Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (junaidi)Ahmad Sayadi
Â
SETTING BILLING CLIENT KE SERVER, Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015, SMK Al-Baisuny Kokop, SMK KOKOP Bangkalan. SMA Kokop Bangkalan.
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (junaidi)Ahmad Sayadi
Â
SETTING BILLING CLIENT KE SERVER, Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015, SMK Al-Baisuny Kokop, SMK KOKOP Bangkalan. SMA Kokop Bangkalan.
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (ahmad fa...Ahmad Sayadi
Â
PEMBONGKARAN PRINTER, Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015, SMK Al-Baisuny Kokop, SMK KOKOP Bangkalan. SMA Kokop Bangkalan.
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (muhammad ...Ahmad Sayadi
Â
ANALISA PEMBUATAN JEJARING SOCIAL MENGGUNAKAN PHPFOX, MEMBUAT JEJARING SOCIAL MENGGUNAKAN PHPFOX, Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015, SMK Al-Baisuny Kokop, SMK KOKOP Bangkalan. SMA Kokop BAngkalan.
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (ahmad fa...Ahmad Sayadi
Â
PEMBONGKARAN PRINTER, Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015, SMK Al-Baisuny Kokop, SMK KOKOP Bangkalan. SMA Kokop Bangkalan.
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (muhammad ...Ahmad Sayadi
Â
ANALISA PEMBUATAN JEJARING SOCIAL MENGGUNAKAN PHPFOX, MEMBUAT JEJARING SOCIAL MENGGUNAKAN PHPFOX, Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015, SMK Al-Baisuny Kokop, SMK KOKOP Bangkalan. SMA Kokop BAngkalan.
Report saya bukan report "A" diharapkan boleh membantu anda semua, yang masih mencari- cari contoh report latihan industri, selalunya bagi bab permulaan, apa yang kita tulis adalah sama sahaja, yang membezakan isi dan rumusan yang dibuat!. ..
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Â
Laporan
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian
dan siap kerja, Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia
usaha/ industri, oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman
dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata
setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat
dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan
tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak
semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja,
tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/
perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua
belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap
perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penetuan
2. 2
ke lulusan siswa.
SMK merupakan sekolah yang bertujuan untuk menyiapkan peserta
didiknya agar siap dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, baik dunia
usaha atau dunia industri (DU/DI), sehingga para siswa SMK dibekali dengan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang lebih dibandingkan dengan sekolah
umum.
SMK Yadika Lubuklinggau merupakan salah satu SMK yang
membekali lulusannya untuk menjadi tenaga-tenaga yang ahli di bidang
keuangan terutama siswa yang mengambil jurusan Akuntansi. Untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan dan penerapan ilmu diperoleh siswa
selama menempuh pendidikan di sekolah, serta untuk mengetahui kebutuhan
DU/DI dalam hal ketenaga kerjaan. Maka SMK Yadika Lubuklinggau
mengadakan praktik kerja industri (Prakerin) untuk siswanya yang telah
menyelesaikan pendidikan sampai kelas XI.
B. Tujuan Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah merupakan suatu sistem
pembelajaran yang dilakukan diluar proses Belajar Mengajar dan
dilaksanakan pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Secara
umum pelaksanaan program Praktik Kerja Industri ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang teknologi,
penyesuian diri dengan situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi
dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus. Setelah
3. 3
siswa melaksanakan program Praktik Kerja Industri secara khusus siswa di
harapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang
perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan langsung
dengan teknologi. Dan mempersiapkan para siswa/siswi untuk belajar bekerja
secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan
keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Penyelenggaraan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Menghasilkan tenaga keja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai
dengan tuntunan lapangan pekerjaan.
b. Memperkokoh link and macth antara SMK dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan
pelatihan kerja berkualitas.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
2. Tujuan Khusus
a. Mempersiapkan siswa untuk belajar bekerja mandiri, bekerjasama
dalam bentuk tim dan mengembangkan potensi dan kreativitas sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing.
b. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu
berorientasi, berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta
disiplin yang tinggi.
4. 4
c. Memberi kesempatan bagi siswa yang berpotensi untuk menjadi
tenaga yang terampil dan produktif berdasarkan pengakuan standar
profesi.
d. Melaksanakan praktek yang sesungguhnya.
