Mampu Menjelaskan, menghitung dan memahami tentang :
Jenis dan fitur obligasi
Harga/nilai obligasi dan mengapa berfluktuasi
Rating obligasi dan maknanya
Dampak inflasi terhadap tingkat bunga
“Term structure” tingkat bunga dan yang mempengaruhibesaran “yield” obligasi
Bagaimana harga saham dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan tingkat pertumbuhan dividen
Menghitung harga saham menggunakan Model Pertumbuhan Dividen
Mampu Menjelaskan, menghitung dan memahami tentang :
Jenis dan fitur obligasi
Harga/nilai obligasi dan mengapa berfluktuasi
Rating obligasi dan maknanya
Dampak inflasi terhadap tingkat bunga
“Term structure” tingkat bunga dan yang mempengaruhibesaran “yield” obligasi
Bagaimana harga saham dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan tingkat pertumbuhan dividen
Menghitung harga saham menggunakan Model Pertumbuhan Dividen
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Â
Tasya nabila 2003101010346 Makalah Obligasi & Pasar Modal.pdf
1. MAKALAH
OBLIGASI & PASAR MODAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Dagang yang diampu
oleh :
Rismawati, S.H., M.Hum.
OLEH :
Tasya Nabila (2003101010346)
Kelas Hukum Dagang C
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2021
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hukum Perkawinan ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu saya Ibu Rismawati, S.H., M. Hum pada mata kuliah Hukum Dagang. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Obligasi & Pasar Modal
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rismawati, S.H., M. Hum, selaku dosen
pengampu saya pada mata kuliah Hukum Perdata yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Banda Aceh, 12 November 2021
Tasya Nabila
3. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan
hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman
(Pemodal). Obligasi sendiri adalah bagian dari pada efak. Efek adalah suatu surat
berharga, yang dapat berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
Bila di lihat secara luas maka penjelasan apa itu obligasi adalah sebagai berikut
: Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan
membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu
tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par.
Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan saat ini.
Obligasi biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah
setiap saat.
Obligasi adalah satu sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya.
Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan.
Contohnya, 10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima
pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face value pada saat
jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di
perusahaan. Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond atau sekuritas yang
berpendapatan tetap karena perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap
sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel
income dan mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu
lama dan tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu
tergolong rendah dengan return yang rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid
daripada saham dan umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (untuk membayar
bunga kepada pemegang obligasi)
4. 2. Karakteristik Obligasi
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan
jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”.
Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas
perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman
(maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun,
adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin
diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit
obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini
biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value.
Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit
untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga
setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya
coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000
akan membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan
secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan,
semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
5. 3. Jenis-jenis obligasi
Dari Sisi Penerbit
1. Corporate bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan;
2. Government bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat;
3. Municipal bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemda.
Sistem Pembayaran
1. Zero coupon bond, yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar
coupon (bunga) kepada pemegangnya.
2. Coupon bond (fixed coupun bond & Floating coupon bond), yaitu obligasi yang
mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond)
maupun bunga mengambang (floating coupon bond)
Dari Sisi Hak Penukar
1. Convertible bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya
(ditukar saham emiten)
2. Exchangable bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik
penerbit/ emiten
3. Callable bond , yaitu obligasi yang memberi hak kepada penerbitnya untuk
melakukan penarikan/pelunasan pada waktu tertentu (waktu penarikan biasanya sudah
diatur dalam perjanjian waktu penerbitan obligasi)
4. Putable bond , yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemilik/pemegang
untuk menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit/emiten.
Dari Sisi Jaminan
1. Secure bond , yaitu obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets tertentu.
2. Guaranteed bond , jika penjaminnya adalah pihak III
3. Mortgage bond , jika dijamin dengan real properties (gedung)
4. Collateral trust bond, jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas, receivables)
5. Unsecured bond (Debentures), yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh assets
tertentu.
