SlideShare a Scribd company logo
Konsep Dasar Kesehatan Lingkungan
& Toksikologi Lingkungan
Oleh : Raini Diah Susanti
PENGERTIAN
• Lingkungan menurut UU No. 23 tahun
1997 Pasal 3 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup :
• “Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua
benda,daya,keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.”
Kesehatan
Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada
hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya
status kesehatan yang optimum
pula.
Usaha
Kesehatan
Lingkungan Suatu usaha untuk memperbaiki
atau mengoptimumkan
lingkungan hidup manusia agar
merupakan media yang baik
untuk terwujudnya kesehatan
yang optimum bagi manusia yang
hidup di dalamnya.
Faktor-faktor Penentu Status Kesehatan Individu
maupun Masyarakat menurut Hendrik L.Blum
Keturunan
Perilaku
Pelayanan Kesehatan
Lingkungan : fisik, sosial,
ekonomi, budaya, dsb.
Permasalahan Kesehatan
Lingkungan di Indonesia
Penyediaan Air Bersih
Pengelolaan Air Buangan/Limbah Cair
Pengelolaan Sampah Padat
Sanitasi Makanan
Toksikologi Lingkungan
Manajemen Pengendalian vektor
Kesehatan Perumahan dan Pemukiman
Penyediaan Air Bersih
• Air Hujan
• Air Permukaan : Sungai, danau,
rawa,parit,selokan,bendungan,l
aut, dsb.Dapat dipakai sbg
bahan baku air
bersih,tergantung dari :
• Mutu air baku
• Banyaknya air baku
• Kontinuitas air baku
• Air Tanah
Mutu Air
• Standar Mutu Air Minum
• Standar Fisik : Suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan air
• Standar Biologik : Bebas kuman parasitik & patogen ; bakteri golongan E.
Coli
• Standar Kimiawi : pH, jumlah zat padat (Total Dissolved Solids), bahan-
bahan kimia
• Standar Radioaktifitas : benda-benda radioaktif yang mungkin terkandung
dalam air
Cara Pengolahan Air Limbah
secara Sederhana
• Pengenceran (Dillution)
• Air limbah diencerkan terlebih dahulu sampai mencapai konsentrasi
yg cukup rendah, baru dibuang ke badan-badan air
• Kolom Oksidasi (Oxidation ponds)
• Menggunakan prinsip pemanfaatan sinar matahari, ganggang,
bakteri, dan oksigen dlm proses pembersihan alami
• Irigasi
• Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yg digali dan air
akan merembes ke dasar dinding parit tsb.
PENGELOLAAN
SAMPAH PADAT
Sampah yaitu :
Adanya sesuatu benda atau zat padat atau bahan
Adanya hubungan langsung/tak langsung dgn aktifitas manusia
Benda atau bahan tsb tidak dipakai lagi,tidak disenangi
Dibuang dalam arti pembuangannya dg cara-cara yg diterima oleh
umum (perlu pengelolaan yg baik)
Sumber-sumber Sampah
• *Sampah yg berasal dari daerah pemukiman (domestic waste)
• *Sampah yg berasal dari daerah perdagangan
• *Sampah yg berasal dari jalan raya
• *Sampah-sampah industri
• *Sampah yg berasal dari daerah pertanian dan perkebunan
• *Sampah yg berasal dari daerah pertambangan
• *Sampah dari tempat-tempat umum
• *Sampah dari pemugaran/penghancuran gedung
• *Sampah dari tempat-tempat umum
PENGELOLAAN SAMPAH PADAT
• Pengelolaan sampah padat dimulai dari tahap pengumpulan di tempat sumber, tahap pengangkutan
serta tahap pembuangan atau pemusnahan.
• Adapun pengelolaan sampah padat ini meliputi hal-hal berikut ini:
• 1. Metode pengumpulan dan pengangkutan
