1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sistem kontrol, meliputi konsep sistem terkendali, masalah kontrol, transformasi Laplace, model sistem dalam bentuk persamaan diferensial dan fungsi transfer, serta tanggapan sistem terhadap berbagai masukan seperti impulse dan step.
1. Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sistem kontrol, meliputi konsep sistem terkendali, masalah kontrol, transformasi Laplace, model sistem dalam bentuk persamaan diferensial dan fungsi transfer, serta tanggapan sistem terhadap berbagai masukan seperti impulse dan step.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang timer dan counter pada PLC, termasuk pengertian, prinsip kerja, simbol, dan contoh programnya. Timer digunakan untuk menghitung waktu mundur sesuai nilai setting, sedangkan counter bisa diatur untuk menghitung naik atau turun berdasarkan masukan sinyal. Keduanya memiliki nomor yang berbeda untuk masing-masing fungsi dalam satu program.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
I. Dokumen membahas berbagai cara untuk mengatur dan menstabilkan tegangan listrik pada sistem transmisi dan distribusi daya, termasuk penggunaan regulator tegangan, penyeimbangan beban, peningkatan kapasitas konduktor, dan pemasangan kapasitor.
II. Salah satu cara yang dijelaskan adalah memasang regulator tegangan pada gardu induk untuk mengatur tegangan secara otomatis berdasarkan perubahan beban.
III. Pemasangan kapas
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisahprayogo07
Generator arus searah berpenguatan terpisah memiliki rangkaian medan yang terpisah dari rangkaian jangkarnya. Karakteristiknya dijelaskan melalui kurva magnetisasi yang menghubungkan tegangan dalam generator dengan arus medan. Tegangan terminal dapat diatur dengan mengubah kecepatan putar atau arus medan penguat. Analisis dilakukan menggunakan kurva magnetisasi untuk memperoleh hasil yang akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang variasi tegangan dan frekuensi pada sistem listrik, termasuk voltage sag, voltage swell, dan variasi frekuensi. Voltage sag dan swell merupakan penurunan atau kenaikan tegangan sementara yang dapat merusak peralatan, sedangkan variasi frekuensi dapat mempengaruhi kecepatan motor dan kualitas produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab dan teknik mitigasi seperti penggunaan DVR, D-
1. Dokumen tersebut membahas tentang Silicon Controlled Rectifier (SCR) yang merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik. SCR memiliki tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. 2. Dokumen menjelaskan karakteristik SCR seperti membutuhkan tegangan positif pada gate untuk mengaktifkan, hanya dapat menghantar arus satu arah, serta cara kerja SCR yang mirip dengan dua buah transistor bipolar
Push button merupakan saklar yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik. Terdapat dua jenis push button, yaitu Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC). Push button bekerja dengan cara menghubungkan atau memutuskan arus listrik ketika tombolnya ditekan atau dilepas.
Diagram ladder digunakan untuk mewakili program logika kontrol pada PLC. Ia menggunakan simbol untuk mewakili input dan output serta disusun secara grafis untuk mewakili urutan operasi sistem. Diagram ini terdiri dari garis vertikal dan horizontal yang mewakili kondisi dan instruksi.
PLC merupakan sistem elektronik digital yang dirancang untuk mengendalikan mesin dengan menerapkan fungsi logika, waktu, hitungan, dan operasi aritmatika. PLC memiliki CPU, memori, input/output dan dapat diprogram untuk mengontrol berbagai proses industri seperti otomatisasi pabrik. Keunggulan PLC dibanding sistem konvensional antara lain perawatan dan modifikasi yang lebih mudah.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang timer dan counter pada PLC, termasuk pengertian, prinsip kerja, simbol, dan contoh programnya. Timer digunakan untuk menghitung waktu mundur sesuai nilai setting, sedangkan counter bisa diatur untuk menghitung naik atau turun berdasarkan masukan sinyal. Keduanya memiliki nomor yang berbeda untuk masing-masing fungsi dalam satu program.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Dokumen tersebut membahas tentang Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC). Secara singkat, ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi digital, sedangkan DAC digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi analog. Dokumen ini juga menjelaskan proses sampling, quantization, dan encoding yang terjadi pada ADC, serta berbagai konfigurasi ADC pada mikrokontroler.
