SlideShare a Scribd company logo
SUMBER HUKUM
INTERNASIONAL
Kuliah V
Devica Rully M., SH. MH. LLM.
Sumber Hukum
Material:
 bahan-bahan/materi yang membentuk atau melahirkan
kaidah atau norma yang mempunyai kekuatan
mengikat
 menjadi acuan bagi terjadinya sebuah perbuatan
hukum
 sumber hukum untuk menentukan isi hukum
Formal:
 menentukan prosedur pembuatan hukum (siapa,
bagaimana), dan bagaimana hukum materiil ditegakkan
 tempat menemukan hukum
 unsur pembentuk hukum
 cara/proses dlm membentuk/menciptakan hukum
 dasar mengikat
Sumber HI (formal)
Menurut Pasal 38 (ayat 1) Statuta Mahkamah Internasional
(ICJ), walaupun tidak secara eksplisit dicantumkan,
menyatakan bahwa dalam mengadili perkara-perkara yang
diajukan kepadanya, Mahkamah Internasional (ICJ) akan
mempergunakan:
1. Perjanjian-perjanjian internasional
2. Kebiasaan-kebiasaan internasional, merupakan
kebiasaan umum dan telah diterima sebagai hukum
3. Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-
bangsa yang beradab
4. Keputusan Pengadilan dan Pendapat sarjana yang
Mochtar Kusumaatmadja
Dari Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional dapat disimpulkan
ada 2 kategori sumber HI dalam arti formal, yaitu:
Sumber hukum utama/primer :
1. perjanjian internasional;
2. hukum kebiasaan internasional;
3. prinsip-prinsip hukum umum;
Sumber hukum tambahan/subsidier :
1. keputusan pengadilan;
2. ajaran para sarjana terkemuka;
J.G. Starke
Sources of International Law:
1. Customary international law;
2. Treaty;
3. Decisions of judicial/ arbrital tribunal;
4. Juristic works;
5. Decisions or determinations of the organ of international
institutions;
Note: Kebiasaan, perjanjian-perjanjian, yurisprudensi, doktrin,
keputusan-keputusan dari organ-organ internasional.
1. Perjanjian Internasional
Perjanjian yang diadakan antara anggota-anggota
masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk
menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu.
Perjanjian antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa:
- Negara vs Negara
- Negara vs Organisasi Internasional
- Organisasi Internasional vs Organisasi
Internasional
- Negara vs Takhta Suci
Bukan perjanjian antara : Negara/Organisasi
Internasional vs Individu/perusahaan atau Individu vs
Individu.
Perjanjian internasional antar negara diatur dalam
Terms used in the UN Treaty Collection:
• Treaty;
• Agreement;
• Convention;
• Charter;
• Arrangement;
• Protocol;
• Declaration;
• Memorandum of Understanding;
• Modus Vivendi;
• Exchange of Note;
Bentuk-bentuk perjanjian internasional
 Treaty: biasanya untuk perjanjian-perjanjian
penting, baik perjanjian multilateral maupun
perjanjian bilateral.
 Protocol: biasanya untuk perjanjian yg melekat
pada perjanjianlain (tambahan).
 Arrangement & Memorandum of
Understanding: biasanya untuk perjanjian-
perjanjian yang bersifat teknis.
 Convention: biasanya untuk perjanjian-
perjanjian multilateral.
 Pact: biasanya untuk perjanjian-perjanjian
multilateral.
 Covenant, Charter, Statute: biasanya digunakan
sebagai anggaran dasar/hukum dasar dari suatu
Organisasi Internasional.
PenggolonganPerjanjian Internasional
