Dokumen tersebut merangkum sistem kadaster laut di Jepang yang mengintegrasikan berbagai informasi kelautan seperti aktivitas sosial, infrastruktur, lingkungan laut, dan oseanografi ke dalam satu sistem informasi berbasis peta. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melihat berbagai lapisan informasi secara terpadu untuk keperluan perencanaan dan pendidikan.
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Luhur Moekti Prayogo
Sumenep is one of Madura's regencies, which has many islands with a wealth and diversity of natural resources, especially in its marine and coastal areas. With many islands owned, sea transportation in Sumenep is of great importance in the regency. One of the crucial aspects that must be considered related to this transportation is tidal information. This study aims to determine the tidal characteristics in the South and North Coast of Sumenep Regency using the Least Square method. The tide data used in February and September 2020 were obtained from the Geospatial Information Agency (BIG) with an observation interval of one hour. This time was chosen because it represents monsoons' occurrence in Indonesia in the annual season, namely the dry and rainy seasons. The results of this study indicate that the southern coastal area (Giligenting District) has a mixed tidal type, tends to be semi-diurnal with Formzahl numbers of 0.86 and 1.29 (0.25 <F £ 1.5). In comparison, the North coast (Dasuk District) has a Diurnal tidal type with Formzahl numbers of 3.64 and 4.30 (F > 3.0). The different tides are due to the sampling's location representing different geographical conditions, namely open waters (North Coast) and closed waters (Pesisir Selatan). The elevation parameters obtained still need supporting data such as waves, currents, and bathymetry used by policymakers for safety in using sea transportation.
Review about enviroment in Japan. The materials are include climate, seasons, tourist attractions, enviromental impact assessment in Kansai International Airport, carrying capacity, and ISO in Japan. Thank you!
Perencanaan tata ruang adalah ekspresi geografis yang merupakan cermin lingkup kebijakan yang dibuat dalam masyarakat terkait dengan perekonomian, sosial, dan kebudayaan mereka.
Abstract— Rekonstruksi model tiga dimensi (3D) dapat digunakan untuk tujuan navigasi, dan aplikasi virtual reality. Namun, saat ini model 3D juga digunakan sebagai upaya untuk mitigasi bencana seperti perencanaan evakuasi kebakaran dan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk 3D model bangunan menggunakan gambar panorama 720 derajat. Penilaian akurasi menggunakan akurasi aerial triangulasi, akurasi digitasi sudut dan juga mengambil data terrestrial laser scanning (TLS) untuk membandingkan dan mengukur ground control points (GCPs) menggunakan total station untuk analisa akurasi. Kamera Spherical Garmin VIRB 360 digunakan untuk mengambil video pada 30 fps dengan ukuran gambar 3840 x 2178. Video yang sudah didapatkan akan di ekstrak ke dalam bentuk gambar statis yang berurutan dengan interval 1.23 detik. Gambar panorama yang sudah terbentuk diolah menggunakan Agisoft Photoscan Pro untuk pemodelan 3D. Penilaian akurasi posisi menggunakan GCPs didalam Photoscan Pro. Hasil dense point cloud akan di bandingkan dengan data TLS didalam software CloudCompare. Hasil penelitian yang pertama adalah akurasi posisi 3D (RMSE) setelah SfM adalah 18.9 cm, selain itu perbedaan jarak 3D antara dense point cloud yang dihasilkan dengan data TLS adalah 3.47 cm. Model rekonstruksi bangunan didapatkan menggunakan point cloud dengan memproses didalam Autodesk Revit sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk perencanaan mitigasi bencana.
Kata Kunci—3D Model Rekonstruksi, Gambar Panorama, Fotogrammetri Jarak Dekat.
