UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. MAKALAH
KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT
Mata Kuliah : Agama Islam 2
Dosen Pengajar : Abdul Hamid Aly, S.Pd, M.Pd
Kelompok 1
1. Abd. Ghofar 21801082115
2. Habibatut Thoyibah 21901082009
3. Vinna Anggraeni 21901082010
4. Duwi Pebrianti Ambarsari 21901082014
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
MARET 2020
2. 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahamat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah makalah yang berjudul “Keimanan Kepada Kitab-Kitab
Allah SWT" ini tetap sesuai rencana.
Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita ke jalan
yang terang benderang. Sekaligus kita menyampaikan rasa terima kasih yang
sebanyak-banyaknya untuk bapak Abdul Hamid Aly, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Agama Islam 2, yang telah memberi kepercayaannya kepada kami
guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Selain itu kami sadar bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan serta
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan bagi pembaca untuk
memberikan kritik dan sarannya agar dikemudian hari kami dapat menyusun
makalah dengan lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat di pahami oleh pihak
yang membaca. Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penyusun
Kelompok 1
3. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Dasar Keimanan Kitab-kitab Allah SWT.......................... 5
2.2 Kandungan dan Kedudukan Kitab Injil, Zabur, dan Taurat Saat Ini.......... 6
2.3 Indikasi Mukmin yang Baik Imannya kepada Al Qur’an........................... 9
2.4 Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah dalam Kehidupan .................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
4. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita
percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan
dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan
melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada
Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman
Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib
‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia.Dilihat dari
pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang
merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-
rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang
masa.Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran
disebut orang-orang murtad. Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul
penerima wahyunya :
a. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
b. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
c. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
d. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani
atau Kristen katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang
diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya.Oleh
sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci
yang ada.
5. 4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah
yaitu :
1. Apa yang dimaksud Keimanan kepada Kitab-kitab Allah SWT?
2. Apa saja kandungan dan kedudukan Kitab Injil, Zabur, dan Taurat
pada saat ini ?
3. Apa maksud dengan mukmin yang baik imannya kepada Al-
Qur’an?
4. Apa saja hikmah beriman kepada Kitab Allah SWT dalam
kehidupan sehari-hari!
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, penyusun dapat menyimpulkan
manfaat dari makalah ini yaitu:
1. Mampu mengetahui arti Keimanan kepada Kitab-Kitab Allah SWT
2. Mampu mengetahui kandungan dan kedudukan kitab Injil, Zabur, dan
Taurat.
3. Mengetahui tentang mukmim yang baik imannya kepada Al-Qur’an.
4. Memahami hikmah beriman kepada kitab Allah dalam kehidupan
sehari-hari.
6. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Dasar Keimanan Kitab-kitab Allah SWT
Iman secara bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti
mempercayai dengan sepenuh hati diucapkan dengan lisan dan
diwujudkan dalam kegiatan. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti
mempercayai dengan sepenuh hati dan diucapkan dengan lisan bahwa
Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada Rasul-Nya untuk dijdikan
sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Keyakinan tersebut
hendaknya ditanamkan dalam hati serta diwujudkan dalam perbuatan dan
tingkah laku sehari-hari.
Rukun iman meliputi iman kepada Allah Swt. iman kepada
malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya , iman kepada Rasul-
Rasul-Nya, iamn kepada hari akhir, dan iman kepada qada qadar. Perintah
beriman kepada kitab-kitabNya sebagai berikut:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman
kepada Allah dan rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an)
yang diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya.Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh,
orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nisa’: 136)
Inti sari ayat Al Quran diatas menunjukkan bahwasanya kita di
utus untuk beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Oleh karena itu, ketika
kita tidak iman atau inkar kita akan termasuk kedalam orang yang tersesat.
7. 6
Jadi beriman kepada kitab Allah itu wajib hukumnya bagi kita agar kita
tidak termasuk orang-orang yang tersesat.
2.2 Kandungan dan Kedudukan Kitab Injil, Zabur, dan Taurat Saat Ini
Setiap kitab-kitab Allah itu pastinya memiliki kandungan dan
kedudukan masing-masing.Kandungan atau isi yang ada pada kitab Allah
pada zaman sekarang dan zaman dahulu itupun berbeda. Hanya dalam Al
Qur’an yang memiliki isi atau kandungan yang sama sejak diturunkan ke
Bumi. Namun bagi Injil, Zabur, dan Taurat itu isi banyak yang
berubah.Hal ini dikarenakan kitab yang ada pada sekarang ini banyak yang
telah dirubah disesuaikan dengan zaman.Pada akhirnya membuat kitab-
kitab Allah itu memiliki kandungan dan kedudukan yang berbeda.