1. Dilihat dari segi jumlah pihak yang membuat perjanjian:
a. Perjanjian internasional bilateral
b. Perjanjian internasional multilateral.
2. Dilihat dari segi kaidah hukum yang lahir dari perjanjian
internasional:
a. Treaty contract (khusus/tertutup)
b. Law making treaty (umum/terbuka)
3. Dilihat dari tahap/proses pembentukannya:
a. Perjanjian internasional dua tahap:
- tahap perundingan (negotiation)
- tahap penandatanganan (signature)
b. Perjanjian internasional tiga tahap:
- tahap perundingan (negotiation)
- tahap penandatanganan (signature)
- tahap pengesahan (ratification)
Bilateral Treaty
Treaty contract / Contractual treaties:
1. Lebih merupakan sumber “kewajiban”
daripada “sumber hukum”.
2. Tidak disusun untuk menciptakan prinsip-
prinsip hukum yang mengatur tingkah laku
para pihak.
3. “Kontrak” seperti halnya kontrak privat.
Contoh: Perjanjian ekstradisi, Perjanjian
Kerjasama Keamanan, Perjanjian Perbatasan.
Multilateral Treaty
Law Making Treaty:
1. Menciptakan “legal principles” yang dipakai untuk
mengatur tindakan para pihak terhadap pihak lainnya
dalam treaty.
2. Sumber hukum internasional langsung.
 Treaty of Rome 1957 (EEC)
 The UN Charter
 UNCLOS 1982
12
Siapakah yang berhak membuat Perjanjian
Internasional dlm suatu negara?
Terdapat tiga tipe:
1. Kewenangan mutlak Eksekutif, terdapat pada
sistem monokrasi
2. Kewenangan Legislatif, kekuasaaan ada pada
lembaga legislatif yang memegang kekuasaan
pembuatan perjanjian, ex : -Turki, melalui
Konstitusi tahun 1924-1960 Pasal 26
3. Kewenangan kedua lembaga, eksekutif dan
legislatif. Umumnya diterapkan oleh sebagian
besar negara demokratis di dunia.
Contoh : -Perancis (primat legislatif)
2. Customary Internasional Law
Kebiasaan-kebiasaan internasional: “International custom, as evidence
of a general practice acepted as law”
Memiliki syarat :
- Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (unsur
material)
- Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum (unsur psikologis)
Unsur materiil:
a. harus ada suatu pola tindak yang berlangsung lama, yi berupa
serangkaian tindakan serupa mengenai hal dan keadaan yang
serupa pula.
b. Pola tindak diatas harus bersifat umum dan berkaitan dengan
hubungan internasional.
Unsur psikologis:
Dirasakan memenuhi kewajiban hukum “opinio juris sive necessitatis”
(keyakinan bersama bahwa pengulangan tindakan itu merupakan akibat
dari suatu kaidah yang memaksa).
ElemendariCUSTOM
“International Custom, as evidence of a general practice
accepted as law”
1. Opinio Juris
2. Duration
3. Uniformity and Consistency
4. Generality
Opinio juris sive necessitatis
1. A believe that a certain practice is obligatory as a
matter of law.
2. A conviction felt by states that a certain form of
conduct is required or permitted by international
law
The Asylum Case (1950)
North Sea Continental Shelf Cases (1969) “reservation
to a treaty”.
Duration:
1. Long duration
2. Short Duration cukup bila state practice telah
secara nyata dan meluas menjadi uniform
Uniformity and Consistency:
1. Uniformity: tindakan oleh negara-negara pada
praktiknya tidak jauh berbeda antara satu negara
dengan lainnya.
2. Consistency: terhadap kasus yang sama, praktik