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Luhur Moekti Prayogo
Sumenep is one of Madura's regencies, which has many islands with a wealth and diversity of natural resources, especially in its marine and coastal areas. With many islands owned, sea transportation in Sumenep is of great importance in the regency. One of the crucial aspects that must be considered related to this transportation is tidal information. This study aims to determine the tidal characteristics in the South and North Coast of Sumenep Regency using the Least Square method. The tide data used in February and September 2020 were obtained from the Geospatial Information Agency (BIG) with an observation interval of one hour. This time was chosen because it represents monsoons' occurrence in Indonesia in the annual season, namely the dry and rainy seasons. The results of this study indicate that the southern coastal area (Giligenting District) has a mixed tidal type, tends to be semi-diurnal with Formzahl numbers of 0.86 and 1.29 (0.25 <F £ 1.5). In comparison, the North coast (Dasuk District) has a Diurnal tidal type with Formzahl numbers of 3.64 and 4.30 (F > 3.0). The different tides are due to the sampling's location representing different geographical conditions, namely open waters (North Coast) and closed waters (Pesisir Selatan). The elevation parameters obtained still need supporting data such as waves, currents, and bathymetry used by policymakers for safety in using sea transportation.
Review about enviroment in Japan. The materials are include climate, seasons, tourist attractions, enviromental impact assessment in Kansai International Airport, carrying capacity, and ISO in Japan. Thank you!
Perencanaan tata ruang adalah ekspresi geografis yang merupakan cermin lingkup kebijakan yang dibuat dalam masyarakat terkait dengan perekonomian, sosial, dan kebudayaan mereka.
Abstract— Rekonstruksi model tiga dimensi (3D) dapat digunakan untuk tujuan navigasi, dan aplikasi virtual reality. Namun, saat ini model 3D juga digunakan sebagai upaya untuk mitigasi bencana seperti perencanaan evakuasi kebakaran dan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk 3D model bangunan menggunakan gambar panorama 720 derajat. Penilaian akurasi menggunakan akurasi aerial triangulasi, akurasi digitasi sudut dan juga mengambil data terrestrial laser scanning (TLS) untuk membandingkan dan mengukur ground control points (GCPs) menggunakan total station untuk analisa akurasi. Kamera Spherical Garmin VIRB 360 digunakan untuk mengambil video pada 30 fps dengan ukuran gambar 3840 x 2178. Video yang sudah didapatkan akan di ekstrak ke dalam bentuk gambar statis yang berurutan dengan interval 1.23 detik. Gambar panorama yang sudah terbentuk diolah menggunakan Agisoft Photoscan Pro untuk pemodelan 3D. Penilaian akurasi posisi menggunakan GCPs didalam Photoscan Pro. Hasil dense point cloud akan di bandingkan dengan data TLS didalam software CloudCompare. Hasil penelitian yang pertama adalah akurasi posisi 3D (RMSE) setelah SfM adalah 18.9 cm, selain itu perbedaan jarak 3D antara dense point cloud yang dihasilkan dengan data TLS adalah 3.47 cm. Model rekonstruksi bangunan didapatkan menggunakan point cloud dengan memproses didalam Autodesk Revit sehingga dapat digunakan sebagai upaya untuk perencanaan mitigasi bencana.
Kata Kunci—3D Model Rekonstruksi, Gambar Panorama, Fotogrammetri Jarak Dekat.
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Marine Cadastre In Japan
1. Marine Cadastre at Japan
Mohammad Irsyadi Firdaus 3512100015
Achmad Rony Malik H 3512100028
2. Source of Info by :
Japan Hydrographic and Oceanographic Department
(JHOD)
http://www1.kaiho.mlit.go.jp
Japan Marine Cadastre Department
(JMCD)
http://www.kaiyoudaichou.go.jp
3. Integrasi Informasi dan Data Kelautan di
Jepang
Dari JHOD
• Informasi Aktivitas Sosial
• Informasi Infrastruktur
• Informasi Lingkungan Laut
• Informasi Oseanografi
4. Integrasi Informasi dan Data Kelautan di
Jepang
INFORMASI AKTIVITAS SOSIAL :
Volume lalu lintas, situs bersejarah, harta karun alam, daerah hak perikanan,
rutr lalu lintas , daerah pelabuhan perikanan, daerah latihan militer, kawasan
taman nasional
5. Integrasi Informasi dan Data Kelautan di
Jepang
INFORMASI INFRASTRUKTUR :
Pembangkit listrik termal, pipa dasar laut, kabel, lampu, kantor Coast Guard
6. Integrasi Informasi dan Data Kelautan di
Jepang
INFORMASI LINGKUNGAN KELAUTAN :
Kapal tenggelam, penghalang-penghalang yang ada, habitat burung, daerah
penyu bertelur, pantai
7. Integrasi Informasi dan Data Kelautan di
Jepang
INFORMASI OSEANOGRAFI :
Data Bathymetri, Temperatur, Salinitas, Kontur dasar laut
8. Hasil Integrasi
• Menghasilkan data dan info tentang apa saja yang ada di area laut dan yang
saling terkait
• Menghasilkan informasi yang lengkap
• Perpaduan dari data kadaster di laut dengan potensi dan kemungkinan-
kemungkinan untuk perencanaan ke depan
• Dibuatlah system Informasi kadaster kelautan yang user friendly dan berdata
lengkap serta ter-update
10. Marine Cadastre
Integration of
meta-data
High-level cooperation
among related
organizations
Moderate cooperation
among related
orgnizations
Clearing-House Marine Cadastre
Integration of
information into GIS
Utilization of
the information
Wind Energy
Planning
utilized for regulation or
coordination on the use of
maritime area
Education
Integrasi Informasi dan Data Kelautan di
Jepang
11. Tampilan dari Sistem Informasi Marine Cadastre di Jepang
Base Map
Marine-related information Snapshot of Marine Cadastre
Fishery rights
area
Traffic density
Traffic route
Port area
seabed
topography
Territorial sea
Temperature
in profile
Pengguna memilih Info dan meng-
overlap-kan ke peta yang tersedia.
