TANDA TERIMA
DITERIMA OLEH : ……………………………………….
HARI / TANGGAL :………………………………………..
PERIHAL SURAT : Usulan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Fraksi
Partai Golkar DPRD Kabupaten Muna Barat
Nomor Surat : 22 / DPD - MUBAR / GOLKAR / XI / 2016
Penerima,
………………………….
Menjelaskan tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno dalam Bahasa Indonesia. Silahkan mengunduh atau menyimpan slide ini untuk keperluan belajar, jangan lupa sertakan sumbernya ya! Semoga Bermanfaat!
Describing about the history of Ancient Mataram Kingdom in Bahasa. You can download or save this slide for studying, but don't forget to write the source. Thank you!
www.slideshare.net/chlorophylls
TANDA TERIMA
DITERIMA OLEH : ……………………………………….
HARI / TANGGAL :………………………………………..
PERIHAL SURAT : Usulan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Fraksi
Partai Golkar DPRD Kabupaten Muna Barat
Nomor Surat : 22 / DPD - MUBAR / GOLKAR / XI / 2016
Penerima,
………………………….
Menjelaskan tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno dalam Bahasa Indonesia. Silahkan mengunduh atau menyimpan slide ini untuk keperluan belajar, jangan lupa sertakan sumbernya ya! Semoga Bermanfaat!
Describing about the history of Ancient Mataram Kingdom in Bahasa. You can download or save this slide for studying, but don't forget to write the source. Thank you!
www.slideshare.net/chlorophylls
Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu dan kerajaan besar di jawa timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat Kerajaannya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yg ramai.
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Â
Seperti yang kalian tahu, zaman dulu itu banyak banget kerajaan yang berdiri. Nah, salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya ini. Hmm, semoga bermanfaat, ya! ;)
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
Â
Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu dan kerajaan besar di jawa timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat Kerajaannya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yg ramai.
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Â
Seperti yang kalian tahu, zaman dulu itu banyak banget kerajaan yang berdiri. Nah, salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya ini. Hmm, semoga bermanfaat, ya! ;)
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
Â
Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.
1. MAKALAH
SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT
Kelompok 5
• Akbar Ariyanto
• Anisa Amalia Zulfa
• Fanny Evelina
• Ilham Cahyo Nugroho
• Muhammad Arya Wicaksana
• Salahudin Al Ayubi
SMK Negeri 7 Semarang
2016 / 2017
Page 1 of 17
2. PRAKATA
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Tuhan Yang
Maha Pemurah karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat
kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini
kami membahas tentang “Kerajaan Majapahit”. Makalah ini dibuat
dalam rangka memperdalam pemahaman tentang kerajaan
Majapahit. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru
Sejarah yang telah membimbing penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada teman-teman. Kami yakin makalah ini masih mamiliki
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran akan kami
terima.
Penyusun
Page 2 of 17
3. DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................................
1
Prakata .................................................................................................................................... 2
Daftar isi .................................................................................................................................. 3
Kerajaan Majapahit
A. Letak ............................................................................................................................ 4
B. Sumber Sejarah dan Peninggalan
a. Sumber sejarah ................................................................................................ 4
b. Peninggalan ..................................................................................................... 6
C. Masa pemerintahan
a. Pendiri ........................................................................................................... 11
b. Puncak kejayaan ............................................................................................ 12
c. Raja terakhir .................................................................................................. 13
D. Penyebab keruntuhan ............................................................................................... 13
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 16
Page 3 of 17
4. Kerajaan Majapahit
A. Letak
Dalam berbagai penelitian yang dilakukan para arkeologi, mereka
meyakini bahwa wilayah Trowulan merupakan letak kerajaan majapahit yang
telah hancur karena serangan musuh pada abad XV tepatnya pada tahun 1478.
Trowulan merupakan nama sebuah kecamatan yang terdapat di kabupaten
Mojokerto tepatnya berada di sisi barat. Jika kita pernah melewati jalan nasional
dari arah solo ke surabaya maupun sebaliknya tentu saja kita akan melihat
banyak sekali situs peninggalan kerajaan majapahit yang membentang lebih dari
90 km.