A. Kandungan Kitab Injil
Kandungan atau isi pokok kitab injil ini pada dasarnya adalah
berupa ajakan kepada umat Nabi Isa a.s. agar dalam
berkehidupan menjauhi sikap rakus dan tamak terhadap
keduniawian. Adapun isi atau kandungan lain yang ada pada
Kitab Injil yaitu (1) Menjelaskan bahwa kelak akan datang
kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad
SAW. (2) Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt. (3)
Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak
lagi sesuai dengan perkembangan zaman. (4) Menjelaskan
bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s.,
yaitu Nabi Muhammad SAW.
B. Kandungan Kitab Zabur
Asal kata Zabur adalah dari kata Zabara-Yazburu-Zabur, yang
artinya menulis. Isi pokok kitab zabur adalah tentang 150
nyayian Nabi Dawun a.s. tentang pengalaman pada masa
hidupnya. Adapun isi kandungan dari Kitab Zabur terdiri atas
lima nyanyian, yaitu (1) Nyanyian kebaktian untuk memuji
Tuhan. (2) Nyanyian perorangan sebagai uncapan syukur
8. 7
kepada Tuhan (3) Ratapan-ratapan jamaah. (4) Ratapan dan doa
individu. (5) Nyanyian untuk raja.
C. Kandungan Kitab Taurat
Kitab yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. untuk
Bani Isril ini menggunakan bahasa Ibrani. Kitab ini terdiri atas
tiga bagian, yaitu thora, nabiin, dan khetabiin. Ketiga bagian
tersebut terdapat dalam kitab agama Yahudi yang disebut
Bibilia (Al-Kitab), sedangkan orang-orang Kristen
menamakannya dengan nama Od Testament (perjanjian lama),
yang terdiri dari lima kitab. Kelima kitab yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
i. Kitab Kejadian
Berisi tentang penciptaan Nabi Adam a.s. dan Hawa,
alam smesta, turunnya Nabi Adam a.s. dan Hawa ke
bumi serta kisah Nabi Yusuf a.s.
ii. Kitab Keluaran
Kitab Keluaran berisi tentang kisah penindasan Bani
Israil oleh Fir'aun di Mesir, kisah keberadaan Nabi
Musa a.s. di Padang Tiah (semenanjung Sinai) selama
40 tahun. Di tempat itu Nabi Musa a.s. berdoa kepada
Yahwe (Allah), kemudian Allah menurunkan 10
perintah (Ten Commandement). Adapun 10 perintah
tersebut yaitu (1) Hormati dan cintai Allah. (2) Sebutlah
nama Allah dengan hormat. (3) Kuduskanlah Allah. (4)
Hormati ibu dan bapak. (5) Tidak membunuh. (6) Tidak
Bercabul. (7) Tidak Mencuri. (8) Tidak Berdusta. (9)
Jangan berbuat cabul. (10) Jangan ingin memiliki
barang orang ain dengan cara yang tidak halal.
iii. Kitab Imamat
Kitab yang berisi tentang kumpulan perintah atau
agama Yahudi.
9. 8
iv. Kitab Bilangan
Kitab Bilangan adalah kitab yang berisi tentang jumlah
keturunan suku Bangsa Israil pada masa Nabi Musa as.
v. Kitab Ulangan
Kitab yang berisi kisah diusirnya Bani Israil dari tanah
Mesir dan kumpulan aturan perintah.
D. Kedudukan Kitab Injil, Zabur dan Taurat
Sesungguhnya Allah telah menurunkan beberapa kitab
selain dari Al-Qur'an, di antaranya adalah kitab Taurat, Injil
dan Zabur. Akan tetapi kitab Taurat, Injil dan Zabur yang
berada di tangan orang-orang Kristen, Katolik dan Yahudi
sekarang ini bukanlah kitab Samawiyah (kitab yang diturunkan
oleh Allah) yang wajib diimani, karena mereka telah mengubah
beberapa kalimatnya.
