air di dalam tanah, termasuk pengertian dasar, hukum Darcy, dan penentuan koefisien rembesan melalui uji di laboratorium. Dibahas pula konsep gradien hidrolik, jaringan aliran, dan tekanan ke atas pada dasar bangunan air."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelimpah (spillway) pada bendungan, yang meliputi pelimpah terbuka, pelimpah poros, dan siphon spillway. Pelimpah terbuka adalah jenis paling umum, dan terdiri dari straight drop spillway, chute spillway, dan side channel spillway. Pelimpah poros berupa poros vertikal atau miring yang terhubung dengan terowongan, sementara siphon spillway menggunakan tekanan atmosfer untuk mengalirkan
Dokumen tersebut membahas tentang desain apron dan perhitungan gaya uplift pada bendung. Apron berfungsi untuk melindungi tubuh bendung dari erosi, dan panjang serta lebarnya dirancang untuk menahan gaya uplift. Perhitungan gaya uplift melibatkan penentuan tekanan pada setiap titik dan bidang, serta menggunakan rumus Lane untuk menghitung panjang creep line guna mencegah terjadinya erosi bawah tanah. Diberikan contoh per
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
Dokumen tersebut membahas tentang aliran air di dalam tanah, termasuk pengertian dasar, hukum Darcy, dan penentuan koefisien rembesan melalui uji di laboratorium. Dibahas pula konsep gradien hidrolik, jaringan aliran, dan tekanan ke atas pada dasar bangunan air."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelimpah (spillway) pada bendungan, yang meliputi pelimpah terbuka, pelimpah poros, dan siphon spillway. Pelimpah terbuka adalah jenis paling umum, dan terdiri dari straight drop spillway, chute spillway, dan side channel spillway. Pelimpah poros berupa poros vertikal atau miring yang terhubung dengan terowongan, sementara siphon spillway menggunakan tekanan atmosfer untuk mengalirkan
Dokumen tersebut membahas tentang desain apron dan perhitungan gaya uplift pada bendung. Apron berfungsi untuk melindungi tubuh bendung dari erosi, dan panjang serta lebarnya dirancang untuk menahan gaya uplift. Perhitungan gaya uplift melibatkan penentuan tekanan pada setiap titik dan bidang, serta menggunakan rumus Lane untuk menghitung panjang creep line guna mencegah terjadinya erosi bawah tanah. Diberikan contoh per
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bangunan air untuk irigasi seperti gorong-gorong, syphon, talang, bangunan terjun tegak dan miring. Memberikan penjelasan tentang parameter perencanaan seperti kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan serta contoh perhitungan dimensi talang.
1. Gorong-gorong dan siphon adalah bangunan persilangan yang mengalirkan air di bawah struktur lain seperti jalan.
2. Perencanaan bangunan persilangan mempertimbangkan kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan.
3. Kecepatan aliran harus dihitung dengan tepat agar air dapat mengalir melalui siphon.
Tinjauan pustaka membahas tentang vertikal drain dan konsolidasi tanah lempung. Vertikal drain dapat mempercepat konsolidasi dengan memperpendek lintasan aliran air pori secara horizontal. Jenis vertikal drain meliputi drain bor, drain cetakan seperti prepackage dan band drain. Konsolidasi terjadi hingga kelebihan tekanan air pori hilang akibat pengaliran air. Teori konsolidasi satu dimensi Terzaghi menjelaskan hubungan antara tekanan
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan bangunan talang untuk jaringan irigasi, termasuk parameter perencanaan seperti kehilangan energi, dimensi, kemiringan, dan penulangan beton."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Hidrologi yang meliputi pertemuan 6 sampai 10. Pertemuan 6 membahas tentang Hidrometri, pertemuan 7 tentang Statistik dan Probabilitas dalam Hidrologi, pertemuan 8 tentang Perhitungan Variabel Rencana Hidrologi, pertemuan 9 tentang Hidrograf, dan pertemuan 10 tentang Quiz. Dokumen ini juga membahas tentang teknik pengukuran variabel hidrologi seperti debit, kece
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap aliran di saluran terbuka, yaitu kekasaran permukaan saluran, jenis tumbuhan, dan jenis endapan yang dapat mempengaruhi nilai koefisien n. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh belokan pada saluran terhadap distribusi kecepatan aliran dan tegangan geser, serta mendefinisikan debit aliran sebagai volume air yang mengalir per satuan w
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
Teks tersebut membahas empat alternatif utama dalam perancangan drainase yaitu meningkatkan kapasitas saluran yang ada, mengalihkan aliran, menahan aliran, dan memompa. Metode meningkatkan kapasitas meliputi pelurusan aliran, pembangunan tanggul, pengerukan, dan pelapisan saluran. Metode menahan aliran menyangkut penyediaan waduk banjir untuk meratakan puncak aliran.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bangunan air untuk irigasi seperti gorong-gorong, syphon, talang, bangunan terjun tegak dan miring. Memberikan penjelasan tentang parameter perencanaan seperti kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan serta contoh perhitungan dimensi talang.
