SlideShare a Scribd company logo
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN
PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP BAYI NY. A
DI BPS IDA KENCANA WATI,S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
profesi
Ahli Madya Kebidanan
DI SUSUN OLEH
RENI YUNILA SARI
201207048
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
2
PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 07 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Risa Aryantri, M.Si Elsinta Apriyani S.ST
NIK. 2015021053 NIK.2015021069
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK.2011041008
ii
3
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN
PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP BAYI NY. A
DI BPS IDA KENCANA WATI, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Reni Yunila Sari, Risa Ariantri,M.si,Elsinta Apriyani, SST
INTISARI
Penyebab langsung kematian BBL di Indonesia adalah Asfiksia 281 (36%)
BBLR 280 (35,5%) kelainan konginetal 34 (4,3%) dan infeksi 16 (2,0%)..
Tetanus neonatorium adalah suatu penyakit pada neonatus yang disebabkan
oleh spora Clostridium tetani yang masuk melalui tali pusat. Tetanus ini
dapat terjadi akibat perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi syarat
kebersihan. Misalnya pemotongan tali pusat dengan menggunakan bambu
atau gunting yang tidak steril atau setelah tali pusat dipotong dibubuhi abu,
tanah, minyak, daun daunan. Tali pusat mempunyai resiko besar untuk
terkontaminasi oleh clostridium tetani pada tiga hari pertama kehidupan BBL.
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk dapat memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan penatalaksanaan perawatan tali pusat
terhadap bayi Ny A di BPS Ida Kencana Wati.S.ST tahun 2015. Metode
penelitian dalam penyusunan studi kasus dilakukan secara deskriptif. Obyek
yang diambil dalam study kasus ini adalah satu orang yaitu bayi Ny. A
dengan perawatan tali pusat.
Kesimpulan hasil study kasus ini menunjukan bahwa ibu telah mengerti dan
mampu melakukan perawatan tali pusat yang benar, seperti yang telah
diajarkan dan tali pusat puput pada usia 7 hari.
Kata kunci : BBL, dengan perawatan tali pusat
Kepustakaan : 15 referensi,(2006-2012)
Jumlah halaman : xviii halaman,70 halaman, 3 daftar table,3 gambar
iii
4
CURRICULUM VITAE
Nama : RENI YUNILA SARI
Nim : 201207048
Agama : Islam
TTL : Dayamurni,24-Juni-1995
Alamat : Murni Jaya,Kec.Tumijajar,Kab.Tulang Bawang Barat.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Aisyah lulus tahun 2000
2. SD Negeri 1 Murni Jaya lulus tahun 2006
3. SMP Negeri 1 Tumijajar lulus tahun 2009
4. SMA Negeri 1 Tumijajar lulus tahun 2012
5. Terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
tahun 2012
iv
5
MOTTO
Jika hari ini kita menjadi penonton bersabarlah
menjadi pemain esok hari, Dan,
Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan
penuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi
cobaan
v
6
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan YME yang selalu
mendampingi setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Study kasus ini,dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis
memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung.
1 Terima kasih untuk bapak tersayang (Sugiharto) dan ibu tercinta (Ida
Sulismawati) yang selalu memberikan semangat dan mendoakan setiap
kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap
keberhasilan yang penulis lakukan, Kakak ku tercinta (Deby Purma Yuda) dan
(Fendi Aris Susanto) yang selalu memberikan semangat dalam segala hal
kepada penulis.
2 Pembimbing Akademik ku yang selalu membimbingku, memberikan nasehat
dan ilmu nya tanpa pamrih ibu Puspita Dewi, S.ST,M.Kes dan Oktaria Safitri,
S.ST
3 Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan ADILA yang telah membantu dan
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses belajar mengajar
4 Almamater tercinta Akademi kebidanan ADILA Bandar lampung sebagai
tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
vi
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam
bentuk studi kasus kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada bayi baru
lahir dengan perawatan tali pusat terhadap bayi.ny A di BPS Ida Kencana Bandar
Lampung Tahun 2015”.
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam
menulis Karya Tulis Ilmiah, penulis banyak menerima bantuan. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr.Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung.
2. Puspita Dewi, S.ST.M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulius Ilmiah.
3. Oktaria Safitri S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung.
5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam studi kasus ini yang tidak
bisa disebut satu persatu. Akhirnya penulis berharap karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar Lampung, Juli 2015
Penulis
vii
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
INTISARI.................................................................................................... iii
CURICULUM VITAE................................................................................ iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................. vii
DAFTAR ISI...............................................................................................viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Ruang lingkup................................................................................... 6
E. Manfaat Penulisan............................................................................. 7
F. Metodelogi dan teknik memperoleh data ........................................... 8
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan teori medis ......................................................................... 11
B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan .................................................... 43
C. Teori Landasan hukum Kewenangan Bidan....................................... 55
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian......................................................................................... 56
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Data ............................................................................... 59
B. Interpretasi Data ............................................................................... 65
C. Antisipasi Masalah Potensial ............................................................ 68
D. Tindakan Segera ............................................................................... 68
E. Perencanaan ..................................................................................... 69
viii
9
F. Pelaksanaan ...................................................................................... 71
G. Evaluasi ............................................................................................ 72
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 74
B. Saran ................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tanda APGAR.............................................................................. 14
Tabel 2.2 Perubahan pola tidur...................................................................... 41
Tabel 3.1 Matriks.......................................................................................... 59
x
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat izin penelitian
Lampiran 2 : Lembar konsul
Lampiran 3 : Lembar leaflet
Lampiran 4 : Dokumentasi
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tingginya kematian anak pada usia sampai satu tahun yaitu sepertiganya
terjadi dalam satu bulan pertama setelah kelahiran dan sekitar 80%
kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertama, menunjukan masih
rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Rendahnya akses dan
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa
persalinan dan segera sesudahnya, serta perilaku (bayi yang bersifat
preventif maupun kurantif) . ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang
bersifat negatif bagi perkembangan kehamilan sehat, persalinan yang
aman, dan perkembangan dini anak (Sodikin, 2009; h.2).
Menurut laporan kelompok kerja World Health Organization (WHO),
pada bulan april 1994, dari 8,1 juta kematian bayi didunia, 48%
diantaranya merupakan kematian bayi berumur kurang dari 7 hari serta
kematian bayi berumur lebih dari 7 hari akibat gangguan perinatal. Sekitar
42% kematian neonatal disebabkan oleh infeksi seperti tetanus
neonaturum,sepsis,meningitis,pneumonia dan diare (Muslihatun,2010;
h.19).
Di Indonesia menurut data hasil Survey Demogravi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian neonatal (AKN) di
Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup,angka kematian bayi
2
(AKB) sebesar 32 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka kematian
balita (AKABA) sebesar 40 kematian/1000 kelahiran hidup (Depkes
RI,2012).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2012 AKB
terjadi sebanyak 787 kasus. Penyebab terjadinya kematian bayi adalah
asfiksia 281 (36%) kasus, BBLR 280 (35,5 %) kasus, kelainann konginetal
34 (4,3 %), infeksi 16 (2,0%) kasus, gangguan pencernaan 5 (0,6%) kasus,
lain lain 171 (22%) kasus (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
2012).
Di Kota Bandar Lampung pada tahun 2012 terdapat 229 kasus kematian
bayi dan anak balita. Proporsi kematiannya yaitu 148 kasus kematian
perinatal (0-7 hari) dan sebanyak 18 kasus kematian neonatus (8-28 hari),
38 kasus kematian bayi (1 bulan - 1 tahun) dan 25 kasus kematian anak
balita (1-5 tahun). Perinatal masih menjadi penyumbang terbesar 65% dari
kematian bayi dan balita dikota Bandar Lampung. Ini sesuai dengan resiko
kematian perinatal di Provinsi Lampung yaitu sebesar 60% kematian
terjadi dalam tujuh hari pertama kehidupan. Penyebabnya karena masih
kurangnya pengetahuan ibu dalam perawatan pada bayi baru lahir,
khususnya untuk pencegahan infeksi pada tali pusat .
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif, yaitu tali pusat akan “ puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa
adanya komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat
3
yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus
neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian.
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus atau infeksi pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena
masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat baik dari
alat yang tidak steril,pemakaian obat-obatan, maupun bubuk atau daun-
daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan
infeksi (Ronald, 2011; h.40).
Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan di BPS Ida Kencana
Wati,S.ST dari bulan Januari sampai April diperoleh hasil 56 ibu bersalin
di BPS Ida Kencana Wati,S.ST. Dan dari jumlah 56 ibu yang bersalin
terdapat hanya 50% ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang dan
mengerti tentang perawatan tali pusat.
Berdasarkan hasil study pedahuluan di BPS Ida Kencana Wati,S.ST Bandar
Lampung pada tanggal 02 april 2015 terdapat ibu inpartu Ny. A umur 30
tahun G1P0A0. Dari Latar Belakang di atas penulis tertarik mengambil judul “
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan perawatan tali pusat
Terhadap By Ny. A di BPS Ida Kencana Wati,S.ST Bandar Lampung Tahun
2015’’.
1.2 Rumusan Masalah
4
“Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Dengan
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Ny.A Di BPS Ida Kencana
Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru
Lahir dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali pusat pada
By Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati
Agung,Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mampu melakukan pengkajian data bayi baru lahir
dengan perawatan tali pusat terhadap By Ny.A Di
BPS Ida Kencana Wati.S.ST, Korpri, Kec.Jati
Agung, Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.2 Mampu menentukan interprestasi data dan
menganalisis masalah berdasarkan interprestasi data
yang telah di kumpulkan dari bayi baru lahir
dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di
BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati
Agung,Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.3 Mampu menentukan diagnosa masalah potensial
berdasarkan diagnosa yang telah di tentukan pada
bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap
By. Ny.A Di BPS Ida Kencana
5
Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung
Tahun 2015.
1.3.2.4 Mampu menentukan kebutuhan tindakan segera
berdasarkan kondisi pada bayi baru lahir dengan
perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS
Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati
Agung,Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.5 Mampu melakukan rencana asuhan yang
menyeluruh pada bayi baru lahir dengan perawatan
tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana
Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung
Tahun 2015.
1.3.2.6 Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara
langsung pada bayi baru lahir dengan perawatan tali
pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana
Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung
Tahun 2015.
1.3.2.7 Mampu melaksanakan evaluasi keefektifan dari
asuhan yang sudah di berikan pada bayi baru lahir
dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di
BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati
Agung, Bandar Lampung Tahun 2015.
1.5 Ruang lingkup
1.5.1 Sasaran
6
Subjek yang diambil dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah satu
bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap Bayi Ny.A Di
BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung
Tahun 2015.
1.5.2 Tempat
Penelitian ini dilakukan Di BPS Ida Kencana
Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun
2015.
1.5.3 Waktu
Pelaksanaan Asuhan kebidanan dalam Karya Tulis Ilmiah
dilaksanakan pada Tanggal 02-08 April 2015.
1.5.4 Manfaat penelitian
Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat
memberikan suatu manfaat yang berarti kepada :
1.5.4.1 Bagi Institusi pendidikan
Dapat menambah wawasan khususnya bagi
mahasiswa kebidanan dalam menerapkan teknik
perawatan tali pusat yang benar serta dapat
digunakan sebagai bahan bacaan diperpustakaan dan
bahan untuk penelitian selanjutnya.
1.5.4.2 Bagi Lahan Praktek
Menjadi masukan dan gambaran informasi untuk
meningkatkan manajemen asuhan kebidanan yang
7
diterapkan terhadap klien dalam memberikan
asuhan tentang perawatan tali pusat yang baik dan
benar.
1.5.4.3 Bagi Masyarakat
Menjadi informasi pada pasien dan pengetahuan
dalam teknik perawatan tali pusat yang benar
sehingga ibu tidak mengalami masalah saat
perawatan tali pusat.
1.5.4.4 Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan serta dapat mengaplikasikan apa yang
telah didapat selama perkuliahan dalam penanganan
kasus bayi khususnya dalam perawatan tali pusat
yang benar.
1.5.5 Metodologi Penelitian dan Teknik Memperoleh Data
1.5.5.1 Teknik Memperoleh Data
Untuk memperoleh data, teknik yang digunakan adalah
metode deskriptif, yang bertujuan untuk melihat gambaran
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam suatu
populasi tertentu. Metode deskriptif juga dapat
didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk
8
mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena
yang terjadi didalam masyarakat (Notoatmodjo, 2012;
h.35).
a. Data Primer
1) Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan
keterangan atau informasi secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian (responden) atau
bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang
tersebut. Data diperoleh langsung dari respoden
melalui suatu pertemuan atau percakapan
(Notoatmodjo,2005; h.102).
Wawancara dilakukan dengan cara allo anamnesa
dilakukan kepada keluarga pasien untuk
memperoleh data tentang pasien, hal ini dilakukan
pada keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkinkan lagi untuk memberikan data
(Sulistyawati, 2010; h.220).
2) Pemeriksaan Fisik
Adalah pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi)
(Soepardan, 2007.h;98).
b. Data Sekunder
9
1) Studi Pustaka
Merupakan hal yang menunjang dari latar
belakang teoritis dati suatu penelitian.
(Notoadjmojo, 2005; h.63).
2) Studi Dokumenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang
diterbitkan maupun yang diterbitkan, yang ada
dibawah tanggung jab instansi resmi, misalnya
laporan, statistic, catatan-catatan di dalam
kartu klinik (Notoatmodjo,2005; h.62).
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN TEORI MEDIS
2.1.1 Bayi Baru Lahir
2.1.1.1 Pengertian BBL
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan
individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus melakukan penyesuaian diri
dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstra uterin. Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37-42 minggu dan berat badan nya 2500-4000
gram (Dewi, 2013; h.1).
Bayi baru lahir normal adalah Bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai
alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan
42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai
apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti,
2010; h.2).
2.1.1.2 Bayi Baru Lahir Normal
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami
sejumlah adaptasi psikologik. Bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi
kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik.
11
Bayi baru lahir juga membuktikan asuhan yang dapat
meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa
transisi dengan baik.
Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan
asuhan komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat
masih diruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua
yang percaya diri. Setelah kelahiran akan terjadi
serangkaian perubahan tanda-tanda vital dan tampilan klinis
jika bayi reaktif terhadap proses kelahiran (Muslihatun,
2010; h.3-4).
2.1.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
Ciri-ciri BBL normal sebagai berikut :
1) Lahir aterem antara 37-42 minggu.
2) Berat badan 2500-4000 gram.
3) Panjang badan 48-52 cm.
4) Lingkar dada 30-38 cm.
5) Lingkar kepala 33-35 cm.
6) Lingkar lengan 11-12 cm.
7) Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit.
8) Pernafasan ± 40-60x/menit.
9) Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan
yang cukup.
10) Rambut lanugo tidak trlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
12
11) Kuku agak panjang dan lemas
12) Nilai APGAR >7.
13) Gerak aktif
14) Bayi lahir langsung menangis kuat
15) Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil
pada daerah pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan
baik.
16) Reflex sucking (menghisap) sudah terbentuk dengan baik.
17) Reflex moro (gerakan memeluk bila di kagetkan) sudah
terbentuk dengan baik.
18) Reflex grasping (menggenggam) sudah baik.
19) Genetalia
a. Pada laki-laki kematangan di tandai dengan testis yang
berada pada scrotum dan penis yang berlubang.
b. Pada perempuan kematangan di tandai dengan vagina dan
uretra yang berlubang, serta ada nya labia minora dan
mayora.
20) Eliminasi baik yang ditandai dengan keluar nya mekonium
dalam 24 jam pertama dan berwarna hitan dan kecoklatan .
Table 2.1.2.1 Tanda APGAR
Tanda Nilai :0 Nilai :1 Nilai :2
13
Appearance
( warnakulit)
Pucat/biru
seluruh tubuh
Tubuh
kemerahan
ekstremitas
biru
Seluruh tubuh
kemerahan
Pulse
(denyut jantung )
Tidak ada <100 >100
Grimace
( tonus otot)
Tidak ada Ekstremitas
sedikit fleksi
Gerakan aktif
Activity ( aktivitas ) Tidak ada Sedikit gerak Langsung
menanggis
Respirasion
(pernafasan)
Tidak ada Lemah/
teratur
Menangis
Interprestasi :
a. Nilai 1-3 asfiksia berat
b. Nilai 4-6 asfiksia sedang
c. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal)
2.1.3 Tahapan Bayi Baru Lahir :
2.1.3.1 Tahap I terjadi segera setelah lahir selama menit menit
pertama kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem
scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi
bayi dan ibu.
14
2.1.3.2 Tahap II disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap
II dilakukan pengkajian selama 24 jam pertama terhadap
adanya perubahan prilaku.
2.1.3.3 Tahap III disebut tahap periodik, pemeriksaan pengkajian
dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi seluruh
tubuh. (Dewi, 2013; h.2-3)
2.1.4 Reflek Pada Bayi Baru Lahir
2.1.4.1 Berkedip
Sorotkan cahaya ke mata bayi.
2.1.4.2 Tanda Babinsky
Jari kaki mengembang dan ibu jari kaki dorsofleksi,
dijumpai sampai umur 2 tahun.
2.1.4.3 Merangkak
Bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki
bila diletakan pada abdomen.
2.1.4.4 Menari/melangkah
Kaki akan bergerak keatas dan kebawah bila sedikit .
disentuhan ke permukaan keras. Dijumpai pada 4-8 minggu
pertama.
15
2.1.4.5 Ekstrusi
Lidah ekstensi kearah luar bila disentuh. Dijumpai pada 4
bulan.
2.1.4.6 Galant’s
Punggung bergerak kearah samping bila si stimulasi.
Dijumpai pada 4-8 minggu pertama.
2.1.4.7 Moro’s
Lengan ekstensi jari jari mengembang,kepala terlempar ke
belakang,tungkai sedikit ekstensi,lengan kembali ke tengah
dengan tangan menggenggam tulang belakang dan
ekstremitas bawah ekstensi.
2.1.4.8 Neck righting
Bila bayi telentang bahu dan badan kemudian pelvis
berotasi kearah di mana bayi di putar dijumpai selama 10
bulan pertama.
2.1.4.9 Menggenggam (Palmar grasp)
Jari-jari melengkung disekitar jari yang diletakan di telapak
tangan bayi dari sisi ulnar. Refleks ini menghilang pada 3-4
bulan.
16
2.1.4.10 Rooting
Bayi memutar ke arah pipi yang di gores.reflek ini
akan menghilang pada umur 3-4 bulan,tetapi biasa
menetap sampai umur 12 bulan khususnya selama
tidur.
2.1.4.11 Kaget (Startle)
Bayi mengekstensi dan memfleksi lengan dalam
berespon terhadap suara yang keras, tangan tetap
rapat, refleks ini akan menghilang setelah umur 4
bulan.
2.1.4.12 Menghisap
Bayi menghisap dengan kuat dalam berespons
terhadap stimulasi. Refleks ini menetap selama
masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa
stimulasi.
2.1.4.13 Tonic neck
Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala
diputar ke satu sisi, lemgan dan tungkai ekstensi
kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang
berlawanan. Normlanya refleks ini tidak terjadi
setiap kali kepala diputar. Tampak kira kira pada
umur 2bulan dan menghilang pada umur 6 bulan.
(Uliyah dan Azis, 2009; h.151-153).
17
2.1.5 Penampilan Pada Bayi Baru Lahir
Penampilan pada BBL sebagai berikut:
2.1.5.1 Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling, perlu
dikurangi rangsangan terhadap reaksi rayuan,
rangsangan sakit, atau suara keras yang mengejutkan
atau suara mainan.
2.1.5.2 Keaktifan, Bayi normal melakukan gerakan-gerakan
tangan yang simetris pada waktu bangun.
2.1.5.3 Simetris, apakah secara keseluruhan badan seimbang.
2.1.5.4 Muka wajah, bayi tampak ekspresi; mata : perhatikan
kesimetrisan antara mata kanan dan kiri, perhatikan
adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah
yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
2.1.5.5 Mulut. Penampilannya harus simetris, mulut tidak
mencucu seperti mulut ikan, tidak ada tanda-tanda
kebiruan pada mulut bayi.
2.1.5.6 Leher, dada, abdomen: melihat adanya cidera akibat
persalinan, perhatikan ada tidaknya kelainan pada
pernapasan bayi, karena biasanya bayi masih ada
pernapasan perut.
2.1.5.7 Punggung. Adanya benjolan atau tumor atau tulang
punggung dengan lekukan yang kurang sempurna
2.1.5.8 Kulit dan kuku. Dalam keadaan normal kulit berwarna
kemerahan.
18
2.1.5.9 Kelancaran
menghisap dan pencernaan. Harus diperhatikan tinja dan
kemih diharapkan keluar dalam 24 jam pertama
(Rukiyah dan Yulianti, 2010; h.3-5).
2.1.6 Mekanisme hilang nya panas tubuh bayi baru lahir
2.1.6.1 Konduksi
Panas di hantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya
yang kontak langsung dengan tubuh bayi. sebagai contoh:
ketika menimbang bayi tanpa alas timbangan, memegang
bayi pada saat tangan dingin dan menggunakan stetoskop
dingin untuk BBL.
2.1.6.2 Konveksi
Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang
sedang bergerak. sebagai contoh: konveksi dapat terjadi
ketika membiarkan atau menepatkan BBL dekat jendela
atau membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas
angin.
2.1.6.3 Radiasi
Panas di pancaran dari BBL keluar tubuhnya
kelingkungan yang lebih dingin. sebagai contoh:
membiarkan BBL dalam ruangan AC tanp di berikan
pemana, membiarkan BBL dalam keadaan telanjang, atau
19
menidurkan BBL berdekatan dengan ruangan yang dingin
(dekat tembok).
2.1.6.4 Evaporasi
Panas hilang melalui proses penguapan yang bergantung
pada kecepatan dan kelembapan udara (pemindahan panas
dengan cara mengubah cairan menjadi uap (muslihatun,
2010; h.13).
2.1.7 Mencegah Kehilangan Panas
2.1.7.1 Keringkan bayi segera setelah bayi lahir untuk mencegah
terjadinya evaporasi dengan menggunakan handuk atau
kain ( menyeka tubuh bayi juga termasuk rangsangan taktil
untuk membanatu memulai pernafasan ).
2.1.7.2 Selimuti tubuh bayi dengan kain bersih da hnagat segera
setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat.
Sebelumnya ganti handuk atau kain yang digunakan untuk
mengeringkan tubuh bayi.Kain basah didekat bayi dapat
menyerap panas tubuh bayi melalui radiasi.
2.1.7.3 Selimuti bagian kepala karena kepala merupakaan
permukaan tubuh yang relative luas dan bayi akan dengan
cepat kehilangan panas jika tidak ditutupi.
2.1.7.4 Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
Sebaiknya pemberianASIharus dalam aktu 1 jam pertama
kelahiran.
20
2.1.7.5 Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat, yang paling
ideal adalah bersama dengan ibunya agar menjaga
kehangatan tubuh bayi,mendorong ibu agar segera
menyusui bayinya, dan mencegah paparan infeksi pada
bayi.
2.1.7.6 Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru
lahir.Sebelum melakukan penimbangan,terlebih dahulu
selimuti bayi dengan kain yang kering dan bersih. Berat
badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi dikurangi
dengan kain selimut bayi yang digunakan. Bayi seabaiknya
dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir. Sebelum
dimandikan periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil (suhu
aksila antara 36,5ºC - 37,5ºC , Jika suhu tubuh bayi masih
dibawah batas normal maka selimuti tubuh bayi dengan
longgar, tutupi bagian kepala, tempatkan bersama dengan
ibunya (skin to skin), tunda memandikan bayi sampai suhu
tubuhnya stabil dalam waktu 1 jam. Tunda juga utuk
memandikan bayi jika mengalami gangguan pernapasan.
Ruangan untuk memandikan bayi harus hangat dan tidak
ada tiupan angin. Mandikan bayi secara cepat dengan air
bersih dan hangat. Setelah bayi dimandikan,segera
keringkan dan selimuti kembali bayi, kemudian berikan
kepada ibunya untuk disusui dengan ASI.
21
2.1.8 Merawat dan mengikat tali pusat
Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil maka lakukan
pengikatan punting tali pusat. Yang pertama dilakukan adalah
mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan
kedalam klorin 0,5% untuk membersihkan dari darah dan secret
lainnya. Kemudian bilas dengan air DTT, lalu keringkan dengan
handuk bersih dan kering, ikat punting tali pusat dengan jarak 1cm
dari dinding perut bayi (pusat). Gunakan benang atau klem plastic
DTT/steril. Kunci ikatan tali pusat dengan simpul mati atau
kuncikan penjepit plastic tali pusat. Jika pengikatan dilakukan
dengan benang tali pusat, lingkarkan benang di sekeliling puntung
tali pusat dan ikat untuk kedua kalinya dengan simpul mati
dibagian berlawanan. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakan
dalam klorin 0,5%. Kemudian selimuti bayi kembali dengan
menggunakan kain yang bersih dan kering.
2.1.9 Nasehat Untuk Merawat Tali Pusat
Nasehat ini sebaiknya diberikan pada ibu dengan cara memberikan
stimulasi bagaimana cara melakukannya antara lain : jangan
membungkus tali pusat dengan mengoleskan cairan atau bahan
apapun; boleh mengoleskan alcohol/betadine jika pemotongan tali
pusat tidak terjamin DTT/steril namun tidak boleh dikompres
karena menyebabkan tali pusat lembab dan basah; lipat popok
dibawah punting tali pusat; jika tali pusat kotor, bersihkan (hati-
hati) dengan air DTT dan sabun lalu keringkan; mencari bantuan
22
jika tali pusat memerah,keluar nanah/darah dan berbau; jika
pangkal tali pusat menjadi merah. Mengeluarkan nanah atau
berdarah maka segera rujuk bayi ke fasilitas yang di lengkapi
perawatan untuk bayi baru lahir (Rukiyah dan Yulianti, 2012; h.10-
12).
2.1.10 Asuhan Kebidanan Pada BBL Normal
2.1.10.1 Cara memotong tali pusat
a. Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3cm dari
pusat,lalu mengurut tali pusat kearah ibu dan memasang
klem ke-2 dengan jarak 2 cm dari klem.
b. Memegang tali pusat diantara 2 klem dengan
menggunakan tangan kiri (jari tengah melindungi tubuh
bayi) lalu memotong tali pusat diantara 2 klem.
c. Mengikat tali pusat dengan jarak ±1cm dari umbilikus
dengan simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan
simpul mati. Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa
steril, lepaskan klem pada tali pusat, lalu memasukannya
kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%.
d. Membungkus bayi dengan kain bersih dan
memberikannya kepada ibu.
2.1.10.2 Mempertahankan tubuh BBL dan mencegah
hipotermia.
23
2.1.10.3 Untuk mencegah terjadinya hipotermi, bayi baru
lahir harus segera dikeringkan dan dibungkus
dengan kain kering kemudian diletakkan
tertelungkup diatas dada ibu untuk mendapatkan
kehangatan dari dekapan ibu.
2.1.10.4 Menunda memandikan bayi baru lahir sampai tubuh
bayi stabil. pada bayi baru lahir cukup bulan dengan
berat badan lebih dari 2.500 gram dan menanggis
kuat biasa dimandikan ± 24 jam setelah kelahiran
dengan tetap mengunakan air hangat. Pada bayi
baru lahir beresiko yang berat badan kurang dari
2.500 gram atau keadaannya sangat lemah
sebaiknya jangan dimandikan sampai suhu
tubuhnya stabil dan mampu mengisap asi dengan
baik.
2.1.10.5 Menghindari kehilangan panas pada bayi baru lahir.
Ada empat cara yang membuat bayi kehilangan
panas yaitu melalui: radiasi,evaporasi konduksi, dan
konveksi.
2.1.10.6 Cara Pencegahan Infeksi
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan
pencegahan infeksi :
a) Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan
cairan pembersih tangan berbasis alkohol, pada saat
24
sebelum dan sesudah merawat bayi, sesudah
melepas sarung tangan, dan sesudah memegang
instrument atau barang yang kotor.
b) Beri petunjuk pada ibu dan anggota keluarga
lainnya untuk cuci tangan sebelum dan sesudah
memegang bayi.
c) Basahi kedua tangan dengan mencuci tangan
selama 10-15 detik dengan sabun dan air mengalir,
dan keringkan dengan handuk.
d) Membersihkan tangan dengan cairan alkohol.
e) Gunakan alat-alat perlindungan pribadi.
f) Bila memungkinkan pakailah sepatu
tertutup,jangan bertelanjang kaki.
g) Gunakan sarung tangan.
2.1.10.9 Pemeriksaan fisik bayi
Adapun pemeriksaan bayi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Menilai keadaan umum bayi
b. Tanda-tanda vital
c. Periksa bagian kepala bayi
d. Lakukan pemeriksaan telinga
e. Periksa mata akan adanya tanda tanda infeksi
25
f. Periksa hidung dan mulut,langit-langit, bibir, dan refleks
isap serta rooting, perhatikan adanya kelainan konginetal
seperti labiopalatoskizis.
g. Periksa leher bayi, perhatikan akan adanya pembesaran
atau benjolan.
h. Perksa bahu,lengan,dan tangan. Perhatikan gerakan dan
kelengkapan jari tangan.
i. Periksa bagian perut. Perhatikan bagaimana bentuk perut
apakah ada penonjolan disekitar tali pusat,perdarahan tali
pusat, perut teraba lunak (pada saat bayi menangis), dan
benjolan.
j. Periksa alat kelamin. Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.Laki-laki : testis berada pada skrotum atau penis
berlubang
b. Perempuan : vagina berlubang, uretra berlubang, dan
terdapat labiya mayora serta minora.
k. Periksa tungkai dan kaki, perhatikan gerakan dan
kelengkapan alat gerak.
l. Periksa punggung dan anus, perhatikan akan adanya
pembengkakan atau cekungan dan juga adanya anus.
m. Periksa kulit, perhatikan adanya verniks,pembengkakan
atau bercak hitam, serta tanda lahir.
n. Lakukan penimbangan berat badan, berat badan lahir
normal 2,500-4000g (Dewi, 2013; h.3,16-17,24).
26
2.1.8 Perawatan Tali Pusat
2.1.8.1 Definisi Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan
pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan
fisik ibu dengan bayi. Kemudian,tali pusat dirawat
dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali
pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan
menimbulkan dampak positif,yaitu tali pusat akan
puput pada hari ke-5 sampai ke-7 tanpa ada
komplikasi,sedangkan dampak negative dari perawatan
tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan
mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat
mengakibatkan kematian.
2.1.8.2 Perawatan
Perawatan tali pusat di maksudkan agar luka tali pusat
tetap bersih serta tidak terkena air kencing,kotoran
bayi,nanah dan kotoran lain. Hal ini dilakukan agar
sang buah hati terhindar dari infeksi pada tali pusat
(Ronald, 2011; h.40,43).
2.1.8.3 Tali Pusat
Tali pusat (funikulus umbilikalis) atau disebut juga
funis merentang dari umbilicus janin ke permukaan
fetal plasenta dan mempunyai panjang 50-55cm. Tali
27
pusat membungkus dua buah pembuluh darah yang
sudah diambil oksigennya dari dalam tubuh janin,vena
umbilikalis yang tunggal membawa darah yang sudah
dibersihkan dari plasenta kedalam janin (Sodikin,
2009; h.7).
2.1.8.4 Tujuan perawatan tali pusat
adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus
pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena
masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh melalui
tali pusat,baik dari alat yang tidak steril,pemakaian
obat obatan, maupun bubuk yang ditaburkan ke tali
pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi
(Ronald,2011; h.40).
2.1.8.5 Sirkulasi Darah Janin
Sirkulasi darah janin dalam rahim berbeda dengan
sirkulasi darah pada bayi dan anak. Selama kehidupan
dalam rahim, paru-paru janin tidak berfungsi sebagai
alat pernapasan,pertukaran gas sepenuhnya dilakukan
oleh plasenta.Darah mengalir dari plasenta ke janin
melalui vena umbilikalis yang terdapat didalam tali
pusat. jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat
adalah sekitar 125 ml/kg/BB permenit atau sekitar 500
ml permenit (Sodikin, 2009; h.15).
28
2.1.8.6 Cara Memotong Tali Pusat
1.Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3cm dari pusat,
lalu mengurut tali pusat kearah ibu dan memasang klem
ke-2 dengan jarak 2cm dari klem.
2.Memegang tali pusat diantara 2 klem dengan
menggunakan tangan kiri (jari tengah melindungi tubuh
bayi) lalu memotong tali pusat diantara 2 klem.
3.Mengikat tali pusat dengan jarak ±1 cm dari umbilicus
dengan simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan
simpul mati. Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa
steril, lepaskan klem pada tali pusat, lalu memasukannya
dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%.
4.Membungkus bayi dengan kain bersih dan
memberikannya kepada ibu (Dewi, 2013; h.3)
2.1.8.7 Pengikatan Tali Pusat
Tali pusat dipotong anatara dua klem, yang pertama
ditempatkan pada jarak 4 atau 5 cm dari perut bayi, dan yang
kedua, 2 atau 3 cm dari perut bayi. Kemudian digunakan
penjepit tali pusat. Penjepit tali pusat yang terbuat dari plastic
cukup aman,efisien,mudah disterilkan (Sodikin, 2009; h.40).
29
2.1.8.8 Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan
tempat koloni bakteri , pintu masuk kuman dan bias terjadi
infeksi local. Perlu perawatan tali pusat seja manajemen aktif
kala III pada saat menolong kelahiran bayi.sisa tali pusat harus
dipertahankan dalam keadaan terbuka dan ditutpupi kain bersih
secara longgar. Pemakaian popok dilipat dibawah tali pusat. Jika
tali pusat terkena kotoran/feses, maka tali pusat harus dicuci
dengan sabu dan air bersih,kemudian dikeringkan (Muslihatun,
2010; h.45).
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya dalam minggu
pertama secara bermakna memgurangi insiden infeksi pada
neonates, jelly warthon yang membentuk jaringan nekrotik
dapat berkolonisasi dengan organism pathogen, kemudian
menyebar dan mengakibatkan infeksi kulit dan infeksi sistemik
pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat ialah
menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan
dengan sabun dan air bersih sebelum merawat talu pusat.
Bersihkan dengan lembut kulit di sekitar tali pusat dengan kapas
basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat
dengan kassa bersih/steril. Popok atau celana bayi di ikat di
bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk menghindari
kontak dengan feses dan urin. Hindari penggunaan kancing,
30
koin atau uang logam untuk membalut tekan tali pusat
(Prawirohardjo,2008;hal 370).
2.1.8.10 Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap
komponen perawatan bayi baru lahir yang sangat rentan
terhadap infeksi karena system imunitasnya yang masih belum
sempurna.
a) Kewaspadaan Pencegahan Infeksi
Sebaiknya Ibu atau siapapun yang kontak dengan bayi
harus memiliki kewaspadaan akan terjadinya penularan
infeksi. Kewaspadaan tersebut dapat dibangun melalui hal-
hal berikut :
1. Anggaplah setiap orang yang kontak
dengan bayi berpotensi menularkan infeksi.
2. Cuci tangan atau gunakan cairan cuci
tangan dengan basis alkohol sebelum dan
sesudah merawat bayi.
3. Gunakan sarung tangan bila melakukan
tindakan.
4. Gunakan pakaian pelindung, seperti
celemek atau gaun lainnya bila diperkirakan
akan terjadi kontak dengan darah dan cairan
tubuh lainnya.
31
5. Bersihkan dan bila perlu lakukan desinfeksi
peralatan serta barang yang digunakan
sebelum daur ulang.
6. Bersihkan ruang perawatan pasien secara
rutin.
7. Letakkan bayi yang mungkin dapat
terkontaminasi lingkungan, misalnya bayi
dengan diare yang terinfeksi di dalam
ruangan khusus (Dewi, 2013; h.16).
2.1.8.12 Perdarahan Tali Pusat
1. Definisi
Perdarahan tali pusat dapat di sebabkan oleh trauma,
ikatan tali pusat yang longgar, atau kegagalan
pembentukan thrombus yang normal. Kemungkinan
lain sebab perdarahan adalah penyakit perdarahan pada
neonatus dan infeksi lokal maupun sistemik. Tali pusat
harus diawasi terus-menerus pada hari-hari pertama
agar perdarahan yang terjadi dapat tanggulangi secepat
nya.
2. Etiologi
Perdarahan tali pusat atau umbilkus mungkin dapat
terjadi karena kelalian tersayatnya dinding umbilicus
atau plasenta sewaktu seksio sesarea. Robekan
32
umbilicus disebabkan pula oleh hematoma,varises dan
aneurisme pembuluh darah (Rukiyah dan Yulianti,
2012; h.276).
2.1.8 Penyuluhan pada ibu dan keluarga sebelum bayi
pulang
1) Perawatan tali pusat
banyak terdapat tentang cara terbaik untuk merawat
tali pusat. Telah dilaksanakan beberapa uji klinis untuk
membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak
terjadi peningkatan infeksi yaitu dengan membiarkan
luka tali pusat terbuka dan membersihkan luka hanya
dengan air bersih. Negara negara yang beriklim tropis
perlu mewaspadai pengunaan alkohol yang dahulu
populer dan terbukti efektif untuk membersihkan tali
pusat, karena sesungguhnya alkohol akan mudah
menguap didaerah panas dan dengan demikian
efektifnya akan menurun.
2) Pemberian asi
3) Jaga kehangatan bayi
berikan bayi pada ibunya secepat mungkin, kontak
antara ibu dengan kulit bayi sangat penting dalam
rangka menghangatkan serta mempertahankan panas
tubuh bayi kehangatan tubuh ibu merupakan sumber
33
panas yang efektif. hal ini terjadi bila ada kontak
langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini
dikenal dengan skin to skin kontak atau metode
kanguru. Perawatan dengan kanguru merupakan cara
efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling
mendasar yaitu kehangatan, keselamatan, kasih
sayang, ASI, perlindungan dari infeksi dan stimulasi.
4) Tanda-tanda bahaya
jika muncul tanda- tanda bahaya, ajarkan ibu untuk:
a. Ibu pertolongan pertama sesuai kemampuan ibu
yang sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh
perawatan medis lanjutan.
b. Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk
perawatan tindakan segera.
5) Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara memproduksi iminusasi
aktif buatan untuk melindungi diri melawan penyakit
tertentu dengan cara memasukan suatu zat ke dalam
tubuh melalui penyuntikan atau secara oral.
6) Perawatan harian/ rutin
7) Pencegaah infeksi dan kecelakaan (Dewi, 2013; h.27-
31).
34
2.1.9 Asuhan Neonatus di Rumah
Pemberian asuhan neonatus dirumah dilakukan melalui kunjungan
bersama dengan kunjungan pada ibu. Kunjungan neonatus ( KN)
dilakukan sejak bayi usia satu hari sampai usia 28 hari, kunjungan
pertama (KN 1) dilakukan pada hari pertama hingga ke-7 setelah
bayi dilahirkan, sedangkan kunjungan kedua ( KN 2) dilakukan
pada hari ke 8 hingga ke 28. Adapun tujuan dari kunjungan
neonatus, yaitu melakukan pemeriksaan ulang pada bayi baru
lahir,meninjau penyuluhan dan pedoman antisipasi bersama orang
tua, mengidentifikasi gejala penyakit,serta mendidik dan
mendukung orang tua.
2.1.9.1 Kunjungan Neonatal pertama (KN 1)
Kunjungan neonates pertama dilakukan pada hari
pertama sampai ke-7 setelah kelahiran. Kunjungan
dimulai dengan wawancara singkat dengan ibu atau ayah
tentang:
a. Riwayat maternal, riwayat kelahiran dan perawatan
neonatus segera setelah lahiran.
b. Observasi orang tua dan lakukan wawancara tentang
penyesuaian keluarga.
c. Kaji riwayat interval bayi baru lahir: pemberian
makan, kewaspadaan, menanggis, dan juga masalah
pada usus (intestinal), kantong kemih, serta masalah
lainnya.
35
d. Berikan penyuluhan dan pedoman antisipasi.
e. Jadwalkan kunjungan dalam 6-8 minggu untuk
imunisasi dan chek up lebih lanjut.
Kemudian lakukan pemeriksaan fisik dan refleks bayi,yaitu
sebagai berikut .
a. Pemeriksan fisik meliputi pengukuran berat badan dan
panjang tubuh serta lingkar kepala.
b. Rata-rata peningkatan berat badan bayi dalam 3 bulan
pertama adalah 1 ons per hari .
c. Bayi yang disusui,peningkatan berat badannya kurang
lebih 1 ons per hari. Selama 3-5 hari pertama, berat
badan bayi akan hilang 5-105. Penurunan berat badan
tersebut harus dicapai kembali pada hari ke 10.
d. Tingkat kesadaran,bunyi pernafasan dan irama jantung.
e. Pemeriksaan refleks, bayi baru lahir mempunyai 2
kategori refleks yaitu sebagai berikut.
Proprioseptif adalah stimulus yang berasal dari dalam
organisme. Refleks proprioseptif dapat diperiksa setiap
waktu,yang termasuk dalam refleks ini adalah motorik
kasar (refleks moro).
Eksteroseptif adalah stimulus yang berasal dari luar
organise. Refleks Eksteroseptif paling baik diuji ketika
bayi tenang dan tersadar karena stimulasi oleh sentuhan
36
ringan. Refleks Eksteroseptif meliputi refleks
rooting,menggenggam,plantar, dan abdomen superficial.
2.1.9.2 Kunjungan Neonatal kedua (KN 2)
Kunjungan kedua dilakukan pada hari ke-8 sampai ke-28
setelah kelahiran. Selain pengkajian diatas lakukan
pengamatan apakah bayi tergolong sehat atau tidak.
Tanda tanda bayi sehat diantaranya:
a. Bayi lahir segera menanggis
b. Seluruh tubuh bayi kemerahan
c. Bayi bergerak aktif
d. Bayi biasa menghisap putting susu dengan kuat
e. Bayi lahir 2500 gram atau lebih
f. Setiap sebulan berat badan anak bertambah
mengikuti pita hijau pada KMS
g. Perkembangan dan kepandaian anak bertambah
sesuai usia.
h. Anak jarang sakit, gembira, ceria, aktif, lincah dan
cerdas.
Tanda bayi sakit berat:
a. Tidak mau menyusu
b. Lesu atau memperlihatkan selama 48 jam
c. Bayi belum defekasi selama 48 jam
37
d. Bayi tidak berkemih dalam 24 jam pertama
e. Suhu bayi di bawah 360
C
f. Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna
kulit tampak kuning coklat atau persik
g. Kejang
h. Kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam
i. Badan bayi kuning
j. Tali pusat basah dan berbau
k. Gerakan dua lengan dan kaki lemah
l. Berat badan tidak naik
i. Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar, pindah
kepita warna di bawah garis merah atau (BGM)
(Yulifah dan Yuswanto, 2011;93-95).
2.1.9.3 Rencana asuhan bayi usia 2-6 hari
Ada hal- hal yang perlu diperhatikan dalam asuhan pada bayi,
yaitu sebagai berikut:
1. Minum
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi
bayi. ASI diketahui mengandung banyak zat gizi yang
paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi,
baik kualitas maupun kuantitasnya. berikan asi sesering
mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi. yaitu 2-3 jam
(paling sedikit setiap 4 jam) bergantian antara payudara kiri
38
dan kanan. berikan asi saja (asi eksklusif) sampai bayi
berusia 6 bulan. selanjutnya pemberian asi diberikan hingga
anak berusia 6 bulan. selanjutnya asi diberikan pada anak
berusia 2 tahun banyak sekali keuntungan yang diperoleh
dari asi tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan
perkembangan bayi. tetapi juga hubungan kasih sayang
antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan
sangat besar terhadap terjadinya proses pembentukan emosi
positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
2. Defekasi (BAB)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama
minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah hari
ketiga dan keenam. feses transisi (kecil-kecil berwarna
coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan
sejak hari ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang
diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan
feses daripada mereka yang diberi makan kemudian.feses
dari bayi menyusu dengan asi akan berbeda dengan bayi
menyusu dengan susu botol. Feses dari bayi ASI lebih
lunak, berwarna kuning emas, dan tidak menyebabkan
iritasi pada kulit bayi.
39
3. Berkemih (BAK)
Fungsi ginjal bayi belum sempurna selama dua tahun
pertama kehidupan nya. biasanya terdapat urine dalam
jumlah yang kecil pada kandung kemih bayi saat lahir,
tetapi ada kemungkinan urine tersebut tidak dikeluarkan
selama 12-24 jam. berkemih sering terjadi pada periode ini
dengan frekuensi 6-10 kali sehari dengan warna urine yang
pucat.
4. Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir bayi normal nya
sering tidur bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata
tidur selama 16 jam sehari. pada umum nya bayi terbangun
sampai malam hari pada usia 3 bulan. Sebaiknya ibu
menyediakan selimut dan ruangan yang hangat, serta
memastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang seiring dengan
bertambahnya usia bayi, pola ini dapat berkurang seiring
dengan bertambahnya usia bayi, pola ini dapat terlihat pada
tabel berikut:
40
Tabel 2.2 perubahan pola tidur
Usia Lama tidur
1 minggu 16,5 jam
1 tahun 14 jam
2 tahun 13 jam
5 tahun 11 jam
9 tahun 10 jam
5. Kebersihan kulit
Kebersihan kulit bayi benar-benar dijaga. walaupun mandi
dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap
hari, tetapi bagian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat
perlu dibersihkan secara teratur sebaik nya orang tua maupun
orang lain yang ingin memegang bayi diharuskan untuk mencuci
tangan terlebih dahulu.
6. Keamanan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga keamanan bayi
adalah dengan tetap menjaga nya jangan sekalipun meninggalkan
bayi tanpa ada yang menunggu. selain itu juga perlu dihindari
untuk memberikan apapun kemulut bayi selain asi, karena bayi
bisa tersedak dan jangan mengunakan alat penghangat buatan
ditempat tidur bayi.
41
Tanda Tanda Bahaya :
a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit
b. Terlalu hangat >380
C atau terlalu dingin <360
C
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama) biru, pucat atau
memar
d. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan
mengantuk berlebihan
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk dan
berdarah.
f. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat,
merah, bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernapasan
sulit.
g. Tidak BAB dalam 3 hari
h. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bias tenang
menangis terus menerus (Dewi,2013; h.27-30).
Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus di waspadai, di
deteksi lebih dini untuk segera di lakukan penanganan agar tidak
mengancam nyawa bayi, seperti:
1) Penafasan sulit atau lebih dari 60 x/m
2) Retraksi dada saat inspirasi
3) Suhu lebih dari 380
C atau kurang dari 36ºC
42
4) Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru/pucat, memar atau
sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama).
5) Pemberian ASI Sulit (hisapan lemah,mengantuk berlebihan
,banyak muntah), tali pusat merah, bengkak,keluar cairan, bau
busuk, berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai ndengan
suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (pus),
bau busuk, pernafasan sulit (Muslihatun, 2010;h.46-47).
2.1.10 TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan
bertindak sistematis dan logis dalam memberikan asuhan
kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien
maupun pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah
yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan,
keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klient.
Manajemen kebidanan diadaptasi dari konsep yang di kembagkan
oleh Helen Varney dalam buku Varney`s Midwivery, edisi ke tiga
tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan
yang terdiri dari tuju langkah yang berturut secara sistematis dan
siklik (Soepardan, 2007,h;96).
43
2. Langkah Langkah manajemen kebidanan pada bayi baru lahir
A.Pengkajian Data
Menurut varney 1997 pengkajian dengan mengumpulkan data
yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir.
Pengkajian pada bayi baru lahir dibagi dalam 2 bagian yaitu
pengkajian segera setelah lahir, dan pengkajian keadaan fisik
untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau megalami
komplikasi. Pengkajian segera setelah bayi lahir bertujuan untuk
mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus
yaitu penilian apgar. Penilaian sudah dimulai sejak kepala lahir
dari vulva. Sedangan pengkajian keadaan fisik untuk
memastikan bayi dalam keadaan normal. (Rukiyah dan
Yulianti,2012; h.15).
A).Data Subjektif
Ini berkaitan dengan identitas pasien seperti nama,
alamat,jenis kelamin,usia,suku,warga negara,status
perkawinan,pendidikan,agama, dan pekerjaan.
1).Identitas Bayi
a. Nama
Identitas dimulai dengan nama pasien, yang jelas dan
lengkap: nama depan,nama tengah (bila ada), nama
keluarga, dan nama panggilan akrabnya.
44
b. Umur
Umur pasien sebaliknya didapat dari tanggal lahir, yang
dapat ditanyakan ataupunn dilihat dari Kartu Menuju
Sehat atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya. Apabila
tanggal lahir tidak diketahui dengan pasti, maka ia dapat
diperkirakan dengan menghubungkannya dengan suatu
peristiwa yang umum diketahui, misalnya hari raya (Idul
Fitri, Natal,hari Proklamasi dan sebagainya). Kecuali
untuk kepentingan identitas, umur perlu diketahui
mengingat periode usia anak (periode
neonates,bayi,prasekolah,balita,sekolah,akil balik)
mempunyai kekhasannya sendiri dalam morbiditas dan
mortalitas. Usia anak juga diperlukan untuk
menginterprestasi apakah data pemeriksaan klinis anak
tersebut normal sesuai dengan umurnya.
c. Jenis kelamin
Jenis kelamin pasien sangat diperlukan,selain untuk
identitas juga untuk penilaian data pemeriksaan
klinis,misalnya nilai-nilai baku, insidens seks, penyakit-
penyakit terangkai seks.
45
2).Identitas Ibu
a. Nama Orang Tua
Nama ayah,ibu, atau wali pasien harus dituliskan
dengan jelas agar tidak keliru dengan orang lain,
mengingat banyak sekali nama yang sama. Bila
ada,title yang bersangkutan harus disertakan.
b. Alamat
Tempat tinngal pasien harus dituliskan dengan jelas
lengkap,dengan nomor rumah,nama
jalan,RT,R,kelurahan dan kecamatannya,serta bila ada
nomor teleponnya. Kejelasan alamat keluarga ini amat
diperlukan agar sewaktu-waktu dapat
dihubungi,misalnya bila pasien menjadi sangat
gaat,atau perlu tindakan operasi seger,atau perlu
pembelian obat/alat yang tidak tersedia di rumah
sakit,dan lain sebagainya (Matondang et all,2009; h.5-
6).
c.Usia
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu
dalam persalinan beresiko usia atau tidak
(Sulistyawati,2012; h,220).
d. Umur,pendidikan dan pekerjaan
Selain sebagai tambahan identitas, informasi tentang
pendidikan dan pekerjaan orang tua, baik ayah
46
maupun ibu dapat menggambarkan keakuratan data
yang akan diperoleh dengan anamnesis. Tingkat
pendidikan orang tua juga berperan dalam pendekatan
selanjutnya,misalnya dalam pemeriksaan penunjang
dan penentuan tata laksana pasien selanjutnya.
e. Agama dan suku bangsa
Data tentang agam dan suku bangsa juga
memantapkan identitas; disamping itu perilaku
seseorang tentang kesehatan dan penyakit sering
berhubungan dengaan agama dan suku bangsa.
Kebiasaan,kepercayaan dan tradisi dapat menunjang
namun tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup
sehat. Beberapa penyakit juga mempunyai predileksi
rasial tertentu (Matondang et all,2009; h.6).
B. Data Objektif
Pemeriksaan umum
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali
per menit, tanpa retraksi ada dan tanpa suara
merintih pda fase ekspirasi. Pada bayi
kecil,mungkin terdapat retraksi dada ringan
dan jika bayi berhenti nafas secara periodic
selama beberapa detik masih dalam batas
normal.
47
d. Warna kulit
Bayi baru lahir aterm keihatan lebih pucat di
banding bayi preterm karena kulit lebih tebal.
e. Denyut Jantung Bayi
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-
160 kali permenit, tetapi dianggap amsih normal
jika diatas 160 kali per menit dalam jangka aktu
pendek, beberapa kali dala satu hari selama
beberapa hari pertama kehidupan,terutama bila
bayi mengalami disstres.Jika ragu ulangi
perhitungan denyut jantung.
f. Suhu Aksiler
36,5ºC sampai 37,5ºC.
g. Postur dan Gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan
istirahat adalah kepalan tangan longgar,dengan
lengan,panggul dan lutut semi fleksi.
h. Tonus otot/Tingkat kesadaran
Rentang normal tingkat kesadaran bayi baru
lahir adalah mulai dari diam hingga sadar
penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi
dapat dibandingkan jika diam atau tidur.
48
i. Ekstermitas
Periksa posisi,gerakan,reaksi bayi bila
ekstermitas disentuh,dan pembengkakan.
j. Kulit
Warna kulit dan adanya verniks keseosa
penmbengkakan atau bercak hitam,tanda
lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap
normal, beberapa kelainan kulit juga dapat
dianggap normal.
k. Tali pusat.
Normal berwarna putih kebiruan pada hari
pertama, mulai kering dan mengkerut atau
mengecil dan tali pusat akan puput pada hari ke
5 sampai ke 7 tanpa adanya komplikasi.
l. Berat Badan
Normal 2500-4000 gram.
a) Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
1) Kepala
Ubun-ubun besar,ubun-ubun kecil,sutura,moulase,caput
succedaneum, cephal haematoma,hidrosefalus,rambut.
2) Muka
Tanda-tanda paralis.
49
3) Mata
Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaran epicanthus) dan
kesimetrisan, kekeruhan kornea, katarak kongenital, trauma,
keluar nanah, bengkak pada kelopak mata, perdarahan
subkonjungtiva.
4) Telinga
Jumlah,bentuk,posisi,kesimetrisan letak dihubungkan dengan
mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran.
5) Hidung
Bentuk dan lebar lubang,pola pernafasan,kebersihan.
6) Mulut
Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/basah, lidah,
palatum, bercak putih pada gusi, refleks menghisap, adakah
labio/palatoskisis,tursh,sianosis.
7) Leher
Bentuk simetris/tidak,adakah pembengkakan dan
benjolan,kelainan tiroid,hemangioma,tanda abnormalitas
kromosom dan lai-lain.
8) Klavikula dan lengan tangan
Adakah fraktur klavikula,gerakan,jumlah jari.
9) Dada
Bentuk dan kelainan bentuk dda,puting susu,gangguan
pernafasan,auskultasi bunyi jantung dan pernafasan.
50
10) Abdomen
Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan
tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, dinding
perut dan adanya benjolan, distensi, gastroskisis, omfalokel,
bentuk simetris/tidak, palpasi hati, ginjal.
11) Genetalia
kelamin laki laki: panjang penis, testis sudah turun berada
dalam skrotum, orivisium, uretra di ujung, kelainan (fimosis,
hisposida / epispadia). Kelamin perempuan: labia mayora dan
labia minora, klitoris, orivisium vagina, orivisium
uretra,sekret dan lain lain.
12) Tungkai Kaki
Gerakan bentuk simetris/tidak,jumlah jari,pergerakan,pes
equinovarus/pes equinovalgus.
13) Anus
Berlubang/tidak,posisi,fungsi spingter ani, adanya atresiaani,
dan meconium plung syndrome,megacolon.
14) Punggung
Bayi tengkurap,raba kurvatura kolumna vertebralis, skoliosis,
pembengkakan, spina bifida, mielomeningokel, lesung/bercak
berambut, dan lain-lain.
15) Pemeriksaan Kulit
Vernik caseosa, lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir
,memar.
51
16) Reflek
Berkedip, babinski, merangkak, menari/melangkah, ekstrusi,
galant’s, moro’s, neck righting, palmar grasp, rooting, startle,
menghisap, tonic neck.
17) Antropometri
BB, PB, LK, LD,LP, LILA (Muslihatun, 2010; h.31-34).
2.Diagnosa,Masalah dan Kebutuhan
Diagnosa kebidanan adalah melakukan identifikasi secara benar
terhadap diagnosa, masalh dan kebutuhan bayi baru lahir
berdasarkan data data yang telah dikumpulkan. Contoh diagnose
misalnya bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
asfiksia, atau bayi cukup bulan kecil masa kehamilan dengan
hipotermia.Sedangkan masalah misalnya ibu kurang
informasi,ibu tidak PNC, ibu post section sesarea, gangguan
maternal lainnya.Untuk kebutuhan seperti jagalah bayi agar
tetap kering dan hangat,usahakan agar ada kontak kulit anatara
ibu dan bayi sesegera mungkin.
3.Mengidentifikasi Diagnosa dan Potensial Masalah
Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial yang mungkin
terjadi berdasarkan masalah atau diagnose yang sudah
teridentifikasi. Misalnya untuk diagnose potensial yaitu
hipotermi potensial menyebabkan asidosis, atau hipoglikemi
potensial menyebabkan hipotermi.
52
4.Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bian atau dokter
atau untuk dikonsultasikan atau untuk ditangani dengan anggota
tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi bayi. Misalnya
bayi tidak bias bernafas dalam waktu 30 detik,segera cari bantuan
dan mulailah langkah-langkah resusitasi pada bayi tersebut.
5.Merencanakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang rasional dan sesuai
dengan temuan dari langkah sebelumnya (Rukiyah dan
Yulianti,2012;h.16-17).
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada bayi baru lahir
umumnya sebagai berikut :
1.Jaga kehangatan
2.Bersihkan jalan nafas (bila perlu)
3.Keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi
4.Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun,kira-kira 2
menit setelah lahir.
5.Lakukan IMD dan kontak kulit dengan kulit ibu
6.Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata
7.Berikan suntikan, Vit K 1mg intramuscular, dipaha kiri
anterolateral setelah IMD.
53
8.Beri imunisai Hep-0,5 ML,pada paha kanan,1-2 jam setelah Vit
K (Wiknjosastro,2008;h.122)
6. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap mengarahkan atau melaksanakan
rencana asuhan secara efektif dan aman.
7. Evaluasi
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan,apakan benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir
sebagimana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah
(Rukiyah dan Yulianti, 2012; h.17-18).
54
LANDASAN HUKUM KEWENANGAN BIDAN
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan (MENKES) Republik Indonesia
Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 Tentang registrasi dan praktik
bidan,kewenangan yang dimiliki bidan dalam pasal 16 ayat 2 meliputi :
1. Pemeriksaan bayi baru lahir,
2. Peraatan tali pusat,
3. Perawatan bayi
4. Resusitasi pada bayi baru lahir,
5. Pemaantauan tumbuh kembang anak,
5. Pemberian imunisasi,
6. Pemberian penyuluhan (Sofyan et all,2006; h.160)
55
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN
PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI.NY A
DI BPM IDA KENCANA WATI,S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Oleh : Reni Yunila Sari
Tanggal pukul : 02-04.2015/ 13.10 wib
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 IDENTITAS
1. Identitas bayi
Nama : Bayi Ny A
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Pukul : BPS Ida Kencana
02 april 2015,13.10 wib
Anak ke : 1 ( Satu )
2. Bidata penanggung jawab (Orang tua)
Ibu Ayah
Nama : Ny. A : Tn. H
Umur : 30 Tahun : 30 Tahun
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Lampung : Lampung
Pendidikan : SMA : SMA
56
Pekerjaan : IRT : Wiraswasta
Alamat : Perum Pemda, Blok C,No:168,Korpri,Kec.Jati Agung,
Bandar Lampung.
3. Anamesa
a. Riwayat antenatal
HPHT: 28-06-2014
Ibu G1P0 A0 umur kehamilan 39 minggu 5 hari
Riwayat ANC :7 x selama kehamilan
Imunisasi TT :Lengkap
Keluhan saat hamil :TM I Mual- mual
TM II Tidak ada
TM III Sering BAK
b. Penyakit yang dialami selama hamil
DM :Tidak ada
Hepatitis :Tidak ada
TBC :Tidak ada
HIV/AIDS :Tidak ada
a. Kebiasaan
Minum obat jamu :Tidak pernah
Merokok :Tidak pernah
b. Komplikasi yang terjadi pada ibu
Hiperemesis :Tidak ada
Pendarahan :Tidak ada
Preeklamsi :Tidak ada
Eklamsi :Tidak ada
57
Infeksi :Tidak ada
c. Eliminasi
Miksi : Belum ada
Mekonium : Belum ada
I. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Tonus otot : Aktif
Warna kulit : Kemerahan
Pernafasan : Menanggis kuat
2. Pemeriksaan penunjang
Lama persalinan :
Kala I : 9 jam 5 Menit
Kala II : 10 menit
Kala III : 15 menit
Kala IV : 2 jam
Jumlah : 11 jam 30 menit
Komplikasi ibu : Tidak ada
Komplikasi janin : Tidak ada
58
TABEL 3.1
MATRIKS
Tgl/jam Pengkajian Interpretasi
data(diagnose
masalah
kebutuhan)
DX
Potensial/ma
salah
potensial
Antisipasi
tindakan
segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
02 April 2015
Pukul 13.10
Wib
DS:
-Ibu
mengatakan
baru saja
melahirkan
anak
pertamanya
DO:
Warna kulit
kemerahan,
menanggis
kuat,
Tonus otot
aktif
DX: by Ny A
lahir cukup
bulan sesuai
masa kehamilan
segera setelah
lahir.
Dasar:
DS.
- Ibu megatakan
usia
kehamilannya
39 minggu 5
hari
-Ibu mengatakan
HPHT 28-06-
2014
DO: warna kulit
kemerahan,
menanggis
kuat, tonus
otot aktif
Masalah: tidak
ada
Kebutuhan:
Perawatan tali
pusat
1.Keringkan
bayi
2.Lakukan
jepit
potong tali
pusat
3. Mengikat
tali pusat
1.Mengeringkan tubuh bayi
dengan menggunakan kain
yang bersih dimulai dari
muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya.
2.Melakukan jepit potong tali
pusat :
a. Menjepit tali pusat dengan
klem 3 cm dari pusat, lalu
mengurut tali pusat kearah ibu
dengan memasang klem ke-2
cm dengan jarak 2 cm dari klem
pertama.
b. Memegang tali pusat
diantara 2 klem dengan
mengunakan tangan
kiri,lalu memotong
tali pusat diantara 2
klem
3. Menjepit tali pusat dengan
jarak ± 1 cm dari
umbilicus dengan
1.Tubuh bayi telah dikeringkan
2.Pemotongan tali pusat sudah dilakukan
3.Tali pusat bayi sudah terikat
59
4.Ganti
handuk bayi
dan jaga
kehangatan
bayi
5.Lakukan
IMD
mengikat/menjepit tali
pusat menggunakan
umbilical. Untuk kedua
kalinya bungkus dengan
kasa steril , lepaskan klem
pada tali pusat , lalu
memasukkan kedalam
wadah yang berisi larutan
klorin 0,5 %
4.Menjaga kehangatan bayi
dengan cara mengganti
handuk yang basah dengan
handuk yang kering.
5. Melakukan IMD dalam
keadaan ibu dan tidak
memakai baju tengkurap
bayi didada atau perut
ibu agar terjadi sentuhan
kulit ibu dan bayi
kemudian selimuti
keduanya agar tidak
kedinginan.anjurkan ibu
untuk member sentuhan
kepada bayi merangsang
bayi mendekati putting
susu,lalu biarkan bayi
bergerak sendiri mencari
putting susu ibu nya
biarkan kulit bayi
4. Bayi sudah dalam keadaan hangat dan
handuk bayi sudah terganti
5. IMD telah dilakukan selama 6 jam
60
6. Beri salep
mata
tetracyclin
7.Mencegah
perdarahan
pada bayi
baru lahir
8.Lakukan
pemeriksaan
antropometri
bersentuhan langsung
dengan kulit ibu minimal
1 jam walapun proses
menyusui hingga 1 jam,
biarkan bayi berada
didada ibu sampai proses
menyusu pertama selesai.
6. Memberi salep mata
tetracyclin dari mata
dekat hidung menuju
kebagian luar dengan
dosis 1% diberikan untuk
mencegah infeksi pada
mata bayi menyentuh
jalan lahir yang banyak
terdapat bakteri.
7. Memberikan vit K pada
bayi, vit K di masukkan
ke dalam spuit sekali
pakai steril dengan dosis
0,5 ml kemudian
disuntikan secara
intramuskuler dipaha kiri
untuk mencegah
terjadinya perdarahan
intrakranial pada bayi
baru lahir.
8. Melakukan pemeriksaan
atropometri seperti: BB:
3000 gram PB 48cm LK:
34 cm, LD:35 cm, LILA
6.Salep mata telah diberikan
7.Vitamin K sudah diberikan
8. Pemeriksaan antropometri sudah
dilakukan
61
9. Lakukan
pemeriksaan
fisik secara
head to to
10.Lakukan
perawatan
tali pusat
11 cm
9. Melakukan pemeriksaan
fisik secara head to to
10. Melakukan perawatan
tali pusat seperti
1) Mencuci tangan dengan
sabun dan air bersih
sebelum merawat tali
pusat.
2) Membersihkan dengan
lembut kulit disekitar tali
pusat dengan kapas
bersih
3) Membungkus dengan
longgar/tidak terlalu
rapat dengan kasa bersih
atau steril.
4) Memastikan popok atau
celana bayi harus di ikat
di bawah tali pusat,tidak
9. Pemeriksaan fisik telah dilakukan
bayi dengan hasil: kepala simetris
,caput sucedeneum tidak ada cepal
haematoma tidak ada, muka bersih,
mata simetris, sklera putih,
konjuntiva merah muda,
leher tidak ada kelainan , tanda
lahir tidak ada, dada simetris, nafas
40x/menit abdomen tali pusat tidak
ada perdarahan, dan masih segar,
genetalia eksterna vagina
berlubang uretra berlubang labia
mayor menutupi labia minor anus
berlubang terdapat mekonium
tungkai ekstremitas jari tangan dan
kaki simetris, dan berjumlah
masing masing 10.
10.Perawatan tali pusat telah dilakukan
62
Hari ke-2
03 April 2015
pukul 13.00wib
Ds : ibu
mengataka
n
melahirka
n anaknya
1 hari
yang lalu
Ibu
mengataka
n bayinya
dalam
keadaan
sehat
Ibu
mengataka
n belum
mengerti
tentang
perawatan
tali pusat
yang
benar
Dx : Bayi
Ny.A lahir
cukup bulan
sesuai masa
kehamilan
usia 2 hari
Ds: Ibu
mengatakan
bayinya lahir
1hari yang
lalu
Do : Nadi
132x/m, RR
48x/m,Suhu
36,5 c
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
perawatan
tali pusat
Tidak ada Tidak
ada
11.Ajarkan
ibu untuk
menjaga
kehangata
n bayinya
1. Beritahu
kepada ibu
keadaan
bayinya
2. Lakukan
perawatan
tali pusat
dan
mengajark
an ibu
kembali
bagaimana
cara
perawatan
tali pusat
yang
benar
menutupi tali pusat
untuk menghindari
kontak dengan feses dan
urin.
11. Ajarkan ibu untuk
menjaga kehangatan bayi
yaitu dengan
menghindarkan dari
angin dan menjaga agar
bayi tetap kering.
1. Memberitahu ibu mengenai
kondisi bayi saat ini dalam
keadaan baik, nadi
132x/m,suhu 36,5 c, RR
48x/m
2. Melakukan perawatan tali
pusat serta mengajarkan ibu
cara perawatan tali pusat
dengan benar yaitu :
mengganti kasa pembungkus
tali pusat setiap bayi habis
dimandikan. Biarkan tali
pusat kering secara alami
tanpa memberikan apapun
baik kopi bubuk, rempah-
rempah tradisional, tepung
dll. Karena normalnya tali
pusat bayi juga akan kering
sendiri tanpa membubuhkan
apapun.jika membubuhkan
sesuatu p ada tali pusat bayi
ditakutkan malah akan
11. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang telah
diberikan dan akan menjaga
kehangatan bayi.
1. Ibu sudah mengerti kondisi
anaknya dalam keadaan baik
2. Telah dilakukan perawatan tali
pusat dan ibu sedikit mengerti
bagaimana cara merawat tali
pusat yang baik dan benar.
63
DO :
-Nadi
132x/m, RR
48x/m,Suhu
36,5 c
3. Jelaskan
pada ibu
tanda-
tanda
infeksi tali
pusat
4. Ajarkan
pada ibu
bagaimana
cara
menjaga
kehangata
n pada
bayi
terjadi infeksi.
3. Menjelaskan pada ibu
tentang tanda-tanda infeksi
tali pusat yaitu : kulit
disekitar berwarna merah,
ada pus atau nanah.
Cara pencegahan infeksi tali
pusat yaitu:
Merawat tali pusat berarti
menjaga agar luka tersebut
tetap bersih, tidak terkena
air kencing,kotoran bayi
atau nanah.
Bila kotor,cuci luka tali
pusat dengan air bersih yang
mengalir dan segera
keringkan dengan kasa
kering dan dibungkus
dengan kasa tipis yang steril
dan kering.
Dilarang membubuhkan
atau mengoleskan ramuan,
abu dapur, dan sebagainya
pada luka tali pusat sebab
akan menyebabkan infeksi
4. Mengajarkan pada ibu
bagaimana cara menjaga
kehangatan pada bayi yaitu
dengan cara meletakkan bayi
diruangan yang hangat dan
keringkan bayi dengan
seksama setiap habis mandi
atau BAK, selimuti bayi
3. Ibu sudah mengerti tentang tanda
tanda infeksi tali pusat dan cara
pencegahannya
4. Ibu sudah mengerti cara
menjaga kehangatan bayi dan
ibu akan selalu menjaga
kehangatan bayi.
64
5. Anjurkan
ibu untuk
tetap
memberik
an ASI
kepada
bayinya
dengan selimut/kain bersih
yang kering dan hangat,tutup
bagian kepala bayi dan
jangan diletakkan didekat
jendela.
5. Menganjurkan kepada ibu
untuk tetap memberikan ASI
kepada bayinya dengan cara
yang benar yaitu :
Bersihkan putting susu
menggunakan kasa dengan
air hangat diamkan selama 2
menit
Ibu duduk atau berbaring
dengan santai (bila duduk
lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki
ibu menggantung dan
punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi) minta
dan bantu ibu untuk
membuka pakaian atas.
Sebelum menyusui
keluarkan ASI
sedikit,kemudian oleskan
pada putting susu ibu dan
sekitar aerola.
Mengajari ibu untuk
meletakkan bayi pada satu
lengan kepala bayi berada
pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi berada pada
lengan bawah ibu,perut ibu
menempel pada perut bayi
dan meletakkan satu tangan
bayi dibelakang badan ibu
5. Ibu akan memberikan ASI kepada
bayinya dan menyusui bayinya
dengan cara yang benar.
65
dan yang satu
didepan,kepala bayi
menghadap ke
payudara.kemudian
rangsang untuk membuka
mulut bayi dengan cara
menyentuh mulut
bayi,setelah mulut
membuka masukkan putting
serta sebagian aerola
kedalam mulut bayi.biarkan
bayi menghisap dengan
puas sampai payudara terasa
kosong kemudian ajarkan
untuk melepaskan isapan
bayi dengan cara tekan dagu
bayi kebawah sampai mulut
bayi terbuka setelah selesai
menyusui,mengajarkan ibu
untuk mengoleskan sedikit
ASI pada putting susu dan
aerola biarkan kering
dengan sendirinya.
Mengajarkan ibu untuk
menyendawakan bayi
denagn cara bayi digendong
tegak dengan sandaran pada
bahu ibu kemudian
punggung bayi ditepuk-
tepuk perlahan-lahan sampai
bayi bersendawa .
66
Hari ke-3
tanggal 04 April
2015
Ds: Ibu
mengatakan
telah
melahirkan
bayinya
2hari yang
lalu
Ibu
mengatakan
bayinya
dalam
keadaan
sehat
Do:
-Nadi :
125x/m,RR
:54x/m,S:3
6,6 c,
- keadaan
tali pusat
tidak
mengalami
perdarahan
,
- tali pusat
dalam
keadaan
basah tidak
lembab dan
warnanya
putih
kekuningan
Dx: By.Ny.A
lahir cukup
bulan sesuai
masa kehamilan
usia 3 hari
Ds: Ibu
mengatakan
baru saja
melahirkan 2
hari yang lalu
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Do: Nadi :
125x/m,RR:54x/
m,S:36,6 c,
keadaan tali
pusat tidak
mengalami
perdarahan,dan
tali pusat dalam
keadaan basah
tidak lembab
dan warnanya
putih
kekuningan
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
Perawatan tali
pusat
Tidak ada Tidak
ada
1. Beritahu
ibu
tentang
keadaan
bayinya
2. Pastikan
kembali
kepada ibu
mengenai
kondisi
bayi saat
ini dalam
keadaan
baik
3. Pastikan
kembali
kepada ibu
tentang
perawatan
tali pusat
4. Pastikan
kembali
kepada ibu
tentang
tanda
tanda
infeksi
pada tali
pusat dan
cara
pencegaha
n nya
1.Memberitahu ibu mengenai
kondisi bayi saat ini dalam
keadaan baik,nadi :
125x/m,RR:54x/m,S:36,6 c
2. Memastikan kembali kepada
ibu mengenai kondisi bayi
saat ini dalam keadaan baik
Nadi : 125x/m
, RR : 54x/m, S: 36,6 c
3. Memastikan kembali kepada
ibu tentang keadaan tali pusat
dan bagaimana cara ibu pada
saat melakukan perawatan tali
pusat yaitu mengganti kassa
pembungkus tali pusat setiap
bayi habis dimandikan.
Biarkan tali pusat kering
secara alami tanpa
membubuhkan apapun
4.Memastikan kepada ibu
tentang informasi tanda-tanda
infeksi pada tali pusat
bayinya serta cara
pencegahan infeksi pada
perawatan tali pusat
1. Ibu mengetahui keadaan bayinya saat
ini
2. Ibu telah mengetahui keadaan bayinya
saat ini
3. Ibu sudah sedikit paham tentang cara
perawatan tali pusat yang baik dan
benar dengan tidak membubuhkan
apapun pada tali pusat dan sudah
ditutup oleh kasa kering.
4. Ibu sudah mengerti tentang penjelasan
tanda-tanda infeksi tali pusat dan cara
pencegahannya
67
5. Pastikan
kembali
pada ibu
tentang
cara
menjaga
kehangata
n bayi
6. Pastikan
kembali
kepada ibu
tentang
pemberian
ASI
dengan
cara yang
benar
7. Tanyakan
kepada ibu
tentang
pola
eliminasi
bayinya
5.Memastikan kembali kepada
ibu tentang cara menjaga
kehangatan bayinya yaitu
dengan cara meletakkan bayi
diruangan hangat dan
keringkan bayi dengan
seksama setiap habis mandi
atau BAK,selimuti bayi
dengan kain bersih,jangan
meletakkan bayi didekat
jendela atau kipas angin.
6.Memastikan kembali kepada
ibu untuk tetap memberikan
ASI kepada bayinya tanpa
memberikan makanan
tambahan apapun dengan cara
pemberian ASI yang benar.
7. Menanyakan kepada ibu
apakah pola eliminasi
bayinya sudah normal atau
belum, agar bisa mendeteksi
apakah bayi mengalami salah
satu tanda bahaya.
5. Ibu mengerti tentang cara menjaga