6. 4. Manfaat Obligasi dan Risiko Obligasi
A. Manfaat Obligasi
Setelah kita mengenal apa itu obligasi dan bagaimana karakteristiknya, kita
kemudian perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko berinvestasi pada obligasi
sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi pada obligasi. Sebagai sebuah instrumen
investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik antara lain:
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga
yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan
deposito atau SBI.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi
dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut
mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli obligasi tersebut dapat
dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer atau pialang obligasi. Jual beli obligasi
berbeda dengan jual beli saham. Jika jual beli saham dinyatakan dengan nilai rupah,
misalnya saham A dijual seharga Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi
dinyatakan dalam bentuk persentase atas harga pokok obligasi.
B. Risiko Obligsi
Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relative rendah,
namun obligasi tetap mangandung beberapa risiko diantaranya sebagai berikut :
1. Interest-Rate Risk
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari
perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun.
Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika
seorang investor harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku
bunga bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (missal investor menjual
obligasi dibawah harga beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau
7. market risk. Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor
pada pasar obligasi.
2. Reinvestment Risk
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat
bunga pasar dinamakan reinvestment risk.
3. Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang
diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan
mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan
menarik kembali obligasinya.
4.Default Risk
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit
obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang
memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang
rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam
perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.
5. Inflation Risk
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh
bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya
security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar
7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata
akan dikurangi.
6. Exchange-Rate Risk
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang
tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang acto baru dapat
diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
7. Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk
bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai
obligasinya.
8. 8. Volatility Risk
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan
actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan pada actor-
faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan
volatility risk
5. Penerbitan Obligasi
Penerbit obligasi sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat
menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan
obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :
1. Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment
Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
2. Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya
maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan
obligasi internasionalsovereign bond). (
3. Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai
Obligasi daerahIndonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)[1] (municipal
bond). Di
4. Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
5. Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta. Special purpose vehicles adalah
perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu
yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebt Efek Beragun Aset.
6. Tahap membeli obligasi
Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui supaya
tujuan investasi dalam obligasi memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan rencana.
Tahap tersebut dapat dilihat dalam diagram dalam tulisan ini.
A. Membuka Rekening
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah
memilih perusahaan sekuriats yang memiliki divisi fixed income yang menangani
pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid
baik trader/ dealer ataupun riset serta fee yang kompetitif. Dengan membuka rekening,
9. Anda bisa mendapatkan informasi perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat,
sehingga Anda mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan
up to date.
B. Pahami Produk Obligasi
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi
yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri, potensi risiko
yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini dapat diperoleh dengan
mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada bagian riset perusahaan sekuritas, di
mana Anda membuka rekening atau melalui internet.
Dengan mempelajari instrumen obligasi secra lengkap, diharapkan investor
mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga mempermudah pengambilan
keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di mana Anda ingin menempatkan
investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam mencapai rencana yang
diinginkan.
C. Lakukan Analisis
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang
diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan seperti kupon,
jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang serta profil penerbit juga
menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi yang lengkap, diharapkan keputusan
yang diambil tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk
membanding antara obligasi sejenis.
D. Memberikan Amanat Beli
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli.
Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker
obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai
dengan jenis serta harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli akan melakukan
pembelian obligasi ASII (Astra International) tahun 2002 dengan harga 105 atau harga
premium. Biasanya nilai pari atau nominal adalah sebesar Rp 100.
10. E. Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian
obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu untuk dapat
ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang menawarkan satuan bernilai
Rp 50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat pembelian di ajukan, sebaiknya dana
tersebut sudah dialokasikan. Jangan sampai Anda dikenakan penalty, karena
keterlambatan dalam pembayaran. Selain itu, penempatan dana tunai yang serba
mendadak mungkin bisa mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan
keluarga.
F. Penyelesaian Pembayaran Obligasi
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening
perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka Anda sebagai pembeli
tinggal menunggu proses settlement atas transaksi tersebut. Obligasi yang telah Anda
beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI
(Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara
elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun sudah
scriptless (tahap warkat). Administrasi pembukuan akan dilakukan oleh bank custodian
perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank bersangkutan akan memungut biaya
tertentu
11. A. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar
tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli dan juga tawar
menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana
sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pertumbuhan suatu pasar modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk
mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam
pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-
perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu
menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat. Di pasar
modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan
manajemen, rumor di pasar modal, prospektus, saran dari broker, dan informasi lainnya.
