Buku ini memberikan penjelasan tentang cara menemukan dan menggali informasi dari buku fiksi dan nonfiksi. Terdapat dua jenis buku yaitu buku fiksi yang bersifat imajinatif dan buku nonfiksi yang bersifat faktual. Selain itu dijelaskan pula teknik membaca yang tepat untuk mendapatkan informasi seperti membaca intensif, cepat, dan indah. Buku ini juga mengajarkan cara membuat peta konsep atau
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks BukuFuji Damayanti
Pengertian Indeks
Indeks adalah kata atau istilah penting yang tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah ditemukan. Indeks sangat berguna untuk mempermudah mencari keterangan di dalam buku karena dengan segera akan ditemukan informasi yang kita cari. Pada umumnya indeks buku terletak pada halaman akhir buku.
Indeks buku memuat kata atau istilah-istilah khusus yang ada di buku beserta petunjuk halaman dimana kata atau istilah-istilah itu tercantum. Macam macam indeks antara lain indeks kata, pengarang, topik, dan sebagainya.
Tidak semua jenis buku menggunakan halaman indeks. Hanya buku ilmiah atau nonfiksi yang menggunakan halaman indeks, seperti buku pelajaran, modul, ensiklopedi, ilmiah, dan lain - lain.
Isi Indeks Buku
Pada dasarnya, ada empat hal berikut ini yang dimasukkan dalam indeks buku.
1. Indeks nama (indeks pengarang)
Seperti halnya daftar pustaka, nama orang dalam indeks nama dan nama orang asing penulisannya dibalik.
2. Indeks topik (subjek/istilah)
Biasanya, yang dimasukkan dalam indeks topik adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan isi buku yang bersangkutan. Jadi, jika buku itu mengenai ilmu bahasa, yang dimasukkan dalam indeks adalah istilah-istilah ilmu bahasa.
3. Perincian indeks topik
Dalam indeks topik, biasanya terdapat beberapa subjek/istilah yang ada rinciannya. Rincian tersebut merupakan istilah-istilah yang ada hubungannya dengan subjek/istilah yang ada dalam indeks topik tersebut.
4. Nomor halaman di mana nama, topik, atau rincian dari topik tersebut berada.
Ciri – Ciri Halaman Indeks
Halaman indeks memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kata atau istilah disusun secara alfabetis (menurut abjad A-Z)
2. Sebelah kanan halaman indeks menunjukkan letak kata atau istilah digunakan. Semakin sering digunakan, semakin banyak nomor halaman yang ditulis
3.Halaman indeks tidak mencantumkan makna kata, tetapi hanya menunjukkan letak atau halaman istilah itu digunakan
4. Apabila diikuti dengan beberapa kata, biasanya diletakkan di bawah kata pokok ditulis menjorok lebih kurang 1 cm
Fungsi Indeks
1. Mempermudah pembaca memahami suatu kata yang belum dimengerti.
2. Mempercepat pembaca ketika ingin menemukan suatu topik pembicaraan.
Membaca memindai
Teknik membaca untuk memanfaatkan halaman indeks mirip dengan penggunaan kamus, buku telepon, dan sebagainya. Keterampilan membaca yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan indeks buku adalah membaca memindai.
Membaca memindai adalah teknik mambaca yang dilakukan dengan sekilas dan cepat tetapi teliti dengan maksud menemukan dan memperoleh informasi tertentu dari sebuah bacaan. Dengan membaca memindai waktu yang digunakan akan jauh lebih efisien. Indeks buku terdapat di akhir halaman setelah daftar pusaka.
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks BukuFuji Damayanti
Pengertian Indeks
Indeks adalah kata atau istilah penting yang tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah ditemukan. Indeks sangat berguna untuk mempermudah mencari keterangan di dalam buku karena dengan segera akan ditemukan informasi yang kita cari. Pada umumnya indeks buku terletak pada halaman akhir buku.
Indeks buku memuat kata atau istilah-istilah khusus yang ada di buku beserta petunjuk halaman dimana kata atau istilah-istilah itu tercantum. Macam macam indeks antara lain indeks kata, pengarang, topik, dan sebagainya.
Tidak semua jenis buku menggunakan halaman indeks. Hanya buku ilmiah atau nonfiksi yang menggunakan halaman indeks, seperti buku pelajaran, modul, ensiklopedi, ilmiah, dan lain - lain.
Isi Indeks Buku
Pada dasarnya, ada empat hal berikut ini yang dimasukkan dalam indeks buku.
1. Indeks nama (indeks pengarang)
Seperti halnya daftar pustaka, nama orang dalam indeks nama dan nama orang asing penulisannya dibalik.
2. Indeks topik (subjek/istilah)
Biasanya, yang dimasukkan dalam indeks topik adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan isi buku yang bersangkutan. Jadi, jika buku itu mengenai ilmu bahasa, yang dimasukkan dalam indeks adalah istilah-istilah ilmu bahasa.
3. Perincian indeks topik
Dalam indeks topik, biasanya terdapat beberapa subjek/istilah yang ada rinciannya. Rincian tersebut merupakan istilah-istilah yang ada hubungannya dengan subjek/istilah yang ada dalam indeks topik tersebut.