B. Sumber Sejarah dan Peninggalan
a. Sumber Sejarah
i. Prasasti Butok
Prasasti ini
dikeluarkan oleh Raden
Wijaya pada saat ia
sukses naik tahta
kerajaan. Prasasti ini
sebagai bukti peristiwa
keruntuhan kerajaan
Singasari, serta kisah
nan menceritakan
bagaimana perjuangan
Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan. Sebenarnya Majapahit
memiliki prasasti nan jumlahnya sangat banyak, yaitu Prasasti
Kudadu, Prasasti Sukamerta, dan Prasasti Balawi, Prasasti
Waringin Pitu, Prasasti Canggu, Prasasti Karang Bogem, Prasasti
Katiden I, Prasasti Alasantan, Prasasti Kamban, Prasasti Hara-hara,
Prasasti Wurare, Prasasti Maribong, Prasasti Canggu.
ii. Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama
Kidung merupakan nyanyian, lagu atau syair nan
dinyanyikan. Kidung Harsawijaya menceritakan keruntuhan
Kerajaan Singasari yang merupakan cikal bakal kerajaann
Majapahit, sedangkan Kidung Panji Wijayakrama menceritakan
menceritakan perjuangan Raden Wijaya saat menghadapi musuh
Page 4 of 17
5. dari beberapa kerajaan di masa-masa awal ia mendirikan
Kerajaan. Kidung-kidung ini juga memuat kisah mengenai sejarah
awal perkembangan kerajaan Majapahit.
iii. Kitab
1. Kitab Pararaton
Kitab Pararaton
atau Kitab Pustaka Raja
adalah sebuah kitab
sastra Jawa yang
memuat cerita tentang
pemerintahan kerajaan
Singasari dan Majapahit.
Kitab ini berisi naskah yang cukup singkat yaitu sekitar 32
halaman seukuran kertas folio. menceritakan tentang
pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit. Pararaton
yang berbahasa Jawa Kuno ini diperkitan berasal dari
tahun 1481.
2. Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama
atau Kitab Desawarnana adalah
kitab sastra Jawa yang menjadi
sumber berita sejarah Kerajaan
Majapahit yang paling utama. Kitab
ini diperkirakan berasal dari tahun
1365 dan ditemukan oleh seorang
ilmuwan Belanda pada 1894. Kitab
yang hampir dibakar oleh Tentara
KNIL ini, selain memuat cerita perjalanan Hayam Wuruk,
juga berkisah tentang keadaan keraton Majapahit pada
masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, daerah-daerah
kekuasaan Majapahit, dan secara sistematis dibagi dalam
beberapa pupuh yang rapi :
a. Pupuh 1 sampai pupuh 7 bercerita tentang raja dan
keluarganya.
b. Pupuh 8 sampai pupuh 16 bercerita tentang
tentang kota dan wilayah Majapahit.
Page 5 of 17
6. c. Pupuh 17 sampai pupuh 39 bercerita tentang
perjalanan keliling ke Lumajang.
d. Pupuh 45 sampai pupuh 49 bercerita tentang
sejarah raja-raja Majapahit dari Kertarajasa
Jayawardhana sampai Hayam Wuruk.
b. Peninggalan
i. Candi Wringin Lawang
Berupa bangunan gapura
agung dari bahan bata merah
dengan luas dasar 13 x 11 meter dan
tinggi 15,5 meter dengan arsitektur
candi bentar atau “candi terbelah”
yang sampai sekarang sering
diaplikasikan dalam gaya arsitektur
Bali. Fungsi utama bangunan ini
diduga adalah sebagai pintu gerbang menuju kawasan utama di
ibukota kerajaan Majapahit. Lokasinya sangat mudah dijangkau
karena terlihat dari jalan utama Surabaya-Solo, tepatnya di daerah
Brangkal, sebelum memasuki wilayah Trowulan
ii. Candi Brahu
Berlokasi di kawasan Bejijong, Trowulan yang sekarang
merupakan sentra pengrajin Kuningan dan Patung Batu. Candi
Brahu adalah bangunan suci peribadatan yang dipergunakan
untuk memuliakan anggota keluarga kerajaan yang telah wafat.
