SlideShare a Scribd company logo
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 
Dewasa ini kita mengetahui banyak sekali system pemerintahan yang 
berlaku di seluruh Negara, tetapi sebagaian besar menggunakan bentuk system 
pemerintahan demokrasi , termasuk di Indonesia yang merupakan Negara dengan 
pluralisme budaya yang tinggi ,tetapi demokrasi yang diterapkan did Indonesia 
ialah demokrasi pancasila yang berbeda dengan bentuk demokrasi lainnya yang 
diterapkan di Negara – Negara lain di dunia. 
Tetapi yang terjadi sekarang di Negara Indonesia yang berdaulat dan 
berpandangan demokrasi justru semakin jauh dari apa yang diharapkan para 
pendahulu sebelum kemerdekaan diraih. Indonesia yang dikenal sebagai Negara 
kesatuan dengan beraneka ragam pulau, budaya, suku, dan agama, yang memiliki 
dasar pancasila dan filsafat Bhineka Tunggal Ika, kini seolah hilang dari jati diri 
para generasi bangsa Indonesia. 
Salah satu factor ialah dari segi penanaman karakter yang kurang tepat 
sasaran, memicu timbulnya berbagai masalah besar di kehidupan generasi yang 
akan datang. Saat ini demokrasi mulai di permainkan oleh berbagai pihak politik 
untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompoknya semata tanpa 
memikirkan kepentingan dan hajat hidup orang banyak. Jauh dari apa yang 
dimaksudkan dalam kehidupan berdemokrasi yang sebenarnya.
2 
1.2. RUMUSAN MASALAH 
1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi ? 
2. Mengapa banyak Negara menerapkan system demokrasi ? 
3. Apakah demokrasi telah diterapkan di Indonesia ? 
1.3. TUJUAN 
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk menambah wawasan dan 
pengetahuan kita semua mengenai tentang apa sebenarnaya demokrasi, bagaimana 
bentuk demokrasi yang sebenarnya, dan bagaimana seharusnya kita memaknai 
demokrasi sebagai pandangan hidup di generasi sekarang dan generasi yang akan 
datang. Dan dapat mengetahui bahwasannya demokrasi di Indonesia sebagai 
sistim pemerintahan di Indonesia yang penerapannya di dasarkan atas Pancasila 
dan Undang – Undang Dasar 1945 sehingga dapat diterapkan dengan baik dalam 
kehidupan bangsa Indonesia yang kaya akan budaya yang bermacam – macam.
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1. Pengertian demokrasi 
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti 
rakyat dan kratos/kratein yang berarti kekuasaan/berkuasa. Demokrasi dapat 
diartikan sebagai bentuk pemerintahan/kekuasaan dari rakyat,oleh rakyat,dan 
untuk rakyat. 
2.2. Sejarah 
Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat 
Yunani kuno di negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena 
mendirikan negara yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada 
tahun 508-507 SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena. 
Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama: 
1. Pemilihan acak warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan 
yudisial di pemerintahan, dan majelis legislatif yang terdiri dari semua 
warga Athena. 
2. Semua warga negara yang memenuhi ketentuan boleh berbicara dan 
memberi suara di majelis, sehingga tercipta hukum di negara-kota tersebut. 
Akan tetapi, kewarganegaraan Athena tidak mencakup wanita, budak, 
orang asing , non-pemilik tanah, dan pria di bawah usia 20 tahun. 
Dari sekitar 200.000 sampai 400.000 penduduk Athena, 30.000 sampai 60.000 di 
antaranya merupakan warga negara. Pengecualian sebagian besar penduduk dari 
kewarganegaraan sangat berkaitan dengan pemahaman tentang kewarganegaraan 
pada masa itu. Nyaris sepanjang zaman kuno, manfaat kewarganegaraan sela lu 
terikat dengan kewajiban ikut serta dalam perang.
Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung dalam artian keputusan dibuat 
oleh majelis, tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, 
boule, dan pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik dan sebagian besar 
warga negara terus terlibat dalam urusan publik. Meski hak-hak individu tidak 
dijamin oleh konstitusi Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak 
punya kata untuk menyebut "hak", penduduk Athena menikmati kebebasan t idak 
dengan menentang pemerintah, tetapi dengan tinggal di sebuah kota yang tidak 
dikuasai kekuatan lain dan menahan diri untuk tidak tunduk pada perintah orang 
lain. 
Pemungutan suara kisaran pertama dilakukan di Sparta pada 700 SM. Apella 
merupakan majelis rakyat yang diadakan sekali sebulan. Di Apella, penduduk 
Sparta memilih pemimpin dan melakukan pemungutan suara dengan cara 
pemungutan suara kisaran dan berteriak. Setiap warga negara pria berusia 30 
tahun boleh ikut serta. Aristoteles menyebut hal ini "kekanak-kanakan", berbeda 
dengan pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena. Tetapi Sparta 
memakai cara ini karena kesederhanaannya dan mencegah pemungutan bias, 
pembelian suara, atau kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan 
demokratis pertama. 
Meski Republik Romawi berkontribusi banyak terhadap berbagai aspek 
demokrasi, hanya sebagian kecil orang Romawi yang memiliki hak suara dalam 
pemilihan wakil rakyat. Suara kaum berkuasa ditambah-tambahi melalui sistem 
gerrymandering, sehingga kebanyakan pejabat tinggi, termasuk anggota Senat, 
berasal dari keluarga-keluarga kaya dan ningrat. However, many notable 
exceptions did occur. Republik Romawi juga merupakan pemerintahan pertama di 
dunia Barat yang negara-bangsanya berbentuk Republik, meski demokrasinya 
tidak menonjol. Bangsa Romawi menciptakan konsep klasik dan karya-karya dari 
zaman Yunani kuno terus dilindungi. Selain itu, model pemerintahan Romawi 
menginspirasi para pemikir politik pada abad-abad selanjutnya, dan negara-negara 
demokrasi perwakilan modern cenderung meniru model Romawi, bukan Yunani, 
karena Romawi adalah negara yang kekuasaan agungnya dipegang rakyat dan 
4
perwakilan terpilih yang telah memilih atau mencalonkan seorang pemimpin. 
Demokrasi perwakilan adalah bentuk demokrasi yang rakyatnya memil ih 
perwakilan yang kemudian memberi suara terhadap sejumlah inisiatif kebijakan, 
berbeda dengan demokrasi langsung yang rakyatnya memberi suara terhadap 
inisiatif kebijakan secara langsung. 
Selama Abad Pertengahan, muncul berbagai sistem yang memiliki pemilihan 
umum atau pertemuan meski hanya melibatkan sebagian kecil penduduk. Sistem-sistem 
5 
tersebut meliputi: 
 pemilihan Gopala oleh kasta atas di Bengal, Anak Benua India, 
 Persemakmuran Polandia-Lituania (10% dari populasi total), 
 Althing di Islandia, 
 Løgting di Kepulauan Faeroe, 
 beberapa negara-kota Italia abad pertengahan seperti Venesia, 
 sistem tuatha di Irlandia abad pertengahan awal, Veche di Republik 
Novgorod dan Pskov di Rusia abad pertengahan, 
 Things di Skandinavia, 
 The States di Tirol dan Swiss, 
 kota pedagang otonomi Sakai di Jepang abad ke-16, dan 
 masyarakat Igbo di Volta-Nigeria. 
Bangsa pertama dalam sejarah modern yang mengadopsi konstitusi 
demokrasi adalah Republik Korsika pada tahun 1755. Konstitusi Korsika 
didasarkan pada prinsip-prinsip Pencerahan dan sudah mengizinkan hak suara 
wanita, hak yang baru diberikan di negara demokrasi lain pada abad ke-20. Pada 
tahun 1789, Perancis pasca-Revolusi mengadopsi Deklarasi Hak Asasi Manusia 
dan Warga Negara dan Konvensi Nasional dipilih oleh semua warga negara pria 
pada tahun 1792. 
Penetapan hak suara pria universal di Perancis tahun 1848 adalah peristiwa 
penting dalam sejarah demokrasi.
Hak suara pria universal ditetapkan di Perancis pada bulan Maret 1848 setelah 
Revolusi Perancis 1848. Tahun 1848, serangkaian revolusi pecah di Eropa setelah 
para pemimpin negara dihadapkan dengan tuntutan konstitusi liberal dan 
pemerintahan yang lebih demokratis dari rakyatnya. 
Walaupun tidak disebut demokrasi oleh para bapak pendiri Amerika Serikat, 
mereka memiliki keinginan yang sama untuk menguji prinsip kebebasan dan 
kesetaraan alami di negara ini.Konstitusi Amerika Serikat yang diadopsi tahun 
1788 menetapkan pemerintahan terpilih dan menjamin hak-hak dan kebebasan 
sipil. 
Pada zaman kolonial sebelum 1776, dan beberapa saat setelahnya, hanya pemilik 
properti pria dewasa berkulit putih yang boleh memberi suara, budak Afrika, 
sebagia besar penduduk berkulit hitam bebas dan wanita tidak boleh memilih. Di 
garis depan Amerika Serikat, demokrasi menjadi gaya hidup dengan munculnya 
kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik. Akan tetapi, perbudakan adalah institusi 
sosial dan ekonomi, terutama di 11 negara bagian di Amerika Serikat Selatan. 
Sejumlah organisasi didirikan untuk mendukung perpindahan warga kulit hitam 
dari Amerika Serikat ke tempat yang menjamin kebebasan dan kesetaraan yang 
lebih besar. 
Pada Sensus Amerika Serikat 1860, populasi budak di Amerika Serikat 
bertambah menjadi empat juta jiwa, dan pada Rekonstruksi pasca-Perang Saudara 
(akhir 1860-an), budak-budak yang baru bebas menjadi warga negara dengan hak 
suara (pria saja). 
Penyertaan penuh warga negara belum sempurna dilakukan sampai Gerakan Hak- 