I. Dokumen membahas berbagai cara untuk mengatur dan menstabilkan tegangan listrik pada sistem transmisi dan distribusi daya, termasuk penggunaan regulator tegangan, penyeimbangan beban, peningkatan kapasitas konduktor, dan pemasangan kapasitor.
II. Salah satu cara yang dijelaskan adalah memasang regulator tegangan pada gardu induk untuk mengatur tegangan secara otomatis berdasarkan perubahan beban.
III. Pemasangan kapas
Iii. generator-arus-searah-berpenguat-terpisahprayogo07
Generator arus searah berpenguatan terpisah memiliki rangkaian medan yang terpisah dari rangkaian jangkarnya. Karakteristiknya dijelaskan melalui kurva magnetisasi yang menghubungkan tegangan dalam generator dengan arus medan. Tegangan terminal dapat diatur dengan mengubah kecepatan putar atau arus medan penguat. Analisis dilakukan menggunakan kurva magnetisasi untuk memperoleh hasil yang akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang variasi tegangan dan frekuensi pada sistem listrik, termasuk voltage sag, voltage swell, dan variasi frekuensi. Voltage sag dan swell merupakan penurunan atau kenaikan tegangan sementara yang dapat merusak peralatan, sedangkan variasi frekuensi dapat mempengaruhi kecepatan motor dan kualitas produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan penyebab dan teknik mitigasi seperti penggunaan DVR, D-
1. Dokumen tersebut membahas tentang Silicon Controlled Rectifier (SCR) yang merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik. SCR memiliki tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. 2. Dokumen menjelaskan karakteristik SCR seperti membutuhkan tegangan positif pada gate untuk mengaktifkan, hanya dapat menghantar arus satu arah, serta cara kerja SCR yang mirip dengan dua buah transistor bipolar
Push button merupakan saklar yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik. Terdapat dua jenis push button, yaitu Normally Open (NO) dan Normally Closed (NC). Push button bekerja dengan cara menghubungkan atau memutuskan arus listrik ketika tombolnya ditekan atau dilepas.
Diagram ladder digunakan untuk mewakili program logika kontrol pada PLC. Ia menggunakan simbol untuk mewakili input dan output serta disusun secara grafis untuk mewakili urutan operasi sistem. Diagram ini terdiri dari garis vertikal dan horizontal yang mewakili kondisi dan instruksi.
PLC merupakan sistem elektronik digital yang dirancang untuk mengendalikan mesin dengan menerapkan fungsi logika, waktu, hitungan, dan operasi aritmatika. PLC memiliki CPU, memori, input/output dan dapat diprogram untuk mengontrol berbagai proses industri seperti otomatisasi pabrik. Keunggulan PLC dibanding sistem konvensional antara lain perawatan dan modifikasi yang lebih mudah.
This document describes a course on programmable logic control (PLCs) taught through distance learning. It discusses how the course was developed based on the needs of industrial automation. The course aims to train people to automate industry. It will be delivered through distance learning so that more people can access it, including those who cannot attend traditional in-person classes. The course covers introductory concepts, components of automated systems like sensors and actuators, PLC architecture and programming, and ends with practical exercises involving PLC programming. Students will need a PC, software and remote access to a PLC to complete the hands-on work.
This document provides an overview of programmable logic controllers (PLCs). It discusses the history of PLCs, the need for them to replace hardwired control panels, and defines a PLC as a specialized computer used for industrial machine and process control. The key components of a PLC are described as the processor, memory, power supply, I/O modules, and programming device. Advantages include less wiring, increased reliability, and flexibility, while disadvantages include proprietary architectures. PLCs are widely used to control industrial applications and machinery.
This document summarizes and advertises resources from www.globalautomation.info related to programmable logic controllers (PLCs). It includes an excerpt from their textbook on PLCs that explains how relay logic can be converted to PLC logic. It also advertises the full textbook, which is over 1,000 pages and covers PLC selection, installation, programming and more. Additionally, it summarizes a companion workbook that provides over 800 review questions and answers to help learn and practice PLC topics. Both resources are intended to help users at all experience levels to learn, apply and troubleshoot PLC systems.
