1. 1
MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
TENTANG:
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN
TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA
KELOMPOK 5 :
1. ANDRI WIBOWO 161021450174
2. ANDRE KURNIAWAN 161021450427
STMIK ERESHA
Jl. Raya Puspitek No. 11 Buaran, Serpong Tangerang Selatan Banten 15310
2. 2
KATA PENGANTAR
Pertama dan yang utama, kami panjatkan puji syukur atas Rahmat dan Ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan rampung tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pendidikan pancasila bertema
“MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN
PENDIDIKAN PANCASILA”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berisi tentang Dinamika Pendidikan Pancasila, Tantangan Pendidikan
Pancasila Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
I.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Dinamika Pendidikan Pancasila ................................................................ 2
II.2 Tantangan Pendidikan Pancasila ............................................................... 3
II.3 Tujuan Pendidikan Pancasila..................................................................... 5
II.4 Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa Depan ................... 6
II.5 Pentingnya Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi ........................ 7
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan................................................................................................ 10
III.2 Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap bidang kegiatan yang dikejar oleh manusia untuk maju, pada
umumnyadikaitkan juga dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa yang lampau.
Demikian juga dalam bidang pendidikan, para ahli pendidikan sebelum menangani bidang
itu,terlebih dahulu mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat
nasionalmaupun yang internasional. Dengan cara ini mereka tahu apa yang sudah
dikerjakan oleh bangsanya dan hasil yang diperoleh, mereka juga memeriksa apakah sudah
cocok dengankeadaan atau tujuan pendidikan sekarang. Sebagai bahan tambahan, mereka
juga mencariinformasi pada sejarah pendidikan dunia.
Di dalam kehidupan bangsa Indonesia tersebut prinsip hidup yang tersimpul di
dalam pandangan hidup atau fisafat hidup bangsa (jatidiri) yang oleh para pendiri
bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhananamun mendalam yang meliputi
lima prinsip, yaitu Pancasila yang menjadi dasar NegaraIndonesia secara objektif historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sehinggaasal nilai-nilai pancasila tersebut
tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, ataudengan kata lain bangsa Indonesia
sebagai kuasa materialis pancasila. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara
historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana dimanika pancasila,tantangan pendidikan pancasila ?
B. Apa tujuan pendidikan pancasila ?
3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan ini yaitu :
A. Untuk memberikan pengetahuan tentang Dinamika Pendidikan Pancasila, Tantangan
Pendidikan Pancasila.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Dinamika Pendidikan Pancasila
Sebagaimana diketahui upaya pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai
Pancasila tersebut telah secara konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaam
sampai dengan sekarang. Pada masa kemerdekaan, nilai-nilai pancasila dilakukan
dalam bentuk pidato-pidato para tokoh bangsa dalam rapat-rapat yang disiarkan
melalui radio dan surat kabar. Pada tanggal 1 Juli 1947, diterbitkan sebuah buku
yang berisi pidato Bung Karno tentang lahirnya Pancasila. Buku tersebut
diterbitkan dengan maksud membentuk manusia Indonesia baru yang patriotik
melalui pendidikan. Pada tahun 1961 terbit pula buku yang berjudul penetapan
Tujuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi. Buku tersebut ditujukan kepada
masyarakat umum dan aparatur Negara.
Sejak lahirnya ketetapan MPR RI Nomor 11 / MPR / 1978, tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4), P-4 tersebut kemudian
menjadi salah satu sumber pokok materi pendidikan Pancasila. Diperkuat dengan
Tap MPR RI Nomor 11/ MPR/ 1988 tentang GBHN. Dirjen Dikti, dalam rangka
menyempurnakan kurikulum inti Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) menerbitkan
Sk, Nomor 25/ DIKTI / KEP/ 1985. Dampak dari beberapa kebijakan pemerintah
tentang pelaksanaan penataran P-4, terdapat beberapa perguruan tinggi terutama
perguruan tinggi swasta yang tidak mampu menyelenggarakan penataran P-4 pola
100 jam sehingga tetap menyelenggarakan mata kuliah pendidikan pancasila tanpa
penataran P-4 pola 45 jam. Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang
memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata kuliah
pendidikan pancasila, yaitu :
1. Sk Dirjen Dikti, Nomor 232/ U/ 2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi.
2. Sk Dirjen Dikti, Nomor 265/ Dikti/ 2000, tentang Penyempurnaan Kurikulum
Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).
6. 6
3. Sk Dirjen Dikti, Nomor 38/ Dikti/ kep/ 2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan
Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003,
kembali mengurangi langkah pembudayaan Pancasila melalui pendidikan. Dalam
rangka membudayakan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus bangsa.
Penguat keberadaan mata kuliah Pancasila di perguruan tinggi ditegaskan dalam
Pasal 35, Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012.
Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Pasal 35 Ayat (3) menentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat
mata kuliah agama, pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.
2. Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangan ialah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah
Pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan diberbagai program studi dengan
menarik dan efektif. Tantangan ini berasal dari perguruan tinggi, misalnya factor
ketersediaan sumber daya. Adapun tantangan yang bersifat eksternal, untuk
memahami dinamika dan tantangan Pancasila pada era globalisasi.
Dirjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang meliputi :
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar Negara
4. Pancasila sebagai Ideologi Negara
5. Pancasila sebagai sistem Filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.
7. 7
Pendekatan pembelajaran dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah
pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa untuk mengetahui dan
memahami nilai-nilai Pancasial, filsafat Negara, dan ideologi-ideologi bangsa. Agar
mahasiswa menjadi jiwa pancasila daam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab
tantangan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003, pasal 3
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan merupakan alternatif terbaik dalam
melakuakn sosial secara damai. Setiap warga Negara sesuai dengan kemampuan
dan tingkat pendidikannya memiliki pengetahuan, pemahaman, penghayatan,
penghargaan, dan pola pengamalan Pancasila. Contoh urgensi pendidikan Pancasila
bagi suatu program studi, misalnya yang terkait dengan tugas menyusun atau
membentuk peraturan perundang-undangan. Orang yang bertugas untuk
melaksanakan hal tersebut, harus mempunyai pengetahuam, pengertian,
pemahaman, penghayatan dan pola pengalaman yang lebih baik daripada warga
Negara yang lain karena merekalah yang menentukan kebujakan untuk negaranya.
Begitu pula dengan mahasiswa yang lulusan prodi perpajakan dituntut memiliki
berkomitmen dan bertujuan agar dapat memberikan kontribusi terhadap
pelaksanaan kewajiban perpajakan tempat kerja secara baik dan benar.
Demikian bahwa keberadaan pendidikan Pancasila merupakan suatu
program studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, menjadi keharusan Pancasila
disebarluaskan secara benar, antara lain melalui mata kuliah di perguruan tinggi.
Karena mahasiswa sebagai bentuk perubahan muda dimasa depan yang akan
menjadi pembangunan dan pemimpin bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-
lembaga di Negara, lembaga daerah dan sebagainya. Dengan demikian, pemahaman
nilai-nilai Pancasila dikalangan mahasiswa amat penting, yang berprofesi sebagai
pengusaha, pegawai swasta,pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua
masyarakat mempunyai peran penting terhadap kejayaan bangsa di masa
depan.secara benar, antara lain melalui mata kuliah di perguruan tinggi. Karena
8. 8
mahasiswa sebagai bentuk perubahan muda dimasa depan yang akan menjadi
pembangunan dan pemimpin bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga di
Negara, lembaga daerah dan sebagainya. Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai
Pancasila dikalangan mahasiswa amat penting, yang berprofesi sebagai pengusaha,
pegawai swasta,pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua masyarakat
mempunyai peran penting terhadap kejayaan bangsa di masa depan.
Menurut Abdulgani (1979:14) “Pancasila adalah leitmotive dan leitstar,
dorongan pokok dan bintang penunjuk jalan. Tanpa adanya leitmotive dan leitstar
Pancasila ini, kekuasaan negara akan menyeleweng. Dan penyelewengan harus
dicegah. Karena itu Pancasila Dasar Filsafat dan Dasar Moral harus
didahulukan.” Agar Pancasila menjadi dorongan pokok dan bintang penunjuk
jalan bagi generasi penerus pemegang estafet kepemimpinan nasional, maka nilai-
nilai Pancasila harus dididikkan kepada para mahasiswa melalui mata kuliah
Pendidikan Pancasila.
Tantangannya ialah bagaimana agar mata kuliah Pendidikan Pancasila
dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Tantangan ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi misalnya faktor
ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program studi yang makin tajam
(yang menyebabkan kekurangtertarikan sebagian mahasiswa terhadap Pendidikan
Pancasila). Sedangkan tantangan yang bersifat eksternal antara lain adalah krisis
keteladanan dari para elite politik, dan maraknya gaya hidup hedonistik di dalam
masyarakat.
3. Tujuan Pendidikan Pancasila
Tujuan Pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti.
No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral dan
diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari, yakni tingkah
laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu
mendahulukan kepentingan umum.
9. 9
Dan bukannya mendahulukan kepentingan individu maupun kelompok dan
golongan tertentu sehingga dalam setiap adanya perbedaan pemikiran selalu
diarahkan unutk bermusyawarah agar mendukung terwujudnya keadaan yang
memiliki keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka dengan begitu, tujuan
dalam mempelajari Pancasila ialah supaya terciptanya beberapa perilaku didalam
kehidupan sehari-hari, berikut diantaranya mengenai tujuan pendidikan pancasila :.
1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan
selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat
menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika ditengah masyarakat yang
memiliki keberagaman kebudayaan.
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan
sosial dalam masyarakat.
Dengan adanya Pendidikan tentang Pancasila, menjadi sebuah saranan dalam usaha
untuk mengerti, memahami serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia dan juga mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional seperti yang
tertera dalam Pembukaan UUD 1945.
4. Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa Depan
Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernam “urgere” yaitu (kata
kerja) yang berarti mendorong…dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama
“urgent” yang memiliki arti (kata sifat) dan dalam dalam bahasa indonesia
“urgensi” (kata benda). Istilah Urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong
kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan..dengan demikian mengandaikan ada
10. 10
suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti.Pengertian esensi: esensi adalah
inti/ hakikat. Bisa juga disebut sebagai 'hal yang pokok' dari sesuatu.