C. Manfaat Prakerin
Adapun manfaat dari Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang bisa didapatkan
bisa dijabarkan sebagai berikut, yaitu :
1. Manfaat bagi siswa
a. Memberi kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman kerja
dengan mengamati dan menganalisa pemasalahan yang ada pada
instansi/perusahaan tempat siswa melaksanakan Prakerin.
b. Membiasakan siswa bekerja dan berinteraksi pada suatu lingkungan
kerja.
c. Lebih memahami konsep dunia kerja dan mengetahui kebutuhan
instansi perusahan akan sumber daya manusia yang dibutuhkan
instansi/perusahaan tempat siswa melaksanakan Prakerin.
d. Memperoleh bahan perbandingan untuk dijadikan suatu pertimbangan
penting dalam mencari pekerjan nantinya.
e. Menambah dan mempeluas wawasan dalam dunia kerja.
2. Manfaat bagi Instansi/Perusahaan
a. Mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan dalam bidang
tertentu pada instansi/perusahaan.
5. 5
b. Memperkenalkan dan memberikan kesempatan kepada peserta Prakerin
untuk mengenal ruang lingkup suatu pekerjaan, sehingga jika nantinya
perusahaan butuh tenaga kerja sewaktu-waktu dan dalam keadaan
mendesak tanpa diadakannya proses perekrutan maka pihak
instansi/perusahaan tinggal melatih dalam proses pengembangan skill
jika dibutuhkan.
c. Membantu perusahaan untuk mempublikasikan kepada pihak
masyarakat bahwa perusahan tersebut bergerak dalam bidang tertentu.
3. Manfaat bagi Sekolah
a. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta
didik lebih terjamin pencapaiannya.
b. Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan/ sekolah karena
tamatannya lebh terjamin memperoleh bekal yang bermakna, baik
untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentingan
kerja.
c. Terdapat kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan
lapangan kerja.
D. Sistematika Laporan
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bagian ini berisi tentang gambaran umum untuk memberikan wawasan
tentang arah penulisan yang dilakukan. Dengan membaca latar
6. 6
belakang ini, pembaca dapat mengetahui konteks penulisan, fokus
penulisan, tujuan penulisan dan manfaat penulisan.
b. Tujuan
Tujuan penulisan merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam
penulisan, sesuai dengan fokus penulisan yang telah dirumuskan
sehingga dapat memberikan deskripsi dengan jelas, detai dan mendalam
mengenai proses dan hasil penulisan yang ingin dicapai.
c. Manfaat
Bagian ini perlu diungkapkan manfaat penulisan secara teoritis dan atau
praktis, dengan cara menjabarkan kepada pihak yang memungkingkan
memanfaatkan hasil penulisan.
d. Sistematika Laporan
2. BAB II KEGIATAN PELAKSANAAN
A. Program Umum
1. Deskripsi Tempat Prakerin
Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penulisan terutama yang
berkenaan atau terkait dengan topik penulisan. Deskripsi ini
bermaksud menginformasikan tentang lokasi penulisan secara
umum, dan data atau peristiwa penting yang erat hubungannya
dengan topik penulis.
2. Manajemen Umum Industri
Temuan penulisan merupakan deskripsi data yang langsung
berkaitan dengan upaya menjawab fokus penulisan. Penulis
7. 7
mengungkapkan data serinci mungkin terkaid fokus penulisan.
Penulis mendeskripsikan ungkapan-ungkapan informasi secara
rinci menurut bahasa dan pandangan informan dengan mengutip
kalimat langsung yang diucapkan oleh informan ataupun yang
penulis dapatkan dari literatur yang ada seperti Struktur Organisasi,
Uraian Pembagaian Tugas, Hubungan kerja dengan perusahaan lain
dan sistem penerimaan karyawan jika ada.
B. Landasan Teori
Bagian ini memaparkan teori-teori dan hasil penulisan terdahulu yang
relevan. Pada bagian ini penulis juga perlu mencantumkan teori-teori
terhadap. Kajian pustaka digunakan sebagai pemandu agar fokus
penulisan sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan
teori juga bermanfaan untuk memberikan gambaran umum atau bahan
penjelas tentang konteks penulisan dan sebagai bahan pembahasan hasil
penulisan
C. Laporan Hasil Praktek
Bagian ini memuat gagasan penulis, keterkaitan antara pola-pola,
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori
yang ada dan temuan penulisan sebelumnya, serta penafsiran dan
penjelasan dari temuan yang diungkap dari lapangan. Kesimpulan dari
hasil temuan penulisan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk tabel
atau diagram.
8. 8
3. BAB III PENUTUP
Penutup memuat simpulan dan saran-saran atau rekomendasi untuk tindak
lanjut penulisan.
