Dokumen tersebut merupakan kata pengantar dari sebuah makalah yang membahas tentang manajemen berdasarkan sasaran. Kata pengantar ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dan harapan penulis dalam menyusun makalah tersebut."
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, mengenai “ Manajemen Berdasarkan Sasaran ” sehingga
peulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok II
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ...............................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang ..................................................................................................
B. Identifikasi masalah...........................................................................................
C. Tujuan Penulis...................................................................................................
................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................
a. Gambaran umum tentang manajemen berdasarkan sasaran. ...........................
b. Kegiatan-kegiatan manajemen berdasarkan sasaran.........................................
..........................................................................................................................
c. Langkah-langkah melaksanakan kegiatan manjemen berdasarkan sasaran .....
..........................................................................................................................
d. Batas-batas pelaksanaan manajemen berdasarkan sasaran...............................
BAB III PENUTUP .....................................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
3. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan,
peran sarana pendidikan sangat penting, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses
belajar mengajar. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak
tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat di dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yangdihadapi oleh
sekolah adalah masalah sarana pendidikan.
Masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain sarana
penunjang pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang memadai. Hal ini
dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau bahkan mungkin belum tersedia.
Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidak layakan, ketidak nyamanan
pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan orang tua untuk meny
ekolahkan anaknya kesekolah-sekolah tersebut.
Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukanmanajemen
sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen saranadan prasarana
pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara
lebih terkonsep dan terarah. Selanjutnya, kami akanmembahas mengenai manajemen sarana
dan prasarana dengan rumusan masalahantara lain:
B. Identifikasi masalah
a. Apa pengertian manajemen sarana prasarana ?
b. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana sekolah ?
b. Bagaimana proses manajemen sarana prasarana pendidikan Islam ?
C. Tujuan Penulis
a. Mengetahui pengertian manajemen sarana prasarana
b. Mengetahui prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana sekolah
c. Mengetahui proses manajemen sarana prasarana pendidikan Islam
4. BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses penggunaan sumber daya efektif
untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Istilah manajemen bisa di kenal dalam ilmu
ekonomi, yang memfokuskan pada propit (keuntungan) dan komoditas komersial. Seorang
manajer adalah orang yang menggunakan wewenang dan kebijakan organisasi atau
perusahaan untuk menggerakan staf atau bawahanya mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Teryy menjelaskan bahwa manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan
mencapai hasil yang di inginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber daya
lainya.1
Menurut teori manajemen, bahwa manajer yang sukses adalah manejer yang memiliki
unsur kepemimpinan (leadership) dan mampu menerapkan sserta mengembangkan. Dengan
kata lain, manajer yang mampu bertindak sebagai pemimpin( manager as leader).2
B. PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Depdiknas (2008:37) telah membedakan antara sarana pendidikan dan prasarana
pendidikan. Sarana pendidikan adalah suatu perangkat peralatan, bahan, dan prabot yang
secara langsung di gunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Berkaitan dengan ini,
prasarana pendidikan adalah semua prangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Penekanan pada pengertian tersebut
ialah pada sifatnya, sarana brsifat langsung, dan prasarana tidak bersifat langsung dalam
menunjang proses pendidikan.
Proses manajemen sarana dan prasarana di awali dengan perencanaan. Proses
peerencanaan di lakukan untuk mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang di butuhkan di
sekolah. Proses berikutnya adalah pengadaan, yaksi serangkai kegiatan menyediakan
1 Syarifuddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Ciputat Press.Jakarta.2005.Hlm: 41)
2 Muhaimin, Suti’ah, Sugeng Listyo Prabowo. Manajemen Pendidikan.(Kencana Prenada Media.Jakarta 2012.)
5. berbagai jenis sarana dan prasarana sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan. Proses
selanjutnya ialah pengaturan, terdapat kegiatan inventarisasi, penyimpanan, dan
pemeliharaan. Kemudian prosesnya lagi ialah penggunaan, yakni pemanfaatan sarana dan
prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan. Dalam proses ini harus di
perhatikan prinsip efektif dan efesiensinya. Terakhir adalah proses penghapusan, yakni
kegiatan menghilangkan sarana dan prsarana dari daftar inventaris.3
C. TUJUAN MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki tujuan sebagai
berikut :
a) Menciptakan sekolah atau madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan
bagi warga sekolah atau madrasah.
b) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai baik secara kuantitatis maupun
kualitatif dan relevan dengan kepentingan pendidikan.
Bafadal (2003) mejelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan
prasarana pendidikan sebagai berikut :
a) Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan secara hati-hati dan saksama, sehingga sekolah atau
madrasah memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan kebutuhan dana yang
efisien.
b) Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah itu harus secara tepat
dan efisien.
c) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikana secara teliti dan
tepat, sehingga keberadaan sarana dan prasarana tersebut akan selalu dalam keadaan
siap pakai ketika akan digunakan atau diperlukan.
Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal dan professional (yang berkaitan dengan sarana dan
3 Barmawin.Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. (Ar-ruzz media. Jogjakarta.2012.hlm:47)
6. prasarana) terhadap proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.4
D. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang
perlu di perhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut
menurut Bapadal adalah:
1. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan di daya gunakan oleh personal sekolah
dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah
2. Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di
lakukan melalui perencanaan seksama, sehingga dapat di adakan sarana dan prasarana
pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaian harus dengan
hati-hati sehingga mengurangi pemborosan
3. Prinsip administratif, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, intruksi, dan petunjuk teknis yang di
berlakukan oleh pihak yang berwenang.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu manajemen sarana dan prasaraqna di sekolah
harus di delegasikan kepada personal sekolah yang mampu bertanggung jawab, apabila
melibatkan banyak personal sekolah dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi
tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personal sekolah.
5. Peinsip kekohesifan, yaitu bahwa manajemen saarana dan prasarana pendidikan di
sekolah itu harus di realisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat
kompak.5
E. PROSES MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
Manajemen sarana dan prasarana di sekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas
pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi serta penghapusan
sarana dan prasarana pendidikan islam. Hal ini menunjukan bahwa perlu adanya suatu proses
dan keahlian di dalam mengelolanya. Karena jika tidak di kelola dengan baik dan tepat, para
4 http://secercahcahaya06.blogspot.com/2013/12/manajemen-sarana-dan-prasarana.html
5 Sulistyorini,Manajemen Pendidikan Islam Konsep, Strategi dan Aplikasi .(Teras, Jogjakarta,2009.Hml : 117-
118)
7. personil sekolah tidak akan bisa menggunakanya secara maksimal yang berimplikasi pada
kurang maksimalnya proses pembelajaran.
1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam
Perencanaan merupakan pungsi pertama yang harus di lakukan dalam proses
manajemen. Dengan adanya perencanaan yang baik dan cermat, maka segala aktivitas yang
di laksanakan di dalam organisasi akan terarah dan terorganisir sehingga bisa tercapai tujuan
yang di harapkan.
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis dan
penetapan kebutuhan yang dei perlukandalam proses pembelajaran dan kebutuhan yang dapat
menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Langkah-lankah perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
menurut sukarna adalah sebagai berikut :
1. Menampung semua usulan pengadaan perlenkapan sekolah yang di ajukan oleh setiap
unit kerja atau mengeventasikan kekurangan perlengkapan sekolah
2. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk priode tertentu, minsalnya
untuk satu tahun ajaran.
3. Memadukan rencana kebutuhan yang telah di susun dengan perlengkapan yang telah
tersedia sebelumnya
4. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia.
Dalam hal ini jika dana sekolah tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan
yang di perlukan, maka perlu di adakan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan
yang telah di rencanakan dengan melihat utgensi ssetiap perlengkapan yang di perlukan.
Semua perlengkapan yang urgen di daftar dan di dahulukan pengadaanya.
5. Memadukan rencana ( daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana dan
anggaran yang tersedia, maka perlu di adakan seleksi lagi dengan sekala prioritas.
6. Menetapkan rencana pengadaan akhir.
2. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
8. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pada hakekatnaya adalah
kelanjutan dari program perncanaan yang telah disusun oleh sekolah sebelumnya.dalam
pengadaan ini harus dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dengan
memperhatikan segala prioritas yang dibutuhkan oleh sekolah dalam menunjang keberhasilan
pelaksanaan proses pembelajaran.
Sistem pengadaan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain adalah :
1. Droping dari pemerintah, hal ini merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada
sekolah. Bantuan ini sifatnya terbatas sehingga pengelola sarana dan pra sarana
pendidikan disekolah tetap harus mengusahakan sengan cara lain.
2. Pengadaan sarana dan prasarana di sekolah dengan cara memberi baik secara langsung
maupun melalui pemesanan terlebih dahulu.
3. Meminta sumbangan dari wali murid atau mengajukan proposal bantuan pengadaan
sarana dan prasarana sekolah ke lembaga –lembaga sosial yang tidak mengikat.
4. Pengadaan perlengkapandengan cara menyewa atau meminjam ke tempat lain.
5. Pengadaan perlengkapan sekolah dengan cara tukar menukar barang yang dimiliki
dengan barang lain yang di butuhkan sekolah.
3. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah menurut Bafadal di
antarannya meliputi:
1. Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dapat di lakukan penerimaan barang, buku
pembelian barang, buku induk inventaris, buku golongan inventarais, buku bukan
inventaris, buku (kartu) stok barang.
