SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM




                        ERSIT
                     NIV     A
                    U




                              S
                     OLEH

       NAMA              : MIFTA NUR RAHMAT

       STAMBUK           : F1C1 08 001




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

              UNIVERSITAS HALUOLEO

                    KENDARI

                      2011
BAB I
                                  PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

       Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan

atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk

memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk

lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi

biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa

lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan

dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat kimia yang dimaksud ialah: (1)

tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik

misalnya, eter, aseton, kloroform, benzena yang sering juga disebut “pelarut lemak”; (2)

ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan

digunakan oleh makhluk hidup. Berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh

dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau

pelarut lemak yang lain.

       Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila mempunyai polaritas

yang sama. Senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar, dan lemak

merupakan senyawa non polar sehingga senyawa ini mudah larut dalam pelarut non

polar, seperti kloroform, karbon disulfida, karbon tetraklorida, dan sebagainya.
Kelarutan dari lemak perlu diketahui untuk menentukan dasar pemilihan pelarut dalam

pengambilan lemak dengan ekstraksi lemak dari bahan yang diduga mengandung lemak.

Penentuan kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting mengingat

(1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik plasma dan diet seseorang

dan yang ke(2) adalah berkaitan dengan label pada makanan. Oleh karena itu penentuan

kadar lipid pada suatu makanan menjadi penting, sehingga dilakukkannya praktikum

ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks ini.

B. Permasalahan

       Dari pemaparan di atas, timbul permasalahan yang selanjutnya akan dikaji dalam

praktikum ini, yaitu

1. Bagaimana cara memisahkan komponen lipid dari suatu lipid kompleks?

2. Berapa banyak fraksi yang dapat diperoleh dari pemisahan lipid?

C. Tujuan

       Dari permasalahan yang diajukan, maka tujuan praktikum ini yaitu untuk

   melakukan ekstraksi lipid kompleks dari otak sapi.

D. Manfaat

       Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini, antara lain :

1. Dapat mengetahui cara memisahkan komponen lipid dari suatu lipid kompleks.

2. Dapat memperoleh banyak fraksi dari pemisahan lipid kompleks.
BAB II
                                TINJAUAN PUSTAKA


A. Lipid

       Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam jaringan

tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut

organik seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok yang berperan

penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan,

sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi.

       Lipid merupakan salah satu komponen esensial yang mampu meningkatkan

aktivitas degradasi desaturase (Panji et al., 2002). Lipid juga sebagai sumber energi

metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok

nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi

adalah sebagai berikut :

       Lipid 9,5 kkal/g

       Protein 5,6 kkal/g

       Karbohidrat 4,1 kkal/g

       Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang

sangat berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan

oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan

energi metabolik dalam otot ternak, khususnya unggas dan monogastrik.
Berdasarkan ada tidaknya alkohol gliserol, lipid dibagi ke dalam :




                                                                            Kolesterol

                                                                            Hormone
                                                                              sew




                                     (Abun, 2009)

       Kolesterol adalah salah satu jenis lipid (steroid) yang mengambil perhatian yang

sangat banyak dikarenakan dampak buruk yang diakibatkannya terhadap kesehatan,

yakni dapat mengakibatkan obesitas, terganggunya sistem metabolisme hingga dapat

menyebabkan stroke dan serangan jantung. Adapun struktur dari kolesterol adalah

sebagai berikut:




                                                     (Rahmat, 2010).

       Penentuan kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting

mengingat (1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik plasma dan
diet seseorang dan yang ke(2) adalah berkaitan dengan label pada makanan (Hurst,

1982).

B. Pemisahan dan Ekstraksi

            Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah

   senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut

   organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud

   adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon

   tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan

   jaringan tumbuhan ataupun hewan (Abun, 2009).

            Dalam meggunakan pelarut, sebaiknya digunakan aseton karena lebih aman

   bagi kesehatan dibandingkan pelarut-pelarut di atas, dimana aseton memiliki

   toksisitas yang lebih rendah (1000 ppm) dibandingkan pelarut benzena (8 ppm),

   kloroform (10 ppm) dan toluena (200 ppm) (Reichardt, 1988 dalam Sari et al.,

   2004).

C. Destilasi

            Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat

   cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan

   memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali agar

   menjadi cairan dengan bantuan kondensor. Dalam proses destilasi, suatu metode

   pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap dan

uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan, zat yang memiliki

titik didih rendah akan menguap lebih dulu (Anwar, 1994).

