Dokumen tersebut membahas tentang konfigurasi master-slave DNS di Ubuntu server 12.04. Langkah-langkah konfigurasinya meliputi instalasi dan konfigurasi bind9 pada master dan slave DNS, pengaturan file konfigurasi zone dan database DNS, serta pengujian resolusi nama domain jika master atau slave DNS down. Master dan slave DNS dikonfigurasi untuk bekerja secara otomatis dimana slave akan menggantikan peran master jika terjadi gangguan pada master DNS.
DNS adalah sistem penamaan domain yang mengubah nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya. DNS menggunakan server-server seperti master server, slave server, dan caching-only server untuk menyimpan dan menerjemahkan informasi domain. BIND adalah perangkat lunak implementasi DNS yang paling umum digunakan. BIND rentan terhadap serangan seperti spoofing, denial of service, dan eksploitasi kelemahan pada versi lama."
Dokumen tersebut membahas tentang Domain Name System (DNS) yang merupakan sistem basis data terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer berdasarkan alamat IP. DNS memungkinkan pengguna untuk lebih mudah mengingat dan menggunakan nama domain daripada harus menghafal alamat IP. Dokumen juga menjelaskan sejarah, struktur, cara kerja, keunggulan, dan jenis-jenis data yang disimpan dalam DNS.
DNS adalah sistem penamaan domain yang mengubah nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya. DNS menggunakan server-server seperti master server, slave server, dan caching-only server untuk menyimpan dan menerjemahkan informasi domain. BIND adalah perangkat lunak implementasi DNS yang paling umum digunakan. BIND rentan terhadap serangan seperti spoofing, denial of service, dan eksploitasi kelemahan pada versi lama."
Dokumen tersebut membahas tentang Domain Name System (DNS) yang merupakan sistem basis data terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer berdasarkan alamat IP. DNS memungkinkan pengguna untuk lebih mudah mengingat dan menggunakan nama domain daripada harus menghafal alamat IP. Dokumen juga menjelaskan sejarah, struktur, cara kerja, keunggulan, dan jenis-jenis data yang disimpan dalam DNS.
Konfigurasi server web, mail, DHCP dan DNS pada Debian 5.0 meliputi penginstalan paket yang dibutuhkan, pengaturan konfigurasi berkas dan layanan terkait, serta pengujian konfigurasi yang telah dibuat."
Instalasi dan konfigurasi debian wheezy 7Hisam Rizky
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap untuk menginstal dan mengkonfigurasi sistem operasi Debian Wheezy pada virtual box, termasuk konfigurasi DNS, DHCP, web server, dan webmail. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan virtual machine, instalasi sistem operasi, konfigurasi jaringan, instalasi dan konfigurasi package-package tertentu seperti bind, dhcp, apache, postfix, courier, dan squirrelmail.
Dokumen ini membahas konfigurasi Domain Name System (DNS) dengan arsitektur master-slave untuk menyimpan informasi nama host dan domain menggunakan basis data tersebar. Langkah-langkah konfigurasinya mencakup pengaturan master DNS, slave DNS, dan FTP server dengan domain name yang dikonfigurasi. Tujuannya agar jika master server mati, slave server dapat menggantikan perannya untuk terus menyediakan layanan DNS dan FTP.
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah demi langkah untuk melakukan instalasi dan konfigurasi server Debian yang mencakup instalasi Debian, setting IP address dan hostname, instalasi dan konfigurasi DNS server, web server, DHCP server, serta mail server dan webmail.
Laporan ini membahas instalasi dan konfigurasi Samba untuk melakukan sharing folder antara sistem operasi Linux dan Windows. Langkah-langkahnya meliputi pengaturan IP, instalasi Samba, konfigurasi file smb.conf untuk mendefinisikan folder yang akan dishare, dan pengujian koneksi antara klien Windows dan server Linux. Hasil akhir menunjukkan bahwa sharing folder berhasil dilakukan meskipun terjadi perbedaan format file antara sistem operasi.
Instalasi dan konfigurasi DNS (Domain Name System) untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya. Langkahnya meliputi instalasi paket BIND, konfigurasi file konfigurasi BIND seperti named.conf dan db, serta pengujian konfigurasi menggunakan perintah dig dan nslookup.
Konfigurasi server web, mail, DHCP dan DNS pada Debian 5.0 meliputi penginstalan paket yang dibutuhkan, pengaturan konfigurasi berkas dan layanan terkait, serta pengujian konfigurasi yang telah dibuat."
