Dokumen tersebut membahas tentang ekstravasasi yang merupakan kebocoran obat kemoterapi ke jaringan sekitar yang dapat menyebabkan nyeri dan nekrosis jaringan. Dokumen ini menjelaskan tanda-tanda, cara pencegahan, dan penanganan ekstravasasi serta dokumentasi yang perlu dilakukan apabila terjadi kebocoran obat kemoterapi. Pemberian kemoterapi harus dilakukan oleh petugas terlatih dan perawat memegang peran
Dokumen tersebut membahas tentang striktur uretra, termasuk pengertian, penyebab, manifestasi klinis, pencegahan, penatalaksanaan, pemeriksaan penunjang, dan pengkajian keperawatan untuk striktur uretra. Secara ringkas, striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera, infeksi, atau tumor dan menyebabkan gangguan eliminasi. Penatalaksanaannya
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
CT scan atau tomografi komputer merupakan teknik pencitraan medis yang menghasilkan gambar potongan silang dari tubuh menggunakan sinar X. Teknik ini mampu melihat perbedaan jaringan dengan baik dan sering digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti tumor, pendarahan, dan cedera di kepala, dada, abdomen, dan bagian tubuh lainnya. Prosedur CT scan melibatkan pemberian zat kontrast intravena dan meminta
Dokumen tersebut membahas tentang striktur uretra, termasuk pengertian, penyebab, manifestasi klinis, pencegahan, penatalaksanaan, pemeriksaan penunjang, dan pengkajian keperawatan untuk striktur uretra. Secara ringkas, striktur uretra adalah penyempitan lumen uretra yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera, infeksi, atau tumor dan menyebabkan gangguan eliminasi. Penatalaksanaannya
Pengambilan darah vena adalah proses pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik atau tabung vakum. Prosesnya melibatkan identifikasi vena, pembersihan kulit, penusukan jarum ke dalam vena, dan pengumpulan darah di dalam tabung sampai selesai. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemasangan turniket, posisi jarum, dan penanganan setelah pengambilan untuk m
CT scan atau tomografi komputer merupakan teknik pencitraan medis yang menghasilkan gambar potongan silang dari tubuh menggunakan sinar X. Teknik ini mampu melihat perbedaan jaringan dengan baik dan sering digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti tumor, pendarahan, dan cedera di kepala, dada, abdomen, dan bagian tubuh lainnya. Prosedur CT scan melibatkan pemberian zat kontrast intravena dan meminta
Efusi pleura masif adalah akumulasi cairan dalam rongga pleura yang melebihi 1000 cc atau 2/3 rongga toraks. Efusi pleura masif dapat disebabkan oleh infeksi, keganasan, penyakit sistemik ekstra paru, atau idiopatik. Gejala umum adalah sesak napas dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan hemitoraks yang sakit dengan ruang sela iga melebar dan mendatar. Diagnosis d
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemasangan infus, termasuk tujuan umum dan khususnya, anatomi vena, pemilihan jarum dan kanula, komplikasi yang dapat timbul, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan dan perawatan infus.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Water Seal Drainage (WSD) yang merupakan tindakan invasif untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga dada. Dokumen tersebut menjelaskan indikasi, tujuan, jenis, komplikasi, dan prosedur pemasangan WSD serta perawatan pasien setelah pemasangan WSD.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kasus anestesi spinal yang dilakukan pada pasien dengan hernia scrotalis incarserata dan memiliki komplikasi decompensatio cordis serta sirosis hepatis.
2. Teknik anestesi yang digunakan adalah spinal anestesi dengan obat bupivakain dan dilakukan monitoring vital sign pasien selama prosedur.
3. Dibahas pula definisi, indikasi, kontraindikasi, persiapan,
Prosedur pemberian obat secara intrakutan (intrakulit) meliputi persiapan pasien dan alat, serta tahapan pemberian obat secara hati-hati ke lapisan dermis kulit untuk tujuan tes alergi, tes tuberkulin, atau vaksinasi dengan hanya sejumlah kecil obat. Prosedur ini harus dilakukan dengan steril untuk mencegah infeksi.