Hak Sipil Afrika-Amerika (1955–1968) disahkan oleh Kongres Amerika Serikat 
melalui Undang-Undang Hak Suara 1965. 
Jumlah negara pada 1800–2003 yang memiliki skor 8 atau lebih pada skala 
6 
Polity IV, cara yang sering dipakai untuk mengukur demokrasi.
Transisi abad ke-20 ke demokrasi liberal muncul dalam serangkaian 
"gelombang demokrasi" yang diakibatkan oleh perang, revolusi, dekolonisasi, 
religious and economic circumstances. Perang Dunia I dan pembubaran 
Kesultanan Utsmaniyah dan Austria-Hongaria berakhir dengan terbentuknya 
beberapa negara-bangsa baru di Eropa, kebanyakan di antaranya tidak terlalu 
demokratis. 
Pada tahun 1920-an, demokrasi tumbuh subur tetapi terhambat Depresi 
Besar. Amerika Latin dan Asia langsung berubah ke sistem kekuasaan mutlak 
atau kediktatoran. Fasisme dan kediktatoran terbentuk di Jerman Nazi, Italia, 
Spanyol, dan Portugal, serta rezim-rezim non-demokratis di Baltik, Balkan, 
Brasil, Kuba, Cina, dan Jepang. 
Perang Dunia II mulai memutarbalikkan tren ini di Eropa Barat. 
Demokratisasi Jerman dudukan Amerika Serikat, Britania, dan Perancis 
(diragukan, Austria, Italia, dan Jepang dudukan menjadi model teori perubahan 
rezim selanjutnya. 
Akan tetapi, sebagian besar Eropa Timur, termasuk Jerman dudukan Soviet masuk 
dalam blok-Soviet yang non-demokratis. Perang Dunia diikuti oleh dekolonisasi 
dan banyak negara merdeka baru memiliki konstitusi demokratis. India tampil 
sebagai negara demokrasi terbesar di dunia sampai sekarang. 
Pada tahun 1960, banyak negara yang menggunakan sistem demokrasi, 
meski sebagian besar penduduk dunia tinggal di negara yang melaksanakan 
pemilihan umum terkontrol dan bentuk-bentuk pembohongan lainnya (terutama di 
negara komunis dan bekas koloninya). 
Gelombang demokratisasi yang muncul setelah itu membawa keuntungan 
demokrasi liberal sejati yang besar bagi banyak negara. Spanyol, Portugal (1974), 
dan sejumlah kediktatoran militer di Amerika Selatan kembali dikuasai rakyat 
sipil pada akhir 1970-an dan awal 1980-an (Argentina tahun 1983, Bolivia, 
Uruguay tahun 1984, Brasil tahun 1985, dan Chili awal 1990-an). Peristiwa ini 
7
diikuti oleh banyak bangsa di Asia Timur dan Selatan pada pertengahan sampai 
akhir 1980-an. 
Malaise ekonomi tahun 1980-an, disertai ketidakpuasan atas penindasan 
Soviet, menjadi faktor runtuhnya Uni Soviet yang menjadi tanda berakhirnya 
Perang Dingin dan demokratisasi dan liberalisasi bekas negara-negara blok Timur. 
Kebanyakan negara demokrasi baru yang sukses secara geografis dan budaya 
terletak dekat dengan Eropa Barat. Mereka sekarang menjadi anggota atau calon 
anggota Uni Eropa. Sejumlah peneliti menganggap Rusia saat ini bukanlah 
demokrasi sejati dan lebih mirip kediktatoran. 
Indeks Demokrasi yang disusun The Economist pada Desember 2011. 
Warna hijau mewakili negara-negara yang lebih demokratis. Warna merah gelap 
mewakili negara-negara otoriter. 
Tren liberal ini menyebar ke beberapa negara di Afrika pada tahun 1990- 
an, termasuk Afrika Selatan. Contoh terbaru liberalisasi adalah Revolusi Indonesia 
1998, Revolusi Bulldozer di Yugoslavia, Revolusi Mawar di Georgia, Revolusi 
Oranye di Ukraina, Revolusi Cedar di Lebanon, Revolusi Tulip di Kyrgyzstan, 
dan Revolusi Yasmin di Tunisia. 
Menurut Freedom House, pada tahun 2007 terdapat 123 negara demokrasi 
elektoral (naik dari 40 pada tahun 1972). Menurut World Forum on Democracy, 
jumlah negara demokrasi elektoral mencapai 120 dari 192 negara di dunia dan 
mencakup 58,2 penduduk dunia. Pada saat yang sama, negara-negara demokrasi 
liberal (yang dianggap Freedom House sebagai negara yang bebas dan 
menghormati hukum dan HAM) berjumlah 85 dan mencakup 38 persen penduduk 
dunia. 
Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 15 September 
8 
sebagai Hari Demokrasi Internasional.
9 
2.3. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli 
Abraham Lincoln : “Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan 
untuk rakyat.” 
Charles Costello : “Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri 
dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan 
untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.” 
John L. Esposito : “Demokrasi pada dasarnya kekuasaan adalah dari dan untuk 
rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif 
maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu 
saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur 
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. ” 
Hans Kelsen : “Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. 
Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. 
Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan 
diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.” 
Sidney Hook : “Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan 
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada 
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.” 
Rifhi Siddiq : “Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kedaulatannya 
dipegang oleh rakyat bertujuan mensejahterakan rakyat dan hak dan kewajiban 
rakyatnya diakui secara hukum ketatanegaraan. ” 
C.F. Strong : “Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas 
anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem 
perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan 
tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.”
Hannry B. Mayo : “Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh 
wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan 
yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana 
di mana terjadi kebebasan politik.” 
Merriem : “Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; 
khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada 
rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui 
sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan 
pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk 
mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese 
berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.” 
Samuel Huntington : “Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang 
paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, 
jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk 
memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan 
suara.” 
Dari berbagai pendapat yang ada memberikan pengertian bahwa 
demokrasi yang ada berkaitan dengan prinsip trias politica yang membagi ketiga 
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan 
dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas ( independen) dan berada dalam 
peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis 
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling 
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. 
Dan setelah perang dunia II secara formal demokrasi dijadikan dasar dari 
kebanyakan negara di dunia,namun yang paling menonjol adalah demokrasi 
konstitusional dan demokrasi yang beraliran komunis,yang dijadikan dasar 
dinegara-negara di Eropa maupun di Asia,termasuk Indonesia yang juga 
menerapkan demokrasi konstitusional pada awalnya. 
10
Perbedaan fundamental antara demokrasi konstitusional dan demokrasi komunis 
adalah demokrasi konstitusional mencita-citakan pemerintahan yang terbatasnya 
kekuasaannya, suatu negara hukum yang tunduk pada rule of law. 
Sebaliknya,demokrasi komunis mencita-citakan pemerintahan yang tidak boleh 
dibatasi kekuasaannya dan bersifat otoriter. 
11 
2.4. Bentuk-bentuk demokrasi 
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan 
demokrasi perwakilan atau tidak langsung. 
Demokrasi langsung 
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap 
rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. 
Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu 
kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik 
yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya 
demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus 
diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern 
sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup 
besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang 
sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan 
rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua 
permasalahan politik negara. 
Demokrasi perwakilan 
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui 
pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi 
mereka.
12 
2.5. Ciri-ciri pemerintahan demokratis 
Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan 
dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan 
demokrasi adalah sebagai berikut: 
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan 
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak 
asasi rakyat (warga negara). 
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen 
sebagai alat penegakan hukum 
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 
6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi 
dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah. 
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di 
lembaga perwakilan rakyat. 
