SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(UKMC Multi Semester)
IbM Legalitas Usaha dan Pengolahan Air di Panti Asuhan Santa Maria
Pasang Surut:
PENYULUHAN PENTINGNYA MENGURUS PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
Oleh:
Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. NIDN. 0216117701 Ketua
Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM
Theresia Sunarni, S.T., M.T.
Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T.
R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs
Urbanus Dwi Adi Pitoyo
Maria Rosari Efila
V. C. Gracia Putri Wiguna
NIDN. 0229108402
NIDN. 0205087504
NIDN. 0216068902
NIDN. 0221097701
NIM. 1534051
NIM. 1742011
NIM. 1622015
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Prodi Manajemen, D4 Analis Kesehatan, Teknik Industri dan Teknik Informatika
Fakultas Bisnis & Akuntansi, Fak. Ilmu Kesehatan, dan Fak. Sains dan Teknologi
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
Juni 2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Judul Kegiatan
:
IbM Legalitas Usaha dan Pengolahan Air Bersih di Panti Asuhan
Santa Maria Pasang Surut: Penyuluhan Pentingnya Mengurus
Pangan Industri Rumah Tangga
Nama Mitra : Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut
Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.
b. NIDN/NIP : 0216117701
c. Jabatan/Golongan : Lektor /IIID
d. Program Studi/Fakultas : Manajemen /Fakultas Bisnis dan Akuntansi
e. Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Musi Charitas
f. Bidang Keahlian : Manajemen Keuangan
g. Alamat Kantor/Telp/Faks/Surel : Jalan Bangau No. 60/0711-378171/fransiska@ukmc.ac.id
Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : Dosen 4 orang
b. Nama Anggota 1/Bidang Keahlian :
Dr. Ian Kurniawan , S.T., M.Eng., IPM /Teknik Kimia & Ilmu
Lingkungan
c. Nama Anggota 2/Bidang Keahlian : Theresia Sunarni, S.T., M.T./Teknik Industri
e. Nama Anggota 3/Bidang Keahlian : Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T./Teknik Industri
f. Nama Anggota 4/Bidang Keahlian
g. Jumlah Mahasiswa yang terlibat
:
:
R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs./ Informatika
3 orang
Lokasi Kegiatan/Mitra :
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Desa Purwodadi Jalur 20 Air Sugihan MUBA
b. Kabupaten/Kota : Banyuasin
c. Propinsi : Sumatera Selatan
d. Jarak PT ke lokasi mitra (Km) : Sekitar 80 km
Luaran yang Dihasilkan : Alat pengolah air, Publikasi prosiding/jurnal
Skema : UKMC Multi Semester
Jangka Waktu Pelaksanaan : February - Juni
Biaya Total : Rp 6.000.000,-
Sumber Dana :
UKMC Rp 2.500.000, UKMC in kind Rp 500.000,-, Mitra Rp
1.000.000 dan Mandiri Rp 2.000.000
Mengetahui Palembang, 18 Juni 2019
Dekan Ketua Tim Pelaksana,
(Yohanes Andri P. B., S.E., M.Sc., Ak., CA.) (Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.)
NIDN. 0203087701 NIDN. 0216117701
Menyetujui,
Kepala LPPM
Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.
NIDN. 0216117701
iii
KEABSAHAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.
NIP : 061.2002.1
NIDN : 0216117701
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 16 November 1977
Pangkat, Golongan, TMT : Penata /IIID/1 Januari 2018
Jabatan, TMT : Lektor/01 Agustus 2011
Bidang Ilmu : Manajemen Keuangan
Jurusan/Program Studi : Manajemen
Unit Kerja : Dosen Fakultas Bisnis dan Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah, seperti di bawah ini:
No Karya
Ilmiah
Judul Identitas Karya Ilmiah
(ISBN/ISSN/Edisi/Ta
hun/Terbit/Penerbit)
Alamat
Unggah
Online
1 Laporan
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
(PKM)
IbM Legalitas
Usaha dan
Pengolahan Air
Bersih di Panti
Asuhan Santa
Maria Pasang
Surut:
Penyuluhan
Pentingnya
Mengurus
Pangan Industri
Rumah Tangga
Dalam proses Repository UKMC (e-
print ukmc)
1. Adalah benar karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya
ajukan sebagai Laporan Beban Kerja Dosen.
2. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan karya sendiri atau
plagiat hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Palembang, 18 Juni 2019
Yang Membuat Pernyataan
(Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.)
iv
RINGKASAN
Panti Asuhan Santa Maria berupaya untuk mandiri secara finansial dengan membuat
usaha keripik singkong. Usaha tersebut sudah berjalan dua tahun dan belum memiliki
legalitas usaha. Selain itu, sumber utama air untuk membuat makanan dan minuman adalah
air hujan. Kendati memiliki sumber air lain yaitu air sumur (bor) namun karena mengandung
kadar asam yang tinggi maka air sumur hanya digunakan untuk keperluan mandi dan
mencuci saja. Permasalahan yang ditemukan adalah bahwa pengelola belum memahami
pentingnya mengurus legalitas usaha dan belum mengenal Pangan Industri Rumah Tangga.
Permasalahan lainnya adalah belum diketahuinya kondisi (kandungan yang ada di) air sumur
dan air bak tampungan. Kegiatan yang dilakukan untuk membantu memecahkan dua
permasalahan pertama tersebut adalah dengan memberikan materi mengenai pentingnya
legalitas usaha. Tim UKMC memiliki dosen yang berpengalaman dalam mendampingi
pengurusan PIRT suatu usaha. Sasaran kegiatan ini adalah memotivasi para pemilik usaha
baik Pengelola Usaha Panti Asuhan Santa Maria (Usaha SanMa) maupun dua mitra mereka.
Berdasarkan hasil umpan balik kegiatan penyuluhan diketahui bahwa ada peningkatan
pemahaman mengenai PIRT. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa terdapat
beberapa parameter yang melebihi kadar yang diperbolehkan yaitu bau, rasa, warna,
kekeruhan dan beberapa unsur logam. Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek
cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix
turbidity unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit),
kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda terlarut koloid di dalam air. Partikel – partikel
koloid umumya berasal dari kwarsa (pasir), tanah liat, sisa tanaman, ganggang, zat organik
dan lain-lain.
Kata Kunci: ijin usaha, PIRT, pemahaman
v
PRAKATA/KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah Yang Kasih karena telah melimpahkan rahmatNya kepada
tim pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul: “IbM Legalitas Usaha
dan Pengolahan Air Bersih di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut: Penyuluhan
Pentingnya Mengurus Pangan Industri Rumah Tangga” sehingga kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan baik dan selesai semester genap ini. Terima kasih juga kepada Yayasan
Musi Palembang dan UKMC yang memberi dukungan berupa fasilitas, dan dana bantuan
pelaksanaan kegiatan. Kerjasama yang baik juga telah terjalin dengan pihak mitra baik
Pengelola Panti Asuhan dan Dua Mitra lainnya sehingga proses kegiatan pengabdian dari
awal sampai akhir dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan analisis situasi dan kondisi Usaha SanMa dan
dua mitranya dengan usaha yang sudah berjalan dua tahun namun belum memiliki ijin usaha
dan PIRT. Kegiatan dilakukan dalam multidisiplin ilmu yaitu kerjasama antara bidang ilmu
Manajemen,Teknik Industri, Informatika dan Analis Kesehatan sehingga hasil yang dicapai lebih
optimal. Perjalanan dan proses kegiatan pada semester ini selama kurang lebih lima bulan tidak
terlepas dari kekurangan dan khilaf dari tim pelaksana. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini tim
membuka diri untuk setiap masukan atas kekeliruan yang terjadi. Semoga perbaikan yang
berkesinambungan tetap terjaga dalam kegiatan serupa di masa mendatang. Akhir kata, semoga
kegiatan ini sungguh memberikan manfaat dan dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan berarti
bagi setiap anggota tim pelaksana, bagi Mitra dan terutama bagi Universitas Katolik Musi Charitas.
Palembang, 18 Juni 2019
Atas nama
Tim Pelaksana,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
PERNYATAAN KEABSAHAN KARYA ILMIAH.................................................. iii
RINGKASAN ............................................................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
BAB 2. TARGET DAN LUARAN .............................................................................. 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 8
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ...................................................... 10
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 12
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Luaran Yang Dijanjikan ............................................................................ 6
Tabel 5.1. Rekapitulasi Tanggapan Mitra (Tiga Pengelola Usaha Mikro)
atas pelaksanaan kegiatan........................................................................................... 12
Tabel 5.2. Rekapitulasi Jawaban Mitra (Peserta)
Atas Materi Yang Disampaikan ................................................................................. 13
Tabel 5.3. Hasil Analisis Bak Penampung (Sampel 1) dan
Sumur Bor (Sampel 2).................................................................................................. 16
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Contoh Ijin BPOM ................................................................................ 3
Gambar 1.2.Contoh P-IRT .......................................................................................... 3
Gambar 1.3. Contoh SKDU ........................................................................................ 4
Gambar 1.4.Contoh Surat Keterangan Usaha .......................................................... 4
Gambar 5.1.Konsep Kinerja Membran ..................................................................... 19
1
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Analisis situasi
Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut sudah ada sejak tahun 1986. Universitas
Katolik Musi Charitas telah banyak melakukan kegiatan sebelumnya di Panti Asuhan
dengan tujuan membantu meningkatkan kapasitas dan pengelolaan di Panti Asuhan
secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut diantaranya, pembuatan website panti asuhan,
pembuatan design ruang kreatif, pelatihan komputer, pelatihan pembuatan laporan
keuangan menggunakan Ms. Excel.
Panti Asuhan berupaya untuk mandiri secara financial melalui usaha keripik
singkong yang dibangun sejak awal tahun 2017. Jika dihitung waktunya hingga saat ini,
artinya usaha tersebut sudah berjalan selama dua tahun. Bahkan Panti Asuhan juga
berprestasi di tingkat Propinsi, mendapatkan juara 1 atau mendapatkan predikat panti
asuhan terbaik se-provinsi Sumatera Selatan. Namun demikian, panti asuhan belum
memiliki ijin usaha dan ijin edar untuk produknya. Dalam suatu kesempatan kunjungan
pernah disampaikan oleh tim, bahwa ijin edar (PIRT) perlu diupayakan oleh panti
asuhan dengan catatan bahwa perusahaan sudah memiliki ijin usaha. Namun demikian,
hingga saat ini ijin usaha dan ijin edar itu belum dimiliki oleh panti asuhan. Ada
kemungkinan pengelola panti asuhan belum memahami untuk apa ijin usaha dan ijin
edar bagi usaha mereka.
Ijin usaha dan ijin edar penting bagi setiap usaha, tidak hanya bagi usaha dengan
skala besar tetapi usaha skala kecilpun harus memiliki ijin usaha. Kenyataannya, tidak
hanya panti asuhan Santa Maria saja tetapi banyak pelaku usaha belum paham
mengenai Ijin Usaha Mikro Kecil ini (Choiri, 2018). Padalah saat ini, mengurus IUMK
bias dilakukan dengan mudah dan cepat yaitu satu hari selesai selama pengajuannya
sudah dilengkapi dengan berkas persyaratan. Pemerintah telah menetapkan Peraturan
Presiden Nomor 98 tahun 2014 tentang perijinan untuk usaha mikro dan kecil yang
bertujuan memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi Pelaku usaha
mikro dan kecil. Lurah atau Camat sudah diberikan wewenang untuk pengurusan ijin
usaha dengan melakukan pemeriksaan syarat-syarat pengajuan IUMK berupa surat
pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha, Kartu Tanda Penduduk Setempat,
Memiliki Kartu Keluarga, Melampirkan Pas Photo berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2
lembar, dan mengisi formulir IUMK yang telah disediakan. Pertiwi dan Khoiriyah
2
(2016) menyatakan bahwa legalitas bisnis atau perijinan usaha dapat mendukung usaha
untuk leluasa berekspansi. Banyak pengusaha enggan mengurus perijinan karena
membutukan waktu, energy dan biaya. Jika hal demikian dibiarkan berlarut-larut akan
menyebabkan usaha terjebak di level yang sama (tidak berkembang) karena masalah
perijinan. Pendanaan usaha mikro kecil dari bank juga mensyaratkan adanya ijin usaha.
Ijin usaha juga dibutuhkan ketika usaha hendak mengurus Tanda Daftar Perusahaan
(TDP). Istilah Tanda Daftar Perusahaan, untuk usaha kuliner disebut dengan Tanda
Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP dapat diurus di Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) di kantor dengan syarat ijin HO (Undang-undang Gangguan) yang
dapat diperoleh di Kelurahan, legalitas usaha, akta pendirian, Surat Keterangan
Domisili Usaha (SKDU). SKDU adalah surat keterangan resmi dari Kelurahan dan/atau
Kecamatan setempat yang menjelaskan bahwa benar adanya suatu usaha berlokasi di
alamat/domisili tertentu. Persyaratan SKDU antara lain: mengisi formulir permohonan
SKDU, Fotocopy Kartu tanda penduduk (FC KTP), FC Kartu Keluarga, FC Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), surat keterangan persetujuan dari tetangga kanan, kiri,
depan, dan belakang, dan bukti kepemilikan tempat usaha atau bukti perjanjian sewa
jika tempat usaha bukan merupakan milik sendiri, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
dari tempat usaha yang digunakan, dan Foto tempat usaha yang diambil dari google
maps (UKM Indonesia, 2018). SKDU dapat diurus di Kantor Kelurahan setempat.
Menurut Braman Setyo Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha
Kementerian Koperasi UKM dalam Agustinus (2015), manfaat mengurus ijin usaha ada
empat yaitu memiliki legalitas usaha, kemudahan untuk mendapatkan modal karena
sudah legal, akses untuk mendapatkan pendampingan usaha dari pemerintah, dan
kesempatan memperoleh bantuan pemberdayaan dari pemerintah.
Ijin usaha berbeda dengan ijin badan usaha yaitu Perseroan Terbatas (PT) atau
Commanditaire Vennotschaap (CV). Ijin badan usaha dibutuhkan oleh segala jenis
bidang usaha termasuk usaha kuliner yang dimiliki panti asuhan Santa Maria.
Persyaratan pembuatan badan usaha antara lain: identitas diri, akta notaris, NPWP, dan
SKDU. Berdasarkan Kebijakan XII yang dirilis pemerintah pada April 2016, tahap
perijinan usaha untuk UKMC dipangkas hanya menjadi tujuh prosedur dalam waktu 10
hari dengan biaya hanya Rp 2.700.000,-. Ijin yang diperlukan bagi UMKM antara lain
Surat Ijin Usaha dan Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Akta
Pendirian.
3
Bila usaha kuliner menyajikan produk food and beverages yang bisa tahan lama
diatas 7 hari, perlu Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) ke dinas kesehatan
setempat. P-IRT diperuntukkan bagi usaha rumahan skala kecil, seperti kacang-
kacangan, kue, dan lainnya. Di beberapa daerah diberlakukan pengurusan P-IRT gratis.
Namun pengelola usaha wajib mengikuti penyuluhan dan membayar biaya uji
laboratorium dengan besaran biaya tergantung kabupaten/kota masing-masing. Masa
berlaku P-IRT lima tahun. Bila industri rumahan relatif besar maka pengelola usaha
wajib mengurus ijin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan
ijin BPOM. Biaya BPOM tergantung jenis produk berkisar Rp 300.000,- – Rp
750.000,-. Ada lagi sertifikasi lain yang disebut dengan sertifikat Halal bagi produk,
namun biayanya relatif mahal. Mengutip SK Direktur LPPOM MUI Pusat pada 2
Januari 2013 (Pertiwi dan Khoiriyah, 2016), biaya untuk olahan non daging berkisar
antara Rp 2.500.000,- sampai Rp 3.400.000,-, sedangkan biaya untuk olahan daging
antara Rp 2.800.000,- sampai Rp 3.700.000,-,. Pendaftaran dapat dilakukan secara
online melalui https://e-lppommui.org/, namun audit system jaminan halal tetap
dilakukan secara langsung di tempat usaha oleh tim dari MUI. Untuk industri yang
berskala rumah tangga cukup dengan mendaftarkan produk yang akan dipasarkan
melalui Dinas Kesehatan berupa Nomor Sertifikat Penyuluhan (SP) dan Nomor P-IRT
(Marjoko, 2016). Nomor SP adalah nomor pendaftaran yang diberikan kepada
pengusaha kecil dengan modal terbatas, dan pengawasan diberikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kotamadya sebatas penyuluhan. Beberapa dosen UKMC telah
memiliki pengalaman di dalam mengurus ijin usaha dan P-IRT dari beberapa UMKM,
sehingga Tim UKMC berdasarkan pengalaman dosen-dosen tersebut, memberikan
informasi mengenai pentingnya legalitas usaha.
Gambar 1.1. Contoh Ijin BPOM Gambar 1.2. Contoh P-IRT
4
Gambar 1.3. Contoh SKDU Gambar 1.4. Contoh Surat Keterangan Usaha
Dalam beberapa kali kunjungan Tim ke Pasang Surut, diketahui bahwa selama ini
Panti Asuhan menggunakan air hujan yang ditampung dalam bak penampungan untuk
beberapa keperluan harian seperti mandi, mencuci dan masak. Upaya pemanfaatan air
sumur sudah dilakukan,hanya saja air sumur kondisinya dirasakan tidak layak
konsumsi. Mereka (penghuni Panti) menyatakan kendati air sumur terlihat jernih
namun kadar asamnya tinggi. Hal itu diketahui dari penggunaan air sumur untuk
kebutuhan mandi. Menurut penghuni Panti biasanya setelah mandi dengan air sumur
badan bukannya menjadi bersih melainkan masih terasa kotor (terasa lengket) di kulit.
Oleh karenanya, tim PkM merencanakan untuk melakukan identifikasi terhadap kondisi
(kandungan yang ada di) air sumur dan air bak tampungan. Masalah serupa juga
diungkapkan oleh Marjoko (2016) yaitu bahwa masalah panti asuhan adalah tidak
tersedianya air bersih. Panti Asuhan Santa Maria memiliki sumur bor dengan air
berlimpah, hanya saja karena kandungan asam sangat tinggi maka sumur tersebut tidak
digunakan. Air sumur terasa lengket di badan ketika digunakan. Desa Purwodadi
tempat panti asuhan Santa Maria berada sebenarnya dikelilingi oleh air sungai, namun
sama halnya dengan air sumur bor air sungai juga mengandung kadar asam yang tinggi.
Selama ini kebutuhan air untuk masak makanan dan minum air serta mandi dipenuhi
dari air hujan. Selama kondisi musim hujan dan musim kemarau yang normal biasanya
air hujan yang ditampung masih dapat memenuhi kebutuhan air selama setahun.
Tampungan air di panti asuhan hanya dapat digunakan untuk kebutuhan memasak
5
makanan dan minuman. Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum.
Menurut Pdamtirtamanggar.com (2017) salah satu sumber air yang dapat digunakan
untuk air minum adalah air hujan. Air hujan harus dimasak terlebih dahulu sampai
mendidih sebelum diminum. Air yang digunakan untuk minum harus steril (tidak
mengandung hama penyakit apapun). Pengolahan air perlu dilakukan untuk air sumur
bor yang dimiliki panti asuhan. Panti Asuhan pernah mendapatkan sumbangan alat
pengolah air yang harganya cukup mahal, namun pengelola panti asuhan menolak
dikarenakan alat tersebut masih membutuhkan maintenance yang cukup mahal setiap
bulannya. Salah satu dosen UKMC yang dilibatkan sebagai anggota tim memiliki
pengalaman dalam membuat alat sederhana dengan pemeliharaan yang tidak mahal
untuk masyarakat di kelurahan Sukarame Palembang, sehingga dalam kegiatan
pengabdian ini tim mencoba merencanakan kegiatan untuk pembuatan alat sederhana
tersebut untuk panti asuhan.
B. Permasalahan mitra
Berdasarkan penjelasan dalam analisis situasi, dapat dirumuskan permasalahan mitra
sebagai berikut: Mitra belum memiliki legalitas usaha dan PIRT. Hal ini disebabkan
Mitra belum memahami pentingnya legalitas usaha dan PIRT. Permasalahan lainnya
adalah belum diketahuinya kondisi (kandungan yang ada di) air sumur dan air bak
tampungan.
6
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
A. Target
Target yang ingin dicapai tim pelaksana pada semester pertama ini (semester genap
2018/2019) adalah:
1. Pengelola Panti memahami pentingnya legalitas usaha
Target ini dicapai melalui kegiatan penyuluhan dari tim kepada Pengelola Usaha
yaitu Usaha SanMa dan dua usaha Mitra SanMa.