kehangatan bayi dan ibu mau
melakukan setiap hari
6.Ibu hanya memberikan ASI tanpa
makanan tambahan apapun dan ibu
sudah mengetahui cara pemberian ASI
7. Ibu mengatakan bahwa bayinya sudah
BAK dan BAB dengan baik
68
Hari ke-4, 05
April 2015
Pukul 14.00wib
Ds: Ibu
mengataka
n baru saja
melahirka
n 4 hari
yang lalu.
Ibu
mengataka
n bayinya
dalam
keadaan
sehat.
Do:
-Tali pusat
bayi sudah
tampak
kering dan
baik
-Tali pusat
berwarna
kuning
kecoklatan
Ds: By.Ny.A
lahir cukup
bulan sesuai
masa kehamilan
usia 4 hari
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
Perawatan tali
pusat
Tidak ada Tidak
ada
1. Lakukan
evaluasi
kondisi
bayi
2. Lakukan
evaluasi
tentang
perawatan
tali pusat
3. Lakukan
evaluasi
kembali
tentang
tanda-
tanda
infeksi tali
pusat
kepada
bayi Ny.
A dan cara
pencegaha
nnya
4. Lakukan
evaluasi
tentang
menjaga
kehangata
n bayi
1. Melakukan evaluasi tentang
kondisi bayi saat ini dalam
keadaan normal dan baik
2.Melakukan evaluasi
perawatan tali pusat yang
langsung dilakukan oleh ibu
dengan menggunakan air
bersih tidak diberikan obat-
obatan, hanya ditutup
menggunakan kassa steril
3.Melakukan evaluasi kembali
dengan melihat langsung
keadaan tali pusat bayi Ny.A
apakah mengalami infeksi
atau tidak dan cara
pencegahanya
4.Melakukan evaluasi kepada
ibu tentang menjaga
kehangatan bayi.ibu
mengganti segera popok bayi
ketika BAK dan BAB, bayi
berada diruangan yang hangat
dan tidak berada didekat
1.Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata bayi dalam keadaan baik dan
normal dan tidak terlihat ada tanda
tanda bahaya pada bayi Ny.A, Do:
nadi : 126x/m, RR : 54 x/m,S : 36,5 c
2.Telah dilakukan perawatan tali
pusat,tali pusat sudah tampak kering
3.Setelah dilakukan evaluasi kembali
tidak ada infeksi pada tali pusat bayi
Ny. A dan cara pencegahan yang
dilakukan Ny. A baik,sesuai dengan
asuhan yang telah diajarkan.
4.Ibu sudah mengerti tentang menjaga
kehangatan bayi dan ibu sudah
melakukannya
69
5. Lakukan
evaluasi
kepada ibu
dalam
memberik
an ASI
kepada
bayinya
dan tehnik
menyusui
yang
benar
6. Lakukan
evaluasi
kepada ibu
tentang
pola
eliminasi
pada bayi
Ny. A
7. Jelaskan
pada ibu
tentang
tanda
tanda
bahaya
pada bayi
jendela
5. Melakukan evaluasi kepada
ibu untuk tetap memberikan
ASI saja pada bayinya tanpa
memberikan makanan
tambahan apapun dan ibu
sudah melakukan tehnik
menyusui yang benar
6.Melakukan evaluasi kepada
ibu tentang pola eliminasi
bayinya apakah dalam batas
normal atau tidak
7. Menjelaskan kepada ibu
tentang tanda-tanda bahaya
pada bayi yaitu :
Pernafasan sulit/ lebih dari 60
x/m dan < 40x/m,suhu terlalu
panas (>36 c),isapan pada
saat menyusui
lemah,rewel,sering muntah
dan mengantuk berlebihan.
Talipusat merah,bengkak,keluar
cairan,berbau busuk dan
berdarah,tidak BAB dalam 2
5. Ibu mengerti dan bersedia
memberikan ASI saja pada bayi dan
ibu sudah melakukan dengan benar
6. Ibu mengatakan pola eliminasi
bayinya lancar dan baik
7. Ibu sudah mengerti tentang tanda
bahaya pada bayi
70
Hari ke-5
tanggal 06 April
2015 pukul
16.00 wib
Ds:Ibu
mengatakan
telah
melahirkan
bayinya 4
hari yang
lalu
Ibu
mengatakan
bayinya
dalam
keadaan
sehat
Do :
-Nadi:126x
/m,RR:45x/
m,Suhu
:36,6 c
-Tali pusat
sudah
dalam
keadaan
kering
Dx : By. Ny.
A lahir cukup
bulan sesuai
masa
kehamilan usia
5 hari
Ds: Ibu
mengatakan
telah
melahirkan
bayinya 4 hari
yang lalu
Do:
Nadi:126x/m,
RR:45x/m,Su
hu :36,6 c
Tali pusat
sudah dalam
keadaan
kering
Masalah :
tidak ada
Kebutuhan :
tidak ada
Tidak ada Tidak
ada
1. Beritahu
ibu
tentang
kondisiny
a saat ini
2. Lakukan
evaluasi
perawatan
tali pusat
3. Lakukan
evaluasi
kembali
tentang
tanda –
tanda
infeksi tali
pusat
kepada
bayi Ny.
A dan cara
pencegaha
nya.
4. Pastikan
kepada ibu
hari, tidak BAK dalam 24 jam,
feses lembek atau cair, sering
berwarna hijau tua dan terdapat
lender atau darah.
Menggigil,kejang dan tidak bisa
tenang dan menangis terus-
menerus. Bagian putih mata
menjadi kuning atau warna
kulit tampak kuning.
1.Memberitahu ibu tentang
kondisi bayinya saat ini
dalam keadaan normal Nadi :
126x/m,RR : 45x/m,Suhu
:36,6 c
2.Melakukan evaluasi
perawatan tali pusat yang
dilakukan oleh ibu dengan
menggunakan air bersih dan
tidak membubuhkan apapun
hanya menutup menggunakan
kassa
3.Melakukan evaluasi kembali
dengan melihat langsung
keadaan tali pusat bayi Ny. A
apakah mengalami infeksi
atau tidak dan cara
pencegahan terjadinya infeksi
4.Memastikan kepada ibu
bahwa tidak ada tanda-tanda
1. Ibu mengerti tentang keadaan bayinya
dalam keadaan sehat dan normal
2. Telah dilakukan perawatan tali pusat
dan tali pusat sudah tampak kering
3. Setelah evaluasi dilakukan ternyata
tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali
pusat
4. Ibu sudah cukup mengerti tentang
tanda bahaya pada bayi
71
Hari ke-6
tanggal 07 April
2015
Ds:ibu
mengatakan
baru saja
melahirkan
5 hari yang
lalu
Ibu
mengatakan
bayinya
dalam
keadaan
sehat
Dx: By.Ny.A
lahir cukup
bulan sesuai
masa kehamilan
usia 6 hari
Ds: Ibu
mengatakan ibu
melahirkan
bayinya 5 hari
yang lalu
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Do:
nadi:126x/m,
Tidak ada Tidak
ada
tentang
tanda-
tanda
bahaya
pada bayi
1. Lakukan
evaluasi
kondisi
bayi
2. Lakukan
evaluasi
perawatan
tali pusat
3. Lakukan
evaluasi
kembali
tentang
bahaya pada bayi yaitu :
Pernafasan sulit/ lebih dari 60
x/m dan < 40x/m,suhu terlalu
panas (>36 c),isapan pada
saat menyusui lemah,rewel,
sering muntah dan mengantuk
berlebihan.
Tali pusat merah,
bengkak,keluar cairan,berbau
busuk dan berdarah,tidak
BAB dalam 2 hari, tidak BAK
dalam 24 jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna
hijau tua dan terdapat lender
atau darah.
Menggigil,kejang dan tidak
bisa tenang dan menangis
terus-menerus. Bagian putih
mata menjadi kuning atau
warna kulit tampak kuning
1.Melakukan evaluasi tentang
kondisi bayi saat ini dalam
keadaan normal dan baik,nadi
: 126x/m,suhu : 36,6 c,RR :
45x/m
Melakukan evaluasi
perawatan tali pusat yang
telah dilakukan dengan
menggunakan air bersih dan
tidak membubuhkan apapun
hanya menutup menggunakan
kassa
3. Melakukan evaluasi kembali
dengan melihat langsung
keadaan tali pusat bayi Ny. A
apakah mengalami infeksi
1. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata bayi dalam keadaan baik dan
normal dan tidak terlihat ada tanda-
tanda bahaya pada Bayi Ny. A
2. Telah dilakukan perawatan tali pusat
dan tali pusat sudah tampak kering
3. Setelah evaluasi dilakukan ternyata
tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali
pusat
72
Hari ke-7
tanggal 08 April
2015 pukul
10.00wib
Do:
-Nadi:126x
/m,
RR:45x/m,
Suhu :36,6
c
-Tali pusat
sudah
dalam
keadaan
kering
Ds:ibu
mengataka
n baru saja
melahirka
n 6 hari
yang lalu
Ibu
mengataka
n bayinya
dalam
keadaan
baik
Do :
-Nadi:125x
/m,RR:45x/
m,Suhu:36,
5 c
RR:45x/m,Suhu
:36,6 c
Tali pusat sudah
dalam keadaan
kering
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan :
tidak ada
Dx : By. Ny.
A lahir cukup
bulan sesuai
masa
kehamilan usia
7 hari
Ds: ibu
mengatakan
baru saja
melahirkan 6
hari yang lalu
Ibu
mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Do:
Nadi:125x/m,
Tidak ada Tidak
ada
tanda –
tanda
infeksi tali
pusat
kepada
bayi Ny.
A dan cara
pencegaha
nya
4. Lakukan
evaluasi
kepada ibu
tentang
tanda-
tanda
bahaya
pada bayi
1. Beritahu
ibu
tentang
kondisi
bayinya
saat ini
2. Lakukan
evaluasi
kembali
kepada ibu
tentang
cara
perawatan
tali pusat
3. Lakukan
evaluasi
atau tidak dan cara
pencegahan terjadinya infeksi
4.Melakukan evaluasi kembali
pada ibu tentang keadaan
balam batas normal dan tidak
mengalami tanda-tanda
bahaya seperti yang sudah
dijelaskan
1.Memberitahu ibu tentang
keadaan bayi saat ini dalam
keadaan baik dan normal.nadi
: 125 x/m, RR : 45x/m, Suhu :
36,5 c
2.Melakukan evaluasi kembali
tentang bagaimana cara ibu
melakukan perawatan tali
pusat yang baik dan benar
3. Memastikan kembali
adanya tanda tanda
4. Setelah dilakukan evaluasi pada bayi
Ny. A tidak mengalami tanda
abnormal dan bayi dalam keadaan
normal
1.Ibu telah mengerti tentang keadaan
bayinya dalam keadaan normal
2.Dari asuhan yang telah dilakukan
kembali adalah bahwa tali pusat bayi
sudah puput pada saat setelah
dimandikan pada hari ke-7 yaitu
tanggal 08 April 2015 pukul 08.00
WIB
3. Tidak ada tanda bahaya pada bayi
73
-Tali pusat
telah puput
dan
keadaan
umbilical
dalam
keadaan
baik dan
bersih
-Tali pusat
puput pada
tanggal : 08
April 2015
pukul :
08.00 WIB
RR:45x/m,Su
hu:36,5 c
Tali pusat
telah puput
dan keadaan
umbilical
dalam
keadaan baik
dan bersih
Masalah :
tidak ada
Kebutuhan :
tidak ada
kembali
tentang
tanda
bahaya
pada bayi
4. Anjurkan
ibu untuk
ketenaga
kesehatan
pada hari
ke 7 untuk
mendapat
kan
imunisasi
hb 0
bahaya pada bayi yaitu :
Pernafasan sulit/lebih
dari 60x/m,dan < 40x/m,
suhu tubuh terlalu panas
(.36C),isapan pada saat
menyusui
lemah,rewel,sering
muntah, tali pusat
merah,bengkak,keluar
cairan berbau busuk dan
berdarah.
4.Menganjurkan ibu untuk ke
tenaga kesehatan pada hari ke
7 untuk mendapatkan
imunisasi hb 0 tujuannya
untuk mencegah hepatits
4. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda
bahaya pada bayinya.
Ibu bersedia untuk ketenaga kesehatan
pada hari ke 7 untuk mendapatkan
imunisasi hb 0.
59
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN DATA
Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar
tentang keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan
pengkajian pada bayi baru lahir yaitu by. Ny. A usia segera
setelah lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan.
Data Subjektif
1. Identitas bayi
a. Umur
1) Menurut tinjauan teori
Umur pasien sebaliknya didapat dari tanggal lahir,
yang dapat ditanyakan ataupunn dilihat dari Kartu
Menuju Sehat atau kartu pemeriksaan kesehatan
lainnya. umur perlu diketahui mengingat periode usia
anak (periode neonates, bayi, prasekolah, balita,
sekolah, akil balik) mempunyai kekhasannya sendiri
dalam morbiditas dan mortalitas ( Matondang et all,
2009; h.5).
60
2) Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut by Ny A berusia 0 hari
3) Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karna by Ny.A berusia 0 hari termasuk
dalam kategori neonatus.
2. Identitas ibu
a. Usia
1) Menurut tinjauan teori
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu
dalam persalinan beresiko usia atau tidak
(Sulistyawati,2012; h.220).
2) Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut Ny. A berusia 30 tahun
3) Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena pada kasus ini Ny A berusia 30
tahun tidak termasuk dalam faktor resiko kehamilan
yang dapat membahayakan baik bagi ibu maupun
bayi.
61
b. Pendidikan
1) Tinjauan Teori
Selain sebagai tambahan identitas, informasi tentang
pendidikan dan pekerjaan orang tua, baik ayah maupun
ibu dapat menggambarkan keakuratan data yang akan
diperoleh dengan anamnesis. Tingkat pendidikan orang
tua juga berperan dalam pendekatan selanjutnya,misalnya
dalam pemeriksaan penunjang dan penentuan tata laksana
pasien selanjutnya (Matondang, 2009; h.6).
2) Tinjauan Kasus
Pendidikan ibu SMA
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena ibu cepat memahami bahasa dan
nasehat bidan yang telah diberikan pada ibu.
c. Pernafasan
1) Menurut Tinjauan Teori
Pernafasan BBL adalah menanggis spontan, megap
megap, tidak. Menangis (Sulistyawati, 2010;h.19).
62
2) Menurut Tinjauan Kasus
Pada saat pengkajian bayi Ny A menangis kuat
3) Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus
dikarenakan pada saat pengkajian frekuensi pernafasan
pada bayi sesuai dengan teori dan bayi tidak
mengalami gangguan pernafasan.
d. Kulit
1) Menurut tinjauan teori
Warna kulit dan adanya vernik kaseosa,
pembengkakan atau bercak hitam, tanda lahir atau
tanda mongol. Selama bayi dianggap normal.
Kelainan ini termasuk milia, biasanya terlihat pada
hari pertama atau selanjutnya. kulit tubuh, punggung
dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama
masih dianggap normal.
2) Menurut tinjauan kasus
Pada saat pengkajian terhadap bayi Ny. A kulit tidak
ada kelainan dan kulit bayi berwarna merah.
3) Pembahasan
63
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena pada saat pengkajian kulit bayi
tidak ada kelainan dan berwarna kemerahan ini
menandai bahwa bayi dalam kedaan sehat.
e.Kesadaran
1) Menurut tinjauan teori
Rentang normal tingkat kesadaran BBL adalah
mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat
ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan
jika diam atau sedang tidur (Muslihatun, 2010;
h.253).
2) Menurut tinjauan kasus
Dari hasil pengkajian terhadap by. Ny A tonus
otot aktif dan baik
3) Pembahasan
Bersadarkan tinjauan teori dan kasus tidak ada
kesenjangan karena saat bayi rewel dapat
ditenangkan dan tonus otot aktif sesuai dengan
teori.
64
f. Data penunjang
1) Menurut tinjauan teori
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus
merupakan individu yang sedang bertumbuh
dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstrauteri.
Bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
minggu dan berat badan 2.500-4.000 gram
(Dewi,2011; h.1).
2) Menurut tinjauan kasus
Pada pemeriksaan pada Ny. A melahirkan saat
usia kehamilan 39 minggu 5 hari dan berat
badannya 3.000 gram.
3) Pembahasan
Berdasakan tinjauan teori dan kasus tidak
terdapat kesenjangan karena Ny. A melahirkan
bayinya usia kehamilan 39 minggu 5 hari dan
berat badan bayinya 3.000 gram sesuai dengan
teori.
65
A. Interprestasi Data
1. Diagnosa
a. Menurut tinjauan teori
Diagnose kebidanan adalah diagnose yang
ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur
diagnosis kebidanan. Diagnose didapatkan dari data
subjektif dan data objektif.
Contoh: diagnosis
Bayi baru lahir cukup bulan, sesuai usia kehamilan
(Muslihatun, 2010; h.225)
b. Menurut tinjauan kasus
Pada bayi Ny. A didapatkan diagnosa kebidanan
yaitu by. Ny A lahir cukup bulan sesuai masa
kehamilan segera setelah lahir.
DS: ibu mengatakan saat melahirkan usia
kandungannya 39 minggu 5 hari, sekarang hari
pertama setelah ibu melahirkan dan ibu mengatakan
belum tahu tentang cara perawatan tali pusat yang
baik dan benar.
66
DO: keadan bayi dalam masa gestasi 39 minggu 5
hari, Lahir tanggal 02 April 2015, Tali pusat masih
terlihat basah, tidak ada kelainan.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat kesenjangan pada kasus ini diagnosa yang
ditegakkan pada kasus By ny. A ini sesuai dengan
data subjektif: ibu mengatakan saat melahirkan usia
kandungannya 39 minggu 5 hari, sekarang hari
pertama setelah ibu melahirkan dan ibu mengatakan
belum tahu tentang cara perawatan tali pusat yang
baik dan benar dan data objektif: keadaan bayi
dalam masa gestasi 39 minggu 5 hari, Lahir tanggal
02 April 2015 BB 3000 gram, Tali pusat masih
terlihat basah, tidak ada kelaianan.
2. Masalah
a. Menurut tinjauan teori
Masalah adalah hal hal yang berkaitan dengan
pengalaman klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis
(Sulistyawati, 2012; h.178).
67
b. Menurut tinjauan kasus
Tidak terdapat masalah pada pengkajian
c. Pembahasan
Tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori
dan kasus karena pada kasus ini tidak ditemukannya
masalah yang menyertai diagnosis.
3. Kebutuhan
a. Menurut tinjauan teori
Kebutuhan adalah hal hal yang dibutuhkan oleh
klien dan belum terdentifikasi dalam diagnosis dan
masalah yang didapatkan dalam melakukan analisa
data.
b. Menurut tinjauan kasus
Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan perawatan tali pusat terhadap bayi ny A .
c. Pembahasan
Tidak ditemukan kesenjangan karena kebutuhan
yang diberikan pada bayi sesuai dengan kebutuhan
pada bayi.
68
B. Antisipasi Masalah Potensial
a. Menurut tijauan teori
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang
mungkin akan terjadi berdasarkan diagnosis atau masalah
apa bila tali pusat tidak dirawat dengan baik kuman kuman
bisa masuk sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan
penyakit tetanus neonatorum.
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini tidak muncul masalah potensial karena tidak
ada tanda tanda adanya infeksi tali pusat, yaitu : kulit
disekitar tali pusat berwarna merah,bernanah,dan berbau
busuk.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan kasus dan tinjauan teori tidak terdapat
kesenjangan karena menurut teori antisipasi masalah adalah
masalah potensial yang mungkin akan terjadi.
C. Tindakan Segera Atau Kolaborasi
a. Menurut tinjauan teori
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter dan atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau
69
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai
kondisi bayi.
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini tidak diperlukan adanya penanganannya
segera atau berkolaborasi dengan dokter karena kondisi bayi
baik dan normal.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori djauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena tidak ada hal yang perlu dikonsultasikan
atau ditangani oleh tenaga kesehatan lainnya dikarenakan
kondisi bayi baik dan normal.
D. PERENCANAAN
a. Menurut Tinjauan Teori
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang
ditentukan berdasarkan langkah langkah sebelumnya,
langkah ini merupakan kelanjutan manajemen untuk
masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak
lengkap dapat dilengkapi (Soepardan, 2007; h.101).
70
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada bayi baru
lahir umumnya sebagai berikut :
a) Penilaian sekilas
b) Jaga kehangatan bayi
c) Cara memotong
d) Cara pencegahan infeksi
e) Pemberian vit K1
f) Pemerikssan fisik bayi
b. Menurut Tinjauan Kasus
Pada kasus ini telah direncanakan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir terhadap bayi Ny. A:
1. Tanggal 02 April 2015
a) Penilaian bayi
b) Keringkan bayi
c) Lakukan pemotongan tali pusat
d) Mengikat tali pusat
e) Ganti handuk bayi dan jaga kehangatan
f) Lakukan IMD
g) Berikan salep mata
h) Berikan vit K
i) Ukur antropometri
71
j) Lakukan pemeriksaan fisik
k) Melakukan perawatan tali pusat seperti mencuci tangan
dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali
pusat, membersihkan dengan lembut kulit disekitar tali
pusat dengan kapas bersih, membungkus dengan
longgar tidak terlalu rapat dengan kasa bersih atau kasa
steril, memastikan popok atau celana bayi harus diikat
dibawah tali pusat untuk menghindari kontak dengan
feses dan urine, menghindari pengunaan kancing, koin
atau uang logam untuk menekan membuat trekan tali
pusat.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus diatas
dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan karena
perencanaan asuhan yang diberikan pada By Ny A
sesuai dengan teori yang telah ada.
E. PELAKSANAAN
1. Menurut Tinjauan Teori
Tahap ini merupakan tahap mengarahkan atau
melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan aman
(Muslihatun,2010; h.256).
72
2. Menurut Tinjauan kasus
Pada kasus ini penulis telah melaksanakan seluruh asuhan
sesuai dengan rencana yang telah disusun.
3. Pembahasan
berdasarkan tinjauan teoti dan kasus tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus karena
pelaksanaan asuhan yang diberikan bidan terhadap By. Ny.
A sesuai dengan rencana yang telah disusun.
G. Evaluasi
1. Menurut Tinjauan Teori
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan,
yakni untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan
yang kita berikan kepada pasien, kita mengacu kepada
beberapa pertimbangan berikut ini:
2. Menurut Tinjauan kasus
Pada kasus bayi Ny A setelah dilakukan penatalaksanaan
perawatan tali dan didapatkan hasil tali pusat puput pada hari
ke-7 dengan keadaan kering.
3. Pembahasan
73
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat
kesenjangan,karena asuhan yang diberikan selama 7 hari
sesuai dengan teori yang ada.
74
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
perawatan tali pusat terhadap by Ny A di BPS Ida
Kencana,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar lampung tahun 2015. Maka
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat pengumpulan Data dasar pada bayi baru lahir
dengan perawatan tali pusat terhadap by Ny. A segera setelah
lahir dengan perawatan tali pusat, DS: ibu mengatakan baru saja
melahirkan pada tanggal 02 April 2015 usia kehamilan 39 minggu
5 hari, DO: bayi lahir tanggal 02 April 2015 pukul 13.10 wib BB
3000 gram, JK perempuan PB 48 cm. di BPS Ida Kencana
Bandar Lampung Tahun 2015.
2. Mahasiswa dapat menentukan diagnosa, masalah, kebutuhan bayi
baru lahir yaitu terhadap By Ny. A segera setelah lahir dengan
perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana Bandar Lampung yang
didapat dari Diagnosa: bayi Ny. A cukup bulan sesuai masa
kehamilan, masalah: tidak ada, kebutuhan: asuhan bayi baru lahir
normal, perawatan tali pusat. Data subjektif: ibu mengatakan usia
75
kehamilannya 39 minggu 5 hari Data objektifnya: BB 3000 gram
.
3. Mahasiswa dapat menentukan diagnose masalah potensial
terhadap by. Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali
pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar
Lampung.
4. Mahasiswa dapat melakukan antisipasi masalah potensial terhadap
by Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS
Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung.
5. Mahasiswa dapat melakukan perencana asuhan kebidanan
terhadap Bayi Ny. A segera setelah lahir dengan perawatan tali
pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar
Lampung.
6. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada by Ny A
segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida
Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung.
7. Mahasiwa dapat melakukan evaluasi terhadap bayi baru lahir
yaitu by Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di
BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung.
4
76
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
saran sebagai berikut :
1. Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan agar pihak akademik dapat memberikan sarana
prasarana yang lebih memadai serta pihak dosen yang
memberikan pengajaran agar lebih memberikan pengajaran yang
lebih mendalam lagi dalam memberi pendidikan praktek klinik
kebidanan agar mahasiswa dapat lebih mampu memahami lagi
tentang asuhan kebidanan terhadap ibu hamil, bersalin nifas dan
bayi baru lahir.
2. Bagi lahan praktek
Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan mau dan mampu
memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu hamil. Bersalin,
nifas dan bayi baru lahir sesuai dengan manajemen asuhan
kebidanan dan menindak lanjut bila diperlukan.
77
3. Bagi ibu
Diharapkan kepada ibu-ibu yang khususnya memiliki bayi baru
lahir dapat lebih meningkatkan perhatian pada bayinya dalam
pola asuh atau merawat sehari-hari bayi nya dengan baik
khususnya dalam merawat tali pusat bayinya untuk membantu
mengurangi terjadinya infeksi pada bayi yang kemungkinan
dapat menyebabkan terjadinya kematiaan pada bayi baru lahir.
78
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Retna Eny.2010. Asuhan Kebidanan Nifas, Yogyakarta:
Medical Book
Dewi, Vivian Nany Lia, & Tri Sunarsih 2012. Asuhan kebidanan
neonatus. Jakarta :Salemba Medika
Matondang,Corry.2009. Diagnosis Fisis Pada Anak. Jakarta:CV Sagung
Seto
Mustika,Sofyan. 2006. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia Bidan
Menyongsong Masa Depan.Jakarta:PP IBI
Notoatmodjo, Soekidjo.2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta
:Rineka Cipta
Nur, Wafi Muslihatun.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Fitra Maya
Prawirohardjo, Sarwono.2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Rineka cipta
Ronald, 2011. Pedoman dan Perawatan Balita. Bandung: CV Nuansa
Aulia
Rukiyah, Ai yeyeh., & Lia Yulianti.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan
Balita. Jakarta :Trans Info Media
Sodikin, 2012. B uku saku perawatan tali pusat. Jakarta: EGC
Soepardan, Suryani. 2007. Konsep kebidanan .jakarta:EGC
Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta:Salemba Medika
Sulistyawati, Ari 2010. Asuhan Kebidanan Pada ibu bersalin. Jakarta:
salemba Medika
Uliyah, Musrifatul, & Hidayat, A.Azis Alimul.2009. Keterampilan Dasar
Praktik Klinik, Jakarta: Salemba Medika
79
Wiknjosastro,Gulardi.2008.Asuhan Persalinan Normal:JakartaJNPK-KR
Yulifah, Rita dan yuswanto,tri johan agus.2012. Asuhan Kebidanan
Komunitas
Jakarta: salemba medika
http://www.scribd.com/doc/227967158/Target-AKI-Dan-AKB-2013
diunduh pada tanggal 02 juli 2015 pukul 09:20 WIB.