olek negara-negara tidak terdapat kontradiksi dan
perbedaan.
Generality:
1. Dijalankan secara meluas dan umum di antara
mayoritas negara-negara;
2. Kebiasaan yang dijalankan oleh sebagian area
atau dijalankan oleh beberapa negara tertentu
tidak dapat dikatakan sebagai kebiasaan
internasional bagi seluruh negara di dunia;
Hubungan antara Kebiasaan Internasional dan
Perjanjian Internasional
1. Beberapa ketentuan hukum perang
dan landas kontinen dalam hukum
laut menunjukkan bahwa kebiasaan
ini dapat menimbulkan kaidah-
kaidah hukum kebiasaan
internasional yang kemudian
diteguhkan dalam konvensi-
konvensi internasional.
2. Perjanjian internasional yang
berulangkali diadakan mengenai hal
yang sama dapat menimbulkan
kebiasaan internasional, misalnya
ProsesTransisiCustomke Treaties
Kebiasaan internasional
(1) ↓
Hukum Kebiasaan Internasional (2)
(2) ↓
Perjanjian Internasional (1)
(3) ↓
Hukum Internasional
Alasan Transisi
 Aspek historis
 Aspek fungsional
 Aspek kepastian hukum
3. Prinsip-prinsip Hukum Umum
Art. 38(1)(c) “The General Principles of law
recognized by civilized nations”.
1. asas hukum umum yang diakui oleh
bangsa-bangsa yang beradab;
2. tidak hanya hukum internasional saja,
tetapi asas hukum pada umumnya;
*General Principle didasarkan pada asas-asas dan lembaga-
lembaga hukum Barat (Romawi).
Pentingnya “Prinsip Hukum Umum”:
a.untuk mencegah non-liquet, memberikan jalan
bagi ICJ untuk menggunakan prinsip-prinsip
hukum yang digunakan oleh pengadilan
nasional;
b.kedudukan Mahkamah Internasional menjadi
lebih kuat;
c. bermanfaat bagi perkembangan hukum
internasional;
Sumber HI Tambahan
Art. 38(1)(d) ICJ Statute: Subject to the provisions of Article 59,
judicial decisions and the teachings of the most highly qualified
publicists of the various nations, as subsidiary means for the
determination of rules of law.
Sumber Hukum Internasional Tambahan:
1. Keputusan pengadilan
2. Pendapat para sarjana yang terkemuka dari bangsa-bangsa
di dunia
 Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana
tersebut tidak dapat menimbulkan kaidah hukum;
 Tidak ada preseden dalam sistem peradilan menurut
Makamah Internasional;
 Keputusan pengadilan di sini adalah dalam arti luas
(keputusan pengadilan mana pun);
 Keputusan pengadilan nasional mengenai persoalan
HI juga penting.
 Pendapat para sarjana berupa hasil penelitian dan
tulisan2 penting sebagai sumber HI tambahan.
 Pendapat para ahli hukum anggota panitia Hukum
Internasional (Int Law Commission) PBB.
Keputusan Badan-Badan Perlengkapan
Organisasi dan Lembaga Internasional.
Beberapa keputusan tersebut adalah:
- Resolusi Majelis Umum PBB
- Keputusan Majelis Umum PBB: mengenai Hak
Asasi Manusia, mengenai Hak untuk
menentukan nasib sendiri.
Tugas dan perKULIAHan
• Tugas:
Membuat paper (makalah) dengan tema (pilih salah satu):
1. Perkembangan Organisasi Internasional sebagai Subyek Hukum
Internasional
2.Analisis (salah satu) Sumber Hukum Internasional
*Catatan:
Judul harus spesifik, pembahasan sistematis, menyajikan teori disertai
contoh2nya,
lakukan analisis dengan opini pribadi disertai dasar-dasar teori/dasar
hukum.
DIKUMPULKAN SAAT UTS