8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan 
(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga 
perwakilan rakyat. 
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, 
golongan, dan sebagainya). 
2.6. Prinsip-prinsip demokrasi 
Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan 
politik dan sosial.
13 
2.7. Asas pokok demokrasi 
1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan 
wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, 
umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan 
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan 
pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan 
bersama. 
2.8. Penerapan Prinsip Demokrasi di Indonesia 
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah 
terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip 
demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal 
dengan "soko guru demokrasi".Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 
1. Kedaulatan rakyat; 
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 
3. Kekuasaan mayoritas; 
4. Hak-hak minoritas; 
5. Jaminan hak asasi manusia; 
6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur; 
7. Persamaan di depan hukum; 
8. Proses hukum yang wajar; 
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; 
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat 
2.9. Perkembangan demokrasi di Indonesia 
1). Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi : 
Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ). 
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin
kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan 
baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan 
masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan 
UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD 
ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk 
menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut 
pemerintah mengeluarkan : 
• Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah 
menjadi lembaga legislatif. 
• Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai 
Politik. 
• Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem 
pemerintahn presidensil menjadi parlementer. 
2). Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama 
a). Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959 
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau 
berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa 
demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan 
berkembangnya partai-partai politik. 
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan: 
• Dominannya partai politik. 
• Landasan sosial ekonomi yang masih lemah. 
• Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950. 
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 
: 
• Bubarkan konstituante. 
• Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD 1950. 
• Pembentukan MPRS dan DPAS. 
b). Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah 
14
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan 
perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong 
diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan 
berporoskan nasakom dengan ciri : 
1. Dominasi Presiden. 
2. Terbatasnya peran partai politik. 
3. Berkembangnya pengaruh PKI. 
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain : 
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan. 
2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan 
presiden membentuk DPRGR. 
3. Jaminan HAM lemah. 
4. Terjadi sentralisasi kekuasaan. 
5. Terbatasnya peranan pers. 
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur). 
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI. 
c). Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998 
Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 
Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 
secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat 
pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde 
baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 
1992, dan 1997. 
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal 
sebab : 
1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada. 
2. Rekrutmen politik yang tertutup. 
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis. 
4. Pengakuan HAM yang terbatas. 
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela. 
Sebab jatuhnya Orde Baru : 
15
1. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi). 
2. Terjadinya krisis politik. 
3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba. 
4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk 
turun jadi Presiden. 
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang. 
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden 
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998. 
d). Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang 
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah 
demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan 
penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak 
demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi 
negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu 
pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga 
16 
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah 
dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih 
presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. 
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara 
lain : 
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok 
reformasi. 
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang 
Referandum. 
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas 
dari KKN. 
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden 
dan Wakil Presiden RI. 
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV. 
Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua
17 
kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004. 
Demokrasi yang dianut di Indonesia sekarang ini adalah demokrasi pancasila. 
Sebelum menganut demokrasi pancasila, di Indonesia sebelumnya berlaku 
beberapa demokrasi,yaitu; 
 Demokrasi parlementer,yang berlaku dari periode 1945-1959,yang lebih 
menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai. 
 Demokrasi terpimpin,periode 1959-1965,ditandai dengan dominasi 
presiden,terbatasnya partai politik,perkembangan pengaruh komunis dan 
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur social politik. 
 Demokrasi pancasila era orde baru,yang berlaku dari periode 1966- 
1998,demokrasi ini lebih menonjolkan sistem presidensial. 
 Demokrasi pancasila era reformasi,periode 1999-sekarang,demokrasi ini 
berakar pada kekuatan multipartai yang berusaha mengembalikan 
perimbangan kekuatan antara lembaga eksekutif,legislatif dan yudikatif. 
Idris Israil dalam bukunya (2005;52-53),Pembelajaran Pendidikan 
Kewarganegaraan ,menyebutkan cirri-ciri demokrasi yang ada di Indonesia 
sebagai berikut; 
1. Kedaulatan berada ditangan rakyat. 
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong 
3. Pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat 
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi 
5. Adanya keselarasan antara hak dan kewajiban 
6. Menghargai HAM 
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemrintah dinyatakan dan 
disalurkan melali wakil-wakil rakyat.Tidak menghendaki adanya 
demonstrasi dan pemogoan karena merugikan semua pihak
18 
2.10. Aspek-aspek yang berkaitan dengan demokrasi 
A. Hukum dan demokrasi 
Hubungan antara hukum dan demokrasi dapat diibaratkan dengan 
dua sisi mata uang, dalam arti bahwa kualitas hukum suatu Negara 
menentukan kualitas demokrasinya. Artinya, Negara-negara yang 
demokratis akan melahirkan pula hukum-hukum yang berwatak 
demokratis, sedangkan Negara-negara yang otoriter atau non demokratis 
akan lahir hukum-hukum yang non demokratis (Mahfud MD, 1999: 53). 
Hukum merupakan salah satu agenda dari reformasi.Hukum yang 
berlaku diwujudkan oleh aturan-aturan hukum yang saling 
terkait,olehkarena itu keberadaanya merupakan suatu susunan/tatanan 
yang disebut tata hukum.Dasar-dasar dan asas tata hukum nasional adalah 
sebagai berikut; 
a. Dasar hukum nasional RI : Pancasila 
b. Hukum nasional bersifat; 
 Gotong royong 
 Pengayoman 
 Kekeluargaan 
 Toleransi 
 Anti kolonialisme,imperialisme dan feodalisme 
c. Dengan adanya UU no 10 tahun 2004 pasal 6 materi muatan 
peraturan perundang-undangan mengandung asas; 
 Pengayoman
19 
 Kemanusiaan 
 Kebangsaan 
 Kekeluargaan 
 Kenusantaraan 
 Bhineka tunggal ika 
 Keadilan 
 Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan 
 Ketertiban hukum dan kepastian hukum 
 Keseimbangan,keserasian dan keselarasan 
Namun pada saat ini hukum di Indonesia,justru semakin pudar dan tidak 
ditegakkan,semakin kebawah justru semakin tajam dan semakin keatas 
justru semakin tumpul.Inilah lemahnya bangsa Indonesia yang katanya 
negara hukum,tetapi justru hukum lebih dipermainkan oleh pihak-pihak 
yang tidak bertanggung jawab.Dengan demikian nilai-nilai demokrasi 
