Tugas kkpi kelas 11 3 kelompok 3 smakbo -kadar vitamin c-Hilmy Raihan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan kadar vitamin C dalam suatu sampel menggunakan metode titrasi yodometri.
2. Vitamin C merupakan nutrisi penting yang mudah teroksidasi, sehingga dapat diukur kadarnya dengan mereaksikan vitamin C dengan larutan iodin.
3. Hasil titrasi digunakan untuk menghitung kadar vitamin C dalam sampel.
Tugas kkpi kelas 11 3 kelompok 3 smakbo -kadar vitamin c-Hilmy Raihan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan kadar vitamin C dalam suatu sampel menggunakan metode titrasi yodometri.
2. Vitamin C merupakan nutrisi penting yang mudah teroksidasi, sehingga dapat dioksidasi oleh larutan I2.
3. Kadar vitamin C dihitung berdasarkan volume I2 yang dibutuhkan untuk mereaksikan vitamin C sampai habis.
Dokumen ini membahas tentang identifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6, dan C secara kualitatif pada tomat dan wortel melalui reaksi warna. Vitamin-vitamin tersebut diidentifikasi dengan menggunakan berbagai reaktan yang menghasilkan perubahan warna yang khas untuk setiap vitamin. Hasilnya menunjukkan keberadaan berbagai vitamin pada sampel wortel dan tomat.
Tugas kkpi kelas 11 3 kelompok 3 smakbo -kadar vitamin c-Hilmy Raihan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan kadar vitamin C dalam suatu sampel menggunakan metode titrasi yodometri.
2. Vitamin C merupakan nutrisi penting yang mudah teroksidasi, sehingga dapat diukur kadarnya dengan mereaksikan vitamin C dengan larutan iodin.
3. Hasil titrasi digunakan untuk menghitung kadar vitamin C dalam sampel.
Tugas kkpi kelas 11 3 kelompok 3 smakbo -kadar vitamin c-Hilmy Raihan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan cara menentukan kadar vitamin C dalam suatu sampel menggunakan metode titrasi yodometri.
2. Vitamin C merupakan nutrisi penting yang mudah teroksidasi, sehingga dapat dioksidasi oleh larutan I2.
3. Kadar vitamin C dihitung berdasarkan volume I2 yang dibutuhkan untuk mereaksikan vitamin C sampai habis.
Dokumen ini membahas tentang identifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6, dan C secara kualitatif pada tomat dan wortel melalui reaksi warna. Vitamin-vitamin tersebut diidentifikasi dengan menggunakan berbagai reaktan yang menghasilkan perubahan warna yang khas untuk setiap vitamin. Hasilnya menunjukkan keberadaan berbagai vitamin pada sampel wortel dan tomat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang dua filum yaitu Porifera dan Coelentrata. Porifera adalah filum hewan multiseluler paling sederhana yang hidup secara heterotrof dan memiliki tubuh berpori. Coelentrata memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip dan medusa, dengan pencernaan secara ekstraseluler.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang dua filum yaitu Porifera dan Coelentrata. Porifera adalah filum hewan multiseluler paling sederhana yang hidup secara heterotrof dan memiliki tubuh berpori. Coelentrata memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip dan medusa, dengan pencernaan secara ekstraseluler.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
4. Produk manakah yang memiliki kandungan vitamin c
yang paling tinggi?
5. Kita dapat tahu manakah produk yang memiliki
vitamin C yang tinggi dan mana yang tidak sehingga
kita dapat memilih dengan bijak mana produk yang
akan kita beli.
6. I.4Sistematis Penulisan
I.Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
I.2 Latar Masalah
I.3 Tujuan dan
Manfaat
I.4 Sistematis
Penulisan
II.Tinjauan Pustaka
II.1 BENEDICT
II.2Vitamin C
III. Metode Penelitian
IV. Kegiatan
IV.1 Alat dan Bahan
IV.2 Langkah Kerja
IV.3 Analisis Hasil
Percobaan
V. Penutup
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
VI. Daftar Pustaka
7.