Syaikh Rahmatullah bin Khalilurrahman Al-Kiranawi Al-
Hindi dalam kitabnya mengatakan :
مَسُمْلا ِهِباَتِك يِف ُّيِبُطْرُقلْا ُماَمِإلْا َلاَق َوَارَصالن ِْنيِد يِف اَمِب ِم ََلْعِإلْا ِباَتِكِب ىَنِم ى
ُي ْيِذال ىَارَصالن ِدَيِب ْيِذال َابَتِكْلا نِإ :اَذَكَه ِثِلاالث ِباَبلْا يِف َِامه ْوَ ْاْل َو ِداَسَفلْاُهََ ُّْْمَس
ِهْيِف ُهللا َلاَق ْيِذال ُلْي ِجَِْ ْاإل َُْه َْسيَل ِلْي ِجَِْ ْاإلِبَع ُهللا ىلَص ِهِل ُْْس َر ِانَسِل ىَلَعََ لَس َو ِهْيَل
َل ِد ُْْهَيلْا ِدَيِب ْيِذال ُة َر ْْالت َكِلَذَك َو . ِاسلنِِّل ً ىدُه ُلْبَق ْنِم َلْي ِجَِْإلْا َو َةاَر ْْالت َلََزَأ َوَُْه َْسي
ا ِةَياَدِه ُب ِاحَص َلاَق اَمَك ِةَيآلْا يِف ْيِذال َةاَر ْْالتَصالن َو ِد ُْْهَيْلا ِةَبِْْجَأ يِف ِِّي ِارَي ِحْل ىَار
Imam Al-Qurthubi menyatakan dalam kitabnya Al-I'lam
bima fi Din An-Nashara min Al-Fasad wa Al-Auham dalam
bab ketiga seperti ini :Sesungguhnya kitab yang berada di
tangan orang Nasrani yang mereka namakan Injil, bukanlah
Injil sebagaimana Injil yang difirmankan oleh Allah melalui
lisan rasul-Nya saw : Dan (Dia) menurunkan Taurat dan Injil.
Sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia. (Q.S. 3
Ali 'Imran 3-4). Demikian halnya dengan Taurat yang berada di
tangan orang Yahudi bukanlah Taurat sebagaimana Taurat
yang dimaksud dalam ayat tersebut. Pendapat ini sama dengan
10. 9
yang dianut oleh pengarang Hidayah Al-Hiyar fi Ajwibah Al-
Yahud wa An-Nashara.
2.3 Indikasi Mukmin yang Baik Imannya kepada Al Qur’an
Keimanan merupakan kunci kebaikan dan keberuntungan
seseorang di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu Allah SWT sering sekali
menyebutkan kata “Iman” dalam Al-Quar’an,baik dalam konteks perintah,
larangan,anjuran, pujian dan lain sebagainya. Jika penyebutan lafadz
“Iman”itu dalam konteks perintah, larangan atau penetapan hukum
didunia, maka berarti ucapan itu ditujukan kepada seluruh kaum
mukminin, baik yang imannya sempurna ataupun tidak.Jika lafadz “Iman”
itu dalam konteks pujian, maka berarti ucapan itu ditujukan kepada orang-
orang yang imannnya sempurna. Dalam al-qur’an Allah SWT
menyebutkan bahwa orang Mukmin yaitu orang yang mengakui dan
mengimani semua pokok akidah, menginginkan dan melakukan apa Allah
SWT sukai dan ridhai, meninggalkan semua perbuatan maksiat dan
bergegas untuk bertaubat dari perbuatan dosa yang dia lakukan. Allah
SWT juga menyebutkan bahwa keimanan mereka memberikan dampak
positif pada akhlak, perkataan dan tindak-tanduk mereka. Allah SWT telah
menyebutkan sifat kaum Mukminin itu yaitu yang beriman kepada semua
rukun iman, mendengar dan taat serta patuh, baik secara lahir maupun
batin. Allah SWT juga menyebutkan sifat mereka yang lain dalam firman-
Nya :
ِإ َو َْ ُهُبُْلُق ْتَل ِج َو ُاَّلل َرِكُذ اَذِإ َينِذال َْنُنِمْؤُمْلا اَمَِإَر ٰىَلَع َو اًَاَميِإ َْ ُهْتَداَز ُهُتاَيآ َْ ِهْيَلَع ْتَيِلُت اَذَْ ِهِِّب
﴿ َْنُلك ََْتَي٢﴿َْنُقِفْنُي َْ ُهَانْقَزَر امِم َو َة ََلالص َْنُميِقُي َينِذ﴾ال٣ٌاتَجَرَد َْ ُهَل ۚ اًّقَح َْنُنِمْؤُمْلا َُ ُه َكِئَٰلوُ﴾أ
ٌقْز ِر َو ٌة َرِفْغَم َو َْ ِهِِّبَر َدْنِعٌَ ي ِرَك
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allâh , gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
keiman mereka bertambah, dan hanya kepada Rabblah mereka
bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.mereka akan
11. 10
memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb mereka dan ampunan
serta rezki (nikmat) yang mulia. [al-Anfâl/8:2-4]. Sifat-sifat lain yang
Allah SWT sebutkan yaitu jika mendengar ayat-ayat Allah SWT dan
mengingat Allah SWT mereka gemetar, menangis namun hati mereka
lembut dan tenang; mereka senantiasa takut kepada Rabb mereka; khusyu’
dalam shalat, menjauh dari perbuatan sia-sia, menunaikan zakat, menjaga
kemaluan, memberikan persaksian yang benar dan menunaikan amanah.