sudah yidak ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
B. HAM dan demokrasi 
Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena 
sebagaimana dikemukakan tadi, makna terdalam dari demokrasi adalah 
kedaulatan rakyat, yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik 
tertinggi dalam suatu negara. Posisi ini berarti, secara langsung 
menyatakan adanya jaminan terhadap hak sipil dan politik rakyat 
(Konvenan Hak Sipil dan Politik) – pada dasarnya dikonsepsikan sebagai 
rakyat atau warga negara untuk mencapai kedudukannya sebagai penentu 
keputusan politik tertinggi.Dalam persepktif kongkret ukuran untuk 
menilai demokratis atau tidaknya suatu negara, antara lain; berdasarkan 
jawaban atas pertanyaan seberapa besarkah tingkat kebebasan atau 
kemerdekaan yang dimiliki oleh atau diberikan kepada warga Negara di 
Negara itu? Makin besar tingkat kebebasan, kemerdekaan -dimaksudkan di 
sini adalah kebebasan, kemerdekaan dan hak sebagaimana dimasukkan
dalam kategori Hak-Hak Asasi Manusia generasi pertama-. Misalnya, 
kebebasan untuk menyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut 
keyakinan politik, hak untuk diperlakukan sama dihadapan hukum. 
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan 
terwujud dan dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian 
sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin 
tegaknya Hak Asasi Manusia 
C. Demokrasi di segala bidang ( ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, 
20 
dan pertahanan keamanan) 
 Demokrasi terhadap ideologi 
Pelaksanaan demokrasi yang baik akan berimbas pula ke 
pelaksanaan pancasila yang diharapkan, karena nilai pancasila tidak 
bertentangan dengan nilai demokrasi pancasila itu sendiri. Kehidupan 
beragama yang rukun, penegakan HAM, persatuan dan kesatuan, 
perwakilan untuk menyuarakan aspirasi, dan keadilan social bagi 
seluruh rakyat Indonesia akan terjamin jika demokrasi yang 
sebenarnya dialankan sesuai kondisi masyarakat Indonesia itu sendiri. 
 Demokrasi terhadap politik 
Hubungan antara politik dan demokratisasi sangat erat. Politik 
memiliki pengaruh penting dalam perkembangan demokrasi. 
Demokratisasi tidak berjalan baik apabila tidak ditunjang oleh 
terbangunnya politik yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. 
Dalam merespons tuntutan perubahan, kemungkinan munculnya dua 
sikap yang secara diametral bertentangan, yaitu “mendukung” (positif) 
dan kemungkinan pula “menentang” (negatif), sulit dielakkan. Sebagai 
sebuah proses perubahan dalam menciptakan kehidupan politik yang 
demokratis, realisasi demokratisasi juga dihadapkan pada kedua kutub
yang bertentangan itu, yaitu politik masyarakat yang mendukung 
(positif) dan yang menghambat (negatif)prosesdemokratisasi. 
Politik yang matang termanifestasi melalui orientasi, 
pandangan, dan sikap individu terhadap sistem politiknya. Politik yang 
demokratis akan mendukung terciptanya sistem politik yang 
demokratis. Politik demokratis adalah suatu kumpulan sistem 
keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya yang menopang 
terwujudnya partisipasi. Politik yang demokratis merupakan budaya 
politik yang partisipatif, yang diistilahkan oleh Almond dan Verba 
sebagai civic culture. Karena itu, hubungan antara politik dan 
demokrasi (demokratisasi) dalam konteks civic culture tidak dapat 
dipisahkan. Adanya fenomena demokrasi atau tidak dalam politik yang 
berkembang di suatu masyarakat tidak hanya dapat dilihat dari 
interaksi individu dengan sistem politiknya, tetapi juga interaksi 
individu dalam konteks kelompok atau golongan dengan kelompok 
dan golongan sosial lainnya. Dengan kata lain, budaya politik dapat 
dilihat manifestasinya dalam hubungan antara masyarakat dan struktur 
politiknya, dan dalam hubungan antarkelompok dan golongan dalam 
masyarakat itu. Dalam konteks Indonesia, kiranya jelas bahwa yang 
dihadapi tidak hanya kemajemukan etnik dan daerah, tetapi pada saat 
yang bersamaan adalah“sub-budaya etnik dan daerah” yang majemuk 
pula. Keanekaragaman tersebut akan membawa pengaruh terhadap 
politik bangsa. 
21 
 Demokrasi terhadap ekonomi 
Kemajuan ekonomi bisa dipengaruhi oleh system pemerintahan 
yang dijalankan oleh Negara tersebut. Seperti yang kita ketahui ada 
sejumlah variabel determinan lain yang ikut berkontribusi pada 
pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara, yaitu : modal sosial, modal 
manusia, dan kualitas pemerintahan. Jika pemerintahan berjalan 
dengan baik, maka warga negaranya akan lebih mampu berinovasi 
sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka. Sama seperti
halnya Indonesia, jika Indonesia dapat menjalankan demokrasi dengan 
baik, tanpa adanya KKN, diskriminasi kaum kecil, dan lain 
sebagainya, maka Negara akan secara focus memperhatikan kehidupan 
rakyat. Rakyat akan terakomodir segala kebutuhannya. Tidak ada lagi 
sarjana yang menganggur, industry berkembang karena ada modal 
yang dipinjamkan oleh pemrintah, dan lain sebagainya sehingga 
pendapatan perkapitapun meningkat. Selain itu jika wakil rakyat 
(legislatif) serius menyuarakan keadaan rakyat miskin dan badan 
eksekutif secara serius pula menanganinya, maka kemiskinan akan 
menurun yang berarti ekonomi masyarakat meningkat. 
22 
 Demokrasi terhadap sosial budaya 
Budaya yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam. Banyak 
budaya bukan berarti dapat memecah belah bangsa Indonesia. Seperti 
kata pepatah, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Itulah semboyan yang 
cocok bagi keadaan bangsa Indonesia, walaupun banyak budaya dari 
sabang sampai marauke, tapi kita sama dalam beraspirasi ke 
pemerintah, dalam hukum, dan lain sebagainya. Demokrasi membawa 
budaya yang sangat baik bagi kita. Mengakui kekalahan dan 
mendukung yang menang merupakan salah satu budaya demokrasi. 
Banyak hal yang dipengaruhi oleh demokrasi, seperti halnya rapat 
dalam merumuskan peraturan desa dan lain sebagainya dilakukan 
dengan cara yang demokratis. 
 Demokrasi terhadap pertahanan keamanan 
Jika demokrasi berjalan sesuai arah yang benar maka keamanan 
akan kondusif, tapi jika demokrasi yang dilaksanakan condong kea rah 
anarkisme, berdasarkan kepentingan kelompok dan lain sebagainya 
maka keamanan akan sulit didapatkan. Pertahanan suatu Negara akan 
kuat jika rakyatnya bersatu dalam menghadapi serangan dari luar, baik 
itu berupa serangan militer ataupun globalisasi.
23 
BAB III 
PENUTUP 
KESIMPULAN 
1. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk 
rakyat. Demokrasi yang berlaku dalam suatu negara dengan negara 
lain berbeda-beda.Dan dalam demokrasi terdapat pilar demokrasi yang 
menjadi prinsip yaitu rinsip trias politica yang membagi ketiga 
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk 
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas 
(independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. 
2. Alasan Negara-negara memilih sistem pemerintahan demokrasi, yaitu 
a. Membuka kesempatan partisipasi publik secara luas. 
b. Masyarakat ikut menentukan tujuan suatu negara 
c. Masyarakat ikut andil memilih pemimpin negaranya 
d. Masyarakat dapat ikut mengawasi pemerintahan yang berjalan 
e. Masyarakat dapat minta pertanggungjawaban 
Jadi secara tidak langsung masyarakat ikut serta di dalam proses 
pemerintahan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan. 
3. Demokrasi telah diterapkan di Indonesia dengan berlakunya demokrasi 
pancasila, dimana dalam demokrasi pancasila sangat menjunjung 
tinggi adanya penegakan HAM. Kehidupan demokrasi berlaku di 
Indonesia ditandai dengan adanya pemilihan umum yang luberjurdil. 
Namun sekarang ini nilai- nilai demokrasi sudah mulai luntur dalam 
kehidupan masyarakat,banyak sekali kasus pelanggaran 
HAM,pemimpin yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat, banyak 
terjadi ketidak adilan dalam lembaga hokum, dan masih banyak 
lagi.Pengaruh demokrasi dalam suatu negara bisa mencakup
ideologi,sosial budaya,ekonomi,politik,dan ketahanan nasional. Tetapi 
dalam penerapannya di Indonesia yang menjadi masalah pokok dalam 
perkembangan demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia yaitu 
bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi, membangun kehidupan 
social dan politik yang demokrasi dalam masyarakat yang beraneka 
ragam pola adat budayanya. 
24
25 
DAFTAR PUSTAKA 
SOETAMI,SITI.2007. PENGANTAR TATA HUKUM INDONESIA (edisi 
revisi).Bandung: PT Refika Ajitama 
BUDIARDJO,MIRIAM.2008.DASAR-DASAR ILMU POLITIK (edisi 
revisi).Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama 
http://oneboyariyanta.blogspot.com/2012/09/pengaruh-demokrasi-terhadap-ideologi. 
html 
Aa Nurdiaman, "Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan 
Bernegara", PT Grafindo Media Pratama, 979914857X, 9789799148575. 
Aim Abdulkarim, "Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara 
yang Demokratis", PT Grafindo Media Pratama, 9797584127, 9789797584122. 
"Pendidikan Kewarganegaraan", Yudhistira Ghalia Indonesia, 9797468135, 
9789797468132.