• 2. Pengolahan pendahuluan, yaitu proses yang pada prinsipnya menyiapkan bahan masukan sampah
padat yang akan diolah sehingga sesuai dengan karakteristik teknologi pengolahannya, meliputi:
pemisahan sampah padat dan pengecilan ukuran sampah padat
• Pengolahan Pendahuluan
• Pemisahan
• Memisahkan beberapa komponen dari sampah yg sesuai dgn karakteristik yg dikehendaki sehingga
bahan-bahan yg terpakai dan tidak terpakai akan dipisahkan efektif dan efisien. Teknik yang digunakan
dari yang sederhana (handsorting: sortasi tangan), screening, magnetik, hingga secara elektronik
(elektrostatik) dan densitas tekanan tinggi (high density electrostatic separation)
• Pengecilan ukuran : memperkecil ukuran sampah sehingga mjd
efisien dlm pengolahan secra pembakaran dan pengkomposan. Alat
yang digunakan umumnya penggiling godam (hammermill),
pencacah (shredder), gerinda (grinder), pemipis(pulverizer)
• 3. Pengolahan sampah utk membuang/ memusnahkan sampah
agar tdk menumpuk/ berceceran di berbagai tempat yg akan
menimbulkan pencemaran, meliputi :
• Penumpukan (dumping) ; merupakan metode paling sederhana dan
sering dipakai di negara berkembang. Ada 2 macam yaitu: open
dumping dan sea dumping
• Pengkomposan (composting) : cara pemusnahan sampah denganjln
memanfaatkan proses dekomposisi zat organik oleh miroorganisme
pembusuk, pada kondisi tertentu dlm wkt tertentu yg pd akhirnya
menghasilkan kompos/ pupuk. Tekniknya ada yg tradisional dan
modern (window composting) sortasi sampah organik saja,
kandungan air merata pd seluruh bagian sampah, kandungan
oksigen yg cukup dan tdk terdapat genangan air sampah
• Pembakaran (inceneration)
• Sanitary Landfill
• 4. Peralatan
• Alat Pelindung Diri : topi,masker,sarung
tangan,tutup telinga,pakaian
kerja,sepatu,kaca mata bila perlu,dll
• Alat Tambahan : pemadam kebakaran,
P3K, alat pengawas serangga, pengontrol
bau, ATK
• 5. Biaya : honor/gaji petugas, pembelian
alat-alat, biaya operasi/bahan bakar dan
pemeliharaan alat,pembelia tanah untuk
lokasi kantor, TPS, Dipo, dan TPA, serta
biaya lain seperti : listrik,air,telepon,dll.
SANITASI MAKANAN
• SANITASI MAKANAN meliputi kegiatan
usaha yang ditujukan pada kebersihan
dan kemurnian makanan agar tidak
menimbulkan penyakit.
• USAHA – USAHA SANITASI MAKANAN
meliputi tindakan-tindakan saniter yang
ditujukan pada semua tingkatan, sejak
makanan mulai dibeli , disimpan, diolah,
dan disajikan.
• Bahan makanan dapat merupakan
media perkembangbiakan kuman
penyakit atau dapat juga sebagai media
perantara penyebaran suatu penyakit
TUJUAN SANITASI
MAKANAN
• Menjamin keamanan dan
kemurnian makanan ,
mencegah konsumen dari
penyakit
• Mencegah penjualan
makanan yang merugikan
pembeli
• Mengurangi
kerusakan/pemborosan
makanan
USAHA – USAHA SANITASI
MAKANAN
*Keamanan makanan dan minuman yang
disediakan
*Hygiene perorangan dan praktek-praktek
penanganan makanan oleh karyawan
*Keamanan terhadap penyediaan air
*Pengelolaan makanan terhadap kontaminasi
selama dalam proses pengolahan, penyajian,
dan penyimpanannnya
pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-
alat
PENGARUH MAKANAN TERHADAP KESEHATAN
MASYARAKAT
Ditinjau dari segi kesehatan lingkungan,