2. Pengelola Panti termotivasi untuk mengupayakan ijin usaha dan ijin edar produk
Upaya tim untuk memotivasi Usaha SanMa untuk mendapatkan ijin usaha dan ijin
edar produk adalah dengan menjanjikan dana bantuan pengurusan ijin usaha dan
ijin edar (PIRT) setelah Usaha SanMa berhasil mendapatkan/menunjukkan dua hal
yaitu Surat Ijin Usaha dan Ijin Edar (Nomor PIRT).
3. Identifikasi Air Tampungan Hujan dan Air Sumur Bor di Panti Asuhan
Upaya dalam rangka pembuatan alat sederhana di awali dengan pengambilan
sampel air, kemudian sampel tersebut di uji dan dianalisis.
4. Pembuatan alat sederhana yang ditujukan untuk dapat mengolah air sumur bor
menjadi air bersih.
Pembuatan alat dan upaya uji coba alat dilakukan untuk memastikan alat yang
dibuat dapat digunakan untuk mengolah/menghasilkan air bersih.
B. Luaran
Tabel 2.1
Luaran yang Dijanjikan
No Jenis Luaran Keterangan
1 Publikasi di Jurnal √
2 Publikasi di Media Massa
3 Pemakalah di Forum Ilmiah
4 Hak Kekayaan Intelektual
5 Produk Terstandarisasi
6 Produk Tersertifikasi
7 Mitra Berbadan Hukum
8 Buku
9 Wirausaha Baru Mandiri
10 Luaran Iptek Lainnya;
 Teknologi Tepat Guna
 Model
√
7
 Prototype
 Karya Desain/Seni Bangunan dan Arsitektur
 Rekayasa Sosial
√
Deskripsi luaran:
1. Hasil kegiatan berupa desain alat pengolah air (semester genap 2018/2019)
2. Hasil kegiatan berupa teknologi tepat guna yang diserahterimakan kepada Mitra.
Teknologi berupa mesin atau alat yang dapat digunakan untuk mengolah air bak
tampungan/air sumur menjadi air bersih (semester gasal 2019/2020).
3. Hasil kegiatan abdimas akan dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi Sinta 5 yaitu
Jurnal Terapan Abdimas, Universitas PGRI Madiun (semester gasal 2019/2020).
8
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
A. Solusi Yang Ditawarkan
Pada semester pertama ini (semester genap 2018/2019) tim melalui program pengabdian
pendanaan UKMC melaksanakan kegiatan berikut:
1. Penyuluhan pentingnya mengurus Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)
2. Identifikasi Kandungan/Cemaran Air Sumur Bor dan Air Tampungan Hujan.
3. Pembuatan alat bantu untuk mengolah air.
B. Kegiatan
Program kegiatan pengabdian ini dirancang melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penggalian kebutuhan dan permasalahan Panti Asuhan melalui proses wawancara
dengan Direktur/Kepala Panti Asuhan (Usaha SanMa).
2. Membuat proposal dan persiapan kegiatan
Tahap ini adalah proses menuangkan ide dan program ke dalam tulisan (proposal).
Selain itu dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab di dalam tim untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan. Persiapan materi dan alat yang diperlukan.
3. Pencairan Dana Kegiatan
Pencairan dana kegiatan dan perencanaan penggunaan dana yang dilakukan untuk
memperlancar kegiatan sehingga kegiatan berjalan lancar tanpa adanya hambatan
ketersediaan dana.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
Pelatihan kegiatan diadakan pada :
a. Hari Minggu tanggal 10 Maret 2019, kegiatan penyuluhan pentingnya legalitas
usaha dan pengambilan sampel air.
b. Bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2019, pengujian air dan pembuatan alat
pengolah air.
5. Pelaporan Kegiatan
Kegiatan akhir adalah pelaporan kegiatan pengabdian sebagai bukti
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada UNIKA Musi Charitas.
Metode pelaksanaan kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penyuluhan pentingnya mengurus PIRT
9
Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk ceramah menggunakan LCD dan power
point. Setelah ceramah, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
2. Identifikasi Kandungan/Cemaran Air Sumur Bor dan Air Tampungan Hujan
Kegiatan identifikasi diawali dengan pengambilan sampel air baik sampel yang
diambil berupa air sumur bor dan air hujan yang ditampung. Sampel air tersebut diuji
di laboratorium Analis Kesehatan FIKES UKMC.
3. Pembuatan alat bantu untuk mengolah air.
Kegiatan ini dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan UKMC. Kegiatan dilakukan dengan
merangkai bahan-bahan yang dibutuhkan dan melakukan uji coba pengolahan air.
Kuesioner yang dibagikan kepada peserta terdiri dari dua bagian yaitu pertama:
kuesioner untuk mengetahui tanggapan peserta (mitra) atas pelaksanaan kegiatan secara
umum, dan kedua: kuesioner pre-post untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan
pengetahuan peserta (mitra) atas materi yang diberikan. Kuesioner pertama menggunakan skala
likert terdiri dari 1=Sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, dan 5=sangat setuju.
Kuesioner kedua, menggunakan skala guttman yaitu 1=salah, dan 2=benar.
10
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1. Profil Kinerja LPPM UKMC
Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) adalah Perguruan Tinggi yang berada
di bawah naungan Kopertis Wilayah 2 termasuk dalam kategori Perguruan Tinggi Binaan.
UKMC memiliki dosen-dosen yang aktif dalam kegiatan penelitian, Pengabdian kepada
Masyarakat, diseminasi dan publikasi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) memiliki fungsi utama
mengkoordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari berbagai
disiplin ilmu sesuai dengan visi dan misi Universitas. LPPM UKMC sejak berdiri tahun
2015 telah memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan koordinasi kegiatan‐kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang telah diprogramkan dengan berbagai skema
pendanaan yaitu mandiri, UKMC, kerjasama atau DIKTI. Tahun 2015, ada 1 (satu) judul
penelitian yang berhasil mendapatkan dana penelitian dari Kemenristek DIKTI untuk
skema penelitian dosen pemula, dan 17 judul pendanaan internal UKMC. Tahun 2016,
mengalami peningkatan menjadi 8 (delapan) judul skema penelitian dosen pemula
Kemenristek DIKTI dan 24 pendanaan internal UKMC. Tahun 2017, perolehan pendanaan
Kemenristek DIKTI bertambah yaitu 8 judul skema penelitian dosen pemula dan 1 judul
kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat. Adapun kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang
terlaksana dengan pendanaan Misereor Jerman pada tahun 2013-2015 adalah sebanyak 70
judul. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat lainnya didanai dengan pendanaan internal
UKMC dengan total kegiatan sebanyak 76 judul kegiatan pada tahun 2013-2016.
Sedangkan tahun 2017, ada 32 judul kegiatan pengabdian kepada masyarakat pendanaan
internal. Pada Tahun 2018 ini, terdapat 8 judul kegiatan penelitian terdiri dari skema Dosen
Pemula (6 judul), Penelitian Unggulan Strategis Nasional, (1 judul) dan Penelitian Dasar
Unggulan PT (1 judul). Selain itu, tahun 2018 ada 1 judul kegiatan abdimas yang di danai
DIKTI pada skema Program Kemitraan Masyarakat. Tahun 2019, dosen UKMC yang
mendapatkan dana Kemenristek DIKTI sebanyak 10 judul terdiri dari 1 penelitian terapan,
1 penelitian Dasar Unggulan PT (PDUPT), dan 8 Penelitian Dosen Pemula (PDP).
11
4.2. Kepakaran dan Pakar
Tim terdiri dari empat dosen dan dua orang mahasiswa dengan pembagian tugas
masing-masing. Kompetensi dosen dan mahasiswa terkait dengan program pengabdian
adalah:
1. Fransiska Soejono, M.Sc. adalah salah satu anggota tim dengan bidang Manajemen
Keuangan yang menjadi fasilitator dalam terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan
Santa Maria dan penyusun materi penyuluhan pentingnya legalitas usaha.
2. Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM adalah salah satu anggota tim dengan bidang
Teknik Kimia dan kepakaran Ilmu Lingkungan yang menjadi tim ahli untuk menguji
cemaran air dan pendesain sekaligus pembuat alat pengolah air.
3. Theresia Sunarni, S.T., M.T. merupakan anggota tim dengan bidang ilmu Teknik Industri
yang menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan Santa Maria dan
pemateri tentang penyuluhan pentingnya legalitas usaha.
4. Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T. adalah anggota tim dengan bidang ilmu Teknik
Industri yang menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan Santa
Maria.
5. R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs adalah anggota tim dengan bidang ilmu Teknik
Komputer /Informatika yang menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan di Panti
Asuhan Santa Maria.
6. Urbanus Dwi Adi Pitoyo merupakan mahasiswa prodi Analis Kesehatan yang dilibatkan
dalam mendesain alat/teknologi pengolah air.
7. Maria Rosari Efila merupakan mahasiswa prodi PGSD yang dilibatkan sebagai
penyelenggara kegiatan, membantu penyusunan, penyebaran dan penghimpunan kembali
berkas administrasi yang diperlukan seperti daftar hadir, surat keterangan pelaksanaan,
dan kuisioner umpan balik.
8. V. C. Gracia Putri Wiguna merupakan mahasiswa prodi Manajemen yang dilibatkan
dalam penyusunan laporan kegiatan pengabdian.
12
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Kegiatan pada awalnya direncanakan hari Minggu, 10 Februari 2019,
namun karena tim ada yang berhalangan maka kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 10
Maret 2019. Perjalanan dilakukan melalui jalan sungai dengan menggunakan speedboat.
Speadboat bermuatan maksimum 10 orang. Perjalanan membutuhkan waktu selama 1,5 – 2
jam. Keberangkatan tim pukul 08.30 WIB dari Dermaga J.Co Benteng Kuto Besak.
Kegiatan dihadiri oleh sejumlah 15 orang, tiga orang diantaranya adalah Pengelola
Usaha Mikro yaitu Usaha SanMa, Usaha Keripik Tempe, dan Usaha Peyek. Usaha Keripik
Tempe maupun Usaha Peyek merupakan mitra dari Usaha SanMa. Kegiatan diadakan di
ruang kapel Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut. Pendampingan dalam pengurusan ijin
usaha dan P-IRT dilakukan dalam bentuk ceramah (sosialisasi/penyuluhan) mengenai
pentingnya mengurus ijin usaha dan P-IRT. Kuesioner yang dibagikan kepada peserta terdiri
dari dua bagian yaitu pertama: kuesioner untuk mengetahui tanggapan peserta (mitra) atas
pelaksanaan kegiatan secara umum, dan kedua: kuesioner pre-post untuk mengetahui
ada/tidaknya peningkatan pengetahuan peserta (mitra). Hasil umpan balik terkait kegiatan
secara umum, menunjukkan respon tiga Pengelola responden yang puas terhadap kegiatan
yang telah dilakukan.
Tabel 5.1
Rekapitulasi Tanggapan Mitra (Tiga Pengelola Usaha Mikro)
atas pelaksanaan kegiatan
No. Pernyataan STS
1
TS
2
S
4
SS
5
Rata-
rata
1 Topik kegiatan menarik. 0 0 1 2 4,67
2 Bahan/materi kegiatan menarik 0 0 1 2 4,67
3 Penyampaian materi/bahan jelas 0 0 2 1 4,33
4 Bentuk kegiatan ini secara umum menarik 0 0 2 1 4,33
5 Kegiatan ini sangat bermanfaat 0 0 0 3 5
6 Kegiatan berikutnya dengan topik berbeda sangat
diharapkan
0 0 1 2 4,67
Tiga orang pengelola Usaha Mikro (termasuk Panti Asuhan Santa Maria),
berpendapat bahwa topik kegiatan dan bahan/materi yang diberikan sangat menarik dengan
tanggapan rata-rata sebesar 4,67. Topik kegiatan adalah Penyuluhan pentingnya Mengurus
13
Legalitas Usaha dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Bahan/Materi dianggap sangat
menarik karena belum ada satupun usaha mikro di Pasang Surut yang memiliki pengalaman
mengurus legalitas dan PIRT. Penyampaian materi dan bentuk kegiatan juga dianggap sangat
menarik dengan rata-rata jawaban responden sebesar 4,33. Materi disampaikan dalam bentuk
ceramah dilengkapi dengan pengalaman riil pengurusan PIRT di Palembang disertai contoh-
contoh riil formulir dan ketentuan-ketentuan. Bentuk kegiatan dirasa menarik, karena tidak
hanya ceramah dan cerita pengalaman saja namun juga melibatkan peserta yang hadir dalam
bentuk diskusi dan Tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang belum bisa dijawab pada saat
kegiatan adalah mengenai pengalaman riil di kabupaten Banyuasin disertai kontak person dan
form-form terkait. Hal ini ditanyakan, karena wilayah pengurusan PIRT mereka masuk
wilayah kabupaten Banyuasin. Tim menyatakan akan berupaya mencarikan informasi
tersebut. Sampai laporan ini dibuat, informasi yang sudah tersampaikan ke mitra adalah
mengenai alamat dan nomor telp DinKes Banyuasin. Ketiga mitra menyatakan bahwa
kegiatan ini sangat bermanfaat terlihat dari rata-rata jawaban sebesar 5, sehingga hal ini
menunjukkan mitra cukup puas terhadap kegiatan ini. Mitra mengharapkan dilakukan
kembali kegiatan dengan topik yang berbeda di lain kesempatan. Dalam rangka
meningkatkan motivasi Mitra untuk mengurus legalitas usaha dan PIRT, tim menjanjikan
insentif berupa bantuan dana (biaya) pengurusan legalitas usaha dan PIRT dengan syarat
menunjukkan sertifikat ijin usaha dan sertifikat PIRT setidaknya sampai dengan bulan Juni
2019.
Kuesioner pre dan post diberikan kepada sejumlah 8 peserta sebagai sampel (tidak
dibagikan kepada seluruh peserta dikarenakan jumlah kuisioner yang disiapkan tim lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah peserta yang hadir).
Tabel 5.2
Rekapitulasi Jawaban Mitra (Peserta) Atas Materi Yang Disampaikan
No. Pernyataan
Jumlah
Menjawab
Benar
Persentasi
menjawab
benar
Jumlah
Menjawab
Benar
Persentasi
menjawab
benar
Pre Post
1. Ijin usaha dapat dilakukan di
RT/RW setempat
6 75% 6 75%
2 Syarat yang dibutuhkan untuk
mengurus ijin usaha diantaranya
adalah KTP, Kartu Keluarga, dan
Pas Photo
7 87.5% 8 100%
3 Surat keterangan usaha dikeluarkan
oleh Kelurahan/Kecamatan
4 50% 6 75%
4 Ijin usaha menjadi salah satu syarat 6 75% 8 100%
14
dalam mengajukan P-IRT
5 P-IRT diperlukan sebagai ijin
jaminan usaha makanan/minuman
rumahan yang dijual & diedarkan di
masyarakat memenuhi standar
keamanan makanan atau ijin edar
produk pangan.
6 75% 7 87.5%
6 Waktu terlama mengurus P-IRT
adalah 2 minggu.
6 75% 7 87.5%
7 Untuk mendapatkan P-IRT
diwajibkan mengikuti penyuluhan
keamanan pangan dari Dinas
Kesehatan.
5 62.5% 8 100%
8 Survey dan pengecekan lokasi
dilakukan oleh Dinas Kesehatan
untuk melihat proses produksi dan
bahan-bahan yang dipergunakan.
8 100 8 100%
9 Aspek yang akan disurvey adalah
diantaranya lingkungan produksi,
bangunan, fasilitas, peralatan
produksi, suplai air, fasilitas
hygenis, fasilitas sanitasi, kesehatan
dan hygenis karyawan, pengawasan
penanggung jawab, dan pencatatan
dokumentasi dan administrasi
8 100% 8 100%
10 P-IRT penting karena usaha terdaftar
resmi pada Dinas Kesehatan,
menciptakan rasa anam dan nyaman
konsumen karena sudah
legal/diijinkan oleh pemerintah,
jaminan bahwa usaha makanan
sudah memenuhi standar keamanan
makanan.
8 100% 8 100%
11 Adanya P-IRT pada produk kita
membuat kesempatan kerjasama
terbuka luas.
8 100% 8 100%
12 Ijin usaha diperlukan hanya bagi
usaha skala besar saja.
8 100% 8 100%
13 P-IRT juga dapat dikeluarkan jika
bahan yang diproduksi berupa susu,
daging, makanan kaleng, dan
makanan bayi.
5 62.5% 8 100%
Pernyataan tambahan:
14 Faktor waktu dan tenaga
menyebabkan keengganan pengelola
usaha untuk mengurus ijin usaha dan
atau P-IRT
Yang menjawab benar (setuju) sebanyak
5 orang dari 7 orang
71.4
15 Faktor biaya menyebabkan
keengganan pengelola usaha untuk
mengurus ijin usaha dan atau P-IRT
Yang menjawab benar (setuju) sebanyak
5 orang dari 7 orang
71.4%
15
Dari 13 pernyataan kuesioner, peserta mengalami peningkatan pengetahuan pada
tujuh poin pernyataan. Hal ini dilihat dari peningkatan jumlah jawaban benar dan
persentasenya yaitu pada poin pernyataan kuesioner nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 13. Peserta
(lebih dari 75% peserta) menjadi semakin tahu bahwa syarat yang dibutuhkan untuk
mengurus ijin usaha diantaranya adalah KTP, Kartu Keluarga, dan Pas Photo. Surat
keterangan usaha dikeluarkan oleh Kelurahan/Kecamatan. Ijin usaha menjadi salah satu
syarat dalam mengajukan P-IRT. P-IRT diperlukan sebagai ijin jaminan usaha
makanan/minuman rumahan yang dijual & diedarkan di masyarakat memenuhi standar
keamanan makanan atau ijin edar produk pangan. Peserta juga menjadi lebih paham bahwa 2
minggu bukanlah patokan waktu terlama mengurus P-IRT. Untuk mendapatkan P-IRT
diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan. Selain itu, peserta
juga menjadi semakin paham bahwa P-IRT tidak diperuntukkan atau tidak dikeluarkan jika
bahan yang diproduksi berupa susu, daging, makanan kaleng, dan makanan bayi.
Pada poin pernyataan nomor 8, 9, 10, 11, dan 12, nilai pre dan post test adalah sama
yaitu sejumlah 8 (100%), artinya sebelum materi diberikan semua peserta sudah mengetahui
mengenai hal tersebut. Poin yang sebelumnya sudah diketahui oleh peserta adalah bahwa
survey dan pengecekan lokasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk melihat proses produksi
dan bahan-bahan yang dipergunakan. Aspek yang akan disurvey adalah diantaranya
lingkungan produksi, bangunan, fasilitas, peralatan produksi, suplai air, fasilitas hygenis,
fasilitas sanitasi, kesehatan dan hygenis karyawan, pengawasan penanggung jawab, dan
pencatatan dokumentasi dan administrasi. P-IRT penting karena usaha terdaftar resmi pada
Dinas Kesehatan, menciptakan rasa aman dan nyaman konsumen karena sudah
legal/diijinkan oleh pemerintah, jaminan bahwa usaha makanan sudahmemenuhi standar
keamanan makanan. Adanya P-IRT pada produk kita membuat kesempatan kerjasama
terbuka luas. Ijin usaha diperlukan tidak hanya bagi usaha skala besar saja tetapi juga
diperlukan oleh usaha skala mikro, kecil dan menengah. Sebanyak 25% peserta belum
mengetahui bahwa ijin usaha tidak dilakukan di RT/RW setempat, tetapi di
kelurahan/kecamatan.
Bagi sebagian besar peserta factor waktu dan tenaga menjadi faktor penyebab
mereka enggan mengurus ijin usaha dan PIRT karena mereka menyadari dibutuhkan waktu
yang tidak sebentar yaitu berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu untuk
mengurusnya. Selain itu, mereka juga menyadari bahwa pengurusan ijin usaha dan PIRT juga
tidak dapat dilakukan sekali perjalanan namun sangat mungkin terjadi beberapa kali
perjalanan ke tempat yang sama untuk keperluan tersebut. Tiga Mitra yang hadir yaitu Usaha
16
SanMa, Usaha Keripik Tempe, dan Usaha Peyek juga menganggap faktor besarnya biaya
yang belum pasti juga menjadi penyebab utama keengganan untuk mengurus ijin usaha dan
atau P-IRT. Dari keseluruhan jawaban peserta terdapat 71,4% yang menjawab benar bahwa
faktor waktu, tenaga dan biaya menjadi penyebab utama keengganan untuk mengurus ijin
usaha dan atau P-IRT.
Analisis Laboratorium (Kualitas Fisik dan Kimia)
Sampel air dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sampel yaitu sampel air
penampungan yang berasal dari air hujan dan sampel sumur bor. Hasil analisis laboratorium
dilakukan dengan menganalisis kualitas fisika dan kimia yang bertujuan untuk menentukan
jenis perlakuan atau treatment yang akan dilakukan meningkatkan kualitas air tersebut.
Analisis kimia dan fisika berpedoman kepada Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010
melalui beberapa paramater uji. Hasil analisis laboratorium dtitunjukkan oleh Tabel 5.3 Bak
Penampungan dan Sumur Bor.
Tabel 5.3
Hasil Analisis Bak Penampung (Sampel 1) dan Sumur Bor (Sampel 2)
No. Parameter Satuan Konsentrasi
Sampel 1
Konsentrasi
Sampel 2
Kadar yang
diperbolehkan
1. Bau
Warna
TDS
Kekeruhan
Rasa
TCU
Mg/L
NTU
Berbau
18
350
10
Berasa
Berbau
14
200
4
Berasa
Tidak Berbau
15
500
5
Tidak berasa
2. Al
Fe
Kesadahan
pH
Cl
Mg
Zn
NH3
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
0,6
1,8
375
4,6
80
0,4
4,7
1
0,4
2,9
200
6
40
0,1
1
1
0,2
0,3
500
6,5-8,5
250
0,4
3
1,5
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium, 2019
Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter yang
melebihi kadar yang diperbolehkan yaitu bau, rasa, warna, kekeruhan dan beberapa unsur
logam. Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU
(jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh
adanya benda terlarut koloid di dalam air. Partikel – partikel koloid umumya berasal dari
kwarsa (pasir), tanah liat, sisa tanaman, ganggang, zat organik dan lain-lain.
17
Kualitas air yang kita anggap jernih. misal yang berasal dari sumur biasa, sumur
pompa,sumber mata-air dan sebagai-nya, di dalamnya terdiri dari bakteri, yaitu :
1. Kelompok bakteri besi (misal Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu
mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering
berubahwarna kalau disimpan lama yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan,
dansebagainya.
2. Kelompok bakteri belerang ( antara lain Chromatium dan Thiobacillus ) yangmampu
mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air disimpan lamaakan
tercium bau busuk seperti bau telur busuk.
3. Kelompok mikroalge (misal yang termasuk mikroalge hijau, biru dan kersik),
sehingga kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-jasad
yangberwarna hijau, biru atau pun kekuning-kuningan, tergantung kepada
dominasijasad-jasad tersebut serta lingkungan yang mempengaruhinya.
Kehadiran kelompok bakteri dan mikroalge tersebut di dalam air, dapat
menyebabkanterjadinya penurunan turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri
besi dan belerang dapat membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah terjadinya proses
korosi (pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada di dalamnya, menjadi bau,
berubah warna, dan sebagainya. Pengaruh kehadiran jasad hidup terhadap kualitas air akan
menyebabkan;
1. Rasa dan bau yang tidak sedap, disebabkan oleh bakteri dan mikroalge.
2. Air menjadi berlendir dan berwarna merah disebabkan oleh bakteri besi.
3. Bau yang tidak sedap sehingga dari segi estetika air tidak diterima untuk
diminumdisebabkan antara lain oleh cacing.
Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah
teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat
ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana
keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam
jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Logam berat iniadalah Zn, Cu, Fe,
Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berattidak esensial atau
beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau
bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. USEPA (U.S.
Environmental Agency) mendata ada 13 unsur logam berat yang merupakan unsur utama
polusi yang berbahaya.
18
Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila
dicampurdengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa
apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk
busa. Disamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya
dengan usaha untuk memanipulasi nilai pH.Alkaliniti adalah kapasitas air untuk menetralkan
tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan larutan bufer,
alkaliniti merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi-
reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa “makro” yang
menggabungkan beberapa reaksi.
Alkaliniti dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO3
2-
), bikarbonat (HCO3
-
),
hidroksida (OH-
) dan juga borat (BO3
3-
), fosfat (PO4
3-
), silikat dan sebagainya. Dalam air
alam alkaliniti sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya oleh karbonat
dan hidroksida. Pada keadaan tertentu (siang hari) adanya ganggang dan lumut dalam air
menyebabkan turunnya kadar karbon dioksida dan bikarbonat. Dalam keadaan seperti ini
kadar karbonat dan hidroksida naik, dan menyebabkan pH larutan naik.
Pengolahan air sangat tergantung dari karakteristik atau kualitas air baku yang
digunakan,metode pengolahan air yang digunakan berkaitan dengan pencemaran-pencemaran
yang ada dalam air. Pencemaran-pencemaran yang harus diperhatikan pada kebanyakan
persediaan air adalah bakteri pathogen, kekeruhan dan bahan-bahan terapung, warna, rasa dan
bau, dan senyawa-senyawa organik. Membran filtrasi dapat digunakan sebagai teknologi
alternative pemurnian air selain flokulasi, teknik pemurnian sedimen, adsorpsi, filter pasir
dan filter karbonaktif, penukar ion, ekstraksi, dan distilasi (Watanabe dan Kimura, 2011).
Konsep kinerja membrane dapat terlihat pada Gambar 5.1 bahwa hanya partikel kontaminan
yang ukurannya lebih kecil dari pori membran yang bias melewati menerobos membran.
19
Gambar 5.1 Konsep Kinerja Membran
(Madsen, 2014)
Proses pengolahan air dibedakan menjadi beberapa jenis membrane yaitu mikro filtrasi
(MF), ultra filtrasi (UF), reverse osmosis (RO), dan nano filtrasi (NF) membran. Frenkel
(2015) menjelaskan bahwa membran MF yang memiliki ukuran pori terbesar dan biasanya
mereduksi partikel besar dan berbagai mikroorganisme. Membran UF memiliki pori-pori
lebih kecil dari membran MF, oleh karena itu selain partikel besar dan mikroorganisme,
mereka bisa menahan bakteri dan makro molekul larut seperti protein.
Pengertian dari membran proses melalui hibrid atau terintegrasi adalah merangkai
suatu proses pengolahan membran dalam suatu instalasi melalui penggabungan satu atau
lebih proses membran dengan atau tanpa proses konvensional untuk meningkatkan kinerja
tergantung dari karakteristik umpan dan produk yang akan dihasilkan (Greenle et al. 2009).
Hibrid membran sistem juga dapat mengurangi biaya operasional dan pencemaran
lingkungan serta membuat keseluruhan proses menjadi efisien. Panti asuhan di daerah pasang
surut memerlukan suatu teknologi pengolahan air sederhana sebagai solusi untuk mengatasi
permasalahan kualitas air bersih.
20
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN
1. Kegiatan dengan topik “Pentingnya Mengurus PIRT” ini dirasakan sangat bermanfaat
bagi mitra.
2. Sebagian besar peserta (mitra) mengalami peningkatan pengetahuan terkait materi
PIRT tersebut.
3. Faktor waktu, tenaga dan kepastian jumlah dana yang dibutuhkan menjadi faktor
penyebab keengganan mengurus ijin usaha dan PIRT.
4. Terdapat beberapa parameter yang melebihi kadar yang diperbolehkan yaitu bau, rasa,
warna, kekeruhan dan beberapa unsur logam.
6.2. SARAN
1. Upaya memotivasi pemilik usaha (mitra) dalam hal ini usaha SanMa, belum
menunjukkan hasil yang diharapkan yaitu sertifikat ijin usaha atau sertifikat PIRT.
Selain menawarkan penggantian biaya pengurusannya, perlu usaha lebih ekstra seperti
survey ke pemerintah kabupaten Banyuasin dalam rangka mencari informasi lebih
detail mengenai ijin usaha dan pengurusan PIRT, bahkan jika dimungkinkan
menemukan kontak person in charge di pemerintahan kabupaten untuk memperbesar
kemungkinan pemilik usaha menjadi termotivasi untuk mengurus ijin usaha dan
PIRT. Oleh karenanya, diharapkan ada upaya lain untuk memotivasi Mitra untuk
mengurus PIRT selain penyuluhan dan bantuan pendanaan, seperti mencari form dan
kontak person sesuai pengurusan PIRT yang dituju Mitra.
2. Diperlukan perlakuan khusus terhadap air yang tersedia di Panti Asuhan Santa Maria
Pasang Surut agar menjadi lebih layak untuk dikonsumsi. Oleh karenanya, diperlukan
alat khusus yang dapat membantu Mitra untuk mengolah air dengan baik sehingga
layak konsumsi. Saat ini sedang dilakukan pembuatan alat yang sesuai untuk kondisi
tersebut. Sebaiknya ada kegiatan lanjutan berupa pelatihan penggunaan alat pengolah
air, agar Mitra dapat memanfaatkan alat tersebut dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, Michael. 2015. Ini Manfaat Pelaku UKM Punya Izin Usaha.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3085080/ini-manfaat-pelaku-ukm-
punya-izin-usaha. diakses tanggal 14 Februari 2019.
Choiri. Eril Obeit. 2018. Pentingnya Memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) di Indonesia.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pentingnya-memiliki-izin-usaha-mikro-kecil-iumk-
bagi-umkm-di-indonesia/. Diakses tanggal 14 Februari 2019.
Greenlee, L. F., Lawler, D. F., Freeman, B. D., Marrot, B., Moulin, P., & Ce, P. 2009.
Reverse osmosis desalination : Water sources , technology , and today ’ s challenges.
Water Research, 43(9), 2317–2348. http://doi.org/10.1016/j.watres.2009.03.010.
Marjoko, Gendut. 2016. Beda Ijin Edar BPOM dan DINKES (DEPKES/P-IRT).
http://www.rumahumkm.net/2016/06/beda-ijin-edar-bpom-dinkes-depkesp-irt.html.
diakses tanggal 14 Februari 2019.
Madsen, H. T. 2014. Membrane Filtration in Water Treatment - Removal of Micropollutants.
Chemistry of Advanced Environmental Purification Processes of Water: Fundamentals
and Applications. http://doi.org/10.1016/B978-0-444-53178-0.00006-7.
Pdamtirtamanggar. 2017. Kriteria Sumber Air Bersih dan Beberapa Metode Pengolahannya.
http://pdamtirtamanggar.com/index.php/164-kriteria-air-bersih-dan-beberapa-metode-
pengolahannya. diakses tanggal 10 Februari 2017.
Permenkes. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010
Pertiwi, Dian Sari dan Khoiriyah, Ruisa. 2016. Segera Urus Izin Usaha Biar Bisnis Bisa
Mendunia. Kontan.co.id (Selasa, 30 Agustus 2016).
https://peluangusaha.kontan.co.id/news/segera-urus-izin-usaha-biar-bisnis-bisa-
mendunia. Diakses tanggal 14 Februari 2019.
UKM Indonesia. 2018. Surat Keterangan Domisili Usaha.
https://www.ukmindonesia.id/baca-izin/392. diakses tanggal 14 Februari 2019.
Watanabe, Y., Kimura, K. 2011. Membrane Filtration in Water and Wastewater Treatment.
Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. Treatise on Water
Science. pp. 23–61. Volume 4. http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-444-53199-5.00072-5.
PENYULUHAN
PENTINGNYA MENGURUS PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT)
TIM UKMC
MARET 2019
Pentingnya PIRT
• Salah satu nilai jual dalam
usaha pangan
• Terdaftarnya usaha pada Dinas
Kesehatan sebagai lembaga
yang paling berwenang dalam
urusan uji edar makanan
→produk layak edar.
• Rasa aman dan nyaman
konsumen karena produk
sudah legal (diijinkan
pemerintah
• Komitmen total dalam
berwirausaha
• Jaminan bahwa usaha
makanan yang dijual
memenuhi standar keamanan
makanan.
• Terbukanya Peluang kerjasama
yang lebih luas.
Pengurusan PIRT
• Nomor PIRT terdiri dari 15
DIGIT NOMOR (dulu 12 digit).
• Nomor PIRT berlaku 5 tahun,
setelahnya dapat
diperpanjang.
• Nomor PIRT digunakan untuk
makanan dan minuman yang
memiliki daya tahan/keawetan
di atas 7 hari (masuk golongan
Layak Sehat Jasa Boga).
• Mendaftarkan diri pada Dinas
Kesehatan setempat
• PIRT diperlukan sebagai ijin
jaminan usaha makanan/
minuman rumahan yg dijual &
beredar di masyarakat memenuhi
standar keamanan makanan atau
ijin edar produk pangan.
• Ijin ini (PIRT) hanya diberikan utk
produk pangan/olahan dengan
tingkat risiko yg rendah.
• Lama pengurusan PIRT : 1 minggu
s/d 3 bulan (tergantung masing-
masing kotamadya/kabupaten)
Syarat Pengurusan PIRT
– Mengisi formulir (nama
perusahaan, alamat, nama
pemilik, alamat, nama produk,
jenis produk, proses pembuatan,
jenis kemasan, mencantumkan
komposisi, dan desain kemasan)
– Foto copy KTP
– Pas Foto 3x4 sebanyak 2 lembar
– Surat Keterangan usaha dari
Puskesmas (Puskesmas meninjau
lokasi)
– Denah Lokasi usaha
– Draft Label Produk yang terdapat
dalam kemasan (nama produk,
merek, produsen, alamat,
komposisi, berat bersih, tanggal
kadaluwarsa, kode produksi,
nomor PIRT)
– Stempel Usaha
– Sertifikat penyuluhan keamanan
pangan
Pengurusan PIRT
 Survey dan pengecekan
ke lokasi usaha tersebut
bertujuan untuk melihat
proses produksi serta
bahan-bahan yang
dipergunakan. Jika
dibutuhkan, sampel pangan
diteliti dengan uji
laboratorium. Dinas
Kesehatan yang
menyarankan/menentukan
laboratorium utk
pengujian.
 Setelahnya, wajib
mengikuti penyuluhan
keamanan pangan dari
Dinas Kesehatan.
Penyuluhan bersifat
kolektif, dilaksanakan jika
peserta sudah memenuhi
kuota (15-20 orang).
Materi Penyuluhan :
1. Cara memilih bahan
mentah dan bahan
tambahan pangan
2. Pedoman cara produksi
pangan yang baik untuk
Industri Rumah Tangga
(IRT)
3. Penyakit-penyakit akibat
pangan
4. Higiene Sanitasi
Pengolahan Pangan dan
Karyawan
5. Undang-undang dan
pengawasan pangan
6. Pengendalian proses
dalam pengolahan pangan
dan karyawan
7. Tata cara penyelenggaraan
sertifikasi produksi
pangan IRT
8. Kontaminasi silang dan
cara mengatasinya.
9. Mikroba dan kerusakan
mikrobiologisnya
Beberapa Aspek yg disurvey:
1. Lingkungan produksi
meliputi kebersihan
lingkungan
2. Bangunan dan fasilitas
meliputi ukuran bangunan,
ventilasi, tempat cuci
tangan, dan lain
sebagainya.
3. Peralatan produksi meliputi
kebersihan dan
kelengkapannya.
4. Suplai air mencukupi/tidak
5. Fasilitas kegiatan higiene dan
sanitasi meliputi
ketersediaan sarana mencuci
yang cukup baik, posisi
toilet/jamban dengan
dengan tempat produksi,
dan ketersediaan tempat
sampah tertutup.
6. Kesehatan higiene karyawan
7. Pengawasan oleh penanggung
jawab
8. Pencatatan dokumentasi dan
administrasi
Hal lain yang perlu diketahui:
 Jika semua tahap sudah
dilewati sesuai prosedur,
maka nomor PIRT akan
keluar dalam waktu kurang
lebih dua minggu.
 Peserta pengajuan PIRT
akan mendapatkan dua
sertifikat, yaitu sertifikat
penyuluhan dan sertifikat
PIRT.
 Artinya, produk usaha
sudah terdaftar legal pada
Dinas Kesehatan dan wajib
diperbaharui tiap 5 tahun
sekali.
 Semua prosesnya gratis
dan tidak dipungut biaya.
Perlu diketahui:
• PIRT tidak dapat
dikeluarkan jika bahan
yang diproduksi adalah:
 Susu dan hasilnya olahannya.
 Daging, ikan unggas, dan hasil
olahannya yang memerlukan
proses penyimpanan beku
 Makanan kaleng
 Makanan bayi.
 Minuman beralkohol
 AMDK (Air minum dalam kemasan)
 Makanan/Minuman yang wajib
memenuhi syarat SNI
 Makanan/minuman yang ditetapkan
oleh Badan POM
 Meski sama-sama di bawah
BPOM, produk-produk ini
harus melalui tahapan uji
edar lain yang berbeda
(Melalui level yang lebih
tinggi untuk perizinannya)
Pengalaman Mengurus PIRT
• Minta surat pengantar
mengurus PIRT dari
kecamatan.
• Ke KPPT minta dokumen
pelengkap PIRT dan ke bagian
BLH (Badan Lingkungan Hidup)
untuk ambil/beli dokumen
tentang limbah industri.
Selanjutnya dokumen diisi dan
dikembalikan.
• Menunggu telepon dari LBH
untuk kunjungan UKM melihat
proses pengolahan limbah.
• Setelah 2-3 hari, datang dari
KPPT ijin gangguan untuk
melihat apakah dokumen
sama dengan keadaan riil.
Membayar biaya ganti ongkos
transport (2-3 orang) : ± Rp
250.000 x 2 = Rp 500.000
• 5-7 hari setelahnya akan
mendapat informasi melalui
telepon bahwa SIU (Sertifikat
Ijin Usaha) selesai dan harus
bayar. Pembayaran resmi di
loket dan besarnya tergantung
luas area dan lokasi usaha.
Biaya kisaran Rp 300.000 s/d
Rp 1.000.000.
• 2-3 hari kemudian DinKes
(Dinas Kesehatan) telepon
untuk kunjungan lokasi
melihat standar pembuatan
produk higienis atau tidak,
pakai bahan kimia atau tidak.
Biaya transport ± Rp. 250.000.
• 2-3 hari kemudian PIRT selesai
dan bisa diambil di DinKes.
• Jadi akan dapat 2 dokumen,
yakni SIU dan PIRT.
Referensi
• Julia Alela. 2017. Inilah Cara
Mengajukan Nomor PIRT untuk
Usaha Pangan Rumahan. Demi Nilai
Jual yang Tinggi Juga ‘Kan?
https://www.hipwee.com/sukses/ini
lah-cara-mengajukan-nomor-pirt-
untuk-usaha-pangan-rumahan-demi-
nilai-jual-yang-tinggi-juga-kan/.
Diakses 27 September 2018
• Jaq. 2013. Cara Mengurus Perijinan
PIRT. http://www.saran2.com/cara-
mengurus-perizinan-pirt-pangan-
industri-rumah-tangga.htm. 27
September 2018
• La Casa Comics. 2015. Cara
Mengajukan Perijinan PIRT dan Label
Halal MUI.
https://www.lacasacomics.com/201
4/03/cara-dan-syarat-mengajukan-
perijinan.html. 27 September 2018.
• Lim Rusyamsi, M.M. 2017. Mau Buka
Usaha Rumahan, Urus Izinnya
Bagaimana?
https://finance.detik.com/klinik-
ukm/d-3336975/mau-buka-usaha-
rumahan-urus-izinnya-bagaimana.
27 September 2018
Lampiran Daftar Hadir
1
Lampiran 5 Dokumentasi Foto
1
Lampiran 6 Rekapan Kuisioner
a. Rekapan Kuisioner materi PIRT (pre & post test)
No. Pernyataan
Jumlah
Menjawab
Benar
Persentasi
menjawab
benar
Jumlah
Menjawab
Benar
Persentasi
menjawab
benar
Pre Post
1. Ijin usaha dapat dilakukan di
RT/RW setempat
6 75% 6 75%
2 Syarat yang dibutuhkan untuk
mengurus ijin usaha diantaranya
adalah KTP, Kartu Keluarga, dan
Pas Photo
7 87.5% 8 100%
3 Surat keterangan usaha dikeluarkan
oleh Kelurahan/Kecamatan
4 50% 6 75%
4 Ijin usaha menjadi salah satu syarat
dalam mengajukan P-IRT
6 75% 8 100%
5 P-IRT diperlukan sebagai ijin
jaminan usaha makanan/minuman
rumahan yang dijual & diedarkan di
masyarakat memenuhi standar
keamanan makanan atau ijin edar
produk pangan.
6 75% 7 87.5%
6 Waktu terlama mengurus P-IRT
adalah 2 minggu.
6 75% 7 87.5%
7 Untuk mendapatkan P-IRT
diwajibkan mengikuti penyuluhan
keamanan pangan dari Dinas
Kesehatan.
5 62.5% 8 100%
8 Survey dan pengecekan lokasi
dilakukan oleh Dinas Kesehatan
untuk melihat proses produksi dan
bahan-bahan yang dipergunakan.
8 100 8 100%
9 Aspek yang akan disurvey adalah
diantaranya lingkungan produksi,
bangunan, fasilitas, peralatan
produksi, suplai air, fasilitas
hygenis, fasilitas sanitasi, kesehatan
dan hygenis karyawan, pengawasan
penanggung jawab, dan pencatatan
dokumentasi dan administrasi
8 100% 8 100%
10 P-IRT penting karena usaha terdaftar
resmi pada Dinas Kesehatan,
menciptakan rasa anam dan nyaman
konsumen karena sudah
legal/diijinkan oleh pemerintah,
jaminan bahwa usaha makanan
sudah memenuhi standar keamanan
makanan.
8 100% 8 100%
11 Adanya P-IRT pada produk kita
membuat kesempatan kerjasama
terbuka luas.
8 100% 8 100%
12 Ijin usaha diperlukan hanya bagi 8 100% 8 100%
2
usaha skala besar saja.
13 P-IRT juga dapat dikeluarkan jika
bahan yang diproduksi berupa susu,
daging, makanan kaleng, dan
makanan bayi.
5 62.5% 8 100%
Pernyataan tambahan:
14 Faktor waktu dan tenaga
menyebabkan keengganan pengelola
usaha untuk mengurus ijin usaha dan
atau P-IRT
Yang menjawab benar (setuju) sebanyak
5 orang dari 8 orang
62.5%
15 Faktor biaya menyebabkan
keengganan pengelola usaha untuk
mengurus ijin usaha dan atau P-IRT
Yang menjawab benar (setuju) sebanyak
5 orang dari 8 orang
62.5%
b. Rekapan Kuisioner (tanggapan secara umum)
No. Pernyataan STS TS S SS
1 Topik kegiatan menarik. 1 2
2 Bahan/materi kegiatan menarik 1 2
3 Penyampaian materi/bahan jelas 2 1
4 Bentuk kegiatan ini secara umum menarik 2 1
5 Kegiatan ini sangat bermanfaat - 3
6 Kegiatan berikutnya dengan topik berbeda sangat
diharapkan
1 2
Total 7 11
Masukan dari Pengelola Usaha SanMa: Mohon bantuan untuk mencarikan informasi
pengurusan P-IRT di Kabupaten Banyuasin
3
Lampiran 7 Logbook
No Kegiatan Jadwal
1 Survey Kebutuhan dan Permasalahan Mitra Februari 2019
2 Pembuatan Proposal Kegiatan Februari 2019
3 Pengajuan proposal Februari 2019
Studi literatur Januari – Februari 2019
4 Persiapan materi penyuluhan PIRT Februari - Maret 2019
5 Kesediaan Bekerjasama Mitra 12 Februari 2019
6 Penugasan 12 Februari 2019
7 Persiapan Keberangkatan: rapat, pembelian
konsumsi dan persiapan alat.
3 - 9 Maret 2019
8 Pelaksanaan Kegiatan Pertama:
-Penyuluhan Legalitas Usaha dan Pentingnya
PIRT
-Pengambilan Sampel Air Tampungan Hujan dan
Air Sumur (Bor)
10 Maret 2019
9 Pengujian sampel Air 11 – 31 Maret 2019
11 Pembuatan Alat Pengolah Air Maret - Mei 2019
12 Rekap Kuisioner Maret 2019
13 Pembuatan Laporan Kegiatan Mei 2019
14 Seminar Hasil Kegiatan Juni/Juli 2019
15 Pengumpulan Laporan Kegiatan Juni/Juli 2019
Lampiran 8 Laporan Realisasi Anggaran
No Keterangan Nominal
A PENERIMAAN:
1. Penerimaan Dana UKMC (kontrak) Rp 2.500.000,-
2. Dana UKMC, In kind Rp 500.000,-
3. Mitra Rp 1.000.000,-
4. Mandiri (sponsor) Rp 2.000.000,-
TOTAL PENERIMAAN Rp 6.000.000,-
B PENGELUARAN (sumber dana):
1. Transportasi: speedboat (mandiri/sponsor) Rp 1.100.000,-
2. Kertas, FC proposal dan Laporan (UKMC in kind) Rp 300.000,-
3. Kuota Internet (UKMC in kind) Rp 200.000,-
4. Transport Lokal.(PP) (mandiri & sponsor) Rp 200.000,-
5. Makan pagi (roti) dan makan malam
(mandiri/sponsor)
Rp 200.000,-
6. Sewa Tempat (mitra) Rp 600.000,-
7. Snack dan Makan siang (mitra) Rp 400.000,-
8. Uji Kadar Air (Laboratorium) Rp 500.000,-
9. Pembelian bahan pembuatan alat Rp 2.500.000,-
TOTAL PENGELUARAN Rp 6.000.000,-
1
2
3
Notulensi
Komentar dari LPPM sebagai reviewer dan tanggapan tim:
1. Bukti kegiatan seminar internal berupa berita acara, daftar hadir, dan notulensi belum
dilengkapi dalam laporan.
Tanggapan: Ok, bukti kegiatan seminar internal sudah dilengkapi dalam laporan.
2. Bukti unggah repository belum ada
Tanggapan: Ok, unggah repository akan segera dilakukan.
3. Laporan Luaran kegiatan perlu disertakan, kirim via email lppm.
Tanggapan: semester ini luaran yang dilaporkan berupa desain alat pengolah air.
Mengetahui,
Ketua Tim, Ka. Sub.Bid. Pengabdian kepada Masyarakat,
Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T.