More Related Content

What's hot

Partai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaPartai politik di indonesia
Partai politik di indonesia
Dewi Ratna
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
Septian Muna Barakati
 
Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4
Andri Tri Kuncoro
 
Teori demokrasi
Teori demokrasiTeori demokrasi
Teori demokrasiMeehawk
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiadedyprasetyo01
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
supriono
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan hamMardiah Ahmad
 
Hak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
Hak Asasi Manusia, Sifat dan KarakteristiknyaHak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
Hak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
jonirahmatpramudia
 
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Johanes Rionaldo Sitinjak
 
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
CristianoKunto
 
Konsep negara hukum
Konsep negara hukumKonsep negara hukum
Konsep negara hukum
Yuli Aulia
 
Bab 2 kls XII
Bab  2 kls XIIBab  2 kls XII
Bab 2 kls XII
eryeryey
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Kira R. Yamato
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanNina Muhaemin
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
Rizki Kamaratih
 
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaHak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Vindry Meradi
 
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangPelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
widong
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
Manunggal Amethyst
 

What's hot (20)

Partai politik di indonesia
Partai politik di indonesiaPartai politik di indonesia
Partai politik di indonesia
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4
 
Teori demokrasi
Teori demokrasiTeori demokrasi
Teori demokrasi
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesia
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
 
5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham5. negara hukum dan ham
5. negara hukum dan ham
 
Hak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
Hak Asasi Manusia, Sifat dan KarakteristiknyaHak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
Hak Asasi Manusia, Sifat dan Karakteristiknya
 
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
Analisis Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1959)
 
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.pptMATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
MATERI TAHAPAN PEMILU 2024.ppt
 
Konsep negara hukum
Konsep negara hukumKonsep negara hukum
Konsep negara hukum
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Bab 2 kls XII
Bab  2 kls XIIBab  2 kls XII
Bab 2 kls XII
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaHak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
 
Ppt pers
Ppt persPpt pers
Ppt pers
 
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarangPelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
Pelaksanaan demokrasi 1998-sekarang
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 

Similar to Makalah demokrasi

menjelajah demokrasi
menjelajah demokrasimenjelajah demokrasi
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Saeful Rizal Rifai
 
domokrasi_indonesia
domokrasi_indonesiadomokrasi_indonesia
domokrasi_indonesia
Hida II
 
KULIAH 14.ppt
KULIAH 14.pptKULIAH 14.ppt
KULIAH 14.ppt
cheheru
 
PPT KELOMPOK ILNEG.pptx
PPT KELOMPOK ILNEG.pptxPPT KELOMPOK ILNEG.pptx
PPT KELOMPOK ILNEG.pptx
Sepania
 
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIA
Darvin Try Ananda
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismeAidha Mariza
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - DemokrasiPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Exa Purnama
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
Eny Ardhika Putri
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Sherly Anggraini
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
shihatin
 
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
AnnisaNurkholijah
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
WahyuElfina
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptxKonsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
DAHLAN SITOHANG S.Pd., M.H
 

Similar to Makalah demokrasi (20)

menjelajah demokrasi
menjelajah demokrasimenjelajah demokrasi
menjelajah demokrasi
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Menjelajah demokrasi
Menjelajah demokrasiMenjelajah demokrasi
Menjelajah demokrasi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
domokrasi_indonesia
domokrasi_indonesiadomokrasi_indonesia
domokrasi_indonesia
 
KULIAH 14.ppt
KULIAH 14.pptKULIAH 14.ppt
KULIAH 14.ppt
 
PPT KELOMPOK ILNEG.pptx
PPT KELOMPOK ILNEG.pptxPPT KELOMPOK ILNEG.pptx
PPT KELOMPOK ILNEG.pptx
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIADEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DI INDONESIA
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - DemokrasiPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptxKonsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
 