Environment
protection
Leisure
activities
Ocean
development
Oceanographic
Information
Ocean
Renewable
Energy
Information
Infrastructure
Information
Maritime
Information
Social
Information
Traffic
Density
Environmental
Information
13. Contoh Penggunaan Marine Cadastre di Jepang
Untuk Informasi energi terbarukan bidang kelautan ,Juli 2014.
Tidal power plant
Wave power plant
Tidal power plant
Floating wind electricity
Tidal power plant
Floating wind electricity
Ocean thermal energy
CONTOH
14. Contoh Penggunaan Marine Cadastre di Jepang
s
An example
fishing
right
sea-
bottom
cables
Traffic
volume
Temperatur
e
In profile
Posisi yang
dipilih
16. Rencana yang akan adatang
Perbaikan dan peningkatan data ilmiah
• Data biologis (entitas apa saja di laut dalam)
• Data citra satelit
• Realtime data dan Periode data
Promosi penggunaan administrasi
• Hak perikanan dan lain-lain: Cara dan langkah untuk pengajuan izin dan
publikasi usaha dari penggunaan persil laut (di bawah e-Government)
日本における海洋情報一元化は、図に示すように、政府内に存在する海洋情報のメタ情報の整備、海洋情報のGIS化とシステムの構築、これらの情報の活用という順に進められています。
As you can see the flowchart, Integration of marine-related information in Japan has been developed from left to right, namely development of metadata existed within the government, integration of marine information into GIS and then utilization of these information.
JHODでは、2009年にメタデータ検索のためのクリアリングハウス(Marine Information Clearing House)、2012年に海洋台帳の運用をそれぞれ開始しました。
JHOD started operations of Marine Information Clearing House to retrieve metadata in 2009 and Marine Cadastre in 2012 respectively.
現在は、海洋台帳に掲載する情報を拡大している段階ですが、同時にエネルギー開発や海洋教育などの分野での応用を始めています。
Currently we are expanding data to be listed in the Marine Cadastre and at the same time we have applied them to the field such as marine energy development and marine education.
これ(左図)が海洋台帳の概念図です。
The figure on the left is a conceptual diagram of the Marine Cadastre.
海洋台帳では、利用者のブラウザ上に様々な海洋情報を重畳(overlay)し閲覧することができます。
また、海洋科学データについては、鉛直プロファイルや統計値などを表示することができます。
In the Marine Cadastre, you can overlay various marine information with blank bathymetry map and read them on your browser.
In addition, as for the marine science data, vertical profile and statistics can be displayed.
基本的に、国内向けのサービスなので、表示は日本語だけです。
このように(右下図)海上交通量の統計値と漁業権などを表示させることで、開発可能区域の選定などに利用できます。
Basically, because this is a service for domestic use only, unfortunately, the indication is in Japanese only,
As you can see the right below, displaying statistics of maritime traffic volume and fishing rights, etc, can be used for the selection of possible development areas.
※海上交通量はAISデータの統計値
※Maritime traffic volume is statistics of AIS data.