Dokumen tersebut membahas tentang sistem hukum dan peradilan internasional dengan menjelaskan pengertian, asal mula, asas-asas, sumber hukum, dan subjek hukum internasional dalam 6-7 kalimat.
RESUME
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Sumber hukum dipakai dalam beberapa arti. Kata sumber hukum pertama-tama dipakai dalam arti dasar berlakunya sumber hukum. Sumber hukum dalam arti material karena menyelidiki masalah, sumber hukum dalam arti formal yang memberikan jawaban kepada pertanyaan. Kata sumber hukum dipergunakan juga dalam arti lain yaitu : kekuatan atau faktor apakah (politis, kemasyarakatan, ekonomis, teknis,psikologis). Sumber hukum dalam arti yang ketiga meneliti faktor kausal atau penyebab yang turut membantu dalam pembentukan suatu kaidah. Bidang luar ilmu hukum (ekstra yuridis) sebagaimana juga masalah sumber hukum material merupakan soal ekstra yuridis yakni pada hakekatnya merupakan persoalan falsafah.
Dalam hukum tertulis ada 2 tempat yang menunjukkan atau mencantumkan secara tertulis sumber hukum dalam arti formal yakni pasal 7 konvensi den haag XII tertanggal 18 otober 1907 yang mendirikan mahkamah Internasional perampasan kapal dilaut (Internasional Prize Court) dan dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 yang kini tercantum dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB tertanggal 26 juni 1945.
Bagi hukum internasional sajalah yang penting pasal 38 ayat (1) mengatakan bahwa dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya,Mahkamah Internasional akan menggunakan :
(1) Perjanjian internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersengketa.
(2) Kebiasaan internasional, sebagai bukti dari kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum.
(3) Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
(4) Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum
Dokumen tersebut membahas tentang sistem hukum dan peradilan internasional dengan menjelaskan pengertian, asal mula, asas-asas, sumber hukum, dan subjek hukum internasional dalam 6-7 kalimat.
RESUME
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Sumber hukum dipakai dalam beberapa arti. Kata sumber hukum pertama-tama dipakai dalam arti dasar berlakunya sumber hukum. Sumber hukum dalam arti material karena menyelidiki masalah, sumber hukum dalam arti formal yang memberikan jawaban kepada pertanyaan. Kata sumber hukum dipergunakan juga dalam arti lain yaitu : kekuatan atau faktor apakah (politis, kemasyarakatan, ekonomis, teknis,psikologis). Sumber hukum dalam arti yang ketiga meneliti faktor kausal atau penyebab yang turut membantu dalam pembentukan suatu kaidah. Bidang luar ilmu hukum (ekstra yuridis) sebagaimana juga masalah sumber hukum material merupakan soal ekstra yuridis yakni pada hakekatnya merupakan persoalan falsafah.
Dalam hukum tertulis ada 2 tempat yang menunjukkan atau mencantumkan secara tertulis sumber hukum dalam arti formal yakni pasal 7 konvensi den haag XII tertanggal 18 otober 1907 yang mendirikan mahkamah Internasional perampasan kapal dilaut (Internasional Prize Court) dan dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional Permanen tertanggal 16 Desember 1920 yang kini tercantum dalam pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB tertanggal 26 juni 1945.
Bagi hukum internasional sajalah yang penting pasal 38 ayat (1) mengatakan bahwa dalam mengadili perkara yang diajukan kepadanya,Mahkamah Internasional akan menggunakan :
(1) Perjanjian internasional, baik yang bersifat umum maupun khusus, yang mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersengketa.
(2) Kebiasaan internasional, sebagai bukti dari kebiasaan umum yang telah diterima sebagai hukum.
(3) Prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
(4) Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum
Dokumen tersebut membahas sumber hukum internasional yang terdiri atas perjanjian internasional, hukum kebiasaan internasional, putusan pengadilan internasional, dan pendapat para ahli. Perjanjian internasional dibedakan menjadi bilateral dan multilateral, serta perjanjian yang hanya mengikat pihak-pihaknya dan perjanjian yang dapat diterapkan secara umum.