Makalah demokrasi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini kita mengetahui banyak sekali system pemerintahan yang berlaku di seluruh Negara, tetapi sebagaian besar menggunakan bentuk system pemerintahan demokrasi , termasuk di Indonesia yang merupakan Negara dengan pluralisme budaya yang tinggi ,tetapi demokrasi yang diterapkan did Indonesia ialah demokrasi pancasila yang berbeda dengan bentuk demokrasi lainnya yang diterapkan di Negara – Negara lain di dunia. Tetapi yang terjadi sekarang di Negara Indonesia yang berdaulat dan berpandangan demokrasi justru semakin jauh dari apa yang diharapkan para pendahulu sebelum kemerdekaan diraih. Indonesia yang dikenal sebagai Negara kesatuan dengan beraneka ragam pulau, budaya, suku, dan agama, yang memiliki dasar pancasila dan filsafat Bhineka Tunggal Ika, kini seolah hilang dari jati diri para generasi bangsa Indonesia. Salah satu factor ialah dari segi penanaman karakter yang kurang tepat sasaran, memicu timbulnya berbagai masalah besar di kehidupan generasi yang akan datang. Saat ini demokrasi mulai di permainkan oleh berbagai pihak politik untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan kelompoknya semata tanpa memikirkan kepentingan dan hajat hidup orang banyak. Jauh dari apa yang dimaksudkan dalam kehidupan berdemokrasi yang sebenarnya.
  • 2. 2 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan demokrasi ? 2. Mengapa banyak Negara menerapkan system demokrasi ? 3. Apakah demokrasi telah diterapkan di Indonesia ? 1.3. TUJUAN Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita semua mengenai tentang apa sebenarnaya demokrasi, bagaimana bentuk demokrasi yang sebenarnya, dan bagaimana seharusnya kita memaknai demokrasi sebagai pandangan hidup di generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Dan dapat mengetahui bahwasannya demokrasi di Indonesia sebagai sistim pemerintahan di Indonesia yang penerapannya di dasarkan atas Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 sehingga dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan bangsa Indonesia yang kaya akan budaya yang bermacam – macam.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian demokrasi Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos/kratein yang berarti kekuasaan/berkuasa. Demokrasi dapat diartikan sebagai bentuk pemerintahan/kekuasaan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat. 2.2. Sejarah Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena. Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama: 1. Pemilihan acak warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di pemerintahan, dan majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena. 2. Semua warga negara yang memenuhi ketentuan boleh berbicara dan memberi suara di majelis, sehingga tercipta hukum di negara-kota tersebut. Akan tetapi, kewarganegaraan Athena tidak mencakup wanita, budak, orang asing , non-pemilik tanah, dan pria di bawah usia 20 tahun. Dari sekitar 200.000 sampai 400.000 penduduk Athena, 30.000 sampai 60.000 di antaranya merupakan warga negara. Pengecualian sebagian besar penduduk dari kewarganegaraan sangat berkaitan dengan pemahaman tentang kewarganegaraan pada masa itu. Nyaris sepanjang zaman kuno, manfaat kewarganegaraan sela lu terikat dengan kewajiban ikut serta dalam perang.
  • 4. Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung dalam artian keputusan dibuat oleh majelis, tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, boule, dan pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik dan sebagian besar warga negara terus terlibat dalam urusan publik. Meski hak-hak individu tidak dijamin oleh konstitusi Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak punya kata untuk menyebut "hak", penduduk Athena menikmati kebebasan t idak dengan menentang pemerintah, tetapi dengan tinggal di sebuah kota yang tidak dikuasai kekuatan lain dan menahan diri untuk tidak tunduk pada perintah orang lain. Pemungutan suara kisaran pertama dilakukan di Sparta pada 700 SM. Apella merupakan majelis rakyat yang diadakan sekali sebulan. Di Apella, penduduk Sparta memilih pemimpin dan melakukan pemungutan suara dengan cara pemungutan suara kisaran dan berteriak. Setiap warga negara pria berusia 30 tahun boleh ikut serta. Aristoteles menyebut hal ini "kekanak-kanakan", berbeda dengan pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena. Tetapi Sparta memakai cara ini karena kesederhanaannya dan mencegah pemungutan bias, pembelian suara, atau kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan demokratis pertama. Meski Republik Romawi berkontribusi banyak terhadap berbagai aspek demokrasi, hanya sebagian kecil orang Romawi yang memiliki hak suara dalam pemilihan wakil rakyat. Suara kaum berkuasa ditambah-tambahi melalui sistem gerrymandering, sehingga kebanyakan pejabat tinggi, termasuk anggota Senat, berasal dari keluarga-keluarga kaya dan ningrat. However, many notable exceptions did occur. Republik Romawi juga merupakan pemerintahan pertama di dunia Barat yang negara-bangsanya berbentuk Republik, meski demokrasinya tidak menonjol. Bangsa Romawi menciptakan konsep klasik dan karya-karya dari zaman Yunani kuno terus dilindungi. Selain itu, model pemerintahan Romawi menginspirasi para pemikir politik pada abad-abad selanjutnya, dan negara-negara demokrasi perwakilan modern cenderung meniru model Romawi, bukan Yunani, karena Romawi adalah negara yang kekuasaan agungnya dipegang rakyat dan 4
  • 5. perwakilan terpilih yang telah memilih atau mencalonkan seorang pemimpin. Demokrasi perwakilan adalah bentuk demokrasi yang rakyatnya memil ih perwakilan yang kemudian memberi suara terhadap sejumlah inisiatif kebijakan, berbeda dengan demokrasi langsung yang rakyatnya memberi suara terhadap inisiatif kebijakan secara langsung. Selama Abad Pertengahan, muncul berbagai sistem yang memiliki pemilihan umum atau pertemuan meski hanya melibatkan sebagian kecil penduduk. Sistem-sistem 5 tersebut meliputi:  pemilihan Gopala oleh kasta atas di Bengal, Anak Benua India,  Persemakmuran Polandia-Lituania (10% dari populasi total),  Althing di Islandia,  Løgting di Kepulauan Faeroe,  beberapa negara-kota Italia abad pertengahan seperti Venesia,  sistem tuatha di Irlandia abad pertengahan awal, Veche di Republik Novgorod dan Pskov di Rusia abad pertengahan,  Things di Skandinavia,  The States di Tirol dan Swiss,  kota pedagang otonomi Sakai di Jepang abad ke-16, dan  masyarakat Igbo di Volta-Nigeria. Bangsa pertama dalam sejarah modern yang mengadopsi konstitusi demokrasi adalah Republik Korsika pada tahun 1755. Konstitusi Korsika didasarkan pada prinsip-prinsip Pencerahan dan sudah mengizinkan hak suara wanita, hak yang baru diberikan di negara demokrasi lain pada abad ke-20. Pada tahun 1789, Perancis pasca-Revolusi mengadopsi Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara dan Konvensi Nasional dipilih oleh semua warga negara pria pada tahun 1792. Penetapan hak suara pria universal di Perancis tahun 1848 adalah peristiwa penting dalam sejarah demokrasi.
  • 6. Hak suara pria universal ditetapkan di Perancis pada bulan Maret 1848 setelah Revolusi Perancis 1848. Tahun 1848, serangkaian revolusi pecah di Eropa setelah para pemimpin negara dihadapkan dengan tuntutan konstitusi liberal dan pemerintahan yang lebih demokratis dari rakyatnya. Walaupun tidak disebut demokrasi oleh para bapak pendiri Amerika Serikat, mereka memiliki keinginan yang sama untuk menguji prinsip kebebasan dan kesetaraan alami di negara ini.Konstitusi Amerika Serikat yang diadopsi tahun 1788 menetapkan pemerintahan terpilih dan menjamin hak-hak dan kebebasan sipil. Pada zaman kolonial sebelum 1776, dan beberapa saat setelahnya, hanya pemilik properti pria dewasa berkulit putih yang boleh memberi suara, budak Afrika, sebagia besar penduduk berkulit hitam bebas dan wanita tidak boleh memilih. Di garis depan Amerika Serikat, demokrasi menjadi gaya hidup dengan munculnya kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik. Akan tetapi, perbudakan adalah institusi sosial dan ekonomi, terutama di 11 negara bagian di Amerika Serikat Selatan. Sejumlah organisasi didirikan untuk mendukung perpindahan warga kulit hitam dari Amerika Serikat ke tempat yang menjamin kebebasan dan kesetaraan yang lebih besar. Pada Sensus Amerika Serikat 1860, populasi budak di Amerika Serikat bertambah menjadi empat juta jiwa, dan pada Rekonstruksi pasca-Perang Saudara (akhir 1860-an), budak-budak yang baru bebas menjadi warga negara dengan hak suara (pria saja). Penyertaan penuh warga negara belum sempurna dilakukan sampai Gerakan Hak- Hak Sipil Afrika-Amerika (1955–1968) disahkan oleh Kongres Amerika Serikat melalui Undang-Undang Hak Suara 1965. Jumlah negara pada 1800–2003 yang memiliki skor 8 atau lebih pada skala 6 Polity IV, cara yang sering dipakai untuk mengukur demokrasi.
  • 7. Transisi abad ke-20 ke demokrasi liberal muncul dalam serangkaian "gelombang demokrasi" yang diakibatkan oleh perang, revolusi, dekolonisasi, religious and economic circumstances. Perang Dunia I dan pembubaran Kesultanan Utsmaniyah dan Austria-Hongaria berakhir dengan terbentuknya beberapa negara-bangsa baru di Eropa, kebanyakan di antaranya tidak terlalu demokratis. Pada tahun 1920-an, demokrasi tumbuh subur tetapi terhambat Depresi Besar. Amerika Latin dan Asia langsung berubah ke sistem kekuasaan mutlak atau kediktatoran. Fasisme dan kediktatoran terbentuk di Jerman Nazi, Italia, Spanyol, dan Portugal, serta rezim-rezim non-demokratis di Baltik, Balkan, Brasil, Kuba, Cina, dan Jepang. Perang Dunia II mulai memutarbalikkan tren ini di Eropa Barat. Demokratisasi Jerman dudukan Amerika Serikat, Britania, dan Perancis (diragukan, Austria, Italia, dan Jepang dudukan menjadi model teori perubahan rezim selanjutnya. Akan tetapi, sebagian besar Eropa Timur, termasuk Jerman dudukan Soviet masuk dalam blok-Soviet yang non-demokratis. Perang Dunia diikuti oleh dekolonisasi dan banyak negara merdeka baru memiliki konstitusi demokratis. India tampil sebagai negara demokrasi terbesar di dunia sampai sekarang. Pada tahun 1960, banyak negara yang menggunakan sistem demokrasi, meski sebagian besar penduduk dunia tinggal di negara yang melaksanakan pemilihan umum terkontrol dan bentuk-bentuk pembohongan lainnya (terutama di negara komunis dan bekas koloninya). Gelombang demokratisasi yang muncul setelah itu membawa keuntungan demokrasi liberal sejati yang besar bagi banyak negara. Spanyol, Portugal (1974), dan sejumlah kediktatoran militer di Amerika Selatan kembali dikuasai rakyat sipil pada akhir 1970-an dan awal 1980-an (Argentina tahun 1983, Bolivia, Uruguay tahun 1984, Brasil tahun 1985, dan Chili awal 1990-an). Peristiwa ini 7
