Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) SejarahSafira Safitri
1.Perkembangan politik
Mereka hidup berkelompok dan sudah memiliki pemimpin
Pemimpin mereka sangat dihormati dan di taati.
Sudah ada pembagian tugas, bagi pria bertugas berburu. Bagi wanita bertugas mencari buah buahan dan mengurus anak
Pemimpin dipilih berdasar kesanggupan melindungi kelompok
2.Kehidupan Sosial
Telah mengenal kehidupan kelompok. Jumlah anggota dalam tiap kolompok sekitar 10-15 orang.
Hidup selalu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Hubungan antara anggota kelompok sangat erat.
3.Perkembangan Ekonomi
Mencari makanan hanya untuk kelangsungan hidupnya.
Hasil burunya dibawa ke gua.
Belum mengenal distribusi hasil buruannya.
Setelah kawasan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhannya mereka pindah.
Setelah di temukan alat batu dan tulang hidupnya lebih efektif dan efisien.
Mulai menggunakan mata panah, bilah, dan sudip dalam berburu sehingga tidak perlu banyak orang lagi.
Menggunakan anjing untuk membantu kegiatan berburu.
4.Kegiatan Ekonomi
Masyarakat prasejarah masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat bergantung kepada alam lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka menggunakan apa saja yang tersedia di sekitar mereka, tanpa mengolah lebih lanjut.
Kebutuhan akan makanan dipenuhi dengan cara berburu dan mengumpulkan bahan yang bisa dimakan. Mereka berburu binatang dalam hutan, menangkap ikan, mencari kerang dan siput di laut atau sungai. Mereka mengumpulkan umbi-umbian, daun-daunan, dan biji-bijian di lingkungan sekitar.
5.Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan cara membuat tempat berlindung dan daun-daunan. Pada perkernbangan berikutnya, mereka menghuni gua-gua.
Mereka memilih tempat tinggal yang dekat dengan sumber air atau sungai yang terdapat sumber makanan. Tempat tersebut akan ditinggalkan dan pindah ke tempat baru, apabila tidak tersedia lagi sumber makanan.
6.SISTEM KEPERCAYAAN
Munculnya kepercayaan dilatarbelakangi oleh kesadaran adanya jiwa yang abstrak. Dalam pemikiran manusia, jiwa ditransformasikan sebagai makhluk halus atau roh halus, yang biasa dijadikan objek pemujaan.
7.Hasil Kebudayaan
memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, kayu, maupun tulang dalam upaya membantu mempermudah melakukan pekerjaannya.
Peralatan yang digunakan sangat sederhana.
Mereka telah mengenal api untuk memasak ataupun mengusir binatang buas.
dari sisi komunikasi, mulai menggunakan bahasa yang masih sangat sederhana
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) SejarahSafira Safitri
1.Perkembangan politik
Mereka hidup berkelompok dan sudah memiliki pemimpin
Pemimpin mereka sangat dihormati dan di taati.
Sudah ada pembagian tugas, bagi pria bertugas berburu. Bagi wanita bertugas mencari buah buahan dan mengurus anak
Pemimpin dipilih berdasar kesanggupan melindungi kelompok
2.Kehidupan Sosial
Telah mengenal kehidupan kelompok. Jumlah anggota dalam tiap kolompok sekitar 10-15 orang.
Hidup selalu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Hubungan antara anggota kelompok sangat erat.
3.Perkembangan Ekonomi
Mencari makanan hanya untuk kelangsungan hidupnya.
Hasil burunya dibawa ke gua.
Belum mengenal distribusi hasil buruannya.
Setelah kawasan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhannya mereka pindah.
Setelah di temukan alat batu dan tulang hidupnya lebih efektif dan efisien.
Mulai menggunakan mata panah, bilah, dan sudip dalam berburu sehingga tidak perlu banyak orang lagi.
Menggunakan anjing untuk membantu kegiatan berburu.
4.Kegiatan Ekonomi
Masyarakat prasejarah masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat bergantung kepada alam lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka menggunakan apa saja yang tersedia di sekitar mereka, tanpa mengolah lebih lanjut.
Kebutuhan akan makanan dipenuhi dengan cara berburu dan mengumpulkan bahan yang bisa dimakan. Mereka berburu binatang dalam hutan, menangkap ikan, mencari kerang dan siput di laut atau sungai. Mereka mengumpulkan umbi-umbian, daun-daunan, dan biji-bijian di lingkungan sekitar.
5.Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan cara membuat tempat berlindung dan daun-daunan. Pada perkernbangan berikutnya, mereka menghuni gua-gua.