pengaruh makanan terhadap kesehatan yang
harus diperhatikan adalah peranan makanan
dan minuman sebagai berikut :
PARASIT seperti T. Saginata, T. Solium, D.
Lotum, T. Spiralis
MIKROORGANISME seperti S. Thypi, S.
Disentriae, Ricketsia
TOKSIN yang diproduksi oleh bakteri-bakteri
yang ada dalam makanan seperti
Staphylococcus atau C. Botulinum
ZAT-ZAT yang ditambahkan secara
sengaja dan ilegal atau secara
sengaja ditambahkan tanpa diketahui
dapat membahayakan kesehatan
PENGGUNAAN TANAMAN atau
bahan lain yang beracun sebagai
bahan makanan seperti jamur
beracun, tempe bongkrek.
KONTAMINASI
MAKANAN
Kontaminasi makanan mulainya
proses pembusukan
Bisa terjadi karena enzim di dalam
makanan bekerja secara alami
MAKANAN YANG BUSUK adalah
makanan yang sudah mengalami
proses sedemikian rupa, sehingga
tidak lagi bisa dimakan manusia.
Tapi, perlu dibedakan dengan
kerusakan makanan akibat fisik,
kimia dan biologis.
KRITERIA MAKANAN MASIH COCOK
DIMAKAN
• Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
• Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan
selanjutnya
• Bebas dari perubahan fisik, kimiawi yang tidak dikehendaki,
sebagai akibat dari pengaruh enzim, mikroba, hewan,
serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan fisik
• Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan
penyakit yang dihantarkan oleh makanan (Food Borne Illness)
PENGGOLONGAN MAKANAN
berdasarkan stabilisasi yang dimiliki
makanan
NONPERISHABLE FOOD, (STABLE FOOD) yaitu makanan yang stabil,
tidak mudah rusak kecuali diperlakukan tidak baik seperti gula, mie,
macaroni, tepung atau makanan kaleng.
SEMIPERISHABLE FOOD yaitu makanan yang semi stabil dan agak
mudah membusuk/rusak. Makanan ini tahan terhadap pembusukan
dalam waktu yang relatif lama
PERISHABLE FOOD, yaitu makanan yang tidak stabil dan mudah
membusuk seperti sayuran, buah, susu, daging
INFEKSI PENYAKIT MELALUI
MAKANAN
Food Borne Disease suatu
gejala penyakit yang timbul
akibat bahan makanan
mengandung mikroorganisme
atau toksinnya
Food Infection Gejala
penyakit yang timbul karena
mikroorganisme masuk dan
berkembang di dalam tubuh
melalui bahan makanan
Food Intoxication gejala
sakit yang timbul akibat
makan racun yang terdapat
dalam bahan makanan
MANAJEMEN PENGENDALIAN
VEKTOR
• Macam-macam Pengendalian
Vektor
• Pengendalian Kimiawi
• Pengendalian Mekanis
• Pengendalian cara Fisika
• Pengendalian cara Hayati
• Pengendalian cara Undang-
undang
• Pengendalian cara Terpadu
Pengendalian Vektor Non Kimiawi
• Pengelolaan Lingkungan (Environmental
Management)
• a.Modifikasi Lingkungan mengatur sistem
irigasi,penimbunan tempat-tempat yg dapat
menampung air, mengalirkan air yg
menggenamg hingga kering.
• b.Manipulasi Lingkungan membersihkan
tanamana air yg mengapung dari lagoon,
mengubah kadar garam dalam air.
• c. Mengurangi kontak vektor dengan orang
: menggunakan kelambu, memasang kasa
ventilasi.
Pengendalian Vektor Non Kimiawi
• Pemberantasan Vektor Secara
Biologis
• a. Menggunakan patogen dan
parasit
• b. Predator ikan Guppi dan ikan
kepala timah
• c. B.T.I.H.14 (Baccilus
thuringiensis H-14) Teknar E.C,
Bactimos granula, Bactimos
briquet.
• C. Pemberantasan Vektor cara