Konon 4 raja pertama kerajaan Majapahit yang wafat
diperabukan/dikremasi di kompleks bangunan candi Brahu.
iii. Candi Gentong
Candi ini masih dalam tahap
restorasi, sehingga wujudnya masih
berupa reruntuhan bangunan yang
belum bisa dinikmati dengan
nyaman. Lokasinya sendiri
berdekatan dengan candi Brahu
iv. Candi Tikus
Page 6 of 17
7. Adalah kolam pemandian ritual (petirtaan) yang berbentuk
bangunan kolam bujur sangkar berukuran 22,5 meter x 22,5 meter
dengan arsitektur teras-teras persegi yang dimahkotai menara-
menara yang ditata dalam susunan konsentris yang menjadi titik
tertinggi bangunan ini. Pada sisi utara terdapat sebuah tangga
menuju dasar bangunan kolam. Struktur utama yang menonjol
dari dinding selatan diperkirakan mengambil bentuk gunung
legendaris Mahameru. Konon dulunya kolam ini dipergunakan
sebagai tempat pemandian putri raja-raja Majapahit. Nama Candi
Tikus sendiri diambil lantaran dulunya lokasi ini menjadi sarang
tikus yang sering menjadi gangguan hama bagi sawah milik
penduduk.
Selain candi-candi di atas, masih ada peniggalan candi
lainnnya yaitu Candi Bajang Ratu, Candi Kedaton, Candi Minak
Jinggo, Candi Jolotundo, dan Candi Grinting.
v. Pendopo Agung
Bangunan ini dulunya
berupa penemuan umpak-
umpak besar yang diduga
sisa dari sebuah bangunan
pendapa agung, tempat raja
Majapahit menemui tamu-
tamu kerajaan, letaknya juga
di dekat Kolam Segaran.
Sekarang lokasi ini sudah dipugar oleh pihak Kodam V Brawijaya menjadi
bangunan pendapa yang nyaman untuk dikunjungi. Dibelakang
bangunan ini terdapat batu miring, yang konon menjadi tempat
Mahapatih Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa. Selain itu juga
terdapat kompleks makam dan petilasan Raden Wijaya, pendiri kerajaan
Majapahit yang ramai dikunjungi oleh peziarah dan “konon” kalangan
pejabat yang ingin terkabul maksudnya terutama pada malam Jum’at
vi. Kolam Segaran
Adalah bangunan
monumental berupa kolam
besar dari batu bata,
berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 800 x 500
meter persegi. Kedalaman
Kolam Segaran sekitar 3
meter dengan tebal dinding
1,6 meter. Nama Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang
Page 7 of 17
8. berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam
besar ini sebagai miniatur laut. Diduga fungsi kolam ini adalah sebagai
reservoir air bagi pemukiman penduduk kerajaan Majapahit yang
padat, atau sebagai tempat latihan renang bagi prajurit kerajaan.
Dugaan lain adalah sebagai tempat hiburan menjamu tamu-tamu
kerajaan, dimana mereka dijamu di tepi kolam dengan perlengkapan
makan dari emas dan perak, lalu sesuai acara perjamuan peralatan
nan mahal ini dilemparkan ke tengah-tengah kolam untuk
menunjukkan betapa makmurnya kerajaan Majapahit.
vii. Situs Lantai Segi Enam
Situs berupa sisa-sisa
bangunan rumah ini memiliki
keunikan tersendiri lantaran
ditemukannya hamparan
lantai kuno berupa paving
blok berbentuk segi enam
dari bahan tanah liat bakar
yang dibuat halus, berukuran
34 x 29 x 6.5 cm. Pada situs kita bisa melihat sisa lantai, sisa dinding dan
beberapa perabot dari bahan tembikar seperti gentong dan pot tanah
liat. Diduga dulu situs yang terletak 500 m selatan Pendopo Agung ini
merupakan bagian dari kompleks bangunan kerajaan, atau mungkin pula
bangunan milik bangsawan kerajaan Majapahit
viii. Alun-Alun Watu Umpak
Situs ini terletak
hanya sekitar 100 meter
dari situs candi Kedaton,
berupa kumpulan batu-
batu umpak besar yang
tersusun rapi. Diduga
situs ini adalah bekas
bangunan kerajaan Majapahit yang berkaitan pula dengan situs candi
Kedaton.
ix. Makam Putri Campa
Merupakan
kompleks pemakaman
Islam kuno di dekat
Candi Menak Jinggo
Page 8 of 17
9. dengan fokus berupa makam putri Campa, yang konon adalah selir atau
istri raja Majapahit periode akhir. Dari bentuk makam diperkirakan Putri
Campa yang wafat tahun 1448 M menganut agama Islam, dan konon
berhasil mengajak raja Majapahit terakhir untuk memeluk agama Islam.