The document provides an overview of programmable logic controllers (PLCs). It defines PLCs as digital electronic devices that use programmable memory to implement logic functions like sequencing and timing to control machines and processes. The document discusses the basic structure of PLCs including the CPU, memory, input/output interfaces, and power supply. It also covers programming methods like ladder logic and instruction lists. Additional topics include input/output addressing, timers, counters, and techniques like latching, internal relays, and sequencing using timers.
This document discusses a class on technology and energy. The class will talk about what energy is, compare fossil fuels to alternative energy sources, and look at how technology plays a role in energy. Students will read articles on alternative energy, future energy supplies, and the fossil fuel dilemma. They will discuss the readings in pairs or groups and answer questions to share information. The next class will further examine how technology impacts energy.
CALL (Computer Assisted Language Learning) was an essential part of the education for several students at MIIS. It exposed them to useful tools, helped them develop teaching skills, and increased their understanding of how technology can enhance language learning. While some felt it did not directly impact their own language learning, most agreed it provided valuable insights into organizing resources and reflecting on best practices in their future work. Exposure to different projects and examples through CALL helped the students conceptualize their own ideas and grow as educators.
El documento presenta cuatro curvas de demanda: Demanda A, Demanda B, Demanda C y Demanda de Mercado. La Demanda de Mercado se obtiene sumando las cantidades demandadas individualmente en Demanda A, Demanda B y Demanda C a cada nivel de precio.
The document is a student's intelligence assessment and reflections on assignments for different chapters in their AP Psychology class. It discusses the student's test results showing their strongest intelligences are kinesthetic, logical, and visual/spatial. It also proposes assignments for the neuroscience, memory, and sensation/perception chapters that incorporate activities engaging their highest intelligences of kinesthetic, logical, and visual/spatial.
The document discusses the Fresno County Probation Department's Juvenile Justice Campus. It aims to protect the community while supporting victims and delivering services to courts through prevention, intervention, investigation, supervision and incarceration programs. The campus serves at-risk adolescents aged 12 to 18 who commit crimes in Fresno County. It provides education, mentoring and community justice programs to prevent delinquency and empower youth.
This document discusses adding programming concepts like variables, functions, and different data types to a simple game represented as a flowchart. It provides examples of how variables like a list of monsters and functions for repeatable actions can enhance the game. The document also includes an example of what the code for this game may look like in C#.
The document describes the circular flow of economic activities between households and firms. It explains that households receive income from firms and use it to purchase goods and services from firms in product markets. Firms use the income to purchase factors of production like labor, capital, land, and entrepreneurship from households in factor markets. The circular flow illustrates how spending and earnings are interconnected between households and businesses in a stable economy.
The document outlines the daily routines of a P3 classroom. It describes the students arriving at school and gathering in a circle to share and work together in groups. It then mentions eating breakfast, going to the playground for physical activity, eating lunch and resting. In the afternoon, they listen to whale and dolphin music before resuming work, including music class, going to the playroom, English class, and computer time.
1. METODE MEMBUAT LADDER DIAGRAM
BERDASARKAN TABEL KEBENARAN
Hal yang paling menantang ketika membuat program PLC adalah membuat Ladder
Diagram yang dapat menyelesaikan permasalahan tertentu. Penguasaan konsep
rangkaian listrik yang baik akan sangat membantu dalam pemrograman PLC. Kemampuan
imajinasi juga diperlukan. Apabila kita mampu mengimajinasikan aliran arus listrik dan
mengetahui bagaimana sebuah rangkaian listrik bekerja maka tidak akan sulit untuk
membuat ladder diagram.
Tabel kebenaran merupakan representasi dari cara kerja suatu rangkaian listrik.
Karena tabel kebenaran dapat menunjukan semua kemungkinan dari kombinasi
input/masukan dan hasilnya pada output/keluaran. Tabel kebenaran juga bisa
menunjukkan gambaran yang ringkas dari setiap permasalahan.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana membuat ladder diagram berdasarkan tabel
kebenaran.
