CT scan atau tomografi komputer merupakan teknik pencitraan medis yang menghasilkan gambar potongan silang dari tubuh menggunakan sinar X. Teknik ini mampu melihat perbedaan jaringan dengan baik dan sering digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi seperti tumor, pendarahan, dan cedera di kepala, dada, abdomen, dan bagian tubuh lainnya. Prosedur CT scan melibatkan pemberian zat kontrast intravena dan meminta
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan intra vena pyelografi pada kasus hidronefrosis di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah kota Salatiga. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa hidronefrosis dengan cara memasukkan media kontras secara intravena kemudian membuat beberapa proyeksi radiograf."
Bahan kontras radio grafi digunakan untuk meningkatkan visualisasi struktur internal dalam pemeriksaan medis dengan sinar-X. Terdapat dua jenis bahan dasar utama, yaitu barium sulfat dan iodium yang dapat diikat pada senyawa organik atau ionik. Bahan kontras modern berbasis iodium umumnya non-ionik dan larut dalam air untuk mengurangi efek samping seperti reaksi alergi dan nefropati.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
Radiograf esofagus menunjukkan beberapa kekurangan meskipun organ telah terlihat. Tidak ada identitas pasien, marker posisinya sulit dibedakan, dan kolimasi lapangan radiasi menyebabkan batas atas dan bawah terpotong.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow throughNona Zesifa
Pada radiograf follow through Proyeksi AP (30 menit), media kontras sudah mengisi hampir seluruh usus halus dan lambung terlihat terisi. Namun, identitas pasien belum dicantumkan pada radiograf.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan intra vena pyelografi pada kasus hidronefrosis di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah kota Salatiga. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa hidronefrosis dengan cara memasukkan media kontras secara intravena kemudian membuat beberapa proyeksi radiograf."
Bahan kontras radio grafi digunakan untuk meningkatkan visualisasi struktur internal dalam pemeriksaan medis dengan sinar-X. Terdapat dua jenis bahan dasar utama, yaitu barium sulfat dan iodium yang dapat diikat pada senyawa organik atau ionik. Bahan kontras modern berbasis iodium umumnya non-ionik dan larut dalam air untuk mengurangi efek samping seperti reaksi alergi dan nefropati.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
Radiograf esofagus menunjukkan beberapa kekurangan meskipun organ telah terlihat. Tidak ada identitas pasien, marker posisinya sulit dibedakan, dan kolimasi lapangan radiasi menyebabkan batas atas dan bawah terpotong.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Follow throughNona Zesifa
Pada radiograf follow through Proyeksi AP (30 menit), media kontras sudah mengisi hampir seluruh usus halus dan lambung terlihat terisi. Namun, identitas pasien belum dicantumkan pada radiograf.
Buku ini membahas tentang CT Scan kepala, mulai dari pengertian CT Scan, prinsip kerjanya, parameter yang digunakan seperti Hounsfield unit, dan contoh gambaran kelainan yang dapat terlihat pada CT Scan seperti perdarahan, infark, tumor, serta manfaat penggunaan kontras. Bab ini juga menjelaskan pentingnya memahami struktur anatomi normal sebagai acuan untuk membedakan kelainan.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan LumbosacralNona Zesifa
Radiograf lumbal dan lumbosakral mengevaluasi kualitas gambar, identitas pasien, anatomi yang terlihat, kolimasi, proteksi radiasi, batas jaringan dan tulang, serta usaha mencegah artefak. Perbaikan diperlukan untuk identitas pasien, marker, dan pengaturan eksposure agar diagnosa dapat ditetapkan.