More Related Content

What's hot

Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA
 Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA  Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA
Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA
Donny Ariotedjo
 
Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...
Selayang Pandang  Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...Selayang Pandang  Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...
Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...
Agus Rochdianto
 
Surat tugas peserta
Surat tugas pesertaSurat tugas peserta
Surat tugas peserta
denipacitan
 
Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018
Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018
Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018
RudiPrihartono
 
Sop keluhan dan umpan balik dari masyarakat
Sop keluhan dan umpan balik dari masyarakatSop keluhan dan umpan balik dari masyarakat
Sop keluhan dan umpan balik dari masyarakat
tryatmaw
 
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambiSurat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Ocy Partilova
 
Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia
Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - IndonesiaLaporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia
Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia
Arum Setyorini
 
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
RiccoConstantine
 
Surat tugas
Surat tugasSurat tugas
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molexDigital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
eko_apt
 
UNDANGAN BIMTEK OSS
UNDANGAN BIMTEK OSSUNDANGAN BIMTEK OSS
UNDANGAN BIMTEK OSS
PELATIHANBIMTEK
 
Surat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten muna
Surat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten munaSurat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten muna
Surat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten muna
Operator Warnet Vast Raha
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALILAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
Dionisius Ventus
 
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
ketutsuardanajogja
 
Surat tugas luar - fispra 2014
Surat  tugas luar  - fispra 2014Surat  tugas luar  - fispra 2014
Surat tugas luar - fispra 2014herman parudani
 
Surat tugas pelatihan
Surat tugas pelatihanSurat tugas pelatihan
Surat tugas pelatihan
Ade Shinta
 
Lki jafung kepegawaian
Lki jafung kepegawaianLki jafung kepegawaian
Lki jafung kepegawaian
lkibandung
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan - Pembahasan
Laporan Praktek Kerja Lapangan - PembahasanLaporan Praktek Kerja Lapangan - Pembahasan
Laporan Praktek Kerja Lapangan - Pembahasan
TiaWensy20
 
PNPM Mandiri
PNPM MandiriPNPM Mandiri
PNPM Mandiri
farish91
 

What's hot (20)

Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA
 Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA  Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA
Company profile PT DUTA KARYA BERSAMA
 
Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...
Selayang Pandang  Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...Selayang Pandang  Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...
Selayang Pandang Peranan, Komitmen dan Kebijakan Bupati Tabanan N. Adi Wirya...
 
Surat tugas peserta
Surat tugas pesertaSurat tugas peserta
Surat tugas peserta
 
Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018
Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018
Ba serah terima & pembayaran cleaning 2018
 
Sop keluhan dan umpan balik dari masyarakat
Sop keluhan dan umpan balik dari masyarakatSop keluhan dan umpan balik dari masyarakat
Sop keluhan dan umpan balik dari masyarakat
 
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambiSurat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
 
Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia
Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - IndonesiaLaporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia
Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia
 
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008(2) modul pelayanan prima lpj 2008
(2) modul pelayanan prima lpj 2008
 
Surat tugas
Surat tugasSurat tugas
Surat tugas
 
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molexDigital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
 
UNDANGAN BIMTEK OSS
UNDANGAN BIMTEK OSSUNDANGAN BIMTEK OSS
UNDANGAN BIMTEK OSS
 
Surat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten muna
Surat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten munaSurat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten muna
Surat tugas dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten muna
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALILAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPNG DI PROVINSI BALI
 
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
Peranan Room Boy Terhadap Efektivitas Kerja Pada Housekeeping Department Di L...
 
