Dokumen tersebut membahas tentang penyakit menular seksual (PMS), termasuk definisi PMS, gejala umum, dan jenis-jenis PMS seperti sifilis, herpes, trikomoniasis, gonore, dan klamidia. Dokumen ini juga menjelaskan cara penularan, gejala, dan pengobatan masing-masing jenis PMS.
Makalah ini membahas penyakit menular seksual pada manusia, dengan fokus pada penyebab, gejala, dan penularan berbagai jenis penyakit tersebut, serta dampaknya pada organ tubuh dan alat indera. Jenis penyakit yang dijelaskan meliputi klamidia, sifilis, herpes genital, dan kutil genital yang disebabkan virus atau bakteri dan menular melalui kontak seksual.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS, termasuk gejala, cara penularan, pencegahan, serta upaya untuk menghilangkan stigma terhadap orang yang terinfeksi HIV."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit menular seksual (PMS), termasuk definisi PMS, gejala umum, dan jenis-jenis PMS seperti sifilis, herpes, trikomoniasis, gonore, dan klamidia. Dokumen ini juga menjelaskan cara penularan, gejala, dan pengobatan masing-masing jenis PMS.
Makalah ini membahas penyakit menular seksual pada manusia, dengan fokus pada penyebab, gejala, dan penularan berbagai jenis penyakit tersebut, serta dampaknya pada organ tubuh dan alat indera. Jenis penyakit yang dijelaskan meliputi klamidia, sifilis, herpes genital, dan kutil genital yang disebabkan virus atau bakteri dan menular melalui kontak seksual.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS, termasuk gejala, cara penularan, pencegahan, serta upaya untuk menghilangkan stigma terhadap orang yang terinfeksi HIV."
Ini makalah IPA tentang jenis-jenis penyakit kelamin pada manusia. Semoga bisa membantu kalian yang tentang mencari materi tentang ini :) Ini lengkap banget sumpah, kwkwkkwkw :p
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit sifilis pada ibu hamil di rumah sakit Intan Husada tahun 2015. Faktor-faktor tersebut meliputi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit sifilis, cara penularan sifilis, dan pengobatan sifilis. Dokumen ini juga menjelaskan gejala dan tahapan sifilis serta dampaknya bagi ibu hamil dan janin.
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Sama seperti penyakit kelamin menular lainnya, sifilis dapat menyebar melalui berbagai jenis kontak seksual, seperti saat berciuman.
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan individu rentan terhadap infeksi dan kanker yang biasanya tidak berbahaya. Penularan AIDS di Provinsi Kepri terjadi melalui seks bebas dan meningkatnya jumlah pekerja seks komersial, sehingga daerah ini mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS setiap tahunnya. Pencegahan yang disarankan adalah meningkatkan iman, menghindari hubungan
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS). Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pengertian HIV dan AIDS, gejala awal hingga tahap akhir menjadi AIDS, cara penularan HIV dan IMS, serta akibat yang ditimbulkan oleh HIV dan IMS bagi kesehatan.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016, jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 adalah sebanyak 221622 orang. Jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan terbesar pada tahun 2016 dengan 41250 kasus.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016, jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 adalah sebanyak 221622 orang. Jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan terbesar pada tahun 2016 dengan 41250 kasus.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016, jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 adalah sebanyak 221622 orang. Jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan terbesar pada tahun 2016 dengan 41250 kasus.
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, gejala, penyebaran, pencegahan, dan pengobatan. Pembahasan mencakup definisi HIV dan AIDS, bahaya penyakit ini, cara penularannya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani HIV/AIDS.
Ini makalah IPA tentang jenis-jenis penyakit kelamin pada manusia. Semoga bisa membantu kalian yang tentang mencari materi tentang ini :) Ini lengkap banget sumpah, kwkwkkwkw :p
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit sifilis pada ibu hamil di rumah sakit Intan Husada tahun 2015. Faktor-faktor tersebut meliputi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit sifilis, cara penularan sifilis, dan pengobatan sifilis. Dokumen ini juga menjelaskan gejala dan tahapan sifilis serta dampaknya bagi ibu hamil dan janin.
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Sama seperti penyakit kelamin menular lainnya, sifilis dapat menyebar melalui berbagai jenis kontak seksual, seperti saat berciuman.