       Destilasi dilaksanakan dalam praktek menurut salah satu atau lebih/dua

metode utama. Metode pertama didasarkan atas pembuatan uap dengan mendidihkan

campuran zat cair yang akan dipisahkan dan mengembunkan (kondensasi) uap tanpa

ada zat cair yang kembali kedalam bejana didih. Jadi tidak ada refluks. Metode

kedua didasarkan atas pengembalian sebagian dari kondensat ke bejana didih dalam

suatu kondisi tertentu, sehingga zat cair yang dikembalikan ini mengalami kontak

akrab dengan uap yang mengalir keatas menuju kondensor (Harjadi, 1990).
BAB III
                             METODE PERCOBAAN


A. Waktu dan Tempat Percobaan

       Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at 18 November 2010 bertempat di

Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

B. Alat dan Bahan

1. Alat Praktikum

      Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu blender, gelas ukur, gelas

  kimia, corong, batang pengaduk, kertas saring, alumunium foil, erlenmeyer,

  seperangkat alat destilasi, elektromantel dan masker.

2. Bahan Praktikum

      Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu otak sapi, dietileter, aseton,

  klorofom, methanol dan etanol.
C. Prosedur Kerja

   1. Fraksi I

                  50 g otak sapi

                           -Diblender dengan 200 mL aseton selama 1 menit
                           -Dituang dalam gelas kimia
                           -Dibilas sisa-sisanya pada gelas beaker dengan aseton 100 mL
                           -Dipekatkan hingga jumlah volume 50 ml dengan metode destilasi
                            sederhana
                           -Disaring



 Filtrat I                              Residu

                                              - Ditambah aseton 100 ml
     - Disimpan dalam erlenmeyer
                                              - Diblender kembali
                                              - Didiamkan selama 5 menit
                                              - Disaring dengan kertas saring


                                       Filtrat II                          Residu
                    - dicampur
                                                                                - disimpan untuk fraksi II
                    - didestilasi untuk menghilangkan asetonnya
                    - didiamkan hingga dingin
                    - disaring


   Filtrat                       Residu (kumpulan kolesterol)

                                               - dikeringkan diudara terbuka
                                               - ditimbang
                                               - dihitung % fraksi

                                 % fraksi I = 0,494%
Anda Merasa Terbantu dengan Artikel
ini???

Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di
No:

ADMIN        : 0852 417 82228

Radio Mu’adz : 0852 9933 1996
2. Fraksi II
                            Residu (dari perc. sebelumnya)

                                           - Dimasukkan dalam gelas kimia
                                           - Diekstraksi dengan 200 mL dietileter
                                           - Dibiarkan selama 5 menit sambil kadang-kadang
                                            diaduk
                                           - Disaring


   Filtrat dietileter                                                Suspensi
            - Dipekatkan hingga V = 50 mL

      Fraksi II
    (ekstrak eter)
            - Dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi 100 mL aseton
            - Diaduk
            - Disaring



  Filtrat                                Endapan


                                            - Dikeringkan
                                            - Ditimbang

                                     Endapan 1,546 g

                                            - Dilarutkan     dalam    campuran   kloroform   :
                                              metanol (3 : 1)
                                            - Dicatat warna larutan
                                            - Dihitung % fraksi II

                                   % fraksi II = 3,092%
3. Fraksi III

                          Residu dari Fraksi II


                                     - diekstraksi dengan etanol mendidih (50 mL)
                                     - dipanaskan
                                     - dipekatkan
                                     - disaring



                Filtrat                               Suspensi

                                                           - dikeringkan hingga membentuk
                                                             endapan

                                                  Endapan 2,572 gr

                                                           - dilarutkan    dalam     campuran
                                                             kloroform : metanol (3 : 1)
                                                           - dihitung % fraksi III

                                              % fraksi III = 5,114%
BAB IV
                            HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan

   1. Fraksi I

   Dik: Berat kertas saring kosong     = 1,085 gram

        Berat kertas saring + residu   = 1,332 gram

        Berat residu                   = 0,247 gram

        Warna residu                   = Orange (kekuning-kuningan)

   Dit : % Fraksi I = …?