Surat tugas luar - fispra 2014
Surat  tugas luar  - fispra 2014Surat  tugas luar  - fispra 2014
Surat tugas luar - fispra 2014
 
Surat tugas pelatihan
Surat tugas pelatihanSurat tugas pelatihan
Surat tugas pelatihan
 
Lki jafung kepegawaian
Lki jafung kepegawaianLki jafung kepegawaian
Lki jafung kepegawaian
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan - Pembahasan
Laporan Praktek Kerja Lapangan - PembahasanLaporan Praktek Kerja Lapangan - Pembahasan
Laporan Praktek Kerja Lapangan - Pembahasan
 
Bmt taman indah
Bmt taman indahBmt taman indah
Bmt taman indah
 
PNPM Mandiri
PNPM MandiriPNPM Mandiri
PNPM Mandiri
 

Similar to Laporan akhir pkm pasang surut

Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajaya
iankurniawan019
 
Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajaya
iankurniawan019
 
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganBuku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
UFDK
 
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Ditjen P2P Kemenkes
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Fahry Yanuar Rahman
 
Pajabatan Gol 2
Pajabatan Gol 2Pajabatan Gol 2
Pajabatan Gol 2
Agus Triono
 
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMORSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
mitamutiara
 
Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian  Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian
Ayunina2
 
Seminar
SeminarSeminar
Presentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mpp
Presentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mppPresentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mpp
Presentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mpp
novas agita
 
PPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
PPT EVAPRO KELOMPOK.pptPPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
PPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
charlesisaupu
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
halimah uminur
 
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.pptPresentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
taufiq447541
 
LAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docx
LAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docxLAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docx
LAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docx
Sari Mazuarna
 
Pedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganPedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkungan
Ardi Yanson
 
Borang+isi
Borang+isiBorang+isi
Borang+isi
Rudy Kg
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kespro
Ayunina2
 
Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...
Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...
Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...
NovriyantoNapu1
 
Panduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda nttPanduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda ntt
James Jeferson Tallo
 

Similar to Laporan akhir pkm pasang surut (20)

Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajaya
 
Laporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajayaLaporan akhir pkm sukajaya
Laporan akhir pkm sukajaya
 
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran LingkunganBuku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
Buku Panduan Pengawasan dan Penegakan Hukum Dalam Pencemaran Lingkungan
 
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
 
330
330330
330
 
Pajabatan Gol 2
Pajabatan Gol 2Pajabatan Gol 2
Pajabatan Gol 2
 
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMORSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
 
Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian  Laporan akhir Pengabdian
Laporan akhir Pengabdian
 
Seminar
SeminarSeminar
Seminar
 
Presentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mpp
Presentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mppPresentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mpp
Presentasi its bapemas 2 desember 2010 p2 mpp
 
PPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
PPT EVAPRO KELOMPOK.pptPPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
PPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.pptPresentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
 
LAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docx
LAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docxLAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docx
LAPORAN HASIL KEGIATAN new oke.docx
 
Pedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkunganPedoman csr bidang-lingkungan
Pedoman csr bidang-lingkungan
 
Borang+isi
Borang+isiBorang+isi
Borang+isi
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kespro
 
Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...
Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...
Lampiran-I-Daftar-Penerima-Pendanaan-Penelitian-Program-Kompetitif-Nasional-d...
 
Panduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda nttPanduan monev bimtek sikda ntt
Panduan monev bimtek sikda ntt
 

More from iankurniawan019

Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
iankurniawan019
 
Visiting scientist
Visiting scientistVisiting scientist
Visiting scientist
iankurniawan019
 
Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019
Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019
Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019
iankurniawan019
 
Diklat penunjang lain
Diklat penunjang lainDiklat penunjang lain
Diklat penunjang lain
iankurniawan019
 
Apresiasi pemakalah
Apresiasi pemakalahApresiasi pemakalah
Apresiasi pemakalah
iankurniawan019
 
Narsum kemahasiswaan
Narsum kemahasiswaanNarsum kemahasiswaan
Narsum kemahasiswaan
iankurniawan019
 
PKM Hibah Mahasiswa
PKM Hibah MahasiswaPKM Hibah Mahasiswa
PKM Hibah Mahasiswa
iankurniawan019
 
Ayo project 2019
Ayo project 2019Ayo project 2019
Ayo project 2019
iankurniawan019
 
LOA ICOHOSST 2020
LOA ICOHOSST 2020LOA ICOHOSST 2020
LOA ICOHOSST 2020
iankurniawan019
 
Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020
iankurniawan019
 
Rps kimia analitik 1 gazal 2019
Rps kimia analitik 1 gazal 2019Rps kimia analitik 1 gazal 2019
Rps kimia analitik 1 gazal 2019
iankurniawan019
 
St reviewer jja d3 kebidanan
St reviewer jja d3 kebidananSt reviewer jja d3 kebidanan
St reviewer jja d3 kebidanan
iankurniawan019
 
St reviewer jja s1 kep
St reviewer jja s1 kepSt reviewer jja s1 kep
St reviewer jja s1 kep
iankurniawan019
 
Sk pembimbing akademik
Sk pembimbing akademikSk pembimbing akademik
Sk pembimbing akademik
iankurniawan019
 
Bap tracer study
Bap tracer studyBap tracer study
Bap tracer study
iankurniawan019
 
Dirjen dikti linieritas
Dirjen dikti linieritasDirjen dikti linieritas
Dirjen dikti linieritas
iankurniawan019
 
Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020 Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020
iankurniawan019
 
Absensi zoom daring
Absensi zoom daringAbsensi zoom daring
Absensi zoom daring
iankurniawan019
 
Ka pbl 2018
Ka pbl 2018Ka pbl 2018
Ka pbl 2018
iankurniawan019
 

More from iankurniawan019 (20)

Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
PII BKU KIMIA
PII BKU KIMIAPII BKU KIMIA
PII BKU KIMIA
 
Visiting scientist
Visiting scientistVisiting scientist
Visiting scientist
 
Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019
Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019
Pedoman penilaian-bkd-tahun-2019
 
Diklat penunjang lain
Diklat penunjang lainDiklat penunjang lain
Diklat penunjang lain
 
Apresiasi pemakalah
Apresiasi pemakalahApresiasi pemakalah
Apresiasi pemakalah
 
Narsum kemahasiswaan
Narsum kemahasiswaanNarsum kemahasiswaan
Narsum kemahasiswaan
 
PKM Hibah Mahasiswa
PKM Hibah MahasiswaPKM Hibah Mahasiswa
PKM Hibah Mahasiswa
 
Ayo project 2019
Ayo project 2019Ayo project 2019
Ayo project 2019
 
LOA ICOHOSST 2020
LOA ICOHOSST 2020LOA ICOHOSST 2020
LOA ICOHOSST 2020
 
Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020Rps biokimia 2 genap 2020
Rps biokimia 2 genap 2020
 
Rps kimia analitik 1 gazal 2019
Rps kimia analitik 1 gazal 2019Rps kimia analitik 1 gazal 2019
Rps kimia analitik 1 gazal 2019
 
St reviewer jja d3 kebidanan
St reviewer jja d3 kebidananSt reviewer jja d3 kebidanan
St reviewer jja d3 kebidanan
 
St reviewer jja s1 kep
St reviewer jja s1 kepSt reviewer jja s1 kep
St reviewer jja s1 kep
 
Sk pembimbing akademik
Sk pembimbing akademikSk pembimbing akademik
Sk pembimbing akademik
 
Bap tracer study
Bap tracer studyBap tracer study
Bap tracer study
 
Dirjen dikti linieritas
Dirjen dikti linieritasDirjen dikti linieritas
Dirjen dikti linieritas
 
Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020 Modul statistik 2019 2020
Modul statistik 2019 2020
 