Genetik nyamuk jantan steril.
Pengendalian Kimiawi dengan
Insektisida
Penggunaan insektisida yang tepat merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan
pengendalian vektor.
Hal-hal yg perlu diperhatikan adalah ; dosis
insektisida, konsentrasi insektisida, alat semprot,
ukuran droplet, ukuran partikel, ukuran molekul.
Penggolongan
Insektisida
Mineral : minyak tanah, solar, belerang,borax
Botanical : pyretrum,rotenone, alletrin,dimetrin,dll
Chlorinated hidrokarbon
Organofosfat : abate, malation
Trichlorfon
Carbamate : propoxure
Fumigant : nophtalene,dll.
TOKSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Toksikologi adalah studi mengenai efek-
efek yang tidak diinginkan (adverse
effect) dari zat-zat kimia terhadap
organisme hidup.
Toksikologi Lingkungan adalah suatu
studi tentang efek dari polutan terhadap
linbgkungan hidup serta bagaimana hal
ini dapat mempengaruhi ekosistem.
Dosis-Respons
Karakteristik pemaparan dan spektrum efek secara bersamaan
membentuk hubungan korelasi yang dikenal dengan hubungan
dosis-respons. Hubungan tersebut merupakan konsep paling
dasar dari toksikologi.
Asumsi yg harus dipertimbangkan sebelum hubungan dosis-
respons dapat sesuai digunakan.
Asumsi Pertama : respons timbul karena bahan kimia yg
diberikan hub.sebab akibat (kausal)
Asumsi Kedua : respons pd kenyataannya berhub.dgn dosis.
Asumsi Ketiga : bahwa harus ada metode kuantitatif untuk
mengukur dan mengemukakan secara tepat toksisitas dari suatu
bahan kimia.
Spektrum Efek
• Potensiasi : keadaan dimana suatu
senyawa kimia tidak mempunyai
efek toksik terhadap sistem atau
organ tertentu, namun bila
ditambahkan ke bahan kimia lain
akan membuat yang terakhir jauh
lebih toksik (cth ; 0 + 2 =10)
• Antagonisme : situasi dimana dua
bahan kimia diberikan bersamaan
efeknya saling mempengaruhi
bahan kimia yang lainnya.Hal ini
sebagai dasar dari berbagai
Antidote.(cth; 4+6=8, 4-4=0, 4+0=1)
Apapun respons yang terpilih untuk pengukuran, hubungan antara
derajat respons dari sistem biologis dan jumlah bahan toksik yang
diberikan membentuk suatu asumsi bahwa hal ini terjadi secara
konsisten dan dipertimbangkan sebagai hal dasar dan klasik yang
disebut Hubungan dosis-respons.
Dosis Letal (LD) sebgai suatu indeks.
LD50 adalah dosis tunggal dari suatu zat yg secara statistik dapat
diharapkan untuk menyebabkan kematian sebanyak 50 % binatang.
Klasifikasi Bahan Toksik
• Diklasifikasikan dlm berbagai cara tergantung dari minat dan
keperluan pengelompokkannya. Misal :
• Berdasarkan organ target : hati, ginjal, sistem hemopoetik
• Berdasarkan sumbernya : toksin tumbuhan dan binatang
• Berdasarkan penggunaannya : pestisida, solven/pelarut, aditif
makanan,dll
• Berdasarkan keadaan fisiknya : gas, debu, cair
• Berdasarkan keperluan labelnya : mudah meledak, mudah
terbakar, oksidiser
• Berdasarkan kandungan kimianya : aromatik amine,
halogenated hidrokarbon,dll
• Tidak ada satupun klasifikasi yg sesuai untuk seluruh spektrum
dari bahan toksik. Diperlukan kombinasi dari berbagai sistem
klasifikasi.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Ariefman Fajar
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
Agus Aktawan
 