Bab I membahas latar belakang proses pengolahan film rontgen, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab II membahas jenis proses pengolahan film, tahapan pengolahan, dan cara kerja proses otomatis. Bab III menyimpulkan bahwa terdapat dua jenis proses pengolahan film yaitu manual dan otomatis, tahapan pengolahan meliputi pembangkitan, penetapan, pencucian, dan pengeringan, serta proses otomatis menggunak
ppt kritisi dan evaluasi radiograf AppendicografiNona Zesifa
Radiograf appendicogram menunjukkan gambaran anatomi yang sesuai namun tidak memenuhi persyaratan identifikasi pasien dan penempatan marker. Secara umum, radiograf mampu menampilkan informasi diagnostik yang dibutuhkan meskipun perlu perbaikan pada persyaratan administratif.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografiNona Zesifa
Radiograf menunjukkan evaluasi kritis dari pemeriksaan IVP dengan berbagai waktu setelah pemberian kontrast media, mengevaluasi kualitas gambar berdasarkan beberapa parameter untuk mendiagnosis dengan benar."
Radiografi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasi atresia ani dengan melakukan proyeksi Wangesteen Rice dan lateral prone cross table. Proyeksi tersebut dapat menunjukkan ketiadaan lubang anus dan tingkat sampai mana rektum distal terisi udara. Posisi prone cross table lateral memberikan gambaran udara pada rektum yang lebih jelas.
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Kolitis adalah peradangan kolon yang ditandai dengan diare berdarah, nyeri perut, dan demam. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes radiologi seperti foto colon in loop yang menunjukkan penyempitan kolon. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan pengobatannya meliputi sulfasalazine, kortikosteroid, dan imunosupresan.
MRI adalah teknik pemeriksaan medik yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar struktur tubuh dalam tanpa menggunakan radiasi. MRI bekerja dengan memanfaatkan resonansi inti atom hidrogen dalam tubuh untuk menghasilkan sinyal yang kemudian dikonversi menjadi citra. MRI memiliki keunggulan dalam mendeteksi jaringan lunak dan memberikan gambar yang jelas dari berbagai sudut pandang.
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahitDafid Rozi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis benang jahit bedah, jarum jahit, dan cara menjahit luka. Ada beberapa jenis benang seperti catgut, sintetis yang dapat diserap tubuh, dan sintetis yang tidak dapat diserap. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai cara menjahit luka kulit seperti simpul tunggal, jelujur, dan matras.
Buku ini membahas tentang CT Scan kepala, mulai dari pengertian CT Scan, prinsip kerjanya, parameter yang digunakan seperti Hounsfield unit, dan contoh gambaran kelainan yang dapat terlihat pada CT Scan seperti perdarahan, infark, tumor, serta manfaat penggunaan kontras. Bab ini juga menjelaskan pentingnya memahami struktur anatomi normal sebagai acuan untuk membedakan kelainan.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan LumbosacralNona Zesifa
Radiograf lumbal dan lumbosakral mengevaluasi kualitas gambar, identitas pasien, anatomi yang terlihat, kolimasi, proteksi radiasi, batas jaringan dan tulang, serta usaha mencegah artefak. Perbaikan diperlukan untuk identitas pasien, marker, dan pengaturan eksposure agar diagnosa dapat ditetapkan.
Bab I membahas latar belakang proses pengolahan film rontgen, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Bab II membahas jenis proses pengolahan film, tahapan pengolahan, dan cara kerja proses otomatis. Bab III menyimpulkan bahwa terdapat dua jenis proses pengolahan film yaitu manual dan otomatis, tahapan pengolahan meliputi pembangkitan, penetapan, pencucian, dan pengeringan, serta proses otomatis menggunak
ppt kritisi dan evaluasi radiograf AppendicografiNona Zesifa
Radiograf appendicogram menunjukkan gambaran anatomi yang sesuai namun tidak memenuhi persyaratan identifikasi pasien dan penempatan marker. Secara umum, radiograf mampu menampilkan informasi diagnostik yang dibutuhkan meskipun perlu perbaikan pada persyaratan administratif.