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan individu rentan terhadap infeksi dan kanker yang biasanya tidak berbahaya. Penularan AIDS di Provinsi Kepri terjadi melalui seks bebas dan meningkatnya jumlah pekerja seks komersial, sehingga daerah ini mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS setiap tahunnya. Pencegahan yang disarankan adalah meningkatkan iman, menghindari hubungan
Dokumen tersebut membahas tentang HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS). Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pengertian HIV dan AIDS, gejala awal hingga tahap akhir menjadi AIDS, cara penularan HIV dan IMS, serta akibat yang ditimbulkan oleh HIV dan IMS bagi kesehatan.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016, jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 adalah sebanyak 221622 orang. Jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan terbesar pada tahun 2016 dengan 41250 kasus.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016, jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 adalah sebanyak 221622 orang. Jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan terbesar pada tahun 2016 dengan 41250 kasus.
Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016, jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 adalah sebanyak 221622 orang. Jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya dengan peningkatan terbesar pada tahun 2016 dengan 41250 kasus.
Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS, mulai dari pengertian, gejala, penyebaran, pencegahan, dan pengobatan. Pembahasan mencakup definisi HIV dan AIDS, bahaya penyakit ini, cara penularannya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani HIV/AIDS.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit herpes simpleks yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex. Virus ini menyebabkan infeksi pada kulit dan membran mukosa yang ditandai dengan timbulnya vesikel. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebaran, pencegahan, dan asuhan keperawatan pada penderita herpes simpleks.
Sunscreen Marketing Plan by Slidesgo.pptxWahyuAlfian7
Dokumen tersebut membahas mengenai infeksi menular seksual dan HIV/AIDS. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi, penyebab, gejala, dan cara diagnosis dari berbagai jenis infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, sifilis, hingga HIV/AIDS.
3. TABEL PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Wilayah Tahun
2012 2013 2014
Jakarta 7.898 9.876 9.987
Jawa barat 6.754 7.098 8.123
Kalimantan 5.987 6.987 7.987
Nusa Tenggara
Timur
8.345 9.000 9.899
4. DATA GRAFIK PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
0
2
4
6
8
10
12
Jakarta Jawa Barat Kalimantan NTT
2012
2013
2014
7. Gonore
Tipe: Bakterial
Cara penularan: Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul,
sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala
meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal
saat buang air kecil.
Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal
dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang
100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi
tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.
9. Hepatitis B (HBV)
Tipe: Viral
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik
bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.
Gejala: Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu
makan, muntah dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air
kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.
Pengobatan: Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8
minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks
anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan
adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus hepatitis B
melalui hubungan seks. Hindari pemakaian narkoba suntik dan memakai jarum suntik
bergantian. Bicarakan dengan petugas kesehatan kewaspadaan yang harus diambil untuk
mencegah penularan Hepatitis B, khususnya ketika akan menerima tranfusi produk darah atau
darah.
12. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara
vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah
satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif
mencegah penularan virus herpes genital melalui
hubungan seks. Kondom dapat mengurangi risiko tetapi
tidak dapat samasekali menghilangkan risiko tertular
penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai
kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada
kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui
adanya luka di daerah kelamin.
14. HIV/AIDS
Tipe: Viral
Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau
produk darah yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna
narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat
persalinan, atau saat menyusui.
Gejala-gejala: Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama
kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk
demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, lemah dan pembengkakan
saluran getah bening. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam
seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif
(dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara terus menerus
melemahkan sistem kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin
tidak dapat bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.
Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral
15. Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang
terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air
mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan, adalah satu-satunya
cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan
seks. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak
menghilangkan sama sekali kemungkinan penularan. Hindari pemakaian
narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik. Menurut Centers for
Disease Control Amerika Serikat, "Ciuman dengan mulut terbuka dianggap
sebagai aktifitas seksual yang sangat kecil risikonya untuk terjadinya
penularan HIV. Namun, ciuman dengan mulut terbuka dalam waktu yang
lama dapat merusak mulut atau bibir sehingga memungkinkan HIV
berpindah dari orang yang terinfeksi ke pasangannya dan memasuki tubuh
pasangan tersebut melalui luka yang ada di mulut. Karena adanya
kemungkinan risiko penularan ini, CDC merekomendasikan pelarangan
17. Sifilis
Tipe: Bakterial
Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal,
anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-
seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan
lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
Gejala-gejala: Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit
atau "chancres" yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di
bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase
berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada
tenggorokan, rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.
Pengobatan: Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada
organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan
orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif
mencegah penularan sifilis melalui hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi
tetapi tidak menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Masih