   Peny :


                       =

                       = 0,494%

   2. Fraksi II

   Dik: Berat kertas saring kosong     = 1,106 gram

        Berat kertas saring + residu   = 2,652 gram

        Berat residu                   = 1,546 gram

        Warna residu                   = Kuning pucat

   Dit : % Fraksi II = …?

   Peny :
= 3,092%
3. Fraksi III

   Dik: Berat kertas saring kosong      = 1,093 gram

         Berat kertas saring + residu   = 3,665 gram

         Berat residu                   = 2,572 gram

         Warna residu                   = Krem

   Dit :% Fraksi III = …?

   Peny :


                         =

                         = 5,114%

B. Pembahasan

       Ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks sangat erat kaitannya dengan

karakteristik lipid itu sendiri, secara garis besar lipid yang umum dikenal adalah lemak

dan minyak. Lemak terdiri dari asam lemak jenuh dan bersumber dari hewan sedangkan

minyak tersusun atas asam lemak tak jenuh yang bersumber dari tanaman. Lipid sendiri

memiliki kelarutan yang sangat buruk dalam air, meskipun ia bersifat amfipatik

(memiliki gugus polar dan non polar) akan tetapi sifat amfipatik saja belum cukup untuk

dapat larut dalam air. Dari pernyataan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa lipid

akan lebih larut pada pelarut dengan kepolaran rendah (<1) seperti pelarut-pelarut

organic non-polar yakni aseton, kloroform dan lainnya.
Pada dasarnya kata ekstraksi berarti menarik suatu komponen dengan pelarut

tertentu dari suatu zat berdasarkan kepolaran komponen tersebut, sehingga hasil akhir

dari metode pemisahan ekstraksi ini adalah komponen-komponen yang terdapat pada

sampel, khususnya kolesterol yang sudah lama menjadi polemik besar di dunia

kesehatan.

       Untuk perlakuan pertama sampel harus dilarutkan dalam pelarut aseton, sampel

yang digunakan dalam percobaan ini adalah otak sapi segar, sehingga tidak susah untuk

dihancurkan dan dilarutkan dengan blender. Pelarut aseton yang digunakan memiliki

dampak yang cukup buruk bagi kesehatan, sehingga praktikan disarankan untuk

mengenakan masker dalam melaksanakan percobaan. Penghancuran sampel memiliki

fungsi agar proses ekstraksi terjadi dalam proses yang cepat, sampel yang hancur

memiliki luas permukaan yang lebih besar sehingga akan lebih mudah bagi pelarut

untuk menarik komponen-komponen tertentu dari sampel.

       Selanjutnya ekstrak dipekatkan dengan metode destilasi sederhana pada suhu

sekitar 72oC, sebenarnya ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk

memekatkan ekstrak, namun metode destilasi memiliki nilai tambah tersendiri yakni

dapat menghasilkan destilat yang dapat digunakan kembali sebagai pelarut (aseton).

Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan perbedaan titik

didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian

uap ini didinginkan. Pada pendinginan ini, uap mengembun menjadi cairan murni yang disebut
destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang

mengandung zat terlarut.

        Dalam percobaan ini lipid kompleks (lipid yang bergabung dengan molekul lain) akan

dipisahkan menjadi 3 fraksi yang berbeda. Ada beberapa macam perlakuan yang diberikan pada

sampel agar menghasilkan 3 fraksi tersebut, antara fraksi satu dan lainnya memiliki perlakuan

yang berbeda-beda dan kami sarankan Anda membaca prosedur kerja untuk lebih jelasnya.

Namun dapat kami analisa bahwa ketiga fraksi tersebut dipisahkan berdasarkan perbedaan

kepolaran larutan yang digunakan. Pada fraksi I digunakan aseton sebagai larutan pengekstrak

dan didapatkan fraksi berwarna orange atau jingga, berbeda dengan fraksi II yang menggunakan

pelarut yang lebih nonpolar yakni dietil eter, fraksi II yang didapatkan berwarna kuning pucat

dari hal ini nampaknya pada fraksi II telah diekstrak komponen yang lebih non-polar, dan kami

menyimpulkan fraksi II yang ditemukan adalah kolesterol. Selanjutnya endapan yang diperoleh

pada fraksi kedua ini dilarutkan dalam campuran kloroform dan metanol (3:1), hal ini dilakukan

untuk melindungi lipid agar tidak terksidasi diudara, karena sifat lipid yang mudah teroksidasi.