Esensi Pendidikan Pancasila
Prof. Dr. Nadiroh, M. Pd., seorang Guru Besar Pada Prodi PPKN FIS UNJ
(Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta) mengtakan bahwa, Pembentukan
Karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan Kewarganegaraan. Beliau
mengukuhkan hal tersebut lantaran fenomena dan fakta empiris yang diberitakan di
mass media akhir-akhir ini merupakan gambaran realita kehidupan bangsa
Indonesia yang sampai saat ini masih mengalami krisis multidimensi. Jika keadaan
ini dibiarkan berlarut-larut, kita akan sulit mengejar ketertinggalan dalam upaya
mencapai Millenium Developments Goals (MDG’s), yaitu: (1) menghapuskan
tingkat kemiskinan dan kelaparan; (2) mencapai Pendidikan Dasar secara Universal
(3) mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan ; (4) mengurangi
tingkat kematian anak; (6) memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7)
menjamin pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan; dan (8)
mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (United Nations
Development Group, 2003).
Tujuan ini dapat tercapai jika didukung oleh masyarakat dan bangsa yang
berkualitas atau SDM Indonesia yang unggul. Untuk itulah peran pendidikan sangat
penting, sebagaimana tersirat dan tersurat dalam Undang-undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 2
dikatakan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam pasal 3, dikatakan bahwa Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
11. 11
Urgensi Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku
kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) berupaya mengantarkan
warganegara Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air; menjadi warga negara demokratis yang
berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam
membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang tujuan bernegara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. PPKN berkaitan dan
berjalan seiring dengan perjalanan pembangunan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia. Maka untuk ke depannya, bangsa ini harus benar-benar
berpedoman terhadap pancasila. Untuk dapat mengentaskan kemiskinan,
membasmi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), berbagai bentuk
kejahatan, dan lain sebagainya, keberadaan pancasila tetap harus dipertahankan.
Karena jika pancasila sudah diujung tanduk oleh ekses-ekses negatif, maka akan
menjadi apa bangsa ini kemudian.
5. Pentingnya Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Dalam sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Republik
Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi politik sesuai
dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang
berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara Pancasila.
Dampak yang cukup serius dalam manipulasi Pancasila oleh para penguasa
pada masa lampau , sekarang ini banyak kalangan elit politik serta sebagian
masyarakat berangapan bahwa pancasila merupakan label politik Orde Baru.
12. 12
Pandangan yang sinis sera upaya melemahkan peranan ideologi Pancasila pada era
reformasi sekarang ini akan sangat berakibat fatal yaitu melemahnya kepercayaan
rakyat terhadap ideologi Negara yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang yang telah lama dibina, dipelihara serta didambakan bangsa
Indonesia sejak dahulu.
Bukti yang secara objektif dapat disaksikan adalah hasil reformasi yang telah empat
tahun berjalan , tapi belum juga menunjukkan hasil yang dapat dinikmati oleh
rakyat, nasionalisme bangsa rapuh, martabat bangsa Indonesia dipandang rendah di
masyarakat internasional. Sekarang ini banyak para tokoh politik kurang
memahami filsafat hidup serta pandangan hidup bangsa kita yaitu pancasila,
namun bersikap seakan – akan memahaminya namun mereka salah dalam
menerapkannya. Oleh karena itu kiranya merupakan tugas berat kalangan
intelektual untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang keliru tersebut kearah
cita-cita bersama bagi bangsa Indonesia dalam hidup bernegara.
13. 13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat penyusun
tarik dalam makalah ini :
Dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila tentang kurikulum
inti Mata Kuliah Dasar Umum dengan menyelenggarakan mata
kuliah pendidikan pancasila diberbagai program studi dengan
menarik dan efektif. Dengan bertujuan menunjukan arah tujuan
pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan
bermasyarakat setiap hari.
2. Saran
Sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya
menjadi tanggung jawab kita bersama untuk selalu mengkaji
dan mengembangkan Pancasila dalam berkhidupan dan
bermasyarakat karena Pancasila merupakan dasar negara dan
sebagai pedoman dalam tata berkelakuan.
14. 14
DAFTAR PUSTAKA
https://leman2311.wordpress.com/2018/05/19/urgensi-dan-
esensi-pendidikan-pancasila-bagi-masa-depan/ diakses pada 28
November 2018 20.09
https://guruppkn.com/tujuan-pendidikan-pancasila diakses pada
29 November 2018 21.20
http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/latar-belakang-
pendidikan-kewarganegaraan/ diakses pada 29 November 2018
22.00
https://afialestariblog.wordpress.com/2017/10/22/artikel-
membangun-argumen-tentang-dinamika-dan-tantangan-
pendidikan-pancasila/ diakses pada 29 November 2018 22.39
Soegito A.T dkk. 2012. “Pendidikan Pancasila” .Semarang:
Pusat pengembangan MKUMKDK UNNES.