A. . Simpulan
Simpiulan merupakan jawaban dari fokus penulisan dalam bentuk
temuan penulisan berupa konsep atau teori dan atau hubungan antar
konsep serta kemungkinan pengembangannya di masa mendatang.
B. Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan penulis,
ditujukan kepada para pihak yang memungkinkan memanfaatkan hasil
penulisan. Saran merupakan suatu implikasi dari hasil penulisan dan
diselaraskan dengan manfaat penulisan.
9. 9
BAB II
KEGIATAN PELAKSANAAN
A. Program Umum
1. Diskripsi Tempat Prakerin
a. Sejarah Singkat Koperasi Artha Santosa Tugumulyo
Koperasi Artha Santosa Tugumulyo adalah koperasi yang bisa
meminjamkan dana kepada seluruh masyarakat Kabupaten Musi Rawas,
Kota Lubuklinggau, dan sekitarnya. Koperasi Artha Santosa
Tugumulyo terletak di jln.jend.sudirman No.7 Rt.01 Desa F Trikoyo
Tugumulyo. telp ( 0733 ) 371468 hp : 0821 8423 7888
Koperasi Artha Santosaini bediri sejak 2001 dengan badan
hukum nomor 863/A/BH/XXII/2002. Awalnya, KUD ini hanya
mempunyai anggota sebanyak 44 orang.
Pada dasarnya koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum
yang sudah lama dikenal di Indonesia sangat berpegang teguh pada
azaz kekeluargaan dan gotong-royongan, Koperasi juga meningkatkan
sifat-sifat dan syarat-syarat ekonominya. Bagi koperasi azaz gotong-
royong berarti adanya keinsyafan dan semangat kerjasama serta
tanggung jawab terhadap akibat kerja, dengan selalu mendahulukan
kepentingan bersama tanpa mengabaikan kepentingan pribadi.
Latar belakang berdirinya koperasi Simpan Pinjam adalah untuk
memotivasi lapisan masyarakat agar menumbuhkan perekonomian
10. 10
melalui koperasi, dengan terbentuknya koperasi Simpan Pinjam ini
dapat berperan dan berdaya guna bagi kehidupan anggota dan
masyarakat pada umunya
Kebersamaan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan bersama
menjadi kekuatan koperasi sebagai badan usaha. Dalam laporan
pertanggung jawab pengurus Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun
buku 2001-2005, jelas terlihat aktivitas usaha Koperasi Artha Santosa
pada masa itu kondisi wilayah kerja KUD masih dilandasi konflik.
Upaya Koperasi Artha Santosa yang terus berusaha menjalankan
kegiatan usaha merupakan salah satu semangat untuk terus
membangkitkan roda ekonomi masyarakat
Melihat semangat pengurus untuk membangun Koperasi tanpa
henti ini kemudian mendapat perhatian dari pihak luar. Salah satunya
adalah pemerintah pusat. Kementerian koperasi dan UKM melihat jelas
kondisi objektif akan kebutuhan yang diperlukanKoperasi Artha
Santosadalam rangka pengermbangan usaha.
Kini Koperasi Artha Santosatelah memiliki struktur
kepengurusan sendiri, meski masih menggunakan rumah
kontrakan untuk dijadikan kantor, selain itu RAT Tahunan
dilaksanakan secara sendiri. Koperasi Artha Santosatelah memberikan
sayap usahanya dengan membuka kantor kas pembantu yang berada
diluar Kota Bagansiapiapi, hal ini dilakukan pengurus demi
peningkatan kesejahteraan anggota.
11. 11
Makna dari perangkat organisasi Koperasi menurut pasal 21 UU
Koperasi nomor 25 tahun 1992 adalah:
1) Rapat Anggota
2) Pengurus
3) Pengawas
Tiga serangkai (tri partiet) inilah yang dikenal sebagai
manajemen koperasi yang akan menjalankan tata laksana kehidupan
koperasi.
b. Visi dan Misi Koperasi Artha Santosaa
1) Visi
Koperasi Artha Santosa terus melangkah sebagai penggerak
ekonomi rakyat yang pantang menyerah untuk membangun citra
terbaik dan menghapus persepsi negatif gerakan koperasi.