materi sampah gaul
materi sampah gaulmateri sampah gaul
materi sampah gaul
widhiarta
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
Laode Syawal Fapet
 
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Adityswah Anugraha
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Wila Dantika
 
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tanggaMakalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Hafshah Zuhairoh
 
Jurnal sampah organik
Jurnal sampah organikJurnal sampah organik
Jurnal sampah organik
randaadhiya
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapurdwinandatsania
 
Materi Presentasi Sampah Plastik
Materi Presentasi Sampah PlastikMateri Presentasi Sampah Plastik
Materi Presentasi Sampah Plastik
Hakim Asthra Yudhie
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
Operator Warnet Vast Raha
 
Tanah dan Pencemaran
Tanah dan PencemaranTanah dan Pencemaran
Tanah dan Pencemaranannisaroshi
 

What's hot (18)

Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
 
materi sampah gaul
materi sampah gaulmateri sampah gaul
materi sampah gaul
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Sb kotak kompos
Sb kotak komposSb kotak kompos
Sb kotak kompos
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tanggaMakalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
Makalah pertanian pupuk kompos skala rumah tangga
 
Limbah
Limbah Limbah
Limbah
 
Jurnal sampah organik
Jurnal sampah organikJurnal sampah organik
Jurnal sampah organik
 
Powerpoint citra plh
Powerpoint citra plhPowerpoint citra plh
Powerpoint citra plh
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapur
 
Materi Presentasi Sampah Plastik
Materi Presentasi Sampah PlastikMateri Presentasi Sampah Plastik
Materi Presentasi Sampah Plastik
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
Tanah dan Pencemaran
Tanah dan PencemaranTanah dan Pencemaran
Tanah dan Pencemaran
 

Similar to Konsep kesling editan

Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Septi Ratnasari
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
GusmanArsyad1
 
SANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptx
SANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptx
SANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptx
TesUji1
 
Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan
Manajemen Kedaruratan Kesehatan LingkunganManajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan
Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan
Safira Sahida
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANZakiah dr
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
Septian Muna Barakati
 
Stan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganStan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganmitra_kreasi
 
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdfPertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Ridha400405
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
ahmadsyaifudin46
 
MATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptx
smkkesehatandian01
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganZakiah dr
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
Septian Muna Barakati
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Syartiwidya Syariful
 
Pertemuan ke VIII.pptx
Pertemuan ke VIII.pptxPertemuan ke VIII.pptx
Pertemuan ke VIII.pptx
yoin3
 
Tugas Disentri
Tugas DisentriTugas Disentri
Tugas Disentri
yudha Adipratama
 
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptxPengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
AsriSiregar1
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Esa Karima
 

Similar to Konsep kesling editan (20)

Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
 
SANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptx
SANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptx
SANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptxSANITASI.pptx
 
Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan
Manajemen Kedaruratan Kesehatan LingkunganManajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan
Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Stan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkunganStan kesehatan lingkungan
Stan kesehatan lingkungan
 
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdfPertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
Pertemuan 2_Dasar Kesling (30-03-2023).pdf
 
STBM.ppt
STBM.pptSTBM.ppt
STBM.ppt
 
Ilmu teknologi
Ilmu teknologiIlmu teknologi
Ilmu teknologi
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SANITASI LINGKUNGAN.pptx
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Pertemuan ke VIII.pptx
Pertemuan ke VIII.pptxPertemuan ke VIII.pptx
Pertemuan ke VIII.pptx
 
Tugas Disentri
Tugas DisentriTugas Disentri
Tugas Disentri
 
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptxPengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
Pengelolaan_Sumber_Daya_Alam_XI.pptx
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