Metanol yang digunakan berfungsi untuk melindungi gugus OH dari kolesterol, sedangkan

kloroform berfungsi untuk melindungi rantai hidrokarbonnya agar tidak mudah teroksidasi.

Adapun struktur kolesterol dapat Anda lihat sebagai berikut:
Untuk memperoleh Fraksi III, residu dari fraksi II diekstraksi dengan pelarut

etanol, selain itu endapan yang diperoleh dilarutkan dengan campuran kloroform dan

methanol dengan perbandingan 3 : 1. Dalam fraksi III ini suspensi yang diperoleh

langsung dipekatkan tanpa melakukan penyaringan, karena filtrat yang diperoleh sangat

sedikit. selanjutnya suspensi dikeringkan hingga membentuk endapan. Fraksi III

berwarna krem.

       Secara teoritis, otak sapi merupakan lemak netral, lemak netral disebut juga asil

gliserol atau gliserida. Lemak ini merupakan komponen utama lemak simpanan pada

sel-sel hewan, terutama pada jaringan adiposa. Otak sapi juga termasuk asam lemak tak

jenuh, asam lemak tak jenuh mempunyai titik cair yang lebih rendah. Asam ini

merupakan suatu senyawa organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari

4 sampai 24 dan memeiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar

yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida bersifat tidak larut dalam air.

Struktur asam lemak tak jenuh berotasi kaku karena adanya rantai ikatan rangkap. Sifat

asam lemak tak jenuh ditentukan oleh rantai hidrokarbonnya, asam lemak berantai

mengandung 1 sampai 8 atom karbon berupa cairan sedangkan labih dari 8 atom berupa

padatan.

       Ketiga fraksi yang diperoleh kemudian disimpan sebagai bahan amatan untuk

praktikum selanjutnya, yakni karakteristik lipid.
BAB V
                                    PENUTUP


A. Kesimpulan

      Dari hasil percobaan yang dilakukan diketahui persentase masing-masing fraksi

(I, II, dan III) berturut-turut adalah: 0,494%; 3,092 % dan 5,114%. Hasil tersebut

menunjukkan banyaknya lipid yang terkandung dalam sampel otak sapi.
DAFTAR PUSTAKA


Abun, 2009, Diktat Kuliah Biokimia Judul Lipid, Universitas Padjadjaran, Ponorogo.

Anwar,C,.1994. Penuntun Praktikum Kimia Organik. FMIPA Universitas Gajah
      Mada. Yoyakarta.

Harjadi, 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta

Hurst, W Jeffry; M. D. Aleo dan Robert A. Martin, Jr, 1982, High Perfomance Liquid
       Chromatography Analysis of Cholesterol in Milk, Hershey Food and
       Technical Center, J Dairy Sel 66: 2192 – 2194.

Rahmat, Mifta N., 2010, Kolesterol, http://duniainikecil.wordpress.com

Reichardt, C. 1988. Solvents and Solvent Effects in Organic Chemistry. VCH Verlags
       Weinheim, Germany.

Tri-Panji, Suharyanto, A. W. Paulus, K. Syamsu & A. M. Fauzi, 2002, Produksi dan
       Stabilisasi Desaturase dari Absidia corymbifera, Menara Perkebunan, 70(2),
       58-71

Rita Kartika Sari, Wasrin Syafii, Kurnia Sofyan dan Muhammad Hanafi, 2004, Sifat
      Antirayap Resin Damar Mata Kucing dari Shorea javanica K. et V. J. Ilmu
      & Teknologi Kayu Tropis Vol. 2 • No.1 •

More Related Content

What's hot

Analisa Pendahuluan dan Analisa Kualitatif
Analisa Pendahuluan dan Analisa KualitatifAnalisa Pendahuluan dan Analisa Kualitatif
Analisa Pendahuluan dan Analisa Kualitatif
Naufa Nur
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
aji indras
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Ernalia Rosita
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
Dwi Atika Atika
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
Pujiati Puu
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalatAsep Nazmi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
Ernalia Rosita
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
Indra Yudhipratama
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
risyanti ALENTA
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
Ahmad Dzikrullah
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 

What's hot (20)

Analisa Pendahuluan dan Analisa Kualitatif
Analisa Pendahuluan dan Analisa KualitatifAnalisa Pendahuluan dan Analisa Kualitatif
Analisa Pendahuluan dan Analisa Kualitatif
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 