Absensi zoom daring
Absensi zoom daringAbsensi zoom daring
Absensi zoom daring
 
Ka pbl 2018
Ka pbl 2018Ka pbl 2018
Ka pbl 2018
 

Laporan akhir pkm pasang surut

  • 1. LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (UKMC Multi Semester) IbM Legalitas Usaha dan Pengolahan Air di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut: PENYULUHAN PENTINGNYA MENGURUS PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Oleh: Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. NIDN. 0216117701 Ketua Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM Theresia Sunarni, S.T., M.T. Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T. R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs Urbanus Dwi Adi Pitoyo Maria Rosari Efila V. C. Gracia Putri Wiguna NIDN. 0229108402 NIDN. 0205087504 NIDN. 0216068902 NIDN. 0221097701 NIM. 1534051 NIM. 1742011 NIM. 1622015 Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Prodi Manajemen, D4 Analis Kesehatan, Teknik Industri dan Teknik Informatika Fakultas Bisnis & Akuntansi, Fak. Ilmu Kesehatan, dan Fak. Sains dan Teknologi UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS PALEMBANG Juni 2019
  • 2. ii HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Judul Kegiatan : IbM Legalitas Usaha dan Pengolahan Air Bersih di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut: Penyuluhan Pentingnya Mengurus Pangan Industri Rumah Tangga Nama Mitra : Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut Ketua Tim Pengusul a. Nama : Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. b. NIDN/NIP : 0216117701 c. Jabatan/Golongan : Lektor /IIID d. Program Studi/Fakultas : Manajemen /Fakultas Bisnis dan Akuntansi e. Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Musi Charitas f. Bidang Keahlian : Manajemen Keuangan g. Alamat Kantor/Telp/Faks/Surel : Jalan Bangau No. 60/0711-378171/fransiska@ukmc.ac.id Anggota Tim Pengusul a. Jumlah Anggota : Dosen 4 orang b. Nama Anggota 1/Bidang Keahlian : Dr. Ian Kurniawan , S.T., M.Eng., IPM /Teknik Kimia & Ilmu Lingkungan c. Nama Anggota 2/Bidang Keahlian : Theresia Sunarni, S.T., M.T./Teknik Industri e. Nama Anggota 3/Bidang Keahlian : Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T./Teknik Industri f. Nama Anggota 4/Bidang Keahlian g. Jumlah Mahasiswa yang terlibat : : R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs./ Informatika 3 orang Lokasi Kegiatan/Mitra : a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) : Desa Purwodadi Jalur 20 Air Sugihan MUBA b. Kabupaten/Kota : Banyuasin c. Propinsi : Sumatera Selatan d. Jarak PT ke lokasi mitra (Km) : Sekitar 80 km Luaran yang Dihasilkan : Alat pengolah air, Publikasi prosiding/jurnal Skema : UKMC Multi Semester Jangka Waktu Pelaksanaan : February - Juni Biaya Total : Rp 6.000.000,- Sumber Dana : UKMC Rp 2.500.000, UKMC in kind Rp 500.000,-, Mitra Rp 1.000.000 dan Mandiri Rp 2.000.000 Mengetahui Palembang, 18 Juni 2019 Dekan Ketua Tim Pelaksana, (Yohanes Andri P. B., S.E., M.Sc., Ak., CA.) (Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.) NIDN. 0203087701 NIDN. 0216117701 Menyetujui, Kepala LPPM Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. NIDN. 0216117701
  • 3. iii KEABSAHAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. NIP : 061.2002.1 NIDN : 0216117701 Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 16 November 1977 Pangkat, Golongan, TMT : Penata /IIID/1 Januari 2018 Jabatan, TMT : Lektor/01 Agustus 2011 Bidang Ilmu : Manajemen Keuangan Jurusan/Program Studi : Manajemen Unit Kerja : Dosen Fakultas Bisnis dan Akuntansi Dengan ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah, seperti di bawah ini: No Karya Ilmiah Judul Identitas Karya Ilmiah (ISBN/ISSN/Edisi/Ta hun/Terbit/Penerbit) Alamat Unggah Online 1 Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) IbM Legalitas Usaha dan Pengolahan Air Bersih di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut: Penyuluhan Pentingnya Mengurus Pangan Industri Rumah Tangga Dalam proses Repository UKMC (e- print ukmc) 1. Adalah benar karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya ajukan sebagai Laporan Beban Kerja Dosen. 2. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukan karya sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Palembang, 18 Juni 2019 Yang Membuat Pernyataan (Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.)
  • 4. iv RINGKASAN Panti Asuhan Santa Maria berupaya untuk mandiri secara finansial dengan membuat usaha keripik singkong. Usaha tersebut sudah berjalan dua tahun dan belum memiliki legalitas usaha. Selain itu, sumber utama air untuk membuat makanan dan minuman adalah air hujan. Kendati memiliki sumber air lain yaitu air sumur (bor) namun karena mengandung kadar asam yang tinggi maka air sumur hanya digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci saja. Permasalahan yang ditemukan adalah bahwa pengelola belum memahami pentingnya mengurus legalitas usaha dan belum mengenal Pangan Industri Rumah Tangga. Permasalahan lainnya adalah belum diketahuinya kondisi (kandungan yang ada di) air sumur dan air bak tampungan. Kegiatan yang dilakukan untuk membantu memecahkan dua permasalahan pertama tersebut adalah dengan memberikan materi mengenai pentingnya legalitas usaha. Tim UKMC memiliki dosen yang berpengalaman dalam mendampingi pengurusan PIRT suatu usaha. Sasaran kegiatan ini adalah memotivasi para pemilik usaha baik Pengelola Usaha Panti Asuhan Santa Maria (Usaha SanMa) maupun dua mitra mereka. Berdasarkan hasil umpan balik kegiatan penyuluhan diketahui bahwa ada peningkatan pemahaman mengenai PIRT. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter yang melebihi kadar yang diperbolehkan yaitu bau, rasa, warna, kekeruhan dan beberapa unsur logam. Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda terlarut koloid di dalam air. Partikel – partikel koloid umumya berasal dari kwarsa (pasir), tanah liat, sisa tanaman, ganggang, zat organik dan lain-lain. Kata Kunci: ijin usaha, PIRT, pemahaman
  • 5. v PRAKATA/KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Allah Yang Kasih karena telah melimpahkan rahmatNya kepada tim pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul: “IbM Legalitas Usaha dan Pengolahan Air Bersih di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut: Penyuluhan Pentingnya Mengurus Pangan Industri Rumah Tangga” sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan selesai semester genap ini. Terima kasih juga kepada Yayasan Musi Palembang dan UKMC yang memberi dukungan berupa fasilitas, dan dana bantuan pelaksanaan kegiatan. Kerjasama yang baik juga telah terjalin dengan pihak mitra baik Pengelola Panti Asuhan dan Dua Mitra lainnya sehingga proses kegiatan pengabdian dari awal sampai akhir dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan analisis situasi dan kondisi Usaha SanMa dan dua mitranya dengan usaha yang sudah berjalan dua tahun namun belum memiliki ijin usaha dan PIRT. Kegiatan dilakukan dalam multidisiplin ilmu yaitu kerjasama antara bidang ilmu Manajemen,Teknik Industri, Informatika dan Analis Kesehatan sehingga hasil yang dicapai lebih optimal. Perjalanan dan proses kegiatan pada semester ini selama kurang lebih lima bulan tidak terlepas dari kekurangan dan khilaf dari tim pelaksana. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini tim membuka diri untuk setiap masukan atas kekeliruan yang terjadi. Semoga perbaikan yang berkesinambungan tetap terjaga dalam kegiatan serupa di masa mendatang. Akhir kata, semoga kegiatan ini sungguh memberikan manfaat dan dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan berarti bagi setiap anggota tim pelaksana, bagi Mitra dan terutama bagi Universitas Katolik Musi Charitas. Palembang, 18 Juni 2019 Atas nama Tim Pelaksana,
  • 6. vi DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii PERNYATAAN KEABSAHAN KARYA ILMIAH.................................................. iii RINGKASAN ............................................................................................................... iv PRAKATA .................................................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ........................................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 BAB 2. TARGET DAN LUARAN .............................................................................. 6 BAB 3. METODE PELAKSANAAN ......................................................................... 8 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ...................................................... 10 BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 12 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 7. vii DAFTAR TABEL Tabel 2.1.Luaran Yang Dijanjikan ............................................................................ 6 Tabel 5.1. Rekapitulasi Tanggapan Mitra (Tiga Pengelola Usaha Mikro) atas pelaksanaan kegiatan........................................................................................... 12 Tabel 5.2. Rekapitulasi Jawaban Mitra (Peserta) Atas Materi Yang Disampaikan ................................................................................. 13 Tabel 5.3. Hasil Analisis Bak Penampung (Sampel 1) dan Sumur Bor (Sampel 2).................................................................................................. 16
  • 8. viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Contoh Ijin BPOM ................................................................................ 3 Gambar 1.2.Contoh P-IRT .......................................................................................... 3 Gambar 1.3. Contoh SKDU ........................................................................................ 4 Gambar 1.4.Contoh Surat Keterangan Usaha .......................................................... 4 Gambar 5.1.Konsep Kinerja Membran ..................................................................... 19
  • 9. 1 BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang/Analisis situasi Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut sudah ada sejak tahun 1986. Universitas Katolik Musi Charitas telah banyak melakukan kegiatan sebelumnya di Panti Asuhan dengan tujuan membantu meningkatkan kapasitas dan pengelolaan di Panti Asuhan secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut diantaranya, pembuatan website panti asuhan, pembuatan design ruang kreatif, pelatihan komputer, pelatihan pembuatan laporan keuangan menggunakan Ms. Excel. Panti Asuhan berupaya untuk mandiri secara financial melalui usaha keripik singkong yang dibangun sejak awal tahun 2017. Jika dihitung waktunya hingga saat ini, artinya usaha tersebut sudah berjalan selama dua tahun. Bahkan Panti Asuhan juga berprestasi di tingkat Propinsi, mendapatkan juara 1 atau mendapatkan predikat panti asuhan terbaik se-provinsi Sumatera Selatan. Namun demikian, panti asuhan belum memiliki ijin usaha dan ijin edar untuk produknya. Dalam suatu kesempatan kunjungan pernah disampaikan oleh tim, bahwa ijin edar (PIRT) perlu diupayakan oleh panti asuhan dengan catatan bahwa perusahaan sudah memiliki ijin usaha. Namun demikian, hingga saat ini ijin usaha dan ijin edar itu belum dimiliki oleh panti asuhan. Ada kemungkinan pengelola panti asuhan belum memahami untuk apa ijin usaha dan ijin edar bagi usaha mereka. Ijin usaha dan ijin edar penting bagi setiap usaha, tidak hanya bagi usaha dengan skala besar tetapi usaha skala kecilpun harus memiliki ijin usaha. Kenyataannya, tidak hanya panti asuhan Santa Maria saja tetapi banyak pelaku usaha belum paham mengenai Ijin Usaha Mikro Kecil ini (Choiri, 2018). Padalah saat ini, mengurus IUMK bias dilakukan dengan mudah dan cepat yaitu satu hari selesai selama pengajuannya sudah dilengkapi dengan berkas persyaratan. Pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2014 tentang perijinan untuk usaha mikro dan kecil yang bertujuan memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi Pelaku usaha mikro dan kecil. Lurah atau Camat sudah diberikan wewenang untuk pengurusan ijin usaha dengan melakukan pemeriksaan syarat-syarat pengajuan IUMK berupa surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha, Kartu Tanda Penduduk Setempat, Memiliki Kartu Keluarga, Melampirkan Pas Photo berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 2 lembar, dan mengisi formulir IUMK yang telah disediakan. Pertiwi dan Khoiriyah
  • 10. 2 (2016) menyatakan bahwa legalitas bisnis atau perijinan usaha dapat mendukung usaha untuk leluasa berekspansi. Banyak pengusaha enggan mengurus perijinan karena membutukan waktu, energy dan biaya. Jika hal demikian dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan usaha terjebak di level yang sama (tidak berkembang) karena masalah perijinan. Pendanaan usaha mikro kecil dari bank juga mensyaratkan adanya ijin usaha. Ijin usaha juga dibutuhkan ketika usaha hendak mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Istilah Tanda Daftar Perusahaan, untuk usaha kuliner disebut dengan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP dapat diurus di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kantor dengan syarat ijin HO (Undang-undang Gangguan) yang dapat diperoleh di Kelurahan, legalitas usaha, akta pendirian, Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU). SKDU adalah surat keterangan resmi dari Kelurahan dan/atau Kecamatan setempat yang menjelaskan bahwa benar adanya suatu usaha berlokasi di alamat/domisili tertentu. Persyaratan SKDU antara lain: mengisi formulir permohonan SKDU, Fotocopy Kartu tanda penduduk (FC KTP), FC Kartu Keluarga, FC Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), surat keterangan persetujuan dari tetangga kanan, kiri, depan, dan belakang, dan bukti kepemilikan tempat usaha atau bukti perjanjian sewa jika tempat usaha bukan merupakan milik sendiri, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari tempat usaha yang digunakan, dan Foto tempat usaha yang diambil dari google maps (UKM Indonesia, 2018). SKDU dapat diurus di Kantor Kelurahan setempat. Menurut Braman Setyo Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi UKM dalam Agustinus (2015), manfaat mengurus ijin usaha ada empat yaitu memiliki legalitas usaha, kemudahan untuk mendapatkan modal karena sudah legal, akses untuk mendapatkan pendampingan usaha dari pemerintah, dan kesempatan memperoleh bantuan pemberdayaan dari pemerintah. Ijin usaha berbeda dengan ijin badan usaha yaitu Perseroan Terbatas (PT) atau Commanditaire Vennotschaap (CV). Ijin badan usaha dibutuhkan oleh segala jenis bidang usaha termasuk usaha kuliner yang dimiliki panti asuhan Santa Maria. Persyaratan pembuatan badan usaha antara lain: identitas diri, akta notaris, NPWP, dan SKDU. Berdasarkan Kebijakan XII yang dirilis pemerintah pada April 2016, tahap perijinan usaha untuk UKMC dipangkas hanya menjadi tujuh prosedur dalam waktu 10 hari dengan biaya hanya Rp 2.700.000,-. Ijin yang diperlukan bagi UMKM antara lain Surat Ijin Usaha dan Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Akta Pendirian.
  • 11. 3 Bila usaha kuliner menyajikan produk food and beverages yang bisa tahan lama diatas 7 hari, perlu Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) ke dinas kesehatan setempat. P-IRT diperuntukkan bagi usaha rumahan skala kecil, seperti kacang- kacangan, kue, dan lainnya. Di beberapa daerah diberlakukan pengurusan P-IRT gratis. Namun pengelola usaha wajib mengikuti penyuluhan dan membayar biaya uji laboratorium dengan besaran biaya tergantung kabupaten/kota masing-masing. Masa berlaku P-IRT lima tahun. Bila industri rumahan relatif besar maka pengelola usaha wajib mengurus ijin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan ijin BPOM. Biaya BPOM tergantung jenis produk berkisar Rp 300.000,- – Rp 750.000,-. Ada lagi sertifikasi lain yang disebut dengan sertifikat Halal bagi produk, namun biayanya relatif mahal. Mengutip SK Direktur LPPOM MUI Pusat pada 2 Januari 2013 (Pertiwi dan Khoiriyah, 2016), biaya untuk olahan non daging berkisar antara Rp 2.500.000,- sampai Rp 3.400.000,-, sedangkan biaya untuk olahan daging antara Rp 2.800.000,- sampai Rp 3.700.000,-,. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui https://e-lppommui.org/, namun audit system jaminan halal tetap dilakukan secara langsung di tempat usaha oleh tim dari MUI. Untuk industri yang berskala rumah tangga cukup dengan mendaftarkan produk yang akan dipasarkan melalui Dinas Kesehatan berupa Nomor Sertifikat Penyuluhan (SP) dan Nomor P-IRT (Marjoko, 2016). Nomor SP adalah nomor pendaftaran yang diberikan kepada pengusaha kecil dengan modal terbatas, dan pengawasan diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya sebatas penyuluhan. Beberapa dosen UKMC telah memiliki pengalaman di dalam mengurus ijin usaha dan P-IRT dari beberapa UMKM, sehingga Tim UKMC berdasarkan pengalaman dosen-dosen tersebut, memberikan informasi mengenai pentingnya legalitas usaha. Gambar 1.1. Contoh Ijin BPOM Gambar 1.2. Contoh P-IRT
  • 12. 4 Gambar 1.3. Contoh SKDU Gambar 1.4. Contoh Surat Keterangan Usaha Dalam beberapa kali kunjungan Tim ke Pasang Surut, diketahui bahwa selama ini Panti Asuhan menggunakan air hujan yang ditampung dalam bak penampungan untuk beberapa keperluan harian seperti mandi, mencuci dan masak. Upaya pemanfaatan air sumur sudah dilakukan,hanya saja air sumur kondisinya dirasakan tidak layak konsumsi. Mereka (penghuni Panti) menyatakan kendati air sumur terlihat jernih namun kadar asamnya tinggi. Hal itu diketahui dari penggunaan air sumur untuk kebutuhan mandi. Menurut penghuni Panti biasanya setelah mandi dengan air sumur badan bukannya menjadi bersih melainkan masih terasa kotor (terasa lengket) di kulit. Oleh karenanya, tim PkM merencanakan untuk melakukan identifikasi terhadap kondisi (kandungan yang ada di) air sumur dan air bak tampungan. Masalah serupa juga diungkapkan oleh Marjoko (2016) yaitu bahwa masalah panti asuhan adalah tidak tersedianya air bersih. Panti Asuhan Santa Maria memiliki sumur bor dengan air berlimpah, hanya saja karena kandungan asam sangat tinggi maka sumur tersebut tidak digunakan. Air sumur terasa lengket di badan ketika digunakan. Desa Purwodadi tempat panti asuhan Santa Maria berada sebenarnya dikelilingi oleh air sungai, namun sama halnya dengan air sumur bor air sungai juga mengandung kadar asam yang tinggi. Selama ini kebutuhan air untuk masak makanan dan minum air serta mandi dipenuhi dari air hujan. Selama kondisi musim hujan dan musim kemarau yang normal biasanya air hujan yang ditampung masih dapat memenuhi kebutuhan air selama setahun. Tampungan air di panti asuhan hanya dapat digunakan untuk kebutuhan memasak
  • 13. 5 makanan dan minuman. Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Menurut Pdamtirtamanggar.com (2017) salah satu sumber air yang dapat digunakan untuk air minum adalah air hujan. Air hujan harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih sebelum diminum. Air yang digunakan untuk minum harus steril (tidak mengandung hama penyakit apapun). Pengolahan air perlu dilakukan untuk air sumur bor yang dimiliki panti asuhan. Panti Asuhan pernah mendapatkan sumbangan alat pengolah air yang harganya cukup mahal, namun pengelola panti asuhan menolak dikarenakan alat tersebut masih membutuhkan maintenance yang cukup mahal setiap bulannya. Salah satu dosen UKMC yang dilibatkan sebagai anggota tim memiliki pengalaman dalam membuat alat sederhana dengan pemeliharaan yang tidak mahal untuk masyarakat di kelurahan Sukarame Palembang, sehingga dalam kegiatan pengabdian ini tim mencoba merencanakan kegiatan untuk pembuatan alat sederhana tersebut untuk panti asuhan. B. Permasalahan mitra Berdasarkan penjelasan dalam analisis situasi, dapat dirumuskan permasalahan mitra sebagai berikut: Mitra belum memiliki legalitas usaha dan PIRT. Hal ini disebabkan Mitra belum memahami pentingnya legalitas usaha dan PIRT. Permasalahan lainnya adalah belum diketahuinya kondisi (kandungan yang ada di) air sumur dan air bak tampungan.