2) Misi
a) Memberikan pelayanan yang terbaik untuk anggota atau calon
anggota.
b) Meningkatkan kesejahteran anggota atau calon anggota.
c) Memberikan pelayanan lebih cepat dibanding lembaga keuangan
lainnya.
d) Menjunjung tinggi keputusan Rapat Anggota.
e) Manajemen yang tangguh, mandiri, berdikasi dan terpercaya.
c. Aktivitas Koperasi
1) Berdasarkan Jangka Waktunya
12. 12
a) Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman yang jangka
waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun. Misalnya
pinjaman untuk membiayai kelancaran perasi usaha termasuk
pula pinjaman modal kerja.
b) Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman yang jangka
waktu pengembaliannya 1 sampai dengan 3 tahun. Biaya
pinjaman ini untuk menambah modal kerja misalnya untuk
membiayai pengadaan bahan baku. Pinjaman jangka menengah
dapat pula dalam bentuk pinjaman investasi.
c) Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman yang jangka
waktu pengembaliannya atau jatuh temponya melebihi 3 tahun.
Misalnya pinjaman investasi yaitu pinjaman untuk pengadaan
sarana/alat produksi.
2) Berdasarkan Sektor Usaha yang dibiayai
a) Perdagangan
b) Industri
c) Pertanian
d) Perternakan
e) Jasa
3) Berdasarkan Tujuannya
a) Pinjaman konsumtif, yaitu pinjaman untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat konsumtif, misalnya membeli peralatan
rumah tangga dan berdagai macam barang konsumsi lainnya.
13. 13
b) Pinjaman produktif, yaitu pinjaman untuk membiayai kebutuhan
modal kerja sehingga dapat memperlancar kegiatan
produksi misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah dll.
4) Berdasarkan Penggunaannya
a) Pinjaman modal kerja, yaitu pinjaman untuk menambah modal
kerja anggota, misalnya untuk pengadaan bahan baku atau barang
yang diperdagangkan.
b) Pinjaman investasi, yaitu pinjaman untuk pengadaan
sarana/ alat produksi.
d. Syarat-Syarat Pinjaman
Dalam upaya menekan risiko pinjaman yang mungkin timbul,
maka colan nasabah peminjam paling tidak diharuskan memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut yang telah ditetapkan oleh Koperasi
Simpan Pinjam Karya Mulia:
1) Anggota dan colan anggota Koperasi Simpan Pinjam Karya
Mulia bertempat tinggal di wilayah bersangkutan.
2) Mempunyai usaha/penghasilan.
3) Mempunyai simpanan aktif, baik berupa tabungan maupun
simpanan berjangka dan telah berjalan minimal satu bulan.
e. Laporan Pinjaman
Koperasi Artha Santosatelah menentukan berapa besarnya nilai
pinjaman minimal dan berapa besarnya nilai pinjaman maksimal.
Penentuan nilai pinjaman minimal lebih berkaitan dengan efektivitas
14. 14
penyaluran pinjaman dan untuk pinjaman minimal ini Koperasi
Artha Santosatidak menentukan besarnya disesuaikan dengan
kebutuhan terendah pinjaman anggota, sedangkan untuk besarnya nilai
pinjaman maksimal yaitu Rp. 5.000.000 namun untuk pinjaman
tertentu yang jumlahnya berada di atas jumlah yang telah ditentukan
Koperasi Artha Santosaakan melayaninya jika ada jaminan dari pihak
peminjam dan dilihat juga tujuan pinjamannya yang apabila digunakan
untuk dana produksi atau modal usaha akan dilayani karena tingkat
pengembaliannya akan lebih mudah.
2. Manajemen Umum Industri
a. Struktur Organisasi
Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka hubungan
orang-orang yang bekerjasama perlu ditetapkan secara nyata dalam
bentuk struktur organisasi. Struktur organisasi perusahaan merupakan
suatu kerangka usaha dalam menjalankan atau melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang kan dilakukan, organisasi dapat dianggap sebagai
wadah untuk mencapai tujuan tertentu, mengetahui kedudukan dan
wewenang, tugas fungsi serta tanggung jawab dalam setiap pekerjaan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Koperasi Simpan Pinjam Karya Mulia BaganSiapapi Rokan Hilir
sebagai suatu organisasi dalam usaha serta kegiatannya telah
dirumuskan aturan-aturan pembagian tugas, wewenang serta tanggung
jawab setiap personil maupun bagian- bagian yang secara bersama
15. 15
untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Dalam rangka
melaksanakan operasionalnya, maka Koperasi Simpan Pinjam
Karya
Mulia telah membentuk struktur organisasi yang secara formal
untuk memperlancar dan petugas prosedur kerja para karyawan
sehingga dapat terkoordinir lebih efektif. Untuk lebih jelasnya struktur
organisasi yang terdapat pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Mulia
dapat dilihat pada gambar berikut
16. 16
STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSANKOPERASI
SIMPAN PINJAM
KOPERASI ARTHA SANTOSA TUGUMULYO
MUSIRAWAS
RAPAT ANGGOTA
DEWAN PENGURUS
PENGAWAS KETUA
KRETARIS
BENDAHARA
MANAGER CABANG
BAGIAN MARKETING BAGIAN ADMINISTRASI BAGIANKEUANGAN
17. 17
b. Uraian Tugas.