More Related Content

Similar to KULIAH-V (1).pptx

Sumber hi
Sumber hiSumber hi
Sumber hi
Nuelnuel11
 
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Mariske Myeke Tampi
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
Jesica Grace
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Aziza Zea
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
Nuelnuel11
 
Sumber Hukum Internasional
Sumber Hukum InternasionalSumber Hukum Internasional
Sumber Hukum Internasionalmayasungeb
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
University of Mataram
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
Asmadi Asmadi
 
Tugas elearning tik
Tugas elearning tikTugas elearning tik
Tugas elearning tik
IfithFithriyani
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
lalalaksana
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
Brawijaya University
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
rradityaaa
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
ekahariansyah96
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Syifa Fauziyah
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalMeita Purnamasari
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Septian Muna Barakati
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to KULIAH-V (1).pptx (20)

Sumber hi
Sumber hiSumber hi
Sumber hi
 
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalPengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum Internasional
 
Sistem Hukum Internasional
Sistem Hukum InternasionalSistem Hukum Internasional
Sistem Hukum Internasional
 
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )Tugas makalah (sistem hukum internasional )
Tugas makalah (sistem hukum internasional )
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Sumber Hukum Internasional
Sumber Hukum InternasionalSumber Hukum Internasional
Sumber Hukum Internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Sistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasionalSistem hukum dan perdilan internasional
Sistem hukum dan perdilan internasional
 
Tugas elearning tik
Tugas elearning tikTugas elearning tik
Tugas elearning tik
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Internasional.pptx
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliPengertian hukum internasionalmenurut para ahli
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasionalMakalah sistem hukum dan peradilan internasional
Makalah sistem hukum dan peradilan internasional
 