More Related Content

What's hot

Kti meldawati
Kti meldawatiKti meldawati
Kti meldawati
KTIMELDA
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina rianti
DINARIANTI
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
KTIADEKURNIA
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
LIAMAIASTUTI
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
KTISUFIYANI
 
Kti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyahKti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyah
nailulkhoiriyah
 
Kti iis
Kti iisKti iis
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
SITIMAYSAROH
 
Kti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitriKti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitri
YesiTriyanaSafitri
 
Kti dwi fransiska
Kti dwi fransiskaKti dwi fransiska
Kti dwi fransiska
KTIDWIFRANSISKA
 
Kti geta anggawa
Kti  geta anggawaKti  geta anggawa
Kti geta anggawa
KTIGETAANGGAWA
 
Kti mitra tanjung
Kti mitra tanjungKti mitra tanjung
Kti mitra tanjung
MitraTanjung
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Kti
KtiKti
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
desy putri
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
KTISASIFITRIANI
 

What's hot (19)

Kti
KtiKti
Kti
 
Kti meldawati
Kti meldawatiKti meldawati
Kti meldawati
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina rianti
 
85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
 
Kti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyahKti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyah
 
Kti iis
Kti iisKti iis
Kti iis
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 
Kti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitriKti yesi triyani safitri
Kti yesi triyani safitri
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Kti dwi fransiska
Kti dwi fransiskaKti dwi fransiska
Kti dwi fransiska
 
Kti geta anggawa
Kti  geta anggawaKti  geta anggawa
Kti geta anggawa
 
Kti mitra tanjung
Kti mitra tanjungKti mitra tanjung
Kti mitra tanjung
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Kti
KtiKti
Kti
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 

Similar to Kti reni yunila sari

Kti metta selani
Kti metta selaniKti metta selani
Kti metta selani
MettaSelani
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
pratiwidesta
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
RilyaOktariniAguly
 
Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
ANSHELLACITRAANGELITA
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
KTIDIANEKAPUTRI
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
KTILAILAMAHARANI
 
Kti desi hatalia
Kti desi hataliaKti desi hatalia
Kti desi hatalia
DESIHATALIA
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
Karya Tulis Ilmiah
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
Karya Tulis Ilmiah
 
Kti setiya rahayu
Kti setiya rahayuKti setiya rahayu
Kti setiya rahayu
SETIYARAHAYU
 
Kti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhaniKti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhani
FEBRINADIAHRAMADHANI
 
Kti linda wati
Kti linda watiKti linda wati
Kti linda wati
KTIMELDAWATI
 
Kti bella citra andara
Kti bella citra andaraKti bella citra andara
Kti bella citra andara
BELLACITRAANDARA
 
Kti desty hery dyana
Kti desty hery dyanaKti desty hery dyana
Kti desty hery dyana
DESTYHERYDYANA
 
Kti suci nala
Kti suci nalaKti suci nala
Kti suci nala
SuciNala
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
rikaagustina07
 
Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
Nimaderika
 
Kti nelsa
Kti nelsaKti nelsa
Kti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyaniKti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyani
RENYNURULANDRIYANI
 
Kti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandariKti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandari
ArindaRiskyWulandari
 

Similar to Kti reni yunila sari (20)

Kti metta selani
Kti metta selaniKti metta selani
Kti metta selani
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Kti desi hatalia
Kti desi hataliaKti desi hatalia
Kti desi hatalia
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti setiya rahayu
Kti setiya rahayuKti setiya rahayu
Kti setiya rahayu
 
Kti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhaniKti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhani
 
Kti linda wati
Kti linda watiKti linda wati
Kti linda wati
 
Kti bella citra andara
Kti bella citra andaraKti bella citra andara
Kti bella citra andara
 
Kti desty hery dyana
Kti desty hery dyanaKti desty hery dyana
Kti desty hery dyana
 
Kti suci nala
Kti suci nalaKti suci nala
Kti suci nala
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
 
Kti nelsa
Kti nelsaKti nelsa
Kti nelsa
 
Kti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyaniKti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyani
 
Kti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandariKti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandari
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Kti reni yunila sari