Penjelasan Struktur Organisasi dan Petugas Koperasi Artha Santosa.
1) Rapat Anggota
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi, yang
membicarakan rencana strategis Koperasi dalam kepengurusan berikutnya.
Hal-hal yang dibicarakan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga di dalam
koperasi.
b) Menetapkan kebajikan dalam Koperasi.
c) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus,
badan pemeriksaan
d) Menetapkan dan mengesahkan kebajikan pengurus dalam
bidang organisasi maupun bidang usaha
e) Mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengawas Koperasi
2) Ketua Umum
Tugas-tugas ketua Koperasi adalah sebagai berikut:
a) Memimpin dan mengordirnir serta pengawasan pelaksanaan
tugas pengurus lainnya.
b) Memimpin rapat tahunan.
c) Pengurusan memberikan laporan pertanggung jawaban kepada
rapat anggota tahunan.
d) Memberikan keputusan tentang Koperasi
18. 18
3) Badan Pengawasan
Tugas-tugas pokak dari pengawasan adalah:
a) Memeriksa pelaksanaan Koperasi termasuk organisasi
manajemen, usaha keuangan, permodalan, dan lain-lain.
b) Memeriksa dan meneliti ketetapan dan kebenaran catatan
organisasi, usaha, keuangan, untuk dibandingkan dengan
kenyataan yang ada.
c) Bertanggung jawab atas pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan serta merahasiakan hasil pemerikasaan kepada
pihak ketiga.
d) Memuat laporan pemeriksaan secara tertulis, memberikan
pendapat atau saran perbaikan dalam menyajikan laporan
kepada rapat anggota tahun.
4) Sekretariat
Tugas-tugas pokok sekretariat adalah:
a) Mengkoordinir bagian administrasi, tata usaha, serta rumah
tangga, mengerjakan pencatatan surat-surat yang masuk dan yang
keluar.
b) Mengerjakan .unjang kelancaran kegiatan kerja
c) Mengerjakan urusan personalia termasuk didalamnya
kesejahteraan anggota.
d) Menyusun laporan yang diperlukan manajemen Koperasi.
19. 19
5) Bendahara
Tugas-tugas pokok bagian keuangan adalah:
a) Mengkoordinir dan membawahi kasir, unit jasa, serta unit
simpan pinjam.
b) Menyusun data perkmbangan keuangan usaha dan bidangnya
secara berkala.
c) Bersama staf dan pengurusan menyiapkan surat-surat
pengurus dan bahan-bahan rapat anggota.
d) Melakukan transaksi terhadap para anggota yang ingin
melakukan simpan pinjam.
6) Manajer
Tugas, fungsi dan tanggung jawab manager :
a) Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan
usaha, administrasi, organisasi dan pelaksanaan serta
memberikan pelayanan adminisratif kepada pengurus dan
pengawasan.
b) Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi:
(1) Sebagai pemimpin tingkat pengelola.
(2) Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan.
(3) Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha,
kepada sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya
mengatur, membina baik yang bersifat tehnis maupun
administratif.
20. 20
c) Berwenang mengambil langkah tidak lanjut atas
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pengurusan.
d) Bertanggung jawab kepada pengurus melalui ketua hubungan
kerja manajer:
(1) Secara vertiakal, manajer mengadakan hubungan kerja
keatas dengan pengurus, pengawas untuk mengajukan
usulan, pendapat dan segala rencana dalam upaya
pengembangan usaha dan penciptaan usaha baru
(2) Hubungan kerja kebawah, dengan seluruh jajaran
pengelola untuk melakukan kegiatan mengatur, membina
dan memberikan bimbingan dan pengawasan dalam upaya
melaksanakan seluruh kebijaksanaan pengurus dan
pengawasan.
(3) Secara horisontal mengadakan hubungan kerja dengan
seluruh jajaran manajer setingkat pengelola
7) Bagian administrasi
Tugas dan tanggung jawab:
a) Mengatur surat menyurat yang ada di Koperasi.
b) Mengarsipkan dokumen-dokumen penting Koperasi.
c) Memonitor kebutuhan rumah tangga dan ATK Koperasi
d) Mempersiapkan rapat-rapat di Koperasi.
e) Menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan diKoperasi.
