Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip perencanaan lahan berkontur, yang mencakup pengubahan kontur lahan dengan metode pengurugan, pembuatan panggung, pemotongan, dan kombinasi antara pemotongan dan pengurugan. Dokumen tersebut juga membahas pertimbangan-pertimbangan desain seperti mempertahankan fungsi resapan air dan karakter alami lahan.
3. PRINSIP-PRINSIP PENGOLAHAN BANGUNAN
PADA LAHAN BERKONTUR :
URUG (FILL)
PANGGUNG
GALI (CUT)
GALI & URUG
(CUT n FILL)
MENGUBAH KARAKTER
DASAR TAPAK
MENGUBAH KARAKTER
DASAR TAPAK
OLAHAN RUANG DLM
BANGUNAN TDK
MENCERMINKAN LOKASI
PD LAHAN BERKONTUR
- MENGADAPTASI
KONTUR
- OLAHAN RUANG DLM
MENCERMINKAN LOKASI
PD LAHAN BERKONTUR
TOR PA 3
4. KETENTUAN PERTIMBANGAN DESAIN PADA TAPAK BERKONTUR
Dalam perencanaan terdapat beberapa pertimbangan dengan
uraian sebagai berikut :
a) Menjaga fungsi resapan air
b) Mempertahankan kontur lahan alami
c) Mempertahankan karakter fisik dan vegetasi alami.
d) Memperkecil luas terbangun / penutupan lahan.
5. KONTUR
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama.
A. TEORI PERLETAKAN MASSA BANGUNAN
1. Mengikuti bentuk topografi alam
pada lahan yang membentuk pola
jalan dan sirkulasi dan arah orientasi
bangunan, dan menempatkan
bangunan di antara pertimbangan
tersebut.
2. Setiap bangunan boleh cut and fill hanya
setinggi 9 kaki (2,74 m), ketinggian sloof
dasar bangunan dari atas tanah harus
kurang dari 25 kaki (7,62 m), sloof
drainase mengikuti bentuk lahan.
6.
7. PEMILIHAN DESAIN TATA LETAK BANGUNAN, JALAN DAN SARANA
DAN PRASARANA :
a. Desain perataan / modifikasi tanah yang harus
mempertahankan kondisi kontur alami.
b. Desain tapak harus memperhatikan karakter
alami lahan
Rancangan tapak sebaiknya tidak menghilangkan karakter
alami lahan. Dengan mendesain tapak menyesuaikan
karakter alami lahan maka lahan akan tetap alami tidak
menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
9. d) Pembagian blok lahan dan desain jalan dengan tipe
cluster luas terbangun
Dalam mendesain blok lahan dan desain
jalan haruslah disesuaikan dengan bentukan
lahan dan kemiringan lahan, hal ini penting
dilakukan untuk mengefisienkan pengolahan
lahan pada kawasan berkontur dan
mengurangi dampak negatif pada kawasan.
10. e) Memperkecil GSB untuk meminimalkan
luas lahan terolah
Dalam mendesain tapak pada kawasan
berkontur perlu memperkecil GSB untuk
meminimalkan luas lahan terolah untuk
mengefisienkan penggunaan lahan
f) Desain lahan parkir disesuaikan dengan
karakter dan kontur alami
Dalam merancang area
parkir haruslah disesuaikan
dengan karakter dan kontur
alami.
11. KETENTUAN PERANCANGAN BANGUNAN
1. Bentuk dan Struktur Bangunan
a) Pemilihan bentuk dan struktur bangunan
b) Rekomendari bentu dan struktur bangunan di KBU
i. Bangunan tingkat dan atau berderet
ii. Bangunan dengan massa ( tinggi dan besar )
12. iii. Bentuk bangunan panggung yang tidak
menutup permukaan tanah
iii. Bangunan dengan bentuk struktur yang sesuai
dengan kemiringan lereng