  • 14. 6 BAB 2. TARGET DAN LUARAN A. Target Target yang ingin dicapai tim pelaksana pada semester pertama ini (semester genap 2018/2019) adalah: 1. Pengelola Panti memahami pentingnya legalitas usaha Target ini dicapai melalui kegiatan penyuluhan dari tim kepada Pengelola Usaha yaitu Usaha SanMa dan dua usaha Mitra SanMa. 2. Pengelola Panti termotivasi untuk mengupayakan ijin usaha dan ijin edar produk Upaya tim untuk memotivasi Usaha SanMa untuk mendapatkan ijin usaha dan ijin edar produk adalah dengan menjanjikan dana bantuan pengurusan ijin usaha dan ijin edar (PIRT) setelah Usaha SanMa berhasil mendapatkan/menunjukkan dua hal yaitu Surat Ijin Usaha dan Ijin Edar (Nomor PIRT). 3. Identifikasi Air Tampungan Hujan dan Air Sumur Bor di Panti Asuhan Upaya dalam rangka pembuatan alat sederhana di awali dengan pengambilan sampel air, kemudian sampel tersebut di uji dan dianalisis. 4. Pembuatan alat sederhana yang ditujukan untuk dapat mengolah air sumur bor menjadi air bersih. Pembuatan alat dan upaya uji coba alat dilakukan untuk memastikan alat yang dibuat dapat digunakan untuk mengolah/menghasilkan air bersih. B. Luaran Tabel 2.1 Luaran yang Dijanjikan No Jenis Luaran Keterangan 1 Publikasi di Jurnal √ 2 Publikasi di Media Massa 3 Pemakalah di Forum Ilmiah 4 Hak Kekayaan Intelektual 5 Produk Terstandarisasi 6 Produk Tersertifikasi 7 Mitra Berbadan Hukum 8 Buku 9 Wirausaha Baru Mandiri 10 Luaran Iptek Lainnya;  Teknologi Tepat Guna  Model √
  • 15. 7  Prototype  Karya Desain/Seni Bangunan dan Arsitektur  Rekayasa Sosial √ Deskripsi luaran: 1. Hasil kegiatan berupa desain alat pengolah air (semester genap 2018/2019) 2. Hasil kegiatan berupa teknologi tepat guna yang diserahterimakan kepada Mitra. Teknologi berupa mesin atau alat yang dapat digunakan untuk mengolah air bak tampungan/air sumur menjadi air bersih (semester gasal 2019/2020). 3. Hasil kegiatan abdimas akan dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi Sinta 5 yaitu Jurnal Terapan Abdimas, Universitas PGRI Madiun (semester gasal 2019/2020).
  • 16. 8 BAB 3. METODE PELAKSANAAN A. Solusi Yang Ditawarkan Pada semester pertama ini (semester genap 2018/2019) tim melalui program pengabdian pendanaan UKMC melaksanakan kegiatan berikut: 1. Penyuluhan pentingnya mengurus Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) 2. Identifikasi Kandungan/Cemaran Air Sumur Bor dan Air Tampungan Hujan. 3. Pembuatan alat bantu untuk mengolah air. B. Kegiatan Program kegiatan pengabdian ini dirancang melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penggalian kebutuhan dan permasalahan Panti Asuhan melalui proses wawancara dengan Direktur/Kepala Panti Asuhan (Usaha SanMa). 2. Membuat proposal dan persiapan kegiatan Tahap ini adalah proses menuangkan ide dan program ke dalam tulisan (proposal). Selain itu dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab di dalam tim untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Persiapan materi dan alat yang diperlukan. 3. Pencairan Dana Kegiatan Pencairan dana kegiatan dan perencanaan penggunaan dana yang dilakukan untuk memperlancar kegiatan sehingga kegiatan berjalan lancar tanpa adanya hambatan ketersediaan dana. 4. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pelatihan kegiatan diadakan pada : a. Hari Minggu tanggal 10 Maret 2019, kegiatan penyuluhan pentingnya legalitas usaha dan pengambilan sampel air. b. Bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2019, pengujian air dan pembuatan alat pengolah air. 5. Pelaporan Kegiatan Kegiatan akhir adalah pelaporan kegiatan pengabdian sebagai bukti pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kepada UNIKA Musi Charitas. Metode pelaksanaan kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penyuluhan pentingnya mengurus PIRT
  • 17. 9 Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk ceramah menggunakan LCD dan power point. Setelah ceramah, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. 2. Identifikasi Kandungan/Cemaran Air Sumur Bor dan Air Tampungan Hujan Kegiatan identifikasi diawali dengan pengambilan sampel air baik sampel yang diambil berupa air sumur bor dan air hujan yang ditampung. Sampel air tersebut diuji di laboratorium Analis Kesehatan FIKES UKMC. 3. Pembuatan alat bantu untuk mengolah air. Kegiatan ini dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan UKMC. Kegiatan dilakukan dengan merangkai bahan-bahan yang dibutuhkan dan melakukan uji coba pengolahan air. Kuesioner yang dibagikan kepada peserta terdiri dari dua bagian yaitu pertama: kuesioner untuk mengetahui tanggapan peserta (mitra) atas pelaksanaan kegiatan secara umum, dan kedua: kuesioner pre-post untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan pengetahuan peserta (mitra) atas materi yang diberikan. Kuesioner pertama menggunakan skala likert terdiri dari 1=Sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, dan 5=sangat setuju. Kuesioner kedua, menggunakan skala guttman yaitu 1=salah, dan 2=benar.
  • 18. 10 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1. Profil Kinerja LPPM UKMC Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) adalah Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Kopertis Wilayah 2 termasuk dalam kategori Perguruan Tinggi Binaan. UKMC memiliki dosen-dosen yang aktif dalam kegiatan penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, diseminasi dan publikasi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) memiliki fungsi utama mengkoordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari berbagai disiplin ilmu sesuai dengan visi dan misi Universitas. LPPM UKMC sejak berdiri tahun 2015 telah memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan koordinasi kegiatan‐kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah diprogramkan dengan berbagai skema pendanaan yaitu mandiri, UKMC, kerjasama atau DIKTI. Tahun 2015, ada 1 (satu) judul penelitian yang berhasil mendapatkan dana penelitian dari Kemenristek DIKTI untuk skema penelitian dosen pemula, dan 17 judul pendanaan internal UKMC. Tahun 2016, mengalami peningkatan menjadi 8 (delapan) judul skema penelitian dosen pemula Kemenristek DIKTI dan 24 pendanaan internal UKMC. Tahun 2017, perolehan pendanaan Kemenristek DIKTI bertambah yaitu 8 judul skema penelitian dosen pemula dan 1 judul kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat. Adapun kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang terlaksana dengan pendanaan Misereor Jerman pada tahun 2013-2015 adalah sebanyak 70 judul. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat lainnya didanai dengan pendanaan internal UKMC dengan total kegiatan sebanyak 76 judul kegiatan pada tahun 2013-2016. Sedangkan tahun 2017, ada 32 judul kegiatan pengabdian kepada masyarakat pendanaan internal. Pada Tahun 2018 ini, terdapat 8 judul kegiatan penelitian terdiri dari skema Dosen Pemula (6 judul), Penelitian Unggulan Strategis Nasional, (1 judul) dan Penelitian Dasar Unggulan PT (1 judul). Selain itu, tahun 2018 ada 1 judul kegiatan abdimas yang di danai DIKTI pada skema Program Kemitraan Masyarakat. Tahun 2019, dosen UKMC yang mendapatkan dana Kemenristek DIKTI sebanyak 10 judul terdiri dari 1 penelitian terapan, 1 penelitian Dasar Unggulan PT (PDUPT), dan 8 Penelitian Dosen Pemula (PDP).
  • 19. 11 4.2. Kepakaran dan Pakar Tim terdiri dari empat dosen dan dua orang mahasiswa dengan pembagian tugas masing-masing. Kompetensi dosen dan mahasiswa terkait dengan program pengabdian adalah: 1. Fransiska Soejono, M.Sc. adalah salah satu anggota tim dengan bidang Manajemen Keuangan yang menjadi fasilitator dalam terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan Santa Maria dan penyusun materi penyuluhan pentingnya legalitas usaha. 2. Dr. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM adalah salah satu anggota tim dengan bidang Teknik Kimia dan kepakaran Ilmu Lingkungan yang menjadi tim ahli untuk menguji cemaran air dan pendesain sekaligus pembuat alat pengolah air. 3. Theresia Sunarni, S.T., M.T. merupakan anggota tim dengan bidang ilmu Teknik Industri yang menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan Santa Maria dan pemateri tentang penyuluhan pentingnya legalitas usaha. 4. Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T. adalah anggota tim dengan bidang ilmu Teknik Industri yang menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan Santa Maria. 5. R. Kristoforus Jawa Bendi, S.T., M.Cs adalah anggota tim dengan bidang ilmu Teknik Komputer /Informatika yang menjadi fasilitator bagi terselenggaranya kegiatan di Panti Asuhan Santa Maria. 6. Urbanus Dwi Adi Pitoyo merupakan mahasiswa prodi Analis Kesehatan yang dilibatkan dalam mendesain alat/teknologi pengolah air. 7. Maria Rosari Efila merupakan mahasiswa prodi PGSD yang dilibatkan sebagai penyelenggara kegiatan, membantu penyusunan, penyebaran dan penghimpunan kembali berkas administrasi yang diperlukan seperti daftar hadir, surat keterangan pelaksanaan, dan kuisioner umpan balik. 8. V. C. Gracia Putri Wiguna merupakan mahasiswa prodi Manajemen yang dilibatkan dalam penyusunan laporan kegiatan pengabdian.
  • 20. 12 BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Kegiatan pada awalnya direncanakan hari Minggu, 10 Februari 2019, namun karena tim ada yang berhalangan maka kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 10 Maret 2019. Perjalanan dilakukan melalui jalan sungai dengan menggunakan speedboat. Speadboat bermuatan maksimum 10 orang. Perjalanan membutuhkan waktu selama 1,5 – 2 jam. Keberangkatan tim pukul 08.30 WIB dari Dermaga J.Co Benteng Kuto Besak. Kegiatan dihadiri oleh sejumlah 15 orang, tiga orang diantaranya adalah Pengelola Usaha Mikro yaitu Usaha SanMa, Usaha Keripik Tempe, dan Usaha Peyek. Usaha Keripik Tempe maupun Usaha Peyek merupakan mitra dari Usaha SanMa. Kegiatan diadakan di ruang kapel Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut. Pendampingan dalam pengurusan ijin usaha dan P-IRT dilakukan dalam bentuk ceramah (sosialisasi/penyuluhan) mengenai pentingnya mengurus ijin usaha dan P-IRT. Kuesioner yang dibagikan kepada peserta terdiri dari dua bagian yaitu pertama: kuesioner untuk mengetahui tanggapan peserta (mitra) atas pelaksanaan kegiatan secara umum, dan kedua: kuesioner pre-post untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan pengetahuan peserta (mitra). Hasil umpan balik terkait kegiatan secara umum, menunjukkan respon tiga Pengelola responden yang puas terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Tabel 5.1 Rekapitulasi Tanggapan Mitra (Tiga Pengelola Usaha Mikro) atas pelaksanaan kegiatan No. Pernyataan STS 1 TS 2 S 4 SS 5 Rata- rata 1 Topik kegiatan menarik. 0 0 1 2 4,67 2 Bahan/materi kegiatan menarik 0 0 1 2 4,67 3 Penyampaian materi/bahan jelas 0 0 2 1 4,33 4 Bentuk kegiatan ini secara umum menarik 0 0 2 1 4,33 5 Kegiatan ini sangat bermanfaat 0 0 0 3 5 6 Kegiatan berikutnya dengan topik berbeda sangat diharapkan 0 0 1 2 4,67 Tiga orang pengelola Usaha Mikro (termasuk Panti Asuhan Santa Maria), berpendapat bahwa topik kegiatan dan bahan/materi yang diberikan sangat menarik dengan tanggapan rata-rata sebesar 4,67. Topik kegiatan adalah Penyuluhan pentingnya Mengurus
  • 21. 13 Legalitas Usaha dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Bahan/Materi dianggap sangat menarik karena belum ada satupun usaha mikro di Pasang Surut yang memiliki pengalaman mengurus legalitas dan PIRT. Penyampaian materi dan bentuk kegiatan juga dianggap sangat menarik dengan rata-rata jawaban responden sebesar 4,33. Materi disampaikan dalam bentuk ceramah dilengkapi dengan pengalaman riil pengurusan PIRT di Palembang disertai contoh- contoh riil formulir dan ketentuan-ketentuan. Bentuk kegiatan dirasa menarik, karena tidak hanya ceramah dan cerita pengalaman saja namun juga melibatkan peserta yang hadir dalam bentuk diskusi dan Tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang belum bisa dijawab pada saat kegiatan adalah mengenai pengalaman riil di kabupaten Banyuasin disertai kontak person dan form-form terkait. Hal ini ditanyakan, karena wilayah pengurusan PIRT mereka masuk wilayah kabupaten Banyuasin. Tim menyatakan akan berupaya mencarikan informasi tersebut. Sampai laporan ini dibuat, informasi yang sudah tersampaikan ke mitra adalah mengenai alamat dan nomor telp DinKes Banyuasin. Ketiga mitra menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terlihat dari rata-rata jawaban sebesar 5, sehingga hal ini menunjukkan mitra cukup puas terhadap kegiatan ini. Mitra mengharapkan dilakukan kembali kegiatan dengan topik yang berbeda di lain kesempatan. Dalam rangka meningkatkan motivasi Mitra untuk mengurus legalitas usaha dan PIRT, tim menjanjikan insentif berupa bantuan dana (biaya) pengurusan legalitas usaha dan PIRT dengan syarat menunjukkan sertifikat ijin usaha dan sertifikat PIRT setidaknya sampai dengan bulan Juni 2019. Kuesioner pre dan post diberikan kepada sejumlah 8 peserta sebagai sampel (tidak dibagikan kepada seluruh peserta dikarenakan jumlah kuisioner yang disiapkan tim lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah peserta yang hadir). Tabel 5.2 Rekapitulasi Jawaban Mitra (Peserta) Atas Materi Yang Disampaikan No. Pernyataan Jumlah Menjawab Benar Persentasi menjawab benar Jumlah Menjawab Benar Persentasi menjawab benar Pre Post 1. Ijin usaha dapat dilakukan di RT/RW setempat 6 75% 6 75% 2 Syarat yang dibutuhkan untuk mengurus ijin usaha diantaranya adalah KTP, Kartu Keluarga, dan Pas Photo 7 87.5% 8 100% 3 Surat keterangan usaha dikeluarkan oleh Kelurahan/Kecamatan 4 50% 6 75% 4 Ijin usaha menjadi salah satu syarat 6 75% 8 100%
  • 22. 14 dalam mengajukan P-IRT 5 P-IRT diperlukan sebagai ijin jaminan usaha makanan/minuman rumahan yang dijual & diedarkan di masyarakat memenuhi standar keamanan makanan atau ijin edar produk pangan. 6 75% 7 87.5% 6 Waktu terlama mengurus P-IRT adalah 2 minggu. 6 75% 7 87.5% 7 Untuk mendapatkan P-IRT diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan. 5 62.5% 8 100% 8 Survey dan pengecekan lokasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk melihat proses produksi dan bahan-bahan yang dipergunakan. 8 100 8 100% 9 Aspek yang akan disurvey adalah diantaranya lingkungan produksi, bangunan, fasilitas, peralatan produksi, suplai air, fasilitas hygenis, fasilitas sanitasi, kesehatan dan hygenis karyawan, pengawasan penanggung jawab, dan pencatatan dokumentasi dan administrasi 8 100% 8 100% 10 P-IRT penting karena usaha terdaftar resmi pada Dinas Kesehatan, menciptakan rasa anam dan nyaman konsumen karena sudah legal/diijinkan oleh pemerintah, jaminan bahwa usaha makanan sudah memenuhi standar keamanan makanan. 8 100% 8 100% 11 Adanya P-IRT pada produk kita membuat kesempatan kerjasama terbuka luas. 8 100% 8 100% 12 Ijin usaha diperlukan hanya bagi usaha skala besar saja. 8 100% 8 100% 13 P-IRT juga dapat dikeluarkan jika bahan yang diproduksi berupa susu, daging, makanan kaleng, dan makanan bayi. 5 62.5% 8 100% Pernyataan tambahan: 14 Faktor waktu dan tenaga menyebabkan keengganan pengelola usaha untuk mengurus ijin usaha dan atau P-IRT Yang menjawab benar (setuju) sebanyak 5 orang dari 7 orang 71.4 15 Faktor biaya menyebabkan keengganan pengelola usaha untuk mengurus ijin usaha dan atau P-IRT Yang menjawab benar (setuju) sebanyak 5 orang dari 7 orang 71.4%
  • 23. 15 Dari 13 pernyataan kuesioner, peserta mengalami peningkatan pengetahuan pada tujuh poin pernyataan. Hal ini dilihat dari peningkatan jumlah jawaban benar dan persentasenya yaitu pada poin pernyataan kuesioner nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 13. Peserta (lebih dari 75% peserta) menjadi semakin tahu bahwa syarat yang dibutuhkan untuk mengurus ijin usaha diantaranya adalah KTP, Kartu Keluarga, dan Pas Photo. Surat keterangan usaha dikeluarkan oleh Kelurahan/Kecamatan. Ijin usaha menjadi salah satu syarat dalam mengajukan P-IRT. P-IRT diperlukan sebagai ijin jaminan usaha makanan/minuman rumahan yang dijual & diedarkan di masyarakat memenuhi standar keamanan makanan atau ijin edar produk pangan. Peserta juga menjadi lebih paham bahwa 2 minggu bukanlah patokan waktu terlama mengurus P-IRT. Untuk mendapatkan P-IRT diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan. Selain itu, peserta juga menjadi semakin paham bahwa P-IRT tidak diperuntukkan atau tidak dikeluarkan jika bahan yang diproduksi berupa susu, daging, makanan kaleng, dan makanan bayi. Pada poin pernyataan nomor 8, 9, 10, 11, dan 12, nilai pre dan post test adalah sama yaitu sejumlah 8 (100%), artinya sebelum materi diberikan semua peserta sudah mengetahui mengenai hal tersebut. Poin yang sebelumnya sudah diketahui oleh peserta adalah bahwa survey dan pengecekan lokasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk melihat proses produksi dan bahan-bahan yang dipergunakan. Aspek yang akan disurvey adalah diantaranya lingkungan produksi, bangunan, fasilitas, peralatan produksi, suplai air, fasilitas hygenis, fasilitas sanitasi, kesehatan dan hygenis karyawan, pengawasan penanggung jawab, dan pencatatan dokumentasi dan administrasi. P-IRT penting karena usaha terdaftar resmi pada Dinas Kesehatan, menciptakan rasa aman dan nyaman konsumen karena sudah legal/diijinkan oleh pemerintah, jaminan bahwa usaha makanan sudahmemenuhi standar keamanan makanan. Adanya P-IRT pada produk kita membuat kesempatan kerjasama terbuka luas. Ijin usaha diperlukan tidak hanya bagi usaha skala besar saja tetapi juga diperlukan oleh usaha skala mikro, kecil dan menengah. Sebanyak 25% peserta belum mengetahui bahwa ijin usaha tidak dilakukan di RT/RW setempat, tetapi di kelurahan/kecamatan. Bagi sebagian besar peserta factor waktu dan tenaga menjadi faktor penyebab mereka enggan mengurus ijin usaha dan PIRT karena mereka menyadari dibutuhkan waktu yang tidak sebentar yaitu berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu untuk mengurusnya. Selain itu, mereka juga menyadari bahwa pengurusan ijin usaha dan PIRT juga tidak dapat dilakukan sekali perjalanan namun sangat mungkin terjadi beberapa kali perjalanan ke tempat yang sama untuk keperluan tersebut. Tiga Mitra yang hadir yaitu Usaha
  • 24. 16 SanMa, Usaha Keripik Tempe, dan Usaha Peyek juga menganggap faktor besarnya biaya yang belum pasti juga menjadi penyebab utama keengganan untuk mengurus ijin usaha dan atau P-IRT. Dari keseluruhan jawaban peserta terdapat 71,4% yang menjawab benar bahwa faktor waktu, tenaga dan biaya menjadi penyebab utama keengganan untuk mengurus ijin usaha dan atau P-IRT. Analisis Laboratorium (Kualitas Fisik dan Kimia) Sampel air dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sampel yaitu sampel air penampungan yang berasal dari air hujan dan sampel sumur bor. Hasil analisis laboratorium dilakukan dengan menganalisis kualitas fisika dan kimia yang bertujuan untuk menentukan jenis perlakuan atau treatment yang akan dilakukan meningkatkan kualitas air tersebut. Analisis kimia dan fisika berpedoman kepada Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 melalui beberapa paramater uji. Hasil analisis laboratorium dtitunjukkan oleh Tabel 5.3 Bak Penampungan dan Sumur Bor. Tabel 5.3 Hasil Analisis Bak Penampung (Sampel 1) dan Sumur Bor (Sampel 2) No. Parameter Satuan Konsentrasi Sampel 1 Konsentrasi Sampel 2 Kadar yang diperbolehkan 1. Bau Warna TDS Kekeruhan Rasa TCU Mg/L NTU Berbau 18 350 10 Berasa Berbau 14 200 4 Berasa Tidak Berbau 15 500 5 Tidak berasa 2. Al Fe Kesadahan pH Cl Mg Zn NH3 mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L 0,6 1,8 375 4,6 80 0,4 4,7 1 0,4 2,9 200 6 40 0,1 1 1 0,2 0,3 500 6,5-8,5 250 0,4 3 1,5 Sumber : Hasil Analisis Laboratorium, 2019 Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter yang melebihi kadar yang diperbolehkan yaitu bau, rasa, warna, kekeruhan dan beberapa unsur logam. Kekeruhan adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (nephelo metrix turbidity unit) atau JTU (jackson turbidity unit) atau FTU (formazin turbidity unit), kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda terlarut koloid di dalam air. Partikel – partikel koloid umumya berasal dari kwarsa (pasir), tanah liat, sisa tanaman, ganggang, zat organik dan lain-lain.