Seperti diketahui bahwa Raden Patah, pendiri kerajaan Demak yang
notabene kerajaan Islam pertama di Jawa, adalah termasuk putra dari
raja Brawijaya, raja Majapahit pada periode akhir.
x. Makam Troloyo
Merupakan kompleks
pemakaman Islam kuno,
dimana kebanyakan batu
nisan disana berangka tahun
1350 dan 1478. Makam
Troloyo membuktikan
bahwa komunitas muslim
bukan hanya telah ada di
pulau Jawa pada
pertengahan abad ke-14,
tapi juga sebagai bukti bahwa agama Islam telah diakui dan dianut oleh
sebagian kecil penduduk ibu kota Majapahit.
xi. Siti Inggil
Siti Inggil atau yang
artinya Tanah Tinggi atau
mungkin dikonotasikan
dengan Tanah yang di-
Agungkan terletak di dekat
lokasi Candi Brahu. Konon
Siti Inggil dulunya berupa
punden yang pernah
menjadi tempat pertapaan
Raden Wijaya. Di lokasi ini
terdapat situs berupa 2 buah makam yaitu makam Sapu Angin dan Sapu
Jagat yang dikeramatkan oleh penduduk dan banyak dikunjungi oleh
peziarah terutama saat malam Jumat.
xii. Reco Lanang
Arca yang terbuat
dari batu andesip dengan
ukuran tinggi 5,7 meter ini
merupakan gambaran dari
perwujudan salah satu Dhani
Budha yang disebut
Page 9 of 17
10. Aksobnya yang menguasai arah mata angin sebelah timur. Agama Budha
Mahayana mengenal adanya beberapa bentuk kebudhaan yaitu Dhyani
Bodhisatwa dan manusi Budhi. Dhyani Budha digambarkan dalam
perwujudan Budha yang selalu bertafakur dan berada di langit. Dengan
kekuatannya ia memancarkan seorang manusi Budha yang bertugas
mengajarkan dharma di dunia. Tugas manusi budha berakhir setelah
wafat dan kembali ke Nirwana. Demi kelangsungan ajaran dharma,
Dhyani Budha memancarkan dirinya lagi ke dunia yaitu ke Dhyani
Boddhisatwa. Setiap jaman mempunyai rangkaian Dhyani Budha,
Boddhisatwa dan Manusia Budha. Di wilayah Trowulan sekarang sudah
banyak pemahat-pemahat yang membuat arca seperti peninggalan
kerajaan Majapahit,sehingga tidak sedikit orang dari luar daerah bahkan
luar negeri yang memesan patung-patung seperti patung peninggalan
dari kerajaan Majapahit.
xiii. Api Abadi Bekucuk
Menurut legenda yang
beredar pada sebagian
masyarakat, konon Api ajaib
bekucuk sudah terkenal pada
masa kerajaan Majapahit Api
yang mengagumkan tersebut
dimanfaatkan sebaik-baiknya
untuk berbagai kepentingan Api
Bekucuk pernah menjadi perhatian masyarakat pada tahun 1933 yaitu
bermunculan sumber api kecil di pekarangan dan rumah penduduk
sehingga Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengadakan peninjauan
atau penelitian dan sejak itu Api Bekucuk banyak menarik perhatian
masyarakat. Lokasi terletak di dusun Bekucuk desa tempuran kecamatan
Sooko yang berjarak sekitar 3 Km dari Kota Mojokertoyang dapat
ditempuh dengan kondisi jalan yang cukup baik.