  • 8. diikuti oleh banyak bangsa di Asia Timur dan Selatan pada pertengahan sampai akhir 1980-an. Malaise ekonomi tahun 1980-an, disertai ketidakpuasan atas penindasan Soviet, menjadi faktor runtuhnya Uni Soviet yang menjadi tanda berakhirnya Perang Dingin dan demokratisasi dan liberalisasi bekas negara-negara blok Timur. Kebanyakan negara demokrasi baru yang sukses secara geografis dan budaya terletak dekat dengan Eropa Barat. Mereka sekarang menjadi anggota atau calon anggota Uni Eropa. Sejumlah peneliti menganggap Rusia saat ini bukanlah demokrasi sejati dan lebih mirip kediktatoran. Indeks Demokrasi yang disusun The Economist pada Desember 2011. Warna hijau mewakili negara-negara yang lebih demokratis. Warna merah gelap mewakili negara-negara otoriter. Tren liberal ini menyebar ke beberapa negara di Afrika pada tahun 1990- an, termasuk Afrika Selatan. Contoh terbaru liberalisasi adalah Revolusi Indonesia 1998, Revolusi Bulldozer di Yugoslavia, Revolusi Mawar di Georgia, Revolusi Oranye di Ukraina, Revolusi Cedar di Lebanon, Revolusi Tulip di Kyrgyzstan, dan Revolusi Yasmin di Tunisia. Menurut Freedom House, pada tahun 2007 terdapat 123 negara demokrasi elektoral (naik dari 40 pada tahun 1972). Menurut World Forum on Democracy, jumlah negara demokrasi elektoral mencapai 120 dari 192 negara di dunia dan mencakup 58,2 penduduk dunia. Pada saat yang sama, negara-negara demokrasi liberal (yang dianggap Freedom House sebagai negara yang bebas dan menghormati hukum dan HAM) berjumlah 85 dan mencakup 38 persen penduduk dunia. Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 15 September 8 sebagai Hari Demokrasi Internasional.
  • 9. 9 2.3. Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli Abraham Lincoln : “Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.” Charles Costello : “Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.” John L. Esposito : “Demokrasi pada dasarnya kekuasaan adalah dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. ” Hans Kelsen : “Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.” Sidney Hook : “Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.” Rifhi Siddiq : “Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kedaulatannya dipegang oleh rakyat bertujuan mensejahterakan rakyat dan hak dan kewajiban rakyatnya diakui secara hukum ketatanegaraan. ” C.F. Strong : “Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.”
  • 10. Hannry B. Mayo : “Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.” Merriem : “Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.” Samuel Huntington : “Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.” Dari berbagai pendapat yang ada memberikan pengertian bahwa demokrasi yang ada berkaitan dengan prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas ( independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Dan setelah perang dunia II secara formal demokrasi dijadikan dasar dari kebanyakan negara di dunia,namun yang paling menonjol adalah demokrasi konstitusional dan demokrasi yang beraliran komunis,yang dijadikan dasar dinegara-negara di Eropa maupun di Asia,termasuk Indonesia yang juga menerapkan demokrasi konstitusional pada awalnya. 10
  • 11. Perbedaan fundamental antara demokrasi konstitusional dan demokrasi komunis adalah demokrasi konstitusional mencita-citakan pemerintahan yang terbatasnya kekuasaannya, suatu negara hukum yang tunduk pada rule of law. Sebaliknya,demokrasi komunis mencita-citakan pemerintahan yang tidak boleh dibatasi kekuasaannya dan bersifat otoriter. 11 2.4. Bentuk-bentuk demokrasi Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan atau tidak langsung. Demokrasi langsung Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara. Demokrasi perwakilan Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
  • 12. 12 2.5. Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: 1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara). 3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum 5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah. 7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. 8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat. 9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya). 2.6. Prinsip-prinsip demokrasi Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial.
  • 13. 13 2.7. Asas pokok demokrasi 1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan 2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama. 2.8. Penerapan Prinsip Demokrasi di Indonesia Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 1. Kedaulatan rakyat; 2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3. Kekuasaan mayoritas; 4. Hak-hak minoritas; 5. Jaminan hak asasi manusia; 6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur; 7. Persamaan di depan hukum; 8. Proses hukum yang wajar; 9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; 11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat 2.9. Perkembangan demokrasi di Indonesia 1). Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi : Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ). Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin
  • 14. kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan : • Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif. • Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik. • Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer. 2). Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama a). Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959 Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik. Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan: • Dominannya partai politik. • Landasan sosial ekonomi yang masih lemah. • Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950. Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 : • Bubarkan konstituante. • Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD 1950. • Pembentukan MPRS dan DPAS. b). Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966 Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah 14
  • 15. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri : 1. Dominasi Presiden. 2. Terbatasnya peran partai politik. 3. Berkembangnya pengaruh PKI. Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain : 1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan. 2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentuk DPRGR. 3. Jaminan HAM lemah. 4. Terjadi sentralisasi kekuasaan. 5. Terbatasnya peranan pers. 6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur). Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI. c). Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998 Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab : 1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada. 2. Rekrutmen politik yang tertutup. 3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis. 4. Pengakuan HAM yang terbatas. 5. Tumbuhnya KKN yang merajalela. Sebab jatuhnya Orde Baru : 15
  • 16. 1. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi). 2. Terjadinya krisis politik. 3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba. 4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi Presiden. 5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang. Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998. d). Pelaksanaan demokrasi Orde Reformasi 1998 – sekarang Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga 16 eksekutif, legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain. Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain : 1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi. 2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum. 3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN. 4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI. 5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV. Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua
  • 17. 17 kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004. Demokrasi yang dianut di Indonesia sekarang ini adalah demokrasi pancasila. Sebelum menganut demokrasi pancasila, di Indonesia sebelumnya berlaku beberapa demokrasi,yaitu;  Demokrasi parlementer,yang berlaku dari periode 1945-1959,yang lebih menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai.  Demokrasi terpimpin,periode 1959-1965,ditandai dengan dominasi presiden,terbatasnya partai politik,perkembangan pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur social politik.  Demokrasi pancasila era orde baru,yang berlaku dari periode 1966- 1998,demokrasi ini lebih menonjolkan sistem presidensial.  Demokrasi pancasila era reformasi,periode 1999-sekarang,demokrasi ini berakar pada kekuatan multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antara lembaga eksekutif,legislatif dan yudikatif. Idris Israil dalam bukunya (2005;52-53),Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ,menyebutkan cirri-ciri demokrasi yang ada di Indonesia sebagai berikut; 1. Kedaulatan berada ditangan rakyat. 2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong 3. Pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat 4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi 5. Adanya keselarasan antara hak dan kewajiban 6. Menghargai HAM 7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemrintah dinyatakan dan disalurkan melali wakil-wakil rakyat.Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogoan karena merugikan semua pihak