8. Vitamin C
» Vitamin C mempunyai banyak fungsi yaitu berperan membantu
enzim spesifik dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja
sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan
vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan
tertentu. itamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat,
struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang
dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C
juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan
membantu tubuh menyerap zat besi.
» Vitamin C atau asam askorbat mempunyai massa molekul 176
gram/mol dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam bentuk kristal
tidak berwarna, titik cair 190-192ºC. Bersifat larut dalam air,
sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat
molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam kloroform, eter dan
benzena. Dengan logam membentuk garam. Sifat asam ditentukan
oleh ionisasi gugus enol pada atom C nomor 3.
9. » Vitamin C lebih stabil pada pH rendah daripada pH tinggi. Vitamin
C mudah teroksidasi, terutama apabila terdapat katalisator Fe,
Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, dan temperatur tinggi. Larutan
encer Vitamin C pada pH kurang dari 7,5 masih stabil apabila tidak
ada katalisator seperti di atas. Oksidasi Vitamin C menghasilkan
asam dehidroaskorbat. Vitamin C dengan iod akan membentuk
ikatan dengan atom C nomor 2 dan 3 sehingga ikatan rangkap
hilang.
» Ada cara praktis yang bisa dicoba sendiri di rumah, menggunakan
bahan-bahan yang sering digunakan sehari-hari. Uji yang
dimaksud adalah uji kualitatif yaitu hanya mengetahui ada
tidaknya vitamin C dalam minuman, sedangkan berapa banyak
vitamin C yang terkandung tidak dihitung.
» Kalau yang diteteskan betadine/iodine lebih dahulu, maka untuk
mendapatkan hasil ada atau tidaknya vitamin c warna zat yang
dicampurkan harus beubah menjadi putih. Semakin banyak zat
yang diteteskan ke betadine semakin kecil kandungan vitamin c
bahkan bias saja tidak bevitamin, jika yang diberikan zat dulu
baru betadinenya maka untuk mendapatkan kandungan vitamin c
warnanya harus berubah menjadi kehitaman.
13. *
1. Ambillah 6 tabung reaksi dan beri label bahan-
bahan minuman yang akan diuji.
2. Isilah masing-masing tabung dengan larutan
betadine sebanyak 1 ml.
3. Tambahkan tetes demi tetes minuman kemasan
kedalam tabung berisi betadine sampai warna
larutan jernih.
4. Hitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk
menjernihkan larutan betadime tersebut.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk tabung selanjutnya.
18. *
No Minuman Jumlah tetes betadine Kadar vitamin C
1. Minuman A 10 tetes Ada
2. Minuman B 10 tetes Ada
3. Minuman C 114 tetes Ada
4. Minuman D 65 tetes Ada
5. Minuman E 210+ tetes Ada
6. Minuman F 20 tetes Ada
7. Minuman G 35 tetes Ada
20. V. 1 Pembahasan
Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa betadine memerlukan
minuman E dalam jumlah banyak agar larutan berubah warna merjadi
jernih. Sedangkan betadine memerlukan minuman A dan B dalam
jumlah paling sedikit untuk berubah warna menjadi jernih.
Urutan :
1. Minuman A
2. Minuman B
3. Minuman F
4. Minuman G
5. Minuman D
6. Minuman C
7. Minuman E
21. V.2 Kesimpulan
Kami menyimpulkan bahwa produk yang
paling banyak mengandung vitamin c
adalah produk A dan yang paling sedikit
mengandung vitamin c adalah produk E
22. V.2 Kesimpulan
Setelah dilakukan uji vitamin C maka semua
sample mengandung vitamin C dengan ditandai berubahnya
warna sample manjadi jernih.
Semakin kecil jumlah tetesan minuman yg
diteteskan pada betadine maka makin besar kandungan
vitamin C nya
23. V.3 Saran
• Sebaiknya menghitung dengan teliti berapa tetes benedict
yang diteteskan ke masing-masing produk vitamin c