Mereka memilih tempat tinggal yang dekat dengan sumber air atau sungai yang terdapat sumber makanan. Tempat tersebut akan ditinggalkan dan pindah ke tempat baru, apabila tidak tersedia lagi sumber makanan.
6.SISTEM KEPERCAYAAN
Munculnya kepercayaan dilatarbelakangi oleh kesadaran adanya jiwa yang abstrak. Dalam pemikiran manusia, jiwa ditransformasikan sebagai makhluk halus atau roh halus, yang biasa dijadikan objek pemujaan.
7.Hasil Kebudayaan
memiliki kemampuan membuat peralatan dari batu, kayu, maupun tulang dalam upaya membantu mempermudah melakukan pekerjaannya.
Peralatan yang digunakan sangat sederhana.
Mereka telah mengenal api untuk memasak ataupun mengusir binatang buas.
dari sisi komunikasi, mulai menggunakan bahasa yang masih sangat sederhana
Sejarah Corak Kehidupan Awal Masyarakat IndonesiaFiiyya
Menjelaskan :
1. Masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan
Keadaan lingkungan alam pada masa tersebut. Dengan Sub Bahasan :
Kehidupan sosial
Kepemimpinan
Budaya
Ekonomi
Kepercayaan
Teknologi
Perhiasan
2. Masyarakat bercocok tanam. Dengan sub bahasan :
Keadaan lingkungan alam pada masa tersebut
Kehidupan sosial
Kepemimpinan
Budaya
Ekonomi
Kepercayaan
Teknologi
Perhiasan
Pelajaran Sejarah kelas 10 atau 1 SMA.
Sejarah Corak Kehidupan Awal Masyarakat IndonesiaFiiyya
Menjelaskan :
1. Masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan
Keadaan lingkungan alam pada masa tersebut. Dengan Sub Bahasan :
Kehidupan sosial
Kepemimpinan
Budaya
Ekonomi
Kepercayaan
Teknologi
Perhiasan
2. Masyarakat bercocok tanam. Dengan sub bahasan :
Keadaan lingkungan alam pada masa tersebut
Kehidupan sosial
Kepemimpinan
Budaya
Ekonomi
Kepercayaan
Teknologi
Perhiasan
Pelajaran Sejarah kelas 10 atau 1 SMA.
Zaman Neolitikum
manusia pendukungnya Homo sapiens
revolusi dari food gathering menjadi food producing
hidup menetap
teknologinya sudah maju pesat
kebudayaannya sudah berkembang
sistem kepercayaan animisme, dan dinamisme
sudah mengenal api
1. Teori Yunnan
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan.
Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford.
Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu Tua. Kedatangan mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke pedalaman, bahkan ke Indonesia bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang menduduk Papua sekarang.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Kelompok sejarah indonesia
1. Kelompok Sejarah Indonesia
Teknologi Tentang Zaman
Pra Aksara
Disusunoleh :
1.Bayu Fatthurahman
2.Aldi Aprileo
3.Aldini Nur Nazmi
4.Fadilah widiastuty
5.Radha Alvidia
6.Sultan Alfiansyah
7.Yonivianty Saninda
8.Tia Nurjanah
2. teknologi zaman pra aksara
• Masa pra-aksara
•
Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kehidupan masyarakat, dibagi dalam empat
babak, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu
dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, .masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Tetapi Dalam Makalah Ini Kita Hanya Merangkum MASA BERCOCOK TANAM
• Ø Masa bercocok tanam
•
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya
menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam
upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam
3. Ciri ciri bahwa manusia berkembang
lebih maju
• Pola hidupnya mulai menetap di dataran rendah secara berkelompok dan sudah memilih
pemimpin
• · Manusia pada masa ini, sudah mengenal cara bercocok tanam, mengolah tanah, dan
memelihara hewan, namun jika tanah untuk bercocok tanam dirasa tidak lagi subur, maka
mereka akan berpindah tempat yang lebih subur.
• · Mereka mulai menguasai cara menyimpan makanan dan mengawetkan makanan secara
sederhana.
• · Mereka mengenal sistem kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan kekuatan alam.
Sistem kepercayaan ini ditunjukan melalui simbol-simbol gambar berwarna, bangunan, dan
arca yang terbuat dari batu besar
• · Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu, dan bahan lainnya yang bentuknya sudah
diasah. Pada masa bercocok tanam alat-alat yang digunakan antara lain:
• [ Mata panah, digunakan untuk berburu binatang
• [ Gerabah, barang pecah belah terbuat dari tanah liat, seperti tembikar untuk menyimpan
…makanan
• [ Beliung persegi, digunakan untuk menebang kayu dan mencangkul
• [ Kapak lonjong besar, digunakan untuk mencangkul atau mengolah tanah, sedangkan
yang berukuran kecil sering digunakan sebagai benda wasiat atau pada waktu upacara
adat.