21. 21
8) Bagian keuangan
Tugas-tugas pokok bagian keuangan adalah:
a) Mengkoordinir dan membawahi kasir, unit jasa, serta
unit simpan pinjam.
b) Melakukan transaksi terhadap para anggota yang ingin
melakukan simpan pinjam.
c) Menyusun data perkembangan keuangan usaha dan
bidangnya secara berkala.
d) Bersama staf dan pengurus menyiapkan surat-surat pengurus
dan bahan- bahan rapat anggota.
9) Karyawan
Pengawai KSP Karya Mulia Bagansiapiapi yang bertugas sehari-
hari melaksanakan kegiatan dikantor KPS Karya Mulia di
Bagansiapiapi, digaji atau diberi honorarium sesuai dengan jabatan
atau pekerjaan
22. 22
A. Landasan Teori
Dengan Perkembangan zaman yang semakin moderen, tentu
membuat kebutuhan semakin meningkat. Hal ini juga berdampak pada
usaha kecil ataupun besar, maka dirasa perlu adanya sumber-sumber untuk
penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin
berkembang mengikuti zaman. Dalam kehidupan sehari-hari sudah di
kenal dengan kata kredit. Oleh karena itu hubungan antara pengusaha
dengan bank atau lembaga keuangan lainnya saling ketergantungan.
Pengusaha kecil ataupun menengah perlu adanya bantuan keuangan
secara kredit atau pinjaman.
Hal yang perlu di kaji dan di teliti dalam lembaga keuangan yang
berperan dalam usaha pengkreditan atau peminjaman adalah mengenai standar
oprasional prosedur dan pengendalian intern untuk mengajukan pinjaman.
St andar operasional prosedur bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam
proses pengajuan pinjaman bagi nasabah, serta memberikan pedoman yang
jelas tentang syarat- syarat pengajuan pinjaman atau kredit pada calon
peminjam.
Dalam hal ini diperlukan adanya standar operasional prosedur yang
baik agar nasabah dapat mudah mengerti dan memahami syarat- syarat
untuk mengajukan pinjaman atau kredit, disamping itu karyawan yang
menagani pada bagian perkereditan dapat memahami fungsi dan
tugasnya dengan jelas, pihak manajemen pun akan lebih mudah dalam
mengambil keputusan karena informasi lebih jelas dan akurat.
23. 23
Untuk kelancaran kegiatan peminjaman atau perkreditan melalui bank
atau lembaga keuangan satu hal yang dirasa penting adalah pengendalian
atau pengawasan secara terus menerus untuk mencegah pinjaman macet
ataupun bermasalah. Karena fungsinya mencegah, maka pengendalian atau
pengawasan disebut antisipasi guna mencegah pinjaman macet. Melalui
pengawasan yang intensif di harapkan dana yang telah disalurkan dapat
kembali sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Untuk dapat melaksanakan pengkreditan secara sehat telah di kenal
adanya prinsip 5C atau ada juga yang menyebutkan prinsip 6C terdiri
dari Character, Capaciti, Capital, Colleteral, Condition of Ekonomy,
Constraint. Prinsip-prinsip tersebut seharusnya dimiliki oleh calon debitur
secara seimbang, artinya semua memiliki syarat dan tidak ada artinya jika
hanya cenderung pada satu prinsip saja.
Koperasi Artha Santosa merupakan koperasi yang sudah sangat lama
melayani para anggotanya, jadi tidak diragukan lagi kualitasnya dalam
melayani masyarakat. Mengingat persaingan antar lembaga keuangan, maka
dalam melakukan pelayanan dalam pemberian pinjaman koperasi Artha
Santosa telah menetapkan suatu standar operasional prosedur pemberian
pinjaman yang tujuannya mempermudah para calon peminjam untuk
melakukan pinjaman. Kata “Koperasi terdiri dari dua unsur,yaitu “ko”
yang artinya bersama, dan “operasi” yang artinya tindakan, usaha, kerja. Jadi,
koperasi adalah sebuah lembaga usaha besama-sama diantara para
anggotanya. Koperasi adalah lembaga sosial-ekonomi untuk menolong diri
24. 24
sendiri secara bersama-sama. Sedangkan menurut Undang Undang No.25
Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan oarang- seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan. Tujuan koperasi
adalah untuk meajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berlandaskan
pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.