xiv. Museum Purbakala Trowulan
Terletak di wilayah
Dusun Trowulan, Desa
Trowulan, Kecamatan
Trowulan. Museum
Purbakala Trowulan dapat
dicapai menggunakan
semua moda transportasi
baik melalui jalan raya Trowulan atau jalan kecamatan tepat di seberang
Kolam Segaran. Museum Purbakala Trowulan didirikan oleh Kanjeng
Adipati Ario Kromojoyo Adinegoro bersama Ir. Henry Maclaine Pont
Page 10 of 17
11. pada tahun 1942 dengan tujuan untuk menampung artefak hasil
penelitian arkeologi di sekitar Trowulan.
xv. Prasasti Majapahit di Blitar
xvi. Prasasti Gunung Butak
xvii. Prasasti Gajah Mada
Page 11 of 17
12. C. Masa Pemerintahan
a. Pendiri
Menurut Prasasti Kudadu, pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang terhadap
kekuasaan Kerajaan Singhasari. Raden Wijaya ditunjuk Kertanegara untuk
menumpas pasukan Gelang-Gelang yang menyerang dari arah utara Singhasari.
Wijaya berhasil memukul mundur musuhnya. Namun pasukan
pemberontak yang lebih besar datang dari arah selatan dan berhasil
menewaskan Kertanagara. Menyadari hal itu, Raden Wijaya melarikan diri
hendak berlindung ke Terung di sebelah utara Singhasari. Namun karena terus
dikejar-kejar musuh ia memilih pergi ke arah timur. Dengan bantuan kepala
desa Kudadu, ia berhasil menyeberangi Selat Madura untuk bertemu Arya
Wiraraja penguasa Songeneb (nama lama Sumenep) Bersama Arya Wiraraja,
Raden Wijaya merencanakan siasat untuk merebut kembali takhta dari tangan
Jayakatwang. Wijaya berjanji, jika ia berhasil mengalahkan Jayakatwang, maka
daerah kekuasaannya akan dibagi dua untuk dirinya dan Wiraraja. Siasat
pertama pun dijalankan. Mula-mula, Wiraraja menyampaikan berita kepada
Jayakatwang bahwa Wijaya menyatakan menyerah kalah. Jayakatwang yang
telah membangun kembali negeri leluhurnya, yaitu Kerajaan
Kadiri menerimanya dengan senang hati. Ia pun mengirim utusan untuk
menjemput Wijaya di pelabuhan Jungbiru Siasat berikutnya, Wijaya meminta
Hutan Tarik di sebelah timur Kadiri untuk dibangun sebagai kawasan wisata
perburuan. Wijaya mengaku ingin bermukim di sana. Jayakatwang yang gemar
berburu segera mengabulkannya tanpa curiga. Wiraraja pun mengirim orang-
orang Songeneb untuk membantu Wijaya membuka hutan tersebut.
Menurut Kidung Panji Wijayakrama, salah seorang Madura
menemukan buah maja yang rasanya pahit. Oleh karena itu, desa pemukiman
yang didirikan Wijaya tersebut pun diberi nama Majapahit.
b. Puncak Kejayaan
Puncak Kejayaan Kerajaan Majapahit. Didalam sejarah disebutkan
bahwa kerajaan Majapahit mengalami puncak masa kejayaannya pada
tahun 1350 - 1389 Masehi yaitu pada saat diperintah oleh Raja Hayam
Wuruk.
Beberapa bukti sejarah yang telah ditemukan sehubungan dengan
Kerajaan Majapahit hanyalah berupa beberapa catatan dari kitab kuno.
Bukti sejarah tersebut antara lain adalah Kitab Negarakertagama yang
Page 12 of 17
13. merupakan semacam buku puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno
pada masa kejayaan Majapahit di masa kekuasaan Hayam Wuruk.
Selain itu ada Kitab Pararaton atau Kitab Raja-raja yang ditulis
menggunakan bahasa Kawi. Kitab ini menceritakan mengenai Ken Arok
dan sedikit catatan mengenai berdirinya Majapahit. Kedua kitab tersebut
merupakan sumber utama yang dipakai sebagai dasar penelitian
mengenai kekuasaan Majapahit. Sedangkan sumber-sumber yang lainnya
berupa beberapa prasasti yang ditulis dengan bahasa Jawa kuno, dan juga
catatan-catatan dari Tiongkok.
