1. Guru menerapkan model Problem Based Learning dan media inovatif untuk mengajarkan struktur dan bahasa teks negosiasi kepada siswa.
2. Langkah ini efektif karena meningkatkan aktifitas siswa dan pemahaman tentang materi.
3. Faktor kunci keberhasilannya adalah penerapan model pembelajaran sesuai tujuan dan karakteristik siswa beserta keterlibatan semua pihak.
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran PJOK tentang lompat.
2. Tantangan yang dihadapi adalah memilih media dan metode pembelajaran yang tepat serta meningkatkan aktifitas siswa.
3. Guru menggunakan video dan PowerPoint interaktif beserta diskusi kelompok untuk mengajar, yang membuat siswa lebih fokus dan hasil pembelajaran tercapai.
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Dokumen tersebut merangkum pengalaman mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PJOK khususnya materi passing dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola. Strategi yang digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, penyelidikan, dan penyajian hasil. Langkah tersebut membuat pembelajaran menjadi lebi
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
1. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Kutasari dan mencoba mengatasinya dengan pembelajaran berbasis masalah dan diskusi serta pemberian motivasi melalui video.
2. Langkah yang diambil adalah membagi peserta didik dalam kelompok kecil, memberikan permasalahan, dan memotivasi melalui video kisah sukses. Hasilnya, motivasi dan keaktifan peserta didik meningkat.
3. Faktor
Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Meningkatkan Kemampuan Speaking Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem-Based Learning dan Project Based Learning pada PPG DALJAB 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
1. Pendidik menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur pembangun puisi.
2. Langkah yang diambil adalah menyajikan LKPD, video, dan diskusi kelompok untuk mengatasi rendahnya minat baca dan penguasaan konsep.
3. Hasilnya positif, siswa tampak antusias dan pemahaman meningkat karena mencari informasi sendiri dari berbagai sumber.
1. Dokumen ini merangkum praktik mengajar dengan menggunakan metode Star untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari struktur dan kebahasaan berita.
2. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain peserta didik merasa gugup dengan kehadiran dosen dan guru pamong serta kesulitan menggunakan media IT.
3. Strategi yang digunakan adalah menggunakan metode discovery learning, presentasi, diskusi kelompok, dan
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Praktik baik ini menggambarkan upaya guru sejarah dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di SMAN 1 Puri dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan metode jendela belanja untuk meningkatkan kemampuan siswa. Guru merancang langkah-langkah strategis termasuk persiapan perangkat pembelajaran, penjadwalan, dan melibatkan rekan untuk mendokumentasikan prosesnya. Hasilnya, siswa tampak lebih
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfAvidaAvida1
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Praktik ini membahas penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dan media interaktif VR serta AI (Kahoot) untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik SD dalam pembelajaran sejarah Peristiwa Sumpah Pemuda. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi orientasi masalah, penyelidikan kelompok, presentasi hasil, dan evaluasi proses pembelajaran. Has
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Kondisi awal menggunakan model pembelajaran monoton yang berpusat pada guru. Guru menerapkan model Problem Based Learning dengan media video dan strategi Directed Reading Thinking Activity untuk meningkatkan pemahaman teks bahasa Inggris siswa. Pendekatan baru ini menumbuhkan motivasi dan kolaborasi siswa dalam belajar.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Kondisi rendahnya minat belajar siswa menjadi latar belakang penggunaan model pembelajaran baru. Metode project based learning dan media presentasi digunakan untuk meningkatkan aktifitas dan pemahaman siswa. Hasilnya, siswa tampak antusias dan tujuan pembelajaran tercapai.
Laporan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMKN 5 Tangerang pada mata pelajaran Desain Grafis Percetakan melalui pembelajaran model Problem Based Learning. Pembelajaran konvensional yang terlalu teori menyebabkan siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajar rendah. Dengan model baru ini, siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan hasil belaj
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
1. Guru mengidentifikasi rendahnya motivasi belajar peserta didik di SMK Negeri 1 Kutasari dan mencoba mengatasinya dengan pembelajaran berbasis masalah dan diskusi serta pemberian motivasi melalui video.
2. Langkah yang diambil adalah membagi peserta didik dalam kelompok kecil, memberikan permasalahan, dan memotivasi melalui video kisah sukses. Hasilnya, motivasi dan keaktifan peserta didik meningkat.
3. Faktor
Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Meningkatkan Kemampuan Speaking Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem-Based Learning dan Project Based Learning pada PPG DALJAB 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices aksi 2- ERNI SUTIRA.pdfERNIsutira
1. Sebagai seorang pendidik saya dituntut untuk menjadi guru yang profesional. Pada tahun 2023, Saya harus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi keprofesionalan saya. Menyusun Best Pratice menggunakan Metode Star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan menyusun cerita praktik baik (Best Pratice) menggunakan metode star (Situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning
1. Pendidik menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai unsur pembangun puisi.
2. Langkah yang diambil adalah menyajikan LKPD, video, dan diskusi kelompok untuk mengatasi rendahnya minat baca dan penguasaan konsep.