  • 18. 18 2.10. Aspek-aspek yang berkaitan dengan demokrasi A. Hukum dan demokrasi Hubungan antara hukum dan demokrasi dapat diibaratkan dengan dua sisi mata uang, dalam arti bahwa kualitas hukum suatu Negara menentukan kualitas demokrasinya. Artinya, Negara-negara yang demokratis akan melahirkan pula hukum-hukum yang berwatak demokratis, sedangkan Negara-negara yang otoriter atau non demokratis akan lahir hukum-hukum yang non demokratis (Mahfud MD, 1999: 53). Hukum merupakan salah satu agenda dari reformasi.Hukum yang berlaku diwujudkan oleh aturan-aturan hukum yang saling terkait,olehkarena itu keberadaanya merupakan suatu susunan/tatanan yang disebut tata hukum.Dasar-dasar dan asas tata hukum nasional adalah sebagai berikut; a. Dasar hukum nasional RI : Pancasila b. Hukum nasional bersifat;  Gotong royong  Pengayoman  Kekeluargaan  Toleransi  Anti kolonialisme,imperialisme dan feodalisme c. Dengan adanya UU no 10 tahun 2004 pasal 6 materi muatan peraturan perundang-undangan mengandung asas;  Pengayoman
  • 19. 19  Kemanusiaan  Kebangsaan  Kekeluargaan  Kenusantaraan  Bhineka tunggal ika  Keadilan  Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan  Ketertiban hukum dan kepastian hukum  Keseimbangan,keserasian dan keselarasan Namun pada saat ini hukum di Indonesia,justru semakin pudar dan tidak ditegakkan,semakin kebawah justru semakin tajam dan semakin keatas justru semakin tumpul.Inilah lemahnya bangsa Indonesia yang katanya negara hukum,tetapi justru hukum lebih dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Dengan demikian nilai-nilai demokrasi sudah yidak ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. B. HAM dan demokrasi Demokrasi punya keterkaitan yang erat dengan Hak Asasi Manusia karena sebagaimana dikemukakan tadi, makna terdalam dari demokrasi adalah kedaulatan rakyat, yaitu rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan politik tertinggi dalam suatu negara. Posisi ini berarti, secara langsung menyatakan adanya jaminan terhadap hak sipil dan politik rakyat (Konvenan Hak Sipil dan Politik) – pada dasarnya dikonsepsikan sebagai rakyat atau warga negara untuk mencapai kedudukannya sebagai penentu keputusan politik tertinggi.Dalam persepktif kongkret ukuran untuk menilai demokratis atau tidaknya suatu negara, antara lain; berdasarkan jawaban atas pertanyaan seberapa besarkah tingkat kebebasan atau kemerdekaan yang dimiliki oleh atau diberikan kepada warga Negara di Negara itu? Makin besar tingkat kebebasan, kemerdekaan -dimaksudkan di sini adalah kebebasan, kemerdekaan dan hak sebagaimana dimasukkan
  • 20. dalam kategori Hak-Hak Asasi Manusia generasi pertama-. Misalnya, kebebasan untuk menyatakan pendapat, kemerdekaan untuk menganut keyakinan politik, hak untuk diperlakukan sama dihadapan hukum. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, Hak Asasi Manusia akan terwujud dan dijamin oleh negara yang demokratis dan demikian sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu manjamin tegaknya Hak Asasi Manusia C. Demokrasi di segala bidang ( ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, 20 dan pertahanan keamanan)  Demokrasi terhadap ideologi Pelaksanaan demokrasi yang baik akan berimbas pula ke pelaksanaan pancasila yang diharapkan, karena nilai pancasila tidak bertentangan dengan nilai demokrasi pancasila itu sendiri. Kehidupan beragama yang rukun, penegakan HAM, persatuan dan kesatuan, perwakilan untuk menyuarakan aspirasi, dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia akan terjamin jika demokrasi yang sebenarnya dialankan sesuai kondisi masyarakat Indonesia itu sendiri.  Demokrasi terhadap politik Hubungan antara politik dan demokratisasi sangat erat. Politik memiliki pengaruh penting dalam perkembangan demokrasi. Demokratisasi tidak berjalan baik apabila tidak ditunjang oleh terbangunnya politik yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam merespons tuntutan perubahan, kemungkinan munculnya dua sikap yang secara diametral bertentangan, yaitu “mendukung” (positif) dan kemungkinan pula “menentang” (negatif), sulit dielakkan. Sebagai sebuah proses perubahan dalam menciptakan kehidupan politik yang demokratis, realisasi demokratisasi juga dihadapkan pada kedua kutub
  • 21. yang bertentangan itu, yaitu politik masyarakat yang mendukung (positif) dan yang menghambat (negatif)prosesdemokratisasi. Politik yang matang termanifestasi melalui orientasi, pandangan, dan sikap individu terhadap sistem politiknya. Politik yang demokratis akan mendukung terciptanya sistem politik yang demokratis. Politik demokratis adalah suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya yang menopang terwujudnya partisipasi. Politik yang demokratis merupakan budaya politik yang partisipatif, yang diistilahkan oleh Almond dan Verba sebagai civic culture. Karena itu, hubungan antara politik dan demokrasi (demokratisasi) dalam konteks civic culture tidak dapat dipisahkan. Adanya fenomena demokrasi atau tidak dalam politik yang berkembang di suatu masyarakat tidak hanya dapat dilihat dari interaksi individu dengan sistem politiknya, tetapi juga interaksi individu dalam konteks kelompok atau golongan dengan kelompok dan golongan sosial lainnya. Dengan kata lain, budaya politik dapat dilihat manifestasinya dalam hubungan antara masyarakat dan struktur politiknya, dan dalam hubungan antarkelompok dan golongan dalam masyarakat itu. Dalam konteks Indonesia, kiranya jelas bahwa yang dihadapi tidak hanya kemajemukan etnik dan daerah, tetapi pada saat yang bersamaan adalah“sub-budaya etnik dan daerah” yang majemuk pula. Keanekaragaman tersebut akan membawa pengaruh terhadap politik bangsa. 21  Demokrasi terhadap ekonomi Kemajuan ekonomi bisa dipengaruhi oleh system pemerintahan yang dijalankan oleh Negara tersebut. Seperti yang kita ketahui ada sejumlah variabel determinan lain yang ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara, yaitu : modal sosial, modal manusia, dan kualitas pemerintahan. Jika pemerintahan berjalan dengan baik, maka warga negaranya akan lebih mampu berinovasi sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka. Sama seperti
  • 22. halnya Indonesia, jika Indonesia dapat menjalankan demokrasi dengan baik, tanpa adanya KKN, diskriminasi kaum kecil, dan lain sebagainya, maka Negara akan secara focus memperhatikan kehidupan rakyat. Rakyat akan terakomodir segala kebutuhannya. Tidak ada lagi sarjana yang menganggur, industry berkembang karena ada modal yang dipinjamkan oleh pemrintah, dan lain sebagainya sehingga pendapatan perkapitapun meningkat. Selain itu jika wakil rakyat (legislatif) serius menyuarakan keadaan rakyat miskin dan badan eksekutif secara serius pula menanganinya, maka kemiskinan akan menurun yang berarti ekonomi masyarakat meningkat. 22  Demokrasi terhadap sosial budaya Budaya yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam. Banyak budaya bukan berarti dapat memecah belah bangsa Indonesia. Seperti kata pepatah, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Itulah semboyan yang cocok bagi keadaan bangsa Indonesia, walaupun banyak budaya dari sabang sampai marauke, tapi kita sama dalam beraspirasi ke pemerintah, dalam hukum, dan lain sebagainya. Demokrasi membawa budaya yang sangat baik bagi kita. Mengakui kekalahan dan mendukung yang menang merupakan salah satu budaya demokrasi. Banyak hal yang dipengaruhi oleh demokrasi, seperti halnya rapat dalam merumuskan peraturan desa dan lain sebagainya dilakukan dengan cara yang demokratis.  Demokrasi terhadap pertahanan keamanan Jika demokrasi berjalan sesuai arah yang benar maka keamanan akan kondusif, tapi jika demokrasi yang dilaksanakan condong kea rah anarkisme, berdasarkan kepentingan kelompok dan lain sebagainya maka keamanan akan sulit didapatkan. Pertahanan suatu Negara akan kuat jika rakyatnya bersatu dalam menghadapi serangan dari luar, baik itu berupa serangan militer ataupun globalisasi.
  • 23. 23 BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi yang berlaku dalam suatu negara dengan negara lain berbeda-beda.Dan dalam demokrasi terdapat pilar demokrasi yang menjadi prinsip yaitu rinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. 2. Alasan Negara-negara memilih sistem pemerintahan demokrasi, yaitu a. Membuka kesempatan partisipasi publik secara luas. b. Masyarakat ikut menentukan tujuan suatu negara c. Masyarakat ikut andil memilih pemimpin negaranya d. Masyarakat dapat ikut mengawasi pemerintahan yang berjalan e. Masyarakat dapat minta pertanggungjawaban Jadi secara tidak langsung masyarakat ikut serta di dalam proses pemerintahan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan. 3. Demokrasi telah diterapkan di Indonesia dengan berlakunya demokrasi pancasila, dimana dalam demokrasi pancasila sangat menjunjung tinggi adanya penegakan HAM. Kehidupan demokrasi berlaku di Indonesia ditandai dengan adanya pemilihan umum yang luberjurdil. Namun sekarang ini nilai- nilai demokrasi sudah mulai luntur dalam kehidupan masyarakat,banyak sekali kasus pelanggaran HAM,pemimpin yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat, banyak terjadi ketidak adilan dalam lembaga hokum, dan masih banyak lagi.Pengaruh demokrasi dalam suatu negara bisa mencakup
  • 24. ideologi,sosial budaya,ekonomi,politik,dan ketahanan nasional. Tetapi dalam penerapannya di Indonesia yang menjadi masalah pokok dalam perkembangan demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia yaitu bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi, membangun kehidupan social dan politik yang demokrasi dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. 24
  • 25. 25 DAFTAR PUSTAKA SOETAMI,SITI.2007. PENGANTAR TATA HUKUM INDONESIA (edisi revisi).Bandung: PT Refika Ajitama BUDIARDJO,MIRIAM.2008.DASAR-DASAR ILMU POLITIK (edisi revisi).Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama http://oneboyariyanta.blogspot.com/2012/09/pengaruh-demokrasi-terhadap-ideologi. html Aa Nurdiaman, "Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara", PT Grafindo Media Pratama, 979914857X, 9789799148575. Aim Abdulkarim, "Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis", PT Grafindo Media Pratama, 9797584127, 9789797584122. "Pendidikan Kewarganegaraan", Yudhistira Ghalia Indonesia, 9797468135, 9789797468132.