Pada tahun 1336 Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi mengangkat
Gajah Mada sebagai Patih Majapahit. Di saat pengangkatan inilah Patih
Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang termashur itu. pada
sumpah itu dia berjanji akan mendirikan sebuah kemaharajaan dengan
menyatukan Nusantara. Dan memang terbukti semasa pemerintahan
Tribhuwana Wijayatunggadewi bersama Patih Gajah Mada, Majapahit
tumbuh berkembang menjadi kerajaan yang sangat besar.
Kemudian kekuasaan sang ratu diteruskan oleh putranya yaitu
Hayam Wuruk yang juga disebut Rajasanegara di tahun 1350 – 1389. Pada
masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada inilah Majapahit
mencapai puncak kejayaan dan memiliki wilayah kekuasaan di hampir
seluruh wilayah Nusantara sampai ke semenanjung Malaya. Dan bahkan
jangkauan ekspedisi armada laut Majapahit mencapai Laut Cina Selatan.
Walaupun secara akurat tidak ada bukti sejarah yang cukup
banyak mengenai kekuasaan Majapahit, namun beberapa data dari
beberapa sumber seperti Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton
ditambah dengan beberapa prasasti ternyata mengalami kecocokan
dengan catatan-catatan dari negeri Tiongkok.
c. Raja Terakhir
Ketika genderang perang sudah ditabuh oleh Prabu Girindrawardhana
Raja Kediri untuk kesekian kalinya ke Kutaraja Trowulan, hati Sang Prabu
Brawijaya V menjadi luluh. 'Perang hidup-mati' antara pasukan Kediri degan
Majapahit yang identik dengan Perang Bratayudha Jayabinangun pun pecah
di daerah Jingga, dekat Kutara Trowulan. Karena banyak para adipati atau
tumenggung yang mbelot dan bergabung dengan Prabu Girindrawardhana,
tak ayal prajurit Majapahit pun keteteran menghadapi prajurit Kediri, sedang
sebagain yang lain meregang nyawa.
Ya..., Istana ajapahit telah tumbang! Peristiwa itu ditandai dengan
candrasengakala; "Sirna Ilang Kertaning bhumi" yang mengisyaratkan tahun
1400 saka atau 1478 M.
Page 13 of 17
14. "Sudahlah Putraku!" demikian kata Prabu Brawijaya V kepada Raden
Patah, "soal keyakinan janganlah dipaksa-paksakan!Silahkan kalian menjadi
seorang Muslim yang baik, tetapi biarlah Ramandamu ini tetap menjadi
penganut Budha."
Pasca lengser keprabon dari tahtanya, Prabu Brawijaya V mengajak dua
orang abdi kinasihnya Sabda Palon dan Naya Genggong pergi ke Gunung
Lawu di kawasan Argo Lawu untuk menggapai kasampurnan atau moksa
dengan menjalani dharma, yakni bersemadi atau tapa brata.
D.Penyebab Keruntuhan
Selepas kemangkatan Hayam Wuruk pada tahun 1389 M, maka
pemerintahan kerajaan pengganti selanjutnya. Penganti tahta kerajaan
sesudah Hayam Wuruk adalah Wirakramawardani yang memerintah dari
tahun 1389-1429 M merupakan menantu Hayam Wuruk.Pada
pemerintahan Wirakramawardani politik kerajaan mulai merosot akibat
ketidakpuasan hati dari saudara keturunan Rajasanegara yang membawa
kelemahan kerajaan Majapahit1
[3]. Perang saudara mula meletus akibat
Virabumi tidak tunduk terhadap penguasa Majapahit. Perang tercetus,
ini mengakibatkan kepincangan politik Majapahit dan menyebabkan
daerah kawasan majapahit memecahkan diri. Hal ini dibuktikan dengan
pembebasan Palembang dari kekuasaan majapahit.Serta kemunculan
Melaka pada kurun ke 15 M. Hal ini menunjukan kelemahan raja
Majapahit menyebabkan banyak negeri tidak lagi mengiktiraf kerajaan
majapahit dan mencoba untuk membuat kerajaan sendiri