Recently uploaded

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 

KULIAH-V (1).pptx

  • 2. Sumber Hukum Material:  bahan-bahan/materi yang membentuk atau melahirkan kaidah atau norma yang mempunyai kekuatan mengikat  menjadi acuan bagi terjadinya sebuah perbuatan hukum  sumber hukum untuk menentukan isi hukum Formal:  menentukan prosedur pembuatan hukum (siapa, bagaimana), dan bagaimana hukum materiil ditegakkan  tempat menemukan hukum  unsur pembentuk hukum  cara/proses dlm membentuk/menciptakan hukum  dasar mengikat
  • 3. Sumber HI (formal) Menurut Pasal 38 (ayat 1) Statuta Mahkamah Internasional (ICJ), walaupun tidak secara eksplisit dicantumkan, menyatakan bahwa dalam mengadili perkara-perkara yang diajukan kepadanya, Mahkamah Internasional (ICJ) akan mempergunakan: 1. Perjanjian-perjanjian internasional 2. Kebiasaan-kebiasaan internasional, merupakan kebiasaan umum dan telah diterima sebagai hukum 3. Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa- bangsa yang beradab 4. Keputusan Pengadilan dan Pendapat sarjana yang
  • 4. Mochtar Kusumaatmadja Dari Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional dapat disimpulkan ada 2 kategori sumber HI dalam arti formal, yaitu: Sumber hukum utama/primer : 1. perjanjian internasional; 2. hukum kebiasaan internasional; 3. prinsip-prinsip hukum umum; Sumber hukum tambahan/subsidier : 1. keputusan pengadilan; 2. ajaran para sarjana terkemuka;
  • 5. J.G. Starke Sources of International Law: 1. Customary international law; 2. Treaty; 3. Decisions of judicial/ arbrital tribunal; 4. Juristic works; 5. Decisions or determinations of the organ of international institutions; Note: Kebiasaan, perjanjian-perjanjian, yurisprudensi, doktrin, keputusan-keputusan dari organ-organ internasional.
  • 6. 1. Perjanjian Internasional Perjanjian yang diadakan antara anggota-anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Perjanjian antara anggota masyarakat bangsa- bangsa: - Negara vs Negara - Negara vs Organisasi Internasional - Organisasi Internasional vs Organisasi Internasional - Negara vs Takhta Suci Bukan perjanjian antara : Negara/Organisasi Internasional vs Individu/perusahaan atau Individu vs Individu. Perjanjian internasional antar negara diatur dalam
  • 7. Terms used in the UN Treaty Collection: • Treaty; • Agreement; • Convention; • Charter; • Arrangement; • Protocol; • Declaration; • Memorandum of Understanding; • Modus Vivendi; • Exchange of Note;
  • 8. Bentuk-bentuk perjanjian internasional  Treaty: biasanya untuk perjanjian-perjanjian penting, baik perjanjian multilateral maupun perjanjian bilateral.  Protocol: biasanya untuk perjanjian yg melekat pada perjanjianlain (tambahan).  Arrangement & Memorandum of Understanding: biasanya untuk perjanjian- perjanjian yang bersifat teknis.  Convention: biasanya untuk perjanjian- perjanjian multilateral.  Pact: biasanya untuk perjanjian-perjanjian multilateral.  Covenant, Charter, Statute: biasanya digunakan sebagai anggaran dasar/hukum dasar dari suatu Organisasi Internasional.
  • 9. PenggolonganPerjanjian Internasional 1. Dilihat dari segi jumlah pihak yang membuat perjanjian: a. Perjanjian internasional bilateral b. Perjanjian internasional multilateral. 2. Dilihat dari segi kaidah hukum yang lahir dari perjanjian internasional: a. Treaty contract (khusus/tertutup) b. Law making treaty (umum/terbuka) 3. Dilihat dari tahap/proses pembentukannya: a. Perjanjian internasional dua tahap: - tahap perundingan (negotiation) - tahap penandatanganan (signature) b. Perjanjian internasional tiga tahap: - tahap perundingan (negotiation) - tahap penandatanganan (signature) - tahap pengesahan (ratification)
  • 10. Bilateral Treaty Treaty contract / Contractual treaties: 1. Lebih merupakan sumber “kewajiban” daripada “sumber hukum”. 2. Tidak disusun untuk menciptakan prinsip- prinsip hukum yang mengatur tingkah laku para pihak. 3. “Kontrak” seperti halnya kontrak privat. Contoh: Perjanjian ekstradisi, Perjanjian Kerjasama Keamanan, Perjanjian Perbatasan.
  • 11. Multilateral Treaty Law Making Treaty: 1. Menciptakan “legal principles” yang dipakai untuk mengatur tindakan para pihak terhadap pihak lainnya dalam treaty. 2. Sumber hukum internasional langsung.  Treaty of Rome 1957 (EEC)  The UN Charter  UNCLOS 1982
  • 12. 12 Siapakah yang berhak membuat Perjanjian Internasional dlm suatu negara? Terdapat tiga tipe: 1. Kewenangan mutlak Eksekutif, terdapat pada sistem monokrasi 2. Kewenangan Legislatif, kekuasaaan ada pada lembaga legislatif yang memegang kekuasaan pembuatan perjanjian, ex : -Turki, melalui Konstitusi tahun 1924-1960 Pasal 26 3. Kewenangan kedua lembaga, eksekutif dan legislatif. Umumnya diterapkan oleh sebagian besar negara demokratis di dunia. Contoh : -Perancis (primat legislatif)