3. Hasilnya positif, siswa tampak antusias dan pemahaman meningkat karena mencari informasi sendiri dari berbagai sumber.
1. Dokumen ini merangkum praktik mengajar dengan menggunakan metode Star untuk mengatasi kesulitan peserta didik dalam mempelajari struktur dan kebahasaan berita.
2. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain peserta didik merasa gugup dengan kehadiran dosen dan guru pamong serta kesulitan menggunakan media IT.
3. Strategi yang digunakan adalah menggunakan metode discovery learning, presentasi, diskusi kelompok, dan
1. Pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning dan pendekatan saintifik dengan media slide dan video membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam proses pembelajaran dan pembuatan proyek.
3. Penggunaan metode dan media baru ini ternyata efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Praktik baik ini menggambarkan upaya guru sejarah dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di SMAN 1 Puri dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan metode jendela belanja untuk meningkatkan kemampuan siswa. Guru merancang langkah-langkah strategis termasuk persiapan perangkat pembelajaran, penjadwalan, dan melibatkan rekan untuk mendokumentasikan prosesnya. Hasilnya, siswa tampak lebih
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfAvidaAvida1
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Praktik ini membahas penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dan media interaktif VR serta AI (Kahoot) untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik SD dalam pembelajaran sejarah Peristiwa Sumpah Pemuda. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi orientasi masalah, penyelidikan kelompok, presentasi hasil, dan evaluasi proses pembelajaran. Has
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Kondisi awal menggunakan model pembelajaran monoton yang berpusat pada guru. Guru menerapkan model Problem Based Learning dengan media video dan strategi Directed Reading Thinking Activity untuk meningkatkan pemahaman teks bahasa Inggris siswa. Pendekatan baru ini menumbuhkan motivasi dan kolaborasi siswa dalam belajar.
LK 3.1 - BEST PRACTICE - UBAY BAEHAKI.pdfubaybaehaki
1. Praktik pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran informatika melalui penerapan model dan media pembelajaran yang inovatif.
2. Langkah-langkah yang diambil meliputi penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan penggunaan media interaktif.
3. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa terlihat
Kondisi rendahnya minat belajar siswa menjadi latar belakang penggunaan model pembelajaran baru. Metode project based learning dan media presentasi digunakan untuk meningkatkan aktifitas dan pemahaman siswa. Hasilnya, siswa tampak antusias dan tujuan pembelajaran tercapai.
Laporan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMKN 5 Tangerang pada mata pelajaran Desain Grafis Percetakan melalui pembelajaran model Problem Based Learning. Pembelajaran konvensional yang terlalu teori menyebabkan siswa kurang termotivasi sehingga hasil belajar rendah. Dengan model baru ini, siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan hasil belaj
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
Berikut ini adalah best practice yang saya lakukan. Dari hasil perbaikan tersebut, pembelajaran yang dilakukan sudah berjalan dengan efektif dibuktikan dengan keterlibatan peserta didik yang aktif selama pembelajaran, peserta didik lebih semangat dalam pembelajaran terutama dalam kegiatan diskusi mengerjakan durasi dan waktu, pembelajaran menjadi lebih konkret karena media pembelajaran yang digunakan mudah dipahami peserta didik.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. Nama : Pipin Fatonah
Kelas : C
LPTK : Universitas Swadaya Gunung Jati
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik
Dalam Pembelajaran
Lokasi SMKN 2 Bandung
Lingkup Pendidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan
teks negosiasi dengan tepat.
Penulis Pipin Fatonah
Tanggal 12 Desember 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Beberapa kondisi yang menjadi latar belakang
pemilihan materi teks negosiasi di antaranya:
1. Adanya kesulitan peserta didik dalam
menentukan struktur teks negosiasi
2. Sering terjadi miskonsepsi dalam menetukan
bagian pengajuan dan penawaran pada
struktur teks negosiasi karena dianggap
sama
3. Peserta didik belum memahami kaidah
kebahasaan yang tepat dalam melakukan
kegiatan negosiasi, terutama dalam
menyampaiikan kalimat persuasif
Sehingga praktik ini penting untuk dibagikan karena
negosiasi sangat dekat dengan kehidupan peserta
didik, oleh karena itu mereka perlu diberikan
pembelajaran tentang menentukan struktur dan
penggunaan kaidah kebahasaan dalam bernegosiasi
dengan strategi pembelajaran yang tepat
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini
adalah sebagai fasilitator dalam menyampaikan
materi teks negosiasi melalui model Problem Based
Learning (PBL) kepada peserta didik dan
memastikan semua peserta didik mengerti dan dapat
memahami materi yang disampaikan.
2. Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai adalah :
1. Peserta didik belum terbiasa mengikuti kegiatan
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
peserta didik, sehingga peserta didik sangat
bergantung pada penulis dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Sulitnya pengadaan peralatan untuk
proses perekaman karena harus berbagi
dengan yang lain
3. Adanya berbagai gangguan teknis yang
tidak dapat dihindari
4. Terbatasnya kemampuan penulis dalam
pengeditan video rekaman
Pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik :
1. Peserta didik sebagai objek pembelajaran pada
pelaksanaan kegiatan praktik
2. Penuli sebagai fasilitator dan pelasana kegiatan
praktik
3. Teman sejawat yang membantu dalam proses
perekaman kegiatan praktik
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan :
1. Melakukan pembelajaran dengan menerapkan
model Problem Based Learning (PBL) agar
pembelajaran bisa lebih berpusat pada peserta
didik
2. Penulis melakukan koordinasi dengan petugas
penanggung jawab peralatan di lab. jurusan DKV
untuk peminjaman peralatan beberapa hari
sebelum pelaksaaan kegiatan praktik
3. Penulis dibantu rekan guru yang ahli pada bidang
perekaman video melakukam berbagai persiapan
(penayangan salindia melalui proyektor, check
sound, check kamera, dsb) sebelum kegiatan
praktik dimulai
4. Penulis meminta masukan dan bantuan kepada
rekan guru yang ahli dalam proses pengeditan
video hasil rekaman
Srategi pembelajaran yang dilakukan:
1. Penulis menyampaiakan materi teks negosiasi
dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) , pendekatan
saintifik dan metode diskusi serta tanya jawab
2. Penulis memanfaatkan pembelajaran berbasis
teknologi (TPACK) dalam menyampaiakan materi
pembelajaran melalui salindia pada proyektor
3. Penulis menggunakan media inovasi berupa
tayangan video pembelajaran agar peserta didik
3. dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang
materi yang disampaikan
Yang terlibat dalam kegiatan praktik ini adalah:
1. Peserta didik jurusan kelas X jurusan Animasi 1
sebagai objek pembelajaran pada pelaksaan
kegiatan praktik
2. Penulis sebagai fasilitator dan pelaksana aksi
3. Teman sejawat yang membantu dalam proses
kegiatan aksi
Materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi
ini adalah KD 3.11 yaitu Menganalisis struktur
(orientasi, pengajuan, penawaram, persetujuan,
penutup, persetujuan) dan kaidah kebahasaan teks
negosiasi dengan model PBL dan melalui media
inovasi salindia dan tayangan video pembelajaran
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari Langkah-langkah yang dilakukan
adalah :
Model Problem Based Learning didukung oleh
pemanfaatan teknologi (TPACK) dan media inovasi
terbukti dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam pembelajaran menganalisis struktur
(orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan,
penutup) dan kaidah kebahasaan teks negoasiasi
dengan tepat
Aksi yang dilakukan dirasa efektif karena
menjadikan peserta didik menjadi lebih berperan
aktif selama pembelajaran. Kemudian dibuktikan
dengan adanya peningkatan hasil belajar peserta
didik terhadap materi teks negosiasi
Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan
sangat positif. Misalnya peserta didik menjadi lebih
bersemangat dan antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Kemudian bagi rekan
sejawat pun aksi yang dilakukan bisa
memberikan inspirasi untuk mencoba
menerapkan aksi yang serupa dalam proses
pembelajaran yang diampu. Strategi yang
digunakan dinilai mampu memberikan
pembelajaran yang menarik dan diminati oleh
peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan maksimal.
Adapun faktor-faktor yang menentukan keberhasilan
dari strategi yang dilakukan yaitu :
1. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan rencana aksi yang sudah disusun
sesuai sintak dan langkah-langkah
pembelajaran
4. 2. Semua pihak yang terlibat berperan aktif
selama kegiatan berlangsung.
3. Sarana dan prasarana sekolah cukup
menunjang terhadap langkah-langkah yang
dilakukan.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
adalah : Proses pembelajaran akan berjalan efektif
apabila model yang dipilih sesuai dengan materi
dan karakteristik peserta didik serta ketepatan
dalam pemanfaatan teknologi untuk menunjang
kegiatan pembelajaran. Kemudian seluruh pihak
yang terlibat dapat berperan aktif sesuai dengan
perannya masing-masing. Tentunya disertai dengan
kerja cerdas, disiplin dan penuh tanggung jawab.