Akibat daripada perang saudara diantara Virabumi dan
Wirakramawardani menyebabkan Virabumi terbunuh pada tahun 1406
M dan kota Varabumi ditawan. Namun perang tersebut menyebebkan
kematian pegawai China. Hal ini menyebabkan hubungan dengan
kerajaan china mulai renggang, walaupun hati maharaja cina dapat
diredakan dengan meminta ganti rugi yang dibayar oleh
Wikramawardani untuk menebus kematian pegawai cina dalam perang
tersebut.Namun Cina menjaga perhubunganya dengan negeri di
timur.Pada tahun 1429 M raja Wikramawardani meninggal dunia dan
pemerintahan diwariskan kepada anaknya yaitu Ratu Suhita (1429-1447
M)
Pada pemerintah Ratu Suhita terjadi satu pemberontakan yang
dipimpin oleh Bhre Daha.Ini menunjukan lemahnya pemerintah yang
mengakibatkan pemberontakan untuk mengulingkan kerajaan.Selepas
kematian Ratu Suhita pada tahun 1447 M tahta kerajaan dipegang oleh
Raja Kertavijaya yang merupakan saudara laki-laki Ratu Suhita. Ekonomi
kerajaan Majapahit semangkin lemah akibat kelemahan pemerintah
Majapahit sendiri kerana, banyak daerah yang dulunya menjadi nadi
1
Page 14 of 17
15. ekonomi majapahit mulai tidak berhubungan dengan kota Majapahit
seperti kalimantan timur dan pelembang.
Setelah pemerintahan Raja Kertavijaya kerajaan Majapahit
diperintah oleh Seri Radjasawardana pada tahun 1451-1453 M, namun
selepas kematian tiada warisan yang memerintah kerajaan Majapahit
dan menyebabkan Majapahit tidak punya pemimpin. Dicatatkan bahwa
ketika tahun 1453-1456 M Majapahit tidak mempunyai Raja.Sehingga
kemunculan Hiang Purwawisjesa.Namun pada masa pemerintahan Hiang
Purwawisjesa Majapahit memindahkan pusat pemerintahan ke
Tumapil.Hiang Purwawisjesa memerintah selama sepuluh tahun (1465-
1466).
Setelah itu kerajaan Majapahit diperintah oleh beberapa orang
raja sehingga, tiga orang raja terakhir yang memimpin tahta kerajaan
Majapahit yaitu Bera Widjaja yang berkuasa di Majapahit yang dikenal
sebagai Prabu Adipati Udara dan Prabu Maharadja Adipati Unus.
Pemerintahan pusat semankin lemah apabila ketentaraan Majapahit
mulai lumpuh kerana tidak mampu menepis serangan dari luar lagi, ini
menunjukkan betapa lemahnya raja ketika memerintah Majapahit.
Perkara ini dibuktikan semasa serangan yang dilakukan oleh demak
dalam era pemerintahan Bera Wijaya tidak mampu untuk menepis
serangan tersebut yang menyebabkan kota Majapahit di diruntuhkan.
Sehubungan dengan itu juga, kelemahan raja-raja Majapahit yang
terakhir yakni Bira Wijaya adalah tidak mampu mengawal perairan di
selat Melaka. Pemerintah Majapahit ketika itu jelas kelihatan runtuh dan
terpaksa membuat perjanjian dengan Melaka.Perjanjian yang di lakukan
pada tahun 1518 M adalah peristiwa penting kerana terpaksa melakukan
satu perjanjian dengan Melaka. hal ini menunjukan kemerosotan
Majapahit apabila melakukan perjanjian dengan pemerintah yang
dulunya dibewah kekuasaan Majapahit. Sebelum Negara Majapahit
lenyap di Nusantara juga merupakan akibat serangan dari
Demak.Peristiwa ini jelas menunjukan bahwa setelah zaman keemasan
era pemerintahan Hayam Wuruk maka pemerintah kerajaan menjadi
yang lemah, tidak bijaksana dalam menangani permasalahan politik yang
menyebabkan kerajaan mejapahit kehilangan kewibawaan sehingga
pemerintah terakhir sebelum dimusnahkann oleh kerajaan
Demak.Akhirnya kerajaan Majapahit jatuh dan tidak dapat dibentuk lagi.
Page 15 of 17