Menurut PP Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1 ayat 2, Kopersi simpan
pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam sebagai
bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. Sedangkan menurut
Parjimin Djabarudiin(2003) menegaskan bahwa, Koperasi simpan pinjam
adalah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal
melalui tabungan – tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus
unuk kemudian dipinjamkan kepada para anggotanya dengan cara mudah,
murah, cepat, dan tepat untuk ujuan produktif dan kesejahteraan. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kali masyarakat mengenal kata kredit atau
pinjaman.Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang
berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “ Creditum yang berarti
kepercayaan akan kebenaran Sedangkan menurut Undang-Undang No.7
Tahun 1992, kredit adalahpenyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan kesepakatan pinjam-
25. 25
meminjam anatara kreditur dan debitur yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Dalam perekonomian dan
perdagangan, fungsi pinjaman adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai guna uang
Memberi pinjaman pada perusahaan atau perorangan yang memerlukan
dana untuk kelangsungan usahanya berarti mendayagunakan uang
tersebut secara benar.
2. Meningkatkan daya guna dan peredaran
barang
Para pengusha dibidang industri banyak yang memerlukan dana untuk
membiayai usahanya.
3. Sebagai salah satu stabilitas ekonomi Untuk meningkatkan keadaan
ekonomi dari keadaan yang kurang sehat ke keadaan yang lebih
sehat
4. Meningkatkan kegairahan berusaha Kemampuan pengusaha untuk
mengadakan modal sendiri bagiusahanya sangat terbatas bila
dibandingkan dengan keinginan dan peluang yang ada untuk
memperoleh usahanya.Untuk itu pemberian pinjaman dapat
meningktakan kegairahan berusaha.
Menurut Teguh Pudjo Muljono,(2001:11) untuk dapat melakukan kegiatan
perkreditan secara sehat telah dikenal dengan prinsip 6 C yaitu :
1. Caracter, yang mendasari kredit adalah kepercayaan yaitu adanya
26. 26
kepercayaan dari pihak bank atau lembaga keuangan lainnya bahwa
calon peminjam memiliki moral,watak atau sifat pribadi yang positif dan
kooperatif juga mempunyai rasa tanggungjawab yang baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam menjalaankan usahanya.
2. Capacity, suatu penilaian terhadap calon peminjam melalui
kemampuan dalam
melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang akan
dilakukannya yang dibiayai dari pinjaman bank ataupun lembaga keuangan
lainnya.
3. Capital, jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh debitur.
4. Colleteral, yaitu barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atas
pinjaman
yang telah diterimanya.
5. Codition of economy, yaitu situasi kondisi
politik,sosial,ekonomi budaya dan lain- lain yang mempengaruhi keadaan
perekonomian pada suatu saat maupun dalam kurun waktu tertentu yang
kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari
perusahaan yang memperoleh kredit atau pinjaman.
6. Constrain, yaitu batasan atau habatan- hambatan yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat.
Standar operasional prosedur merupakan suatu perencanaan,
untuksuatu tugas secara sistematis dan terkendali. Standar operasional
prosedur merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan,
27. 27
Standar operasional prosedur tersebut harus didukung dengan
profesionalisme setiap bagian-bagian atau individu-individu yang terlibat
didalamnya, prudention principle (prinsip ketelitian dan kehati hatian)
setiap bagian dalam menjalankan prosedur pemberian kredit
sangat diperlukan untuk mencegah kredit macet diwaktu yang
akan datang.
Untuk melaksanakan kewajiban tersebut para pengusaha
harus manjalankan manajemen yang baik dan sehat, agar tercapai
tujuan organisasi. Pengawasan yang baik adalah pengawasan yang
matang keika menyusun sebuah program. Dalam menyusun sebuah
program harus sudah ada unsur control (pengwasan) didalamnya. System
pengawasan tidak dapat dilepaskan dari pemberian hukuman dan imbalan,
jika karyawan meakukan tugas dengan baik maka hendaknya diberikan
reward untuk memberikan semangat kerja yang lebih baik lagi, tpi bagi
mereka yang melakukan kesalahan atau malas dalam menjalankan
tugasnya hedaknya diberi sanksi sebagai terapi untuk tidak mengulangi
lagi, demi kebakan bersama.
28. 28
B. LAPORAN HASIL PRAKTEK
Prosedur Permohonan Pinjaman
1. Menerima formulir permohonan pinjaman dan photocopy bukti
identitas diri dari bagian pembukuan,
2. Melakukan wawancara dengan nasabah untuk memperoleh informasi yang
diperlukan sebagai bahan pertimbangan keputusan memberi pinjaman.