1. Gorong-gorong dan siphon adalah bangunan persilangan yang mengalirkan air di bawah struktur lain seperti jalan.
2. Perencanaan bangunan persilangan mempertimbangkan kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan.
3. Kecepatan aliran harus dihitung dengan tepat agar air dapat mengalir melalui siphon.
Tinjauan pustaka membahas tentang vertikal drain dan konsolidasi tanah lempung. Vertikal drain dapat mempercepat konsolidasi dengan memperpendek lintasan aliran air pori secara horizontal. Jenis vertikal drain meliputi drain bor, drain cetakan seperti prepackage dan band drain. Konsolidasi terjadi hingga kelebihan tekanan air pori hilang akibat pengaliran air. Teori konsolidasi satu dimensi Terzaghi menjelaskan hubungan antara tekanan
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan bangunan talang untuk jaringan irigasi, termasuk parameter perencanaan seperti kehilangan energi, dimensi, kemiringan, dan penulangan beton."
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Hidrologi yang meliputi pertemuan 6 sampai 10. Pertemuan 6 membahas tentang Hidrometri, pertemuan 7 tentang Statistik dan Probabilitas dalam Hidrologi, pertemuan 8 tentang Perhitungan Variabel Rencana Hidrologi, pertemuan 9 tentang Hidrograf, dan pertemuan 10 tentang Quiz. Dokumen ini juga membahas tentang teknik pengukuran variabel hidrologi seperti debit, kece
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap aliran di saluran terbuka, yaitu kekasaran permukaan saluran, jenis tumbuhan, dan jenis endapan yang dapat mempengaruhi nilai koefisien n. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh belokan pada saluran terhadap distribusi kecepatan aliran dan tegangan geser, serta mendefinisikan debit aliran sebagai volume air yang mengalir per satuan w
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
Teks tersebut membahas empat alternatif utama dalam perancangan drainase yaitu meningkatkan kapasitas saluran yang ada, mengalihkan aliran, menahan aliran, dan memompa. Metode meningkatkan kapasitas meliputi pelurusan aliran, pembangunan tanggul, pengerukan, dan pelapisan saluran. Metode menahan aliran menyangkut penyediaan waduk banjir untuk meratakan puncak aliran.
2. Pada saat air terbendung maka akan terjadi perbedaan tekanan antara hilir dan udik bendung.
Perbedaan ini akan menimbulkan adanya aliran di bawah bendung, lebih-lebih bila tanah dasar
bersifat tiris (porous).
Aliran air ini akan menimbulkan tekanan pada butir-butir tanah di bawah bendung. Bila tekanan ini
cukup besar untuk mendesak butir-butir tanah, maka lama kelamaan akan timbul penggerusan,
terutama di ujung belakang bendung.
3. Fungsi Lantai Muka
Air yang mendapat hambatan akan mencari jalan keluar melalui hambatan yang paling kecil,
hambatan yang paling kecil di sini adalah pertemuan antara tanah dengan bangunan, biasanya
hal ini di sebut creepline.
Bila creep line ini pendek, maka hambatannya akan kecil dan tekanan yang di timbulkan oleh
air itu akan besar.
Untuk memperkecil tekanan air ini, maka hambatan harus di perbesar atau di perpanjang.