Efusi pleura masif adalah akumulasi cairan dalam rongga pleura yang melebihi 1000 cc atau 2/3 rongga toraks. Efusi pleura masif dapat disebabkan oleh infeksi, keganasan, penyakit sistemik ekstra paru, atau idiopatik. Gejala umum adalah sesak napas dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan hemitoraks yang sakit dengan ruang sela iga melebar dan mendatar. Diagnosis d
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemasangan infus, termasuk tujuan umum dan khususnya, anatomi vena, pemilihan jarum dan kanula, komplikasi yang dapat timbul, dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan dan perawatan infus.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Water Seal Drainage (WSD) yang merupakan tindakan invasif untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga dada. Dokumen tersebut menjelaskan indikasi, tujuan, jenis, komplikasi, dan prosedur pemasangan WSD serta perawatan pasien setelah pemasangan WSD.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kasus anestesi spinal yang dilakukan pada pasien dengan hernia scrotalis incarserata dan memiliki komplikasi decompensatio cordis serta sirosis hepatis.
2. Teknik anestesi yang digunakan adalah spinal anestesi dengan obat bupivakain dan dilakukan monitoring vital sign pasien selama prosedur.
3. Dibahas pula definisi, indikasi, kontraindikasi, persiapan,
Prosedur pemberian obat secara intrakutan (intrakulit) meliputi persiapan pasien dan alat, serta tahapan pemberian obat secara hati-hati ke lapisan dermis kulit untuk tujuan tes alergi, tes tuberkulin, atau vaksinasi dengan hanya sejumlah kecil obat. Prosedur ini harus dilakukan dengan steril untuk mencegah infeksi.
2. PENGERTIAN EKSTRAVASASI
Ekstravasasi adalah terjadinya
kebocoran obat vesikan atau iritan yang
masuk ke jaringan sub ktan, dapat
menyebabkan nyeri, nekrosis sehingga
mengakibatkan terkelupasnya jaringan.
Vesikan adalah obat kemoterapi yang
dapat menyebabkan kerusakan yang
hebat dari jaringan sekitar sehingga
menyebabkan nekrosis
Irritan adalah obat kemoterapi yang
menyebabkan rasa sakit pada lokasi
penusukan sepanjang vena dengan atau
tanpa inflamasi
3. TANDA-TANDA EKSTRAVASASI
Tidak adanya blood return
Aliran infus lambat
Kebocoran pada kateter
Ukuran dan kualitas vena
Pembengkakan pada bagian tusukan kateter
Eritema, inflamasi pada daerah tusukan
Nyeri, rasa terbakar di sekitar vena atau sepanjang vena
Pasien mengeluh rasanya berbeda saat ini
4. CARA PENCEGAHAN EKSTRAVASASI
1. Hati-hati dalam memilih vena
2. Bersihkan dengan lembut daerah penusukan
3. Tusukan kanul dilengan yang berlawanan dari lengan yang sakit ( mastektomi
kanan, pasang infus sebelah kiri )
4. Patenkan daerah tusukan
5. Administrasikan obat vesikan dengan aliran infus
6. Cek blood return tiap 2-3 cc pada waktu obat dimasukkan
7. Tanyakan kepada pasien tentang rasa terbakar, keluhan nyeri, sensasi dingin,
tekanan, dll
8. Alirkan cairan normal saline setelah pemberian obat
9. Jika obat vesikan diberikan terus menerus, obat harus diberikan melalui central
line
5. PENANGANAN EKSTRAVASASI
1. Persiapan Alat
Troley suntik dan obat-obat antidote : hidrokortison injeksi, salep hidrokortison
Obat nyeri
Pengalas
Alat kompres
Baju dan alat pelindung diri untuk kemoterapi
Kassa steril
Dissposible syringe dengan needle kecil
Transparan dressing/ekstratin
Perekat / plester
Tempat sampah kemoterapi
6. 2. PROSEDUR PENANGANAN EKTRAVASASI
Stop infus segera, kanul kateter jangan diangkat
Disconnect infus ( jangan kanul atau jarum )
Tinggalkan kanul pada tempatnya dan lakukan aspirasi, hindari penekanan
Beri tanda dengan spidol
Beri antidotum
Tinggikan daerah ekstremitas
Beri kompres
Lakukan pemotretan
Lakukan pendokumentasian
Buat kronologis
Lapor dokter
7. 3. DOKUMENTASI EKSTRAVASASI
Tanggal, waktu, dan lokasi ekstravasasi
Ukuran dan tipe dari kanul kateter
Pengkajian keperawatan
Keluhan pasien
Manifestasi klinik
Obat ektravasasi
Perkiraan jumlah
Pemberian antidotum
Jenis kompres yang diberikan ( panas, dingin )
Luas kejadian ekstravasasi
Lakukan edukasi pada pasien
Tanggal pemotretan
Jadual follow up ( kunjungan, intervensi, dll)
8. KESIMPULAN
1.Pemberian kemoterapi harus dberikan oleh petugas
yang sudah terlatih
2.Perawat memegang peran yang penting dalam
melakukan penatalaksanaan kemoterapi