  • 25. 17 Kualitas air yang kita anggap jernih. misal yang berasal dari sumur biasa, sumur pompa,sumber mata-air dan sebagai-nya, di dalamnya terdiri dari bakteri, yaitu : 1. Kelompok bakteri besi (misal Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering berubahwarna kalau disimpan lama yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan, dansebagainya. 2. Kelompok bakteri belerang ( antara lain Chromatium dan Thiobacillus ) yangmampu mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air disimpan lamaakan tercium bau busuk seperti bau telur busuk. 3. Kelompok mikroalge (misal yang termasuk mikroalge hijau, biru dan kersik), sehingga kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-jasad yangberwarna hijau, biru atau pun kekuning-kuningan, tergantung kepada dominasijasad-jasad tersebut serta lingkungan yang mempengaruhinya. Kehadiran kelompok bakteri dan mikroalge tersebut di dalam air, dapat menyebabkanterjadinya penurunan turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri besi dan belerang dapat membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah terjadinya proses korosi (pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada di dalamnya, menjadi bau, berubah warna, dan sebagainya. Pengaruh kehadiran jasad hidup terhadap kualitas air akan menyebabkan; 1. Rasa dan bau yang tidak sedap, disebabkan oleh bakteri dan mikroalge. 2. Air menjadi berlendir dan berwarna merah disebabkan oleh bakteri besi. 3. Bau yang tidak sedap sehingga dari segi estetika air tidak diterima untuk diminumdisebabkan antara lain oleh cacing. Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Logam berat iniadalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berattidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. USEPA (U.S. Environmental Agency) mendata ada 13 unsur logam berat yang merupakan unsur utama polusi yang berbahaya.
  • 26. 18 Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampurdengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Disamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting dalam hubungannya dengan usaha untuk memanipulasi nilai pH.Alkaliniti adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan larutan bufer, alkaliniti merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi- reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa “makro” yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkaliniti dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO3 2- ), bikarbonat (HCO3 - ), hidroksida (OH- ) dan juga borat (BO3 3- ), fosfat (PO4 3- ), silikat dan sebagainya. Dalam air alam alkaliniti sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya oleh karbonat dan hidroksida. Pada keadaan tertentu (siang hari) adanya ganggang dan lumut dalam air menyebabkan turunnya kadar karbon dioksida dan bikarbonat. Dalam keadaan seperti ini kadar karbonat dan hidroksida naik, dan menyebabkan pH larutan naik. Pengolahan air sangat tergantung dari karakteristik atau kualitas air baku yang digunakan,metode pengolahan air yang digunakan berkaitan dengan pencemaran-pencemaran yang ada dalam air. Pencemaran-pencemaran yang harus diperhatikan pada kebanyakan persediaan air adalah bakteri pathogen, kekeruhan dan bahan-bahan terapung, warna, rasa dan bau, dan senyawa-senyawa organik. Membran filtrasi dapat digunakan sebagai teknologi alternative pemurnian air selain flokulasi, teknik pemurnian sedimen, adsorpsi, filter pasir dan filter karbonaktif, penukar ion, ekstraksi, dan distilasi (Watanabe dan Kimura, 2011). Konsep kinerja membrane dapat terlihat pada Gambar 5.1 bahwa hanya partikel kontaminan yang ukurannya lebih kecil dari pori membran yang bias melewati menerobos membran.
  • 27. 19 Gambar 5.1 Konsep Kinerja Membran (Madsen, 2014) Proses pengolahan air dibedakan menjadi beberapa jenis membrane yaitu mikro filtrasi (MF), ultra filtrasi (UF), reverse osmosis (RO), dan nano filtrasi (NF) membran. Frenkel (2015) menjelaskan bahwa membran MF yang memiliki ukuran pori terbesar dan biasanya mereduksi partikel besar dan berbagai mikroorganisme. Membran UF memiliki pori-pori lebih kecil dari membran MF, oleh karena itu selain partikel besar dan mikroorganisme, mereka bisa menahan bakteri dan makro molekul larut seperti protein. Pengertian dari membran proses melalui hibrid atau terintegrasi adalah merangkai suatu proses pengolahan membran dalam suatu instalasi melalui penggabungan satu atau lebih proses membran dengan atau tanpa proses konvensional untuk meningkatkan kinerja tergantung dari karakteristik umpan dan produk yang akan dihasilkan (Greenle et al. 2009). Hibrid membran sistem juga dapat mengurangi biaya operasional dan pencemaran lingkungan serta membuat keseluruhan proses menjadi efisien. Panti asuhan di daerah pasang surut memerlukan suatu teknologi pengolahan air sederhana sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan kualitas air bersih.
  • 28. 20 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN 1. Kegiatan dengan topik “Pentingnya Mengurus PIRT” ini dirasakan sangat bermanfaat bagi mitra. 2. Sebagian besar peserta (mitra) mengalami peningkatan pengetahuan terkait materi PIRT tersebut. 3. Faktor waktu, tenaga dan kepastian jumlah dana yang dibutuhkan menjadi faktor penyebab keengganan mengurus ijin usaha dan PIRT. 4. Terdapat beberapa parameter yang melebihi kadar yang diperbolehkan yaitu bau, rasa, warna, kekeruhan dan beberapa unsur logam. 6.2. SARAN 1. Upaya memotivasi pemilik usaha (mitra) dalam hal ini usaha SanMa, belum menunjukkan hasil yang diharapkan yaitu sertifikat ijin usaha atau sertifikat PIRT. Selain menawarkan penggantian biaya pengurusannya, perlu usaha lebih ekstra seperti survey ke pemerintah kabupaten Banyuasin dalam rangka mencari informasi lebih detail mengenai ijin usaha dan pengurusan PIRT, bahkan jika dimungkinkan menemukan kontak person in charge di pemerintahan kabupaten untuk memperbesar kemungkinan pemilik usaha menjadi termotivasi untuk mengurus ijin usaha dan PIRT. Oleh karenanya, diharapkan ada upaya lain untuk memotivasi Mitra untuk mengurus PIRT selain penyuluhan dan bantuan pendanaan, seperti mencari form dan kontak person sesuai pengurusan PIRT yang dituju Mitra. 2. Diperlukan perlakuan khusus terhadap air yang tersedia di Panti Asuhan Santa Maria Pasang Surut agar menjadi lebih layak untuk dikonsumsi. Oleh karenanya, diperlukan alat khusus yang dapat membantu Mitra untuk mengolah air dengan baik sehingga layak konsumsi. Saat ini sedang dilakukan pembuatan alat yang sesuai untuk kondisi tersebut. Sebaiknya ada kegiatan lanjutan berupa pelatihan penggunaan alat pengolah air, agar Mitra dapat memanfaatkan alat tersebut dengan maksimal.
  • 29. DAFTAR PUSTAKA Agustinus, Michael. 2015. Ini Manfaat Pelaku UKM Punya Izin Usaha. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3085080/ini-manfaat-pelaku-ukm- punya-izin-usaha. diakses tanggal 14 Februari 2019. Choiri. Eril Obeit. 2018. Pentingnya Memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) di Indonesia. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pentingnya-memiliki-izin-usaha-mikro-kecil-iumk- bagi-umkm-di-indonesia/. Diakses tanggal 14 Februari 2019. Greenlee, L. F., Lawler, D. F., Freeman, B. D., Marrot, B., Moulin, P., & Ce, P. 2009. Reverse osmosis desalination : Water sources , technology , and today ’ s challenges. Water Research, 43(9), 2317–2348. http://doi.org/10.1016/j.watres.2009.03.010. Marjoko, Gendut. 2016. Beda Ijin Edar BPOM dan DINKES (DEPKES/P-IRT). http://www.rumahumkm.net/2016/06/beda-ijin-edar-bpom-dinkes-depkesp-irt.html. diakses tanggal 14 Februari 2019. Madsen, H. T. 2014. Membrane Filtration in Water Treatment - Removal of Micropollutants. Chemistry of Advanced Environmental Purification Processes of Water: Fundamentals and Applications. http://doi.org/10.1016/B978-0-444-53178-0.00006-7. Pdamtirtamanggar. 2017. Kriteria Sumber Air Bersih dan Beberapa Metode Pengolahannya. http://pdamtirtamanggar.com/index.php/164-kriteria-air-bersih-dan-beberapa-metode- pengolahannya. diakses tanggal 10 Februari 2017. Permenkes. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 Pertiwi, Dian Sari dan Khoiriyah, Ruisa. 2016. Segera Urus Izin Usaha Biar Bisnis Bisa Mendunia. Kontan.co.id (Selasa, 30 Agustus 2016). https://peluangusaha.kontan.co.id/news/segera-urus-izin-usaha-biar-bisnis-bisa- mendunia. Diakses tanggal 14 Februari 2019. UKM Indonesia. 2018. Surat Keterangan Domisili Usaha. https://www.ukmindonesia.id/baca-izin/392. diakses tanggal 14 Februari 2019. Watanabe, Y., Kimura, K. 2011. Membrane Filtration in Water and Wastewater Treatment. Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. Treatise on Water Science. pp. 23–61. Volume 4. http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-444-53199-5.00072-5.
  • 30.
  • 31. PENYULUHAN PENTINGNYA MENGURUS PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) TIM UKMC MARET 2019
  • 32. Pentingnya PIRT • Salah satu nilai jual dalam usaha pangan • Terdaftarnya usaha pada Dinas Kesehatan sebagai lembaga yang paling berwenang dalam urusan uji edar makanan →produk layak edar. • Rasa aman dan nyaman konsumen karena produk sudah legal (diijinkan pemerintah • Komitmen total dalam berwirausaha • Jaminan bahwa usaha makanan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan. • Terbukanya Peluang kerjasama yang lebih luas.
  • 33. Pengurusan PIRT • Nomor PIRT terdiri dari 15 DIGIT NOMOR (dulu 12 digit). • Nomor PIRT berlaku 5 tahun, setelahnya dapat diperpanjang. • Nomor PIRT digunakan untuk makanan dan minuman yang memiliki daya tahan/keawetan di atas 7 hari (masuk golongan Layak Sehat Jasa Boga). • Mendaftarkan diri pada Dinas Kesehatan setempat • PIRT diperlukan sebagai ijin jaminan usaha makanan/ minuman rumahan yg dijual & beredar di masyarakat memenuhi standar keamanan makanan atau ijin edar produk pangan. • Ijin ini (PIRT) hanya diberikan utk produk pangan/olahan dengan tingkat risiko yg rendah. • Lama pengurusan PIRT : 1 minggu s/d 3 bulan (tergantung masing- masing kotamadya/kabupaten)
  • 34. Syarat Pengurusan PIRT – Mengisi formulir (nama perusahaan, alamat, nama pemilik, alamat, nama produk, jenis produk, proses pembuatan, jenis kemasan, mencantumkan komposisi, dan desain kemasan) – Foto copy KTP – Pas Foto 3x4 sebanyak 2 lembar – Surat Keterangan usaha dari Puskesmas (Puskesmas meninjau lokasi) – Denah Lokasi usaha – Draft Label Produk yang terdapat dalam kemasan (nama produk, merek, produsen, alamat, komposisi, berat bersih, tanggal kadaluwarsa, kode produksi, nomor PIRT) – Stempel Usaha – Sertifikat penyuluhan keamanan pangan
  • 35. Pengurusan PIRT  Survey dan pengecekan ke lokasi usaha tersebut bertujuan untuk melihat proses produksi serta bahan-bahan yang dipergunakan. Jika dibutuhkan, sampel pangan diteliti dengan uji laboratorium. Dinas Kesehatan yang menyarankan/menentukan laboratorium utk pengujian.  Setelahnya, wajib mengikuti penyuluhan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan. Penyuluhan bersifat kolektif, dilaksanakan jika peserta sudah memenuhi kuota (15-20 orang).
  • 36. Materi Penyuluhan : 1. Cara memilih bahan mentah dan bahan tambahan pangan 2. Pedoman cara produksi pangan yang baik untuk Industri Rumah Tangga (IRT) 3. Penyakit-penyakit akibat pangan 4. Higiene Sanitasi Pengolahan Pangan dan Karyawan 5. Undang-undang dan pengawasan pangan 6. Pengendalian proses dalam pengolahan pangan dan karyawan 7. Tata cara penyelenggaraan sertifikasi produksi pangan IRT 8. Kontaminasi silang dan cara mengatasinya. 9. Mikroba dan kerusakan mikrobiologisnya
  • 37. Beberapa Aspek yg disurvey: 1. Lingkungan produksi meliputi kebersihan lingkungan 2. Bangunan dan fasilitas meliputi ukuran bangunan, ventilasi, tempat cuci tangan, dan lain sebagainya. 3. Peralatan produksi meliputi kebersihan dan kelengkapannya. 4. Suplai air mencukupi/tidak 5. Fasilitas kegiatan higiene dan sanitasi meliputi ketersediaan sarana mencuci yang cukup baik, posisi toilet/jamban dengan dengan tempat produksi, dan ketersediaan tempat sampah tertutup. 6. Kesehatan higiene karyawan 7. Pengawasan oleh penanggung jawab 8. Pencatatan dokumentasi dan administrasi
  • 38. Hal lain yang perlu diketahui:  Jika semua tahap sudah dilewati sesuai prosedur, maka nomor PIRT akan keluar dalam waktu kurang lebih dua minggu.  Peserta pengajuan PIRT akan mendapatkan dua sertifikat, yaitu sertifikat penyuluhan dan sertifikat PIRT.  Artinya, produk usaha sudah terdaftar legal pada Dinas Kesehatan dan wajib diperbaharui tiap 5 tahun sekali.  Semua prosesnya gratis dan tidak dipungut biaya.
  • 39. Perlu diketahui: • PIRT tidak dapat dikeluarkan jika bahan yang diproduksi adalah:  Susu dan hasilnya olahannya.  Daging, ikan unggas, dan hasil olahannya yang memerlukan proses penyimpanan beku  Makanan kaleng  Makanan bayi.  Minuman beralkohol  AMDK (Air minum dalam kemasan)  Makanan/Minuman yang wajib memenuhi syarat SNI  Makanan/minuman yang ditetapkan oleh Badan POM  Meski sama-sama di bawah BPOM, produk-produk ini harus melalui tahapan uji edar lain yang berbeda (Melalui level yang lebih tinggi untuk perizinannya)
  • 40. Pengalaman Mengurus PIRT • Minta surat pengantar mengurus PIRT dari kecamatan. • Ke KPPT minta dokumen pelengkap PIRT dan ke bagian BLH (Badan Lingkungan Hidup) untuk ambil/beli dokumen tentang limbah industri. Selanjutnya dokumen diisi dan dikembalikan. • Menunggu telepon dari LBH untuk kunjungan UKM melihat proses pengolahan limbah. • Setelah 2-3 hari, datang dari KPPT ijin gangguan untuk melihat apakah dokumen sama dengan keadaan riil. Membayar biaya ganti ongkos transport (2-3 orang) : ± Rp 250.000 x 2 = Rp 500.000
  • 41. • 5-7 hari setelahnya akan mendapat informasi melalui telepon bahwa SIU (Sertifikat Ijin Usaha) selesai dan harus bayar. Pembayaran resmi di loket dan besarnya tergantung luas area dan lokasi usaha. Biaya kisaran Rp 300.000 s/d Rp 1.000.000. • 2-3 hari kemudian DinKes (Dinas Kesehatan) telepon untuk kunjungan lokasi melihat standar pembuatan produk higienis atau tidak, pakai bahan kimia atau tidak. Biaya transport ± Rp. 250.000. • 2-3 hari kemudian PIRT selesai dan bisa diambil di DinKes. • Jadi akan dapat 2 dokumen, yakni SIU dan PIRT.
  • 42. Referensi • Julia Alela. 2017. Inilah Cara Mengajukan Nomor PIRT untuk Usaha Pangan Rumahan. Demi Nilai Jual yang Tinggi Juga ‘Kan? https://www.hipwee.com/sukses/ini lah-cara-mengajukan-nomor-pirt- untuk-usaha-pangan-rumahan-demi- nilai-jual-yang-tinggi-juga-kan/. Diakses 27 September 2018 • Jaq. 2013. Cara Mengurus Perijinan PIRT. http://www.saran2.com/cara- mengurus-perizinan-pirt-pangan- industri-rumah-tangga.htm. 27 September 2018 • La Casa Comics. 2015. Cara Mengajukan Perijinan PIRT dan Label Halal MUI. https://www.lacasacomics.com/201 4/03/cara-dan-syarat-mengajukan- perijinan.html. 27 September 2018. • Lim Rusyamsi, M.M. 2017. Mau Buka Usaha Rumahan, Urus Izinnya Bagaimana? https://finance.detik.com/klinik- ukm/d-3336975/mau-buka-usaha- rumahan-urus-izinnya-bagaimana. 27 September 2018
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 47. 1
  • 49. 1 Lampiran 6 Rekapan Kuisioner a. Rekapan Kuisioner materi PIRT (pre & post test) No. Pernyataan Jumlah Menjawab Benar Persentasi menjawab benar Jumlah Menjawab Benar Persentasi menjawab benar Pre Post 1. Ijin usaha dapat dilakukan di RT/RW setempat 6 75% 6 75% 2 Syarat yang dibutuhkan untuk mengurus ijin usaha diantaranya adalah KTP, Kartu Keluarga, dan Pas Photo 7 87.5% 8 100% 3 Surat keterangan usaha dikeluarkan oleh Kelurahan/Kecamatan 4 50% 6 75% 4 Ijin usaha menjadi salah satu syarat dalam mengajukan P-IRT 6 75% 8 100% 5 P-IRT diperlukan sebagai ijin jaminan usaha makanan/minuman rumahan yang dijual & diedarkan di masyarakat memenuhi standar keamanan makanan atau ijin edar produk pangan. 6 75% 7 87.5% 6 Waktu terlama mengurus P-IRT adalah 2 minggu. 6 75% 7 87.5% 7 Untuk mendapatkan P-IRT diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan. 5 62.5% 8 100% 8 Survey dan pengecekan lokasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk melihat proses produksi dan bahan-bahan yang dipergunakan. 8 100 8 100% 9 Aspek yang akan disurvey adalah diantaranya lingkungan produksi, bangunan, fasilitas, peralatan produksi, suplai air, fasilitas hygenis, fasilitas sanitasi, kesehatan dan hygenis karyawan, pengawasan penanggung jawab, dan pencatatan dokumentasi dan administrasi 8 100% 8 100% 10 P-IRT penting karena usaha terdaftar resmi pada Dinas Kesehatan, menciptakan rasa anam dan nyaman konsumen karena sudah legal/diijinkan oleh pemerintah, jaminan bahwa usaha makanan sudah memenuhi standar keamanan makanan. 8 100% 8 100% 11 Adanya P-IRT pada produk kita membuat kesempatan kerjasama terbuka luas. 8 100% 8 100% 12 Ijin usaha diperlukan hanya bagi 8 100% 8 100%
  • 50. 2 usaha skala besar saja. 13 P-IRT juga dapat dikeluarkan jika bahan yang diproduksi berupa susu, daging, makanan kaleng, dan makanan bayi. 5 62.5% 8 100% Pernyataan tambahan: 14 Faktor waktu dan tenaga menyebabkan keengganan pengelola usaha untuk mengurus ijin usaha dan atau P-IRT Yang menjawab benar (setuju) sebanyak 5 orang dari 8 orang 62.5% 15 Faktor biaya menyebabkan keengganan pengelola usaha untuk mengurus ijin usaha dan atau P-IRT Yang menjawab benar (setuju) sebanyak 5 orang dari 8 orang 62.5% b. Rekapan Kuisioner (tanggapan secara umum) No. Pernyataan STS TS S SS 1 Topik kegiatan menarik. 1 2 2 Bahan/materi kegiatan menarik 1 2 3 Penyampaian materi/bahan jelas 2 1 4 Bentuk kegiatan ini secara umum menarik 2 1 5 Kegiatan ini sangat bermanfaat - 3 6 Kegiatan berikutnya dengan topik berbeda sangat diharapkan 1 2 Total 7 11 Masukan dari Pengelola Usaha SanMa: Mohon bantuan untuk mencarikan informasi pengurusan P-IRT di Kabupaten Banyuasin
  • 51. 3 Lampiran 7 Logbook No Kegiatan Jadwal 1 Survey Kebutuhan dan Permasalahan Mitra Februari 2019 2 Pembuatan Proposal Kegiatan Februari 2019 3 Pengajuan proposal Februari 2019 Studi literatur Januari – Februari 2019 4 Persiapan materi penyuluhan PIRT Februari - Maret 2019 5 Kesediaan Bekerjasama Mitra 12 Februari 2019 6 Penugasan 12 Februari 2019 7 Persiapan Keberangkatan: rapat, pembelian konsumsi dan persiapan alat. 3 - 9 Maret 2019 8 Pelaksanaan Kegiatan Pertama: -Penyuluhan Legalitas Usaha dan Pentingnya PIRT -Pengambilan Sampel Air Tampungan Hujan dan Air Sumur (Bor) 10 Maret 2019 9 Pengujian sampel Air 11 – 31 Maret 2019 11 Pembuatan Alat Pengolah Air Maret - Mei 2019 12 Rekap Kuisioner Maret 2019 13 Pembuatan Laporan Kegiatan Mei 2019 14 Seminar Hasil Kegiatan Juni/Juli 2019 15 Pengumpulan Laporan Kegiatan Juni/Juli 2019
  • 52. Lampiran 8 Laporan Realisasi Anggaran No Keterangan Nominal A PENERIMAAN: 1. Penerimaan Dana UKMC (kontrak) Rp 2.500.000,- 2. Dana UKMC, In kind Rp 500.000,- 3. Mitra Rp 1.000.000,- 4. Mandiri (sponsor) Rp 2.000.000,- TOTAL PENERIMAAN Rp 6.000.000,- B PENGELUARAN (sumber dana): 1. Transportasi: speedboat (mandiri/sponsor) Rp 1.100.000,- 2. Kertas, FC proposal dan Laporan (UKMC in kind) Rp 300.000,- 3. Kuota Internet (UKMC in kind) Rp 200.000,- 4. Transport Lokal.(PP) (mandiri & sponsor) Rp 200.000,- 5. Makan pagi (roti) dan makan malam (mandiri/sponsor) Rp 200.000,- 6. Sewa Tempat (mitra) Rp 600.000,- 7. Snack dan Makan siang (mitra) Rp 400.000,- 8. Uji Kadar Air (Laboratorium) Rp 500.000,- 9. Pembelian bahan pembuatan alat Rp 2.500.000,- TOTAL PENGELUARAN Rp 6.000.000,-
  • 53. 1
  • 54. 2
  • 55. 3
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61. Notulensi Komentar dari LPPM sebagai reviewer dan tanggapan tim: 1. Bukti kegiatan seminar internal berupa berita acara, daftar hadir, dan notulensi belum dilengkapi dalam laporan. Tanggapan: Ok, bukti kegiatan seminar internal sudah dilengkapi dalam laporan. 2. Bukti unggah repository belum ada Tanggapan: Ok, unggah repository akan segera dilakukan. 3. Laporan Luaran kegiatan perlu disertakan, kirim via email lppm. Tanggapan: semester ini luaran yang dilaporkan berupa desain alat pengolah air. Mengetahui, Ketua Tim, Ka. Sub.Bid. Pengabdian kepada Masyarakat, Fransiska Soejono, S.E., M.Sc. Yohanes Dicka Pratama, S.T., M.T.