Cara lain adalah dengan membuat lantai muka atau juga dengan dinding vertikal (cut off wall).
4. Cara penanggulangan bahaya piping adalah dengan cara :
Membuat cutoff atau memasang tiang turap pada ujung hilir dan pada lantai muka.
Lapisan pengering (drain) dengan susunan material yang tertentu (filter) dihulu dari cutoff.
Susunan batu kosong (riprap) diatas materi hilir dan lantai muka
Bahaya terjadinya erosi dibawah tanah dapat dicek dengan :
1. Metode Lane
2. Metode Bligh
3. Membuat jaringan aliran (flownet)
6. Tekanan Hidrostatis pada Bendung
Tekanan pada Titik A = γ x h sebagai tekanan hidrostatis. Tekanan pada titik B, jika ada tanah
yang sebesar γ x h1. Tetapi karena ada tanah dan air ini akan melewati jalan sepanjang AB dan
dengan sendirinya akan mengurangi energinya (untuk diubah menjadi kecepatan), maka
tekanan di B akan menjadi kecil, kurang dari γ x h1
Gambar 2.
Tekanan Hidrostatis
pada Bendung
7. PERHITUNGAN LANTAI MUKA
Tekanan air ini bergerak ke segala arah, demikian juga air y ang berada di bawah bendung.
Gaya tekan air yang menekan dibawah bendung ini di sebut sebagai Up-lift Pressure, yang
hakekatnya berusaha mendorong bendung ke atas.
Sehingga desain bendung harus dicek juga stabilitasnya terhadap erosi bawah tanah dan
bahaya runtuh akibat naiknya dasar galian (heave) atau rekahnya pangkal hilir bangunan atau
juga kehilangan materi halus (piping).
8. Metode Lane, yang juga disebut metoda angka rembesan Lane (Weighted Creep Ratio
Method), adalah metoda yang dianjurkan untuk mencek bangunan-bangunan utama untuk
mengetahui adanya erosi bawah tanah. Hal ini disebabkan metoda ini memberikan hasil yang
aman dan mudah dipakai.
Metoda ini membandingkan panjang jalur rembesan dibawah bangunan disepanjang bidang
kontak bangunan / pondasi dengan beda tinggi muka air antara kedua sisi bangunan
CL =
METODA LANE
H
LH
/
LV
3
1
9. Rumus yang dipakai :
Dimana :
CL = Angka rembesan Lane
∑ LV = Jumlah panjang vertikal
∑ LH = Jumlah panjang horizontal
∆ H = Beda tinggi muka air.
CL =
H
LH
/
LV
3
1
10. Metode Bligh
Bligh berpendapat bahwa besarnya perbedaan tekanan sepanjang pengaliran adalah sebanding
dengan panjangnya jalan air yang dilalui (creep line).
∆ H = 1/C
∆ HAB = l AB / C ; ∆ HAB = l BC / C : ∆ HAB = l CD / C dan seterusnya
Kalau diambil seluruh tekanan dan jumlah seluruh creep line, maka rumus di atas berubah
menjadi
∆ H = L/C
Agar supaya konstruksi aman terhadap tekanan air maka : ∆ H < L/C atau L > ∆ H = L/C
Dimana :
∆ H = Beda muka air
L = Panjang creep line
C = Creep ratio
12. PENETAPAN PANJANG LANTAI MUKA
Lantai muka atau lantai depan di hulu bendung dimaksudkan untuk memperkecil gradien aliran air
rembesan kewat bawah konstruksi. Serta memperkecil uplift presure, yang dapat mengakibatkan
bahaya piping atau bahaya terhadap stabilitas bendung secara keselkuruhan.
Beberapa teori yang digunakan untuk menetapkan panjang lantai muka antara lai yaitu dengan cara
analisa :
1. Flownett
2. Metode Lane
3. Metode Bligh.
Panjang lantai muka ditentukan dari :
■ Apabila panjang (L) dengan metoda Lane ataui Bligh > L ada, perlu lantai muka
■ Apabila panjang (L) dengan metode lane atau Bligh < L ada. tidak perlu lantai muka.