Definisi mengenai pengertian pasar modal yang dikutip dibawah ini pada dasarnya
tidak berbeda jauh satu sama lainnya.
Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun
1995:”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga
perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam
arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya
dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari
pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan
salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan
perusahaan kepada masyarakat.
12. Dasar Hukum Kegiatan Pasar Modal yaitu :
o UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
o PP 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan dibidang PM,
o PP 46 Tahun 1996 tentang tata cara pemeriksaan dibidang PM,
o KMK 645/KMK.010/1995 tentang pencabutan KMK 1548/KM.013/1990 tentang
PM sebagai mana diubah terakhir dengan KMK 284/KMK.010/1995,
o KMK 646/KMK.010/1995 tentang pemilikan saham atau unit penyertaan reksa dana
oleh pemodal asing,
o KMK 647/KMK.010/1995 tentang pembatasan pemilik saham perusahaan efek oleh
pemodal asing dicabut dengan KMK 467/KMK.010/1997 > 85%,
o KMK 455/KMK.010/1997 tentang pembelian saham oleh pemodal asing melalui PM
> 100%,
o KMK 90/KMK.010/2001 tentang pemilikan saham perusahaan efek oleh pemodal
asing > 99% (perusahaan efek asing),
o Kep. Ketua BAPEPAM punya wewenang untuk mengatur diri sendiri.
Target atau Sasaran Yuridis Hukum Pasar Modal antara lain:
1) Keterbukaan informasi,
2) Professionalisme dan tanggung jawab pelaku pasar modal,
3) Pasar yang tertib dan modern,
4) Efisiensi dan kewajaran,
5) Perlindungan investor.
Kejahatan dan Pelanggaran di Bidang Pasar Modal
1. Jenis tindak pidana di bidang pasar modal yaitu:
a. Penipuan. (Pasal 378 KUHP & Pasal 90 UUPM.
b. Manipulasi Pasar. (Pasal 91, 92 dan 93 UUPM).
2. Jenis Manipulasi Pasar seperti:
a) Marking the close,
b) Painting the tape,
c) Pembentukan harga berkaitan dengan marger, konsilidasi, atau akuisisi,
d) Cornering the market,
e) Pools,
13. f) Wash Sales,
g) Insider Tradi.
3. Sanksi
a) Sanksi Administratif (PP No. 45 Tahun 1995),
b) Sanksi Perdata Pasal 1365, UUPM Pasal 111 & UU Perseroan Terbatas),
c) Sanksi Pidana (UUPM Pasal 103-110).
B. Pelaku Pasar Modal
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut Kasmir(2001 : 183-189)
1) Emiten.
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa (disebut emiten).
Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah
tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
a) Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b) Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
c) Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama
kepada pemegang saham baru.
2) Investor.
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi
(disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya
melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
a) Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
b) Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
14. c) Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah
pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli
sahamnya.
C. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL
1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
1. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
2. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut:
â–Ş Bursa efek
â–Ş Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
â–Ş Reksa dana
â–Ş Perusahaan efek dan perorangan
3. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
2. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya
pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. Lembaga penunjang yang
memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut :
a) Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi
sampai batasS aktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
b) Perantara perdagangan efek (broker / pialang). Perantaraan dalam jual beli efek,
yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi :
âś“ Memberikan informasi tentang emiten
âś“ Melakukan penjualan efek kepada investor
c) Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai
âś“ Pedagang dalam jual beli efek
âś“ Sebagai perantara dalam jual beli efek
15. d) Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan
si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum
menanamkan dananya.
e) Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi
amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi
âś“ Menilai kekayaan emiten
âś“ Menganalisis kemampuan emiten
âś“ Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
âś“ Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan miten.