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografiNona Zesifa
Radiograf menunjukkan evaluasi kritis dari pemeriksaan IVP dengan berbagai waktu setelah pemberian kontrast media, mengevaluasi kualitas gambar berdasarkan beberapa parameter untuk mendiagnosis dengan benar."
Radiografi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasi atresia ani dengan melakukan proyeksi Wangesteen Rice dan lateral prone cross table. Proyeksi tersebut dapat menunjukkan ketiadaan lubang anus dan tingkat sampai mana rektum distal terisi udara. Posisi prone cross table lateral memberikan gambaran udara pada rektum yang lebih jelas.
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Kolitis adalah peradangan kolon yang ditandai dengan diare berdarah, nyeri perut, dan demam. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes radiologi seperti foto colon in loop yang menunjukkan penyempitan kolon. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan pengobatannya meliputi sulfasalazine, kortikosteroid, dan imunosupresan.
MRI adalah teknik pemeriksaan medik yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar struktur tubuh dalam tanpa menggunakan radiasi. MRI bekerja dengan memanfaatkan resonansi inti atom hidrogen dalam tubuh untuk menghasilkan sinyal yang kemudian dikonversi menjadi citra. MRI memiliki keunggulan dalam mendeteksi jaringan lunak dan memberikan gambar yang jelas dari berbagai sudut pandang.
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahitDafid Rozi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis benang jahit bedah, jarum jahit, dan cara menjahit luka. Ada beberapa jenis benang seperti catgut, sintetis yang dapat diserap tubuh, dan sintetis yang tidak dapat diserap. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai cara menjahit luka kulit seperti simpul tunggal, jelujur, dan matras.
Dokumen tersebut merangkum tentang survei primer dan sekunder dalam Advanced Trauma Life Support (ATLS). Survei primer meliputi penilaian jalan nafas, pernafasan, sirkulasi, gangguan neurologis, dan paparan. Survei sekunder meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik seluruh tubuh, dan reevaluasi tanda vital.
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas penilaian awal dan manajemen jalan napas pada korban trauma berdasarkan pedoman ATLS edisi ke-10.
2. Penilaian awal meliputi survey primer, resusitasi, survey sekunder, dan evaluasi ulang untuk mengidentifikasi dan mengelola gangguan yang mengancam jiwa.
3. Manajemen jalan napas meliputi pemeliharaan jalan napas, ventilasi, dan pengenalan dini ganggu
Dokumen tersebut merangkum laporan kasus anestesi umum yang diberikan pada pasien wanita berusia 17 tahun yang menjalani pembedahan excisi tumor mammae sinistra. Laporan tersebut mencakup identitas pasien, riwayat medis, rencana persiapan dan pelaksanaan anestesi, serta tinjauan pustaka tentang anestesi umum.
Dokumen tersebut merangkum tentang kasus pasien laki-laki usia 30 tahun yang menjalani operasi laparoscopy dan appendectomy karena didiagnosis menderita appendicitis akut. Pasien tersebut menerima tindakan anestesi umum selama operasi yang berjalan lancar dan pasien dipindahkan ke ruang pemulihan setelah operasi selesai dengan kondisi yang stabil.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. About CT Scan
Computed Tomography (CT) atau yang
biasa disebut dengan CT Scan,
computerized tomography, atau
computerized axial tomography (CAT),
memproduksi x-rays yang hampir sama
dengan radiography conventional
3. About CT Scan
• CT Scan, komputer menyediakan
kalkulasi komplek secara cepat
• CT Scan menghasilkan gambar dengan
cross sectional
• CT Scan bisa melihat perbedaan
karakteristik dari struktur jaringan dalam
organ yang padat
6. CT SCAN KEPALA
• Untuk mengevaluasi pasien yang diduga
menderita cedera intracranial.