Allah SWT juga menyatakan bahwa diantara sifat kaum Mukminin
adalah yakin dengan sepenuh hati tanpa ada ragu sedikitpun, berjihad di
jalan Allah SWT dengan harta dan jiwa raga mereka dan mereka ikhlas
dalam semua perbuatan mereka, cinta kepada sesama kaum Mukminin,
mendoakan kebaikan untuk kaum Mukminin di masa lalu dan yang akan
datang, berusaha menghilangkan kebencian terhadap kaum Muslimin dari
hati mereka, senantiasa loyal kepada Allah SWT, Rasul-Nya dan kaum
Muslimin serta berlepas diri dari semua musuh Islam, menyuruh
melakukan yang ma’ruf dan meninggalkan kemungkaran dan mereka
senantiasa taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dalam segala kondisi.
Inilah di antara sifat Mukmin sejati. Dalam diri mereka berpadu antara
akidah yang benar, keyakinan yang sempurna dan keinginan kuat untuk
senantiasa bertaubat.Ini semua melahirkan sikap patuh untuk
melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan.
Semua sifat ini merupakan sifat Mukmin sejati yang akan terhindar
dari siksa Allah SWT, yang berhak mendapatkan pahala serta berhak
meraih semua kebaikan yang merupakan buah dari keimanan.
Setelah mengetahui sifat-sifat ini, seyogyanya bagi seorang
Mukmin mengintrospeksi dan melihat dirinya, sudahkah dia memiliki sifat
ini?Jika sudah, sudahkah sifat-sifat terpuji ini sempurna ataukah masih
banyak kekurangannya?Introspeksi seperti ini sangat urgens untuk
memacu semangat memperbaiki diri.Kalau sebatas mengetahui sifat-sifat
terpuji yang merupakan kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat ini tanpa
ada tindak-lanjut dengan menilai diri, maka alangkah ruginya. Sebab,
dengan menilai diri, dia akan mengetahui kekurangan-kekurangannya
12. 11
sehingga terpacu untuk menyempurnakannya dengan bertaubat dan
istighfâr. Inilah yang menyebabkan proses introspeksi ini menjadi penting.
Karena semua yang dijanjikan untuk kaum Mukminin itu akan bisa diraih
hanya dengan iman yang sempurna.
Allah SWT telah menetapkan lebih dari seratus kebaikan yang bisa
diraih dengan iman.Nilai satu kebaikan melebihi nilai dunia dan
seisinya.Diantara kebaikan yang bisa diraih dengan keimanan yaitu ridha
Allah SWT yang merupakan karunia tertinggi. Iman juga bisa
menyebabkan seseorang masuk surga, selamat dari siksa neraka, terhindar
dari siksa kubur, terhindar dari berbagai kesulitan pada hari Kiamat,
gembira di dunia dan akhirat, teguh dalam keimanan di dunia dan
istiqamah dalam ketaatan dan ketika meninggal dan dikubur tetap diatas
iman, tauhid dan bisa menjawab dengan benar.
Dengan iman seseorang bisa meraih kehidupan yang baik di dunia,
rizki, kebaikan, kemudahan, terhindar dari berbagai kesulitan, ketenangan
hati dan jiwa, qana’ah, hidup nyaman, anak keturunan yang baik dan
menjadikan mereka sebagai penghibur bagi seorang mukmin, sabar ketika
mendapat ujian dan musibah.