Konsep kesling editan

  • 1. Konsep Dasar Kesehatan Lingkungan & Toksikologi Lingkungan Oleh : Raini Diah Susanti
  • 2. PENGERTIAN • Lingkungan menurut UU No. 23 tahun 1997 Pasal 3 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup : • “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”
  • 3. Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.
  • 4. Usaha Kesehatan Lingkungan Suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
  • 5. Faktor-faktor Penentu Status Kesehatan Individu maupun Masyarakat menurut Hendrik L.Blum Keturunan Perilaku Pelayanan Kesehatan Lingkungan : fisik, sosial, ekonomi, budaya, dsb.
  • 6. Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Indonesia Penyediaan Air Bersih Pengelolaan Air Buangan/Limbah Cair Pengelolaan Sampah Padat Sanitasi Makanan Toksikologi Lingkungan Manajemen Pengendalian vektor Kesehatan Perumahan dan Pemukiman
  • 7. Penyediaan Air Bersih • Air Hujan • Air Permukaan : Sungai, danau, rawa,parit,selokan,bendungan,l aut, dsb.Dapat dipakai sbg bahan baku air bersih,tergantung dari : • Mutu air baku • Banyaknya air baku • Kontinuitas air baku • Air Tanah
  • 8. Mutu Air • Standar Mutu Air Minum • Standar Fisik : Suhu, warna, bau, rasa, kekeruhan air • Standar Biologik : Bebas kuman parasitik & patogen ; bakteri golongan E. Coli • Standar Kimiawi : pH, jumlah zat padat (Total Dissolved Solids), bahan- bahan kimia • Standar Radioaktifitas : benda-benda radioaktif yang mungkin terkandung dalam air
  • 9. Cara Pengolahan Air Limbah secara Sederhana • Pengenceran (Dillution) • Air limbah diencerkan terlebih dahulu sampai mencapai konsentrasi yg cukup rendah, baru dibuang ke badan-badan air • Kolom Oksidasi (Oxidation ponds) • Menggunakan prinsip pemanfaatan sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen dlm proses pembersihan alami • Irigasi • Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yg digali dan air akan merembes ke dasar dinding parit tsb.
  • 10. PENGELOLAAN SAMPAH PADAT Sampah yaitu : Adanya sesuatu benda atau zat padat atau bahan Adanya hubungan langsung/tak langsung dgn aktifitas manusia Benda atau bahan tsb tidak dipakai lagi,tidak disenangi Dibuang dalam arti pembuangannya dg cara-cara yg diterima oleh umum (perlu pengelolaan yg baik)
  • 11. Sumber-sumber Sampah • *Sampah yg berasal dari daerah pemukiman (domestic waste) • *Sampah yg berasal dari daerah perdagangan • *Sampah yg berasal dari jalan raya • *Sampah-sampah industri • *Sampah yg berasal dari daerah pertanian dan perkebunan • *Sampah yg berasal dari daerah pertambangan • *Sampah dari tempat-tempat umum • *Sampah dari pemugaran/penghancuran gedung • *Sampah dari tempat-tempat umum
  • 12. PENGELOLAAN SAMPAH PADAT • Pengelolaan sampah padat dimulai dari tahap pengumpulan di tempat sumber, tahap pengangkutan serta tahap pembuangan atau pemusnahan. • Adapun pengelolaan sampah padat ini meliputi hal-hal berikut ini: • 1. Metode pengumpulan dan pengangkutan • 2. Pengolahan pendahuluan, yaitu proses yang pada prinsipnya menyiapkan bahan masukan sampah padat yang akan diolah sehingga sesuai dengan karakteristik teknologi pengolahannya, meliputi: pemisahan sampah padat dan pengecilan ukuran sampah padat • Pengolahan Pendahuluan • Pemisahan • Memisahkan beberapa komponen dari sampah yg sesuai dgn karakteristik yg dikehendaki sehingga bahan-bahan yg terpakai dan tidak terpakai akan dipisahkan efektif dan efisien. Teknik yang digunakan dari yang sederhana (handsorting: sortasi tangan), screening, magnetik, hingga secara elektronik (elektrostatik) dan densitas tekanan tinggi (high density electrostatic separation)
  • 13. • Pengecilan ukuran : memperkecil ukuran sampah sehingga mjd efisien dlm pengolahan secra pembakaran dan pengkomposan. Alat yang digunakan umumnya penggiling godam (hammermill), pencacah (shredder), gerinda (grinder), pemipis(pulverizer) • 3. Pengolahan sampah utk membuang/ memusnahkan sampah agar tdk menumpuk/ berceceran di berbagai tempat yg akan menimbulkan pencemaran, meliputi : • Penumpukan (dumping) ; merupakan metode paling sederhana dan sering dipakai di negara berkembang. Ada 2 macam yaitu: open dumping dan sea dumping • Pengkomposan (composting) : cara pemusnahan sampah denganjln memanfaatkan proses dekomposisi zat organik oleh miroorganisme pembusuk, pada kondisi tertentu dlm wkt tertentu yg pd akhirnya menghasilkan kompos/ pupuk. Tekniknya ada yg tradisional dan modern (window composting) sortasi sampah organik saja, kandungan air merata pd seluruh bagian sampah, kandungan oksigen yg cukup dan tdk terdapat genangan air sampah • Pembakaran (inceneration) • Sanitary Landfill