2. Pembuatan kode husus untuk perlengkapan yang tergolong barang inventaris. Caranya
dengan membuat kode barang dan menempelkan atau menuliskannya pada badan
barang perlengkapan yang tergolong sebagai barang inventaris. Tujuanya adalah untuk
memudahkan semua pihak yang mengenal kembali semua perlengkapan pendidikan di
sekolah baik di tinjau dari kepemilikan, penanggung jawab, maupun jenis dan
9. golonganya. Biasanya kode barang itu terbentuk anka atau numerik yang menunjukan
deparetmen, lokasi, sekolah, dan barang.
3. Semua perlengkapan di sekolah yang tergolong barang inventaris harus di laporkan.
Laporan tersebut sering di sebut dengan istilah laporan mutasi barang. Pelaporan di
lakukan dalam priode tertentu, sekali dalam satutriwulan. Dalam satu tahun ajaran
misalnya, pelaporan dapat di lakukan pada bulan juli, oktober, januari, dan april tahun
berikutnya.
4. Pengaawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus di laksanakan oleh
pimpinan organisasi. Berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu
adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan (kontrol) terhadap
sarana dan prasaran pendidikan di sekolah merupakan usaha yang di tempuh oleh pimpinan
dalam membantu personal sekolah untuk menjaga atau memelihara, dan memanfaatkan
sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran
di sekolah.
Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana dpendidikan di sekolah merupakan
aktivitas yang harus di jalankan untuk menjaga agar perlengkapan yang di butuhkan oleh
personal sekolah dalam kondisi siap pakai. Kondisi siap pakai ini akan sangat membantu
terhadap kelancaran proses pembelajaran yang di laksanakan di sekolah. Oleh karena itu
semua perlengkapan yang ada di sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan, dan
pengawasan agar dapat di berdayakan dengan sebaik mungkin.
Dalam pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah jika di tinjau dari sifat maupun
waktunya terdapat beberapa macam yaitu :
1. Ditinjau dari sifatnya, yaitu : pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pencegahan,
perbaikan ringan, dan perbaikan berat.
2. Di tinjau dari waktu pemeliharaanya, yaitu : pemeliharaan sehari-hari
( membersihkan ruang dan perlengkapanya), dan pemeliharaan berkala seperti
pengecetan dinding, pemeriksaan bangku, genteng, dan prabot lainnya.
10. 5. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan meniadakan barang-
barang milik lembaga (bisa juga milik negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
Penghapusan ini bertujuan untuk :
1. Mencegah dan membatasi kerugian yang lebih besar sebagai akibat pengeluaran dana
untuk perbaikan perlengkapan yang rusak.
2. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamatan yang tidak berguna lagi
3. Membebaskan lembaga dari tanggung jawab pemeliharaan dan pengamatan
Barang-barang harus memenuhi syarat untuk di hapus di antaranya:
1. Barang-barang dalam keadaaan rusak berat sehingga tidak dapat di manfaatkan lagi
2. Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan
3. Barang-barang kuno yang penggunaanya tidak efesien lagi
4. Barang- barang yang terkena larangan
5. Barang-barang yang mengalami penyusutan di luar pengurus barang
6. Barang-barang yang pemeliharaanya tidak seimbang kegunaanya
7. Barang-barang yang berlebihan dan tidak gunakan lagi
8. Barang-barang yang di curi
9. Barang-barang yang di selewengkan
10. Barang-barang yang terbakar dan musnah akibat bencana alam.
Dalam penghapusan barang ini kepala sekola beserta setaf-stafnya hendaknya
mengelompokan dan mendata barang-barang yang akan di hapus, kemudian
mengajukan usulan penghapausan beserta lampiran jenis barang yang akan di hapus
ke Diknas Departemen Agama. Setelah SK dari kantor pusat tentang penghapusan
barang terbit, maka dapat di lakukan penghapusan barang sesuai berita acara yang
ada. Penghapusan ini dapat di lakukan dengan cara pemusnahan atau pelelangan.
6. Lain-lain
Masalah lain yang perlu di perhatikan adalah perusakan yang sering di lakukan
oleh siswa yang “gatal tangan”. Prilaku ini banyak penyebabnya, antara lain
11. adanya rasa kurang aman, frustasi, balas dendam karena merasakan ketidak adilan,
dan perkelahian antara kelompok. Upaya yang di lakukan antara lain:
1. Bangkitkan rasa bangga akan keindahan, keunikan sekolah. Ini harus di
contohkan oleh kepala sekolah, guru, dan aparat lainya. Ajaran agama tentang
kebersihan dapat membantu di sini
2. Siapkan bagunan dalam kondisi prima pada tahun ajaran baru. Itu di lakukan
dalam liburan sekolah. Dinding di bersihkan, bangku dan lain-lain demikian
juga. Anak-anak yang masuk pada hari pertama tidak lagi melihat coretan-
coretan pada dinding atau pada bangkunay. Ini akan ada pengaruhnya.
BAB III PENUTUP
Daftar Pustaka