Analisis dan wawancara yang dilakukan meliputi :
a. Karakter :
1) Keadaan pribadi dan keluarga nasabah
2) Kepatuhan memenuhi kewajiban
b. Kemampuan usaha dan kemampuan mengembalikan pinjaman.
1) Penghasilan dari usaha yang dijalankan, omzet usaha per periode
2) Jumlah tanggungan keluarga
3) Pinjaman kepada pihak lain
c. Modal (untuk pinjaman produktif) :
1) Modal yang sudah ditanamkan
2) Sarana usaha yang dimiliki
d. Jaminan (bila diperlukan) kekayaan berharga milik nasabah seperti
: barang-barang elektronik, surat tanda kepemilikan kendaraan, tanah,
dan sebagainya.
e. Kondisi usaha (untuk pinjaman produktif) prospek usaha yang
dilakukan.
1) Memberikan keputusan, yaitu :
29. 29
2) Menolak/menangguhkan permohonan pinjaman dan mencatat
penolakan tersebut beserta alasannya pada Buku Registrasi
Permohonan dan ke putusan pinjaman.
3) Menyetujui permohonan pinjaman sesuai jumlah yang diajukan
atau kurang dari jumlah yang diminta.
4) Apabila disetujui:
a) Manajer menuliskan persetujuannya
b) Menyerahkan formulir permohonan pinjaman yang telah disetujui
c) Apabila ditolak manajer harus memberitahukan kepada anggota
yang permohonan pinjamannya ditolak.
Setelah mengetahui keputusan di setujui, maka konsumen di telpon
untuk melakukan pencairan pinjaman dengan membawa unit untuk di cek
fisik BPKB asli untuk di serahkan suami atau istri sebagai pendamping
untuk menandatangani berkas perjanjian.
Cek fisik selesai dan pengisian berkas selesai maka di input oleh
admin dan di cairkan oleh kasir. Berkas yang sudah di isi dan di input akan
di arsipkan untuk bukti peminjaman di koperasi, berkas juga di rangkap
untuk dikirimkan ke pusat
30. 30
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
di Koperasi Artha Santosa dan membuat laporan ini, maka Penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Koperasi Artha
Santosa merupakan kegiatan yang positif bagi siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan
kompetensi Siswa di bagian tata cara penganjuan pinjaman di Koperasi
Artha Santosa.
2. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Koperasi Artha
Santosa merupakan kesempatan yang memberikan ruang kepada Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengembangkan
kemampuan sesuai dengan kompetensi di bidang Administrasi
Perkantoran.
3. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
untuk menunjukan kemampuannya pada Industri atau Perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja yang kompeten di bidang manajemen
4. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan media
promosi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai tenaga
31. 31
5. kerja yang matang dalam menyongsong dunia kerja baik Nasional
maupun Global.
6. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini di laksanakan untuk
menambah keterampilan Siswa dalam setiap praktek dan menerapkan
teori-teori yang di dapat langsung pada obyeknya (LEARNING BY
DOING).
B. Saran
Setelah melaksanakan proses pembuatan laporan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) maka Penulis mempunyai beberapa saran yang ingin
di sampaikan kepada pihak Sekolah dan Instansi selaku pihak yang terkait
langsung dengan pelaksanaan kegiatan Prakerin, antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini merupakan kegiatan
yang positif bag semua pihak baik untuk mengembangkan kemampuan
Individu maupun sebagai sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan
Sekolah dalam menyiapkan Siswanya untuk di terjunkan ke Dunia Kerja,
sehngga perlu di tingkatkan baik dari segi struktural maupun operasional
di masa-masa mendatang.
2. Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak di
aplikasikan di Dunia Industri sehngga pada saat Siswa melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), Siswa tidak banyak
menghadapi kendala yang berhubungan dengan materi akademis, yang
kenyataannya Siswa masih di bingungkan dengan masalah yang di
32. 32
hadapi di Dunia Usaha.
3. Sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi bimbingan dan
pengawasan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
4. Sekolah hendaknya merencanakan program tindak lanjut dari kegiatan
Praktek Kerja Industr (PRAKERIN) sebagai media promosi kemampuan
dan kompetensi Siswa (Kemitraan dengan Industri).
5. Pekerjaan yang di berikan dari pihak Industri pada kami sangat
bermanfaat bagi kami dalam kehidupan yang akan datang, namun untuk
mengisi waktu kosong sebaiknya pihak Industri memberikan pekerjaan
yang lebih bermanfaat bagi Siswa agar waktu tidak terbuang dengan sia-
sia (Proaktif dan kreatif)