âś“ Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
âś“ Bertindak sebagai agen pembayaran
f) Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam
perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat
berharga antara lain
âś“ Sebagai pedagang efek
âś“ Penjamin emisi
âś“ Perantara perdagangan efek
âś“ Pengelola dana
g) Perusahaan pengelola dana (investment company).
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan
investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
h) Kantor administrasi efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
âś“ Membantu emiten dalam rangka emisi
âś“ Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham parainvestor
âś“ Membantu menyusun daftar pemegang saham
âś“ Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
âś“ Membuat laporan-laporan yang diperlukan
16. D. JENIS DAN FUNGSI PASAR MODAL
âť– Jenis Pasar Modal
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
o Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder.Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari
kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk
memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha.Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang
berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan
yang dilakukan melalui agen penjualan.
o Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investorsetelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu
selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus
dicatatkandibursa. Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan
menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna
sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan..Harga saham
pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang
adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya
dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
1. Bursa regular
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek
Surabaya (BES)
2. Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir
di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
17. diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan
dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak
dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.
âť– Fungsi Pasar Modal
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi
yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan
untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi
perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh
borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.
E. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI DALAM RANGKA MENGGALAKKAN
PASAR MODAL
Pokok-pokok yang merupakan masalah untuk pembangunan pasar modal sebagai contoh
di indonesia dapat ditemukan sebagai berikut:
Tingkat bunga deposito yang tinggi sehingga masyarakat lebih tertarik mendepositokan
uangnya daripada menanamkannya dalam surat berharga di pasar modal.
Perusahaan di indonesia umumnya masih dikelola secara tertutup.
Kebijakan kredit relatif lebih menarik bagi perusahaan sebagai sumber pembiayaan
daripada menawarkan saham di pasar modal.
Syarat pemeriksaan akuntan publik untuk setiap laporan keuangan perusahaan selama
ini banyak tidak dipenuhi sehingga mempunyai pengaruh menyulitkan masyarakat
untuk menilai suatu perusahaan.
Keseganan perusahaan untuk menjual sahamnya pada masyarakat berhubung syarat-
syarat pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik masih harus diperiksa oleh
pihak pajak.
Fasilitas-fasilitas yang diharapkan untuk beroperasinya pasar modal belum dapat
dirasakan sebagai daya tarik, yang mampu mendorong perusahaan untuk bersedia
menawarkan sahamnya melalui pasar modal.
18. Pihak perusahaan swasta masih belum tertarik menawarkan sahamnya.
F. MANFAAT PASAR MODAL
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
• Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi dana secara optimal.
• Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan
dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
• Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
• Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
• Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.
G. SEJARAH PASAR MODAL
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den Effectenhandel pada
tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa organisasi
resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk
perusahaan untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal bakal PT.
Perdanas
Tahun 1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia
mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden per saham.Empat
tahun berikutnya (1896), harian Het Centrum dari Djoejacarta juga mengeluarkan prospektus
penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan harga perdana 100 gulden per saham.Tetapi,
tidak ada keterangan apakah saham tersebut diperjualbelikan.
Menurut perkiraan, yang diperjualbelikan adalah saham yang terdaftar di bursa Amsterdam
tetapi investornya berada di Batavia, Surabaya dan Semarang.Dapat dikatakan bahwa ini
adalah periode permulaan sejarah pasra modal Indonesia.
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan
secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung
yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda
dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk
19. pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal.Setelah
mengadakan persiapan, maka akhirnya Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan cabang yang
terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi penyelenggara
adalah Vereniging voor de Effectenhandel dan langsung memulai perdagangan. Di tingkat
Asia, bursa Batavia ini merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay (1830),
Hong Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif
(makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa.Gijselman & Steup; Fa.Monod & Co.; Fa.Adree
Witansi & Co.; Fa.A.W. Deeleman; Fa.H. Jul Joostensz; Fa.Jeannette Walen; Fa.Wiekert &
V.D. Linden; Fa.Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa.Vermeys & Co; Fa.Cruyff dan
Fa.Gebroeders.
Pada awalnya bursa ini memperjualbelikan saham dan obligasi perusahaan/perkebunan
Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah (provinsi dan
kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor
administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.