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber hukum internasional seperti perjanjian internasional, kebiasaan internasional, prinsip hukum umum, serta subjek-subjek hukum internasional seperti negara, organisasi internasional, individu, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional, termasuk pengertian hukum internasional, asal usulnya, sumber hukum internasional, subjek hukum internasional, dan proses ratifikasi hukum internasional menjadi hukum nasional. Dokumen ini juga membahas peradilan internasional yang dilakukan oleh Mahkamah Internasional PBB.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum internasional yang terdiri dari perjanjian internasional, hukum kebiasaan internasional, dan prinsip-prinsip umum hukum. Juga dibahas mengenai jenis-jenis perjanjian internasional beserta proses pembentukannya."
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum internasional yang terdiri dari empat kalimat, yaitu perjanjian internasional, keputusan pengadilan internasional, aliran naturalis dan positivisme serta pendapat para ahli hukum terkemuka. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan pembelajaran tentang sistem hukum, sumber hukum dan peradilan internasional.
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mengenai sistem hukum dan peradilan internasional yang mencakup makna hukum internasional, asas-asasnya, sumber-sumbernya, lembaga peradilannya, sebab terjadinya sengketa internasional, cara penyelesaiannya melalui mahkamah internasional.
Makalah ini membahas tentang catatan kaki dan daftar pustaka. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian, sejarah perkembangan, sumber-sumber, dan subyek hukum internasional.
Hukum dipandang sebagai alat pemerataan keadilan, penegak hak dan pembatasan atas hak orang lain. Hukum tidak hanya berlaku antar perorangan, namum diperlukan pengukuhan hukum secara universal dalam sebuah hukum Internasional yang direalisasikan dalam pembentukan aturan Internasional dan badan hukum Internasional
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
S. Gautama:
PH adalah para pihak dalam suatu kontrak bebas untuk melakukan pilihan, mereka dapat memilih sendiri hukum yang harus dipakai untuk kontrak mereka.
Mereka hanya bisa/bebas untuk memilih tetapi mereka tidak bebas untuk menentukan sendiri perundang-undangannya.
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
Pengertian hukum internasional menurut para ahli meliputi hukum yang mengatur hubungan antar negara dan subjek hukum lainnya seperti organisasi internasional, perusahaan multinasional, dan individu. Hukum internasional terdiri atas hukum perdata internasional yang mengatur hubungan hukum antar warga negara, dan hukum publik internasional yang mengatur hubungan antar negara."
1. Makalah ini membahas tentang sistem hukum internasional dan peradilan internasional.
2. Sistem hukum internasional adalah aturan-aturan yang diciptakan bersama oleh negara-negara untuk mengatur hubungan internasional.
3. Peradilan internasional terdiri dari berbagai lembaga peradilan internasional yang bertujuan mencapai keadilan internasional.
Dokumen tersebut membahas sumber hukum internasional yang terdiri atas perjanjian internasional, hukum kebiasaan internasional, putusan pengadilan internasional, dan pendapat para ahli. Perjanjian internasional dibedakan menjadi bilateral dan multilateral, serta perjanjian yang hanya mengikat pihak-pihaknya dan perjanjian yang dapat diterapkan secara umum.
Pengantar Hukum Internasional - Sumber dan Subjek Hukum InternasionalMariske Myeke Tampi
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber hukum internasional seperti perjanjian internasional, kebiasaan internasional, prinsip hukum umum, serta subjek-subjek hukum internasional seperti negara, organisasi internasional, individu, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional, termasuk pengertian hukum internasional, asal usulnya, sumber hukum internasional, subjek hukum internasional, dan proses ratifikasi hukum internasional menjadi hukum nasional. Dokumen ini juga membahas peradilan internasional yang dilakukan oleh Mahkamah Internasional PBB.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum internasional yang terdiri dari perjanjian internasional, hukum kebiasaan internasional, dan prinsip-prinsip umum hukum. Juga dibahas mengenai jenis-jenis perjanjian internasional beserta proses pembentukannya."
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum internasional yang terdiri dari empat kalimat, yaitu perjanjian internasional, keputusan pengadilan internasional, aliran naturalis dan positivisme serta pendapat para ahli hukum terkemuka. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan pembelajaran tentang sistem hukum, sumber hukum dan peradilan internasional.