  • 14. • 4. Peralatan • Alat Pelindung Diri : topi,masker,sarung tangan,tutup telinga,pakaian kerja,sepatu,kaca mata bila perlu,dll • Alat Tambahan : pemadam kebakaran, P3K, alat pengawas serangga, pengontrol bau, ATK • 5. Biaya : honor/gaji petugas, pembelian alat-alat, biaya operasi/bahan bakar dan pemeliharaan alat,pembelia tanah untuk lokasi kantor, TPS, Dipo, dan TPA, serta biaya lain seperti : listrik,air,telepon,dll.
  • 15. SANITASI MAKANAN • SANITASI MAKANAN meliputi kegiatan usaha yang ditujukan pada kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. • USAHA – USAHA SANITASI MAKANAN meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditujukan pada semua tingkatan, sejak makanan mulai dibeli , disimpan, diolah, dan disajikan. • Bahan makanan dapat merupakan media perkembangbiakan kuman penyakit atau dapat juga sebagai media perantara penyebaran suatu penyakit
  • 16. TUJUAN SANITASI MAKANAN • Menjamin keamanan dan kemurnian makanan , mencegah konsumen dari penyakit • Mencegah penjualan makanan yang merugikan pembeli • Mengurangi kerusakan/pemborosan makanan
  • 17. USAHA – USAHA SANITASI MAKANAN *Keamanan makanan dan minuman yang disediakan *Hygiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan *Keamanan terhadap penyediaan air *Pengelolaan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan, penyajian, dan penyimpanannnya pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat- alat
  • 18. PENGARUH MAKANAN TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT Ditinjau dari segi kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang harus diperhatikan adalah peranan makanan dan minuman sebagai berikut : PARASIT seperti T. Saginata, T. Solium, D. Lotum, T. Spiralis MIKROORGANISME seperti S. Thypi, S. Disentriae, Ricketsia TOKSIN yang diproduksi oleh bakteri-bakteri yang ada dalam makanan seperti Staphylococcus atau C. Botulinum
  • 19. ZAT-ZAT yang ditambahkan secara sengaja dan ilegal atau secara sengaja ditambahkan tanpa diketahui dapat membahayakan kesehatan PENGGUNAAN TANAMAN atau bahan lain yang beracun sebagai bahan makanan seperti jamur beracun, tempe bongkrek.
  • 20. KONTAMINASI MAKANAN Kontaminasi makanan mulainya proses pembusukan Bisa terjadi karena enzim di dalam makanan bekerja secara alami MAKANAN YANG BUSUK adalah makanan yang sudah mengalami proses sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bisa dimakan manusia. Tapi, perlu dibedakan dengan kerusakan makanan akibat fisik, kimia dan biologis.
  • 21. KRITERIA MAKANAN MASIH COCOK DIMAKAN • Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki • Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan selanjutnya • Bebas dari perubahan fisik, kimiawi yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzim, mikroba, hewan, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan fisik • Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (Food Borne Illness)
  • 22. PENGGOLONGAN MAKANAN berdasarkan stabilisasi yang dimiliki makanan NONPERISHABLE FOOD, (STABLE FOOD) yaitu makanan yang stabil, tidak mudah rusak kecuali diperlakukan tidak baik seperti gula, mie, macaroni, tepung atau makanan kaleng. SEMIPERISHABLE FOOD yaitu makanan yang semi stabil dan agak mudah membusuk/rusak. Makanan ini tahan terhadap pembusukan dalam waktu yang relatif lama PERISHABLE FOOD, yaitu makanan yang tidak stabil dan mudah membusuk seperti sayuran, buah, susu, daging
  • 23. INFEKSI PENYAKIT MELALUI MAKANAN Food Borne Disease suatu gejala penyakit yang timbul akibat bahan makanan mengandung mikroorganisme atau toksinnya Food Infection Gejala penyakit yang timbul karena mikroorganisme masuk dan berkembang di dalam tubuh melalui bahan makanan Food Intoxication gejala sakit yang timbul akibat makan racun yang terdapat dalam bahan makanan
