Dokumen ini membahas tentang bisnis game development sebagai layanan atau outsourcing. Terdapat dua studio yang membantu pengembangan game, yaitu Oray Studios untuk desain grafis dan ilustrasi, serta Plexus Studio untuk pengembangan perangkat lunak dan keras. Kedua studio ini mendapatkan pekerjaan dari pengembang dan penerbit game lainnya, serta industri lain seperti pendidikan dan otomotif. Mereka menawarkan berbagai model bisnis seperti peker
Mastering Game Development for Services and Outsourcing
1. Replace Me!
(Bisa ditambahkan dengan image yang relevan)
Mastering Game Development for Services and
Outsourcing
Iqbal Aribaskara
(CEO Oray Studios & Plexus Studio)
2. Game Development Service and
Outsourcing Studio
Selain studio-studio yang membuat game sebagai produk, bisnis
game juga diwarnai studio-studio yang mengerjakan / membuat
game sebagai sebuah layanan. Dengan kata lain, studio game
atau pengembang perorangan yang pendapatannya dihasilkan
dari membuat game sebagai servis kepada pihak lain.
12. The Team
● Production
○ Designers
○ Illustrators
○ Programmers
○ 3D Artists
○ Project Managers
● Business
○ Account Executives
○ Administrators
13. Where & How
To Look For
Clients
Online
Forums
Animation
Conventions
Game
Conventions
Comic
Conventions
Game
Communities
Event
Organizers
Digital
Agencies
Brands /
Companies
17. What They’re
Looking For
Other Game
Developers
Game
Publishers
Other
Industries
Art / Visual
Design
Programming
Game Design
Complete
Game
Development
19. Business Models
● Beli Putus
Klien memberikan spesifikasi, kita kerjakan sesuai transaksi, setelah
selesai pekerjaan diserahterimakan dan kita mendapatkan imbalan
● Long-tail
Mirip dengan beli putus, tetapi dengan perjanjian untuk perawatan
(maintenance), dan updates jangka panjang.
● Collab / Profit Sharing
Penghasilan didapatkan dari pembagian keuntungan yang dihasilkan
oleh produk akhir
20. Closing Words
● Do’s
○ Pahami kekuatan dan kelemahan tim.
○ Mulai dari yang kecil, tapi terus push
kemampuan untuk bisa mengerjakan
yang lebih besar.
○ Perbaiki kemampuan komunikasi.
○ Edukasi klien, dan manage ekspektasi.
○ Jaga kepercayaan, lakukan yang terbaik,
bahkan lebih.
○ Pahami kebutuhan tiap industri. Coba
antisipasi dan buat penawaran sesuai
kebutuhan klien sebelum bertemu.
○ Perluas network.
● Don’ts
○ Jangan takut gagal. Gagal itu pasti,
belajar dari situ.
○ Jangan tergesa-gesa, membangun
portfolio dan kepercayaan butuh waktu.
○ Jangan menjanjikan hal yang terlalu
tinggi.
○ Jangan cuma menunggu. Jadilah
proaktif, kejar klien.
○ Demikian juga dalam proses
pengerjaan, jangan menunggu klien
menanyakan progress.
○ Jangan menunda, mulai sekarang.