• Hasil dari gambar cross-sectional dari
struktur anatomi kepalan meliputi;
1. struktur cranial internal
2. jaringan otak
3. cairan cerebrospinal
4. gambar axial dari kepala
8. IMPLIKASI KLINIS
CT Scan kepala dan leher akan mengasilkan hasil yang
abnormal pada kondisi seperti di bawah ini:
• Tumor tulang dan jaringan lunak seperti:
– Meningiomas
– Astrocytomas
– Angiomas
– Kista
• Pendarahan intracranial atau hematoma
• Aneurysm
• Infarction
• Infection
• Sinusitis
• Benda asing
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
• Hasil CT Scan yang negatif palsu akan
tampak pada kasus hemorrhage. Seperti pada
umur hematoma, terlihatnya pada hasil CT
Scan bisa berubah dari intensitas tinggi ke
intensitas rendah
• Gerakan pasien akan berefek pada kualitas
dan keakuratan gambar.
10. Pretest
1. Tanyakan pada pasien wanita apakah
dia hamil atau tidak!
2. Pasien diminta puasa 2-3 jam sebelum
tes dilakukan bila sudah direncanakan
pemberian zat contras. Dalam beberapa
kasus, pasien diminta untuk meminum
obat yang sudah diresepkan sebelum CT
Scan dilakukan.
11. Pretest cont, .
3. Pasien diminta puasa 2-3 jam sebelum
tes dilakukan bila sudah direncanakan
pemberian zat contras.
4. Yakinkan pada pasien, bila test ini tidak
memaparkan radiasi yang lebih besar
daripada conventional x-ray
12. Pretest cont, .
5. Cek alergi pada pasien
6. Yakinkan pada pasien yang cenderung
claustrophobia, jika ketakutan
clastrophobic pada scanner adalah hal
yang biasa.
7. Berikan analgesik dan penenang
(sedative), terutama untuk meminimalisasi
rasa sakit dan pergerakan yang tidak
diperlukan
13. INTRA TEST
• Selama test berlangsung, pastikan
pasien berbaring dan tidak bergerak
pada motorized tableTable akan
bergerak memasuki alat yang berbentuk
seperti donat yang disebut dengan
gantry. Tabung x-ray didalam gantry
yang akan berputar mengelilingi pasien.
14.
15. INTRA TEST CONT, .
• Injeksikan cantras radiopaque yang
teriodinasi apabila peningkatan kepadatan
jaringan dibutuhkan
• Ambil gambar tambahan selama injeksi
zat kontras.
16. INTRA TEST CONT, .
• Selama dan setelah injeksi intravena, pasien
akan merasa hangat, sensasi panas pada
daerah wajah, lidah terasa asin atau mual.
Minta pasien untuk mengambil nafas dalam.
Dan wadah untuk muntah harus tersedia
sebelumnya.
• Perhatikan gejala lain, seperti susah bernafas,
diaphoresis (keringat berlebih), numbness
(kematian rasa), atau palpitasi (jantung
berdebar)
17. POST TEST
• Bila menggunakan zat kontras, obervasi dan
catat informasi tentang reaksi, bila pasien
mengalaminya. Reaksi meliputi;
– gatal,
– bintik merah
– Bengkak
– Nausea
– kelenjar parotid membengkak
– kemungkinan yang paling serius adalah
anaphylaxis.
18. Post test cont. ,
• Segera beritahukan dokter bila terjadi
reaksi. Antihistamin mungkin dibutuhkan
untuk mengobati gejal reaksi.
• Dokumentasi
19. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Berikan perhatian yang lebih pada pasien
diabetes yang sedang mengkonsumsi
Glucophage/metformin. Konsultasikan dengan
depatemen radiology apakah konsumsi obat
tersebut perlu dihentikan pada hari
pemeriksaan dan beberapa hari setelah
pemeriksaan.
• Kaji apakah pasien alergi dengan latex. Bila
diduga pasien senstitif terhadap latex dan zat
contrast iodine, informasikan pada departemen
radiology sebelum pemeriksaan dilakukan