Sistem hukum dan perdilan internasionalAsmadi Asmadi
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mengenai sistem hukum dan peradilan internasional yang mencakup makna hukum internasional, asas-asasnya, sumber-sumbernya, lembaga peradilannya, sebab terjadinya sengketa internasional, cara penyelesaiannya melalui mahkamah internasional.
Makalah ini membahas tentang catatan kaki dan daftar pustaka. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian, sejarah perkembangan, sumber-sumber, dan subyek hukum internasional.
Hukum dipandang sebagai alat pemerataan keadilan, penegak hak dan pembatasan atas hak orang lain. Hukum tidak hanya berlaku antar perorangan, namum diperlukan pengukuhan hukum secara universal dalam sebuah hukum Internasional yang direalisasikan dalam pembentukan aturan Internasional dan badan hukum Internasional
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
S. Gautama:
PH adalah para pihak dalam suatu kontrak bebas untuk melakukan pilihan, mereka dapat memilih sendiri hukum yang harus dipakai untuk kontrak mereka.
Mereka hanya bisa/bebas untuk memilih tetapi mereka tidak bebas untuk menentukan sendiri perundang-undangannya.
Pengertian hukum internasionalmenurut para ahliSyifa Fauziyah
Pengertian hukum internasional menurut para ahli meliputi hukum yang mengatur hubungan antar negara dan subjek hukum lainnya seperti organisasi internasional, perusahaan multinasional, dan individu. Hukum internasional terdiri atas hukum perdata internasional yang mengatur hubungan hukum antar warga negara, dan hukum publik internasional yang mengatur hubungan antar negara."
1. Makalah ini membahas tentang sistem hukum internasional dan peradilan internasional.
2. Sistem hukum internasional adalah aturan-aturan yang diciptakan bersama oleh negara-negara untuk mengatur hubungan internasional.
3. Peradilan internasional terdiri dari berbagai lembaga peradilan internasional yang bertujuan mencapai keadilan internasional.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. Sumber Hukum
Material:
bahan-bahan/materi yang membentuk atau melahirkan
kaidah atau norma yang mempunyai kekuatan
mengikat
menjadi acuan bagi terjadinya sebuah perbuatan
hukum
sumber hukum untuk menentukan isi hukum
Formal:
menentukan prosedur pembuatan hukum (siapa,
bagaimana), dan bagaimana hukum materiil ditegakkan
tempat menemukan hukum
unsur pembentuk hukum
cara/proses dlm membentuk/menciptakan hukum
dasar mengikat
3. Sumber HI (formal)
Menurut Pasal 38 (ayat 1) Statuta Mahkamah Internasional
(ICJ), walaupun tidak secara eksplisit dicantumkan,
menyatakan bahwa dalam mengadili perkara-perkara yang
diajukan kepadanya, Mahkamah Internasional (ICJ) akan
mempergunakan:
1. Perjanjian-perjanjian internasional
2. Kebiasaan-kebiasaan internasional, merupakan
kebiasaan umum dan telah diterima sebagai hukum
3. Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-
bangsa yang beradab
4. Keputusan Pengadilan dan Pendapat sarjana yang
4. Mochtar Kusumaatmadja
Dari Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional dapat disimpulkan
ada 2 kategori sumber HI dalam arti formal, yaitu:
Sumber hukum utama/primer :
1. perjanjian internasional;
2. hukum kebiasaan internasional;
3. prinsip-prinsip hukum umum;
Sumber hukum tambahan/subsidier :
1. keputusan pengadilan;
2. ajaran para sarjana terkemuka;
5. J.G. Starke
Sources of International Law:
1. Customary international law;
2. Treaty;
3. Decisions of judicial/ arbrital tribunal;
4. Juristic works;
5. Decisions or determinations of the organ of international
institutions;
Note: Kebiasaan, perjanjian-perjanjian, yurisprudensi, doktrin,
keputusan-keputusan dari organ-organ internasional.
6. 1. Perjanjian Internasional
Perjanjian yang diadakan antara anggota-anggota
masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk
menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu.