Dengan sebab keimanan, Allah SWT menghilangkan berbagai
beban dari kaum Mukminin, melindungi mereka dari berbagai keburukan,
menolong mereka dalam menghadapi musuh, tidak menyiksa kaum
Mukminin yang lupa, yang tidak tahu dan yang keliru. Allah SWT tidak
memberikan beban kepada mereka bahkan Allah SWT menghilangkannya
dan tidak membebankan kepada mereka sesuatu diluar batas kemampuan
mereka.Dengan sebab iman, Allah SWT mengampuni dosa-dosa kaum
Mukminin dan memberikan taufik kepada mereka untuk segera bertaubat.
Jadi keimanan merupakan sarana terbaik untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT, mendekat kepada rahmat Allah SWT dan meraih pahala dari
Allah SWT.Iman juga merupakan sarana ampuh untuk meraih ampunan
Allah SWT dan menghilangkan atau meringankan semua kesulitan.Secara
rinci, manfaat yang bisa diraih dengan keimanan itu sangat
banyak.Singkatnya, kebaikan dunia dan akhirat merupakan buah dari
13. 12
keimanan sebaliknya keburukan-keburukan itu ada akibat dari hilangnya
keimanan.
2.4 Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah dalam Kehidupan
Dalam beriman kepada Kitab Allah SWT banyak hikmah
(manfaat) untuk kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini.Kitab juga
dapat menjadi pegangan kita untuk mencapai jalan yang sudah ditentukan
atau diinginkan oleh Allah SWT.yang nantinya kita mendapatkan Ridho
dariNya dan akan mempermudah kita dalam menjalani hidup di dunia dan
diakhirat kelak. Adapun bebrapa fungsi atau hikmah atau manfaat kita
beriman kepada Allah SWT.yakni sebagai berikut :
1. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT
2. Al-Qur’an bisa menjawab hal yang tidak dapat dijawab oleh
ilmu pengetahuan dan akal, sehingga kehidupan tidak akan
tersesat
3. Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an selain berisi
perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok seluruh ilmu
pengetahuan.
4. Terjaga ketakwaan nya kepada Allah dan menjauhi larangan-
Nya. Hidup jadi akan lebih tertata
5. Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan
kesuksesan dunia akhirat.
6. Akan mendapat syafa’at (pertolongan) di akhirat kelak.
Allah selalu menjanjikan kebaikan kepada orang-orang yang
beriman kepada KitabNya hal ini banyak disebutkan dalam firman-firman
Allah (Al Quran).seperti pada Surat Al Hajj ayat 38 “Sesungguhnya Allah
membela orang-orang yang beriman…”dan ada juga pada sura Ar Rum
“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
(QS. Ar-Ruum: 47) dan janji Allah kepada pendudukn yang beriman
seperti yang disebutkan dalam surat Al A’raaf ayat 96 yaitu “Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”
14. 13
Hikmah yang didapatkan dari beriman kepada kitab Allah
sangatlah banyak dalam kehidupan sehari-hari.Karenanya kita di
perintahkan untuk beriman kepada kitab-kitab Allah yang ada 4 tersebut
wajib kita imani adanya.
15. 14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iman berarti percaya atau meyakini dan semua manusia itu pasti
memiliki yang namanya keyakinan. Salah satu yang diwajibkan bagi
semua orang muslim adalah yakin adanya kitab-kitab Allah yang
jumlahnya ada 4, yaitu Al Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Perintah beriman
kepada kitab-kitab Allah itu terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 36.Oleh
karena itu kita diwajibkan untuk mengetahui kitab-ktab Allah. Adapun
kitab-kitab Allah (taurat, injil, zabur) itu memiliki kedudukan masing-
masing yang tidak sama dengan Al Quran. Dalam artian Al Quran adalah
menempati tingkatan tertinggi dalam kedudukannya sedangkan yang
lainnya dibawahnya. Dan ketika kita sudah beriman terhadap kitab-kitab
Allah maka aka nada hikmah tersendiri yang akan kita dapatkan nantinya.
Dalam hal ini akan membuat kita semakin dekat denganNya dan membuat
kita bisa mencapai taufiqNya.
3.2 Saran
Agar kita semua dapat menambah keyakinan kita kepada kitab
Allah dan nantinya agar kita memahami apa kandungan atau isi dari kitab-
kitab Allah yang lainnya. Kami membutuhkan saran dari pembaca sebagai
evaluasi pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
16. 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Kitab Izharul Haq, Juz II, halaman 396-399
2. KBBI V
3. Majalah Islam Asy-Syariahadmin in Asy Syariah Edisi 099 (Antara al-
Qur’an, Taurat, dan Injil)