Viewers also liked

Laporan lipid
Laporan lipidLaporan lipid
Laporan lipid
Elisa Elisa
 
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit
elsa pratiwi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
Ernalia Rosita
 
minyak nabati
minyak nabatiminyak nabati
minyak nabati
restika rahayu
 
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia panganMinyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
asriachemis
 

Viewers also liked (7)

Laporan lipid
Laporan lipidLaporan lipid
Laporan lipid
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
minyak nabati
minyak nabatiminyak nabati
minyak nabati
 
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia panganMinyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
 

Similar to Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi

Analisis Lipid
Analisis LipidAnalisis Lipid
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
TasyaAlmuhradha
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
ssuser192ba01
 
biogas
biogasbiogas
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
ssuser6647901
 
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIAKIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
ajengza122
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
Dinda Gusti Ayu
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
IsmayadiMuhammad
 
Lemak
LemakLemak
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
Eka S
 
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakLaporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Melina Eka
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
CarlosEnvious
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
dimar aji
 
Ekstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cairEkstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cair
UIN Alauddin Makassar
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
Retno Cahyaningrum
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid
pjj_kemenkes
 
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptxBIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
nadyasyakinah
 
Biokimia i lipid
Biokimia i lipidBiokimia i lipid
Biokimia i lipid
Takdir Anis
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
miomadre
 

Similar to Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi (20)

Analisis Lipid
Analisis LipidAnalisis Lipid
Analisis Lipid
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
 
biogas
biogasbiogas
biogas
 
4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt4.L_E_M_A_K_.ppt
4.L_E_M_A_K_.ppt
 
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIAKIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
KIMIA PANGAN_LEMAK SERTA PERAN LEMAK BAGI TUBUH MANUSIA
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
 
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakLaporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
 
Ekstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cairEkstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cair
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid
 
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptxBIOMOLEKUL asam amino.pptx
BIOMOLEKUL asam amino.pptx
 
Biokimia i lipid
Biokimia i lipidBiokimia i lipid
Biokimia i lipid
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 

More from Mifta Rahmat

Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Mifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
 
Laporan biokimia vitamin dan mineral
Laporan biokimia   vitamin dan mineralLaporan biokimia   vitamin dan mineral
Laporan biokimia vitamin dan mineral
Mifta Rahmat
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
Mifta Rahmat
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidratMifta Rahmat
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Mifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Mifta Rahmat
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Mifta Rahmat
 
Reaksi reaksi sso
Reaksi reaksi ssoReaksi reaksi sso
Reaksi reaksi sso
Mifta Rahmat
 

More from Mifta Rahmat (12)

Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
 
Laporan biokimia vitamin dan mineral
Laporan biokimia   vitamin dan mineralLaporan biokimia   vitamin dan mineral
Laporan biokimia vitamin dan mineral
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi   daya kerja antimikrobaLaporan mikrobiologi   daya kerja antimikroba
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
 
Reaksi reaksi sso
Reaksi reaksi ssoReaksi reaksi sso
Reaksi reaksi sso
 

Recently uploaded

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 

Recently uploaded (20)