  • 13. 2. Customary Internasional Law Kebiasaan-kebiasaan internasional: “International custom, as evidence of a general practice acepted as law” Memiliki syarat : - Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (unsur material) - Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum (unsur psikologis) Unsur materiil: a. harus ada suatu pola tindak yang berlangsung lama, yi berupa serangkaian tindakan serupa mengenai hal dan keadaan yang serupa pula. b. Pola tindak diatas harus bersifat umum dan berkaitan dengan hubungan internasional. Unsur psikologis: Dirasakan memenuhi kewajiban hukum “opinio juris sive necessitatis” (keyakinan bersama bahwa pengulangan tindakan itu merupakan akibat dari suatu kaidah yang memaksa).
  • 14. ElemendariCUSTOM “International Custom, as evidence of a general practice accepted as law” 1. Opinio Juris 2. Duration 3. Uniformity and Consistency 4. Generality
  • 15. Opinio juris sive necessitatis 1. A believe that a certain practice is obligatory as a matter of law. 2. A conviction felt by states that a certain form of conduct is required or permitted by international law The Asylum Case (1950) North Sea Continental Shelf Cases (1969) “reservation to a treaty”. Duration: 1. Long duration 2. Short Duration cukup bila state practice telah secara nyata dan meluas menjadi uniform
  • 16. Uniformity and Consistency: 1. Uniformity: tindakan oleh negara-negara pada praktiknya tidak jauh berbeda antara satu negara dengan lainnya. 2. Consistency: terhadap kasus yang sama, praktik olek negara-negara tidak terdapat kontradiksi dan perbedaan. Generality: 1. Dijalankan secara meluas dan umum di antara mayoritas negara-negara; 2. Kebiasaan yang dijalankan oleh sebagian area atau dijalankan oleh beberapa negara tertentu tidak dapat dikatakan sebagai kebiasaan internasional bagi seluruh negara di dunia;
  • 17. Hubungan antara Kebiasaan Internasional dan Perjanjian Internasional 1. Beberapa ketentuan hukum perang dan landas kontinen dalam hukum laut menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat menimbulkan kaidah- kaidah hukum kebiasaan internasional yang kemudian diteguhkan dalam konvensi- konvensi internasional. 2. Perjanjian internasional yang berulangkali diadakan mengenai hal yang sama dapat menimbulkan kebiasaan internasional, misalnya
  • 18. ProsesTransisiCustomke Treaties Kebiasaan internasional (1) ↓ Hukum Kebiasaan Internasional (2) (2) ↓ Perjanjian Internasional (1) (3) ↓ Hukum Internasional
  • 19. Alasan Transisi  Aspek historis  Aspek fungsional  Aspek kepastian hukum
  • 20. 3. Prinsip-prinsip Hukum Umum Art. 38(1)(c) “The General Principles of law recognized by civilized nations”. 1. asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab; 2. tidak hanya hukum internasional saja, tetapi asas hukum pada umumnya; *General Principle didasarkan pada asas-asas dan lembaga- lembaga hukum Barat (Romawi).
  • 21. Pentingnya “Prinsip Hukum Umum”: a.untuk mencegah non-liquet, memberikan jalan bagi ICJ untuk menggunakan prinsip-prinsip hukum yang digunakan oleh pengadilan nasional; b.kedudukan Mahkamah Internasional menjadi lebih kuat; c. bermanfaat bagi perkembangan hukum internasional;
  • 22. Sumber HI Tambahan Art. 38(1)(d) ICJ Statute: Subject to the provisions of Article 59, judicial decisions and the teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as subsidiary means for the determination of rules of law. Sumber Hukum Internasional Tambahan: 1. Keputusan pengadilan 2. Pendapat para sarjana yang terkemuka dari bangsa-bangsa di dunia
  • 23.  Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana tersebut tidak dapat menimbulkan kaidah hukum;  Tidak ada preseden dalam sistem peradilan menurut Makamah Internasional;  Keputusan pengadilan di sini adalah dalam arti luas (keputusan pengadilan mana pun);  Keputusan pengadilan nasional mengenai persoalan HI juga penting.  Pendapat para sarjana berupa hasil penelitian dan tulisan2 penting sebagai sumber HI tambahan.  Pendapat para ahli hukum anggota panitia Hukum Internasional (Int Law Commission) PBB.
  • 24. Keputusan Badan-Badan Perlengkapan Organisasi dan Lembaga Internasional. Beberapa keputusan tersebut adalah: - Resolusi Majelis Umum PBB - Keputusan Majelis Umum PBB: mengenai Hak Asasi Manusia, mengenai Hak untuk menentukan nasib sendiri.
  • 25. Tugas dan perKULIAHan • Tugas: Membuat paper (makalah) dengan tema (pilih salah satu): 1. Perkembangan Organisasi Internasional sebagai Subyek Hukum Internasional 2.Analisis (salah satu) Sumber Hukum Internasional *Catatan: Judul harus spesifik, pembahasan sistematis, menyajikan teori disertai contoh2nya, lakukan analisis dengan opini pribadi disertai dasar-dasar teori/dasar hukum. DIKUMPULKAN SAAT UTS