4. Perubahan masa zaman pra aksara
• Perubahan dari masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut ke masa
bercocok tanam, memakan waktu yang sangat
panjang, karena tingkat kesulitan yang tinggi.
Pada masa ini sudah mulai ada usaha bertempat
tinggal menetap di suatu perkampungan yang
terdiri atas tempat tinggal-tempat tinggal
sederhana yang didiami secara berkelompok.
Mulai ada kerjasama dan peningkatan unsur
kepercayaan yang diharapkan adanya
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
ketenteraman hidupnya.
5. Contoh masa pra aksara
• 1) Manusia
• Manusia yang hidup pada masa bercocok tanam di Indonesia Barat
mendapat pengaruh besar dari ras Mongoloid, sedangkan di Indonesia
Timur sampai sekarang lebih dipengaruhi oleh komponen
Austromelanesoid Kelompok manusia sudah lebih besar, karena hasil
pertanian dan peternakan sudah dapat member makan sejumlah orang
yang lebih besar pula. Jumlah anak yang banyak sangat menguntungkan,
karena mereka dapat menghasilkan makanan yang lebih banyak pula.
• 2) Teknologi
• Masa bercocok tanam di Indonesia dimulai kira-kira bersamaan dengan
berkembangnya kemahiran mengasah alat dari batu dan mulai dikenalnya
teknologi pembuatan gerabah. Alat yang terbuat dari batu dan biasa
diasah adalah beliung, kapak batu, mata anak panah, mata tombak, dan
sebagainya. Di antara alat batu yang paling terkenal adalah beliung
persegi.
6. • 3) Kehidupan masyarakat
• Masyarakat mulai meninggalkan cara-cara berburu dan mengumpulkan
makanan. Mereka sudah menunjukkan tanda-tanda akan menetap di suatu
tempat, dengan kehidupan baru, yaitu mulai bercocok tanam secara sederhana
dan mulai memelihara hewan. Proses perubahan tata kehidupan yang ditandai
dengan perubahan cara memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, terjadi secara
perlahan-lahan, namun pasti. Demikian pula dengan tempat tinggal, dari yang
masih sangat sederhana berbentuk bulat dengan atap dan dinding dari rumbai,
perlahan-lahan berubah sedikit demi sedikit kepada bentuk yang lebih maju
dengan daya tampung yang lebih banyak, untuk menampung keluarga mereka.
Gotong-royong merupakan suatu kewajiban yang memang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan tenaga orang banyak, seperti mendirikan
rumah dan membersihkan saluran air untuk bercocok tanam. Masyarakat merasa
bahwa tanah merupakan kunci dari kehidupan. Oleh karena itu, mereka
meningkatkan
• manfaat kegunaan tanah, termasuk penguasaan terhadap binatang-binatang
peliharaan. Yang jelas mereka sudah tidak lagi tergantung pada alam. Mereka
sudah mengadakan perubahan-perubahan dengan menganggap sebagai pemilik
atas unsurunsur yang mengelilinginya
7. • 4) Pemujaan roh nenek moyang
• Pemujaan roh leluhur maupun kepercayaan terhadap
adanya kekuatan gaib menjadi adat kebiasaan
masyarakat saat itu. Kebiasaan semacam itu lazim
disebut animisme dan dinamisme. Sudah mulai ada
kepercayaan tentang hidup sesudah mati, bahwa roh
seseorang tidak lenyap pada saat orang meninggal.
Upacara pemakaman dilakukan sedemikian rupa agar
roh yang meninggal tidak salah jalan menuju nenek
moyang mereka. Tradisi mendirikan bangunan
megalitik (batu besar) muncul berdasarkan
kepercayaan adanya hubungan antara yang hidup
dengan yang mati. Terutama karena adanya pengaruh
yang kuat dari yang telah mati terhadap
kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman.
8. Kesimpulan
• 1. Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kehidupan
masyarakat, dibagi dalam empat babak, yaitu masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut, .masa bercocok tanam,
dan masa perundagian.
• 2. Perubahan dari masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut ke masa bercocok tanam, memakan waktu yang
sangat panjang.
• B. Saran
Setalah kami menyusun presentasi ini kami memberi saran :
• Kita Harus Bersyukur Karena kita tidak perlu bersusah keras lagi
untuk mencari makanan kini kita tinggal membeli apa yang kita
inginkan .