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 

Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM ERSIT NIV A U S OLEH NAMA : MIFTA NUR RAHMAT STAMBUK : F1C1 08 001 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat kimia yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya, eter, aseton, kloroform, benzena yang sering juga disebut “pelarut lemak”; (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak yang lain. Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila mempunyai polaritas yang sama. Senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar, dan lemak merupakan senyawa non polar sehingga senyawa ini mudah larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform, karbon disulfida, karbon tetraklorida, dan sebagainya.
  • 3. Kelarutan dari lemak perlu diketahui untuk menentukan dasar pemilihan pelarut dalam pengambilan lemak dengan ekstraksi lemak dari bahan yang diduga mengandung lemak. Penentuan kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting mengingat (1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik plasma dan diet seseorang dan yang ke(2) adalah berkaitan dengan label pada makanan. Oleh karena itu penentuan kadar lipid pada suatu makanan menjadi penting, sehingga dilakukkannya praktikum ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks ini. B. Permasalahan Dari pemaparan di atas, timbul permasalahan yang selanjutnya akan dikaji dalam praktikum ini, yaitu 1. Bagaimana cara memisahkan komponen lipid dari suatu lipid kompleks? 2. Berapa banyak fraksi yang dapat diperoleh dari pemisahan lipid? C. Tujuan Dari permasalahan yang diajukan, maka tujuan praktikum ini yaitu untuk melakukan ekstraksi lipid kompleks dari otak sapi. D. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini, antara lain : 1. Dapat mengetahui cara memisahkan komponen lipid dari suatu lipid kompleks. 2. Dapat memperoleh banyak fraksi dari pemisahan lipid kompleks.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam jaringan tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan, sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi. Lipid merupakan salah satu komponen esensial yang mampu meningkatkan aktivitas degradasi desaturase (Panji et al., 2002). Lipid juga sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut : Lipid 9,5 kkal/g Protein 5,6 kkal/g Karbohidrat 4,1 kkal/g Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang sangat berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak, khususnya unggas dan monogastrik.
  • 5.
  • 6. Berdasarkan ada tidaknya alkohol gliserol, lipid dibagi ke dalam : Kolesterol Hormone sew (Abun, 2009) Kolesterol adalah salah satu jenis lipid (steroid) yang mengambil perhatian yang sangat banyak dikarenakan dampak buruk yang diakibatkannya terhadap kesehatan, yakni dapat mengakibatkan obesitas, terganggunya sistem metabolisme hingga dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung. Adapun struktur dari kolesterol adalah sebagai berikut: (Rahmat, 2010). Penentuan kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting mengingat (1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik plasma dan
  • 7. diet seseorang dan yang ke(2) adalah berkaitan dengan label pada makanan (Hurst, 1982). B. Pemisahan dan Ekstraksi Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan (Abun, 2009). Dalam meggunakan pelarut, sebaiknya digunakan aseton karena lebih aman bagi kesehatan dibandingkan pelarut-pelarut di atas, dimana aseton memiliki toksisitas yang lebih rendah (1000 ppm) dibandingkan pelarut benzena (8 ppm), kloroform (10 ppm) dan toluena (200 ppm) (Reichardt, 1988 dalam Sari et al., 2004). C. Destilasi Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali agar menjadi cairan dengan bantuan kondensor. Dalam proses destilasi, suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
  • 8. (volatilitas) bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan, zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap lebih dulu (Anwar, 1994). Destilasi dilaksanakan dalam praktek menurut salah satu atau lebih/dua metode utama. Metode pertama didasarkan atas pembuatan uap dengan mendidihkan campuran zat cair yang akan dipisahkan dan mengembunkan (kondensasi) uap tanpa ada zat cair yang kembali kedalam bejana didih. Jadi tidak ada refluks. Metode kedua didasarkan atas pengembalian sebagian dari kondensat ke bejana didih dalam suatu kondisi tertentu, sehingga zat cair yang dikembalikan ini mengalami kontak akrab dengan uap yang mengalir keatas menuju kondensor (Harjadi, 1990).