Meskipun pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya Perang Dunia I,
namun dibuka kembali pada tahun 1918. Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu
pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada
tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan
bursa. Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa.Gijselman &
Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan anggota bursa di
Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa.Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa.
Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co.
Hal ini dikarenakan keadaan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat
dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4 milyar (jika di indeks dengan harga beras
yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang berasal dari 250 macam
efek.
Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada resesi
ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II).Keadaan yang semakin memburuk
membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup terlebih dahulu.Kemudian pada 10 Mei
1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta.Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek
Jakarta dibuka kembali.
Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang
dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan para pialang efek. Pada tanggal
20. 26 September 1952 dikeluarkan Undang-undang No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang
Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Bursa.
Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali karena adanya nasionalisasi
perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir
pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650 %. Hal ini menyebabklan tingkat kepercayaan
masyarakat kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup
kembali.
Baru pada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi terhadap
modal asing.Pemerintah lebih terbuka terhadap modal luar negeri guna pembangunan eknomi
yang berkelanjutan. Beberapa hal yang dilakukan adalah pertama, mengeluarkan Keputusan
Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk Badan Pembina Pasar
Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Yang kedua ialah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT Danareksa
sebagai BUMN pertama yang melakukan go public dengan penyertaan modal negara Republik
Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar. Yang ketiga adalah memberikan keringan perpajakan
kepada perusahaan yang go public dan kepada pembeli saham atau bukti penyertaan modal.
Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan meskipun
pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan
dana dari bursa efek. Tersendatnya perkembangan pasar modal selama periode itu disebabkan
oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu
ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya. PT. Semen Cibinong
merupakan perusahaan pertama yang dicatat dalam saham BEJ.Baru setelah pemerintah
melakukan deregulasi pada periode awal 1987, gairah di pasar modal kembali
meningkat.Deregulasi yang pada intinya adalah melakukan penyederhanaan dan merangsang
minat perusahaan untuk masuk ke bursa serta menyediakan kemudahan-kemudahan bagi
investor.Kebijakan ini dikenal dengan tiga paket yakni Paket Kebijaksanaan Desember 1987,
Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket Kebijaksanaan Desember 1988.Paket
Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang lebih dikenal dengan Pakdes 1987 merupakan
penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Kebijakan ini juga
menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan memperkenalkan bursa
paralel.Sebagai pilihan bagi emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.
Kemudian Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 atau disingkat Pakto 88 ditujukan pada
sektor perbankkan, namun mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88
21. berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga
deposito.Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Sebab
dengan keluarnya kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara
sektor perbankan dan sektor pasar modal.
Yang ketiga adalah Paket Kebijaksanaan Desember 1988 atau Pakdes 88 yang pada
dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang
bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa.Hal ini memudahkan investor yang berada di luar
Jakarta. Di samping ketiga paket kebijakan ini terdapat pula peraturan mengenai dibukanya
izin bagi investor asing untuk membeli saham di bursa Indonesia yang dituangkan dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan
untuk memiliki saham sampai batas maksimum 49% di pasar perdana, maupun 49 % saham
yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel. Setelah itu disusul dengan dikeluarkannya
Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi dengan Keputusan
Menteri Keuangan No. 1199/KMK.010/1991.Dalam keputusan ini dijelaskna bahwa tugas
Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara bursa, maka hanya menjadi badan
regulator. Selain itu pemerintah juga membentuk lembaga baru seperti Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), reksadana, serta manajer
Investasi.
Keadaan setelah kebijakan deregulasi itu dikeluarkan benar-benar berbeda.Pasar modal
menjadi sesuatu yang menggemparkan, karena investasi di bursa efek berkembang sangat
pesat.Banyak perusahaan antri untuk dapat masuk bursa.Para investor domestik juga ramai-
ramai ikut bermain di bursa saham. Selama tahun 1989 tercatat 37 perusahaan go public dan
sahamnya tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta. Sedemikian banyaknya perusahaan yang
mencari dana melalui pasar modal, sehingga masyarakat luas pun berbondong-bondong untuk
menjadi investor. Perkembangan ini berlanjut dengan swastanisasi bursa, yakni berdirinya PT.