Perjanjian antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa:
- Negara vs Negara
- Negara vs Organisasi Internasional
- Organisasi Internasional vs Organisasi
Internasional
- Negara vs Takhta Suci
Bukan perjanjian antara : Negara/Organisasi
Internasional vs Individu/perusahaan atau Individu vs
Individu.
Perjanjian internasional antar negara diatur dalam
7. Terms used in the UN Treaty Collection:
• Treaty;
• Agreement;
• Convention;
• Charter;
• Arrangement;
• Protocol;
• Declaration;
• Memorandum of Understanding;
• Modus Vivendi;
• Exchange of Note;
8. Bentuk-bentuk perjanjian internasional
Treaty: biasanya untuk perjanjian-perjanjian
penting, baik perjanjian multilateral maupun
perjanjian bilateral.
Protocol: biasanya untuk perjanjian yg melekat
pada perjanjianlain (tambahan).
Arrangement & Memorandum of
Understanding: biasanya untuk perjanjian-
perjanjian yang bersifat teknis.
Convention: biasanya untuk perjanjian-
perjanjian multilateral.
Pact: biasanya untuk perjanjian-perjanjian
multilateral.
Covenant, Charter, Statute: biasanya digunakan
sebagai anggaran dasar/hukum dasar dari suatu
Organisasi Internasional.
9. PenggolonganPerjanjian Internasional
1. Dilihat dari segi jumlah pihak yang membuat perjanjian:
a. Perjanjian internasional bilateral
b. Perjanjian internasional multilateral.
2. Dilihat dari segi kaidah hukum yang lahir dari perjanjian
internasional:
a. Treaty contract (khusus/tertutup)
b. Law making treaty (umum/terbuka)
3. Dilihat dari tahap/proses pembentukannya:
a. Perjanjian internasional dua tahap:
- tahap perundingan (negotiation)
- tahap penandatanganan (signature)
b. Perjanjian internasional tiga tahap:
- tahap perundingan (negotiation)
- tahap penandatanganan (signature)
- tahap pengesahan (ratification)
10. Bilateral Treaty
Treaty contract / Contractual treaties:
1. Lebih merupakan sumber “kewajiban”
daripada “sumber hukum”.
2. Tidak disusun untuk menciptakan prinsip-
prinsip hukum yang mengatur tingkah laku
para pihak.
3. “Kontrak” seperti halnya kontrak privat.
Contoh: Perjanjian ekstradisi, Perjanjian
Kerjasama Keamanan, Perjanjian Perbatasan.
11. Multilateral Treaty
Law Making Treaty:
1. Menciptakan “legal principles” yang dipakai untuk
mengatur tindakan para pihak terhadap pihak lainnya
dalam treaty.
2. Sumber hukum internasional langsung.
Treaty of Rome 1957 (EEC)
The UN Charter
UNCLOS 1982
12. 12
Siapakah yang berhak membuat Perjanjian
Internasional dlm suatu negara?
Terdapat tiga tipe:
1. Kewenangan mutlak Eksekutif, terdapat pada
sistem monokrasi
2. Kewenangan Legislatif, kekuasaaan ada pada
lembaga legislatif yang memegang kekuasaan
pembuatan perjanjian, ex : -Turki, melalui
Konstitusi tahun 1924-1960 Pasal 26
3. Kewenangan kedua lembaga, eksekutif dan
legislatif. Umumnya diterapkan oleh sebagian
besar negara demokratis di dunia.
Contoh : -Perancis (primat legislatif)
13. 2. Customary Internasional Law
Kebiasaan-kebiasaan internasional: “International custom, as evidence
of a general practice acepted as law”
Memiliki syarat :
- Harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (unsur
material)
- Kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum (unsur psikologis)
Unsur materiil:
a. harus ada suatu pola tindak yang berlangsung lama, yi berupa
serangkaian tindakan serupa mengenai hal dan keadaan yang
serupa pula.
b. Pola tindak diatas harus bersifat umum dan berkaitan dengan
hubungan internasional.
Unsur psikologis:
Dirasakan memenuhi kewajiban hukum “opinio juris sive necessitatis”
(keyakinan bersama bahwa pengulangan tindakan itu merupakan akibat
dari suatu kaidah yang memaksa).