  • 9. BAB III METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at 18 November 2010 bertempat di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara. B. Alat dan Bahan 1. Alat Praktikum Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu blender, gelas ukur, gelas kimia, corong, batang pengaduk, kertas saring, alumunium foil, erlenmeyer, seperangkat alat destilasi, elektromantel dan masker. 2. Bahan Praktikum Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu otak sapi, dietileter, aseton, klorofom, methanol dan etanol.
  • 10. C. Prosedur Kerja 1. Fraksi I 50 g otak sapi -Diblender dengan 200 mL aseton selama 1 menit -Dituang dalam gelas kimia -Dibilas sisa-sisanya pada gelas beaker dengan aseton 100 mL -Dipekatkan hingga jumlah volume 50 ml dengan metode destilasi sederhana -Disaring Filtrat I Residu - Ditambah aseton 100 ml - Disimpan dalam erlenmeyer - Diblender kembali - Didiamkan selama 5 menit - Disaring dengan kertas saring Filtrat II Residu - dicampur - disimpan untuk fraksi II - didestilasi untuk menghilangkan asetonnya - didiamkan hingga dingin - disaring Filtrat Residu (kumpulan kolesterol) - dikeringkan diudara terbuka - ditimbang - dihitung % fraksi % fraksi I = 0,494%
  • 11.
  • 12. Anda Merasa Terbantu dengan Artikel ini??? Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di No: ADMIN : 0852 417 82228 Radio Mu’adz : 0852 9933 1996
  • 13. 2. Fraksi II Residu (dari perc. sebelumnya) - Dimasukkan dalam gelas kimia - Diekstraksi dengan 200 mL dietileter - Dibiarkan selama 5 menit sambil kadang-kadang diaduk - Disaring Filtrat dietileter Suspensi - Dipekatkan hingga V = 50 mL Fraksi II (ekstrak eter) - Dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi 100 mL aseton - Diaduk - Disaring Filtrat Endapan - Dikeringkan - Ditimbang Endapan 1,546 g - Dilarutkan dalam campuran kloroform : metanol (3 : 1) - Dicatat warna larutan - Dihitung % fraksi II % fraksi II = 3,092%
  • 14.
  • 15. 3. Fraksi III Residu dari Fraksi II - diekstraksi dengan etanol mendidih (50 mL) - dipanaskan - dipekatkan - disaring Filtrat Suspensi - dikeringkan hingga membentuk endapan Endapan 2,572 gr - dilarutkan dalam campuran kloroform : metanol (3 : 1) - dihitung % fraksi III % fraksi III = 5,114%
  • 16. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Fraksi I Dik: Berat kertas saring kosong = 1,085 gram Berat kertas saring + residu = 1,332 gram Berat residu = 0,247 gram Warna residu = Orange (kekuning-kuningan) Dit : % Fraksi I = …? Peny : = = 0,494% 2. Fraksi II Dik: Berat kertas saring kosong = 1,106 gram Berat kertas saring + residu = 2,652 gram Berat residu = 1,546 gram Warna residu = Kuning pucat Dit : % Fraksi II = …? Peny :
  • 18. 3. Fraksi III Dik: Berat kertas saring kosong = 1,093 gram Berat kertas saring + residu = 3,665 gram Berat residu = 2,572 gram Warna residu = Krem Dit :% Fraksi III = …? Peny : = = 5,114% B. Pembahasan Ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks sangat erat kaitannya dengan karakteristik lipid itu sendiri, secara garis besar lipid yang umum dikenal adalah lemak dan minyak. Lemak terdiri dari asam lemak jenuh dan bersumber dari hewan sedangkan minyak tersusun atas asam lemak tak jenuh yang bersumber dari tanaman. Lipid sendiri memiliki kelarutan yang sangat buruk dalam air, meskipun ia bersifat amfipatik (memiliki gugus polar dan non polar) akan tetapi sifat amfipatik saja belum cukup untuk dapat larut dalam air. Dari pernyataan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa lipid akan lebih larut pada pelarut dengan kepolaran rendah (<1) seperti pelarut-pelarut organic non-polar yakni aseton, kloroform dan lainnya.
  • 19. Pada dasarnya kata ekstraksi berarti menarik suatu komponen dengan pelarut tertentu dari suatu zat berdasarkan kepolaran komponen tersebut, sehingga hasil akhir dari metode pemisahan ekstraksi ini adalah komponen-komponen yang terdapat pada sampel, khususnya kolesterol yang sudah lama menjadi polemik besar di dunia kesehatan. Untuk perlakuan pertama sampel harus dilarutkan dalam pelarut aseton, sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah otak sapi segar, sehingga tidak susah untuk dihancurkan dan dilarutkan dengan blender. Pelarut aseton yang digunakan memiliki dampak yang cukup buruk bagi kesehatan, sehingga praktikan disarankan untuk mengenakan masker dalam melaksanakan percobaan. Penghancuran sampel memiliki fungsi agar proses ekstraksi terjadi dalam proses yang cepat, sampel yang hancur memiliki luas permukaan yang lebih besar sehingga akan lebih mudah bagi pelarut untuk menarik komponen-komponen tertentu dari sampel. Selanjutnya ekstrak dipekatkan dengan metode destilasi sederhana pada suhu sekitar 72oC, sebenarnya ada beberapa metode lain yang dapat digunakan untuk memekatkan ekstrak, namun metode destilasi memiliki nilai tambah tersendiri yakni dapat menghasilkan destilat yang dapat digunakan kembali sebagai pelarut (aseton). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan. Pada pendinginan ini, uap mengembun menjadi cairan murni yang disebut