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP BAYI NY. A DI BPS IDA KENCANA WATI,S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Karya tulis dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar profesi Ahli Madya Kebidanan DI SUSUN OLEH RENI YUNILA SARI 201207048 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 2. 2 PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada : Hari : Selasa Tanggal : 07 Juli 2015 Penguji I Penguji II Risa Aryantri, M.Si Elsinta Apriyani S.ST NIK. 2015021053 NIK.2015021069 Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung dr. Wazni Adila, MPH NIK.2011041008 ii
  • 3. 3 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP BAYI NY. A DI BPS IDA KENCANA WATI, S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Reni Yunila Sari, Risa Ariantri,M.si,Elsinta Apriyani, SST INTISARI Penyebab langsung kematian BBL di Indonesia adalah Asfiksia 281 (36%) BBLR 280 (35,5%) kelainan konginetal 34 (4,3%) dan infeksi 16 (2,0%).. Tetanus neonatorium adalah suatu penyakit pada neonatus yang disebabkan oleh spora Clostridium tetani yang masuk melalui tali pusat. Tetanus ini dapat terjadi akibat perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi syarat kebersihan. Misalnya pemotongan tali pusat dengan menggunakan bambu atau gunting yang tidak steril atau setelah tali pusat dipotong dibubuhi abu, tanah, minyak, daun daunan. Tali pusat mempunyai resiko besar untuk terkontaminasi oleh clostridium tetani pada tiga hari pertama kehidupan BBL. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk dapat memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan penatalaksanaan perawatan tali pusat terhadap bayi Ny A di BPS Ida Kencana Wati.S.ST tahun 2015. Metode penelitian dalam penyusunan studi kasus dilakukan secara deskriptif. Obyek yang diambil dalam study kasus ini adalah satu orang yaitu bayi Ny. A dengan perawatan tali pusat. Kesimpulan hasil study kasus ini menunjukan bahwa ibu telah mengerti dan mampu melakukan perawatan tali pusat yang benar, seperti yang telah diajarkan dan tali pusat puput pada usia 7 hari. Kata kunci : BBL, dengan perawatan tali pusat Kepustakaan : 15 referensi,(2006-2012) Jumlah halaman : xviii halaman,70 halaman, 3 daftar table,3 gambar iii
  • 4. 4 CURRICULUM VITAE Nama : RENI YUNILA SARI Nim : 201207048 Agama : Islam TTL : Dayamurni,24-Juni-1995 Alamat : Murni Jaya,Kec.Tumijajar,Kab.Tulang Bawang Barat. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. TK Aisyah lulus tahun 2000 2. SD Negeri 1 Murni Jaya lulus tahun 2006 3. SMP Negeri 1 Tumijajar lulus tahun 2009 4. SMA Negeri 1 Tumijajar lulus tahun 2012 5. Terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung tahun 2012 iv
  • 5. 5 MOTTO Jika hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok hari, Dan, Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi cobaan v
  • 6. 6 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan YME yang selalu mendampingi setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Study kasus ini,dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 1 Terima kasih untuk bapak tersayang (Sugiharto) dan ibu tercinta (Ida Sulismawati) yang selalu memberikan semangat dan mendoakan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan, Kakak ku tercinta (Deby Purma Yuda) dan (Fendi Aris Susanto) yang selalu memberikan semangat dalam segala hal kepada penulis. 2 Pembimbing Akademik ku yang selalu membimbingku, memberikan nasehat dan ilmu nya tanpa pamrih ibu Puspita Dewi, S.ST,M.Kes dan Oktaria Safitri, S.ST 3 Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan ADILA yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses belajar mengajar 4 Almamater tercinta Akademi kebidanan ADILA Bandar lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun. vi
  • 7. 7 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk studi kasus kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap bayi.ny A di BPS Ida Kencana Bandar Lampung Tahun 2015”. Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam menulis Karya Tulis Ilmiah, penulis banyak menerima bantuan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr.Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung. 2. Puspita Dewi, S.ST.M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulius Ilmiah. 3. Oktaria Safitri S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah. 4. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung. 5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam studi kasus ini yang tidak bisa disebut satu persatu. Akhirnya penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bandar Lampung, Juli 2015 Penulis vii
  • 8. 8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii INTISARI.................................................................................................... iii CURICULUM VITAE................................................................................ iv MOTTO ...................................................................................................... v PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi KATA PENGANTAR................................................................................. vii DAFTAR ISI...............................................................................................viii DAFTAR TABEL ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 D. Ruang lingkup................................................................................... 6 E. Manfaat Penulisan............................................................................. 7 F. Metodelogi dan teknik memperoleh data ........................................... 8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan teori medis ......................................................................... 11 B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan .................................................... 43 C. Teori Landasan hukum Kewenangan Bidan....................................... 55 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian......................................................................................... 56 BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian Data ............................................................................... 59 B. Interpretasi Data ............................................................................... 65 C. Antisipasi Masalah Potensial ............................................................ 68 D. Tindakan Segera ............................................................................... 68 E. Perencanaan ..................................................................................... 69 viii
  • 9. 9 F. Pelaksanaan ...................................................................................... 71 G. Evaluasi ............................................................................................ 72 BAB V PENUTUP A. Simpulan .......................................................................................... 74 B. Saran ................................................................................................ 76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix
  • 10. 10 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tanda APGAR.............................................................................. 14 Tabel 2.2 Perubahan pola tidur...................................................................... 41 Tabel 3.1 Matriks.......................................................................................... 59 x
  • 11. 11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat izin penelitian Lampiran 2 : Lembar konsul Lampiran 3 : Lembar leaflet Lampiran 4 : Dokumentasi xi
  • 12. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingginya kematian anak pada usia sampai satu tahun yaitu sepertiganya terjadi dalam satu bulan pertama setelah kelahiran dan sekitar 80% kematian neonatal ini terjadi pada minggu pertama, menunjukan masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya pada masa persalinan dan segera sesudahnya, serta perilaku (bayi yang bersifat preventif maupun kurantif) . ibu hamil dan keluarga serta masyarakat yang bersifat negatif bagi perkembangan kehamilan sehat, persalinan yang aman, dan perkembangan dini anak (Sodikin, 2009; h.2). Menurut laporan kelompok kerja World Health Organization (WHO), pada bulan april 1994, dari 8,1 juta kematian bayi didunia, 48% diantaranya merupakan kematian bayi berumur kurang dari 7 hari serta kematian bayi berumur lebih dari 7 hari akibat gangguan perinatal. Sekitar 42% kematian neonatal disebabkan oleh infeksi seperti tetanus neonaturum,sepsis,meningitis,pneumonia dan diare (Muslihatun,2010; h.19). Di Indonesia menurut data hasil Survey Demogravi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian neonatal (AKN) di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup,angka kematian bayi
  • 13. 2 (AKB) sebesar 32 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita (AKABA) sebesar 40 kematian/1000 kelahiran hidup (Depkes RI,2012). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2012 AKB terjadi sebanyak 787 kasus. Penyebab terjadinya kematian bayi adalah asfiksia 281 (36%) kasus, BBLR 280 (35,5 %) kasus, kelainann konginetal 34 (4,3 %), infeksi 16 (2,0%) kasus, gangguan pencernaan 5 (0,6%) kasus, lain lain 171 (22%) kasus (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2012). Di Kota Bandar Lampung pada tahun 2012 terdapat 229 kasus kematian bayi dan anak balita. Proporsi kematiannya yaitu 148 kasus kematian perinatal (0-7 hari) dan sebanyak 18 kasus kematian neonatus (8-28 hari), 38 kasus kematian bayi (1 bulan - 1 tahun) dan 25 kasus kematian anak balita (1-5 tahun). Perinatal masih menjadi penyumbang terbesar 65% dari kematian bayi dan balita dikota Bandar Lampung. Ini sesuai dengan resiko kematian perinatal di Provinsi Lampung yaitu sebesar 60% kematian terjadi dalam tujuh hari pertama kehidupan. Penyebabnya karena masih kurangnya pengetahuan ibu dalam perawatan pada bayi baru lahir, khususnya untuk pencegahan infeksi pada tali pusat . Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif, yaitu tali pusat akan “ puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa adanya komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat
  • 14. 3 yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian. Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus atau infeksi pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat baik dari alat yang tidak steril,pemakaian obat-obatan, maupun bubuk atau daun- daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Ronald, 2011; h.40). Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan di BPS Ida Kencana Wati,S.ST dari bulan Januari sampai April diperoleh hasil 56 ibu bersalin di BPS Ida Kencana Wati,S.ST. Dan dari jumlah 56 ibu yang bersalin terdapat hanya 50% ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang dan mengerti tentang perawatan tali pusat. Berdasarkan hasil study pedahuluan di BPS Ida Kencana Wati,S.ST Bandar Lampung pada tanggal 02 april 2015 terdapat ibu inpartu Ny. A umur 30 tahun G1P0A0. Dari Latar Belakang di atas penulis tertarik mengambil judul “ Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan perawatan tali pusat Terhadap By Ny. A di BPS Ida Kencana Wati,S.ST Bandar Lampung Tahun 2015’’. 1.2 Rumusan Masalah
  • 15. 4 “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Dengan Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015”? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali pusat pada By Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Mampu melakukan pengkajian data bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST, Korpri, Kec.Jati Agung, Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.2 Mampu menentukan interprestasi data dan menganalisis masalah berdasarkan interprestasi data yang telah di kumpulkan dari bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.3 Mampu menentukan diagnosa masalah potensial berdasarkan diagnosa yang telah di tentukan pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana
  • 16. 5 Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.4 Mampu menentukan kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.5 Mampu melakukan rencana asuhan yang menyeluruh pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.6 Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3.2.7 Mampu melaksanakan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah di berikan pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap By. Ny.A Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung Tahun 2015. 1.5 Ruang lingkup 1.5.1 Sasaran
  • 17. 6 Subjek yang diambil dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah satu bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap Bayi Ny.A Di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung Tahun 2015. 1.5.2 Tempat Penelitian ini dilakukan Di BPS Ida Kencana Wati.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung,Bandar Lampung Tahun 2015. 1.5.3 Waktu Pelaksanaan Asuhan kebidanan dalam Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan pada Tanggal 02-08 April 2015. 1.5.4 Manfaat penelitian Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat yang berarti kepada : 1.5.4.1 Bagi Institusi pendidikan Dapat menambah wawasan khususnya bagi mahasiswa kebidanan dalam menerapkan teknik perawatan tali pusat yang benar serta dapat digunakan sebagai bahan bacaan diperpustakaan dan bahan untuk penelitian selanjutnya. 1.5.4.2 Bagi Lahan Praktek Menjadi masukan dan gambaran informasi untuk meningkatkan manajemen asuhan kebidanan yang
  • 18. 7 diterapkan terhadap klien dalam memberikan asuhan tentang perawatan tali pusat yang baik dan benar. 1.5.4.3 Bagi Masyarakat Menjadi informasi pada pasien dan pengetahuan dalam teknik perawatan tali pusat yang benar sehingga ibu tidak mengalami masalah saat perawatan tali pusat. 1.5.4.4 Bagi Mahasiswa Meningkatkan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta dapat mengaplikasikan apa yang telah didapat selama perkuliahan dalam penanganan kasus bayi khususnya dalam perawatan tali pusat yang benar. 1.5.5 Metodologi Penelitian dan Teknik Memperoleh Data 1.5.5.1 Teknik Memperoleh Data Untuk memperoleh data, teknik yang digunakan adalah metode deskriptif, yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi tertentu. Metode deskriptif juga dapat didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk
  • 19. 8 mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam masyarakat (Notoatmodjo, 2012; h.35). a. Data Primer 1) Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Data diperoleh langsung dari respoden melalui suatu pertemuan atau percakapan (Notoatmodjo,2005; h.102). Wawancara dilakukan dengan cara allo anamnesa dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien, hal ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data (Sulistyawati, 2010; h.220). 2) Pemeriksaan Fisik Adalah pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi) (Soepardan, 2007.h;98). b. Data Sekunder
  • 20. 9 1) Studi Pustaka Merupakan hal yang menunjang dari latar belakang teoritis dati suatu penelitian. (Notoadjmojo, 2005; h.63). 2) Studi Dokumenter Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jab instansi resmi, misalnya laporan, statistic, catatan-catatan di dalam kartu klinik (Notoatmodjo,2005; h.62).
  • 21. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN TEORI MEDIS 2.1.1 Bayi Baru Lahir 2.1.1.1 Pengertian BBL Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstra uterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan nya 2500-4000 gram (Dewi, 2013; h.1). Bayi baru lahir normal adalah Bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010; h.2). 2.1.1.2 Bayi Baru Lahir Normal Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik.
  • 22. 11 Bayi baru lahir juga membuktikan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik. Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan asuhan komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat masih diruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua yang percaya diri. Setelah kelahiran akan terjadi serangkaian perubahan tanda-tanda vital dan tampilan klinis jika bayi reaktif terhadap proses kelahiran (Muslihatun, 2010; h.3-4). 2.1.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Ciri-ciri BBL normal sebagai berikut : 1) Lahir aterem antara 37-42 minggu. 2) Berat badan 2500-4000 gram. 3) Panjang badan 48-52 cm. 4) Lingkar dada 30-38 cm. 5) Lingkar kepala 33-35 cm. 6) Lingkar lengan 11-12 cm. 7) Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit. 8) Pernafasan ± 40-60x/menit. 9) Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup. 10) Rambut lanugo tidak trlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
  • 23. 12 11) Kuku agak panjang dan lemas 12) Nilai APGAR >7. 13) Gerak aktif 14) Bayi lahir langsung menangis kuat 15) Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada daerah pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik. 16) Reflex sucking (menghisap) sudah terbentuk dengan baik. 17) Reflex moro (gerakan memeluk bila di kagetkan) sudah terbentuk dengan baik. 18) Reflex grasping (menggenggam) sudah baik. 19) Genetalia a. Pada laki-laki kematangan di tandai dengan testis yang berada pada scrotum dan penis yang berlubang. b. Pada perempuan kematangan di tandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta ada nya labia minora dan mayora. 20) Eliminasi baik yang ditandai dengan keluar nya mekonium dalam 24 jam pertama dan berwarna hitan dan kecoklatan . Table 2.1.2.1 Tanda APGAR Tanda Nilai :0 Nilai :1 Nilai :2
  • 24. 13 Appearance ( warnakulit) Pucat/biru seluruh tubuh Tubuh kemerahan ekstremitas biru Seluruh tubuh kemerahan Pulse (denyut jantung ) Tidak ada <100 >100 Grimace ( tonus otot) Tidak ada Ekstremitas sedikit fleksi Gerakan aktif Activity ( aktivitas ) Tidak ada Sedikit gerak Langsung menanggis Respirasion (pernafasan) Tidak ada Lemah/ teratur Menangis Interprestasi : a. Nilai 1-3 asfiksia berat b. Nilai 4-6 asfiksia sedang c. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal) 2.1.3 Tahapan Bayi Baru Lahir : 2.1.3.1 Tahap I terjadi segera setelah lahir selama menit menit pertama kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi bayi dan ibu.
  • 25. 14 2.1.3.2 Tahap II disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap II dilakukan pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan prilaku. 2.1.3.3 Tahap III disebut tahap periodik, pemeriksaan pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi seluruh tubuh. (Dewi, 2013; h.2-3) 2.1.4 Reflek Pada Bayi Baru Lahir 2.1.4.1 Berkedip Sorotkan cahaya ke mata bayi. 2.1.4.2 Tanda Babinsky Jari kaki mengembang dan ibu jari kaki dorsofleksi, dijumpai sampai umur 2 tahun. 2.1.4.3 Merangkak Bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki bila diletakan pada abdomen. 2.1.4.4 Menari/melangkah Kaki akan bergerak keatas dan kebawah bila sedikit . disentuhan ke permukaan keras. Dijumpai pada 4-8 minggu pertama.
  • 26. 15 2.1.4.5 Ekstrusi Lidah ekstensi kearah luar bila disentuh. Dijumpai pada 4 bulan. 2.1.4.6 Galant’s Punggung bergerak kearah samping bila si stimulasi. Dijumpai pada 4-8 minggu pertama. 2.1.4.7 Moro’s Lengan ekstensi jari jari mengembang,kepala terlempar ke belakang,tungkai sedikit ekstensi,lengan kembali ke tengah dengan tangan menggenggam tulang belakang dan ekstremitas bawah ekstensi. 2.1.4.8 Neck righting Bila bayi telentang bahu dan badan kemudian pelvis berotasi kearah di mana bayi di putar dijumpai selama 10 bulan pertama. 2.1.4.9 Menggenggam (Palmar grasp) Jari-jari melengkung disekitar jari yang diletakan di telapak tangan bayi dari sisi ulnar. Refleks ini menghilang pada 3-4 bulan.
  • 27. 16 2.1.4.10 Rooting Bayi memutar ke arah pipi yang di gores.reflek ini akan menghilang pada umur 3-4 bulan,tetapi biasa menetap sampai umur 12 bulan khususnya selama tidur. 2.1.4.11 Kaget (Startle) Bayi mengekstensi dan memfleksi lengan dalam berespon terhadap suara yang keras, tangan tetap rapat, refleks ini akan menghilang setelah umur 4 bulan. 2.1.4.12 Menghisap Bayi menghisap dengan kuat dalam berespons terhadap stimulasi. Refleks ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa stimulasi. 2.1.4.13 Tonic neck Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar ke satu sisi, lemgan dan tungkai ekstensi kearah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan. Normlanya refleks ini tidak terjadi setiap kali kepala diputar. Tampak kira kira pada umur 2bulan dan menghilang pada umur 6 bulan. (Uliyah dan Azis, 2009; h.151-153).
  • 28. 17 2.1.5 Penampilan Pada Bayi Baru Lahir Penampilan pada BBL sebagai berikut: 2.1.5.1 Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling, perlu dikurangi rangsangan terhadap reaksi rayuan, rangsangan sakit, atau suara keras yang mengejutkan atau suara mainan. 2.1.5.2 Keaktifan, Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan yang simetris pada waktu bangun. 2.1.5.3 Simetris, apakah secara keseluruhan badan seimbang. 2.1.5.4 Muka wajah, bayi tampak ekspresi; mata : perhatikan kesimetrisan antara mata kanan dan kiri, perhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu. 2.1.5.5 Mulut. Penampilannya harus simetris, mulut tidak mencucu seperti mulut ikan, tidak ada tanda-tanda kebiruan pada mulut bayi. 2.1.5.6 Leher, dada, abdomen: melihat adanya cidera akibat persalinan, perhatikan ada tidaknya kelainan pada pernapasan bayi, karena biasanya bayi masih ada pernapasan perut. 2.1.5.7 Punggung. Adanya benjolan atau tumor atau tulang punggung dengan lekukan yang kurang sempurna 2.1.5.8 Kulit dan kuku. Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan.
  • 29. 18 2.1.5.9 Kelancaran menghisap dan pencernaan. Harus diperhatikan tinja dan kemih diharapkan keluar dalam 24 jam pertama (Rukiyah dan Yulianti, 2010; h.3-5). 2.1.6 Mekanisme hilang nya panas tubuh bayi baru lahir 2.1.6.1 Konduksi Panas di hantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh bayi. sebagai contoh: ketika menimbang bayi tanpa alas timbangan, memegang bayi pada saat tangan dingin dan menggunakan stetoskop dingin untuk BBL. 2.1.6.2 Konveksi Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak. sebagai contoh: konveksi dapat terjadi ketika membiarkan atau menepatkan BBL dekat jendela atau membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas angin. 2.1.6.3 Radiasi Panas di pancaran dari BBL keluar tubuhnya kelingkungan yang lebih dingin. sebagai contoh: membiarkan BBL dalam ruangan AC tanp di berikan pemana, membiarkan BBL dalam keadaan telanjang, atau
  • 30. 19 menidurkan BBL berdekatan dengan ruangan yang dingin (dekat tembok). 2.1.6.4 Evaporasi Panas hilang melalui proses penguapan yang bergantung pada kecepatan dan kelembapan udara (pemindahan panas dengan cara mengubah cairan menjadi uap (muslihatun, 2010; h.13). 2.1.7 Mencegah Kehilangan Panas 2.1.7.1 Keringkan bayi segera setelah bayi lahir untuk mencegah terjadinya evaporasi dengan menggunakan handuk atau kain ( menyeka tubuh bayi juga termasuk rangsangan taktil untuk membanatu memulai pernafasan ). 2.1.7.2 Selimuti tubuh bayi dengan kain bersih da hnagat segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat. Sebelumnya ganti handuk atau kain yang digunakan untuk mengeringkan tubuh bayi.Kain basah didekat bayi dapat menyerap panas tubuh bayi melalui radiasi. 2.1.7.3 Selimuti bagian kepala karena kepala merupakaan permukaan tubuh yang relative luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika tidak ditutupi. 2.1.7.4 Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya. Sebaiknya pemberianASIharus dalam aktu 1 jam pertama kelahiran.
  • 31. 20 2.1.7.5 Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat, yang paling ideal adalah bersama dengan ibunya agar menjaga kehangatan tubuh bayi,mendorong ibu agar segera menyusui bayinya, dan mencegah paparan infeksi pada bayi. 2.1.7.6 Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.Sebelum melakukan penimbangan,terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain yang kering dan bersih. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi dikurangi dengan kain selimut bayi yang digunakan. Bayi seabaiknya dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir. Sebelum dimandikan periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil (suhu aksila antara 36,5ºC - 37,5ºC , Jika suhu tubuh bayi masih dibawah batas normal maka selimuti tubuh bayi dengan longgar, tutupi bagian kepala, tempatkan bersama dengan ibunya (skin to skin), tunda memandikan bayi sampai suhu tubuhnya stabil dalam waktu 1 jam. Tunda juga utuk memandikan bayi jika mengalami gangguan pernapasan. Ruangan untuk memandikan bayi harus hangat dan tidak ada tiupan angin. Mandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat. Setelah bayi dimandikan,segera keringkan dan selimuti kembali bayi, kemudian berikan kepada ibunya untuk disusui dengan ASI.
  • 32. 21 2.1.8 Merawat dan mengikat tali pusat Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil maka lakukan pengikatan punting tali pusat. Yang pertama dilakukan adalah mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam klorin 0,5% untuk membersihkan dari darah dan secret lainnya. Kemudian bilas dengan air DTT, lalu keringkan dengan handuk bersih dan kering, ikat punting tali pusat dengan jarak 1cm dari dinding perut bayi (pusat). Gunakan benang atau klem plastic DTT/steril. Kunci ikatan tali pusat dengan simpul mati atau kuncikan penjepit plastic tali pusat. Jika pengikatan dilakukan dengan benang tali pusat, lingkarkan benang di sekeliling puntung tali pusat dan ikat untuk kedua kalinya dengan simpul mati dibagian berlawanan. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakan dalam klorin 0,5%. Kemudian selimuti bayi kembali dengan menggunakan kain yang bersih dan kering. 2.1.9 Nasehat Untuk Merawat Tali Pusat Nasehat ini sebaiknya diberikan pada ibu dengan cara memberikan stimulasi bagaimana cara melakukannya antara lain : jangan membungkus tali pusat dengan mengoleskan cairan atau bahan apapun; boleh mengoleskan alcohol/betadine jika pemotongan tali pusat tidak terjamin DTT/steril namun tidak boleh dikompres karena menyebabkan tali pusat lembab dan basah; lipat popok dibawah punting tali pusat; jika tali pusat kotor, bersihkan (hati- hati) dengan air DTT dan sabun lalu keringkan; mencari bantuan
  • 33. 22 jika tali pusat memerah,keluar nanah/darah dan berbau; jika pangkal tali pusat menjadi merah. Mengeluarkan nanah atau berdarah maka segera rujuk bayi ke fasilitas yang di lengkapi perawatan untuk bayi baru lahir (Rukiyah dan Yulianti, 2012; h.10- 12). 2.1.10 Asuhan Kebidanan Pada BBL Normal 2.1.10.1 Cara memotong tali pusat a. Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3cm dari pusat,lalu mengurut tali pusat kearah ibu dan memasang klem ke-2 dengan jarak 2 cm dari klem. b. Memegang tali pusat diantara 2 klem dengan menggunakan tangan kiri (jari tengah melindungi tubuh bayi) lalu memotong tali pusat diantara 2 klem. c. Mengikat tali pusat dengan jarak ±1cm dari umbilikus dengan simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul mati. Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa steril, lepaskan klem pada tali pusat, lalu memasukannya kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%. d. Membungkus bayi dengan kain bersih dan memberikannya kepada ibu. 2.1.10.2 Mempertahankan tubuh BBL dan mencegah hipotermia.
  • 34. 23 2.1.10.3 Untuk mencegah terjadinya hipotermi, bayi baru lahir harus segera dikeringkan dan dibungkus dengan kain kering kemudian diletakkan tertelungkup diatas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu. 2.1.10.4 Menunda memandikan bayi baru lahir sampai tubuh bayi stabil. pada bayi baru lahir cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2.500 gram dan menanggis kuat biasa dimandikan ± 24 jam setelah kelahiran dengan tetap mengunakan air hangat. Pada bayi baru lahir beresiko yang berat badan kurang dari 2.500 gram atau keadaannya sangat lemah sebaiknya jangan dimandikan sampai suhu tubuhnya stabil dan mampu mengisap asi dengan baik. 2.1.10.5 Menghindari kehilangan panas pada bayi baru lahir. Ada empat cara yang membuat bayi kehilangan panas yaitu melalui: radiasi,evaporasi konduksi, dan konveksi. 2.1.10.6 Cara Pencegahan Infeksi Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan pencegahan infeksi : a) Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol, pada saat
  • 35. 24 sebelum dan sesudah merawat bayi, sesudah melepas sarung tangan, dan sesudah memegang instrument atau barang yang kotor. b) Beri petunjuk pada ibu dan anggota keluarga lainnya untuk cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. c) Basahi kedua tangan dengan mencuci tangan selama 10-15 detik dengan sabun dan air mengalir, dan keringkan dengan handuk. d) Membersihkan tangan dengan cairan alkohol. e) Gunakan alat-alat perlindungan pribadi. f) Bila memungkinkan pakailah sepatu tertutup,jangan bertelanjang kaki. g) Gunakan sarung tangan. 2.1.10.9 Pemeriksaan fisik bayi Adapun pemeriksaan bayi yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menilai keadaan umum bayi b. Tanda-tanda vital c. Periksa bagian kepala bayi d. Lakukan pemeriksaan telinga e. Periksa mata akan adanya tanda tanda infeksi
  • 36. 25 f. Periksa hidung dan mulut,langit-langit, bibir, dan refleks isap serta rooting, perhatikan adanya kelainan konginetal seperti labiopalatoskizis. g. Periksa leher bayi, perhatikan akan adanya pembesaran atau benjolan. h. Perksa bahu,lengan,dan tangan. Perhatikan gerakan dan kelengkapan jari tangan. i. Periksa bagian perut. Perhatikan bagaimana bentuk perut apakah ada penonjolan disekitar tali pusat,perdarahan tali pusat, perut teraba lunak (pada saat bayi menangis), dan benjolan. j. Periksa alat kelamin. Hal yang perlu diperhatikan adalah : a.Laki-laki : testis berada pada skrotum atau penis berlubang b. Perempuan : vagina berlubang, uretra berlubang, dan terdapat labiya mayora serta minora. k. Periksa tungkai dan kaki, perhatikan gerakan dan kelengkapan alat gerak. l. Periksa punggung dan anus, perhatikan akan adanya pembengkakan atau cekungan dan juga adanya anus. m. Periksa kulit, perhatikan adanya verniks,pembengkakan atau bercak hitam, serta tanda lahir. n. Lakukan penimbangan berat badan, berat badan lahir normal 2,500-4000g (Dewi, 2013; h.3,16-17,24).
  • 37. 26 2.1.8 Perawatan Tali Pusat 2.1.8.1 Definisi Perawatan Tali Pusat Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi. Kemudian,tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif,yaitu tali pusat akan puput pada hari ke-5 sampai ke-7 tanpa ada komplikasi,sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. 2.1.8.2 Perawatan Perawatan tali pusat di maksudkan agar luka tali pusat tetap bersih serta tidak terkena air kencing,kotoran bayi,nanah dan kotoran lain. Hal ini dilakukan agar sang buah hati terhindar dari infeksi pada tali pusat (Ronald, 2011; h.40,43). 2.1.8.3 Tali Pusat Tali pusat (funikulus umbilikalis) atau disebut juga funis merentang dari umbilicus janin ke permukaan fetal plasenta dan mempunyai panjang 50-55cm. Tali