15. Opinio juris sive necessitatis
1. A believe that a certain practice is obligatory as a
matter of law.
2. A conviction felt by states that a certain form of
conduct is required or permitted by international
law
The Asylum Case (1950)
North Sea Continental Shelf Cases (1969) “reservation
to a treaty”.
Duration:
1. Long duration
2. Short Duration cukup bila state practice telah
secara nyata dan meluas menjadi uniform
16. Uniformity and Consistency:
1. Uniformity: tindakan oleh negara-negara pada
praktiknya tidak jauh berbeda antara satu negara
dengan lainnya.
2. Consistency: terhadap kasus yang sama, praktik
olek negara-negara tidak terdapat kontradiksi dan
perbedaan.
Generality:
1. Dijalankan secara meluas dan umum di antara
mayoritas negara-negara;
2. Kebiasaan yang dijalankan oleh sebagian area
atau dijalankan oleh beberapa negara tertentu
tidak dapat dikatakan sebagai kebiasaan
internasional bagi seluruh negara di dunia;
17. Hubungan antara Kebiasaan Internasional dan
Perjanjian Internasional
1. Beberapa ketentuan hukum perang
dan landas kontinen dalam hukum
laut menunjukkan bahwa kebiasaan
ini dapat menimbulkan kaidah-
kaidah hukum kebiasaan
internasional yang kemudian
diteguhkan dalam konvensi-
konvensi internasional.
2. Perjanjian internasional yang
berulangkali diadakan mengenai hal
yang sama dapat menimbulkan
kebiasaan internasional, misalnya
20. 3. Prinsip-prinsip Hukum Umum
Art. 38(1)(c) “The General Principles of law
recognized by civilized nations”.
1. asas hukum umum yang diakui oleh
bangsa-bangsa yang beradab;
2. tidak hanya hukum internasional saja,
tetapi asas hukum pada umumnya;
*General Principle didasarkan pada asas-asas dan lembaga-
lembaga hukum Barat (Romawi).
21. Pentingnya “Prinsip Hukum Umum”:
a.untuk mencegah non-liquet, memberikan jalan
bagi ICJ untuk menggunakan prinsip-prinsip
hukum yang digunakan oleh pengadilan
nasional;
b.kedudukan Mahkamah Internasional menjadi
lebih kuat;
c. bermanfaat bagi perkembangan hukum
internasional;
22. Sumber HI Tambahan
Art. 38(1)(d) ICJ Statute: Subject to the provisions of Article 59,
judicial decisions and the teachings of the most highly qualified
publicists of the various nations, as subsidiary means for the
determination of rules of law.
Sumber Hukum Internasional Tambahan:
1. Keputusan pengadilan
2. Pendapat para sarjana yang terkemuka dari bangsa-bangsa
di dunia
23. Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana
tersebut tidak dapat menimbulkan kaidah hukum;
Tidak ada preseden dalam sistem peradilan menurut
Makamah Internasional;
Keputusan pengadilan di sini adalah dalam arti luas
(keputusan pengadilan mana pun);
Keputusan pengadilan nasional mengenai persoalan
HI juga penting.
Pendapat para sarjana berupa hasil penelitian dan
tulisan2 penting sebagai sumber HI tambahan.
Pendapat para ahli hukum anggota panitia Hukum
Internasional (Int Law Commission) PBB.
24. Keputusan Badan-Badan Perlengkapan
Organisasi dan Lembaga Internasional.
Beberapa keputusan tersebut adalah:
- Resolusi Majelis Umum PBB
- Keputusan Majelis Umum PBB: mengenai Hak
Asasi Manusia, mengenai Hak untuk
menentukan nasib sendiri.
25. Tugas dan perKULIAHan
• Tugas:
Membuat paper (makalah) dengan tema (pilih salah satu):
1. Perkembangan Organisasi Internasional sebagai Subyek Hukum
Internasional
2.Analisis (salah satu) Sumber Hukum Internasional
*Catatan:
Judul harus spesifik, pembahasan sistematis, menyajikan teori disertai
contoh2nya,
lakukan analisis dengan opini pribadi disertai dasar-dasar teori/dasar
hukum.
DIKUMPULKAN SAAT UTS