  • 20. destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut. Dalam percobaan ini lipid kompleks (lipid yang bergabung dengan molekul lain) akan dipisahkan menjadi 3 fraksi yang berbeda. Ada beberapa macam perlakuan yang diberikan pada sampel agar menghasilkan 3 fraksi tersebut, antara fraksi satu dan lainnya memiliki perlakuan yang berbeda-beda dan kami sarankan Anda membaca prosedur kerja untuk lebih jelasnya. Namun dapat kami analisa bahwa ketiga fraksi tersebut dipisahkan berdasarkan perbedaan kepolaran larutan yang digunakan. Pada fraksi I digunakan aseton sebagai larutan pengekstrak dan didapatkan fraksi berwarna orange atau jingga, berbeda dengan fraksi II yang menggunakan pelarut yang lebih nonpolar yakni dietil eter, fraksi II yang didapatkan berwarna kuning pucat dari hal ini nampaknya pada fraksi II telah diekstrak komponen yang lebih non-polar, dan kami menyimpulkan fraksi II yang ditemukan adalah kolesterol. Selanjutnya endapan yang diperoleh pada fraksi kedua ini dilarutkan dalam campuran kloroform dan metanol (3:1), hal ini dilakukan untuk melindungi lipid agar tidak terksidasi diudara, karena sifat lipid yang mudah teroksidasi. Metanol yang digunakan berfungsi untuk melindungi gugus OH dari kolesterol, sedangkan kloroform berfungsi untuk melindungi rantai hidrokarbonnya agar tidak mudah teroksidasi. Adapun struktur kolesterol dapat Anda lihat sebagai berikut:
  • 21. Untuk memperoleh Fraksi III, residu dari fraksi II diekstraksi dengan pelarut etanol, selain itu endapan yang diperoleh dilarutkan dengan campuran kloroform dan methanol dengan perbandingan 3 : 1. Dalam fraksi III ini suspensi yang diperoleh langsung dipekatkan tanpa melakukan penyaringan, karena filtrat yang diperoleh sangat sedikit. selanjutnya suspensi dikeringkan hingga membentuk endapan. Fraksi III berwarna krem. Secara teoritis, otak sapi merupakan lemak netral, lemak netral disebut juga asil gliserol atau gliserida. Lemak ini merupakan komponen utama lemak simpanan pada sel-sel hewan, terutama pada jaringan adiposa. Otak sapi juga termasuk asam lemak tak jenuh, asam lemak tak jenuh mempunyai titik cair yang lebih rendah. Asam ini merupakan suatu senyawa organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24 dan memeiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non polar yang panjang yang menyebabkan kebanyakan lipida bersifat tidak larut dalam air. Struktur asam lemak tak jenuh berotasi kaku karena adanya rantai ikatan rangkap. Sifat asam lemak tak jenuh ditentukan oleh rantai hidrokarbonnya, asam lemak berantai mengandung 1 sampai 8 atom karbon berupa cairan sedangkan labih dari 8 atom berupa padatan. Ketiga fraksi yang diperoleh kemudian disimpan sebagai bahan amatan untuk praktikum selanjutnya, yakni karakteristik lipid.
  • 22. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil percobaan yang dilakukan diketahui persentase masing-masing fraksi (I, II, dan III) berturut-turut adalah: 0,494%; 3,092 % dan 5,114%. Hasil tersebut menunjukkan banyaknya lipid yang terkandung dalam sampel otak sapi.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Abun, 2009, Diktat Kuliah Biokimia Judul Lipid, Universitas Padjadjaran, Ponorogo. Anwar,C,.1994. Penuntun Praktikum Kimia Organik. FMIPA Universitas Gajah Mada. Yoyakarta. Harjadi, 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta Hurst, W Jeffry; M. D. Aleo dan Robert A. Martin, Jr, 1982, High Perfomance Liquid Chromatography Analysis of Cholesterol in Milk, Hershey Food and Technical Center, J Dairy Sel 66: 2192 – 2194. Rahmat, Mifta N., 2010, Kolesterol, http://duniainikecil.wordpress.com Reichardt, C. 1988. Solvents and Solvent Effects in Organic Chemistry. VCH Verlags Weinheim, Germany. Tri-Panji, Suharyanto, A. W. Paulus, K. Syamsu & A. M. Fauzi, 2002, Produksi dan Stabilisasi Desaturase dari Absidia corymbifera, Menara Perkebunan, 70(2), 58-71 Rita Kartika Sari, Wasrin Syafii, Kurnia Sofyan dan Muhammad Hanafi, 2004, Sifat Antirayap Resin Damar Mata Kucing dari Shorea javanica K. et V. J. Ilmu & Teknologi Kayu Tropis Vol. 2 • No.1 •