  • 38. 27 pusat membungkus dua buah pembuluh darah yang sudah diambil oksigennya dari dalam tubuh janin,vena umbilikalis yang tunggal membawa darah yang sudah dibersihkan dari plasenta kedalam janin (Sodikin, 2009; h.7). 2.1.8.4 Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat,baik dari alat yang tidak steril,pemakaian obat obatan, maupun bubuk yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Ronald,2011; h.40). 2.1.8.5 Sirkulasi Darah Janin Sirkulasi darah janin dalam rahim berbeda dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Selama kehidupan dalam rahim, paru-paru janin tidak berfungsi sebagai alat pernapasan,pertukaran gas sepenuhnya dilakukan oleh plasenta.Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat didalam tali pusat. jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat adalah sekitar 125 ml/kg/BB permenit atau sekitar 500 ml permenit (Sodikin, 2009; h.15).
  • 39. 28 2.1.8.6 Cara Memotong Tali Pusat 1.Menjepit tali dengan klem dengan jarak 3cm dari pusat, lalu mengurut tali pusat kearah ibu dan memasang klem ke-2 dengan jarak 2cm dari klem. 2.Memegang tali pusat diantara 2 klem dengan menggunakan tangan kiri (jari tengah melindungi tubuh bayi) lalu memotong tali pusat diantara 2 klem. 3.Mengikat tali pusat dengan jarak ±1 cm dari umbilicus dengan simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul mati. Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa steril, lepaskan klem pada tali pusat, lalu memasukannya dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%. 4.Membungkus bayi dengan kain bersih dan memberikannya kepada ibu (Dewi, 2013; h.3) 2.1.8.7 Pengikatan Tali Pusat Tali pusat dipotong anatara dua klem, yang pertama ditempatkan pada jarak 4 atau 5 cm dari perut bayi, dan yang kedua, 2 atau 3 cm dari perut bayi. Kemudian digunakan penjepit tali pusat. Penjepit tali pusat yang terbuat dari plastic cukup aman,efisien,mudah disterilkan (Sodikin, 2009; h.40).
  • 40. 29 2.1.8.8 Perawatan Tali Pusat Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan tempat koloni bakteri , pintu masuk kuman dan bias terjadi infeksi local. Perlu perawatan tali pusat seja manajemen aktif kala III pada saat menolong kelahiran bayi.sisa tali pusat harus dipertahankan dalam keadaan terbuka dan ditutpupi kain bersih secara longgar. Pemakaian popok dilipat dibawah tali pusat. Jika tali pusat terkena kotoran/feses, maka tali pusat harus dicuci dengan sabu dan air bersih,kemudian dikeringkan (Muslihatun, 2010; h.45). Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya dalam minggu pertama secara bermakna memgurangi insiden infeksi pada neonates, jelly warthon yang membentuk jaringan nekrotik dapat berkolonisasi dengan organism pathogen, kemudian menyebar dan mengakibatkan infeksi kulit dan infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat talu pusat. Bersihkan dengan lembut kulit di sekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat dengan kassa bersih/steril. Popok atau celana bayi di ikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk menghindari kontak dengan feses dan urin. Hindari penggunaan kancing,
  • 41. 30 koin atau uang logam untuk membalut tekan tali pusat (Prawirohardjo,2008;hal 370). 2.1.8.10 Pencegahan infeksi Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap komponen perawatan bayi baru lahir yang sangat rentan terhadap infeksi karena system imunitasnya yang masih belum sempurna. a) Kewaspadaan Pencegahan Infeksi Sebaiknya Ibu atau siapapun yang kontak dengan bayi harus memiliki kewaspadaan akan terjadinya penularan infeksi. Kewaspadaan tersebut dapat dibangun melalui hal- hal berikut : 1. Anggaplah setiap orang yang kontak dengan bayi berpotensi menularkan infeksi. 2. Cuci tangan atau gunakan cairan cuci tangan dengan basis alkohol sebelum dan sesudah merawat bayi. 3. Gunakan sarung tangan bila melakukan tindakan. 4. Gunakan pakaian pelindung, seperti celemek atau gaun lainnya bila diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya.
  • 42. 31 5. Bersihkan dan bila perlu lakukan desinfeksi peralatan serta barang yang digunakan sebelum daur ulang. 6. Bersihkan ruang perawatan pasien secara rutin. 7. Letakkan bayi yang mungkin dapat terkontaminasi lingkungan, misalnya bayi dengan diare yang terinfeksi di dalam ruangan khusus (Dewi, 2013; h.16). 2.1.8.12 Perdarahan Tali Pusat 1. Definisi Perdarahan tali pusat dapat di sebabkan oleh trauma, ikatan tali pusat yang longgar, atau kegagalan pembentukan thrombus yang normal. Kemungkinan lain sebab perdarahan adalah penyakit perdarahan pada neonatus dan infeksi lokal maupun sistemik. Tali pusat harus diawasi terus-menerus pada hari-hari pertama agar perdarahan yang terjadi dapat tanggulangi secepat nya. 2. Etiologi Perdarahan tali pusat atau umbilkus mungkin dapat terjadi karena kelalian tersayatnya dinding umbilicus atau plasenta sewaktu seksio sesarea. Robekan
  • 43. 32 umbilicus disebabkan pula oleh hematoma,varises dan aneurisme pembuluh darah (Rukiyah dan Yulianti, 2012; h.276). 2.1.8 Penyuluhan pada ibu dan keluarga sebelum bayi pulang 1) Perawatan tali pusat banyak terdapat tentang cara terbaik untuk merawat tali pusat. Telah dilaksanakan beberapa uji klinis untuk membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi peningkatan infeksi yaitu dengan membiarkan luka tali pusat terbuka dan membersihkan luka hanya dengan air bersih. Negara negara yang beriklim tropis perlu mewaspadai pengunaan alkohol yang dahulu populer dan terbukti efektif untuk membersihkan tali pusat, karena sesungguhnya alkohol akan mudah menguap didaerah panas dan dengan demikian efektifnya akan menurun. 2) Pemberian asi 3) Jaga kehangatan bayi berikan bayi pada ibunya secepat mungkin, kontak antara ibu dengan kulit bayi sangat penting dalam rangka menghangatkan serta mempertahankan panas tubuh bayi kehangatan tubuh ibu merupakan sumber
  • 44. 33 panas yang efektif. hal ini terjadi bila ada kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal dengan skin to skin kontak atau metode kanguru. Perawatan dengan kanguru merupakan cara efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, keselamatan, kasih sayang, ASI, perlindungan dari infeksi dan stimulasi. 4) Tanda-tanda bahaya jika muncul tanda- tanda bahaya, ajarkan ibu untuk: a. Ibu pertolongan pertama sesuai kemampuan ibu yang sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis lanjutan. b. Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera. 5) Imunisasi Imunisasi adalah suatu cara memproduksi iminusasi aktif buatan untuk melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan cara memasukan suatu zat ke dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral. 6) Perawatan harian/ rutin 7) Pencegaah infeksi dan kecelakaan (Dewi, 2013; h.27- 31).
  • 45. 34 2.1.9 Asuhan Neonatus di Rumah Pemberian asuhan neonatus dirumah dilakukan melalui kunjungan bersama dengan kunjungan pada ibu. Kunjungan neonatus ( KN) dilakukan sejak bayi usia satu hari sampai usia 28 hari, kunjungan pertama (KN 1) dilakukan pada hari pertama hingga ke-7 setelah bayi dilahirkan, sedangkan kunjungan kedua ( KN 2) dilakukan pada hari ke 8 hingga ke 28. Adapun tujuan dari kunjungan neonatus, yaitu melakukan pemeriksaan ulang pada bayi baru lahir,meninjau penyuluhan dan pedoman antisipasi bersama orang tua, mengidentifikasi gejala penyakit,serta mendidik dan mendukung orang tua. 2.1.9.1 Kunjungan Neonatal pertama (KN 1) Kunjungan neonates pertama dilakukan pada hari pertama sampai ke-7 setelah kelahiran. Kunjungan dimulai dengan wawancara singkat dengan ibu atau ayah tentang: a. Riwayat maternal, riwayat kelahiran dan perawatan neonatus segera setelah lahiran. b. Observasi orang tua dan lakukan wawancara tentang penyesuaian keluarga. c. Kaji riwayat interval bayi baru lahir: pemberian makan, kewaspadaan, menanggis, dan juga masalah pada usus (intestinal), kantong kemih, serta masalah lainnya.
  • 46. 35 d. Berikan penyuluhan dan pedoman antisipasi. e. Jadwalkan kunjungan dalam 6-8 minggu untuk imunisasi dan chek up lebih lanjut. Kemudian lakukan pemeriksaan fisik dan refleks bayi,yaitu sebagai berikut . a. Pemeriksan fisik meliputi pengukuran berat badan dan panjang tubuh serta lingkar kepala. b. Rata-rata peningkatan berat badan bayi dalam 3 bulan pertama adalah 1 ons per hari . c. Bayi yang disusui,peningkatan berat badannya kurang lebih 1 ons per hari. Selama 3-5 hari pertama, berat badan bayi akan hilang 5-105. Penurunan berat badan tersebut harus dicapai kembali pada hari ke 10. d. Tingkat kesadaran,bunyi pernafasan dan irama jantung. e. Pemeriksaan refleks, bayi baru lahir mempunyai 2 kategori refleks yaitu sebagai berikut. Proprioseptif adalah stimulus yang berasal dari dalam organisme. Refleks proprioseptif dapat diperiksa setiap waktu,yang termasuk dalam refleks ini adalah motorik kasar (refleks moro). Eksteroseptif adalah stimulus yang berasal dari luar organise. Refleks Eksteroseptif paling baik diuji ketika bayi tenang dan tersadar karena stimulasi oleh sentuhan
  • 47. 36 ringan. Refleks Eksteroseptif meliputi refleks rooting,menggenggam,plantar, dan abdomen superficial. 2.1.9.2 Kunjungan Neonatal kedua (KN 2) Kunjungan kedua dilakukan pada hari ke-8 sampai ke-28 setelah kelahiran. Selain pengkajian diatas lakukan pengamatan apakah bayi tergolong sehat atau tidak. Tanda tanda bayi sehat diantaranya: a. Bayi lahir segera menanggis b. Seluruh tubuh bayi kemerahan c. Bayi bergerak aktif d. Bayi biasa menghisap putting susu dengan kuat e. Bayi lahir 2500 gram atau lebih f. Setiap sebulan berat badan anak bertambah mengikuti pita hijau pada KMS g. Perkembangan dan kepandaian anak bertambah sesuai usia. h. Anak jarang sakit, gembira, ceria, aktif, lincah dan cerdas. Tanda bayi sakit berat: a. Tidak mau menyusu b. Lesu atau memperlihatkan selama 48 jam c. Bayi belum defekasi selama 48 jam
  • 48. 37 d. Bayi tidak berkemih dalam 24 jam pertama e. Suhu bayi di bawah 360 C f. Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak kuning coklat atau persik g. Kejang h. Kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam i. Badan bayi kuning j. Tali pusat basah dan berbau k. Gerakan dua lengan dan kaki lemah l. Berat badan tidak naik i. Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar, pindah kepita warna di bawah garis merah atau (BGM) (Yulifah dan Yuswanto, 2011;93-95). 2.1.9.3 Rencana asuhan bayi usia 2-6 hari Ada hal- hal yang perlu diperhatikan dalam asuhan pada bayi, yaitu sebagai berikut: 1. Minum Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung banyak zat gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik kualitas maupun kuantitasnya. berikan asi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi. yaitu 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) bergantian antara payudara kiri
  • 49. 38 dan kanan. berikan asi saja (asi eksklusif) sampai bayi berusia 6 bulan. selanjutnya pemberian asi diberikan hingga anak berusia 6 bulan. selanjutnya asi diberikan pada anak berusia 2 tahun banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari asi tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi. tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya proses pembentukan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu. 2. Defekasi (BAB) Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah hari ketiga dan keenam. feses transisi (kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses daripada mereka yang diberi makan kemudian.feses dari bayi menyusu dengan asi akan berbeda dengan bayi menyusu dengan susu botol. Feses dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
  • 50. 39 3. Berkemih (BAK) Fungsi ginjal bayi belum sempurna selama dua tahun pertama kehidupan nya. biasanya terdapat urine dalam jumlah yang kecil pada kandung kemih bayi saat lahir, tetapi ada kemungkinan urine tersebut tidak dikeluarkan selama 12-24 jam. berkemih sering terjadi pada periode ini dengan frekuensi 6-10 kali sehari dengan warna urine yang pucat. 4. Tidur Dalam 2 minggu pertama setelah lahir bayi normal nya sering tidur bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. pada umum nya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3 bulan. Sebaiknya ibu menyediakan selimut dan ruangan yang hangat, serta memastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi, pola ini dapat berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi, pola ini dapat terlihat pada tabel berikut:
  • 51. 40 Tabel 2.2 perubahan pola tidur Usia Lama tidur 1 minggu 16,5 jam 1 tahun 14 jam 2 tahun 13 jam 5 tahun 11 jam 9 tahun 10 jam 5. Kebersihan kulit Kebersihan kulit bayi benar-benar dijaga. walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi bagian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat perlu dibersihkan secara teratur sebaik nya orang tua maupun orang lain yang ingin memegang bayi diharuskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. 6. Keamanan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan tetap menjaga nya jangan sekalipun meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. selain itu juga perlu dihindari untuk memberikan apapun kemulut bayi selain asi, karena bayi bisa tersedak dan jangan mengunakan alat penghangat buatan ditempat tidur bayi.
  • 52. 41 Tanda Tanda Bahaya : a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit b. Terlalu hangat >380 C atau terlalu dingin <360 C c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama) biru, pucat atau memar d. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk berlebihan e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk dan berdarah. f. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernapasan sulit. g. Tidak BAB dalam 3 hari h. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bias tenang menangis terus menerus (Dewi,2013; h.27-30). Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus di waspadai, di deteksi lebih dini untuk segera di lakukan penanganan agar tidak mengancam nyawa bayi, seperti: 1) Penafasan sulit atau lebih dari 60 x/m 2) Retraksi dada saat inspirasi 3) Suhu lebih dari 380 C atau kurang dari 36ºC
  • 53. 42 4) Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru/pucat, memar atau sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama). 5) Pemberian ASI Sulit (hisapan lemah,mengantuk berlebihan ,banyak muntah), tali pusat merah, bengkak,keluar cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai ndengan suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau busuk, pernafasan sulit (Muslihatun, 2010;h.46-47). 2.1.10 TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN 1. Pengertian Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak sistematis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap-tahap yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus terhadap klient. Manajemen kebidanan diadaptasi dari konsep yang di kembagkan oleh Helen Varney dalam buku Varney`s Midwivery, edisi ke tiga tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tuju langkah yang berturut secara sistematis dan siklik (Soepardan, 2007,h;96).
  • 54. 43 2. Langkah Langkah manajemen kebidanan pada bayi baru lahir A.Pengkajian Data Menurut varney 1997 pengkajian dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir. Pengkajian pada bayi baru lahir dibagi dalam 2 bagian yaitu pengkajian segera setelah lahir, dan pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau megalami komplikasi. Pengkajian segera setelah bayi lahir bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus yaitu penilian apgar. Penilaian sudah dimulai sejak kepala lahir dari vulva. Sedangan pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal. (Rukiyah dan Yulianti,2012; h.15). A).Data Subjektif Ini berkaitan dengan identitas pasien seperti nama, alamat,jenis kelamin,usia,suku,warga negara,status perkawinan,pendidikan,agama, dan pekerjaan. 1).Identitas Bayi a. Nama Identitas dimulai dengan nama pasien, yang jelas dan lengkap: nama depan,nama tengah (bila ada), nama keluarga, dan nama panggilan akrabnya.
  • 55. 44 b. Umur Umur pasien sebaliknya didapat dari tanggal lahir, yang dapat ditanyakan ataupunn dilihat dari Kartu Menuju Sehat atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya. Apabila tanggal lahir tidak diketahui dengan pasti, maka ia dapat diperkirakan dengan menghubungkannya dengan suatu peristiwa yang umum diketahui, misalnya hari raya (Idul Fitri, Natal,hari Proklamasi dan sebagainya). Kecuali untuk kepentingan identitas, umur perlu diketahui mengingat periode usia anak (periode neonates,bayi,prasekolah,balita,sekolah,akil balik) mempunyai kekhasannya sendiri dalam morbiditas dan mortalitas. Usia anak juga diperlukan untuk menginterprestasi apakah data pemeriksaan klinis anak tersebut normal sesuai dengan umurnya. c. Jenis kelamin Jenis kelamin pasien sangat diperlukan,selain untuk identitas juga untuk penilaian data pemeriksaan klinis,misalnya nilai-nilai baku, insidens seks, penyakit- penyakit terangkai seks.
  • 56. 45 2).Identitas Ibu a. Nama Orang Tua Nama ayah,ibu, atau wali pasien harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru dengan orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama. Bila ada,title yang bersangkutan harus disertakan. b. Alamat Tempat tinngal pasien harus dituliskan dengan jelas lengkap,dengan nomor rumah,nama jalan,RT,R,kelurahan dan kecamatannya,serta bila ada nomor teleponnya. Kejelasan alamat keluarga ini amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi,misalnya bila pasien menjadi sangat gaat,atau perlu tindakan operasi seger,atau perlu pembelian obat/alat yang tidak tersedia di rumah sakit,dan lain sebagainya (Matondang et all,2009; h.5- 6). c.Usia Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu dalam persalinan beresiko usia atau tidak (Sulistyawati,2012; h,220). d. Umur,pendidikan dan pekerjaan Selain sebagai tambahan identitas, informasi tentang pendidikan dan pekerjaan orang tua, baik ayah
  • 57. 46 maupun ibu dapat menggambarkan keakuratan data yang akan diperoleh dengan anamnesis. Tingkat pendidikan orang tua juga berperan dalam pendekatan selanjutnya,misalnya dalam pemeriksaan penunjang dan penentuan tata laksana pasien selanjutnya. e. Agama dan suku bangsa Data tentang agam dan suku bangsa juga memantapkan identitas; disamping itu perilaku seseorang tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengaan agama dan suku bangsa. Kebiasaan,kepercayaan dan tradisi dapat menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat. Beberapa penyakit juga mempunyai predileksi rasial tertentu (Matondang et all,2009; h.6). B. Data Objektif Pemeriksaan umum a. Pernafasan Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali per menit, tanpa retraksi ada dan tanpa suara merintih pda fase ekspirasi. Pada bayi kecil,mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa detik masih dalam batas normal.
  • 58. 47 d. Warna kulit Bayi baru lahir aterm keihatan lebih pucat di banding bayi preterm karena kulit lebih tebal. e. Denyut Jantung Bayi Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100- 160 kali permenit, tetapi dianggap amsih normal jika diatas 160 kali per menit dalam jangka aktu pendek, beberapa kali dala satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan,terutama bila bayi mengalami disstres.Jika ragu ulangi perhitungan denyut jantung. f. Suhu Aksiler 36,5ºC sampai 37,5ºC. g. Postur dan Gerakan Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar,dengan lengan,panggul dan lutut semi fleksi. h. Tonus otot/Tingkat kesadaran Rentang normal tingkat kesadaran bayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibandingkan jika diam atau tidur.
  • 59. 48 i. Ekstermitas Periksa posisi,gerakan,reaksi bayi bila ekstermitas disentuh,dan pembengkakan. j. Kulit Warna kulit dan adanya verniks keseosa penmbengkakan atau bercak hitam,tanda lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat dianggap normal. k. Tali pusat. Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut atau mengecil dan tali pusat akan puput pada hari ke 5 sampai ke 7 tanpa adanya komplikasi. l. Berat Badan Normal 2500-4000 gram. a) Pemeriksaan Fisik (Head to toe) 1) Kepala Ubun-ubun besar,ubun-ubun kecil,sutura,moulase,caput succedaneum, cephal haematoma,hidrosefalus,rambut. 2) Muka Tanda-tanda paralis.
  • 60. 49 3) Mata Ukuran, bentuk (strabismus, pelebaran epicanthus) dan kesimetrisan, kekeruhan kornea, katarak kongenital, trauma, keluar nanah, bengkak pada kelopak mata, perdarahan subkonjungtiva. 4) Telinga Jumlah,bentuk,posisi,kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran. 5) Hidung Bentuk dan lebar lubang,pola pernafasan,kebersihan. 6) Mulut Bentuk simetris/tidak, mukosa mulut kering/basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi, refleks menghisap, adakah labio/palatoskisis,tursh,sianosis. 7) Leher Bentuk simetris/tidak,adakah pembengkakan dan benjolan,kelainan tiroid,hemangioma,tanda abnormalitas kromosom dan lai-lain. 8) Klavikula dan lengan tangan Adakah fraktur klavikula,gerakan,jumlah jari. 9) Dada Bentuk dan kelainan bentuk dda,puting susu,gangguan pernafasan,auskultasi bunyi jantung dan pernafasan.
  • 61. 50 10) Abdomen Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi, gastroskisis, omfalokel, bentuk simetris/tidak, palpasi hati, ginjal. 11) Genetalia kelamin laki laki: panjang penis, testis sudah turun berada dalam skrotum, orivisium, uretra di ujung, kelainan (fimosis, hisposida / epispadia). Kelamin perempuan: labia mayora dan labia minora, klitoris, orivisium vagina, orivisium uretra,sekret dan lain lain. 12) Tungkai Kaki Gerakan bentuk simetris/tidak,jumlah jari,pergerakan,pes equinovarus/pes equinovalgus. 13) Anus Berlubang/tidak,posisi,fungsi spingter ani, adanya atresiaani, dan meconium plung syndrome,megacolon. 14) Punggung Bayi tengkurap,raba kurvatura kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan, spina bifida, mielomeningokel, lesung/bercak berambut, dan lain-lain. 15) Pemeriksaan Kulit Vernik caseosa, lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir ,memar.
  • 62. 51 16) Reflek Berkedip, babinski, merangkak, menari/melangkah, ekstrusi, galant’s, moro’s, neck righting, palmar grasp, rooting, startle, menghisap, tonic neck. 17) Antropometri BB, PB, LK, LD,LP, LILA (Muslihatun, 2010; h.31-34). 2.Diagnosa,Masalah dan Kebutuhan Diagnosa kebidanan adalah melakukan identifikasi secara benar terhadap diagnosa, masalh dan kebutuhan bayi baru lahir berdasarkan data data yang telah dikumpulkan. Contoh diagnose misalnya bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan asfiksia, atau bayi cukup bulan kecil masa kehamilan dengan hipotermia.Sedangkan masalah misalnya ibu kurang informasi,ibu tidak PNC, ibu post section sesarea, gangguan maternal lainnya.Untuk kebutuhan seperti jagalah bayi agar tetap kering dan hangat,usahakan agar ada kontak kulit anatara ibu dan bayi sesegera mungkin. 3.Mengidentifikasi Diagnosa dan Potensial Masalah Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial yang mungkin terjadi berdasarkan masalah atau diagnose yang sudah teridentifikasi. Misalnya untuk diagnose potensial yaitu hipotermi potensial menyebabkan asidosis, atau hipoglikemi potensial menyebabkan hipotermi.
  • 63. 52 4.Tindakan Segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bian atau dokter atau untuk dikonsultasikan atau untuk ditangani dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi bayi. Misalnya bayi tidak bias bernafas dalam waktu 30 detik,segera cari bantuan dan mulailah langkah-langkah resusitasi pada bayi tersebut. 5.Merencanakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang rasional dan sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya (Rukiyah dan Yulianti,2012;h.16-17). Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada bayi baru lahir umumnya sebagai berikut : 1.Jaga kehangatan 2.Bersihkan jalan nafas (bila perlu) 3.Keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi 4.Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun,kira-kira 2 menit setelah lahir. 5.Lakukan IMD dan kontak kulit dengan kulit ibu 6.Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata 7.Berikan suntikan, Vit K 1mg intramuscular, dipaha kiri anterolateral setelah IMD.
  • 64. 53 8.Beri imunisai Hep-0,5 ML,pada paha kanan,1-2 jam setelah Vit K (Wiknjosastro,2008;h.122) 6. Pelaksanaan Tahap ini merupakan tahap mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan aman. 7. Evaluasi Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan,apakan benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir sebagimana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah (Rukiyah dan Yulianti, 2012; h.17-18).
  • 65. 54 LANDASAN HUKUM KEWENANGAN BIDAN Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan (MENKES) Republik Indonesia Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 Tentang registrasi dan praktik bidan,kewenangan yang dimiliki bidan dalam pasal 16 ayat 2 meliputi : 1. Pemeriksaan bayi baru lahir, 2. Peraatan tali pusat, 3. Perawatan bayi 4. Resusitasi pada bayi baru lahir, 5. Pemaantauan tumbuh kembang anak, 5. Pemberian imunisasi, 6. Pemberian penyuluhan (Sofyan et all,2006; h.160)
  • 66. 55 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI.NY A DI BPM IDA KENCANA WATI,S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Oleh : Reni Yunila Sari Tanggal pukul : 02-04.2015/ 13.10 wib 3.1 PENGKAJIAN 3.1.1 IDENTITAS 1. Identitas bayi Nama : Bayi Ny A Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Lahir/Pukul : BPS Ida Kencana 02 april 2015,13.10 wib Anak ke : 1 ( Satu ) 2. Bidata penanggung jawab (Orang tua) Ibu Ayah Nama : Ny. A : Tn. H Umur : 30 Tahun : 30 Tahun Agama : Islam : Islam Suku/Bangsa : Lampung : Lampung Pendidikan : SMA : SMA
  • 67. 56 Pekerjaan : IRT : Wiraswasta Alamat : Perum Pemda, Blok C,No:168,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung. 3. Anamesa a. Riwayat antenatal HPHT: 28-06-2014 Ibu G1P0 A0 umur kehamilan 39 minggu 5 hari Riwayat ANC :7 x selama kehamilan Imunisasi TT :Lengkap Keluhan saat hamil :TM I Mual- mual TM II Tidak ada TM III Sering BAK b. Penyakit yang dialami selama hamil DM :Tidak ada Hepatitis :Tidak ada TBC :Tidak ada HIV/AIDS :Tidak ada a. Kebiasaan Minum obat jamu :Tidak pernah Merokok :Tidak pernah b. Komplikasi yang terjadi pada ibu Hiperemesis :Tidak ada Pendarahan :Tidak ada Preeklamsi :Tidak ada Eklamsi :Tidak ada
  • 68. 57 Infeksi :Tidak ada c. Eliminasi Miksi : Belum ada Mekonium : Belum ada I. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum : Baik Tonus otot : Aktif Warna kulit : Kemerahan Pernafasan : Menanggis kuat 2. Pemeriksaan penunjang Lama persalinan : Kala I : 9 jam 5 Menit Kala II : 10 menit Kala III : 15 menit Kala IV : 2 jam Jumlah : 11 jam 30 menit Komplikasi ibu : Tidak ada Komplikasi janin : Tidak ada
  • 69. 58 TABEL 3.1 MATRIKS Tgl/jam Pengkajian Interpretasi data(diagnose masalah kebutuhan) DX Potensial/ma salah potensial Antisipasi tindakan segera Intervensi Implementasi Evaluasi 02 April 2015 Pukul 13.10 Wib DS: -Ibu mengatakan baru saja melahirkan anak pertamanya DO: Warna kulit kemerahan, menanggis kuat, Tonus otot aktif DX: by Ny A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan segera setelah lahir. Dasar: DS. - Ibu megatakan usia kehamilannya 39 minggu 5 hari -Ibu mengatakan HPHT 28-06- 2014 DO: warna kulit kemerahan, menanggis kuat, tonus otot aktif Masalah: tidak ada Kebutuhan: Perawatan tali pusat 1.Keringkan bayi 2.Lakukan jepit potong tali pusat 3. Mengikat tali pusat 1.Mengeringkan tubuh bayi dengan menggunakan kain yang bersih dimulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya. 2.Melakukan jepit potong tali pusat : a. Menjepit tali pusat dengan klem 3 cm dari pusat, lalu mengurut tali pusat kearah ibu dengan memasang klem ke-2 cm dengan jarak 2 cm dari klem pertama. b. Memegang tali pusat diantara 2 klem dengan mengunakan tangan kiri,lalu memotong tali pusat diantara 2 klem 3. Menjepit tali pusat dengan jarak ± 1 cm dari umbilicus dengan 1.Tubuh bayi telah dikeringkan 2.Pemotongan tali pusat sudah dilakukan 3.Tali pusat bayi sudah terikat
  • 70. 59 4.Ganti handuk bayi dan jaga kehangatan bayi 5.Lakukan IMD mengikat/menjepit tali pusat menggunakan umbilical. Untuk kedua kalinya bungkus dengan kasa steril , lepaskan klem pada tali pusat , lalu memasukkan kedalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5 % 4.Menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti handuk yang basah dengan handuk yang kering. 5. Melakukan IMD dalam keadaan ibu dan tidak memakai baju tengkurap bayi didada atau perut ibu agar terjadi sentuhan kulit ibu dan bayi kemudian selimuti keduanya agar tidak kedinginan.anjurkan ibu untuk member sentuhan kepada bayi merangsang bayi mendekati putting susu,lalu biarkan bayi bergerak sendiri mencari putting susu ibu nya biarkan kulit bayi 4. Bayi sudah dalam keadaan hangat dan handuk bayi sudah terganti 5. IMD telah dilakukan selama 6 jam
  • 71. 60 6. Beri salep mata tetracyclin 7.Mencegah perdarahan pada bayi baru lahir 8.Lakukan pemeriksaan antropometri bersentuhan langsung dengan kulit ibu minimal 1 jam walapun proses menyusui hingga 1 jam, biarkan bayi berada didada ibu sampai proses menyusu pertama selesai. 6. Memberi salep mata tetracyclin dari mata dekat hidung menuju kebagian luar dengan dosis 1% diberikan untuk mencegah infeksi pada mata bayi menyentuh jalan lahir yang banyak terdapat bakteri. 7. Memberikan vit K pada bayi, vit K di masukkan ke dalam spuit sekali pakai steril dengan dosis 0,5 ml kemudian disuntikan secara intramuskuler dipaha kiri untuk mencegah terjadinya perdarahan intrakranial pada bayi baru lahir. 8. Melakukan pemeriksaan atropometri seperti: BB: 3000 gram PB 48cm LK: 34 cm, LD:35 cm, LILA 6.Salep mata telah diberikan 7.Vitamin K sudah diberikan 8. Pemeriksaan antropometri sudah dilakukan
  • 72. 61 9. Lakukan pemeriksaan fisik secara head to to 10.Lakukan perawatan tali pusat 11 cm 9. Melakukan pemeriksaan fisik secara head to to 10. Melakukan perawatan tali pusat seperti 1) Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat. 2) Membersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas bersih 3) Membungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa bersih atau steril. 4) Memastikan popok atau celana bayi harus di ikat di bawah tali pusat,tidak 9. Pemeriksaan fisik telah dilakukan bayi dengan hasil: kepala simetris ,caput sucedeneum tidak ada cepal haematoma tidak ada, muka bersih, mata simetris, sklera putih, konjuntiva merah muda, leher tidak ada kelainan , tanda lahir tidak ada, dada simetris, nafas 40x/menit abdomen tali pusat tidak ada perdarahan, dan masih segar, genetalia eksterna vagina berlubang uretra berlubang labia mayor menutupi labia minor anus berlubang terdapat mekonium tungkai ekstremitas jari tangan dan kaki simetris, dan berjumlah masing masing 10. 10.Perawatan tali pusat telah dilakukan