4. Nomor halaman di mana nama, topik, atau rincian dari topik tersebut berada.
Ciri – Ciri Halaman Indeks
Halaman indeks memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kata atau istilah disusun secara alfabetis (menurut abjad A-Z)
2. Sebelah kanan halaman indeks menunjukkan letak kata atau istilah digunakan. Semakin sering digunakan, semakin banyak nomor halaman yang ditulis
3.Halaman indeks tidak mencantumkan makna kata, tetapi hanya menunjukkan letak atau halaman istilah itu digunakan
4. Apabila diikuti dengan beberapa kata, biasanya diletakkan di bawah kata pokok ditulis menjorok lebih kurang 1 cm
Fungsi Indeks
1. Mempermudah pembaca memahami suatu kata yang belum dimengerti.
2. Mempercepat pembaca ketika ingin menemukan suatu topik pembicaraan.
Membaca memindai
Teknik membaca untuk memanfaatkan halaman indeks mirip dengan penggunaan kamus, buku telepon, dan sebagainya. Keterampilan membaca yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan indeks buku adalah membaca memindai.
Membaca memindai adalah teknik mambaca yang dilakukan dengan sekilas dan cepat tetapi teliti dengan maksud menemukan dan memperoleh informasi tertentu dari sebuah bacaan. Dengan membaca memindai waktu yang digunakan akan jauh lebih efisien. Indeks buku terdapat di akhir halaman setelah daftar pusaka.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. A. Menggali dan Menemukan Informasi dari Buku Fiksi dan
Nonfiksi
Buku merupakan sumber informasi yang disampaikan pengarang melalui tulisannya. Untuk
dapat menggali dan menemukan informasi dari buku, kita harus membacanya terlebih
dahulu.
1. Jenis-jenis Buku
a. Buku Fiksi adalah buku yang lebih banyak bersifat imajinatif. Namun, tidak semua bagian
dalam buku fiksi merupakan rekaan. Bahasa dalam buku fiksi memiliki makna kias. Jenis-
jenis buku fiksi:
1) novel
2) antologi
3) novelet
4) cergam
5) komik
3. Perbedaan novel dan novelet
Novel Novelet
1. Panjang cerita lebih dari 40.000 – 100.000 kata,
bahkan ada yang 250.000 kata.
1. Panjang cerita biasanya 17.500 – 40.000 kata.
2. Jumlah jalaman rata-rata 150 – 300 halaman. 2. Jumlah halaman rata-rata 60 – 150 halaman.
3. Waktu baca per satu novel kira-kira 2 jam lebih. 3. Waktu baca per satu novelet kira-kira 1 jam lebih.
4. Kisah dan adegan ditampilkan secara pelan dan
bertahap.
4. Kisah dan adegan ditampilkan dalam tempo sedang,
bertahap, dan sedikit melompat.
4. b. Buku Nonfiksi adalah buku yang bersifat faktual. Bahasa dalam
buku nonfiksi cenderung memiliki makna lugas. Jenis-jenis buku
nonfiksi:
1) biografi
2) otobiografi
3) memoar
4) jurnal
5) buku sejarah
6) esai
7) kritik
8) karya ilmiah
9) buku petunjuk
10) buku teks
11) ensiklopedia
12) kamus
13) tesaurus
14) atlas
5. 2. Teknik-teknik Membaca
a. Membaca Intensif, teknik membaca yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara detail. Untuk memperoleh informasi
yang terperinci, pembaca harus membaca secara berulang-ulang.
b. Membaca Cepat, teknik membaca dengan mengutamakan kecepatan
tanpa mengabaikan pemahaman bacaan.
Membaca cepat terbagi menjadi empat teknik:
1) Baca-layap (skimming), teknik membaca seluruh bacaan dengan
cepat untuk memahami gambaran umum bacaan, ide pokok, bagian
penting, struktur teks, dan mengingatkan kembali apa yang pernah
kita baca.
2) Baca-tatap (scanning), teknik membaca cepat, namun tetap teliti.
teknik ini digunakan untuk mencari daftar isi, indeks, buku telepon,
kamus.
3) Baca-pilih (selecting), teknik ini memilih bacaan sesuai kebutuhan.
4) Baca-lompat (skipping), teknik membaca dengan mengabaikan/
melompati bagian yang tidak diperlukan/ sudah dimengerti.
6. c. Membaca Indah, teknik ini biasanya dilakukan untuk membaca karya sastra . Informasi dalam buku
juga dapat diketahui melalui catatan tentang isi buku. Selain melalui catatan tentang isi buku,
informasi dari buku juga dapat ditemukan dengan memanfaatkan indeks buku. Langkah-langkah
menggunakan indeks:
1) tentukan kata yang akan dicari dalam sebuah buku.
2) buku bagian indeks buku.
3) carilah kata tersebut di bagian indeks buku.
4) cermatilah angka-angka yang berada di samping kata dalam indeks.
5) setelah mengetahui halaman tempat kata tersebut berada, bukalah halaman tersebut.
6) temukan informasi dari kata yang kamu cari dalam buku.
7. B. Membuat Peta Konsep/Garis Alur dari Buku Fiksi dan Nonfiksi yang
Dibaca
1. Pengertian Peta Konsep
Peta konsep/garis alur adalah ilustrasi atau gambaran yang menunjukkan hubungan suatu
konsep dengan konsep lainnya.
2. Manfaat Peta Konsep
a) Meningkatkan kemampuan mengingat sesuatu
b) Meningkatkan kemampuan menyusun informasi
c) Meningkatkan konsentrasi dan imajinasi
d) Membaca menjadi menyenangkan
e) Materi yang sulit dimengerti menjadi mudah dipahami
10. Langkah-langkah Membuat Peta Konsep
1. Baca buku dengan cermat
2. Temukan konsep penting dari setiap bab dan subbab
3. Tulislah judul buku lebih besar
4. Buat cabang untuk setiap konsep
5. Buat cabang baru jika terdapat penjelasan
6. Gunakan kata yang singkat dan jelas
7. Konsep ditulis dengan warna yang berbeda
Cara menguraikan alur cerita buku:
1. Eksposisi
2. Konflik
3. Klimaks
4. Konklusi