Instalasi dan konfigurasi debian wheezy 7Hisam Rizky
Dokumen tersebut memberikan instruksi lengkap untuk menginstal dan mengkonfigurasi sistem operasi Debian Wheezy pada virtual box, termasuk konfigurasi DNS, DHCP, web server, dan webmail. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan virtual machine, instalasi sistem operasi, konfigurasi jaringan, instalasi dan konfigurasi package-package tertentu seperti bind, dhcp, apache, postfix, courier, dan squirrelmail.
Dokumen ini membahas konfigurasi Domain Name System (DNS) dengan arsitektur master-slave untuk menyimpan informasi nama host dan domain menggunakan basis data tersebar. Langkah-langkah konfigurasinya mencakup pengaturan master DNS, slave DNS, dan FTP server dengan domain name yang dikonfigurasi. Tujuannya agar jika master server mati, slave server dapat menggantikan perannya untuk terus menyediakan layanan DNS dan FTP.
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah demi langkah untuk melakukan instalasi dan konfigurasi server Debian yang mencakup instalasi Debian, setting IP address dan hostname, instalasi dan konfigurasi DNS server, web server, DHCP server, serta mail server dan webmail.
Laporan ini membahas instalasi dan konfigurasi Samba untuk melakukan sharing folder antara sistem operasi Linux dan Windows. Langkah-langkahnya meliputi pengaturan IP, instalasi Samba, konfigurasi file smb.conf untuk mendefinisikan folder yang akan dishare, dan pengujian koneksi antara klien Windows dan server Linux. Hasil akhir menunjukkan bahwa sharing folder berhasil dilakukan meskipun terjadi perbedaan format file antara sistem operasi.
Instalasi dan konfigurasi DNS (Domain Name System) untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP dan sebaliknya. Langkahnya meliputi instalasi paket BIND, konfigurasi file konfigurasi BIND seperti named.conf dan db, serta pengujian konfigurasi menggunakan perintah dig dan nslookup.
DHCP server dan DNS server memberikan nomor IP secara otomatis dan menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP untuk memudahkan penggunaan komputer dalam jaringan. DHCP meminjamkan nomor IP sementara dan DNS menyimpan peta nama domain dan alamat IP. Kedua server ini memudahkan pengelolaan jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang Domain Name System (DNS) dan pengaturan server DNS. DNS digunakan untuk menerjemahkan antara alamat IP dan nama host agar mudah diingat oleh pengguna. Server DNS dikonfigurasi dengan membuat zona maju dan mundur untuk masing-masing domain dan subnet. Pemeliharaan server DNS meliputi pembaruan nomor serial pada setiap perubahan data dan penggunaan beberapa server sekunder untuk ketersediaan layanan.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi server Debian 5 Lenny, meliputi konfigurasi IP address, DHCP server, DNS server, FTP server, web server, dan webmail server. Langkah-langkah dasar untuk mengkonfigurasi dan menginstalasi berbagai jenis server tersebut dijelaskan secara rinci mulai dari instalasi package hingga pengujian konfigurasi.
Securing DNS 20120516 by ID-SIRTII team in MedanAdi Ginting
Securing Bind DNS memberikan panduan untuk mengamankan server DNS menggunakan software Bind dengan cara-cara seperti menggunakan versi terbaru dari Bind, menerapkan filter trafik, membatasi transfer basis data zona, mengimplementasikan autentikasi transfer zona, dan menerapkan DNS Security Extension (DNSSEC). Dokumen ini juga menjelaskan serangan-serangan terhadap DNS seperti spoofing, cache poisoning, dan DDoS serta langkah-langkah pencegahan untuk mengamankan server Bind.
Dokumen tersebut membahas tentang DHCP server, DNS server, dan web server. Secara singkat, DHCP server secara otomatis memberikan alamat IP kepada klien, DNS server menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, dan web server menyimpan dan menyajikan konten website.
Soal Ujian Semester Kelas XII Tahun 2019/2020Walid Umar
1. Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian tentang konfigurasi berbagai layanan jaringan pada sistem operasi Linux Debian seperti DHCP server, DNS server, web server, file sharing, dan lainnya.
2. Terdapat 40 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai topik konfigurasi jaringan pada Linux Debian mulai dari filesystem, repository, partisi disk hingga konfigurasi port layanan seperti SSH, Squid proxy.
3. Soal-soal tersebut bertujuan untuk men
Dokumen ini membahas tentang konfigurasi server DNS, web server, FTP server, dan email server pada sistem operasi GNU/Linux Debian. Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi masing-masing server dijelaskan secara detail mulai dari penginstalan paket yang dibutuhkan, pengeditan file konfigurasi, hingga pengujian konfigurasi.
Dokumen tersebut membahas tentang DHCP server, DNS server, dan web server. Secara singkat, DHCP server digunakan untuk secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer klien, DNS server digunakan untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, sedangkan web server digunakan untuk menyimpan dan menyajikan halaman web.