  • 24. MANAJEMEN PENGENDALIAN VEKTOR • Macam-macam Pengendalian Vektor • Pengendalian Kimiawi • Pengendalian Mekanis • Pengendalian cara Fisika • Pengendalian cara Hayati • Pengendalian cara Undang- undang • Pengendalian cara Terpadu
  • 25. Pengendalian Vektor Non Kimiawi • Pengelolaan Lingkungan (Environmental Management) • a.Modifikasi Lingkungan mengatur sistem irigasi,penimbunan tempat-tempat yg dapat menampung air, mengalirkan air yg menggenamg hingga kering. • b.Manipulasi Lingkungan membersihkan tanamana air yg mengapung dari lagoon, mengubah kadar garam dalam air. • c. Mengurangi kontak vektor dengan orang : menggunakan kelambu, memasang kasa ventilasi.
  • 26. Pengendalian Vektor Non Kimiawi • Pemberantasan Vektor Secara Biologis • a. Menggunakan patogen dan parasit • b. Predator ikan Guppi dan ikan kepala timah • c. B.T.I.H.14 (Baccilus thuringiensis H-14) Teknar E.C, Bactimos granula, Bactimos briquet. • C. Pemberantasan Vektor cara Genetik nyamuk jantan steril.
  • 27. Pengendalian Kimiawi dengan Insektisida Penggunaan insektisida yang tepat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pengendalian vektor. Hal-hal yg perlu diperhatikan adalah ; dosis insektisida, konsentrasi insektisida, alat semprot, ukuran droplet, ukuran partikel, ukuran molekul.
  • 28. Penggolongan Insektisida Mineral : minyak tanah, solar, belerang,borax Botanical : pyretrum,rotenone, alletrin,dimetrin,dll Chlorinated hidrokarbon Organofosfat : abate, malation Trichlorfon Carbamate : propoxure Fumigant : nophtalene,dll.
  • 29. TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN Toksikologi adalah studi mengenai efek- efek yang tidak diinginkan (adverse effect) dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup. Toksikologi Lingkungan adalah suatu studi tentang efek dari polutan terhadap linbgkungan hidup serta bagaimana hal ini dapat mempengaruhi ekosistem.
  • 30. Dosis-Respons Karakteristik pemaparan dan spektrum efek secara bersamaan membentuk hubungan korelasi yang dikenal dengan hubungan dosis-respons. Hubungan tersebut merupakan konsep paling dasar dari toksikologi. Asumsi yg harus dipertimbangkan sebelum hubungan dosis- respons dapat sesuai digunakan. Asumsi Pertama : respons timbul karena bahan kimia yg diberikan hub.sebab akibat (kausal) Asumsi Kedua : respons pd kenyataannya berhub.dgn dosis. Asumsi Ketiga : bahwa harus ada metode kuantitatif untuk mengukur dan mengemukakan secara tepat toksisitas dari suatu bahan kimia.
  • 31. Spektrum Efek • Potensiasi : keadaan dimana suatu senyawa kimia tidak mempunyai efek toksik terhadap sistem atau organ tertentu, namun bila ditambahkan ke bahan kimia lain akan membuat yang terakhir jauh lebih toksik (cth ; 0 + 2 =10) • Antagonisme : situasi dimana dua bahan kimia diberikan bersamaan efeknya saling mempengaruhi bahan kimia yang lainnya.Hal ini sebagai dasar dari berbagai Antidote.(cth; 4+6=8, 4-4=0, 4+0=1)
  • 32. Apapun respons yang terpilih untuk pengukuran, hubungan antara derajat respons dari sistem biologis dan jumlah bahan toksik yang diberikan membentuk suatu asumsi bahwa hal ini terjadi secara konsisten dan dipertimbangkan sebagai hal dasar dan klasik yang disebut Hubungan dosis-respons. Dosis Letal (LD) sebgai suatu indeks. LD50 adalah dosis tunggal dari suatu zat yg secara statistik dapat diharapkan untuk menyebabkan kematian sebanyak 50 % binatang.
  • 33. Klasifikasi Bahan Toksik • Diklasifikasikan dlm berbagai cara tergantung dari minat dan keperluan pengelompokkannya. Misal : • Berdasarkan organ target : hati, ginjal, sistem hemopoetik • Berdasarkan sumbernya : toksin tumbuhan dan binatang • Berdasarkan penggunaannya : pestisida, solven/pelarut, aditif makanan,dll • Berdasarkan keadaan fisiknya : gas, debu, cair • Berdasarkan keperluan labelnya : mudah meledak, mudah terbakar, oksidiser • Berdasarkan kandungan kimianya : aromatik amine, halogenated hidrokarbon,dll • Tidak ada satupun klasifikasi yg sesuai untuk seluruh spektrum dari bahan toksik. Diperlukan kombinasi dari berbagai sistem klasifikasi.