Bursa Efek Surabaya, serta pada tanggal 13 Juli 1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta yang
menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana bursa.Akibat dari perubahan yang
menggembirakan ini adalah semakin tumbuhnya rasa kepercayaan investor terhadap
keberadaan pasar modal Indonesia.Hal ini ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan
mengeluarkan peraturan berupa Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 yang berlaku efektif sejak
tanggal 1 Januari 1996. Undang-undang ini dilengkapi dengan peraturan organiknya, yakni
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di
Bidang Pasar Modal.
22. Tahun 1995, mulai diberlakukan sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System). Suatu
system perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis me-match kan antara harga jual dan
beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual.Misalnya
dengan menggunakan “papan tulis” sebagai papan untuk memasukkan harga jual dan beli
saham. Perdagangan saham berubah menjadi scripless trading, yaitu perdagangan saham tanpa
warkat (bukti fisik kepemilikkan saham)Lalu dengan seiring kemajuan teknologi, bursa kini
menggunakan sistem Remote Trading, yaitu sistem perdagangan jarak jauh.Pada tanggal 22
Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu
Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ.
Pada tanggal 19 September 1996, BES mengeluarkan sistem Surabaya Market information
and Automated Remote Trading (S-MART) yang menjadi Sebuah sistem perdagangan yang
komprehensif, terintegrasi dan luas remote yang menyediakan informasi real time dari
transaksi yang dilakukan melalui BES. Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-
negara Asia, khususnya Thailand, Filipina, Hong Kong,Malaysia, Singapura, Jepang, Korea
Selatan, dan Cina, termasuk Indonesia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai mata uang asing
terhadap nilai dolar. Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada
akhir 2007 dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas yakni, diberikannya
kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam selaku badan pengawas.Amanat yang
diberikan dalam UU Pasar Modal secara tegas menyebutkan bahwa Bapepam dapat melakukan
penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan jika terjadi kejahatan di pasar modal.
H. PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC)
Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diaur oleh undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut sebagai go public. Go public dapat menjadi
strategi untuk mendapatkan dana dalam jumlah besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk
melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan, dan investasi. Dengan adanya proses
penawaraan umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak keuntungan.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :
➢ Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa melalui termin-
termin.
23. ➢ Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go public juga
menjadi relatif murah.
➢ Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk
melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.
➢ Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta memiliki saham
perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Dalam hal ini tentu saja juga
menuntut keaktifan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas di pasar modal.
➢ Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media promosi yang
sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat diperoleh oleh perusahaan
karena penyertaan karena penyertaan masyarakat biasanya tidak akan memengaruhi
kebijakan manajemen.
I. INSTRUMEN PASAR MODAL
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka
panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan
berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.Dalam makalah ini instrumen
yang akan dibahas lebih lanjut yaitu mengenai saham dan obligasi.
âť– MENGENAL SAHAM
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk
pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang
banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.Dengan menyertakan modal tersebut,
maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau
memiliki saham:
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
24. pemegang saham dalam RUPS.
Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut
berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan
dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap
pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk
setiap saham – atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang
saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang
pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.Capital gain terbentuk
dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli
saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500
per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap
saham yang dijualnya.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga
saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.Pembentukan harga
saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain
harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand
tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut
(kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang
sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi
seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
J. STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL
Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal disamping akan
memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan mengalami kerugian. Strategi dasar
investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio investasi menjadi lebih baik
adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip “Keep your alpha high and your beta low”. Prinsip
ini berarti bahwa investor akan selalu mempertimbangkan berapa tingkat risiko dan keuntungan
yang akan diperoleh. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan
investor untuk menganalisis berbagai jenis saham kemudian memilih beberapa saham sesuai
25. dengan kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut merupakan portofolio. Oleh
karena itu, bermain di pasar modal tidak memberikan jaminan untuk mendapatkan capital gain
yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di
bursa akan sangat mungkin pula investor mengalami capital loss.