Makalah ini membahas tentang Domain Name System (DNS) yang merupakan sistem basis data terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan TCP/IP. DNS digunakan untuk memetakan nama host ke alamat IP. Makalah ini menjelaskan pengertian, sejarah, dan struktur DNS beserta cara kerjanya.
1. Subiyantoro (29)
KONFIGURASI MASTER SLAVE
DNS DI UBUNTU SERVER 12.04
Bpk. DodiPermana
Ibu. Asyifa
XII – TKJ – A 7 September 2013
AdministrasiJaringan
A. TUJUAN
- DapatMemahami Master Slave DNS
- DapatMengkonfigurasi Master Slave DNS
- Memahami Cara kerja Master Slave DNS
B. PENDAHULUAN
DNS (Domain Name System) merupakansebuahaplikasi services di Internet yang
menerjemahkansebuah domain name ke IP address, Atausebuahsistem yang
menyimpaninformasitentangnama host maupunnama domain dalambentuk basis data
tersebar (distributed database) di dalamjaringan computer.
Setiappengakses internet membutuhkan DNS kecualisanggupmenghafalsebanyak
256*256*256*256 IP address. Salah satupengguna DNS adalahpengakses internet,
tapipengakses internet tidakperlumembuat DNS Server karenabisamenggunakan DNS
server yang disediakanoleh ISP. Pengguna DNS selanjutnyatentusajaadalah ISP,
danmereka yang mengelola domain dan webserver.
FungsiDNS :
- KerangkaPeraturanpengirimansecarakontroversimenggunakankeuntunganjenisrekod
DNS, dikenalsebagairekod TXT.
- Menyediakankeluwesanuntukkegagalan computer. Beberapa server DNS
memberikanperlindunganuntuksetiap domain. Tepatnya,Tigabelas server akar (root
server)digunakanolehseluruhdunia.
C. ALAT DAN BAHAN
- Software Virtualisasi
- 1 MesinVirtualisasi Master DNS
- 1 MesinVirtualisasi Slave DNS
- Software Bind9
- Document Reference Ubuntu Server Guide
2. D. LANGKAH KERJA
MASTER DNS
1. NyalakanMesinVirtualisasi Master DNS
2. Pertama Install terlebihdahulu software DNS yaitu bind9
3. LaluKonfigurasi
Network Address
4. Lanjutdenganmenyisipkan Script sebagaiberikut :
N
o
t
e
:
# apt-get install bind9
# nano /etc/network/interface
auto lo eth2
iface lo inet loopback
iface eth2 inet static
address 50.100.200.1
netmask 24
dns-nameservers 50.100.200.1
3. 5. Selanjutnya edit fileKonfigurasi bind yang ada di directory
/etc/bind/named.conf.local, lalumasukkan script sebagaiberikut :
N
o
t
e
:
Z
o
n
e
“
s
u
b
i
.
b
iz” / Zone “200.100.50.in-addrp.arpa
sebuahdaerah yang mencakupsebuah domain utuhatauhanyasebagiansaja.
Type master
Adalah type master DNS yang akandigunakanuntuk Server DNS
File “/etc/bind/db.subi.biz” / file
“/etc/bind/db.50.100”
Alamat File Konfigurasi DNS
Allow-tansfer{ 50.100.200.10; }
Adalahperintahuntukmentransferkan file konfigurasikepada slave DNS
Also-notify { 50.100.200.10’ }
Adalah script untukmembuatpemberitahuansebuahkegiatn yang berhubungandengan
DNS danakanditampilkanpada directory /var/log/syslog
zone “subi.biz” {
type master;
file “/etc/bind/db.subi.biz”;
allow-transfer { 50.100.200.10; };
also-notify { 50.100.200.10; };
};
Zone “200.100.50.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/db.50.100”;
allow-transfer { 50.100.200.10; };
also-notify { 50.100.200.10; };
};
4. 6. Lalu Save File konfigurasitersebut
7. Duplikatkandangantilahnamadari file db.localmenjadi db.subi.biz dan db.127 menjadi
db.50.100
8. Lalu Edit file konfigurasi file db.subi.biz
# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.subi.biz
# cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.50.100
# nano /etc/bind/db.subi.biz
5. 9. LaluMasukkan Script sebagaiberikut :
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA subi.biz. root.subi.biz. (
2013090701 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns.subi.biz
@ IN A 50.100.200.1
@ IN AAAA ::1
ns IN A 50.100.200.1
6. Note :
TTL
SOA MINIMUM TTL adalahnilai default TTL (Time To Live) untuksemua record pada zone
file. Field inidalamsatuandetik.