Contoh 1 :
A. Permasalahan
Dua buah saklar (S1 dan S2) dan satu lampu (L). Jika salah satu dari S1 atau S2 yang
ditekan maka lampu hidup. Selain keadaan tersebut lampu mati.
B. Tabel Kebenaran
Untuk dapat menyusun tabel kebenaran, terlebih dahulu dibuat kesepakatan-
kesepakatan sbb. :
Tabel 1. Konversi input & output ke logika 1/0
Input/Saklar Output/Lampu
S1 tidak ditekan (OFF) =0 L tidak menyala =0
S2 ditekan (ON) =1 L menyala =1
Input saklar dan output lampu digunakan untuk membuat kolom tabel kebenaran.
Sedangkan baris tabel ditentukan oleh kemungkinan prasyarat/kondisi input dan
outputnya.
Pada contoh ini, jumlah kolom dan baris tabel kebenaran adalah sbb. :
- kolom : 3 kolom, yakni S1, S2 & L
- baris : minimal 2 baris, yakni S1 ditekan & S2 ditekan
-
Tabel 2. Tabel kebenaran
S1 S2 L Komentar
0 0 0 Tdk ada yg ditekan maka lampu mati
0 1 1 S2 ditekan maka lampu menyala
1 0 1 S1 ditekan maka lampu menyala
2. 1 1 0 S1 & S2 ditekan maka lampu mati
C. Tabel Allocation List
Absolut. Symbolic Deskripsi
Op. Op.
D. Tabel Konversi Simbol
Setelah diperoleh tabel kebenaran maka langkah selanjutnya adalah mengkonversi
logika 1/0 menjadi simbol ladder diagram yang sesuai.
Tabel 1. Konversi logika 1/0 ke simbol Ladder Diagram
S1 & S2 L
0 = -|/|- (kontak NC) 1 = -( )- (Coil)
1 = -| |- (kontak NO)
Kemudian simbol-simbol ini dimasukan dalam tabel kebenaran untuk menggantikan
level logika yang sesuai.
Tabel 1. Tabel Kebenaran dg simbol ladder diagram
S1 S2 L Komentar
0 0 0
-|/|- -| |- -( )- S2 ditekan maka lampu menyala
-| |- -|/|- -( )- S1 ditekan maka lampu menyala
1 1 0
E. Ladder Diagram
Membuat ladder diagram berdasarkan tabel kebenaran diatas sangatlah mudah dan
menarik. Simbol-simbol tersebut tinggal dihubungkan satu sama lain. Jika dalam satu
baris maka dihubung seri, sedangkan jika lain baris maka dihubungkan dalam branch.
S1 S2 L
|/| | +
+ + +
| | ( ) |
|
| S1 S2 L
| | ( ) |
| + + +
|/| +
Gambar 1. Ladder Diagram yg belum sempurna
Namun diagram ladder di atas tidak dapat bekerja dengan baik di PLC, maka harus
dirubah kedalam bentuk yang lebih sederhana, ringkas dan dapat berkerja, dengan
menggabungkan output/lampu menjadi satu saja!. Diagram laddernya menjadi sbb. :
| S1 S2 L |
|/| | + +
+ +
| | ( ) |
| |
| S1 S2 |
| + +
|/|
| |
3. Gambar 1. Ladder Diagram yg lebih ringkas dan benar
Gambaran aliran arus listrik :
1. Saat S1 ditekan :
Akan terjadi perubahan, yakni :
- S1 -|/|- (NC) -- S1 -| |- (NO)
- S1 -| |- (NO) -- S1 -|/|- (NC) :
arus dpt mengalir
| S1 S2 L |
| + + +
| +
| | | ( ) |
| |
| S1 S2 |
|/| |/|
+ +
|
Gambar 1. Aliran arus listrik pada Ladder Diagram saat S1 ditekan
2. Saat S2 ditekan
Akan terjadi perubahan, yakni :
- S2 -| |- (NO) -- S2 -|/|- (NC) :
arus dpt mengalir
- S2 -|/|- (NC) -- S2 -| |- (NO)
| S1 S2 L |
|/| |/| +
+ + +
| ( ) |
| |
| S1 S2 |
| + +
|
| | |
Gambar 1. Aliran arus listrik pada Ladder Diagram saat S1 ditekan