  • 73. 62 Hari ke-2 03 April 2015 pukul 13.00wib Ds : ibu mengataka n melahirka n anaknya 1 hari yang lalu Ibu mengataka n bayinya dalam keadaan sehat Ibu mengataka n belum mengerti tentang perawatan tali pusat yang benar Dx : Bayi Ny.A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 hari Ds: Ibu mengatakan bayinya lahir 1hari yang lalu Do : Nadi 132x/m, RR 48x/m,Suhu 36,5 c Masalah : Tidak ada Kebutuhan : perawatan tali pusat Tidak ada Tidak ada 11.Ajarkan ibu untuk menjaga kehangata n bayinya 1. Beritahu kepada ibu keadaan bayinya 2. Lakukan perawatan tali pusat dan mengajark an ibu kembali bagaimana cara perawatan tali pusat yang benar menutupi tali pusat untuk menghindari kontak dengan feses dan urin. 11. Ajarkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi yaitu dengan menghindarkan dari angin dan menjaga agar bayi tetap kering. 1. Memberitahu ibu mengenai kondisi bayi saat ini dalam keadaan baik, nadi 132x/m,suhu 36,5 c, RR 48x/m 2. Melakukan perawatan tali pusat serta mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat dengan benar yaitu : mengganti kasa pembungkus tali pusat setiap bayi habis dimandikan. Biarkan tali pusat kering secara alami tanpa memberikan apapun baik kopi bubuk, rempah- rempah tradisional, tepung dll. Karena normalnya tali pusat bayi juga akan kering sendiri tanpa membubuhkan apapun.jika membubuhkan sesuatu p ada tali pusat bayi ditakutkan malah akan 11. Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan akan menjaga kehangatan bayi. 1. Ibu sudah mengerti kondisi anaknya dalam keadaan baik 2. Telah dilakukan perawatan tali pusat dan ibu sedikit mengerti bagaimana cara merawat tali pusat yang baik dan benar.
  • 74. 63 DO : -Nadi 132x/m, RR 48x/m,Suhu 36,5 c 3. Jelaskan pada ibu tanda- tanda infeksi tali pusat 4. Ajarkan pada ibu bagaimana cara menjaga kehangata n pada bayi terjadi infeksi. 3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda infeksi tali pusat yaitu : kulit disekitar berwarna merah, ada pus atau nanah. Cara pencegahan infeksi tali pusat yaitu: Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air kencing,kotoran bayi atau nanah. Bila kotor,cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan segera keringkan dengan kasa kering dan dibungkus dengan kasa tipis yang steril dan kering. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan sebagainya pada luka tali pusat sebab akan menyebabkan infeksi 4. Mengajarkan pada ibu bagaimana cara menjaga kehangatan pada bayi yaitu dengan cara meletakkan bayi diruangan yang hangat dan keringkan bayi dengan seksama setiap habis mandi atau BAK, selimuti bayi 3. Ibu sudah mengerti tentang tanda tanda infeksi tali pusat dan cara pencegahannya 4. Ibu sudah mengerti cara menjaga kehangatan bayi dan ibu akan selalu menjaga kehangatan bayi.
  • 75. 64 5. Anjurkan ibu untuk tetap memberik an ASI kepada bayinya dengan selimut/kain bersih yang kering dan hangat,tutup bagian kepala bayi dan jangan diletakkan didekat jendela. 5. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya dengan cara yang benar yaitu : Bersihkan putting susu menggunakan kasa dengan air hangat diamkan selama 2 menit Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi) minta dan bantu ibu untuk membuka pakaian atas. Sebelum menyusui keluarkan ASI sedikit,kemudian oleskan pada putting susu ibu dan sekitar aerola. Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan kepala bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu,perut ibu menempel pada perut bayi dan meletakkan satu tangan bayi dibelakang badan ibu 5. Ibu akan memberikan ASI kepada bayinya dan menyusui bayinya dengan cara yang benar.
  • 76. 65 dan yang satu didepan,kepala bayi menghadap ke payudara.kemudian rangsang untuk membuka mulut bayi dengan cara menyentuh mulut bayi,setelah mulut membuka masukkan putting serta sebagian aerola kedalam mulut bayi.biarkan bayi menghisap dengan puas sampai payudara terasa kosong kemudian ajarkan untuk melepaskan isapan bayi dengan cara tekan dagu bayi kebawah sampai mulut bayi terbuka setelah selesai menyusui,mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada putting susu dan aerola biarkan kering dengan sendirinya. Mengajarkan ibu untuk menyendawakan bayi denagn cara bayi digendong tegak dengan sandaran pada bahu ibu kemudian punggung bayi ditepuk- tepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa .
  • 77. 66 Hari ke-3 tanggal 04 April 2015 Ds: Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya 2hari yang lalu Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat Do: -Nadi : 125x/m,RR :54x/m,S:3 6,6 c, - keadaan tali pusat tidak mengalami perdarahan , - tali pusat dalam keadaan basah tidak lembab dan warnanya putih kekuningan Dx: By.Ny.A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 3 hari Ds: Ibu mengatakan baru saja melahirkan 2 hari yang lalu Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat Do: Nadi : 125x/m,RR:54x/ m,S:36,6 c, keadaan tali pusat tidak mengalami perdarahan,dan tali pusat dalam keadaan basah tidak lembab dan warnanya putih kekuningan Masalah : Tidak ada Kebutuhan : Perawatan tali pusat Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu tentang keadaan bayinya 2. Pastikan kembali kepada ibu mengenai kondisi bayi saat ini dalam keadaan baik 3. Pastikan kembali kepada ibu tentang perawatan tali pusat 4. Pastikan kembali kepada ibu tentang tanda tanda infeksi pada tali pusat dan cara pencegaha n nya 1.Memberitahu ibu mengenai kondisi bayi saat ini dalam keadaan baik,nadi : 125x/m,RR:54x/m,S:36,6 c 2. Memastikan kembali kepada ibu mengenai kondisi bayi saat ini dalam keadaan baik Nadi : 125x/m , RR : 54x/m, S: 36,6 c 3. Memastikan kembali kepada ibu tentang keadaan tali pusat dan bagaimana cara ibu pada saat melakukan perawatan tali pusat yaitu mengganti kassa pembungkus tali pusat setiap bayi habis dimandikan. Biarkan tali pusat kering secara alami tanpa membubuhkan apapun 4.Memastikan kepada ibu tentang informasi tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayinya serta cara pencegahan infeksi pada perawatan tali pusat 1. Ibu mengetahui keadaan bayinya saat ini 2. Ibu telah mengetahui keadaan bayinya saat ini 3. Ibu sudah sedikit paham tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar dengan tidak membubuhkan apapun pada tali pusat dan sudah ditutup oleh kasa kering. 4. Ibu sudah mengerti tentang penjelasan tanda-tanda infeksi tali pusat dan cara pencegahannya
  • 78. 67 5. Pastikan kembali pada ibu tentang cara menjaga kehangata n bayi 6. Pastikan kembali kepada ibu tentang pemberian ASI dengan cara yang benar 7. Tanyakan kepada ibu tentang pola eliminasi bayinya 5.Memastikan kembali kepada ibu tentang cara menjaga kehangatan bayinya yaitu dengan cara meletakkan bayi diruangan hangat dan keringkan bayi dengan seksama setiap habis mandi atau BAK,selimuti bayi dengan kain bersih,jangan meletakkan bayi didekat jendela atau kipas angin. 6.Memastikan kembali kepada ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya tanpa memberikan makanan tambahan apapun dengan cara pemberian ASI yang benar. 7. Menanyakan kepada ibu apakah pola eliminasi bayinya sudah normal atau belum, agar bisa mendeteksi apakah bayi mengalami salah satu tanda bahaya. 5. Ibu mengerti tentang cara menjaga kehangatan bayi dan ibu mau melakukan setiap hari 6.Ibu hanya memberikan ASI tanpa makanan tambahan apapun dan ibu sudah mengetahui cara pemberian ASI 7. Ibu mengatakan bahwa bayinya sudah BAK dan BAB dengan baik
  • 79. 68 Hari ke-4, 05 April 2015 Pukul 14.00wib Ds: Ibu mengataka n baru saja melahirka n 4 hari yang lalu. Ibu mengataka n bayinya dalam keadaan sehat. Do: -Tali pusat bayi sudah tampak kering dan baik -Tali pusat berwarna kuning kecoklatan Ds: By.Ny.A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 4 hari Masalah : Tidak ada Kebutuhan : Perawatan tali pusat Tidak ada Tidak ada 1. Lakukan evaluasi kondisi bayi 2. Lakukan evaluasi tentang perawatan tali pusat 3. Lakukan evaluasi kembali tentang tanda- tanda infeksi tali pusat kepada bayi Ny. A dan cara pencegaha nnya 4. Lakukan evaluasi tentang menjaga kehangata n bayi 1. Melakukan evaluasi tentang kondisi bayi saat ini dalam keadaan normal dan baik 2.Melakukan evaluasi perawatan tali pusat yang langsung dilakukan oleh ibu dengan menggunakan air bersih tidak diberikan obat- obatan, hanya ditutup menggunakan kassa steril 3.Melakukan evaluasi kembali dengan melihat langsung keadaan tali pusat bayi Ny.A apakah mengalami infeksi atau tidak dan cara pencegahanya 4.Melakukan evaluasi kepada ibu tentang menjaga kehangatan bayi.ibu mengganti segera popok bayi ketika BAK dan BAB, bayi berada diruangan yang hangat dan tidak berada didekat 1.Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bayi dalam keadaan baik dan normal dan tidak terlihat ada tanda tanda bahaya pada bayi Ny.A, Do: nadi : 126x/m, RR : 54 x/m,S : 36,5 c 2.Telah dilakukan perawatan tali pusat,tali pusat sudah tampak kering 3.Setelah dilakukan evaluasi kembali tidak ada infeksi pada tali pusat bayi Ny. A dan cara pencegahan yang dilakukan Ny. A baik,sesuai dengan asuhan yang telah diajarkan. 4.Ibu sudah mengerti tentang menjaga kehangatan bayi dan ibu sudah melakukannya
  • 80. 69 5. Lakukan evaluasi kepada ibu dalam memberik an ASI kepada bayinya dan tehnik menyusui yang benar 6. Lakukan evaluasi kepada ibu tentang pola eliminasi pada bayi Ny. A 7. Jelaskan pada ibu tentang tanda tanda bahaya pada bayi jendela 5. Melakukan evaluasi kepada ibu untuk tetap memberikan ASI saja pada bayinya tanpa memberikan makanan tambahan apapun dan ibu sudah melakukan tehnik menyusui yang benar 6.Melakukan evaluasi kepada ibu tentang pola eliminasi bayinya apakah dalam batas normal atau tidak 7. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi yaitu : Pernafasan sulit/ lebih dari 60 x/m dan < 40x/m,suhu terlalu panas (>36 c),isapan pada saat menyusui lemah,rewel,sering muntah dan mengantuk berlebihan. Talipusat merah,bengkak,keluar cairan,berbau busuk dan berdarah,tidak BAB dalam 2 5. Ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI saja pada bayi dan ibu sudah melakukan dengan benar 6. Ibu mengatakan pola eliminasi bayinya lancar dan baik 7. Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya pada bayi
  • 81. 70 Hari ke-5 tanggal 06 April 2015 pukul 16.00 wib Ds:Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya 4 hari yang lalu Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat Do : -Nadi:126x /m,RR:45x/ m,Suhu :36,6 c -Tali pusat sudah dalam keadaan kering Dx : By. Ny. A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 5 hari Ds: Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya 4 hari yang lalu Do: Nadi:126x/m, RR:45x/m,Su hu :36,6 c Tali pusat sudah dalam keadaan kering Masalah : tidak ada Kebutuhan : tidak ada Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu tentang kondisiny a saat ini 2. Lakukan evaluasi perawatan tali pusat 3. Lakukan evaluasi kembali tentang tanda – tanda infeksi tali pusat kepada bayi Ny. A dan cara pencegaha nya. 4. Pastikan kepada ibu hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau cair, sering berwarna hijau tua dan terdapat lender atau darah. Menggigil,kejang dan tidak bisa tenang dan menangis terus- menerus. Bagian putih mata menjadi kuning atau warna kulit tampak kuning. 1.Memberitahu ibu tentang kondisi bayinya saat ini dalam keadaan normal Nadi : 126x/m,RR : 45x/m,Suhu :36,6 c 2.Melakukan evaluasi perawatan tali pusat yang dilakukan oleh ibu dengan menggunakan air bersih dan tidak membubuhkan apapun hanya menutup menggunakan kassa 3.Melakukan evaluasi kembali dengan melihat langsung keadaan tali pusat bayi Ny. A apakah mengalami infeksi atau tidak dan cara pencegahan terjadinya infeksi 4.Memastikan kepada ibu bahwa tidak ada tanda-tanda 1. Ibu mengerti tentang keadaan bayinya dalam keadaan sehat dan normal 2. Telah dilakukan perawatan tali pusat dan tali pusat sudah tampak kering 3. Setelah evaluasi dilakukan ternyata tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat 4. Ibu sudah cukup mengerti tentang tanda bahaya pada bayi
  • 82. 71 Hari ke-6 tanggal 07 April 2015 Ds:ibu mengatakan baru saja melahirkan 5 hari yang lalu Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat Dx: By.Ny.A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 hari Ds: Ibu mengatakan ibu melahirkan bayinya 5 hari yang lalu Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat Do: nadi:126x/m, Tidak ada Tidak ada tentang tanda- tanda bahaya pada bayi 1. Lakukan evaluasi kondisi bayi 2. Lakukan evaluasi perawatan tali pusat 3. Lakukan evaluasi kembali tentang bahaya pada bayi yaitu : Pernafasan sulit/ lebih dari 60 x/m dan < 40x/m,suhu terlalu panas (>36 c),isapan pada saat menyusui lemah,rewel, sering muntah dan mengantuk berlebihan. Tali pusat merah, bengkak,keluar cairan,berbau busuk dan berdarah,tidak BAB dalam 2 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau cair, sering berwarna hijau tua dan terdapat lender atau darah. Menggigil,kejang dan tidak bisa tenang dan menangis terus-menerus. Bagian putih mata menjadi kuning atau warna kulit tampak kuning 1.Melakukan evaluasi tentang kondisi bayi saat ini dalam keadaan normal dan baik,nadi : 126x/m,suhu : 36,6 c,RR : 45x/m Melakukan evaluasi perawatan tali pusat yang telah dilakukan dengan menggunakan air bersih dan tidak membubuhkan apapun hanya menutup menggunakan kassa 3. Melakukan evaluasi kembali dengan melihat langsung keadaan tali pusat bayi Ny. A apakah mengalami infeksi 1. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bayi dalam keadaan baik dan normal dan tidak terlihat ada tanda- tanda bahaya pada Bayi Ny. A 2. Telah dilakukan perawatan tali pusat dan tali pusat sudah tampak kering 3. Setelah evaluasi dilakukan ternyata tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat
  • 83. 72 Hari ke-7 tanggal 08 April 2015 pukul 10.00wib Do: -Nadi:126x /m, RR:45x/m, Suhu :36,6 c -Tali pusat sudah dalam keadaan kering Ds:ibu mengataka n baru saja melahirka n 6 hari yang lalu Ibu mengataka n bayinya dalam keadaan baik Do : -Nadi:125x /m,RR:45x/ m,Suhu:36, 5 c RR:45x/m,Suhu :36,6 c Tali pusat sudah dalam keadaan kering Masalah : tidak ada Kebutuhan : tidak ada Dx : By. Ny. A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 7 hari Ds: ibu mengatakan baru saja melahirkan 6 hari yang lalu Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat Do: Nadi:125x/m, Tidak ada Tidak ada tanda – tanda infeksi tali pusat kepada bayi Ny. A dan cara pencegaha nya 4. Lakukan evaluasi kepada ibu tentang tanda- tanda bahaya pada bayi 1. Beritahu ibu tentang kondisi bayinya saat ini 2. Lakukan evaluasi kembali kepada ibu tentang cara perawatan tali pusat 3. Lakukan evaluasi atau tidak dan cara pencegahan terjadinya infeksi 4.Melakukan evaluasi kembali pada ibu tentang keadaan balam batas normal dan tidak mengalami tanda-tanda bahaya seperti yang sudah dijelaskan 1.Memberitahu ibu tentang keadaan bayi saat ini dalam keadaan baik dan normal.nadi : 125 x/m, RR : 45x/m, Suhu : 36,5 c 2.Melakukan evaluasi kembali tentang bagaimana cara ibu melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar 3. Memastikan kembali adanya tanda tanda 4. Setelah dilakukan evaluasi pada bayi Ny. A tidak mengalami tanda abnormal dan bayi dalam keadaan normal 1.Ibu telah mengerti tentang keadaan bayinya dalam keadaan normal 2.Dari asuhan yang telah dilakukan kembali adalah bahwa tali pusat bayi sudah puput pada saat setelah dimandikan pada hari ke-7 yaitu tanggal 08 April 2015 pukul 08.00 WIB 3. Tidak ada tanda bahaya pada bayi
  • 84. 73 -Tali pusat telah puput dan keadaan umbilical dalam keadaan baik dan bersih -Tali pusat puput pada tanggal : 08 April 2015 pukul : 08.00 WIB RR:45x/m,Su hu:36,5 c Tali pusat telah puput dan keadaan umbilical dalam keadaan baik dan bersih Masalah : tidak ada Kebutuhan : tidak ada kembali tentang tanda bahaya pada bayi 4. Anjurkan ibu untuk ketenaga kesehatan pada hari ke 7 untuk mendapat kan imunisasi hb 0 bahaya pada bayi yaitu : Pernafasan sulit/lebih dari 60x/m,dan < 40x/m, suhu tubuh terlalu panas (.36C),isapan pada saat menyusui lemah,rewel,sering muntah, tali pusat merah,bengkak,keluar cairan berbau busuk dan berdarah. 4.Menganjurkan ibu untuk ke tenaga kesehatan pada hari ke 7 untuk mendapatkan imunisasi hb 0 tujuannya untuk mencegah hepatits 4. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya pada bayinya. Ibu bersedia untuk ketenaga kesehatan pada hari ke 7 untuk mendapatkan imunisasi hb 0.
  • 85. 59 BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada bayi baru lahir yaitu by. Ny. A usia segera setelah lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan. Data Subjektif 1. Identitas bayi a. Umur 1) Menurut tinjauan teori Umur pasien sebaliknya didapat dari tanggal lahir, yang dapat ditanyakan ataupunn dilihat dari Kartu Menuju Sehat atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya. umur perlu diketahui mengingat periode usia anak (periode neonates, bayi, prasekolah, balita, sekolah, akil balik) mempunyai kekhasannya sendiri dalam morbiditas dan mortalitas ( Matondang et all, 2009; h.5).
  • 86. 60 2) Menurut tinjauan kasus Dari tinjauan kasus tersebut by Ny A berusia 0 hari 3) Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karna by Ny.A berusia 0 hari termasuk dalam kategori neonatus. 2. Identitas ibu a. Usia 1) Menurut tinjauan teori Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu dalam persalinan beresiko usia atau tidak (Sulistyawati,2012; h.220). 2) Menurut tinjauan kasus Dari tinjauan kasus tersebut Ny. A berusia 30 tahun 3) Pembahasan Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karena pada kasus ini Ny A berusia 30 tahun tidak termasuk dalam faktor resiko kehamilan yang dapat membahayakan baik bagi ibu maupun bayi.
  • 87. 61 b. Pendidikan 1) Tinjauan Teori Selain sebagai tambahan identitas, informasi tentang pendidikan dan pekerjaan orang tua, baik ayah maupun ibu dapat menggambarkan keakuratan data yang akan diperoleh dengan anamnesis. Tingkat pendidikan orang tua juga berperan dalam pendekatan selanjutnya,misalnya dalam pemeriksaan penunjang dan penentuan tata laksana pasien selanjutnya (Matondang, 2009; h.6). 2) Tinjauan Kasus Pendidikan ibu SMA 3) Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena ibu cepat memahami bahasa dan nasehat bidan yang telah diberikan pada ibu. c. Pernafasan 1) Menurut Tinjauan Teori Pernafasan BBL adalah menanggis spontan, megap megap, tidak. Menangis (Sulistyawati, 2010;h.19).
  • 88. 62 2) Menurut Tinjauan Kasus Pada saat pengkajian bayi Ny A menangis kuat 3) Pembahasan Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dikarenakan pada saat pengkajian frekuensi pernafasan pada bayi sesuai dengan teori dan bayi tidak mengalami gangguan pernafasan. d. Kulit 1) Menurut tinjauan teori Warna kulit dan adanya vernik kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda lahir atau tanda mongol. Selama bayi dianggap normal. Kelainan ini termasuk milia, biasanya terlihat pada hari pertama atau selanjutnya. kulit tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama masih dianggap normal. 2) Menurut tinjauan kasus Pada saat pengkajian terhadap bayi Ny. A kulit tidak ada kelainan dan kulit bayi berwarna merah. 3) Pembahasan
  • 89. 63 Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena pada saat pengkajian kulit bayi tidak ada kelainan dan berwarna kemerahan ini menandai bahwa bayi dalam kedaan sehat. e.Kesadaran 1) Menurut tinjauan teori Rentang normal tingkat kesadaran BBL adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur (Muslihatun, 2010; h.253). 2) Menurut tinjauan kasus Dari hasil pengkajian terhadap by. Ny A tonus otot aktif dan baik 3) Pembahasan Bersadarkan tinjauan teori dan kasus tidak ada kesenjangan karena saat bayi rewel dapat ditenangkan dan tonus otot aktif sesuai dengan teori.
  • 90. 64 f. Data penunjang 1) Menurut tinjauan teori Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstrauteri. Bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan 2.500-4.000 gram (Dewi,2011; h.1). 2) Menurut tinjauan kasus Pada pemeriksaan pada Ny. A melahirkan saat usia kehamilan 39 minggu 5 hari dan berat badannya 3.000 gram. 3) Pembahasan Berdasakan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena Ny. A melahirkan bayinya usia kehamilan 39 minggu 5 hari dan berat badan bayinya 3.000 gram sesuai dengan teori.
  • 91. 65 A. Interprestasi Data 1. Diagnosa a. Menurut tinjauan teori Diagnose kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur diagnosis kebidanan. Diagnose didapatkan dari data subjektif dan data objektif. Contoh: diagnosis Bayi baru lahir cukup bulan, sesuai usia kehamilan (Muslihatun, 2010; h.225) b. Menurut tinjauan kasus Pada bayi Ny. A didapatkan diagnosa kebidanan yaitu by. Ny A lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan segera setelah lahir. DS: ibu mengatakan saat melahirkan usia kandungannya 39 minggu 5 hari, sekarang hari pertama setelah ibu melahirkan dan ibu mengatakan belum tahu tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar.
  • 92. 66 DO: keadan bayi dalam masa gestasi 39 minggu 5 hari, Lahir tanggal 02 April 2015, Tali pusat masih terlihat basah, tidak ada kelainan. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan pada kasus ini diagnosa yang ditegakkan pada kasus By ny. A ini sesuai dengan data subjektif: ibu mengatakan saat melahirkan usia kandungannya 39 minggu 5 hari, sekarang hari pertama setelah ibu melahirkan dan ibu mengatakan belum tahu tentang cara perawatan tali pusat yang baik dan benar dan data objektif: keadaan bayi dalam masa gestasi 39 minggu 5 hari, Lahir tanggal 02 April 2015 BB 3000 gram, Tali pusat masih terlihat basah, tidak ada kelaianan. 2. Masalah a. Menurut tinjauan teori Masalah adalah hal hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis (Sulistyawati, 2012; h.178).
  • 93. 67 b. Menurut tinjauan kasus Tidak terdapat masalah pada pengkajian c. Pembahasan Tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori dan kasus karena pada kasus ini tidak ditemukannya masalah yang menyertai diagnosis. 3. Kebutuhan a. Menurut tinjauan teori Kebutuhan adalah hal hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum terdentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dalam melakukan analisa data. b. Menurut tinjauan kasus Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap bayi ny A . c. Pembahasan Tidak ditemukan kesenjangan karena kebutuhan yang diberikan pada bayi sesuai dengan kebutuhan pada bayi.
  • 94. 68 B. Antisipasi Masalah Potensial a. Menurut tijauan teori Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi berdasarkan diagnosis atau masalah apa bila tali pusat tidak dirawat dengan baik kuman kuman bisa masuk sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan penyakit tetanus neonatorum. b. Menurut tinjauan kasus Pada kasus ini tidak muncul masalah potensial karena tidak ada tanda tanda adanya infeksi tali pusat, yaitu : kulit disekitar tali pusat berwarna merah,bernanah,dan berbau busuk. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan kasus dan tinjauan teori tidak terdapat kesenjangan karena menurut teori antisipasi masalah adalah masalah potensial yang mungkin akan terjadi. C. Tindakan Segera Atau Kolaborasi a. Menurut tinjauan teori Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau
  • 95. 69 ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi. b. Menurut tinjauan kasus Pada kasus ini tidak diperlukan adanya penanganannya segera atau berkolaborasi dengan dokter karena kondisi bayi baik dan normal. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori djauan kasus tidak terdapat kesenjangan karena tidak ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani oleh tenaga kesehatan lainnya dikarenakan kondisi bayi baik dan normal. D. PERENCANAAN a. Menurut Tinjauan Teori Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang ditentukan berdasarkan langkah langkah sebelumnya, langkah ini merupakan kelanjutan manajemen untuk masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi (Soepardan, 2007; h.101).
  • 96. 70 Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada bayi baru lahir umumnya sebagai berikut : a) Penilaian sekilas b) Jaga kehangatan bayi c) Cara memotong d) Cara pencegahan infeksi e) Pemberian vit K1 f) Pemerikssan fisik bayi b. Menurut Tinjauan Kasus Pada kasus ini telah direncanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap bayi Ny. A: 1. Tanggal 02 April 2015 a) Penilaian bayi b) Keringkan bayi c) Lakukan pemotongan tali pusat d) Mengikat tali pusat e) Ganti handuk bayi dan jaga kehangatan f) Lakukan IMD g) Berikan salep mata h) Berikan vit K i) Ukur antropometri
  • 97. 71 j) Lakukan pemeriksaan fisik k) Melakukan perawatan tali pusat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat, membersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas bersih, membungkus dengan longgar tidak terlalu rapat dengan kasa bersih atau kasa steril, memastikan popok atau celana bayi harus diikat dibawah tali pusat untuk menghindari kontak dengan feses dan urine, menghindari pengunaan kancing, koin atau uang logam untuk menekan membuat trekan tali pusat. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan karena perencanaan asuhan yang diberikan pada By Ny A sesuai dengan teori yang telah ada. E. PELAKSANAAN 1. Menurut Tinjauan Teori Tahap ini merupakan tahap mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan aman (Muslihatun,2010; h.256).
  • 98. 72 2. Menurut Tinjauan kasus Pada kasus ini penulis telah melaksanakan seluruh asuhan sesuai dengan rencana yang telah disusun. 3. Pembahasan berdasarkan tinjauan teoti dan kasus tidak terdapat kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus karena pelaksanaan asuhan yang diberikan bidan terhadap By. Ny. A sesuai dengan rencana yang telah disusun. G. Evaluasi 1. Menurut Tinjauan Teori Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini: 2. Menurut Tinjauan kasus Pada kasus bayi Ny A setelah dilakukan penatalaksanaan perawatan tali dan didapatkan hasil tali pusat puput pada hari ke-7 dengan keadaan kering. 3. Pembahasan
  • 99. 73 Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan,karena asuhan yang diberikan selama 7 hari sesuai dengan teori yang ada.
  • 100. 74 BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap by Ny A di BPS Ida Kencana,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar lampung tahun 2015. Maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat pengumpulan Data dasar pada bayi baru lahir dengan perawatan tali pusat terhadap by Ny. A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat, DS: ibu mengatakan baru saja melahirkan pada tanggal 02 April 2015 usia kehamilan 39 minggu 5 hari, DO: bayi lahir tanggal 02 April 2015 pukul 13.10 wib BB 3000 gram, JK perempuan PB 48 cm. di BPS Ida Kencana Bandar Lampung Tahun 2015. 2. Mahasiswa dapat menentukan diagnosa, masalah, kebutuhan bayi baru lahir yaitu terhadap By Ny. A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana Bandar Lampung yang didapat dari Diagnosa: bayi Ny. A cukup bulan sesuai masa kehamilan, masalah: tidak ada, kebutuhan: asuhan bayi baru lahir normal, perawatan tali pusat. Data subjektif: ibu mengatakan usia
  • 101. 75 kehamilannya 39 minggu 5 hari Data objektifnya: BB 3000 gram . 3. Mahasiswa dapat menentukan diagnose masalah potensial terhadap by. Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung. 4. Mahasiswa dapat melakukan antisipasi masalah potensial terhadap by Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung. 5. Mahasiswa dapat melakukan perencana asuhan kebidanan terhadap Bayi Ny. A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung. 6. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada by Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung. 7. Mahasiwa dapat melakukan evaluasi terhadap bayi baru lahir yaitu by Ny A segera setelah lahir dengan perawatan tali pusat di BPS Ida Kencana.S.ST,Korpri,Kec.Jati Agung, Bandar Lampung. 4
  • 102. 76 B. Saran Sesuai dengan kesimpulan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan saran sebagai berikut : 1. Bagi Institusi pendidikan Diharapkan agar pihak akademik dapat memberikan sarana prasarana yang lebih memadai serta pihak dosen yang memberikan pengajaran agar lebih memberikan pengajaran yang lebih mendalam lagi dalam memberi pendidikan praktek klinik kebidanan agar mahasiswa dapat lebih mampu memahami lagi tentang asuhan kebidanan terhadap ibu hamil, bersalin nifas dan bayi baru lahir. 2. Bagi lahan praktek Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan mau dan mampu memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu hamil. Bersalin, nifas dan bayi baru lahir sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan dan menindak lanjut bila diperlukan.
  • 103. 77 3. Bagi ibu Diharapkan kepada ibu-ibu yang khususnya memiliki bayi baru lahir dapat lebih meningkatkan perhatian pada bayinya dalam pola asuh atau merawat sehari-hari bayi nya dengan baik khususnya dalam merawat tali pusat bayinya untuk membantu mengurangi terjadinya infeksi pada bayi yang kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya kematiaan pada bayi baru lahir.
  • 104. 78 DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, Retna Eny.2010. Asuhan Kebidanan Nifas, Yogyakarta: Medical Book Dewi, Vivian Nany Lia, & Tri Sunarsih 2012. Asuhan kebidanan neonatus. Jakarta :Salemba Medika Matondang,Corry.2009. Diagnosis Fisis Pada Anak. Jakarta:CV Sagung Seto Mustika,Sofyan. 2006. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia Bidan Menyongsong Masa Depan.Jakarta:PP IBI Notoatmodjo, Soekidjo.2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta Nur, Wafi Muslihatun.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitra Maya Prawirohardjo, Sarwono.2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Rineka cipta Ronald, 2011. Pedoman dan Perawatan Balita. Bandung: CV Nuansa Aulia Rukiyah, Ai yeyeh., & Lia Yulianti.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta :Trans Info Media Sodikin, 2012. B uku saku perawatan tali pusat. Jakarta: EGC Soepardan, Suryani. 2007. Konsep kebidanan .jakarta:EGC Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:Salemba Medika Sulistyawati, Ari 2010. Asuhan Kebidanan Pada ibu bersalin. Jakarta: salemba Medika Uliyah, Musrifatul, & Hidayat, A.Azis Alimul.2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik, Jakarta: Salemba Medika
  • 105. 79 Wiknjosastro,Gulardi.2008.Asuhan Persalinan Normal:JakartaJNPK-KR Yulifah, Rita dan yuswanto,tri johan agus.2012. Asuhan Kebidanan Komunitas Jakarta: salemba medika http://www.scribd.com/doc/227967158/Target-AKI-Dan-AKB-2013 diunduh pada tanggal 02 juli 2015 pukul 09:20 WIB.