A
Aadalah field yang menunjukkanalamat Ipv4. Nama owner akanekuivalendengan IP address
yang didefinisikansetelah record A.
Expire
SOA EXPIRE adalah field yang menunjukkanberapa lama zona-data masih authoritative. Field
inihanyaberlakuuntuk slave atau secondary server.
Serial
SOA Serial adalah field yang menunjukkan serial number dari DNS server. Field iniberisinilai
unsigned 32 bit mulaidari 1 hingga 4294967295 denganjumlah increment maksimal
2147483647.
Refresh
SOA REFRESH adalah field yang menunjukkanwaktu slave server akanmerefreshzonadari
master server. Field inidalamsatuandetikdengannilai signed 32 bit. RFC1912 merekomendasikan
1200 hingga 43200 detik.1200 detikjikadatanyacepatberubahdan 43200 detikjika data
jarangberubah.
Retry
SOA RETRY adalah field yang menunjukkanberapa lama waktujedaantarapercobaan slave
server mengkontak master server jikakontakpertamamengalamikegagalanketika slave server me-
refresh cache dari master server.
7. 10. Lalu Save File Konfigurasitersebut
11. Lanjutdenganpengeditankonfigurasi file db.50.100
12. Lalumasukkan Script sebagaiberikut
# nano /etc/bind/db.50.100
;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA subi.biz. root.subi.biz. (
2013090701 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns.
1 IN PTR ns.subi.biz
8. Note :
TTL
SOA MINIMUM TTL adalahnilai default TTL (Time To Live) untuksemua record pada zone
file. Field inidalamsatuandetik.
A
Aadalah field yang menunjukkanalamat Ipv4. Nama owner akanekuivalendengan IP address
yang didefinisikansetelah record A.
Expire
SOA EXPIRE adalah field yang menunjukkanberapa lama zona-data masih authoritative. Field
inihanyaberlakuuntuk slave atau secondary server.
Serial
SOA Serial adalah field yang menunjukkan serial number dari DNS server. Field iniberisinilai
unsigned 32 bit mulaidari 1 hingga 4294967295 denganjumlah increment maksimal
2147483647.
Refresh
SOA REFRESH adalah field yang menunjukkanwaktu slave server akanmerefreshzonadari
master server. Field inidalamsatuandetikdengannilai signed 32 bit. RFC1912 merekomendasikan
1200 hingga 43200 detik.1200 detikjikadatanyacepatberubahdan 43200 detikjika data
jarangberubah.
Retry
SOA RETRY adalah field yang menunjukkanberapa lama waktujedaantarapercobaan slave
server mengkontak master server jikakontakpertamamengalamikegagalanketika slave server me-
refresh cache dari master server.
PTR
9. PTR adalah domain name pointer, yaitu record yang menunjukkelokasitertentudalam domain
name space.
13. Lalu Save File Konfigurasitersebut
14. LanjutdenganMerestart
service bind9
15. Konfigurasi MASTER DNS pun selesaisampaidisinidandilanjutkandengankonfigurasi
SLAVE DNS
SLAVE DNS
1. Install Aplikasi Bind9 terlebihdahulu
2. LaluKonfigurasi file /etc/network/interface
# invoke-rc.d bind9 restart
# apt-get install bind9
# nano /etc/network/interface
10. 3. Lalumasukkan script
sebagaiberikut
4. Lalu Save file konfigurasitersebut
5. Lanjutdenganmerestart network nya
auto lo eth2
iface lo inet loopback
iface eth2 inet static
address 50.100.200.10
netmask 24
dns-nameservers 50.100.200.10
# invoke-rc.d networking restart
11. 6. Lanjutdenganmengedit file konfigurasi /etc/bind/named.conf.local
7. Lalumasukkan Script Sebagaiberikut :
8. Lalurestartlah service bind9
PENGUJIAN
MASTER DNS
1. Ketikkanperintah
Makaakanmuncul
# nano /etc/bind/named.conf.local
zone “subi.biz” {
type master;
file “subi.biz”;
masters { 50.100.200.1; };
};
Zone “200.100.50.in-addr.arpa” {
type master;
file “db.50.100”;
masters { 50.100.200.1; };
};
# invoke-rc.d bind9 restart
# nslookup subi.biz
14. CLIENT
1. PengujianJika MASTER DNS Sedang UP
Makaakanmuncul
2. Pengujianjika SLAVE DNS Sedang Down
Makaakanmuncul
# nslookup subi.biz
# nslookup subi.biz
15. E. KESIMPULAN
BahwaPada SLAVE DNS berfungsiuntukMembackup DNS yang adapada Master
padasaat MASTER DNS dalamKeadaan Down ataumaintance, sehingga Slave DNS
akansecaraotomatisakanbekerjasebagai DNS Server nya.